JURNALANGGITA
JURNALANGGITA
Heme, Vol I No 1
Agustus 2019
Anggita Amanda1, dr. Rendri Bayu Hansah, Sp. PD 2, dan dr. Melia Susanti, M. Biomed3
1
Mahasiiswa Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah, Padang, Indonesia
Email : amandaanggita52@yahoo.co.id
2
Bagian Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah, Padang, Indonesia
Email : rendri.hansah@gmail.com
3
Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah, Padang Indonesia
Email : melyaasmi@gmail.com
ABSTRAK
Diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang
terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Pemeriksaan HbA1c atau hemoglobin
A1c merupakan pilihan pemeriksaan gula darah yang lebih akurat di bandingkan 3 pemeriksaan lainnya yaitu
pemeriksaan gula darah sewaktu (GDS), gula darah puasa (GDP) dan gula darah dua jam sesudah makan.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari -April 2019 di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Islam Siti
Rahmah Padang 2019. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita DM tipe 2 di Rumah Sakit Islam Siti
Rahmah Padang dengan 35 sampel, analisis data adalah univariat disajikan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi dan analisa bivariat menggunakan uji chi-square dengan menggunakan program SPSS versi 24.0. Dari
penelitian ini di peroleh hasil sebanyak (57,1%) berjenis kelamin wanita, sebanyak (31,4%) berusia 45-54 tahun,
sebanyak (65,7%) bekerja, sebanyak (40,0%) memiliki pendidikan menengah, sebanyak (62,9%) tinggal
bersama keluarga, sebanyak (54,3%) tidak patuh dalam mengkonsumsi obat, sebanyak (57,1%) memiliki kadar
HbA1C tidak terkontrol, dan terdapat hubungan kepatuhan konsumsi obat dengan kadar HbA1C pada subjek di
Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Islam Siti Rahmah Padang 2019 (p value = 0,001).
Kata Kunci : Kepatuhan Konsumsi Obat, kadar HbA1C, Pasien DM
ABSTRACT
Diabetes mellitus (DM) is a group of metabolic diseases marked by hyperglycemia which occurs due to
abnormal insulin secretion, insulin action, or both. Examination of HbA1c or hemoglobin A1c is a more
accurate choice for blood sugar testing than the other 3 tests namely the examination of blood sugar during,
fasting blood sugar examination and blood sugar examination two hours after eating. The research was
conducted in February-April 2019 at the Internal Medicine Clinic of Siti Rahmah Islamic Hospital, Padang.
The population in this study was patients with type 2 diabetes at Siti Rahmah Islamic Hospital of Padang with
35 samples. The univariate data analysis was presented in the form of distribution tables frequency and the
bivariate data analysis used the chi-square test using the SPSS version 16.0 program. From this study the result
were obtained 57.1% were female, 31.4% were aged 45-54 years, 65.7% were working people, 40.0% had
secondary education, 62, 9% lived with family, 54.3% were not compliant in taking drugs, 57.1% had
uncontrolled HbA1C levels, and there was a relationship between adherence to drug consumption and HbA1C
levels in subjects in the Internal Medicine Clinic of Siti Rahmah Islamic Hospital, Padang, in 2019 (p value =
0.001).
obat seumur hidupnya. Pasalnya, penyakit ini mengetahui kadar HbA1c pasien dari rekam
memang tidak dapat disembuhkan, hanya medis. Analisa Data menggunakan metode
dapat di kendalikan. Obat diabetes berguna Statistika Chi Squaer.
untuk mengendalikan kadar gula darah
dengan cara membuat hormon insulin bekerja III. HASIL PENELITIAN
lebih baik, memperlambat penyerapan gula, A. Karakteristik Responden
hingga merangsang pankreas untuk
menghasilkan hormon insulin lebih banyak di Tabel 1. Jenis Kelamin
dalam tubuh dan obat ini harus di kosumsi Jenis Kelamin f %
secara teratur dan terus-menerus.11 Pria 15 42,9
Berdasarkan uraian di atas maka Wanita 20 57,1
penulis tertarik untuk melakukan sebuah Jumlah 35 100
studi tentang hubungan tingkat kepatuhan
mengosumsi obat pada pasien diabetes
Berdasarkan tabel 1 diperoleh hasil
dengan kadar HbA1c di Poliklinik penyakit
sebanyak 57,1% berjenis kelamin wanita
dalam Rumah Sakit Islam Siti Rahmah
pada pasien pasien DM di Poliklinik
Padang
Penyakit Dalam Rumah Sakit Islam Siti
Tujuan penelitian ini adalah untuk Rahmah Padang 2019.
mengetahui hubungan tingkat kepatuhan
Tabel 2. Usia Pasien
mengkonsumsi obat pada pasien diabetes
melitus dengan kadar HbA1c Usia f %
15-24 tahun 1 2,9
II.METODOLOGI PENELITIAN
35-44 tahun 5 14,3
Pada penelitian ini di pilih subjek yang 45-54 tahun 11 31,4
telah di diagnosis dengan diabetes melitus 55-64 tahun 10 28,6
tipe-2 yang sesuai dengan kriteria inklusi dan 65-74 tahun 8 22,9
eksklusi Penelitian ini dilakukan di Poliklinik Jumlah 35 100
penyakit dalam Rumah Sakit Islam Siti
Rahmah padang. Pelaksanaan penelitian ini
dilakukan pada bulan Februari -April 2019 Berdasarkan tabel 2 diperoleh hasil
yang mencakup tahap persiapan sampai sebanyak 31,4% berusia 45-54 tahun pada
pelapora. Jenis penelitian analitik pasien DM di Poliklinik Penyakit Dalam
observasional dengan desain cross sectional. Rumah Sakit Islam Siti Rahmah Padang
Populasi adalah semua pasien diabetes 2019.
melitus yang melakukan kontrol di Poliklinik Tabel 3. Pekerjaan Pasien
penyakit dalam Rumah sakit Islam Siti
Rahmah dalam selang waktu Februari 2019- Pekerjaan f %
April 2019 dengan 35 sampel, teknik Bekerja 23 65,7
pengambilan sampel yang di gunakan adalah Tidak Bekerja 12 34,3
consecutive sampling. Alat yang di gunakan Jumlah 35 100
dalam penelitian ini adalah kuesioner
MMAS-8. Data yang di gunakan dalam
Berdasarkan tabel 5.3 diperoleh hasil
penelitian ini adalah data primer yang di
sebanyak 65,7% bekerja pada pasien DM di
peroleh langsung dari pasien, yaitu dengan
Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit
melakukan wawancara dan pengisian
Islam Siti Rahmah Padang 2019.
kuesioner MMAS-8 dan data sekunder untuk
minum obat dengan kadar HbA1c pada Diagnosa and clasification of diabetes
pasien DM tapi hasil penelitian ini berbeda melitus. Diabetes Care Journal. 2013.
dengan penelitian yang di lakukan oleh 36(1): 67-74
Wirawan adikusuma (2017) pada pasien
DM tipe 2 di RSUP Nusa Tenggara Barat 2. Acik, Y, Hulya, Y.B, Canan, G.A,
yang menyatakan tidak ada hubungan antara Nevin, I. Effectivness of a Diabetes
tingkat kepatuhan minum obat anti diabetik Education and Control Intervention
oral dengan kadar Hba1c.33,41 Program on Blood Glucose Control
Patien with Type 2 Diabetes in Turkish
Menurut Rosyida et al (2015)., Community. Southeast Asian J Thop
menyatakan bahwa faktor regimen terapi Med Public Health. 2004
pada jumlah obat yang diterima pasien 3. World Health Organization (WHO).
ternyata berpengaruh terhadap tingkat Departement of Nancommunicable
kepatuhan. Pada hasil penelitian Diseasse Surveillance Ganeva. Definisi,
menyebutkan bahwa jika jumlah item obat Diagnosa, and Classification of Diabetes
meningkat maka nilai skor kepatuhan pada Mellitus and its Complication. Report of
pasien DM tipe-2 akan menurun. Menurut a WHO Consultation Part 1: Diagnosa
penelitian peningkatan jumlah pil yang and classification of Diabetes melitus.
ditelan dalam sehari dapat menurunkan Ganeva. WHO. 1999
tingkat kepatuhan. Untuk itu perlu adanya 4. Sicree, R, Shaw, J, Zimment, P. The
modifikasi terapi seperti Golden Burden: Diabetes and Impaired
mempertimbangkan resep kombinasi dosis Glucose Tolerance. IDF Diabetes Atlas
tetap jika itu memungkinkan. Namun, 4th edition. Baker IDI Heart and
tentunya pengambilan untuk terapi Diabetes Institute International Diabetes
kombinasi ini harus rasional artinya harus Federation. 2011
memenuhi 4T (tepat obat, tepat indikasi, 5. United Kingdom. Key Statistics on
tepat pasien, dan tepat dosis).37 Diabetes in the UK [internet]. Availabel
feom:http://diabetes.org.uk/Dokumen/R
V. Kesimpulan dan Saran eports/Diabetes_in_the_UK_2010.PDF
[cited 2019 Feb 2]
Berdasarkan hasil penelitian tentang 6. Kocurek, B. Promoting Medication
hubungan kepatuhan konsumsi obat dengan Adherence in Older Adults and the Rest
kadar HbA1C pasien DM di Poliklinik of US. Diabetes Spectrum Journal:
Penyakit Dalam Rumah Sakit Islam Siti 2009. 22(2),80-84
Rahmah Padang 2019, maka dapat 7. Salas, M, Dyfrig, H, Alvaro, Z,
disimpulkan bahwa terdapat hubungan Kawitha, V, & Maximilian, L. Cost of
kepatuhan konsumsi obat dengan kadar Medication Nanadherence in Patients
HbA1c di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah with Diabetes Melitus : a Sytemic
Sakit Islam Siti Rahmah Padang 2019 (p Review and Critical Analysis of the
value = 0,001) dan dukungan tenaga Literature, Value in Health; 2009, 12(6).
kesehatan memiliki peran yang sangat besar 915-920
dalam menyampaikan informasi tentang 8. United States Centers for Diseases
kondisi kesahatan dan hal-hal yang harus di Control and Prevention. Medical
lakukan pasien untuk proses penyembuhan Adherence [internet]. 2011. CDC’s
Noon Conference source :
V. DAFTAR PUSTAKA
http://www.cdc.gov/primarycare/materi
als/medication/docs/medication-
1. America Diabetes Association (ADA).
adherence-01ccd.pdf. [cited 2018 Nov
Health & Medical Journal
8
Heme, Vol I No 1
Agustus 2019