Anda di halaman 1dari 8

Profil Sensititifitas Antibiotik Pada Penderita Infeksi Saluran Kemih Di RSUD

Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang Tahun 2017

Meryani H. Nisnoni1, Yorida F. Maakh2


Prodi Farmasi Poltekkes Kemenkes Kupang
Email : yobalukhmaakh@gmail.com

Abstrak
Resintensi bakteri dapat menyebabkan kegagalan dalam pengobatan penyakit infeksi
salah satunya adalah infeksi saluran kemih (ISK). Sasaran terapi pada saluran kemih
adalah mikroorganisme penyebab infeksi, maka pengobatan ISK sebagian besar
menggunakan antibiotik. Rumah Sakit merupakan tempat penggunaan antibiotik
paling banyak ditemukan, salah satunya adalah RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes
Kupang. Pengobatan penyakit infeksi dengan antibiotik harus dilakukan pemilihan
kelas antibiotik yang tepat. Untuk memilih antibiotik yang tepat perlu diketahui
tingkat resistensi bakteri terhadap antibiotik tertentu, dengan melihat hasil uji
sensitifitas antibiotik terhadap bakteri. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mngetahui antibiotik yang diberikan kepada pasien penderika ISK dan untuk
mengetahui persentase sensitifitas antibiotik terhadap tiap – tiap jenis bakteri
penyebab ISK di RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang periode Januari – Desember
2017. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang bersifat deskriptif yaitu
data dikumpulkan secara retrospektif dari catatan hasil kultur urin dan uji sensitifitas
yang didapatkan dilaboratorium bakteriologi RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes pada
bulan Januari – Desember 2017 dianalisis dalam bentuk tabulasi dan grafik kemudian
dideskriptikan. Hasil Penelitian menunjukan bahwa antibiotik yang paling banyak
digunakan adalah Gentamycin dan Ceftazidime.
Kata kunci : ISK, Kultur Urin, Uji Sensitifitas, Antibiotik

