Anda di halaman 1dari 3

Macam macam gaya bahasa (majas) beserta contohnya

a. Gaya bahasa (majas) penegasan

1. Majas Pleonasme Adalah gaya bahasa yang dipakai untuk memperjelas maksud dengan
menggunakan kata berulang dan maknanya sudah dikandung oleh kata yang mendahului. Contoh:
Burung itu sudah naik ke atas kemudian turun ke bawah lagi.

2. Majas Hiperbola Adalah gaya bahasa yang dipakai untuk melukiskan keadaan secara berlebihan
Contoh: Anak tiu berlari sangat cepat bagai kilat

3. Majas Litotes Dipakai untuk melukiskan hal sekecil-kecilnya utnuk merendahkan diri. Contoh:
Terimalah pemberianku yang tidak berharga ini.

4. Majas Repetisi Adalah gaya bahasa mengulang kata-kata tertentu beberapa kali. Gaya ini sering
digunakan dalam berpidato Contoh: Jangan ragu-ragu Saudara, selama matahari masih beredar, selama
bulan masih bersinar dan selama hayat masih dikandung badan saya akan memperjuangkan hak rakyat.

5. Majas Klimaks Adalah gaya bahasa yang menggunakan sesuatu secara berturut-turut makin lama
makin memuncak. Contoh: Jangankan seratus ribu, lima ratus ribu atau satu juta, satu miliar pun kalau
dijual akan aku beli.

6. Majas Antiklimaks Adalah gaya bahasa yang menyebut sesuatu secara berturut-turut makin lama
makin menurun. Contoh: Apalagi setahun, sebulan atau semingu, sehari saja dia tidak akan
meninggalkanmu.

7. Majas Asidenton Adalah gaya bahasa yang melukiskan beberapa hal secara terurai tanpa
menggunakan kata penghubung. Contoh: Besar, kecil, tua, muda semuanya hadir dalam acara
pembukaan sekaten.

8. Majas Polisindenton Adalah gaya bahasa yang menyebutkan beberapa hal dengan menggunakan kata
penghubung. Contoh: Sebelum berangkat ke sekolah pagi itu, saya menyapu lantai dan mengepelnya
kemudian saya mandi dan sarapan pagi.

9. Majas Koreksio Adalah gaya bahasa yang menyebutkan sesuatu yang slah, kemudian dibetulkan agar
menarik. Contoh: Kemarin sore... eh maaf tadi amalam wanita itu datang di pondoknya.

10. Majas Interupsi Adalah gaya bahasa yang menggunakan sisipan kata/frase di tengah-tengah kalimat
untuk menegaskan maksud. Contoh: Pak Zaeni-lurah yang baru-orangnya sangat sederhana.

b. Gaya bahasa (majas) perbandingan


1. Majas Metafora Adalah gaya bahasa yang membandingkan suatu benda dengan benda lain secara
langsung. Biasanya disertai kata-kata: seperti, bagaikan dan bak. Contoh: Suaranya bening bagaikan
buluh perindu.

2. Majas Personifikasi Adalah gaya bahasa yang melukiskan benda mati yang diungkapka seperti
manusia. Contoh: Angin malam telah melarang aku ke luar.

3. Majas Tropen Adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata yang tepat dan sejajar dengan
pengertian yang dimaksud. Contoh: Dia telah terbang menggunakan pesawat Garuda, maka jangan
biarkan dirimu hanyut dalam kesediahan.

4. Majas Metonimia Adalah gaya bahsa yang menggunakan benda yang dimaksud dengan sebuah nama
(merek dagang). Contoh: Belikan saya sebungkus Gudang Garam di warung.

5. Majas Sinekdoke Gaya bahasa ini terdiri atas dua macam yaitu:
a. Pars Prototo : menyebutkan sebagian untuk menyatakan keseluruhan.    Contoh: Sejak tadi tidak
kelihatan batang hidungnya, ke mana?
b. Totem Proparte : menyebutkan keseluruhan yang dimaksud sebagian.    Contoh: Tadi malam
Indonesia dapat mengalahkan Malaysia dengan skor 3-2.

6. Majas Eufemisme Adalah gaya bahasa yang menggantikan kata yang lebih halus sehinga lebih sopan.
Contoh: Sejak ditinggal kekasihnya, anak itu menjadi kurang ingatan (gila).

c. Gaya bahasa (majas) sindiran

1. Majas Ironi Adalah gaya bahasa sindiran yang paling halus. Kadang yang disindir sampai tidak
terasa.Gaya bahasa ini dipakai dengan cara menggunakan kata-kata yang mengandung arti kebalikan
yang dimaksud. Contoh: a) Manis sekali kopi yang kau buat (maksudnya sangat pahit) b) Pagi benar kau
datang. Jauh ya?

2. Majas Sinisme Adalah gaya bahasa sindiran yang agak kasar. Contoh: Dengan jarang mengikuti
pelajaran, semog kau lulus dengan nilai terbaik.

3. Majas Sarkasme Adalah gaya bahasa sindiran yang paling kasar sehingga sangat menyakitkan hati bagi
orang yang disindir. Contoh: Hai, penjilat! Belum puas kau merampas hak orang lain!

4. Majas Alusio Adalah gaya bahasa sindiran yang menggunakan peribahasa/ungkapan yang sudah lazim.
Contoh: Anda ini senang kura-kura dalam perahu, bukanlah sudah gaharu cendana pula. (pura-pura
tidak tahu, bertanya pula).

d. Gaya bahasa Pertentangan

1. Majas Paradoks Adalah gaya bahasa pertentangan yang di dalamnya jika diteliti ternyata tidak ada
pertentangan, sebab pokok pembicaraan sudah berlainan. Contoh: a) Orang itu sangat kaya di daerah
ini, tetapi sangat miskin di hadapan Tuhan. b) Setelah ditinggal pergi anaknya, ibu itu merasa sepi hidup
di kota yang ramai ini.

2. Majas Antitesis Adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata yang bertentangan dengan artinya.
Contoh: Sedih-gembira, berat-ringan harus kita hadapai dengan bersera kepada Allah SWT.

Anda mungkin juga menyukai