Latar Belakang
Sistem hukum adalah suatu kumpulan unsur-unsur yang saling berinteraksi yang
merupakan satu kesatuan dan bekerjasama kearah tujuan tertentu. Namun, seperti yang kita
ketahui bahwa hukum yang ada di Indonesia masih kurang sesuai atau kurang baik. Sistemnya
sendiri sudah baik, namun pelaksanaannya tidak sesuai yang diharapkan. Peraturannya
sebenarnya sudah ada, namun tidak ditegakkan. Akhirnya masyarakat pun kehilangan
kepercayaan terhadap hukum Indonesia. Jika masyarakat sudah menanggapi dengan baik, maka
hal tersebut harus diikuti dengan moralitas para penegak hukum pula. Karena salah satu
penyebab tidak pedulinya masyarakat terhadap hukum, adalah karena penegaknya tidak
menegakkan hukum dengan baik. Banyak orang yang memiliki pengalaman “buruk” dengan
penegak hukum.
Penegak hukum nampaknya masih “pandang bulu” terhadap para pelanggar hukum.
Karena sifat “pandang bulu” inilah, masyarakat berpikir asalkan punya uang, atau punya
koneksi-koneksi tertentu, maka bisa terhindar dari hukum. Orang-orang yang memiliki kerabat
yang “penting” dapat terhidar dari hukum dengan mudahnya.
Penegak pun masih “takut” dengan hal tersebut, padahal seharusnya, di mata hukum
semua orang itu sama. Hukum dibuat agar menertibkan, dan sanksi-sanksi pun bukan untuk
merugikan, tetapi agar ada efek jera. Untuk membenahi sistem hukum Indonesia, diperlukan
perubahan sikap dari semua orang yang terlibat dalam hukum. Penegaknya harus lebih tegas.
Masyarakatnya juga harus merubah pandangan mereka terhadap hukum. Hukum itu sebenarnya
bermanfaat. Demi berlangsungnya keteraturan di Negeri ini, maka hukum harus ditaati oleh
seluruh lapisan masyarakat dengan menumbuhkan kesadaran dimulai dari diri sendiri. Kalau
semua lapisan masyarakat sudah sadar maka pasti akan tercipta Sistem hukum yang baik di
Indonesia.
Tujuan Kegiatan
1. Sebagai wadah diskusi dan sarana edukasi mengenai supremasi hukum di Indonesia;
2. Memberikan pemahaman tentang urgensi ketidakadilan di berbagai kasus yang terjadi di
Indonesia;
3. Membangkitkan semangat dalam menggalakkan dan mengajak masyarakat untuk peduli
terhadap supremasi hukum di Indonesia, serta meningkatkan kemampuan berpikir analitis
atas permasalahan yang sudah dan/atau sedang terjadi.
Pembahasan
Moderator &
19.00 - 19.10 00.05.00 Pengenalan Pembicara
Pembicara
Moderator &
19.10 - 19.45 00.35.00 Sesi Diskusi
Pembicara
Moderator,
19.45 - 19.55 00.10.00 Sesi Tanya Jawab Pembicara, dan
Peserta
Seorang hakim perlu mempunyai kemampuan, yaitu mendengar dengan rasa hormat,
menjawab dengan bijaksana dan mempertimbangkan dengan cermat serta memutuskan dengan
adil. Ketika ketidakadilan menjadi Undang-undang, perlawanan menjadi sebuah kewajiban.
Lebih dari peradaban, keadilan adalah kebutuhan rakyat.
Demikian Term of Reference ini disusun sebagai acuan kegiatan yang akan dilaksanakan
oleh Ctrl N. Besar harapan kami atas kesediaan Anda untuk bekerja sama dalam pelaksanaan
kegiatan ini agar dapat menjangkau audience yang lebih luas dan memberikan wawasan
mengenai kondisi supremasi hukum di Indonesia. Atas perhatian dan dukungan yang diberikan,
kami ucapkan terima kasih.
Narahubung
Instagram: @ctrl.nn
E-mail: ctrlnn.org@gmail.com