1. PENDAHULUAN ataupun orang lain sehingga


Penggunaan antibiotik yang tepat mengancam masyarakat akan hadirnya
dibutuhkan untuk mengatasi masalah jenis penyakit infeksi baru yang lebih
resistensi antibiotik. Menurut sulit untuk diobati dan membuat biaya
Soemohardjo (2009), prinsip dasar pengobatan menjadi lebih mahal
penggunaan antibiotik rasional yaitu (Badan, 2011).
tepat indikasi, tepat penderita, tepat Upaya untuk memaksimalkan
pemilihan jenis antibiotik, tepat dosis, penggunaan antibiotik yang tepat
efek samping minimal, bila diperlukan merupakan salah satu tanggung jawab
ada kombinasi antibiotik secara tepat, penting dari pelayanan farmasi. Hal
dan ekonomik. Bakteri telah menjadi yang dapat dilakukan diantaranya
resisten terhadap antibiotik dalam lima adalah menetapkan dan melaksanakan
tahun terakhir (Tjay & Rahardja, (bersama dengan staf medis) suatu
2007). program evaluasi penggunaan
Bahaya resistensi antibiotik antibiotik secara terus-menerus
merupakan salah satu masalah yang (Siregar, 2005).
dapat mengancam kesehatan Seorang farmasis mempunyai
masyarakat. Bakteri yang telah peran penting dalam peningkatan
mengalami resistensi terhadap kualitas penggunaan antibiotik. Hal
antibiotik ini dapat menyebar ke inilah yang mendorong peneliti untuk
anggota keluarga, teman, tetangga meneliti ketepatan penggunaan
antibiotik pada pasien infeksi saluran Rumah sakit merupakan tempat
kemih Infeksi saluran kemih (ISK) penggunaan antibiotik paling banyak
merupakan salah satu penyakit infeksi ditemukan,dan RSUD Prof. Dr. W.Z.
yang paling banyak terjadi. Infeksi Johannes adalah salah satu rumah sakit
saluran kemih merupakan salah satu yang berada di NTT yang
jenis infeksi nosokomial yang angka menggunakan antibiotik pada
kejadiannya paling tinggi di Indonesia pelayanan. Pemilihan antibiotik untuk
yaitu sekitar 39%-60% menurut hasil pengobatan didasarkan pada tingkat
penelitian yang dilakukan di dua kota keparahan, tempat terjadinya infeksi
besar di Indonesia. Data dari survey dan jenis mikroorganisme yang
yang dilakukan oleh kelompok peneliti menginfeksi. Mempertimbangkan
AMRIN (Anti Microbal Resistance In terjadinya fenomena resistensi
Indonesia ), di RSUP Dr. Kariadi antibiotika pada kuman penyebab ISK
Semarang tahun 2002, angka kejadian yang relatif cepat, maka profil
ISK merupakan yang paling tinggi sensitifitas antibiotika yang tepat akan
yaitu 11% (Kasmad, 2007). sangat mendukung efektivitas terapi
Infeksi saluran kemih (ISK) selain rute pemberian dan lama
adalah infeksi bakteri yang terjadi pemberian antibiotika, serta hal-hal
pada saluran kemih (mencakup organ - lain yang termasuk dalam kriteria
organ saluran kemih, yaitu ginjal, pemakaian obat secara rasional.
ureter, kandung kemih, dan uretra). Penelitian tentang profil sensitifitas
Infeksi saluran kemih di Indonesia antibiotika pada pasien ISK di RSUD
insiden dan prevalensinya masih Prof. W.Z. Johannes tahun 2013, dari
cukup tinggi. Keadaan ini tidak 87 responden, Antibiotik yang paling
terlepas dari tingkat dan taraf banyak digunakan adalah
kesehatan masyarakat Indonesia yang ciprofloxacin (98,8%). Antibiotik
masih jauh dari standart dan tidak yang paling sensitif adalah
meratanya tingkat kehidupan sosial meropenem (93,98%), Escherichia
ekonomi. coli, Klebsiella pneumonia, dan
Infeksi Saluran Kemih (ISK) Enterobacteriaceae group bacteria.
merupakan penyakit yang sering Antibiotik yang paling resisten
dijumpai di masyarakat, menyerang adalah ampisilin (87,14%) (Hilaria,
anak-anak maupun dewasa dan
Elisma, Yuliani, & M., 2018).
merupakan masalah kesehatan yang
Pengobatan infeksi saluran kemih
serius.Pada umumnya pasien ISK lebih
sebagian besar lebih dititik beratkan
banyak dijumpai pada wanita
pada penggunaan antibiotik. Antibiotik
dibanding pada pria kemungkinan
yang dipakai untuk ISK pada azasnya
karena uretra wanita lebih pendek
harus memenuhi beberapa syarat
