Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 7, Nomor 2, Nopember 2017

PENANAMAN NILAI TOLERANSI DAN KERAGAMAN MELALUI STRATEGI


PEMBELAJARAN TEMATIK STORYBOOK PADA MATA PELAJARAN
PPKn DI SEKOLAH DASAR

Delfiyan Widiyanto
Universitas Negeri Yogyakarta
delfiyanwidiyanto@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk menjelaskan pentingnya nilai toleransi dan keberagaman yang
dapat kembangkan dengan strategi pembelajaran dilakukan oleh guru. Strategi pembelajaran sebagai
upaya yang dilakukan oleh guru dan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Strategi pembelajaran
tematik storybook digunakan pada pembelajaran di sekolah dasar. Kajian yang digunakan pada artikel
inii mengunakan kajian literature dengan mencari dan mengumpulkan data yang sesuai dengan tema
artikel yang dipilih. Data atau informasi yang berkaitan dengan penanaman nilai toleransi dan keragaman
dan strategi pembelajaran. Konsep yang ditawarkan dengan implementasi strategi pembelajaran tematik
storybook dapat memberikan pemahaman siswa terkait keberagaman dan dapat memberikan
pemahaman nilai toleransi yang berdampak pada pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa. Media
storybook berisi cerita yang mengambarkan keberagaman dan toleransi, dengan media storybook dapat
mendukung penanaman nilai toleransi dan keberagaman terdapat kesesuaian kompetensi dasar dari
kelas satu sampai enam mata pelajaran PPKn sekolah dasar.

Kata kunci : nilai toleransi dan keberagaman, strategi pembelajaran temati, media pembelajaran

A. Pendahuluan menjadi identitas identitas kelompok atau


Keberagaman dan pluralisme sebuah komunitas yang membentuk identitas
keniscayaan dari suatu bangsa yang tidak nasional.
tolak keberadaannya. Sebuah karunia Pengalaman dalam kehidupan
Tuhan yang harus dijaga keharmonisan dan berbangsa dan bernegara untuk
kerukunan dalam suatu bangsa atau membangun karakter warga negara dapat
negara. Keberagaman dan pluralisme dilakukan dengan melalui penyelenggaraan
membuat adanya konflik dan disintegrasi pendidikan. Pendidikan sebagai alat
bangsa. Negara Indonesia memiliki penyadaran manusia terhadapat lingkungan
keragaman dan pluralisme yang terdiri dari atau keadaan yang nyata, sehingga dengan
berbagai suku, agama, ras, budaya, adanya proses penyadaran dapat
bahasa, dan golongan membutuhkan membekali siswa dengan keterampilan atau
adanya pengalaman dan praktek yang pengetahuan dalam memecahkan masalah
dapat membangun keharmonisan dan kehidupan sehari-hari. Pendidikan
kerukunan dalam kehidupan. Harapannya Kewarganegaraan (PPKn) sebagai mata
dengan keragaman dan pluralisme dapat pelajaran yang membentuk watak warga
memperkokoh bangsa dengan terbentuknya negara yang baik dengan karakter sesuai
persatuan, sedangkan perbedaan yang ada dengan pancasila dan UUD 1945.

28
Delfiyan Widiyanto, Penanaman Nilai Toleransi dan Keragaman Melalui Strategi Pembelajaran Tematik Storybook pada Mata Pelajaran PPKn di Sekolah
Dasar
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 7, Nomor 2, Nopember 2017

Pandangan PPKn terhadap keragaman dan satu tujuan pembelajaran. Pemilihan media
pluralisme sebagai bagian dari identitas memiliki pertimbangan-pertimbangan yang
nasional yang perlu dijaga dan lestarikan harus diperhatikan untuk efisien dan efektif
sebagai cikal terbentuknya nasionalisme. dalam penggunaan atau pengadaannya.
Keberagaman dan pluralisme agar Strategi pembelajaran tamatik yang ada di
tidak dapat menjadi ancaman konflik atau sekolah dasar dengan didukung media
kesatuan bangsa perlu diperkenalkan dan pembelajaran, harapannya dapat
dipraktekkan dalam pengalaman di sekolah. mempermudah siswa dalam mencapai
Nila toleransi dan keberagaman perlu tujuan pembelajaran. Pada penanaman nilai
diperkenalkan mulai dari jenjang pendidikan toleransi dan keragaman dalam sekolah
sekolah dasar, meneggah, atas, dan tinggi. dasar dengan strategi pembelajaran tematik
Pendidikan sekolah dasar sebagai storybook dapat mencapai harapan untuk
tinggkatan pendidikan paling rendah dapat pemahaman toleransi dan keragaman.
menanamkan nilai toleransi dan keragaman Pelaksanaan pembelajaran dalam
sejak dini, pengamalan yang baik dapat kontek keragaman dan toleransi dapat
dilakukan sejak dini. diajarkan melalui pengintegrasian materi
Penanaman nilai toleransi dan dalam pembelajaran. Istiqomah & Widiarti
keragaman dapat dilakukan dengan melaui (2016: 10) mengemukakan bahwa guru dan
strategi pembelajaran. Strategi sekolah dalam membangun paradigma
pembelajaran cara upaya untuk dapat keberagaman agama dengan kegiatan
mempermudah tercapainya tujuan pembelajaran iman yang diintegrasikan
pembelajaran. Pada sekolah dasar bahwa materi keberagaman agama dalam
strategi yang digunakan strategi tematik pembelajaran pendidikan pancasila dan
yang mengintegrasikan konsep-konsep kewargangeraan (PPKn). Hal ini
beberapa mata pelajaran yang disatukan menunjukkan bahwa guru berperan dalam
dalam satu tema. Pembelajaran tematik membentuk sikap toleransi sehingga siswa
sebagai pembelajaran yang terintegrasi juga mampu menyikapi berbagai keragaman
pembelajaran yang memiliki makna. secara arif dan bijaksana.
Keunggulannya bahwa pembelajaran dapat Persoalan yang terjadi pada kasus
mengkaitkan materi pembelajaran dengan diskriminasi dan rendahnya menghargai
kenyataan yang ada dikehidupan. Strategi sesame terkadang terdapat pada
pembelajaran perlu didukung oleh media penyelenggaraan pendidikan. Hal ini
pembelajaran yang dapat mempermudah dikemukakan Rahman (2012: 138- 141)
siswa dalam menerima materi atau terdapat guru yang mengajarkan kebencian
informasi pembelajaran. terhadap muridnya seperti , kasus guru
Media pembelajaran sebagai sarana melarang siswa berteman dengan anak
alat untuk berkomunikasi antara pengirim tidak sekolah dan guru melarang siswa
pesan dan penerima pesan. Media berteman dengan anak yang berbada
pembelajaran terdapat karakteristik yang agama.
berbeda-beda tergantung dari jenis media
itu sendiri, namun sejatinya dengan adanya B. Metode
media pembelajaran dapat memperudah Metode yang digunakan pada
guru menyampaikan materi dan mudah penyusunan artikel ini dengan metode
siswa menerima materi untuk mencapai deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi

29
Delfiyan Widiyanto, Penanaman Nilai Toleransi dan Keragaman Melalui Strategi Pembelajaran Tematik Storybook pada Mata Pelajaran PPKn di Sekolah
Dasar
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 7, Nomor 2, Nopember 2017

kepustakaan atau library research. Data kepedulian, citra dan penciptaan


yang dikumpulkan bersumber dari buku, kebaruan (Samani & Hariyanto, 2012:
jurnal, dan artikel ilmiah lainnya yang 24).
dikumpulkan melalui teknik dokumentasi, Keberagaman dalam kehidupan
identifikasi wacana dari buku, jurnal, bermasyarakat menjadi suatu proses
makalah, dan artikel online. Media alamiah yang tidak bisa ditolak. Nilai
elektronik lain yang berhubungan dengan keberagaman adalah aturan yang
strategi pembelajaran tematik storybook dijunjung tinggi di antara individu sebagai
upaya penanaman nilai toleransi dan anggota masyarakat yang mau
keragaman. Data yang dikumpulkan menerima kondisi yang beragam
menjadi bahan untuk penulisan artikel yang (Mumpuniarti, 2012 :249). Keberagaman
menguraikan gagasan, sehingga dapat dapat menyebabkan adanya dampak
menyimpulkan mengenai tema yang dipilih. pada perselisihan atau konflik jika tidak
penanganan. Perbedaan masing individu
C. Hasil dan Pembahasan atau kelompok terkadang membuat
1. Nilai Toleransi & Keragaman pihak-pihak di dalam masyarakat
Toleransi diartikan pada kehidupan mengalami perbedaan pandangan dan
beragama, lebih pada mengetahui menyebabkan perpecahan.
perebdaan kepercayaan atau agama Nilai toleransi dan keberagaman
menjadikan perlunya toleransi. Toleransi dapat dikembangkan dalam pendidikan
memiliki arti menghargai perbedaan dan melalui proses pembelajaran yang
tidak menyudutkan salah satu pihak. dilakukan oleh guru dan siswa.
Menurut Tillman (2004: 95) toleransi Kesesuaian antara materi pembelajaran
adalah saling menghargai, melalui dan strataegi yang mendukung nilai
pengertian dengan tujuan kedamaian. toleransi dan keberagaman dapat
Toleransi adalah metode menuju dilakukan untuk memberikan
kedamian. Toleransi di sebut sebagai pemahaman untuk siswa.
faktor esensi untuk perdamaian. 2. Strategi Pembelajaran Tematik
Nilai karakter toleransi merupakan Strategi pembelajaran cara yang
sikap dan tindakan yang menghargai digunakan untuk mencapai tujuan
perbedaan agama, suku, etnis, pembelajaran. strategi meliputi media,
pendapat, sikap dan tindakan orang lain motode-metode, dan sarana yang
yang berbeda dari dirinya. Kultur digunakan untuk mencapai tujuan
toleransi penting untuk dibangun karena pembelajaran. Strategi digunakan untuk
toleransi adalah nilai turunan dari mempermudah pembelajaran yang
karakter “Peduli” yang merupakan hasil dilakukan dengan perangkat
dari olah rasa/karsa yang merupakan pembelajaran yang untuk mencapai
sikap yang dapat menunjukkan tujuan pembelajaran yang efektif dan
keberadaan seseorang, membangun efisien.
kesepahaman dan saling pengertian Menurut Burden & Byrd (2013: 122)
sebagai bagian dari makhluk sosial. strategi pembelajaran adalah metode
Sedangkan olah karsa/rasa berkenaan untuk menyampaikan pengajaran yang
dengan kemauan, motivasi, dan dimaksudkan untuk membantu siswa
kreativitas yang tercermin dalam mencapai tujuan pembelajaran. Strategi

30
Delfiyan Widiyanto, Penanaman Nilai Toleransi dan Keragaman Melalui Strategi Pembelajaran Tematik Storybook pada Mata Pelajaran PPKn di Sekolah
Dasar
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 7, Nomor 2, Nopember 2017

dapat digunakan untuk mencapai tujuan pada kebutuhan dan perkembangan


pembelajaran, sarana untuk membantu anak terdapat makna. Menurut Rusman
siswa dalam proses belajar mengajar. (2014: 255) pembelajaran tematik adalah
Strategi pembelajaran menurut pembelajaran yang terpadu yang
Sanjaya (2016: 127) diartikan rencana menggunakan pendekatan tematik yang
tindakan termasuk penggunaan metode melibatkan beberapa mata pelajaran
dan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk memberikan makna kepada siswa.
atau kekuatan untuk tujuan pengajaran. Pada pembelajaran tematik
Upaya untuk merealisasikan rencana terdapat pembelajaran yang bermakna.
yang sudah disusun secara optimal sebut Pembelajaran yang bermakna bahwa
metode. Metode digunakan untuk pada pembelajaran tematik siswa akan
menerapkan strategi yang sudah dapat memahami konsep-konsep yang
ditentukkan. mereka pelajari melalui pengalaman
Strategi pembelajaran terdapat dua yang langung dan menghubungkan
pokok utama terkait konsepnya. Menurut konsep-konsep antar mata pelajaran.
Hamruni (2012 :3) bahwa strategi Pembelajaran tematik dibandingkan
pembelajaran terdapat dua hal yang dengan pembelajaran lainnya bahwa
patut dicermati, yaitu strategi pembelajaran tematik menekankan
pembelajaran sebagai rencana tindakan keterlibatan siswa dalam pembelajaran.
termasuk penggunaan metode dan Pada pelaksanaannya pendekatan
pemanfaatan berbagai sumber daya pembelajaran tematik bertitik tolak dari
pada pembelajaran dan strategi disusun suatu tema yang dipilih dan
untuk mencapai tujuan tertentu. Stretegi dikembangkan antara guru dan siswa
pembelajaran lebih pada aspek orientasi yang memperhatikan materi
pada tujuan pembelajaran atau upaya pembelajaran. Tujuan pembelajaran
dalam mencapainya. tematik tidak saja mengusai konsep mata
Pembelajaran Tematik adalah pelajaran satu, namun mempelajari
pengembangan dari pemikiran dua orang konsep mata pelajaran yang lainnya.
Jacob dan Fogarty. Pemikiran konsep 3. Karakteristik Pembelajaran Tematik
pembelajaran interdisipliner dengan Pembelajaran tematik sebagai
konspe pembelajaran terpadu strategi pembelajaran di sekolah dasar,
membentuk pembelajaran tematik. pembelajaran tematik memiliki
Menurut Majid (2014: 84) Pembelajaran karakteristik-karakteristik yaitu berpusat
tematik adalah suatu pendekatan dalam pada siswa, memberikan pengalaman
pembelajaran yang secara sengaja langsung, pemisahan mata pelajaran
mengkaitkan beberapa aspek yang baik tidak begitu jelas, menyajikan konsep
dalam intramata pelajaran atau beberapa dari berbagai mata pelajaran, bersifat
mata pelajaran. Dengan adanya fleksibel, dan menggunakan
beberapa pemanduan siswa akan pembelajaran sambil bermain (Majid,
memperoleh pengetahuan dan 2014: 89).
ketrampilan secara utuh, sehingga Karakteristik pembelajaran tematik
pembelajaran semakin bermakna. menurut Rusman (2014: 258) yaitu
Pembelajaran tematik sebagai berpusat pada siswa, memberikan
pembelajaran yang berorientasi pada pengalaman langsung, pemisahan mata

31
Delfiyan Widiyanto, Penanaman Nilai Toleransi dan Keragaman Melalui Strategi Pembelajaran Tematik Storybook pada Mata Pelajaran PPKn di Sekolah
Dasar
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 7, Nomor 2, Nopember 2017

