MASALAH PERBANKAN
Disusun Oleh:
JAKARTA
2020
LEMBAR PENGESAHAN
Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa karya tulis dari
Teller Pooling dengan data-data sebagai berikut :
Mengesahkan, Mengetahui,
i
KATA PENGANTAR
Sebagai rasa syukur, saya tidak lupa mengucapkan terima kasih atas
bimbingan dan pengarahan kepada yang terhormat :
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................................
..................................................................................................................................I
LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................................II
KATA PENGANTAR................................................................................................III
DAFTAR ISI..............................................................................................................IV
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG PENULISAN................................................................1
1.2 TUJUAN.......................................................................................................2
1.3 MANFAAT....................................................................................................2
1.4 PROFIL DAN SEJARAH PT BANK CENTRAK ASIA TBK..........................2
1.5 PROGRAM PEREKRUTAN.........................................................................5
1.6 STANDAR LAYANAN..................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN
2.1 TEKHNOLOGI PELAYANAN PERBANKAN.............................................11
2.2 PERMASALAHAN PERBANKAN.............................................................15
2.3 PERMASALAHAN DI PT BANK CENTRAL ASIA TBK............................ 17
2.3.PERMASALAHAN PERBANKAN............................................................. 17
2.3.PERMASALAHAN KEMAJUAN TEKHNOLOGI....................................... 18
2.3.PERMASALAHAN TEKNIS...................................................................... 24
2.3.KRITERIA NASABAH............................................................................... 28
2.3.MASALAH ANTRIAN................................................................................ 31
2.4 PENGALAMAN..........................................................................................39
Bab III Penutup
3.1 KESIMPULAN...........................................................................................41
3.2 SARAN......................................................................................................42
DaftarPustaka.......................................................................................................44
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan
Dalam melakukan atau melaksanakan suatu kegiatan pasti memiliki
maksud dan tujuan tersendiri sehingga kegiatan tersebut dapat
terlaksana dengan baik. Yang menjadi maksud dalam penyusunan
karya tulis ini adalah sebagai salah satu syarat kelulusan telah
menjalani program permagangan Bakti BCA tahap kedua selama dua
tahun. Sedangkan yang menjadi tujuan disusunnya karya tulis ini
adalah berbagi ilmu dan pengalaman yang telah penulis dapatkan
selama menjadi peserta magang teller Bakti BCA selama dua tahun.
1.3 Manfaat
Setelah mengikuti masa pemagangan selama 2 tahun diharapakan
penulis dapat menambah wawasan dalam dunia perbankan. Disamping
itu penulis juga diharapkan dapat mengidentifikasi mengenai
permasalahan yang ada di dunia perbankan saat ini.
2
panik lalu beramai-ramai menarik dana mereka. Akibatnya, bank
terpaksa meminta bantuan dari pemerintah Indonesia.
Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) lalu mengambil
alih BCA pada tahun 1998.Berkat kebijaksanaan bisnis dan pengambilan
keputusan yang arif, BCA berhasil pulih kembali dalam tahun yang
sama. Di bulan Desember 1998, dana pihak ke tiga telah kembali ke
tingkat sebelum krisis. Aset BCA mencapai Rp 67.93 triliun, padahal di
bulan Desember 1997 hanya Rp 53.36 triliun.Kepercayaan masyarakat
pada BCA telah sepenuhnya pulih, dan BCA diserahkan oleh BPPN ke
Bank Indonesia pada tahun 2000. Selanjutnya, BCA mengambil langkah
besar dengan menjadi perusahaan public. Penawaran saham publik
berlangsung pada tahun 2000, dengan menjual saham sebesar 22,55%
yang berasal dari divestasi BPPN. Setelah Penawaran Saham Perdana
itu, BPPN masih menguasai 70,30% dari seluruh saham BCA.
Penawaran saham kedua dilaksanakan di bulan Juni dan Juli 2001,
dengan BPPN mendivestasikan 10% lagi dari saham miliknya di
BCA.Dalam tahun 2002, BPPN melepas 51% dari sahamnya di BCA
melalui tender penempatan privat yang strategis.Farindo Investment,
Ltd., kepatuhan penuh pada regulasi, pengelolaan risiko secara baik dan
komitmen pada nasabahnya baik sebagai bank transaksional maupun
sebagai lembaga intermediasi finansial.
Sepanjang perjalanan yang telah ditempuh, tentu banyak
tantangan dan kerikil tajam yang dihadapi. Akan tetapi, berkat beragam
rintangan itulah BCA mampu menancapkan keberadaannya dengan kuat
di setiap jengkal jalan yang dilalui hingga eksistensi BCA sebagai salah
satu bank swasta terbesar, terdepan, dan terpercaya memperoleh
pengakuan dari berbagai pihak, terutama nasabah setianya. Dengan
kedewasaan, kematangan, dan kestabilan ini BCA akan terus
melangkah menjadi lebih baik dan lebih maju lagi.Diusianya sekarang,
BCA bertumbuh semakin matang karena semangat dan pantang
menyerah dari seluruh karyawan dalam menghadapi segala tantangan
3
yang menghadang di depan. Peran nasabah yang memilih BCA sebagai
tempat menuju kesuksesan bersama juga menjadi bagian tak
terpisahkan dalam perjalanan BCA.Untuk itu, prinsip Enhanced
Relationship and Quality Growth harus dilaksanakan dengan sungguh-
sungguh dalam melayani nasabah setia BCA dengan diiringi
peningkatan kualitas dalam diri BCA.
4
MISI BCA
1. Membangun institusi yang unggul di bidang penyelesaian
pembayaran dan solusi keuangan bagi nasabah bisnis dan
perseorangan.
( to build centers of excellence in payment settlement and financial
solution for businesses and idividuals )
5
peserta yang berhasil menjalani masa magang dengan baik akan
diberikan bantuan pendidikan yang dapat dipergunakan untuk
melanjutkan pendidikan. Selain itu para Frontliner diharapkan
mendapat kesempatan untuk menambah pengetahuan dan
pengalaman yang berguna dalam mempersiapkan diri menjadi tenaga
kerja yang siap pakai.
6
sempurna. Sehingga kepercayaan nasabah sekaligus pemegang
saham personal inilah yang sangat dijaga oleh perusahaan (BCA).
Smart Solution berasal dari istilah Smart dan Solution, yang berasal
dari bahasa Inggris, yaitu ; Smart yang artinya pandai, cerdas atau
pintar dan Solution yang artinya adalah solusi, jalan keluar atau cara
penyelesaian masalah. Sehingga smart solution dapat didefinisikan
sebagai suatu cara atau metode penyelesaian masalah dengan
cerdasdan bijaksana namun tepat sasaran.
1. Simak
Kata simak berasal dari huruf S yang pertama. Dimana simak disini
adalah peka terhadap segala permasalahan yang ada yang berkaitan
dengan nasabah dan kebutuhannya akan informasi perbankan.
2. Open Mind
7
permasalahannya maka langkah selanjutnya mencari sejumlah
informasi tentang permasalahan – permasalahan tersebut dengan
berbagai cara baik dengan cara bertanya, melihat sejumlah referensi.
3. Lengkap
8
BCA dengan mengutamakan pelayanan prima terhadap mitranya
(nasabah) yang telah memberi kepercayaannya kepada BCA.
5. Telling
Jika ada yang tidak atau belum dipahami oleh nasabah berilah
celah kepada nasabah untuk bertanya sehingga nasabah tersebut
antusias dan tertarik sehingga mereka para nasabah dapat berperan
serta dalam upaya pengembangan dan penggunaan produk BCA.
6. Inisiatif
Berfikir kritis dan kreatif sangatlah dibutuhkan CSO yang baik dan
profesional hingga menjadi kebanggaan BCA terhadap nasabahnya.