sehingga mikroorganisme dari luar
selain aktif terhadap bakteri penyebab,
lebih mudah mencapai kandung kemih
yaitu harus mempunyai kadar dalam
dan juga letaknya dekat dengan daerah
kemih yang tinggi dan kadar dalam
perianal dan vagina. Sasaran terapi
darah yang rendah, serta tidak boleh
pada infeksi saluran kemih adalah
mengganggu resistensi kolonisasi dari
mikroorganisme penyebab infeksi.
usus besar (Tjay dan Rahardja, 2007).
Oleh karena itu, pengobatan ISK
Berdasarkan uraian diatas maka
sebagian besar menggunakan
peneliti melakukan penelitian Profil
antibiotik.
Sensitifitas Antibiotik pada Pasien
Infeksi Saluran Kemih (ISK) di
RSUD. Prof. Dr. W. Z. Johannes orang, dengan jumlah perempuan 29
Kupang Periode Januari sampai orang (61,70%) dan Laki-laki 18
dengan Desember Tahun 2017. orang (38,30%). Hal ini dapat
disebabkan karena perbedaan struktur
2. METODE PENELITIAN anatomi genitourinari antara
Jenis penelitian ini adalah perempuan dan laki-laki dimana uretra
penelitian deskriftif. Penelitian perempuan yang lebih pendek
dilakukan di laboratorim di sehingga bakteri kontaminan lebih
Laboratorium Bakteriologi RSUD mudah memperoleh akses ke kandung
Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang pada kemih. Faktor lain yang berperan
bulan April dan Mei 2018. Pasien pada adalah kecendrungan menahan urin
penelitian ini adalah pasien yang positif dan iritasi pada kulit uretra perempuan
infeksi saluran kemih hasil dari kultur pada saat berhubungan kelamin.
urin di Laboratorium Bakteriologi
RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Tabel 1. Distribusi Pasien penderita
Kupang dari bulan Januari sampai Infeksi Saluran Kemih menurut
dengan bulan Desember 2017. Umur dan Jenis Kelamin d RSUD
Prof. Dr. W.Z. ohanes Kupang
Prosedur Penelitian Periode Januari-Desember 2017
Penelitian dimulai dengan pembuatan Rentang Laki-Laki Perempuan
Umur Total
surat permohonan dari kampus kepada (Thn)
Jml % Jml %
Direktur RSUD Prof. Dr. W. Z. Anak
Johannes Kupang untuk melakukan (<12 1 33,33 2 66,66 3
penelitian atau pengambilan data di thn)
Remaja
laboratorium bakteriologi di RSUD (12-21 0 0 3 100 3
Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang. Th)
Dewasa
Pengolahan dan Analisa Data (22-59 14 36,80 24 63,20 38
Th)
Cara pengolahan data dan menganalisa Tua 3 100 0 0,00 3
data dalam penelitian ini adalah data (<59 Th)
dikumpulkan secara retrospektif dari
catatan hasil kultur urin dan uji Pasien terbanyak yaitu kisaran umur
sensitifitas yang didapatkan di 22 sampai dengan 59 tahun yaitu
Laboratorium Bakteriologi RSUD sebanyak 38 Pasien (80,80%) yang
Prof. Dr.W.Z. Johannes Kupang dan terdiri dari 24 pasien (63,20%)
dianalisis dalam bentuk tabulasi dan perempuan dan 14 Pasien (36,80%)
grafik kemudian dideskripsikan. laki-laki. Hasil ini hampir sama
dengan penelitian yang dilakukan oleh
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Amin et al (2009) di Rumah Sakit
Telah dilakukan profil sensitifitas Ahvas Iran dimana pasien terbanyak
antibiotik pada penderita Infeksi yang terkena Infeksi Saluran Kemih
saluran kemih di RSUD prof. Dr. adalah pasien dengan kisaran umur 25-
W.Z. Johannes kupang tahun 2017. 60 Tahun (Amin, Mehdinejad, &
Pourdangchi, 2009).
Karakteristik Pasien
Penderita Infeksi saluran kemih di Bakteri Penyebab Infeksi Saluran
RSUD prof. Dr. W.Z. Johannes Kemih
kupang tahun 2017 sebanyak 47
Tabel 2 menunjukan bahwa dari hasil putida
kultur urin , lima besar bakteri yang Sau Staphylococcus 1 1,5
paling banyak ditemukan yaitu aureus ss.
Aureus
Escherichia coli (29,2%), kedua
Scn Staphylococcus, 2 3,1
adalah Candida albicans (13,8%), coagulase
ketiga adalah Klebsiella pneumoniae negative
ss (12,3%), keempat adalah Sfo Serratia 1 1,5
Acinetobacter baumannii (7,7%), dan fonticola
kelima adalah golongan Enterobacter Sma Serratia 1 1,5
(9,3%). Hasil ini hampir serupa marcescens
