DASAR
Oleh: Dr. Awalya, M.Pd.Kons
Pendahuluan
Masalah perkembangan fisik peserta didik merupakan masalah yang sangat penting
bagi para siswa dalam mencapai keberhasilan belajarnya, terlebih lagi bagi para siswa
yang mengalami kesulitan belajar dan dipergunakan untuk memperluas akses guru
(SD) dalam penanganan perkembangan fisis peserta didik di sekolah dasar. Materi
perkembangan fisik peserta didik sekolah dasar, keterkaitan dengan guru sekolah
dasar, bahwa para guru sekolah dasar kesehariannya sangat erat berhubungan dengan
anak. Sehingga masalah-masalah yang berhubungan dengan perkembangan anak,
khususnya perkembangan fisik anak selalu menjadi perhatian bagi guru sekolah dasar.
Sehingga guru (SD) tidak bisa terlepas dari tugas untuk mengembangkan dan potensi
siswa SD menjadi sumber daya manuasia yang berkualitas. Selaku pendidik siswa
SD, tugas perkembangan anak didik berkembang dengan baik apabila pendidikan
memiliki pengetahuan tentang perkembangan fisik anak didik, mengetahui faktor-
faktor yang berpengaruh dalam perkembangannya, serta mengetahui bagaimana
menilai bahwa perkembangan fisik anak itu berkembang normal.
Dalam modul 4 ini Anda akan diantarkan kepada suatu pemahaman mengenai apa
sebenarnya yang dimaksud dengan perkembangan fisik anak SD dan bagaimana
penerapannya dalam proses pembelajaran. Mudah-mudahan Anda dapat memahami
secara menyeluruh apa yang diuraikan dalam modul ini, sebab pemahaman tersebut
akan menjadi bekal dalam pelaksanaan proses pembelajaran yang bermakna bagi para
siswa. Setelah mempelajari modul ini, diharapkan Anda mampu menganalisis
implikasi penerapan konsep perkembangan fisik anak SD dalam pembelajaran. Secara
lebih khusus, Anda diharapkan dapat:
Untuk mencapai tujuan di atas, sebaiknya Anda telah memahami isi modul
sebelumnya yaitu konsep perkembangan peserta didik. Hal tersebut diperlukan
sebagai dasar bagi Anda dalam menganalisis implikasi penerapan perkembangan fisik
anak SD dalam pembelajaran yang dikaji dalam modul ini. Kemampuan-kemampuan
yang Anda kuasai setelah mempelajari modul ini akan berguna bagi Anda dalam
membina guru meningkatkan kualitas pembelajaran.
Modul ini terdiri dari dua kegiatan belajar. Dalam kegiatan belajar 1 disajikan
mengenai konsep dasar perkembangan fisik anak SD, sedangkan dalam kegiatan
belajar 2 disajikan mengenai penerapan konsep perkembangan fisik anak SD dalam
pembelajaran. Kegiatan Belajar 1 dirancang untuk pencapaian tujuan 1 s.d. 3,
sedangkan Kegiatan Belajar 2 untuk pencapaian tujuan 4 s.d. 7. Untuk membantu
Anda dalam mempelajari modul ini, ada baiknya diperhatikan beberapa petunjuk
belajar berikut ini:
1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan modul ini sampai Anda memahami
secara tuntas tentang apa, untuk apa, dan bagaimana mempelajari modul ini.
2. Baca sepintas bagian demi bagian dan temukan kata-kata kunci dari kata-kata
yang dianggap baru. Carilah dan baca pengertian kata-kata kunci tersebut dalam
kamus yang Anda miliki.
3. Tangkaplah pengertian demi pengertian dari isi modul ini melalui pemahaman
sendiri dan tukar pikiran dengan mahasiswa lain atau dengan tutor Anda
4. Untuk memperluas wawasan, baca dan pelajari sumber-sumber lain yang relevan.
Anda dapat menemukan bacaan dari berbagai sumber, termasuk dari internet.
