Anda di halaman 1dari 3

KROMATOGRAFI KERTAS

Indikator Percobaan
Setelah melakukan pengamatan percobaan, mahasiswa dapat:
Mengidentifikasi dan menjelaskan pengaruh dari jenis kertas dan fasa gerak terhadap
nilai RF kromatografi kertas.

Kegiatan I
Kromatografi kertas salah satu metode pemisahan berdasarkan distribusi suatu senyawa
pada dua fasa yaitu fasa diam dan fasa gerak. Pemisahan sederhana suatu campuran
senyawa dapat dilakukan dengan kromatografi kertas, prosesnya dikenal sebagai
analisis kapiler dimana lembaran kertas berfungsi sebagai pengganti kolom.
Kromatografi kertas adalah salah satu pengembangan dari kromatografi partisi yang
menggunakan kertas sebagai padatan pendukung fasa diam. Oleh karena itu disebut
kromatografi kertas. Pemilihan kertas sangat berpengaruh pada pemisahan dengan
kromatografi kertas karena ukuran pori-pori kertas mempengaruhi kecepatan aliran
pelarut. Kertas yang digunakan diutamakan memiliki kemurnian yang tinggi dan
ketebalan kertas yang merata untuk memperoleh hasil analisa yang valid.
Fasa gerak adalah larutan pengembang yang dapat bergerak naik pada fasa diam sambil
membawa sampel bersamanya. Fase gerak pada kromatografi kertas merupakan eluen
berupa campuran yang terdiri atas satu komponen organik yang utama, air, dan berbagai
tambahan seperti asam-asam, basa, atau pereaksi-pereaksi kompleks untuk
memperbesar kelarutan dari beberapa senyawa atau untuk mengurangi yang lainnya.
Noda hasil pemisahan yang berwarna dapat diamati dan diidentifikasi secara langsung.
Identifikasi noda-noda pada kromatogram dapat dilakukan dengan menentukan harga Rf
(retardation factor) dari masing-masing noda tersebut. Nilai Rf merupakan rasio jarak
tempuh suatu komponen pada kromatogram dengan jarak tempuh eluen. Nilai Rf dapat
diperoleh dengan menggunakan persamaan berikut ini:
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛
𝑅𝑓 =
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ 𝑓𝑎𝑠𝑎 𝑔𝑒𝑟𝑎𝑘
Nilai Rf dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu:
1) Pelarut
Jenis pelarut dan komposisi dari pelarut dapat mempengaruhi nilai karena akan
mempengaruhi koefisien partisi
2) Suhu
Perubahan suhu berpengaruh terhadap nilai Rf karena perubahan suhu akan
menyebabkan terjadinya perubahan koefisien partisi dan kecepatan aliran
3) Ukuran bejana
Volume bejana mempengaruhi homogenitas atmosfer sehingga mempengaruhi
kecepatan penguapan dari komponen-komponen pelarut. Jika bejana besar,
bisa menyebabkan perambatan menjadi lebih lama.
4) Jenis kertas
Pori-pori kertas dan ketebalan kertas akan mempengaruhi perambatan
sehingga berpengaruh terhadap nilai Rf.
5) Sifat campuran
Karakteristik komponen yang akan dipisahkan mempengaruhi nilai Rf sebab
kelarutan dalam eluen dan partisi komponen-komponen tersebut di antara fasa
tetap dan fasa gerak berbeda-beda sehingga nilai Rf dari masing-masing
komponen akan berbeda pula.

Kegiatan II (merencanakan praktikum)


Berdasarkan gambaran pada kegiatan I di atas, coba rancang suatu percobaan untuk
melihat pengaruh dari jenis kertas dan fasa gerak yang digunakan dalam kromatografi
kertas. Isi tabel alat- alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum! kemudian
susunlah prosedur percobaannya
No Nama Alat Jumlah Bahan Konsentrasi
PrProsedur Percobaan berupa langkah-langkah percobaan yang harus dilakukan

Kegiatan III (pengamatan praktikum)


Lakukan pengamatan praktikum dari percobaan yang telah kalian lakukan!

Kegiatan IV (membuat data pengamatan)


Buatlah data pengamatan berdasarkan pengamatan praktikum yang telah kalian
lakukan!

Kegiatan V (diskusi dan pembahasan)


Lakukan pembahasan dari data pengamatan yang telah kalian buat, termasuk
pengolahan data yang dilakukan!

Kegiatan VI (menyimpulkan percoban)


Buatlah Kesimpulan dari praktikum dan diskusi yang telah kalian lakukan!

Selamat mengerjakan..

Anda mungkin juga menyukai