Kutipan teks 2
o Nilai moral : Berbakti dan bersikap sopan santun kepada orang tua yang telah
mengasuh dan membesarkan kita.
Kutipan teks 3
o Nilai moral : Saling membagi kasih sayang dengan keluarga, merawat dan
menjenguk jika ada keluarga yang sakit, membantu ketika ada yang
membutuhkan bantuan. Tidak mementingkan diri sendiri, namun juga
memikirkan sseluruh keluarga.
Kutipan teks 4
o Nilai agama : Tawakal kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengerjakan setiap
perintahnya, tetap berpegang teguh dan yakin kepada Tuhan walau banyak
cobaan menerpa.
Kutipan teks 5
o Nilai agama : Kesamaan derajat manusia di hadapan Tuhan Yang Maha Esa.
Tugas 2 : Mengaitkan Nilai-Nilai dalam Novel Sejarah dengan Kehidupan
(LKS halaman 39)
Kutipan Novel Nilai Analisis Keterkaaitan dengan
Kehidupan Saat ini
Kutipan 1 :
Apa guna belajar ilmu dan Nilai budaya : Budaya Di setiap Negara pastilah ada
pengetahuan Eropa, bergaul kasta yang pemimpin dari Negara tersebut.
dengan orang Eropa, kalau mengajarkan bahwa Seluruh rakyat meski
akhirnya toh harus merangkak, setinggi apapun berpendidikan tinggi sekalipun
beringsut seperti keong dan orang berpendidikan tetaplah harus menghormati
menyembah seorang raja kecil tetaplah memiliki dan tunduk kepada Sang
yang barangkall buta huruf pula? tingkatan yang lebih Peminpin Negara dan mengkuti
Ya Allah, kau nenek moyang, kau, rendah daripada Sang segala kebijakannya.
apa sebab kau ciptakan adat yang Raja dan tetap harus
menghina martabat turunanmu tunduk dan mengikuti
begini macam? Mengapa kau setiap kebijakannya.
sampai hati mewariskan adat
semacam ini?
Kutipan 2 :
"Rupanya kesopanan pun telah Nilai moral : Berbakti Setiap orang tua pasti telah
kau tinggalkan maka tak segera dan bersikap sopan bekerja keras mengasuh dan
sujud pada Bunda Pintu kuketuk santun kepada orang membesarkan anak mereka.
pelan. Aku tak tahu kamar siapa, tua yang telah Maka sebagai seorang anak
membukanya dan masuk. Bunda mengasuh dan haruslah kita berbakti dan
sedang duduk bersisik di depan membesarkan kita. bersikap sopan santun kepada
cermin. Sebuah lampu minyak mereka.
berkaki tinggi berdiri di atas
sebuah kenap di sampingnya.
Bunda, ampuni sahaya." kata
mengernbik, bersujud di
hadapannya dan mencium
lututnya. Tak tahulah aku
mengapa tiba-tiba hati diserang
rindu begini pada Bunda.
Kutipan 3 :
"Mbah Kung semalam bertemu Nilai moral : Saling Saling menjaga dan
dengan nenekmu melalui mimpi." membagi kasih memperhatikan kebutuhan
Berkata Ki Padmaguna, "Di tepi sayang dengan keluarga. Jika ada anggota
pantai dengan ombak yang keluarga, merawat keluarga yang sedang sakit,
mengalir deras, nenekmu dan menjenguk jika tanpa disuruh datang pun
mengutarakan butuh bantuan ada keluarga yang seharusnya kita menengok dan
ayahmu. Itulah karenanya, sakit, membantu merawatnya dengan penuh
ayahmu kukirim untuk ketika ada yang kasih sayang.
menemuinya. Ada alasan yang membutuhkan
sangat mendasar bagi Sri Yendra bantuan. Tidak
untuk mengetahui lebih banyak mementingkan diri
bagaimana kehidupan Ki Buyut sendiri, namun juga
Padmaguna juga bagaimana memikirkan sseluruh
dengan kabar anak keturunannya. keluarga.
Jika dimungkinkan menengok,
tentu menyenangkan sekall.
Namun, hal itu tak mungkin
dilakukan Usianya yang semakin
tua serta kesehatannya yang
sering memburuk menyebabkan
perempuan itu harus sering
berada di biliknya. Apa yang
dilakukan justru seperti
menyongsong entah kapan
kematian datang menjemput. Jika
Dewa pencabut nyawa itu datang,
akan diterima kehadirannya
dengan penuh ikhlas. Tak ada
secuil pun isi dunia ini yang
menjadi beban hingga sayang
harus ditinggalkan, tak juga
kekasih dan permata hati
Kutipan 4 :
Sedari mudaku aku di sini bukan. Nilai agama : Tawakal Tempat-tempat ibadah setiap
Tak kuingat punya istri, punya kepada Tuhan Yang agama yang berdiri sebagai
anak punya keluarga seperti Maha Esa, tempat kita untuk beribadah
orang-orang lain, tahu? Tak mengerjakan setiap kepada Tuhan. Bersikap
kupikirkan hidupku sendiri. Aku perintahnya, tetap tawakal, Mengerjaakan
tak ingin kaya, bikin rumah Segala berpegang teguh dan perintah-perintah Tuhan Yang
kehidupanku, lahir batin, yakin kepada Tuhan Maha Esa dan menjauhi setiap
kuserahkan kepada Allah walau banyak cobaan larangannya.
Subhanahu Wata'ala. Tidak menerpa.
pernah aku menyusahkan orang
lain. Lalat seekor aku enggan
membunuhnya Tapi kini aku
dikatakan manusia terkutuk
Umpan neraka. Marahkah Tuhan
kalau itu yang kulakukan,
sangkamu? Akan dikutuk-Nya aku
kalau selama hidupku aku
mengabdi kepada-Nya? Tak
kupikırkan hari esokku, karena
aku yakin Tuhan itu ada dan
pengasih penyayang kepada
umat-Nya yang tawakal. Aku
bangun pagi-pagi. Aku bersuci.
Aku pukul bedug membangunkan
manusia dari tidurnya supaya
bersujud kepada-Nya. Aku
sembahyang setiap waktu siang
malam, pagi sore Aku sebut-sebut
nama-Nya selalu. Aku puji-puji
dia. Aku baca kitab-Nya.
Kutipan 5 :
Bahwa benar setiap orang adalah Nilai agama : Setiap orang memiliki derajat
sama di hadapan Tuhan dan Kesamaan derajat yang sama dalaam pandangan
sesamanya. Adalah tidak benar manusia di hadapan agama. Mereka memiliki hak
orang menjadi berbeda-beda dan Tuhan Yang Maha dan kewajiban yang sama di
bertingkat-tingkat hanya karena Esa. setiap aspek dalam keagamaan
kadar kekuasaan dunia dan rohani