Anda di halaman 1dari 3

Panca Warni memutuskan kebijakan bersama-sama dan

PPG Prajabatan Ekonomi UKSW 2022 kebijakan tersebut diberlakukan untuk


semua peserta didik.

Pancasila Sebagai Perekat Implementasi model pembelajaran

Keberagaman Bangsa dan Perwujudan kebhinekaan di sekolah memerlukan peran

Profil Pelajar Pancasila Pada guru dalam: 1) mendorong siswa

Pendidikan yang Berpihak Kepada mempelajari stereotype yang dianggap bias

Peserta Didik serta berdampak negatif; 2) mendorong


siswa untuk mempelajari nilai-nilai yang
Makna ?
baik di sekitar lingkungannya; 3)
Manusia Indonesia berarti, manusia yang
membantu siswa dari berbagai latar
menghayati nilai-nilai kemanusiaan khas
belakang untuk dapat melakukan
Indonesia. Keragaman sebagai nilai
komunikasi yang efektif dengan teman-
kemanusiaan Indonesia menjadi identitas
temannya; 4) guru menggunakan teknik
bangsa dan budaya bangsa, artinya dalam
yang beragam dan merepresentasikan
keragaman banyak terkandung nilai-nilai
capaian siswanya; 5) guru mendorong
yang kaya dan layak untuk terus digali dan
siswa untuk menggali berbagai sumber
dilestarikan. Keragamaan (kebhinekaan)
belajar yang relevan.
itu merupakan pengalaman yang secara
Berbagai bentuk implementasi sekolah
hakiki membentuk identitas
yang menjunjung tinggi toleransi atas
keindonesiaan.
keberagaman bisa dilakukan dalam
Pancasila dan kemajemukan dalam
beberapa aspek, semisal untuk sekolah
pendidikan ?
yang berbasis agama, memberikan
Pendidikan dalam bingkai Pancasila
kesempatan kepada peserta didik dari
merupakan sistem pendidikan yang
agama lain untuk belajar di sekolah
menghargai kemajemukan sebagai identitas
tersebut. Sekolah menyediakan rumh
bangsa dan oleh karena itu menghapus
ibadah untuk peserta didik dari berbagai
segala jenis diskriminasi. Pendidikan
latar belakang agama. Sekolah tidak
bertujuan untuk menghasilkan manusia
menunjukkan simbol-simbol keagamaan
yang tangguh dalam kehidupan masyarakat.
tapi lebih menonjolkan simbol-simbol
Implementasi model pembelajaran
kepahlawanan seperti pahlawan, pulau-
kebinekaan di sekolah ditunjukkan dengan
pulau, dan budaya daerah. Sekolah
menciptakan suasana kelas yang terbuka
menyediakan guru agama yang sesuai
untuk semua siswa lintas kultur/sektoral,
dengan agama muridnya meskipun
proses belajar memberikan kesempatan
mungkin anya satu murid yang dilayani.
kepada peserta didik untuk berinteraksi
Dalam kelas siswa yang memimpin doa
dengan teman-temannya dari berbagai latar
dilakukan secara bergantian, tidak harus
belakang tanpa rasa takut, serta
siswa muslim. Sekolah melibatkan siswa
dalam kepanitiaan dalam persiapan harus mampu menuntun peserta didik agar
peringatan hari besar keagamaan, memahami eksistensinya sebagai manusia
memperingati hari pahlawan, dan dan posisinya dalam lingkungan alam dan
sebagainya. sosial.
Hambatan dalam menjalankan sekolah Perlu digaris bawahi bahwa pendidikan
dengan kemajemukan sebagai identitas? menurut Ki Hadjar Dewantara merupakan
Hambatan penerapan pendidikan sebuah tuntunan. Berdasarkan pengertian
kebhinekaan di sekolah bisa disebabkan tersebut tersirat bahwa hasil perkembangan
oleh beberapa hal seperti belum tersedianya peserta didik terletak di luar kehendak
guru untuk semua siswa dari berbagai latar pendidik. Hal tersebut dikarenakan peserta
belakang kepercayaan di sekolah, materi didik adalah makhluk hidup yang dapat
kurikulum pengajaran agama lebih fokus berkembang melalui kodrat yang telah
kepada hubungan manusia dengan Tuhan, dimiliki. Pendidik hanya
tapi hubungan manusia dengan manusia menumbuhkembangkan kodrat yang telah
masih kurang, dan tuntuan kurikulum yang ada agar peserta didik dapat berkembang
sangat padat dan menyebabkan dengan baik. Sejalan dengan konsep
pengembangan pendidikan kebhinekaan pendidikan abad 21, yang mana
menjadi kurang mendapat perhatian. pembelajaran diarahkan untuk mengubah

