ISI PBL SK 1 BLOK 5.3 Revisianbener
ISI PBL SK 1 BLOK 5.3 Revisianbener
a) Skenario
SKENARIO 1
Desain Cohort
b) Klarifikasi Istilah
STEP 1
1. Desain cohort : Rancangan penelitian epidemioligi observasional analitik
Yang mempelajari hubunganan tara penyakit dengan cara
membandingkannya dimulai dari variable penyebab
(factor resiko) kemudian di ikuti pada waktu yang akan
datang.
2. Hipotesis : Jawaban sementara terhadap masalah yang masih harus
Dibuktikan kebenarannya, referensi yang harus
dirumuskan serta diterima sementara yang fakta-fakta
yang diminta sebagai petunjuk selanjutnya.
d) Analisis Masalah
2
STEP 3
1. A. Tujuan
a. Menemukan teori atau generalisasi kedokteteran baru
b. Memperkokoh teori yang sudah ada
c. Sebagai acuan
d. Dasar merumuskan kerangka
B. manfaat
a. Digunakan untuk menggambarkan status kesehatan
b. Untuk mendukung teori yang sudah ada
c. Saranan diagnosis dalam system pelayanan kesehatan
d. Sarana menyusun rencana pelayanan kesehatan
2. Metode
a. Eksperimental : true eksperimen, kuasi eksperimen
b. Observasi : descriptif dan analitik
Ekperimen: penelitian dasar, terapan, tindakan, edukasi.
Jenis :kulitatif dan kuantitatif.
3. Menemukan pengetahuan berupa angka mengetahui apa yang ingin diketahui.
Kuantitatif : focus kepada data-data menggunakan statistika.
Kualitatif : pradigma, strategi, implementasi.
Membandingkan antara yang mengkonsumsi alkohol yang telas disesuaikan
dengan variable penelitian.
4. Cohort
a. Retrospektif : faktor resiko tidak diikuti perubahannya
b. Prosfektif :faktor resiko diikuti perubahannya.
Rumus :
Rasio relatif (RR) = A/A+B: C/C+D
e) Sistematika Masalah
3
STEP 4
1. Manfaat teori ilmiah :
a. Acuan dasar hipotesis
b. Pengkajian
c. Dasar merumuskan kerangka teori
d. Ide baru
Mind Map
4
True Kuasi
Hipotesis
Umum
Tujuan Experimental
Khusus Desain
Jenis
Penelitian
Manfaat
Observasional
Pendekatan
Deskriptif Analitik
Kualitatif Kuantitatif
f) Sasaran Belajar
STEP 5
1. Tujuan dan manfaat penelitian.
2. Pendekatan kualitatif dan kuantitatif.
3. Desain penelitian.
4. Hipotesis dalam penelitian
g) Belajar Mandiri
STEP 6
Belajar mandiri
h) Penjelasan
STEP 7
5
(3) Hasil penelitian kesehatan dapat dijadikan sarana diagnosis dalam mencari
sebab masalah kesehatan/kegagalan-kegagalan yang terjadi di dalam
sistem pelayanan kesehatan. Dengan demikian akan memudahkan
pencarian alternatif pemecahan masalah-masalah tersebut
(4) Hasil penelitian kesehatan dapat dijadikan sarana untuk menyusun
kebijaksanaan dalam menyusun strategi pengembangan sistem pelayanan
kesehatan
(5) Hasil penelitian kesehatan dapat melukiskan kemampuan dalam
pembiayaan, peralatan dan ketenagakerjaan baik secara kuantitas maupun
secara kualitas guna mendukung sistem kesehatan. 3
Pada tahap ini, peneliti kuantitatif akan melakukan proses kajian terhadap
teori-teori atau hasil studi terdahulu. Proses ini disebut theoritical
assessment kajian terhadap teori atau hasil studi terdahulu difokuskan pada
konsep utama yang digunakan. Konsep utama dalam hal ini adalah
variabel dependennya. Misalnya jika seorang peneliti tertarik untuk
mengetahui pemanfaatan kartu sehat oleh masyarakat miskin, maka yang
perlu digali adalah teori-teori atau hasil studi terdahulu tentang Kebijakan
di Bidang Kesehatan dan Pelayanan Puskesmas. 4
kartu sehat. Jika peneliti menemukan ada beberapa teori atau hasil
penelitian terdahulu tentang gejala yang ingin ditelitinya, peneliti dapat
melakukan perbandingan teori atau memilih satu teori yang akan dipakai
dengan alasan ilmiah dan bukan alasan pribadi. Pada tahap ini, peneliti
dapat menyusun penjelasan tentang konsep-konsep yang akan digunakan,
variabel-variabel, dan proposisi-proposisi yang terkait. Konsep merupakan
suatu gagasan yang dinyatakan dalam suatu simbol atau kata. Pada teori,
selain kita dapat menemukan conceptual definition dari konsep yang
muncul sebagai konsekuensi dari pendefinisian konsep tersebut, kita juga
dapat menemukan concept cruster (kelompok konsep), yaitu konsep lain
yang memiliki hubungan dengan konsep yang sedang kita gunakan.
Variabel dalam penelitian kuantitatif dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent
variable). Variabel bebas adalah suatu variabel yang ada atau terjadi
mendahului variabel terikatnya. Keberadaan variabel ini dalam penelitian
kuantitatif merupakan variabel yang menjelaskan terjadinya fokus atau
topik penelitian. Sementara itu, variabel terikat maupun variabel yang
diakibatkan atau yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Keberadaan
variabel ini sebagai variabel yang dijelaskan dalam fokus/topik penelitian.
Jika digambarkan dalam bentuk bagan, maka akan berbentuk seperti
gambar berikut ini.4
Pada dasarnya metoda ilmiah merupakan cara ilmu memperoleh dan menyusun
tubuh pengetahuannya berdasarkan :
a) Kerangka pemikiran yang bersifat logis dengan argumentasi yang bersifat
konsisten dengan pengetahuan sebelumnya yang telah berhasil disusun
b) Menjabarkan hipotesis yang merupakan deduksi dari kerangka pemikiran
tersebut
c) Melakukan verifikasi terhadap hipotesis termaksud untuk menguji
kebenaran pernyataannya secara faktual.5
Kerangka berpikir ilmiah pada dasarnya terdiri dari langkah-langkah sebagai
berikut.
a) Perumusan masalah, yang merupakan pertanyaan mengenai objek empiris
yang jelas batas-batasnya serta dapat diidentifikasikan faktor-faktor yang
terkait di dalamnya.
b) Penyusunan kerangka berpikir dalam penyusunan hipotesis yang
merupakan argumentasi yang menjelaskan hubungan yang mungkin
terdapat antara berbagai faktor yang saling mengait dan membentuk
konstelasi permasalahan. Kerangka berpikir ini disusun secara rasional
berdasarkan premis-premis ilmiah yang telah teruji kebenarannya dengan
memperhatikan faktor-faktor empiris yang relevan dengan permasalahan.
c) Perumusan hipotesis yang merupakan jawaban sementara atau dugaan
terhadap pertanyaan yang diajukan yang materinya merupakan kesimpulan
dari dari kerangka berpikir yang dikembangkan.
d) Pengujian hipotesis yang merupakan pengumpulan fakta-fakta yang
relevan dengan hipotesis, yang diajukan untuk memperlihatkan apakah
terdapat fakta-fakta yang mendukung hipoteisis tersebut atau tidak.
e) Penarikan kesimpulan yang merupakan penilaian apakah hipotesis yang
diajukan itu ditolak atau diterima. 5
B. Pendekatan Kualitatif
Definisi
Pendekatan kualitatif ialah pendekatan yang di dalam usulan penelitian, proses,
hipotesis, turun ke lapangan, analisis data.6
Karakteristik Penelitian Kualitaif
11
(1) Pertama, dimulai dengan identifikasi masalah yang menjadi sasaran dalam
penelitian. ldentifikasi masalah menyangkut spesifikasi isu atau gejala yang
hendak dipelajari. Bagian ini juga memuat penegasan bahwa isu tersebut
layak diteliti. Pembaca diyakinkan akan pentingnya penelitian ini.
(2) Kedua, kelanjutan dari tahap sebelumnya, yaitu pembahasan atau
penelusuran kepustakaan (literature review). Pada bagian ini peneliti mencari
bahan bacaan,jurnal yang memuat bahasan dan teori tentang topik yang akan
diteliti. Pertanyaan yang harus ada dalam diri peneliti yaitu apakah pernah
13
dibuat penelitian tentang topik atau isu ini. Pertanyaan lain yaitu apakah yang
ditekankan dalam penelitian atau studi sebelumnya. Apakah penelitian saya
ini merupakan peneguhan penelitian sebelumnya dalam kondisi yang berbeda
ataukah memberikan hal-hal dan pemikiran yang baru yang tidak dibahas
atau ditekankan pada penelitian-penelitian sebelurnnya. Pertanyaan penting
lainnya yaitu apakah kelebihan dari studi atau penelitian itu dibandingkan
dengan penelitian-penelitian sebelumnya.
(3) Ketiga, menentukan tujuan dari penelitian. Pada bagian ini peneliti
rnengidentifikasi maksud utarna dari penelitiannya.
(4) Keempat, pengumpulan data. Pengumpulan data rnenyangkut pula pernilihan
dan penentuan calon partisipan yang potensial. Termasuk dalam bagian ini
adalah penentuan jumlah partisipan yang akan terlibat. Hal penting lainnya
yaitu mempertimbangkan keterjangkauan dan kemampuan para partisipan
untuk terlibat secara aktif dalam penelitian ini.
(5) Kelima, analisis dan penafsiran (interpretation) data. Data yang tersedia,
yang biasanya dalam bentuk teks, dianalisis. Bagian analisis ini biasanya
rnenyangkut klasifikasi dan pengkode-an data. Data yang begitu banyak
diringkas, diklasifikasi dan dikategorisasi atau pengkodean. Ide-ide yang
merniliki pengertian yang sama disatukan. Nantinya akan muncul beberapa
ide dan berkembang menjadi tema-tema. Tema-tema ini nantinya ditafsirkan
atau diinterpretasi oleh peneliti sehingga nantinya menghasilkan gagasan atau
teori yang baru.
(6) Keenam, tahap terakhir dari tahapan penelitian adalah pelaporan. Karena
coraknya deskriptif, maka metode penelitian kualitatif biasanya
menghasilkan suatu laporan yang cukup tebal. Situasi, lingkungan dan
pengalaman partisipan digambarkan secara luas dan mendalam sehingga para
pembaca akan marnpu menempatkan diri dan merasakan apa yang
sebenarnya terjadi. Laporan hasil penelitian memposisikan pembaca sebagai
orang yang terlibat dalam keadaan tersebut.6
XC. Perbedaan Kuantitatif dan Kualitatif
3. Desain penelitian.
a. Observasional
Peneliti akan mendapatkan pemahaman lebih baik tentang konteks dalam hal
yang diteliti
Observasional
1). Studi Cross Sectional
Dalam pengukuran cross sectional peneliti melakukan observasi atau
pengukuran variabel pada saat tertetu. Subjek yang diamati hanya diobservasi
satu kali saja dan pengukuran variabel subjek dilakukan pada saat pemeriksaan
tersebut. Jadi pada studi cross sectional peneliti tidak melakukan tidak lanjut
terhadap pengukuran yang dilakukan desain cross section merupakan desain
yang dapat digunakan untuk penelitian deskriptif, namun juga dapat dilakukan
untuk penelitian analitik sehingga sering digunakan untuk studi klinis maupun
lapangan. 3
Kelebihan
a. Keuntungan yang utama dari desain cross sectional adalah memungkinkan
penggunaan populasi dari masyarakat umum tidak hanya para pasien yang
mencari pengobatan hingga generalisainya yang cukup memadai
b. Desain ini relatif mudah murah dan hasilnya cepat dan mudah diperoleh
c. Dapat dipakai untuk meneliti banyak variabel
d. Jarang terancam loss to follow up (drop out)
19
Kekurangan
a. Sulit untuk menemukan sebab akibat karena pengambila data resiko dan
efek pada saat yang bersamaan (temporal relationship tidak jelas)
b. Studi prevalens lebih banyak menjaring subjek mempunyai masa sakit
yang panjang dari pada yang mempunyai masa sakit yang pendek karena
individu yang cepat sembuh atau cepat meninggal mempunyai
kesempatan yang lebih kecil untuk terjaring dalam studi. Bila
karakteristik pasien yang cepat sembuh atau cepat meninggal itu berbeda
dengan mereka yang mempunyai masa sakit yang panjang, terdapat salah
interpretasi hasil penelitian
c. Dibutuhkan jumlah subjek yang cukup banyak terutama bila variabel
yang dipelajari banyak
d. Dibutuhkan menggambarkan perjalanan penyakit indens maupun
prognosis
e. Tidak praktis untuk meneliti kasus yang sangat jarang
f. Mungkin terjaid bias prevalens atau bias indens karena efek faktor suatu
resiko selama selang waktu tertentu dapat disalh tafsirkan sebagai efek
suatu penyakit. 3
kontrol dsebut studi longitudinal. Artinya subjek tindak hanya diobservasi pada
satu saat tetapi diikuti selama periode yang ditentukan. Pada studi ini dilakukan
identifikasi subjek kasus yang telah terkena penyakit yakni sebagi efek.
Kemudian ditelusuri secara retrospektif ada atau tidak pengaruhnya dari faktor
resiko tersebut.
Contoh : hubungan antara pemberian susu formula pada masa neonatus
berkaitan dengan peningkatan kejadian asma dibawah usia 1 tahun (asma dini)
Pada studi kasus kontrol yakni dengan mencari bayi dengan dan tanpa asma. 3
Kelebihan
a. Studi kasus kontrol dapat atau kadang bahkan merupakan satu satunya cara
untuk meneliti kasus yang jarang terjadi atau masa latennya panjang
b. Hasilnya dapat diperoleh dengan cepat
c. Biaya yang diperlukan relatif sedikit
d. Memerlukan subjek penelitian yang lebih sedikit
e. Memungkinkan untuk mengidentifikasi berbargai faktor resiko satu
penelitian. 3
Kekurangan
a. Data mengenai pajanan faktor resiko diperoleh dengan mengandalkan
daya ingat atau catatan medis sehingga dapat menyebabkan recall bias.
Data sekunder catatan medis yang sering dipakai sebagai sumber data juga
tidak begitu akurat
b. Validasi menggunakan informasi terkadang sukar diperoleh
c. Karena kasus maupun kontrol dipilih oleh peneliti maka suka untuk
menyakinkan bahwa kedua kelompok itu sedang dibandingkan
d. Tidak dapat memberikan incidence rates
e. Tidak dapat dipakai untuk lebih dari satu variabel. 3
3) Studi Cohort
Pada penelitian cohort yang diidentifikasi dulu adalah kasusnya kemudian
subjek diikuti secara prospektif selama periode tertentu untuk mencari ada
tiddaknya efek pada penelitian cohort murni (internal) yang diamati adalah
subjek yang belum mengalami pajanan faktor resiko serta belum mengalami
21
faktor efek. Faktor yang terpajan menjadi subjek peneliti sedangak subjek yang
tidak terpajan menjadi kontrol. Kedua kelompok tersebut kemudian diikuti
periode waktu tertentu dan ditentukan apakah telah terjadi efek atau penyakit
yang telah diteliti. 3
Jika pada studi cohort yaitu dnegan mengamati bayi baru lahir, mencatat
yang diberi susu formula dini dan yang tidak. 3
Eksperimental
Rancangan penelitian eksperimental adalah rancangan studi yang dikembangkan
untuk mempelajari fenomena dalam kerangka hubungan ‘sebab-akibat’. Korelasi
hubungan sebab-akibat dipelajari dengan memberikan ‘perlakuan’ atau
‘manipulasi’ pada subjek penelitian untuk kemudian dipelajari efek perlakuan
tersebut. Rancangan eksperimental memiliki kapasitas uji korelasi yang paling
tinggi dibanding dengan rancangan analitis observasional. Pada penelitian cohort
23
dan kasus kontrol, pengujian dilakukan hanya pada taraf ada atau tidak adanya
korelasi antara faktor risiko dan efek (penyakit), sementara kedalaman korelasi
sebab-akibat tidak dapat dibuktikan secara empiris. Kesimpulan adanya
mekanisme hubungan sebab-akibat pada penelitian observasional hanya sampai
pada level dugaan atau ‘dugaan keras’ berdasarkan landasan teoritis atau
penelaahan logis yang dilakukan peneliti. 3
Sistem notasi
Sebelum membicarakan desain dan eksperimental, sistem notasiyang digunakan
perlu diketahui terlebih dahulu. Sistem notasi tersebut adalah sebagai berikut:
X : Digunakan untuk mewakili pemaparan (exposure) suatukelompok yang diuji
terhadap suatu perlakuan eksperimentalpada variabel bebas yang kemudian efek
padavariable tergantungnya akan diukur.
O : Menunjukkan adanya suatu pengukuran atau observasi terhadap variabel
tergantung yang sedang diteliti pada individu, kelompok atau objek tertentu.
24
Ciri-ciri hipotesis:
1) Hipotesis dibuat sederhana dan jelas serta ada batasannya
2) Dinyatakan dalam bentuk pernyataan bukan pertanyaan
3) Berkaitan dengan ilmu pengetahuan yang akan diteliti
4) Terdiri dari variabel-variabel yang dapat diukur sehingga dapat dilakukan
pengujian. 9
DAFTAR PUSTAKA