dengan penelitian yang dilakukan oleh Spa Sphingomonas 1 1,5
paucimobilis
Imaniah (2015) bahwa bakteri
Jumlah 65 100
penyebab ISK di RSUD Dr. Moewardi
Hal ini juga diperkuat oleh hasil
yaitu bakteri Escherichia coli
penelitian yang dilakukan oleh Surya
(48,44%), Klebsiella pneumoniae ss
(2013) bahwa Escherichia coli
(17,19%), Acinetobacter baumannii
(58,5%) merupakan penyebab utam
(14,07%) (Rahmawati, 2015).
ISK di RSUP Fatmawati, Jakarta
Selatan.
Tabel 2. Distribusi Bakteri Hasil
Kultur Urin Pasien ISK di RSUD
Pola Sensitifitas Antibiotik
Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang
Analisis isolat dan identifikasi bakteri
Periode Januari – Desember 2017
penyebab infeksi saluran kemih dari
spesimen urin pasien Infeksi Saluran
Jumlah %
Sandi Organisme Kemih yang dilakukan di laboratorium
Isolat Pasien
Acinetobacter Patologi Klinik RSUD Prof. Dr.
aba 5 7,7 W.Z.Johannes Kupang. Hasil kultur
baumannii
Candida bakteri dari 47 pasien yang tumbuh
cal 9 13,8
albicans diuji sensitifitasnya terhadap antibiotik
Citrobacter Meropenem, Gentamisin,
cfr 1 1,5
freundii Kotrimoksasole, Ceftazidime,
Enterobacter
ecl
cloacae
4 6,2 Amikacin, Ampicilin/ Sulbactam,
eco Escherichia coli 19 29,2 Ampicilin, Ceftriaxon, Cephalothin,
en- Enterobacter sp. 2 3,1 Tetracycline, Ciprofloxacin,
Enterococcus Amoxicilin, Clindamicin, Vancomycin
ent 2 3,1
sp. dan Erytromycin.
Kocuria
kkr 1 1,5 a. Pola Sensitifitas Antibiotika
kristinae
Morganella Golongan Beta-laktam
mmo morganii ss. 1 1,5 Antibiotik golongan beta-laktam
Morganii adalah antibiotik yang memiliki
Pae Pseudomonas 2 3,1 kesamaaan komponen struktur berupa
aeruginosa
adanya cincin beta-laktam. Antibiotik
Pce Burkholderia 1 1,5
cepacia golongan ini umumnya bersifat
Pfl Pseudomonas 1 1,5 bakterisid dan aktif terhadap bakteri
fluorescens Gram positif maupun negatif.
Pmi Proteus 2 3,1
mirabilis
Ppu Pseudomonas 1 1,5
Tabel 3. Persentase Sensitifitas terhadap bakteri penghasil
antibiotika golongan Aminogliko- betalaktamase ini, maka hasil kultur
sida dan Tetracycline bakteri dari meropenem dapat
Nama % % menunjukan tingkat sensitifitas yang
Antibiotik Sensitif Resisten tinggi mencapai (81,8%) dibanding
Amoxicilin 50 50 denga antibiotik golongan beta-laktam
Amoxicilin+ 50 50 lainnya.
As. Klafulanat Resistensi bakteri terhadap
Ampicillin 7,4 92,6 golongan beta-laktam seperti penisilin
Ceftazidime 35,5 62,3 dan sefalosporin disebabkan karena
Ceftriaxon 28,9 71,4 bakteri memproduksi enzim beta-
Cephalothin 27,3 72,7 laktam yang membuat ikatan dengan
Meropenem 81,8 18,2 antibiotik dan kemudian membentuk
hidrolisis betalaktam, bakteri akan
Antibiotika golongan beta-laktam membuka cincin beta-laktam dari
yang digunakan di RSUD Prof. Dr.W. penisilin dan sefalosporin yang
Z. Johannes Kupang dan dilakukan uji mengakibatkan hilangnya sensitifitas
kultur bakteri yaitu: Meropenem, antibiotik.
Ceftazidime, Ampicilin, Ceftriaxon,
Cephalothin, Amoxicillin, Amoxicillin b. Pola sensitifitas antibiotik
/ asam klafulanat. Dari hasil uji kultur golongan Aminoglikosida dan
bakteri terhadap antibiotik golongan Tetrasiklin
betalaktam maka diperoleh data Antibiotik golongan
kecuali antibiotik meropenem semua aminoglikosida dan tetrasiklin yang
antibiotik dari golongan beta-laktam digunakan di RSUD Prof. Dr.W.
memiliki tingkat resitensi terhadap Z.Johannes Kupang dan dilakukan uji
bakteri diatas 50 % (Tabel 3). kultur bakteri yaitu: Gentamicin,
Antibiotika golongan beta-laktam Amikacin dan tetracyclin. Dari hasil uji
yang digunakan di RSUD Prof. Dr.W. kultur bakteri yang dilakukan maka
Z. Johannes Kupang dan dilakukan uji diperoleh pada Tabel 4.
kultur bakteri yaitu: Meropenem, Tabel 4. Persentase Sensitifitas
Ceftazidime, Ampicilin, Ceftriaxon, antibiotika golongan
Cephalothin, Amoxicillin, Amoxicillin Aminoglikosida dan Tetracycline
/ asam klafulanat. Dari hasil uji kultur Nama % %
