Anda di halaman 1dari 4

Hasil resoomer

Perbedaan Kognitif

Proses belajar mengajar adalah upaya menciptakan lingkungan yang positif yang direncanakan untuk
mengembangkan faktor dasar yang dimiliki seseorang. Menurut Bloom, proses belajar, baik di sekolah
maupun di luar sekolah menghasilkon tiga kemampuan yang dikenal sebagai Taxonomy Bloom, yaitu
kognitif, afektif, dan psikomotork Kognitif adalah kemampuan yang berkaitan dengan penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Dari hasil belajar yang diukur terus belajar Ini, tingkat kognitf seorang
individu dapat diketahui. Tes hasil belajar menggambarkan kemampuan kognitif yang bervariasi.

Tes hasil belajar yang digunakan hendaknya memenuhi persyaratan sebagai tes yang baik, sehingga tes
tersebut harus valid dan andal . Jika persyaratan tersebut dapat dipenuhi, variasi nilai kemampuan
kognitf yang dihasilkan akan membentuk sebuah kurva normal.

b. Perbedaan dalam kecakapan bahasa

Bahasa merupakan salah satu kemampuan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, yaitu untuk
menyatakan pikiran dan perasaannya dalam bentuk ungkapan kata dan kalimat yang bermakna dan
sistematis. Kemampuan berbahasa ini berbeda antara satu individu dan individu lainnya serta sangat
dipengaruhi oleh faktor kecerdasan dan faktor lingkungan. Faktor lain yang luga penting adalah faktor
fisik, terutama organ berbicara.

Banyak peneltian eksperimental yang dilakukan dengan tujuan menemukan fakior-faktor psikologis yang
mendasari keberhasilan atau kegagalan dalam penguasaan bahasa. Individu individu yang memasuki
sekolah formal pada dasarnya telah mambawa kebiasaan-kebiasaan sebagai hasill belojar, baik dari
lingkungan pendidikan prasekolah maupun dar latar belakang kehidupan keluarganya. Pengaruh
lingkungan keluarga tidak hanya terbatas pada pola pikirnya secara dini dan pola mengekspresikan,
tetapi juga seluruh kondisi yang ada di rumah. Pengaruh tersebut akan memperlancar atau sebaliknya
menghambat kemajuan berbahasa anak. Guru yang berpengalaman menyadari adanya fakta bahwa
siswa siswa berbeda kemampuan dalam menguasai dan memahami bahasa lisan dan tulis serta
kemampuan mengekspresikan diri secara tepat. Anak anak yang masuk sekolah dasar sekitar umur 6
tahun, tingkat kematangan mental dan kemampuan berbahasa mereka berbeda beda. Pengalaman dan
kematangan merupakan faktor pendukung perkembangan anak dalam kemampuan berbahasa.

Perbedaan dalam kecakapan motorik

Kecakapan motorik atau kemampuan psikomotorik merupakan kemampuan untuk melakukan


koordinasi kerja syaraf motorik yang dilakukan oleh syaraf pusat untuk melakukan berbagal kegiatan.

Kegiatan-kegiatan tersebut terjadi karena adanya kerja syaraf yang sistematis. Alat indra menerima
rangsangan, kemudian diteruskan melalui syaraf sensoris ke syaraf pusat (otak) untuk diolah, dan
hasilnya dibawa oleh syaraf motorik untuk memberikan reaksi dalam bentuk gerakan-gerakan.
Ketetapan kerja jaringan syaraf akan menghasilkan suatu bentuk kegiatan yang tepat, dalam arti
kesesuaian antara rangsangan dan responsnya. Syaraf pusat yang melaksanakan fungsi sentral dalam
proses berpikir merupakan faktor penting di dalam koordinasi kecakapan motorik. Ketidaktepatan dalam
pembentukan persepsi dan penyampaian perintah akan menyebabkan teriadinya kekeliruan respons
atau kegiatan-kegiatan yang kurang sesuai dengan tujuan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
inteligensi merupakan faktor penting dalam bentuk yang lebih tinggi dan keterampilan motorik.

Hal ini berarti ia akan mampu menunjukkan kemampuan yang lebih baik dalam banyak hal, seperti
kekuatan untuk mempertahankan perhatian, koordinasi otot, kecepatan berpenampilan, keajegan
mengontrol, dan resisten terhadap kelelahan. Dapat disimpulkan bahwa semakin bertambah umur
seseorang, ia akan semakin matang dan mampu menunjukkan tingkat kecakapan motorik yang makin
finggi. Ada orang yang cekatan, kurang terampil, dan ada orang yang lamban dalam mereaksi sesuatu.
Demikian pula lingkungan sekitarnya, baik lingkungan sosial budaya maupun lingkungan fisik akan
memberikan pengaruh yang berbeda-beda.

d. Perbedaan dalam latar belakang

Pengalaman belajar yang dimiliki anak di rumah memengaruhi kemauan dan keterampilan untuk
berprestasi dalam situasi belajar yang disajikan. Minat dan sikapnya terhadap mata pelajaran tertentu,
kecakapan atau kemauan, untuk berkonsentrasi pada bahan pelajaran, dan kebiasaan-kebiasaan belajar
merupakan faktor-faktor perbedaan individual diantara para siswa.

E. Perbedaan bakat

Bakat adalah kemampuan khusus yang dibawa atau dimiliki seseorang sejak lahir Kemampuan tersebut
akan berkembang secara baik apabila mendapatkan rangsangan dan latihan secara tepat. Sebaliknya,
bakat tersebut tidak akan berkembang jika lingkungantidak memberkan kesempatan, dalam arti tidak
ada rangsangan dan latihan yong baik. Belajar pada tingkat sekolah dasar berkaitan dengan penguasaan
materi dan alat-alat pelajaran Di sekolah dasar, kecakapan khusus atau bakat belum begitu menonjol
dalam tahun-tahun permulaan dibanding tahun-tahun selanjutnya. Barulah pada tingkat sekolah
menengah dan perguruan tinggi, program pendidikan perlu memerhatikan dan mengupayakan proses
belajar mengajar yang mampu merangsang pengembangan bakat.

F. Perbedaan dalam kesiapan belajar

Perbedaan individual tidak hanya disebabkan oleh keragaman kematangan, tetapi juga oleh keragaman
latar belakang sebelumnya. Anak berumur 6 tahun yang memasuki sekolah dasar di kelas I, mungkin
berbeda satu, dua, bahkan tiga tahun dalam tingkat kesiapan untuk mengambil manfaat dan pendidikan
formal. Hal ini ditunjukkan dari hasil penelitian bahwa kemampuan mental atau umur mental bagi anak
anak kelas satu sekolah dasar ditemukan dalam rentangan umur kronologis antara 3 tahun sampai 8
tahun.

2. Perbedaan Individual yang Unik


Setiap individu adalah khas yang unik. Artinya, ia memiliki perbedaan dengan yang lainnya. Perbedaan
itu bermacam-macam, mulai dari perbedaan fisik, pola pikir dan cara merespons atau mempelajari hal
baru. Dalam hal belajar, di negara maju sistem pendidikannya dibuat sedemikian rupa sehingga individu
dapat bebas memilih pola pendidikan yang sesuai dengan karakteristiknya. Di indonesia, masih banyak
kendala hal tersebut dikarenakan adalah ketidaksesuaian cara belajar sang anak dengan metode belajar
yang diterapkan dalam pendidikannya. Padahal, sebaiknya cara belajar itu adalah bentuk kombinasi dari
bagaimana individu meneyerap, lalu mengatur dan mengelola informasi. Dalam hal ini otak sebagai
pusat belajar yang dimana di dalam otak terdapat sekumpulan massa protoplasma yang paling kompleks
yang terdapat di alam semesta. Otak manusia memiliki tiga bagian yakni batang otak, bagian sistem
limbik, dan neokorteks. Batang otak bertanggung jawab atas fungsi motori-sensorik-pengetahuan fisik
yang berasal dari panca indra. Sistem limbik berfungsi menyimpan perasaan, pengalaman yang
menyenangkan, memori dan kemampuan belajar, sistem ini juga mengatur boritme tubuh. Neokorteks
temoat bersemayamnya pusat kecerdasan manusia.

Berdasarian kemampuan yang dimiliki otak dalam menyerap, mengelola, dan menyampaikan informasi,
cara belajar individu dapat dibagi menjadi 3 kategor yaitu cara belajar visual, auditorial, dan kinestetik
yang ditandai ciri-ciri perilaku tertentu. Jika seorang individu menemukan metode belajar yang sesuai
dengan karakteristik cara belajar dirinya maka ia akan cepat menjadi pintar sehingga kursus-kursus
ataupun les privat secara intensif tidak diperlukan lagi.

BAB 3

Implikasi Pertumbuhan dan Perkembangan terhadap Penyelenggaraan Pendidikan

A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan dan perkembangan tidak dapat dipisahkan karena kedua proses ini saling interpendensi.
Namun pertumbuhan dan perkembangan itu dapat dibedakan untuk memperjelas penggunaannya.
Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan fisik secara kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran
dan struktur biologis. Pertumbuhan merupakan perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses
pematangan fungsi dalam perjalanan waktu tertentu.

Hasil pertumbuhan yakni bertambahnya ukuran kuantitatif badan anak, seperti berat, panjang, dan
kekuatannya. Pertumbuhan juga dapat diartikan sebagai proses perubahan dan pematangan fisik.

Muali halaman 45

1.Perubahan dalam Ukuran

Perubahan dapat berbentuk pertambahan ukuran panjang atau tinggi maupun berat badan. Berat badan
yang semula sekitar 3 kg ketika dilahirkan meniadi 8-9 kg pada waktu umur 6 bulan. Panjang bayi 50 cm
ketika dilahirkan menjadi 60 cm pada umur 1 tahun yang diikuti oleh perubahan ukuran organ-organ
tubuh lain. Semua perubahan menunjukkan adanya perbedaan kuantitatif yang bisa diukur.
2. Perubahan dalam Perbandingan

Dilihat dari aspek fisik, terjadi perubahan proporsional antara kepala, anggota badan, dan anggota
gerak. Misalnya, perbandingan antara besar kepala dan anggota badan. Sampai pada umur tertentu,
perbandingan akan menetap, yakni pada usia belasan tahun. Perubahan secara proporsional juga terjadi
pada perkembangan mental.

3. Perubahan untuk Mengganti Hal-Hal yang lama

Pada hal ini, individu akan mengalami perkembangan dan mengganti hal hal lama sesuai dengan tahap
perkembangannya. Contoh pada aspek emosi terjadi perubahan ke arah kemampuan mengendalikan
emosi secara lebih tepat, kebiasaan ngompol akan hilang dan anak akan mampu mengatur saluran dan
kantung seni.

4. Perubahan untuk Memperoleh Hal-Hal Baru

Selama perkembangan, individu tetap akan menerima dan memperoleh hal hal yang baru, terutama
yang berhubungan dengan kehidupan psikisnya. Kehidupan psikis anak merupakan kegiatan yang selalu
meningkat seperti terlihat pada tingkah laku atau ulah seorang anak yang mencampakkan benda mainan
yang lama dan menggantinya dengan mainan baru. Pada dirinya timbul perasaan bosan.

B. Pertumbuhan Fisik Peserta Didik Usia Sekolah Menengah (Remaja)

1. Faktor-faktor Penyebab Perubahan Fisik

Pertumbuhan fisik adalah perubahan yang berlangsung secara fisik dan merupakan gejala primer dalam
pertumbuhan remaja. Perubahan ini meliputi perubahan ukuran tubuh, perubahan proporsi tubuh,
munculnya ciri-ciri kelamin primer dan ciri kelamin sekunder. Contohnya jika pada anak perempuan
yakni terjadi pertumbuhan tulang-tulang, tumbuh bulu halus berwarna gelap di tangan dan kaki, terjadi
peristiwa masturbasi atau haid, tumbuh bulu-bulu pada ketiak. Pada anak laki-laki mengalami ejakulasi,
terjadi awal perubahan nada suara, terjadi akhir perubahan suara, dan lain sebagainya.

Penyebab perubahan fisik pada masa remaja adalah adanya dua kelenjar yang menjadi aktif bekerja
dalam sistem endokrin. Adapun perubahan-perubahan fisik yang penting dan terjadi pada masa remaja

a. Perubahan ukuran tubuh

b. Perubahan proporsi tubuh

c. Ciri kelamin yang utama

d. Ciri kelamin kedua

2. Perubahan Fisik Selama Masa

Anda mungkin juga menyukai