pelajaran tidak begitu jelas, menyajikan pembelajaran. pembelajaran yang


konsep dari berbagai mata pelajaran, dimaksud agar siswa dalam
bersifat fleksibel, hasil pembelajaran memahami konsep-konsep secara
seusai dengan minat dan kebutuhan utuh, sehingga pembelajaran dapat
siswa, dan menggunakan prinsip belajar digunakan siswa untuk memecahkan
sambil bermain dan menyenangkan. persoalan kehidupan sehari-hari.
Karakteristik ini yang terdapat pada e. Bersifat fleksibel
pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik dapat
Karakteristik pembelajaran tematik digunakan untuk mengkaikan dengan
di sekolah dasar dijelaskan sebagai kehidupan sehari-hari. Pembelajaran
berikut: bersifat fleksibel artinya luwes, guru
a. Berpusat pada siswa dapat mengkaitkan mata pelajaran
Pendekatan pembelajaran tematik satu dengan mata pelajaran yang
sesuai dengan pembelajaran abad lainnya.
modern, dengan pembelajaran yang f. Hasil pembelajaran sesuai dengan
berpusat pada siswa. Guru dalam minat dan kebutuhan siswa
pembelajaran sebagai fasilitator, Siswa diberikan kebebasan untuk
sedangkan siswa sebagai subyek dapat mengembangkan potensi dan
pembelajaran. Siswa dalam minat sesuai dengan kemauan dan
pembelajaran berpartisipasi aktif potensi siswa.
dalam pembelajaran. Guru memiliki g. Menggunakan prinsip belajar sambil
peran untuk memberikan kemudahan bermain dan menyenangkan
kemudahan pada siswa untuk Pembelajaran tematik sebagai
melakukan aktivitas belajar. pendekatan pembelajaran yang
b. Memberikan pengamalaman langsung menyenangkan untuk siswa pada
Pembelajaran tematik memberikan tingkat dasar.
pengalaman langsung pada siswa, Selain terdapat karakteristik
pengalaman langsung ini siswa pembelajaran, strategi pembelajaran
dihadapkan dengan pada sesuatu tematik memiliki kelebihan. Menurut
yang nyata sebagai dasar untuk Majid (2014: 92) kelebihan pembelajaran
memahami sesuatu hal. tematik dibandingkan dengan
c. Pemisah mata pelajaran tidak begitu pembelajaran konvensional, yaitu
jelas pengalaman dan kegiatan belajar
Pembelajaran tematik tidak mengajar siswa akan selalu relevan
memisahkan antarmata pelajaran, dengan tingkat perkembangan, kegiatan
fokus pembelajaran diarahkan pada yang dilakukan sesuai dengan minat dan
pembahasan tema-tema yang kebutuhan, seluruh kegiatan
berkaitan dengan kehidupan nyata pembelajaran memiliki makna,
siswa. pembelajaran terpadu menimbulkan
d. Menyajikan konsep dari berbagai keterampilan, pembelajaran terpadu
mata pelajaran menyajikan kegiatan bersifat pragmatis,
Pembelajaran tematik menyajikan pembelajaran bersama dapat
konsep-konsep dari berbagi mata meningkatkan kerjasama antara
pelajaran dalam suatu proses komponen pembelajaran.

32
Delfiyan Widiyanto, Penanaman Nilai Toleransi dan Keragaman Melalui Strategi Pembelajaran Tematik Storybook pada Mata Pelajaran PPKn di Sekolah
Dasar
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 7, Nomor 2, Nopember 2017

4. Media Pembelajaran panjang. Selain menurut pendapat Dick


Media berarti sebagai perantara da Carey, terdapat pendapat lain yang
atau pengantar pesan. Menurut berbeda menurut Khuluqo (2017: 145)
Sadiman, dkk (2014: 6) bahwa media terdapat beberapa kriteria umum yang
pembelajaran adalah segala sesuatu diperhatikan dalam pemilihan media,
yang dapat digunakan untuk yaitu kesesuaian dengan tujuan,
menyalurkan pesan dari pengirim ke kesesuian dengan materi pembelajaran,
penerima sehingga dapat merangsang kesesuaian dengan karakteristik
pikiran, perasaan, perhatian dan minat pembelajaran, kesesuaian dengan teori,
siswa sehingga pembelajaran terjadi. kesesuian dengan gaya belajar siswa,
Idealnya pada proses belajar mengajar kesesuaian dengan lingkungan, fasilitas
guru memberikan pengalaman nyata pendukung, dan waktu.
yang langsung kepada siswa. 5. Pendidikan Pancasila dan
Pembelajaran yang efektif Kewarganegaraan
memerlukkan perencanaan yang baik, Pendidikan Pancasila dan
penggunaan media diperlukan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran
perencanaan yang baik. Pada pemilihan yang diajarkan pada jenjang dari sekolah
media pembelajaran perlu dasar sampai sekolah menenggah atas.
dipertimbangkan dengan kesesuain Pendidikan Pancasila dan
dengan materi dan keadaan siswa. Kewarganegaraan (PPKn) dalam
Menurut Sumantri (2015: 305) faktor perkembangannya mengalami
yang perlu dipertimbangkan dalam perubahan nama yang berulang kali atau
pemilihan media pembelajaran ialah nomenklatur. Pendidikan pancasila dan
hambatan pengembangan dan kewarganegaraan sebagai mata
pembelajaran, persyaratan isi, tugas, dan pelajaran untuk membantuk calon warga
jenis pembelajaran, hambatan dari siswa negara yang baik dengan memiliki 3
dengan mempertimbangkan aspek, yaitu pengetahuan, sikap, dan
kemampuan, tingkat kesenangan, keterampilan. Ketiga aspek ini harus
kemampuan mengakomodasi penyajian dikembangkan dalam pembelajaran yang
stimulus, dan media sekunder harus berdampak pada hasil belajar siswa.
mendapat perhatian karena Sejalan dengan pernyataan tersebut,
pembelajaran yang berhasil. menurut Doganay (2012 : 31)
Kriteria pemilihan media harus pembelajaran pendidikan
dikembangkan sesuai dengan tujuan kewarganegaraan terdapat pada
yang dingin dicapai, kondisi, dan kurikulum memiliki 3 aspek, yaitu
keterbatasan yang ada mengigat pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
kemampuan dan sifat media yang Tujuan mata pelajaran PPKn untuk
bersangkutan. Menurut Dick dan Carey membentuk warga negara muda yang
(Sadiman, dkk, 2014: 6) terdapat empat baik dengan memiliki karakter sesuai
faktor yang perlu dipertimbangkan dalam dengan UUD 1945 dan Pancasila.
pemilihan media, yaitu ketersediaan Menurut Murdiono (2012: 47) bahwa
sumber daya, kemampuan atau fasilitas, dasar tujuan pendidikan
faktor menyangkut keluwesan, dan kewarganegaraan menjadikan warga
efektivitas biaya dan jangka waktu negara yang efektif adalah warga negara

33
Delfiyan Widiyanto, Penanaman Nilai Toleransi dan Keragaman Melalui Strategi Pembelajaran Tematik Storybook pada Mata Pelajaran PPKn di Sekolah
Dasar
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 7, Nomor 2, Nopember 2017

yang cakap dan memiliki kepedulian. kerjasama dalam rumah


Pembentukkan warga negara selain keberagaman di
berdasarkan pada pancasila dan UUD rumah
1945 juga membentuk warga negara
yang mampu memiliki moral atau
b. Kelas II
kepedulian terhadap sesama.
Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar
D. Implementasi Strategi Pembelajaran 3.3 Mengidentifikasi 4.3 Mengelompokkan
Tematik Storybook di SD Kurikulum 2013 jenis-jenis jenis-jenis
keberagaman keberagaman
Pada sekolah dasar pembelajaran karakteristik individu di karakteristik individu di
yang dilakukan dengan pembelajaran sekolah sekolah
tematik. Pembelajaran tematik terdiri dari
beberapa konsep mata pelajaran. 3.4 Memahami makna 4.4 Menceritakan
Pembelajaran tematik tidak memisahkan bersatu dalam pengalaman
mata pelajaran satu dengan lainnya, namun keberagaman di melakukan kegiatan
terintegrasi dalam satu atau beberapa tema. sekolah yang mencerminkan
Penggunaan storybook ini digunakan persatuan dalam
sebagai media pembelajaran yang keberagaman di
digunakan memudahkan guru memberikan sekolah
materi pembelajaran.
Permendikbud 24 Tahun 2016
Tentang Kompetensi Inti dan Kompetansi c. Kelas III
Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar
Pendidikan Dasar dan Pendidikan 3.3 Menjelaskan 4.3 Menyajikan makna
Menenggah pada lampiran 18 terdapat makna keberagaman keberagaman
kompetensi yang dapat diterapkannya karakteristik individu di karakteristik individu di
pembelajaran tematik storybook untuk lingkungan sekitar lingkungan sekitar
memberikan pemahaman nilai toleransi dan
keberagaman. Kompetensi yang dapat 3.4 Memahami makna 4.4 Menyajikan bentuk-
diterapkan pembelajaran tematik storybook bersatu dalam bentuk kebersatuan
untuk menumbuhkan nilai toleransi dan keberagaman di dalam keberagaman di
keberagaman sebagai berikut: lingkungan sekitar lingkungan sekitar
a. Kelas I
Kompetensi Kompetensi Dasar
Dasar d. Kelas IV
3.3 4.3 Menceritakan Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi pengalaman kebersamaan 3.3 Menjelaskan 4.3 Mengemukakan
keberagaman dalam keberagaman manfaat keberagaman manfaat keberagaman
karateristik kehidupan individu di rumah karakteristik individu karakteristik individu
individu di rumah dalam kehidupan dalam kehidupan
3.4 4.4 Menceritakan sehari-hari sehari-hari
Mengidentifikasi pengalaman kerjasama
bentuk dalam keberagaman di 3.4 Mengidentifikasi 4.4 Menyajikan