bakteri terhadap antibiotik golongan Antibiotik Sensitif Resisten
betalaktam maka diperoleh data Amikain 81,5 0
kecuali antibiotik. Meropenem Gentamicin 68,8 31,2
merupakan antibiotik golongan Tetracyclin 18,75 81,25
karbapenem yang berspektrum sangat
luas, termasuk kuman Gram negatif Gentamisin dan Amikasin
dan Gram Positif, baik yang aerobik merupakan antibiotika golongan
maupun anaerobik. Selain itu Aminoglikosida yang diindikasikan
meropenem juga resisten terhadap untuk infeksi oleh kuman Gram
berbagai jenis betalaktamase baik yang negatif yang sensitif antara lain E.
diperantarai oleh plasmid maupun Coli, K.pneumoniae, P.aeruginosa,
kromosom.(FKUI, 2007). Karena sifat Serratia mercescens, Proteus,
meropenem yang resisten terhadap Salmonella, Enterobacter, S.aureus
betalaktamase dan sangat aktif dan S.albus (FKUI, 2007) yang
semuanya merupakan bakteri golongan fluoroquinolon seperti
penyebab Infeksi Saluran Kemih (ISK) Ciprofloxacin dan levofloxacin dapat
di Laboratorium Patologi Klinik terjadi karena mutasi dan resistensi
RSUD Prof.Dr.W.Z.Johannes Kupang silang (Katzung, 2007), hal ini
periode Januari-Desember 2017, didukung oleh penelitian yang
sehingga diperoleh hasil sensitifitas dilakukan oleh Chytranyngtias
dari kedua antibiotik tersebut cukup disurabaya yang menunjukan tingkat
baik yaitu Gentamicin (68,8%) dan resistensi E.colli terhadap
Amikacin (81,25%). ciprofloxacin sebesar 76,5%, dimana
Tetracyclin bekerja dengan cara E.Colli merupakan bakteri terbanyak
menghambat sisntetsis protein bakteri penyebab Infeksi Saluran Kemih di
pada ribosomnya. Dari hasil uji bakteri RSUD Prof. Dr. W.Z.Johannes
diperoleh hasil bahwa 81,25% bakteri Kupang.
penyebab Infeksi Saluran Kemih di
RSUD Prof.Dr.W.Z.Johannes Kupang d. Pola sensitifitas antibiotik lainnya
periode Januari-Desember 2017 telah Antibiotik lain yang digunakan di
Resisten dengan tetracyclin. Hal ini RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes
karena pemakaian tetrasiklinyang Kupang dan dilakukan uji kultur
telah umum dimasyarakat tanpa resep bakteri yaitu: Trimetrophim/
dokter dan tidak sesuai dengan dosis Sulfametoksasole, Clindamicin,
dan aturan penggunaan mengakibatkan Erytromichin dan Vankomicin. Dari
tetrasiklin menjadi resisten. hasil uji kultur bakteri yang dilakukan
maka diperoleh data seperti pada Tabel
c. sensitifitas antibiotik golongan 5.
Fluorokuinolon. Tabel 5. Persentase Sensitifitas
Antibiotik golongan antibiotik lainnya
fluorokuinolon yang digunakan di Nama % %
RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Antibiotik Sensitif Resisten
Kupang dan dilakukan uji kultur Clindamicin 66,6 33,3
bakteri yaitu: Ciprofloxacin. Erytromicin 50 50
Antibiotik ciprofloxacin dan Vancomicin 100 0
levofloxacin digunakan sebagai pilihan Trimetrophim 34,9 65,1
pertama untuk pengobatan ISK bagian /Sulfametoksasol
atas (G. Katzung, B. Masters, & J.
Trevor, 2012), mekanisme kerja dari Antibiotik Trimetrophim/
antibiotik golongan Fluorokuinolon Sulfametoksasole bekerja dengan cara
adalah dengan cara membuat DNA menghambat enzim pada alur sintesis
bakteri terpotong-potong dan asam folat dari proses reduksi
mencegah proses perbaikan DNA dihidrofolat. Bakteri penyebab infeksi
kembali (Kuswandi, 2011). saluran kemih yang resisten terhadap
Dari uji bakteri diperoleh hasil bakteri Trimetrophim/ Sulfametoksa-
ciprofloxacin yang sensitif terhadap sole sebanyak 65,1 %. Retensi bakteri
bakteri penyebab Infeksi Saluran terhadap trimetrophim/Sulfametoks-
Kemih sebanyak 55,6%, sedangkan asole terjadi karena berkurangnya
yang telah resisten terhadap bakteri permeabilitas sel dan kelebihan
penyebab Infeksi Saluran Kemih yaitu dihidrofolatreduktase. (Katzung,2007).
44,4%. Resistensi bakteri terhadap Clindamicin merupakan antibiotik
golongan Linkomisin yang aktif
terhadap S.aureus, S.pneumoniae, Berdasarkan hasil pengumpulan
S.Viridans. dari hasil uji kultur bakteri data didapatkan 47 pasien penderita
