Anda di halaman 1dari 9

Bencana Alam

Diajukan Untuk Tugas US Bahasa Indonesia

Kelompok 3
Fazrin Meila Azzahra Sofyan
Fito Apriansyah
Ganes Wisnu Cahya Bagaskara
Hilmy Nur Fallah
Ilham Rizki Nur Hudaya

XII TKJ 3
Tahun Ajaran 2019/2020
Artikel 1 : Fazrin Meila Azzahra Sofyan
Dusun Jemblung yang Hilang Tertimbun Tanah Longsor

Di musim hujan seperti saat ini beberapa bencana bisa terjadi, seperti banjir bagi masyarakat
yang tinggal di tepi sungai maupun masyarakat yang tinggal di bawah tebing yang akan di
hantui dengan bahaya tanah longsor.

Pada Jum’at menjelang Maghrib, tepatnya tanggal 12 Desember 2014 lalu, bukit Telaga Lele
runtuh dan menimbun sebuah dusun di bawahnya, yaitu Dusun Jemblung, Banjarnegara,
Jawa Tengah.

Ratusan warga tewas tertimbun, bahkan sebagian tidak pernah ditemukan sampai sekarang
akibat musibah yang tidak terduga itu.

Warga yang selamat dari bencana itu kini telah pindah ke desa lain yang lebih aman untuk
memulai kehidupan baru. Meski demikian, tragedi tersebut akan membekas diingatan
mereka.

Dusun yang dulu dipenuhi oleh rumah-rumah penduduk sekarang tertimbun oleh material
longsor, lereng yang dulu datar sekarang berubah menjadi kebun belantara. Jejak mengerikan
bencana itu masih kentara hingga sekarang.

Wilayah di sekitar Dusun Jemblung diguyur hujan selama dua hari sebelum tragedi itu terjadi
pada tanggal 10 – 11 Desember 2014. Akibatnya, tanah di lokasi tersebut penuh dengan air.

1
Materi penyusun Bukit Telaga Lele merupakan endapan vulkanik. Tanaman di atas bukit pun
merupakan tanaman semusim seperti palawija yang mengakibatkan tanah menjadi longgar
dan mudah terbawa air.

Tanah longsor menyebabkan puluhan rumah rusak dan ratusan orang dilaporkan hilang
tertimbun material longsor. Akibatnya, warga di tiga desa, yaitu Desa Slastri, Desa Paweden,
dan Desa Karangkobar diungsikan untuk menghindari longsor susulan. Sebanyak 2.038
warga mengungsi di 4 kecamatan di Kabupaten Banjarnegara, yaitu Kecamatan Karangkobar,
Kecamatan Punggelan, Kecamatan Banjarmangu dan Kecamatan Wanayasa. Pencarian
korban dihentikan pada tanggal 21 Desember 2014 pukul 12.00 WIB, total jumlah korban
tewas sebanyak 95 orang.

Muhammad Najib, salah satu petugas di posko Kecamatan Karangkobar mengatakan kepada
VOA, data korban yang masih hilang sulit ditentukan dengan pasti, karena data jumlah
penduduk yang belum jelas. Namun dipastikan lebih dari 100 orang yang masih tertimbun
material longsor.

Longsor di Dusun Jemblung adalah yang terbesar, korban dikhawatirkan jauh lebih banyak
dari perkiraan. Karena tidak hanya penduduk setempat yang menjadi korban, pengguna jalan
antarkabupaten pun ikut menjadi korban setelah ditemukannya dua orang di dalam mobil
yang melintas di kawasan itu.

2
Artikel 2: Ganes Wisnu Cahya Bagaskara
ERUPSI GUNUNG S INABUNG

Tanggal 2 Agustus 2017, Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara,


melontarkan abu setinggi 4,2 kilometer dan meluncurkan awan panas sejauh 4,5 kilometer ke
arah tenggara dan timur sekitar pukul 10.00 WIB. Sebelumnya pada pukul 08.00 WIB hingga
pukul 12.00 WIB, telah terjadi beberapa kali letusan dan 17 kali awan panas guguran.

Pada pukul 10.09 WIB, awan panas guguran meluncur sejauh 4 kilometer ke arah
tenggara dan timur dengan tinggi kolom abu 3 kilometer. Kemudian pada pukul 10.14 WIB,
Gunung Sinabung kembali meletus setinggi 3 kilometer disertai luncuran awan panas
guguran sejauh 4 kilometer ke arah tenggara dan timur. Selanjutnya, Sinabung
kembali meletus pada pukul 10.20 WIB dan 10.31 WIB.

Hujan abu menyebar di beberapa tempat seperti di Desa Perbaji, Sukatendel,


Temberun, Perteguhen, Kuta Rakyat, Simpang Empat, Tiga Pancur, Selandi, Payung, dan
Kuta Gugung. Warga membutuhkan masker dan air untuk membersihkan lingkungan.

BPBD Karo bersama TNI, Polri, Dinas Kesehatan dan SKPD lain, relawan, dan
masyarakat telah membagikan masker, pembersihan jalan dan lahan, pembersihan aset
pemerintah (pasar dan tempat umum lainnya) dan mengimbau masyarakat untuk tidak
memasuki zona merah.

Warga yang bermukim dan beraktivitas di dekat sungai-sungai yang berhulu di


Sinabung diimbau waspada terhadap ancaman bahaya lahar, terutama penduduk yang
bermukim dan beraktivitas di sekitar hilir daerah aliran Sungai Laborus. Pasalnya, bendungan

3
alam ini sewaktu-waktu dapat jebol bila tidak kuat menahan volume air sehingga
mengakibatkan lahar/banjir bandang ke hilir.