5. Mantapkan pemahaman Anda dengan mengerjakan latihan dalam modul dan
melalui kegiatan diskusi dalam kegiatan tutorial dengan mahasiswa lainnya atau
teman sejawat.
6. Jangan dilewatkan untuk mencoba menjawab soal-soal yang dituliskan pada setiap
akhir kegiatan belajar. Hal ini berguna untuk mengetahui apakah Anda sudah
memahami dengan benar kandungan modul ini.
Selamat belajar !
Dalam kegiatan belajar 1 ini Anda akan mengkaji beberapa hal yang berkaitan
dengan konsep dasar perkembangan fisik anak SD. Setelah mengikuti kegiatan belajar
1 ini Anda diharapkan dapat: (1) menjelaskan pengertian konsep perkembangan fisik
anak SD, (2) mengidentifikasi perkembangan fisik anak SD, dan (3) menjelaskan
karakteristik perkembangan fisik anak SD. Dengan menguasai materi kajian dalam
kegiatan belajar 1 ini, Anda akan lebih mantap dalam membina para guru menerapkan
perkembangan fisik anak SD dalam pembelajaran. Oleh karena itu, seyogyanya Anda
pelajari uraian di bawah ini dengan cermat, kerjakan tugas-tugas dan diskusikan
dengan teman, serta kerjakan tes formatif untuk menguasai tingkat penguasaan Anda
terhadap isi modul ini. Kedisiplinan Anda dalam mengerjakan tugas-tugas yang
terintegrasi dalam uraian modul akan sangat membantu keberhasilan Anda.
Proses pertumbuhan otak, menurut para ahli (Vasta, Heith & Miller, 1992)
meliputi tiga tahap, yaitu:
1) Produksi sel (cell production) yaitu bahwa sel-sel itu telah diproduksi diantara
masa 8-16 minggu setelah masa konsepsi.
2) Perpindahan Sel (cell migration) yaitu bahwa neuron-neuron itu bermigrasi
melalui daya tarik kimia ke lokasi-lokasi sasaran yang semestinya.
3) Elaborasi Sel (cell olaboration) yaitu terjadinya proses dimanaaxon (jaringan
syaraf panjang body sel dalam neuron) membentuk syaraf synapses (ruang kecil
Latihan/Tugas
Setelah membaca dengan cermat seluruh uraian di atas serta mengerjakan tugas-tugas
kecil yang diberikan pada setiap bagian, kini tiba saatnya Anda meningkatkan
pemahaman dengan mengerjakan latihan berikut. Anda dapat mengerjakan latihan
secara individual atau bersama dengan teman Anda.
2. Coba Anda baca dengan cermat langkah pembelajaran berikut, kemudian berikan
tanggapan apakah menurut Anda langkah pembelajaran yang melibatkan
perkembangan fisik peserta didik perlu menjadi perhatian guru dalam
pembelajaran.
Setelah semua kegiatan latihan Anda kerjakan, ada baiknya Anda membuat
rangkuman dan butir-butir yang telah Anda capai. Anda dapat mencocokkan
rangkuman Anda dengan rangkuman berikut ini.
Bagaimana? Apakah rangkuman yang Anda buat sejalan dengan rangkuman di atas.
Jika tidak sejalan, coba Anda cermati bagian mana yang kurang sejalan. Mungkin
rangkuman yang Anda buat lebih menggambarkan pemahaman Anda. Kini, Anda
dapat mengerjakan Tes Formatif 1 untuk menguji tingkat pemahaman Anda.
Tes Formatif 1
Bagian A:
Silakan baca dengan cermat pertanyaan atau pernyataan di bawah ini, kemudian
jawablah pada lembar kerja
1. Perkembangan yang terjadi pada anak SD meliputi segala aspek kehidupan baik
bersifat fisik maupun non fisik.
a. Apakah yang perkembangan fisik ?
b. Mengapa proses integrasi dan interaksi ini faktor intelektual dan emosional
anak SD memiliki peranan penting?.
c. Anak SD pada umumnya berada pada rentang usia sekitar 6-12 tahun.
Sebuttan lainnya apa ?