Pendidikan yang berpihak pada peserta pendekatan pembelajaran dari teacher

didik ? centred menjadi student centered. Hal ini


sesuai dengan tuntutan masa depan dimana
Konsep Pendidikan Abad 21
peserta didik harus memiliki kecakapan
Pendidikan sebagai suatu proses untuk
berpikir dan belajar. Kecakapan-kecakapan
menuntun manusia mencapai kemaslahatan
tersebut antara lain kecakapan
yang setinggi-tingginya hendaknya
memecahkan masalah, berpikir kritis,
memahami bahwa siswa sebagai bagian
kolaborasi, dan kecakapan berkomunikasi.
dari pendidikan memiliki kodrat istimewa
Peserta didik dituntut agar memiliki
yang membedakan dirinya dengan siswa
kecakapan berpikir kritis, artinya mereka
yang lain. Pendidikan berfungsi untuk
harus memiliki kemampuan untuk
menuntun segala kodrat (kekuatan, potensi,
menganalisis permasalahan secara
minat, bakat) yang ada pada siswa agar
mendalam dan kreatif dalam mencari dan
dapat berkembang secara optimal.
menciptakan alternatif solusi bagi dirinya
Selanjutnya, pendidikan harus mengakui
sendiri maupun masyarakat. Kreativitas
kemerdekaan sebagai karunia Tuhan yang
peserta didik menuntun mereka untuk
Maha Esa. Artinya, pendidikan
mengembangkan kecakapan berpikir tanpa
memberikan hak kepada siswanya untuk
dibatasi aturan yang cenderung mengikat,
mengatur dirinya sendiri dengan
melihat permaalahan dari berbagai sudut
berpegangan pada nilai-dan norma luhur
pandang, dan mampu menyampaikan
yang ada pada masyarakatnya. Pendidikan
gagasaannya kepada orang lain, serta melalaikan kewajibanya baik kewajiban
terbuka untuk menerima masukan. Peserta terhadap Tuhan, Lingkungan, masyarakat,
didik dilatih untuk dapat melakukan maupun diri sendiri. Belajar juga harus
kerjasama yang baik dengan teman- sesuai dengan budaya tempat agar hasil
temannya. belajar bisa diterima di lingkungan tempat
Dalam kerjasama peserta didik juga dilatih tinggal. Belajar juga harus sesuai dengan
kepemimpinannya, bagaimana dia kebangsaan karena peserta didik akan hidup
mengembangkan diri untuk menciptakan dan berinteraksi dengan masyarakat luas.
solusi terbaik yang dapat diterima oleh Peserta didik juga dituntut untuk tidak
semua orang dalam kelompoknya. Untuk melanggar dasar hak asasi manusia.
dapat menyampaikan gagasan yang logis, Konsep tersebut yang kemudian
kreatif, efektif, dan dapat diterima oleh menginspirasi penyelenggara pendidikan
semua orang, peserta didik perlu belajar untuk membuat kebijakan-kebijakan
bagaimana mengembangkan keterampilan pendidikan yang berorientasi pada
komunikasi yang baik dan efektif. Dalam membangun karakter serta kompetensi
hal ini peserta didik diminta untuk bisa peserta didik yang sesuai dengan nilai-nilai
menguasai, mengatur, dan membangun luhur dalam Pancasila. Profil pelajar
komunikasi yang baik dan benar baik Pancasila terdiri dari enam dimensi, yaitu:
secara tulisan, lisan, maupun multimedia. 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang
Konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara Maha Esa, dan berakhlak mulia, 2) mandiri,
dan perwujudan profil pelajar Pancasila 3) bergotong-royong, 4) berkebinekaan

Konsep belajar yang diusung oleh Ki global, 5) bernalar kritis, dan 6) kreatif.

Hadjar Dewantara memiliki lima asas Keenam dimensi profil pelajar Pancasila

antara lain, asas kemerdekaan, asas kodrat perlu dilihat secara utuh sebagai satu

alam, asas kebudayaan, asas kebangsaan, kesatuan agar setiap individu dapat menjadi

dan asas kemanusiaan. Asas tersebut pelajar sepanjang hayat yang kompeten,

pulalah yang mendasari pendidikan di berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-

perguruan taman siswa. Berdasarkan nilai Pancasila.

kelima asas tersebut disimpulkan bahwa,


belajar menurut Ki Hadjar Dewantara harus
dilandasi dengan kemampuam pribadi,
sesuai dengan kodrat, tidak bertentangan
dengan budaya, toleransi, dan menjaga hak-
hak orang lain. Kemerdekaan atau
kemampuan pribadi bertujuan agar peserta
didik dapat leluasa mengembangkan cipta,
rasa, dan karsa dalam proses belajar. Kodrat
alam bertujuan agar peserta didik tidak

Anda mungkin juga menyukai