34
Delfiyan Widiyanto, Penanaman Nilai Toleransi dan Keragaman Melalui Strategi Pembelajaran Tematik Storybook pada Mata Pelajaran PPKn di Sekolah
Dasar
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 7, Nomor 2, Nopember 2017

berbagai bentuk berbagai bentuk Pengembangan storybook dilakukan


keberagaman suku keberagaman suku dengan menyesuaikan dengan materi
bangsa, sosial, dan bangsa, sosial, dan pembelajaran. Guru memberikan satu tema
budaya di Indonesia budaya di Indonesia yang memuat mengenai pelajaran,
yang terikat persatuan yang terikat persatuan kemudian terdapat kompetensi keragaman.
dan kesatuan dan kesatuan Storybook ini berisi gambar-gambar dan
cerita yang berisikan mengenai keadaan
lingkungan atau kondisi yang terjadi pada
kehidupannya. Pembelajaran tematik
e. Kelas V
memiliki makna yang mengkaitkan dengan
Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar
kehidupan nyata, dan storybook sebagai
3.3 Menelaah 4.3 Menyelenggarakan
media pembelajaran yang membantu siswa
keberagaman sosial kegiatan yang
untuk memahami keberagaman.
budaya masyarakat mendukung
Pembuatan storybook dapat
keberagaman sosial
dicontohkan pada kompetensi dasar 3.3 dan
budaya masyarakat
4.3 pada kelas VI SD. Storybook
menceritakan keberagaman pekerjaan atau
profesi dari masyarakat disertai dengan
3.4 Menggali 4.4 Menyajikan hasil
gambar profesi masing-masing orang.
manfaat persatuan penggalian tentang
Menceritakan bahwa profesi dapat
dan kesatuan untuk manfaat persatuan dan
mempengaruhi perbedaan dalam
membangun kesatuan untuk
masyarakat, setiap profesi memiliki
kerukunan hidup membangun kerukunan.
keleibihan dan kekurangan. Selain
menceritakan profesi, bisa menceritakan
keberagaman budaya seperti tari-taria atau
f. Kelas VI makanan yang terdapat dilingkungan sekitar
Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar kemudian diberikan gambar pakaian adat
3.3 Menelaah 4.3 Mengampanyekan agar dapat memahami perbedaan.
keberagaman sosial, manfaat Pembelajaran tematik dengan
budaya, dan ekonomi keanekaragaman sosial, storybook diharapkan dapat membantu
masyarakat budaya, dan ekonomi siswa dalam memahami keberagaman dan
3.4 Menelaah 4.4 Menyajikan hasil toleransi bahwa terjadi dalam kehidupan
persatuan dan telaah persatuan dan
kesatuan terhadap kesatuan terhadap nyata pada kehidupan siswa. Pengetahuan
kehidupan kehidupan berbangsa mengenai keberagaman untuk memberikan
berbangsa dan dan bernegara beserta pemahaman bahwa sejatinya keberagaman
bernegara beserta dampaknya itu nisacaya Tuhan yang tidak dapat
dampaknya terhindarkan atau ditolak. Dengan adanya
pembelajaran tematik storybook dapat
Melihat pada Permendikbud No 24 memberikan pemahaman, sikap, dan
mengenai kompetensi inti dan kompetensii keterampilan dalam bermasyarakat bahwa
dasar pada sekolah dasar pada mata kehidupan terdapat perbedaan, namun
pelajaran PPKn banyak materi yang sesuai dapat mempertahankan persatuan dan
dengan memberikan pemahaman mengenai kerukunan.
nilai toleransi dan keragaman.