1. Sistem syaraf sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi anak
SD.
a. Mengapa system syaraf merupakan aspek fisiologis sangat penting bagi anak
SD.
1. Perkembangan Fisik.
a. Yang dimaksud dengan perkembangan fisik adalah perubahan-perubahan
pada tubuh, otak, kapasitas sensoris dan ketrampilan motorik.
b. Karena proses integrasi dan interaksi merupakan proses sosialisasi
melakukan aktifitas anak SD.
c. Rentang usia 6-12 tahun lazimnya disebut sebagai masa anak (middle and
late childhood), yakni suatu fase antara masa kanak-kanak dan masa
remaja.
7. Ketrampilan Motorik
Selama masa anak, kemampuan gerak motorik menjadi jauh lebih halus dari
pada masa sebelumnya. Pada saat usia 10 - 11 tahun, anak-anak lazimnya sudah
mampu melakukan berbagai jenis kegiatan olahraga seperti: lari, lompat tali, dan
bersepeda. Dalam ketrampilan motorik kasar yang melibatkan otot besar, anak laki-
laki lazimnya mempunyai kemampuan yang lebih baik dari anak perempuan.Hal itu
karena jumlah sel-sel otot anak laki-laki lebih banyak daripada jumlah sel-sel otot
anak perempuan.
Bagi anak, penguasaan ketrampilan-ketrampilan fisik dapat merupakan
sumber kesenangan dan prestasi. Anak menjadi senang karena dengan menguasai
berbagai aktifitas yang diinginkanya. Begitu pula, unsur pengalaman dalam
melakukan berbagai aktifitas tersebut membuat anak menjadi semakin mahir dan
terampil.
2) Protein
Nilai gizi protein ditentukan oleh kadar asam amino esensial. Dua jenis protein
yaitu protein hewani dan protein nabati. Nilai gizi protein hewani lebih besar daripada
protein nabati dan lebih mudah diserap oleh tubuh. Protein merupakan zat gizi dasar
yang berguna dalam pembentukan protoplasma sel, selain itu tersedianya protein
dalam jumlah yang cukup penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel jaringan dan
sebagai larutan untuk keseimbangan osmotik.
3) Lemak
Pada dasarnya, lemak tidak banyak dibutuhkan dlm jumlah besar kecuali
lemak essensial yaitu asam linoleat dan asam arakidonat. Pada bayi sampai kurang
lebih 3 bulan lemak merupakan sumber gliserida dan kolesterol yang tidak dapat
5) Vitamin
Vitamin adalah sejumlah zat yang terdapat dalam makanan yang berfungsi
untuk mempertahankan fungsi tubuh. Vitamin terbagi dalam dua bagian besar yaitu
vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin yang larut
dalam air adalah vitamin B dan C, yang tidak disimpan dalam tubuh, melainkan harus
dikonsumsi melalui makanan tertentu.
Vitamin B mencakup B1, B2, dan B12. Vitamin B1 atau tiamin diperlukan
tubuh untuk metabolisme karbohidrat dalam pembentukan energi (sebagai ko enzim).
Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan tubuh akan merasa cepat lelah, kurang
nafsu makan, kerusakan pembuluh darah dan sel saraf. Vitamin B2 atau riboflavin
penting dalam metabolisme karbohidrat, asam amino, dan asam lemak. Kekurangan
vitamin B2 akan menyebabkan tubuh merasa lelah serta dapat mengurangi ketajaman
penglihatan. Kekuarangan B 12 dan asam folat dapat menyebabkan anemia.
Vitamin C penting bagi tubuh untuk pembentukan substansi antar sel,
meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan absorbsi zat besi dalam usus.
Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E, K. Vitamin A mempunyai
peranan penting terutama dalam pertumbuhan, penglihatan, reproduksi dan
pemeliharaan sel epitel. Vitamin D penting untuk penyerapan dan metabolisme
kalsium dan fosfor, pembentukan tulang dan gigi. Vitamin E sebagai antioksidan
penting untuk berbagai senyawa yang larut dalam lemak dan berperan dalam
fertilisasi manusia. Vitamin K penting untuk proses pembekuan darah.