diperoleh data bakteri yang sensitif Infeksi Saluran Kemih yang diuji
terhadap clindamicin sebanyak 66.6% kultur bakterinya di Laboratorium
Erytromicin merupakan antibiotik Patologi Klinik RSUD Prof. Dr. W. Z.
golongan Makrolida yang bekerja Johannes Kupang Periode Januari –
dengan cara menghambat sintesis Desember 2017, selanjutnya dievaluasi
protein kuman dengan jalan berikatan dan diperoleh hasil sebagai berikut :
secara reversibel dengan a. Antibiotik yang paling sensitif
ribosomsubunit 50S, dan umumnya terhadap bakteri penyebab Infeksi
bakteriostatik, walaupun kadang Saluran Kemih adalah Vancomicin (
bersifat bakterisid terhadap kuman 100%), Meropenem (81,8 %) dan
yang sangat peka (FKUI, 2007) dari Amikasin (81,5%)
hasil uji kultur bakteri diperoleh data b. Antibiotik yang paling resisten
bakteri yang sensitif terhadap terhadapa bakteri penyebab Infeksi
Erytromicin sebesar 50%. Saluran kemih adalah Ampicilin
Vancomicin adalah antibiotik (92,6%), Tetracyclin (81,25%), dan
golongan Glikopeptida, obat ini hanya Ceftriaxon (72,7%)
aktif terhadap kuman Gram positif,
Khususnya golongan kokus dari hasil 5. Saran
uji kultur bakteri diperoleh data bhwa a. Bagi pihak RSUD Prof. Dr.
vancomicin merupakan satu-satunya W.Z.Johannes Kupang dapat
antibiotik yang sensitif 100% terhadap membuat pola kuman penyebab
akteri penyebab Infeksi Saluran ISK, sehingga dapat dilakukan
Kemih. Hasil ini dipengaruhi oleh pengkajian ulang tentang terapi
sampel isolat yang diuji sedikt yaitu 2 ISK di Rumah sakit untuk
sampel. meminimalkan kejadian
Profil sensitifitas antibiotik pada resistensi bakteri terhadap
pasien ISK sangat penting untuk antibiotik
keberhasilan pengobatan Infeksi b. Untuk penelitian selanjutnya
Saluran Kemih sehingga perlu adanya perlu dilengkapi dengan data
pengkajian ulang pada terapi sekunder yaitu rekam medik
pengobatan Infeksi Saluran Kemih pasien untuk mengetahui terapi
untuk mencegah terjadinya resistensi yang digunakan oleh pasienm
bakteri terhadap Antibiotik. Evaluasi sehingga bisa mencocokan
penggunaan antbiotik pada periode kesesuain terapi antibiotik pada
tertentu diperlukan berdasarkan pola pasien.
kuman penyebab Infeksi saluran
Kemih sehingga penggunaan antibiotik DAFTAR PUSTAKA
lebih efektif. Tidak dilihatnya data
skunder yaitu Rekam Medik dalam Amin, M., Mehdinejad, M., &
penelitian ini tidak bisa dijadikan Pourdangchi, Z. (2009). Study of
bacteria isolated from urinary tract
gambaran umum pada pengobatan ISK
infections and determination of
sehingga peneliti tidak bisa
their susceptibility to antibiotics.
mencocokan kesesuaian terapi Jundishapur Journal of
antibiotik pada ISK. Microbiology, 2(3), 118–123.
4. SIMPULAN
Badan, P. (2011). Gunakan Antibiotik
Secara Rasional untuk mencegah
kekebalakuman. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI.

G. Katzung, B., B. Masters, S., & J.


Trevor, A. (2012). Basic &
Clinical Pharmacology (12th ed.).
New York: The McGraw-Hill
Companies, Inc.

Hilaria, M., Elisma, E., Yuliani, N., &


M., S. (2018). Antibiotics
sensitivity to the patients with
urinary tract infection in Prof. Dr.
W. Z. Johannes hospital. Asian
Journal of Pharmaceutical and
Clinical Research, 11(Special
Issue 1), 171–173.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.
22159/ajpcr.2018.v11s1.26599

Kuswandi. (2011). Resistensi Bakteri


terhadap Antibiotika Kian
Meningkat. Retrieved from
http://farmasi.ugm.ac.id/v1/berita-
149-prof-kuswandi--resistensi-
bakteri-terhadap-antibiotika-kian-
meningkat.html

Rahmawati, Y. (2015). Peta Kuman Dan


Resistensinya Terhadap
Antibiotika Pada Pasien Faringitis
Di RSUD Dr. Moewardi Tahun
2014. UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
SURAKARTA.

Tjay, T. H., & Rahardja, K. (2007).


Obat-Obat Penting. Jakarta:
PT.Elex Media Komputindo
Kelompok Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai