Anda di halaman 1dari 4

PERANAN KOMISI YUDISIAL DALAM MELAKUKAN PEREKRUTMEN HAKIM

AGUNG DAN PENGAWASAN HAKIM DI INDONESIA

Berita Acara Kegiatan

Nama Kegiatan : Presentasi kelompok 2 Pengantar Hukum Indonesia

Hari/Tanggal kegiatan : Selasa, 15 Desember 2020

Waktu kegiatan : 08.00 s/d selesai

Tempat Kegiatan : Microsoft Teams

Peserta kegiatan : 36 peserta

Kegiatan presentasi oleh kelompok dua dimulai dengan pembukaan dari presentator
kelompok dua yaitu Ivan Danar R. Pembukaan ini dimaksud untuk memberi arahan kepada
pendengar agar mengikuti dan memperhatikan jalannya kegiatan presentasi. Acara
selanjutnya dilanjutkan dengan pemberian materi tentang peranan KY dalam melakukan
perekrutan hakim agung dan pengawasan hakim di Indonesia.

Setelah pemberian materi, acar selanjutnya adalah sesi tanya jawab yang dibuka oleh
presentator kepada kelompok dua yang diberikan oleh peserta kegiatan dengan total enam
pertanyaa.

Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenar-benarnya

Yogyakarta, 15 Desember 2020


NOTULEN KELOMPOK 2

PENGANTAR HUKUM INDONESIA

Hari/Tanggal : Selasa, 15 Desember 2020

Tempat Kegiatan : Microsoft Teams

Waktu Kegiatan : 08.00 s/d. selesai

Ketua : Haqie Religia Saintika

Presentator : Ivan Danar Ramadhan

Moderator : 1. Fayza reizha Isfany

2. Kamaludin Assuluxi

Notulis : Firdaus Charisma Budiman

Tema : Peran KY dalam melakukan perekrutan hakim agung dan


pengawasan hakim di Indonesia

Jumlah Peserta : 36 Peserta

Jalannya sesi tanya jawab pada presentasi kelompok dua sebagai berikut :

1. Pertanyaan ke-1
o Penanya : Clara Marbella
Pertanyaan : Apakah KY memiiki hambatan dalam perannya dalam pengawasan
hakin di Indonesia
o Penjawab : Fayza Reizha Isfany
Jawaban : Masih adanya tumpang tindih penanganan tugas pengawasan antara
KY dan MA, Kurangnya informasi yang didapat KY sebab adanya kebijakan
berkas template hasil putusan yang lebih tipis dari sebelumnya sejak 2014, dan
hambatan utama KY yaitu bahwa tidak ada jaminan MA mau menindaklanjuti
semua kasus pelanggaran hakim.
2. Pertanyaan ke-2
o Penanya : Ahmad Indra Yanto Oktavia
Pertanyaan : Biasanya MA menangani kasus yang bagaimana?
o Penjawab : Kamaludin Assuluxi
Jawaban : MA merupakan pengadilan kasasi yang tugasnya membina
keberagaman dalam penerapan hukum melakui putusan kasasi da peninjauan
kembali agar semua hukum dan undang-undang diseluruh wilayah Negara RI
diterapkan secara adil, tepat dan benar
3. Pertanyaan ke-3
o Penanya : Nisrina Hasna Huwaida
Pertanyaan : bisakah jika yang awanya bukan dari hakim lalu mendaftar menjadi
MA ?
o Penjawab : Haqie Religia Saintika
Jawaban : Adapun syarat untuk bakal calon Hakim Agung yang berasal dari
sistem Non Karir.
a. WNI
b. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
c. Berusia sekurang-kurangnya 45 tahun
d. Mampu secara rohani dan jasmani menjalankan tugas dan
kewajiban
e. Berpengaaman dalam profesi hukum paling sedikit 20 tahun
f. Tida pernah dijatuhi sanski
4. Pertanyaan ke-4
o Penanya : Muhammad Fadly Kurniawan
Pertanyaan : Jika dilihat dari horizontal struktural, mengapa hakim MK tidak bisa
diawasi oleh KY
o Penjawab : Haqie Religia Saintika
Jawaban : karena tidak ada undnag-undang yang mengatur tentang KY harus
diawasi oleh MK
5. Pertanyaan ke-5
o Penanya : Dyah Arini
Pertanyaan : Biasanya KY menangani kasus yang bagaimana?
o Penjawab : Devano Sandika W
Jawaban : berdasarkan data yang dirilis oleh KY, dari sidang MKH (Mahkama
Konstitusi Hakim) yang digelar sepanjang 2009-2017, pelanggaran suap atau
gratifikasi yang ditangani sebanyak 22 aporan, sedangkan untuk pelanggaran
perselingkuhan dan pelecehan seksual yang ditangani 17 laporan
6. Pertanyaan ke-6
o Penanya : Muhammad Abid Akbar
Pertanyaan : siapa yang menentukan calon hakim agung kepada DPR sebelum
adanya KY?
o Penjawab : Ivan Danar R
Jawaban : DKH (Dewan Kehormatan Hakim) yang tertuang dalam UU nomor
35 Tahun 1999 berwenang mengawasi perilaku hakim, memberikan rekomendasi
mengenai perekrutan, promosi, dan mutasi hakim, serta menyusun kode etik bagi
para hakim.

Anda mungkin juga menyukai