3) Demam
Demam adalah salah satu gangguan kesehatan yang kerap diderita anak di
musim pancaroba. Ini bisa jadi lantaran baru di musim pancaroba inilah anak-anak
digempur serangan berbagai kuman (biasanya virus) secara besar-besaran. Demam
bukan penyakit. Melainkan gejala bahwa tubuh tengah membangun pertahanan
melawan infeksi. Lebih tepatnya, demam bisa merupakan gejala aneka penyakit.
Mulai infeksi ringan sampai yang serius.
4) Penyakit Saluran Pernafasan
Salah satu penyakit anak di musim pancaroba yang didahului demam adalah
penyakit pada sistem pernapasan. Gejala awal penyakit saluran pernapasan bisa
berupa batuk, yang kadang disertai sesak napas. Bisa juga berupa batuk yang disertai
Daftar Pustaka
A survey in Bogor. Proceeding of the 4th ASEAN Food Conference 1992. IPB Press.
1992.
Anita N. Mutu mikrobiologis minuman jajanan kantin di tiga sekolah wilayah Bogor.
Institut Pertanian Bogor. 2002.
Agras S., Hammer L., McNicholas F. (1999). A prospective study of the influence of
eating-disordered mothers on their children. International Journal of Eating Disorders,
25(3), 253-62.
Approach to Raising Children Free of Food & Weight Conflicts Carlsbad, CA: Gürze
Books, 1993
F.A. Hadis. 1996. Psikologi Perkembangan. Proyek Pendidikan Tenaga Guru. Ditjen
Direktorat Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Hirschmann, Jane R., CSW, and Zaphiropoulos, Lela, CSW. Preventing Childhood
Eating Problems: A Practical, Positive
Maskar D.H. Assessment of illegal food additives intake from street food among
primary school children in selected area of Jakarta. Thesis. SEAMEO-TROPMED
RCCN University of Indonesia. 2004.
Marwoto dan Witdarmono, 1996. Proverbia Latina. Jakearta: Penerbit Buku Kompas.
Mubin, Drs & Cahyadi, Ani. (2006). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Ciputat. Press
Group. Swindoll, Charles R.
Mutiara, Adibazha. 2011. Perkembangan Sosial Anak Usia SD/MI. Di unduh dari
http://adibazhamutiara.blogspot.com/2011/03/perkembangan-sosial-anak-usia-
sdmi.html pada tanggal 22 September 2011.
FAO. Street Foods. Report of an FAO technical meeting on street foods, Calcutta, 6-9
November 1995. FAO Food and Nutrition paper 63. FAO, Rome. 1997.
WHO. Foodborne disease: a focus for health education. World Health Organization,
Geneva. 2000.
Santrock. JW. 1995. Life-Span Development Jilid 1 Edisi V. Herman sinaga & Yati
Sumiharti (Penerjemah). Jakarta: Erlangga.
Santrokck, John W., 2002. Life-Span Development; Alih bahasa Juda Damanik,
Achmad Chusairi; Edisi Kelima. Jakarta; Erlangga.
Singer H. dan Donland. 1980. Leading and Learning From Text. Boston: Borw and
Company.
Solihin Pujiadi. Ilmu Gizi Klinis pada Anak. Balai penerbit Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, Jakarta, 1993
Soetjiningsih. 2002. Tumbuh Kembang Anak. Cetakan II, EGC, Jakarta. Remaja
Rosdakarya
Sutapa, Panggung. Pengamatan Skill Motorik dan Fisik dalam Upaya menjadikan
Sosok Manusia Berkualitas. Yogyakarta: FIK UNY
Yusuf, Syamsu LN. 2002 Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung: PT
http://dachun91.wordpress.com/2010/11/22/fase-keterampilan-motorik-pada-anak-
usia-1-12-tahun/
http://ardinugrohofikuny.blogspot.com/2010/10/makalah-fase-keterampilan-motorik-
pada.html
GLOSARIUM