Anda di halaman 1dari 3

ASESSMENT AKHIR SEMESTER GASAL 2021-2022

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

Mata Kuliah : Hukum Lingkungan


Hari/Tanggal : Jum;at, 21 Januari 2022
Semester : V (Lima) Reguler
Waktu : 07.00-10.00
Pengampu : Dr. Dyah Adriantini Sintha Dewi, SH., MHum
Sifat : Daring
-

Soal

1. Jelaskan pengertian ekologi dan ekosistem,dan bagaimana keterkaitan kedua konsep tersebut !
2. Jelaskan awal timbulnya kesadaran lingkungan global. Jawaban disertai dengan contoh riil
kerusakan lingkungan !
3. Jelaskan keterkaitan antara Global Warming dengan konsep Sustainable Development. Uraian
disertai contoh konkrit !
4. Jelaskan perkembangan hukum lingkungan di 3 negara selain Indonesia yang mendukung
adanya Konferensi Stockholm 1972 !
5. Mengapa diperlukan Hukum Lingkungan ?
6. Jelaskan cara penyelesaian masalah lingkungan baik di negara maju maupun negara
berkembang, dengan menguraikan kasus !

ACUAN DIBUAT OLEH DIREVIEW DISETUJUI


Dosen Pengampu, Ketua Peer Group Soal, Ketua Program Studi,
1. Kurikulum
2. RMP

Dr. Dyah ASD,SH.,MHum Habib Muhsin, SH., MHum Chrisna Bagus EP, SH.,MH
NIDN. 0003106711 NIK. 207308158 NIK. 158908136

No.Dok.: PM-UMM-08-01/L6 Nama Dok: Soal Ujian Tgl.Terbit: 19-05-2010 No. Revisi : 1 Halaman : 1 dari 1
Nama : Gilang Kurniawan
NPM : 19.0201.0057
Kelas A / Semester 5

1. Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Makhluk hidup dalam kasus pertanian adalah tanaman, sedangkan lingkungannya
dapat berupa air, tanah, unsur hara, dan lain-lain. Kata ekologi sendiri berasal dari dua kata dalam
bahasa Yunani, yaitu oikos dan logos. Oikos artinya rumah atau tempat tinggal, sedangkan logos
artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi semula ekologi artinya “ilmu yang mempelajari organisme di
tempat tinggalnya”. Umumnya yang dimaksud dengan ekologi adalah “ilmu yang mempelajari
hubungan timbal balik antara organisme atau kelompok organisme dengan lingkungannya”. Saat
ini ekologi lebih dikenal sebagai ”ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi dari alam”. Bahkan
ekologi dikenal sebagai ilmu yang mempelajari rumah tangga makhluk hidup.

Ekosistem adalah tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur lingkungan
hidup yang saling mempengaruhi. Ekosistem merupakan hubungan timbal balik yang kompleks
antara makhluk hidup dengan lingkungannya, baik yang hidup maupun tak hidup (tanah, air,
udara, atau kimia fisik) yang secara bersama-sama membentuk suatu sistem ekologi. Ekosistem
juga dapat didefinisikan sebagai suatu satuan lingkungan yang melibatkan unsur-unsur biotik
(jenis-jenis makhluk) dan faktor-faktor fisik (iklim, air, dan tanah) serta kimia (keasaman dan
salinitas) yang saling berinteraksi satu sama lainnya.

Hubungan antara ekosistem dan ekologi yaitu: Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungannya. Sedangkan ekologi adalah cabang ilmu biologi yang
mempelajari tentang ekosistem

2. Awal timbulnya kesadaran lingkungan. Plato, pada 4 abad sebelum Masehi telah mengamati
perlakuan yang salah terhadap lingkungan hidup tersebut. Tanah Yunani yang tadinya subur dan
ditutupi hutan luas dengan pohon berkualitas, menjadi rusak setelah pohon ditebangi untuk
membangun rumah dan kapal. Hujan deras membasuh habis semua zat hara tanah ke arah laut
dan meninggalkan kerangka tanah yang berbatu dan tak subur. Pengetahuan tentang hubungan
yang erat antara kerusakan alam dengan perilaku manusia tersebut mengawali timbulnya
kesadaran dan kepedulian manusia atas lingkungan hidup alami di sekitarnya. Sikap moral
manusia kemudian mulai berubah dan menganggap lingkungan alam tak hanya untuk
dimanfaatkan bagi kepentingan manusia saja, tetapi juga berhak untuk hidup sebagaimana
adanya.