Pada 02 Agustus 2017, 7.214 jiwa atau 2.038 kepala keluarga mengungsi di 8 pos
pengungsian. Namun hanya ada 2.863 jiwa yang tinggal di pos pengungsian. Warga lainnya
banyak yang tinggal di tempat lain di luar pos pengungsian.

4
Artikel 3: Hilmy Nur Fallah
Gempa Bumi dan Tsunami Guncang Kota Palu dan Donggala
Gempa bumi berkekuatan 7,4 Skala Richter mengguncang wilayah Kota Palu dan
Donggala, di Provinsi Sulawesi Tengah, pada Jumat 28 September 2018.

Gempa disebabkan oleh lempengan bumi yang saling bertumbukan satu sama lain. Ini
terjadi secara konstan, namun kadang tumbukannya cukup besar dan relatif dekat dengan area
padat penduduk sehingga menimbulkan konsekuensi parah. Getaran-getaran kecil terjadi
sepanjang hari, namun gempa 7,4 pada skala Richter berlangsung saat Patahan Palu Koro
yang melintasi Kota Palu, bergeser sekitar 10 kilometer di bawah permukaan tanah.

Sejak saat itu, setidaknya ada 500 gempa susulan yang sebagian besar tidak dirasakan
oleh warga. Wilayah Indonesia sangat berpotensi terjadi gempa bumi karena posisinya yang
berada di pertemuan tiga lempeng utama dunia, yaitu Eurasia, Indoaustralia dan Pasifik.

Posisi Indonesia terletak di Cincin Api Pasifik (Ring of Fire) yaitu daerah 'tapal kuda'
sepanjang 40.000 km yang sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi yang
mengelilingi cekungan Samudra Pasifik.

Sekitar 90% terjadinya gempa bumi dan 81% dari gempa bumi terbesar tejadi di
sepanjang Cincin Api ini.

Saat pertama menerjang, tsunami merontokkan Jembatan Ponulele yang


menghubungkan Palu Timur dan Palu Barat. Gelombang tsunami menerjang bagian ujung
Teluk Palu, kawasan yang paling banyak dihuni penduduk di Kota Palu dan seluruh Sulawesi
Tengah.

Berdasarkan data statistik Pemkot Palu, ada 374.000 yang tercatat bermukim di kota
tersebut pada 2016, jumlah korban meninggal dunia mencapai 2.073 orang. Kebanyakan
meninggal akibat tsunami, menurut BNPB. Selain itu, sebanyak 10.679 orang cedera, 680
orang hilang, dan 82.775 menjadi pengungsi. Tidak ada korban yang ditemukan dalam
keadaan hidup sejak pencarian memasuki hari ketiga.

Gempa ini adalah gempa yang terkuat hingga menimbulkan tsunami,


Pemerintah berencana mendirikan monumen nasional di tempat itu untuk mengenang para

5
korban. Perlu waktu bertahun-tahun bagi masyarakat untuk membangun kembali, walau
mungkin mereka tidak pernah bisa melupakan apa yang diambil dari mereka.

6
Rubrik Penilaian Teks Berita

No Aspek yang Dinilai Skala Nilai (1-4)


1 Kesesuaian isi dengan tema
2 Kelengkapan unsur berita
3 Pilihan Kata (Diksi)
4 Ketepatan Ejaan dan Tanda Baca
5 Keruntutan
Jumlah Skor

Kriteria
Aspek Nilai
4 3 2 1
Kesesuaian isi isi teks berita isi teks berita isi teks berita Isi teks berita
dengan tema berkorelasi cukup kurang tidak
dengan tema berkorelasi berkorelasi berkorelasi
yang dengan tema dengan tema dengan tema
ditentukan, yang yang yang
ditandai ditentukan, ditentukan, ditentukan,
dengan ditandai ditandai ditandai
adanya dengan dengan dengan tidak
kalimat adanya adanya adanya
utama dan kalimat utama kalimat utama kalimat utama
kalimat tetapi tidak tetapi tidak dan penjelas.
penjelas ada kalimat ada kalimat
penjelas tidak pejnelas.
sesuai dengan
kalimat utama
Kelengkapan terdapat hanya hanya hanya
unsur berita unsur berita terdapat 5 terdapat 4 terdapat 3
yang lengkap unsur berita unsur berita unsur berita
(5w+H)
Pilihan kata terdapat Terdapat terdapat terdapat
(diksi) minimal lima minimal minimal tiga minimal dua
kata kajian empat kata kata kajian kata kajian
dan lima kata kajian dan dan tiga kata dan dua kata
istilah empat kata istilah istilah
istilah
Ketepatan Tidak Terdapat Terdapat Terdapat
ejaan dan terdapat maksimal tiga maksimal lima lebih dari lima

7
tanda baca kesalahan kesalahan kesalahan kesalahan
penulisan penulisan penulisan penulisan
ejaan dan ejaan dan ejaan dan ejaan dan
tanda baca tanda tanda baca tanda baca
(PUEBI) baca(PUEBI) (PUEBI) (PUEBI)
Keruntutan Terdapat Hanya Hanya Hanya
struktur teks terdapat terdapat terdapat
berita, struktur teks struktur teks kalimat opini
kalimat fakta berita dan berita
dan opini kalimat fakta

Anda mungkin juga menyukai