35
Delfiyan Widiyanto, Penanaman Nilai Toleransi dan Keragaman Melalui Strategi Pembelajaran Tematik Storybook pada Mata Pelajaran PPKn di Sekolah
Dasar
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 7, Nomor 2, Nopember 2017

E. Simpulan membentuk ketahanan nasional di SD


Kanisus Eksperimental Mangunan. Jurnal
Pluralisme adalah keniscayaan Tuhan pendidikan kewarganegaraan dan hukum,
yang tidak dapat ditolak. Ciptaan tuhan 1-15.
memiliki beragam terdiri dari budaya,
Khuluqo, I. E. (2017). Belajar dan pembelajaran.
agama, suku, bahasa, golongan, pekerjaan.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Keragaman ini menjadi pembeda antara
kelompok masyarakat atau individu. Majid, A. (2014). Pembelajaran tematik terpadu.
Perbedaan atau keragaman dapat Bandung: Rosdakarya.
menyebabkan konflik atau diisintegrasi
Mumpuni. (2012). Pembelajaran nilai
bangsa, sehingga perlu ada penanganan keberagaman dalam pembentukan
khusus. Perlu adanya pemahaman nilai karakater siswa sekolah dasar inklusi.
toleransi dan keberagaman untuk memiliki Jurnal Pendidikan Karakter, 2 (3) hal: 248-
pemahaman pengetahuan, sikap, dan 257.
keterampilan pada seseorang. Pemahaman
Murdiono, Mukhamad. (2012).
nilai toleransi dan keberagaman dapat Kewarganegaraan berbasis portofolio.
dilakukan dengan pembelajaran yang Yogyakarta: Penerbit ombak.
dilakukan oleh guru. Implementasi
pembelajaran tematik storybook dapat Permendikbud 24 Tahun 2016 Tentang
Kompetensi Inti dan Kompetansi Dasar
diterapkan dan dikembangkan pada sekolah
Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada
dasar, hal ini melihat pada komptensi inti Pendidikan Dasar dan Pendidikan
dan dasar yang memiliki kompetensi Menenggah
keragaman. Storybook sebagai media
pembelajaran yang harapannya dapat Rahman, M. A. (2012). Kesalahan-kesalahan
fatal yang sering dilakukan guru dalam
menceritakan keadaan yang terjadi sekitar
kegiatan belajar mengajar. Yogyakarta:
siswa dari keberagaman masyarakat. Diva Press.

Rusman. (2014). Model-model pembelajaran .


DAFTAR PUSTAKA Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sadiman, S. A. (2014). Media Pendidikan.


Burden, P. R & Byrd, D. M (2013). Methods for Jakarta: Raja Grafindo Persada.
effective teaching. Pearson Education:
United State. Samani, M . & Hariyanto M. S. (2012). Konsep
dan Model Pendidikan Karakter. Bandung:
Doganay, A. (2012). A curriculum framework Rosdakarya.
for active democratic citizenship
education. Print, M., & Large, D. (2012). Sanjaya, W. (2016). Strategi pembelajaran.
Schools currikulum and civic education for Jakarta: Kencana.
building democratic citizens. Rotterdam:
Sumantri, M. S. (2015). Strategi pembelajaran
Sense Publisher.
teori dan praktek di tingkat sekolah dasar.
Hamruni. (2012). Strategi pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Yogyakarta : Insan Madani.
Tillman, Diane. 2004. Living Values Activities
For Young Adults. (Risa. P & Ellen Sirait,
Istiqomah, A., & Widiarti, P. W. (2016).
Penerj.). Jakarta : Grasindo.
Implementasi pendidikan multikultural
sebagai upaya bela negara dalam

36
Delfiyan Widiyanto, Penanaman Nilai Toleransi dan Keragaman Melalui Strategi Pembelajaran Tematik Storybook pada Mata Pelajaran PPKn di Sekolah
Dasar

Anda mungkin juga menyukai