Contoh Kerusakan lingkungan; Penebangan hutan, pembakaran hutan, membuang sampah


disungai.

3. Dengan konsep Sustainable Development, global warming bisa diminimalisir dengan cara
digantikan dengan sumber daya yang dapat memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan
kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.

Sebagai contoh misalnya alat atau perangkat rumah tangga yang selalu bertenaga perlu diimbangi
dengan pandangan konsumsi berkelanjutan dan produksinya sendiri.
4. Negara peserta yang menilai hasil konferensi yaitu negara Canada, Chile, Egypt, India, Kenya,
Pakistan, Sudan, United Kingdom dan juga Yugoslavia menilainya sebagai “a first step in
developing international environmental law”. Kesadaran global untuk memperhitungkanj aspek
lingkungan selain aspek ekonomi dan kelayakan teknik dalam membangun mencuat tahun 1972.
Hal tersebut ditandai dengan dengan Konferensi Stockholm 1972. Konferensi ini atas prakarsa
negara-negara majudan diterima oleh majelis umum PBB. Hari pembukaan konferensi akhirnya
ditetapkan sebagai Hari Lingkungan Sedunia yaitu 5 juni.

Dari konfernsi menghasilkan resolusi - resolusi yang pada dasarnya. merupakan kesepakatan
untuk menanggulangi masalah lingkungan yang sedang melanda dunia. Perkembangan hukum
lingkungan internasional setelah konferensi tersebut sangat progesif sejalan dengan semakin
sadarnya masyarakat internasional terhadap pentingnya keseimbangan antara kebutuhan hidup
masyarakat dunia dengan perlindungan dan pelestarian lingkungan global.

5. Keberaadan hukum lingkungan memiliki peran penting dalam rangka menanggulangi berbagai
kerusakan lingkungan yang terjadi selama ini guna memberikan perlindungan dan pengelolaan
lingkungan yang baik.

6. Masalah dari Negara Maju

Di negara maju seperti Jepang contoh kasus dan penyelesaiannya:

Sungai Jepang Pernah Penuh Sampah


Di Jepang pernah hampir semua limbah rumah tangga dibuang ke luar rumah dengan
sembarangan. Baik limbah kloset, dapur, hingga sampah industri. Sungai di sana begitu tercemar.
Pojokan banyak timbunan sampah, juga kuman penyakit. Pada akhirnya, pemerintah Jepang
mengeluarkan terobosan atau kebijakan yang tegas agar masyarakat tidak membawa sampah atau
limbah ke luar rumah. Langkah utama yang dilakukan pemerintahan Jepang adalah sosialisasi.
Pemerintah Jepang secara sangat intensif memperlihatkan atau menunjukkan kepada masyarakat
tentang jenis-jenis sampah cair sampai padat. Juga tentang bagaimana tumbuhnya kuman
penyakit dari limbah sampah tersebut. Butuh waktu 10 tahun lamanya agar kebiasaan atau
budaya negatif masyarakat Jepang berubah menjadi seperti sekarang. Sungai yang ada di Jepang
menjadi bersih seperti sekarang.

Masalah dari Negara Berkembang

Di negara berkembang sepeti Indonesia contoh kasus dan penyelesaiannya:

Pencemaran di Anak Sungai Citarum


Pada April 2019, Sungai Cibeet di Desa Taman Mekar, Kecamatan Pangkalan, dipenuhi limbah
berbusa. Masyarakat kemudian melaporkan kasus tersebut ke Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (DLHK). Usut punya usut, limbah tersebut berasal dari PT Pindo Deli Pulp and Paper
Mills 3. DLHK kemudian meminta bantuan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk
menyegel pabrik tersebut. Pindo Deli 3 disangkakan UU RI Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Anda mungkin juga menyukai