Karena ditangan para profesionallah kepercayaan secara penuh dapat
diselesaikan dengan baik lengkap dengan permasalahan yang ada dan
solusinya.
9
7. On Time Follow Up
On time dalam hal ini tidak hanya tepat waktu saja, tetapi on time
dalam hal ini selalu berusaha menepati segala janji kepada nasabah
dan konsumen dan jangan pernah melakukan tindakan yang
menyebabkan hilangnya kepercayaan nasabah sebagai mitra penting
BCA.
Tidak hanya itu saja ikatan emosional yang telah dilakukan kedua
pihak BCA dengan nasabahnya akan memberi nilai positif perusahaan
BCA dalam meluncurkan produk – produk unggulannya kelak. Tetapi
sebaliknya, jika tidak terjalin kemitraan yang baik maka hal itu akan
menjadi bumerang dikemudian hari.
10
BAB II
PEMBAHASAN
1. Mobile Banking
2. Internet Banking
11
melalui jaringan internet. Jenis kegiatan internet banking
dibedakan menjadi tiga yaitu : informational internet banking,
communicative internet banking dan transactional internet
banking.
12
2. Computer Banking = Layanan bank yang bisa diakses oleh
nasabah melalui koneksi internet ke pusat data bank,
untuk melakukan beberapa layanan perbankan, menerima
dan mebayar tagihan, dan lainnya,.
3. Debit (or check) card = Kartu yang digunakan pada ATM
atau terminal point of sale (POS) yang memungkinkan
pelanggan memperoleh dana yang langsuung didebet
(diambil) dari rekening banknya.
4. Direct Deposit = Salah satu bentuk pembayaran yang
dilakukan oleh organisasi (misalnya pemberi kerja atau
instansi pemerintah) yang membayar sejumlah dana
(misalnya gaji atau pensiun) melalui transfer elektronik.
Dana ditransfer langsung ke setiap rekening nasabah.
5. Direct Payment (Electronict Bill Payment) = Salah satu
bentuk pembayaran yang mengizinkan nasabah untuk
membayar tagihan melalui transfer dana elektronik. Dana
tersebut secara elektronik ditransfer dari rekening nasabah
ke rekening kreditor.
6. Electronic Fund Transfer (EFT) = Perpindahan “uang” atau
“pinjaman” dari satu rekening ke rekening lainnya melalui
media elektronik.
7. Electronic Bill Presentment and Payment (EBPP)= Bentuk
pembayaran tagihan yang disampaikan atau
diinformasikan ke nasabah atau pelanggan secara online,
misalnya melalui email atau catatan dalam rekening bank.
Setelah penyampaian tagihan tersebut, pelanggan boleh
membayar tagihan tersebut secara online juga.
Pembayaran secara online tersebut secara elektronik akan
mengurangi saldo simpanan pelanggan tersebut.
13
8. Electronic Fund Transfer (EFT)= Proses konversi informasi
yang tertuang dalam cek (nomer rekening, jumlah
transaksi, dan lain-lain) ke dalam format elektronik agar
bisa dilakukan pemindahan elektronik atau proses lebih
lanjut.
9. Payroll Card = Salah satu tipe “stored-value card” yang
diterbitkan oleh pemberi kerja sebagai pengganti cek yang
memungkinkan pegawainya mengakses pembayaran pada
terminal ATM atau Point of Sales. Pemberi kerja
menambahkan nilai pembayaran pegawai ke kartu tersebut
secara elektronik.
10. Preauthorized Debit = Bentuk pembayaran yang
mengizinkan nasabah untuk mengotorisasi pembayaran
rutin otomatis yang diambil dari rekening banknya pada
tanggal-tanggal tertentu dan biasanya dengan jumlah
pembayaran tertentu (misalnya pembayaran listrik, tagihan
telepon, dan lainnya). Dana secara elektronik ditransfer
dari rekening pelanggan ke rekening kreditor (misalnya
PLN atau PT. Telkom).
11. Prepaid Card = Salah satu tipe Stored Value Card yang
menyimpan nilai moneter di dalamnya dan sebelmnya
pelanggan sudah membayar nilai tersebut ke penerbit
kartu.
12. Smart Card = Salah satu tipe stored-value card yang
didalamnya tertanam satu atau lebih chips atau
microprocessor sehingga bisa menyimpan data,
melakukan perhitungan, atau melakukan proses untuk
tujuan khusus (misalnya validasi PIN, otorisasi pembelian,
verifikasi sado rekening, dan menyimpan data pribadi).
Kartu ini bisa digunakan pada sistem terbuka (misalnya
14
untuk pembayaran transportasi publik) atau sistem tertutup
(misalnya MasterCard atau Visa networks).
13. Stored-Value Card = Kartu yang didalamnya tersimpan
ssejumlah nilai moneter, yang diisi melalui pembayaran
sebelumnya oleh pelanggan atau melalui simpanan yang
diberikan oleh pemberi kerja atau perusahaan lain.
15
barang dan jasa, mengingat bahwa kegiatan investasi-distribusi-
konsumsi ini tidak dapat dilepaskan dari adanya penggunaan uang.
Kelancaran kegiatan investasi-distribusi-konsumsi ini tidak lain
adalah kegiatan pembangunan perekonomian
16
menciptakan suatu produk pelayanan yang lebih murah, baik, daln
lebih cepat.
1. Permasalahan Layanan
17
baru. Sehingga, kemajuan teknologi tidak menghambat kualitas
pelayanan kepada nasabah.
18
rahasia lainnya) dapat disadap, diubah, dihapus, dan
dipalsukan. Jalur antara pengguna dan ISP dapat juga di sadap.
Sebagai contoh, seorang pengguna yang menggunakan
komputer di lingkungan umum (public facilities) seperti di Warung
Internet (warnet) dapat disadap informasinya oleh sesama
pengguna warnet tersebut (atau pemilik warnet yang tidak
bertanggung jawab) ketika dia mengetikkan data-data rahasia
melalui web.
Di sisi penyedia jasa, dalam hal ini bank yang menyediakan
layanan Internet Banking, ada juga potensi lubang keamanan.
Berbagai kasus tentang keamanan dan institusi finansial sudah
dilaporkan. Misalnya, ada kasus di Amerika serikat dimana
seorang cracker berhasil masuk ke sebuah institusi finansial dan
mengambil data-data nasabah dari berbagai bank yang berada
dalam naungan institusi finansial tersebut. Di Indonesia sendiri
ada “kasus” domain “plesetan” klikbca.com yang sempat
membuat heboh. Selain serangan yang bersifat penyadapan
masih banyak jenis serangan lain seperti pemalsuan dan
bahkan meniadakan servis (Denial of Service attack).
19
dengan cara menyalin informasi yang terdapat pada
strip magnetik kartu kredit atau debit secara ilegal.
Pelaku bisa mendapatkan data nomor kartu kredit atau
debit korban menggunakan metode sederhana seperti
halnya fotokopi atau metode yang lebih canggih seperti
menggunakan perangkat elektronik kecil (skimmer)
untuk menggesek kartu lalu menyimpan ratusan nomor
kartu kredit korban. Tujuan pelaku melakukan
penipuan ini adalah untuk mencuri rincian data
sehingga mereka dapat mengakses rekening korban.
- Hacking adalah menerobos program komputer milik
orang/pihak lain. Hacker adalah orang yang gemar
ngoprek komputer, memiliki keahlian membuat dan
membaca program tertentu dan terobsesi mengamati
keamanannya.
- Cracking adalah hacking untuk tujuan jahat. Berbeda
dengan “carder” yang hanya mengintip kartu kredit,
“cracker” mengintip simpanan para nasabah di
berbagai bank atau pusat data sensitif lainnya untuk
keuntungan diri sendiri. Meski sama-sama menerobos
keamanan komputer orang lain, “hacker” lebih fokus
pada prosesnya. Sedangkan “cracker” lebih fokus
untuk menikmati hasilnya.
