Anda di halaman 1dari 3

Nama : Yunita Anggraini

NIM : 1407617037

Prodi : Pendidikan IPS B 2017

1. Apakah pendekatan ekopedagogik dalam IPS dapat dilakukan dengan multidisiplin,


interdisiplin, ataukah transdisiplin. Berikan contoh masing-masing.

Ketiga pendekatan tersebut dapat dilakukan dalam ekopedagogik dalam IPS.


Penjelasan dan contohnya:

 Multidisiplin, merupakan kombinasi dari berbagai disiplin ilmu dalam tugas, tidak
harus bekerja secara terintegrasi atau terkoordinasi, dimana dalam pemecahan suatu
masalah menggunakan berbagai sudut pandang ilmu yang relevan. Contoh: Ekologi
memecahkan permasalahan manusia dengan lingkungannya. Planologi  mempelajari
sebuah perencanaan wilayah atau kota beserta unsur yang ada di dalamnya.
Oseanografi mempelajari fenomena kelautan.
 Interdisiplin, merupakan kombinasi dari berbagai disiplin ilmu dalam tugas, namun
dalam pemecahan suatu masalah saling bekerjasama dengan disiplin ilmu lain, saling
berkaitan. Contoh: Memecahkan permasalahan banjir di Jakarta melalui disiplin ilmu
sosiologi, ekonomi, geografi, dan sejarah
 Transdisiplin,  merupakan perpaduan berbagai ilmu yang digunakan untuk
memecahkan suatu masalah. Masalah tersebut, dikomunikasikan antara beberapa
pakar dari berbagai disiplin ilmu dan mereka saling membagi cara pandangnya
masing-masing untuk memecahkan masalah tersebut. Contoh: Memecahkan
permasalahn secara berkaitan misalnya mengkaji kebakaran hutan dari hulu sampai
ke hilir

2. Manusia membutuhkan lingkungan, demikian pula sebaliknya. Jelaskan aplikasi manusia


dalam memberikan komitmen dan integritasnya terhadap lingkungan. Beri contoh kasus.

Menyadari dampak buruk pemanasan global, bentuk komitmen dan integritas


terhadap lingkungan dilakukan dalm sebuah perjanjian, yaitu Perjanjian Paris.
Persetujuan Paris atau Paris Agreement adalah dalam Konvensi Kerangka Kerja
Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa atau United Nations Framework
Convention on Climate Change (UNFCCC) mengenai mitigasi emisi gas rumah
kaca, adaptasi, dan keuangan. Persetujuan ini dinegosiasikan oleh 195 (seratus
sembilan puluh lima) perwakilan negara-negara pada Konferensi Perubahan Iklim
PBB ke-21 di Paris, Prancis. Setelah proses negosiasi, persetujuan ini ditandatangani
tepat pada peringatan Hari Bumi tanggal 22 April 2016 di New York, Amerika Serikat.
Hingga Maret 2017, 194 negara telah menandatangani perjanjian ini dan 141 di
antaranya telah meratifikasi perjanjian tersebut. Indonesia merupakan salah satu
negara yang menandatangani perjanjian ini pada 22 April 2016.

3. Jelaskan tiga permasalahan lingkungan yang dihadapi Indonesia selain pandemi Covid-19 saat
ini. Jelaskan penyebab, dampak, dan solusi masing-masing.
 Deforestasi atau penggundulan hutan yang disebabkan oleh eksploitasi sumber
daya alam oleh para investor. Dampaknya membuat hewan kehilangan habitat
tempat tinggalnya dan iklim menjadi lebih panas. Solusinya adalah dengan
membuat peraturan dan sanksi yang tegas kepada pelaku eksploitasi.
 Alih fungsi lahan disebabkan bertambahnya jumlah penduduk. Dengan
bertambahnya jumlah penduduk di perkotaan akan memengaruhi jumlah lahan
yang ditempati. Akhirnya terjadi alih fungsi lahan yang semula merupakan lahan
pertanian/hutan menjadi pemukiman penduduk ataupun perkantoran. Lambat
laun, hal ini akan menimbulkan dampak negatif seperti pencemaran lingkungan,
polusi, degradasi lahan dan lain sebagainya. Solusinya adalah dengan transmigrasi
penduduk dan program keluarga berencana untuk menekan jumlah penduduk.
 Penggunaan plastik untuk kehidupan sehari-hari. Sayangnya 60% dari plastik yang
ada di dunia merupakan plastik sekali pakai yang akan langsung dibuang ketika
selesai dipakai. Plastik turut menyumbang emisi karbon ke udara dan bisa
memperparah krisis Iklim. Selain itu plastik yang dibuang ke sungai, danau, dan
laut dapat menyumbat aliran sehingga terjadi banjir. Solusinya adalah dengan
mengganti kebiasaan menggunakan kantung plastik dengan memakai kantung
berupa kain untuk berbelanja, mengganti sedotan plastik dengan sedotan stainless
steel, mengurai sampah plastik untuk beragam kerajinan tangan.

4. Jelaskan, kenapa manusia dan perilakunya dapat mempengaruhi lingkungan? Seandainya


anda orang tua, kepala sekolah dan guru, strategi apa yang dilakukan dalam
menginternalisasi nilai-nilai ekopedagogik kepada anak (siswa) anda. Beri contoh kasus.
Ya, misalnya ketika manusia membuang sampah sembarangan dan tidak memilah
sampah tersebut kepada organik dan non organik. Sampah yang tidak dikelola
dengan baik maka akan menimbulkan bau tidak sedap, selain itu apabila dibuang
pada aliran sungai maka akan menyebabkan penyubatan saluran air yang berakibat
banjir. Strategi yang dapat dilakukan untuk menginternalisasikan kepedulian
lingkungan akan sampah yaitu dapat dimulai melalui cara yang sederhana, misalnya
sebelum memulai pembelajaran dan berdoa ada baiknya siswa dituntun untuk
memeriksa kebersihan kelas, membuang sampah yang ada pada lantai atau kolong
meja pada tempat sampah.

5. Bagaimana menerapkan model pembelajaran di kelas ketika guru akan mentransmisi pesan-
pesan moral lingkungan kepada siswa.

Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan untuk mentransmisi pesan-
pesan miral lingkungan adalah dengan menggunakan problem based learning, yaitu
menempatkan masalah sebagai kata kunci dari proses pembelajaran. Misalnya,
sebelum materi bab 1 kelas 7 tentang Manusia, Tempat, dan Lingkungan dapat
disajikan video mengenai pemasalahan kebarakan hutan. Selanjutnya, siswa yang
memecahkan dengan aktif berpikir, berkomunikasi dan berdiskusi, mencari dan
mengolah data, dan akhirnya membuat kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai