Anda di halaman 1dari 2

Resume materi 2 dengan judul “Muda Melawan Korupsi”

Materi 2 dipimpin oleh moderator yaitu Kak Nurhanisa Setianingsih, dan dengan
pemateri, yaitu Kak Siti Patimah, S.H.Int. yang merupakan Fungsional
Dikyanmas KPK.

Korupsi bukanlah sebuah budaya, yang perlu dibudayakan adalah anti korupsi.
Beberapa akibat fisik dari korupsi yang terjadi di Indonesia seperti Jembatan di
Kutai yang roboh sebelum waktunya, sport center Hambalang yang runtuh
sebelum jadi, lingkungan dihancurkan hanya untuk keuntungan sesaat.

Korupsi sendiri menurut transparency international adalah penyalahgunaan


wewenang untuk kelompok tertentu, bentuk-bentuknya seperti grand corruption,
petty corruption, political corruption. Korupsi sendiri termasuk kejahatan luar
biasa karena berpotensi oleh setiap orang, random target/victim, kerugiannya
besar dan meluas, terorganisasi atau oleh organisasi, bersifat lintas negara.
Adapun macam-macam korupsi seperti kerugian keuangan negara, suap menyuap,
penggelapan dalam jabatan, pemerasan, perbuatan curang, konflik kepentingan
dalam pengadaan, gratifikasi. Seandainya uang yang dikorupsi digunakan untuk
membangun sekolah dasar (total uang yang di korupsi di Indonesia 168 triliun
rupiah) akan terbangun 195 gedung sekolah dasar dengan fasilitas yang lumayan
lengkap. Korupsi sendiri berdampak secara langsung (berupa kerugian uang
negara) dan juga secara tidak langsung (berupa ekonomi yang melemah,
penegakkan hukum yg tumpul, politik dan demokrasi, dan lain-lain.

Tugas KPK sendiri sesuai pasal 6 UU No. 19 tahun 2019 yaitu pencegahan,
koordinasi, monitor, supervisi, penindakan, dan eksekusi. Lalu strategi dalam
pemberantasan korupsi berupa penindakan (agar menimbulkan rasa takut),
perbaikan sistem (agar tidak bisa korupsi), edukasi kampanye, serta peran serta
masyarakat (agar tidak mau korupsi).

Hingga 2015 sebanyak 86% pelaku tindakan pidana korupsi adalah lulusan
perguruan tinggi, lalu hingga 2017 sebanyak 75 kasus korupsi dilakukan di usia
40 tahun. Adapun pola korupsi di perguruan tinggi seperti korupsi pengadaan
barang dan jasa, korupsi dana hibah pendidikan, korupsi anggaran di internal
perguruan tinggi, korupsi dana penelitian, korupsi dana beasiswa mahasiswa,
korupsi penjualan aset milik perguruan tinggi, korupsi dan spp mahasiswa, suap
penerimaan mahasiswa baru, suap dalam pemilihan pejabat, suap jual-beli nilai,
suap yang berkaitan dengan akreditasi, suap dari mahasiswa kepada dosen.
Korupsi juga ada di sektor kesehatan, korupsi ini menyebabkan kerugian lebih
dari 500 miliar dolar amerika setiap tahunnya, dan membunuh sekitar 140.000
anak-anak di dunia.

Cara mengendalikan korupsi sendiri adalah dengan menjadikan integritas,


akuntabilitas, dan transparansi menjadi piranti utama.KPK menjadikan tridharma
perguruan tinggi menjadi pusat gerakan akademis pemberantasan korupsi dan
mendorong gerakan pemberantasan korupsi.

Pada mahasiswa sendiri terdapat perilaku-perilaku koruptif yang sering dilakukan,


seperti mencontek, titip absen, terlambat, plagiat, proposal palsu, gratifikasi ke
dosen, mark up anggaran, penyalahgunaan dana beasiswa. Kunci dari pencegahan
korupsi di dunia kampus adalah patuhi tata tertib, internalisasi integritas dalam dii
dan organisasi, idealisme, kritis, berperan aktif, tidak melakukan segala bentuk
gratifikasi, cegah dan laporkan setiap korupsi yang diketahui. Adapun nilai-nilai
anti korupsi yaitu jujur, adil, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja
keras, sederhana, berani.

Kak Siti Patimah, S.H.Int. menutupnya dengan mengutip kata-kata Bapak


Muhammad Hatta “kurang cerdas dapat diperbaiki, kurang cakap dapat
dihilangkan, namun tidak jujur sulit diperbaiki”. Tetap optimis, tetap idealis, tetap
kritis, dan menjaga integritas, karena integritas dibentuk dari diri sendiri

Anda mungkin juga menyukai