- Defacing adalah kegiatan mengubah halaman situs
atau website pihak lain, seperti yang terjadi pada situs
klik bca.
- Phising adalah kegiatan memancing pemakai
komputer di internet (user) agar mau memberikan
informasi data diri pemakai (username) dan kata
sandinya (password) pada suatu website yang sudah
di-deface. Phising biasanya diarahkan kepada
20
pengguna online banking. Isian data pemakai dan
password yang vital. Email penipuan yang seakan-
akan berasal dari sebuah toko, bank atau perusahaan
kartu kredit. Email ini mengajak anda untuk melakukan
berbagai hal misalnya memverifikasi informasi kartu
kredit, meng-update password dan lainnya.
21
permasalahan (jika teridentifikasi), target waktu resolusi,
dan field komentar untuk mencatat kontak pengguna
dan informasi relevan lainnya. 2) Sistem helpdesk yang
berbasis pengetahuan untuk memberikan dukungan
kepada staff helpdesk tentang alternatif solusi
permasalahan yang umum terjadi. Bank secara berkala
melakukan pengkinian terhadap sistem tersebut.
2. Power User = Penanganan penggunaan power user
dimana pemilik user id yang memiliki kewenangan
sangat luas. Dalam rangka penanganan permasalahan,
bank wajib menetapkan prosedur penanganan power
user agar penggunaannya tidak disalahgunakan.
Prosedur tersebut, antara lain mengatur tentang hal-hal
sebagai berikut:
22
informasi bisnis yang penting, perangkat lunak dan
dokumentasi terkait sistem dan user untuk setiap proses
fungsi bisnis yang penting (critical).
23
limit dalam melakukan suatu transaksi; serta pembatasan akses
petugas ke jaringan TI & komputer melalui pengendalian
penggunaan user ID dan password serta pemasangan
fingerscan.
3. Permasalahan Teknis
24
nama jelas Penarik adalah nama badan hukum
dan/atau badan usaha pemilik Rekening Giro.;
- nama jelas Penarik tidak wajib dicantumkan apabila
warkat Bilyet Giro telah dilakukan personalisasi
nasabah oleh Bank Tertarik. Tanda tangan Penarik
dilakukan langsung oleh Penarik dengan
menggunakan tanda tangan basah sesuai dengan
spesimen tanda tangan yang ditatausahakan oleh
Bank Tertarik dan dapat dilengkapi dengan cap atau
stempel sesuai dengan perjanjian pembukaan
Rekening Giro.
25
.
26
Hal ini sebenarnya bukanlah permasalahan pokok yang
kerap dihadapi oleh bank-bank di Indonesia khusunya di BCA.
pengalaman yang saya dapat selama menjadi Teller pooling di
BCA, sulitnya mengidentifikasi nasabah apakah nasabah yang
bersangkutan menerima giro berhalangan hadir, sehingga harus
membuat surat kuasa. Sebagai teller Pooling yang kurang
mengenal nasabah-nasabah di cabang tersebut merasa
kesulitan apabila harus mengidentifikasi nasabah tersebut.
Sehingga lama waktu pelayanan bertambah karena harus
mencari surat kuasa tersebut. Mungkin salah satu solusinya
dengan membuat list berupa tabel yang berisi data nasabah
yang sudah memiliki surat kuasa di cabang tersebut. Format
penulisan dapat berupa seprti di bawah ini.
Nama Pemilik Rekening > Nomor Pemilik Rekening >
Nama Penerima Kuasa > NIK Penerima kuasa>.
Selain itu teller juga harus meminta ktp atau identitas si
penerima kuasa untuk meyakini bahwa yang datang ke counter
adalah orang yang dimaksud.
Beberapa cabang sudah menerapkan hal ini, tetapi masih
ada beberapa cabang yang masih mennggunakan cara lama
yang akan memakan waktu untuk mencarinya. Mungkin
kedepannya, BCA dapat membuat system informasi di IBS untuk
megumpukan data-data nasabah yang sudah memiliki kuasa.
Sehingga nantinya, data nasabah penerima kuasa giro sudah
terhubung online di seluruh cabang BCA. hal ini pasti akan
berdampak positif terhadap pelayanan di BCA, karena nasabah
tidak perlu lagi repot datang ke satu cabang saja untuk pencairan
Bilyet Giro dengan berbasis surat kuasa.
27
4. Kriteria Nasabah dan Cara Menghadapinya
Customer Cerewet
28
Customer Senang Dipuja
Senang sekali jika kita berbicara tentang karirnya yang
bagus, hidupnya yang bahagia, bisnisnya yang lancar dan lain -
lain yang menyangkut kesenangan dirinya sendiri.
29
Customer Pintar
Customer yang tahu produk anda, sering tersenyum pada
saat melihat anda presentasi. Dan hati-hati seringkali customer
tipe ini menjebak anda dengan pertanyaan-pertanyaan
berbahaya.
Cara menghadapi : perluas wawasan anda tentang
produk dan bersikaplah yakin terhadap semua presentasi
produk anda. Sebisa mungkin kalau lawan anda adalah
customer tipe ini, jangan sampai anda kalah pengetahuan
produk dengannya.
Customer Ramah
5. Masalah Antrian
A. Teori Antrian
30
berhubungan dengan kedatangan seorang pelanggan pada
suatu fasilitas pelayanan, kemudian menunggu dalam suatu baris
(antrian) jika semua pelayanannya sibuk, dan akhirnya
meninggalkan fasilitas tersebut.
B. Sistem Antrian
31
komponen yaitu :
Kedatangan
32
acak hanya dimungkinkan memiliki beberapa nilai saja, maka ia
merupakan variabel acak diskrit. Sebaliknya bila nilainya
dimungkinkan bervariasi pada rentang tertentu, dikenal sebagai
variable acak kontinue.
Pelayanan
Terjadinya pelayanan.
Kapasitas pelayanan.
Lama pelayanan.
Timbulnya antrian terutama tergantung dari sifat
kedatangan dan proses pelayanan. Jika tak ada antrian berarti
terdapat pelayanan yang menganggur atau kelebihan fasilitas
pelayanan (Mulyono, 1991).
C. Disiplin Antrian
33
mengenai kebijakan dimana para pelanggan dipilih dari antrian
untuk dilayani, berdasarkan urutan kedatangan pelanggan. Ada
4 bentuk disiplin pelayanan yang biasa digunakan dalam praktek
yaitu :
34
D. Struktur Antrian
35
4. Multi Channel-Multi Phase
Sistem Multi Channel-Multi Phase ini menunjukan bahwa
setiap sistem mempunyai beberapa fasilitas pelayanan pada
setiap tahap sehingga terdapat lebih dari satu pelanggan yang
dapat dilayani pada waktu bersamaan. Model Multi Channel-
Multi Phase dapat dilihat pada Gambar. Contoh model ini
adalah pada pelayanan yang diberikan kepada pasien di rumah
sakit dimulai dari pendaftaran, diagnosa, tindakan medis,
sampai pembayaran, dan lain - lain.
36
nasabah yang bertransaksi valas dapat menunggu dengan
sabar. Kemampuan setiap teller berbeda - beda dalam
menangani proses transaksi, oleh karena itu dibutuhkan
ketelitian, kecepatan, ketangkasan, dan yang terpenting tidak
mengurangi sikap ramah tamah dan bersikap SMART
SOLUTION.
37
senyuman yang tulus. Setidaknya hal tersebut dapat mengobati
rasa kecewa nasabah terhadap antrian yang panjang.
38
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
39
memenuhi kebutuhan nasabah dan layanan dapat dirasakan
bermanfaat untuk nasabah.
3.2 Saran
40
Daftar Pustaka
41
http://www.bca.co.id
http://www.wikipedia.com
42