Anda di halaman 1dari 4

NAMA : SHAFIRA AUDYA PUTRI

NIM : 200208191
KELAS :D
JURUSAN : ILMU KOMUNIKASI

Inflasi, Pengangguran & Kebijakan Pemerintah

1. Pengertian Pengangguran
Pengangguran adalah jumlah tenaga kerja dalam perekonomian yang secara
aktif mencari kerja tetapi belum memperolehnya. Tingkat pengangguran adalah
perbandingan (dinyatakan dalam persen) diantara jumlah tenaga kerja yang
menganggur dengan jumlah tenaga kerja pada suatu waktu tertentu. Pengangguran
sukarela adalah orang yang berada dalam lingkungan umur tenaga kerja (15-64
tahun) yang secara tidak aktif mencari kerja (Sukirno, 2016:28).
Pengangguran atau tuna karya menurut Wikipedia adalah istilah untuk orang
yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari
selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan
yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau
para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang
mampu menyerapnya.

Jenis-Jenis Pengangguran
Jenis-jenis pengangguran didasarkan pada dua penggolongan yaitu :
a. Pengangguran normal atau friksional
Pengangguran normal atau friksional adalah pengangguran yang muncul karena
adanya senjang waktu bagi pekerja untuk mencari pekerjaan yang sesuai dengan
selera dan kemampuan mereka.

b. Pengangguran siklikal
Pengangguran siklikal adalah penyimpangan tingkat pengangguran dari tingkat
alamiahnya. Pengangguran ini terjadi karena perkembangan ekonomi yang sangat
lambat atau kemerosotan kegiatan ekonomi, sehingga perusahaan akan mengurangi
para pekerja atau menutup usahanya.

c. Pengangguran struktural
Pengangguran struktural adalah pengangguran yang muncul karena jumlah
pekerjaan yang tersedia di pasar tenaga kerja tidak cukup untuk menyediakan
pekerjaan yang bagi siapapun yang menginginkannya. Pengangguran struktural
merupakan pengangguran yang muncul karena perkembangan perekonomian yang
semakin maju, sedangkan tidak semua barang bisa bertahan sehingga sebagian
akan mengalami kemunduran.

d. Pengangguran teknologi
Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang timbul oleh adanya penggantian
tenaga manusia oleh mesin-mesin dan bahan kimia.
e. Pengangguran terbuka
Pengangguran terbuka merupakan pengangguran akibat pertambahan lowongan
pekerjaan yang lebih rendah dari pertambahan tenaga kerja. Pengangguran terbuka
merupakan wujud dari kegiatan ekonomi yang menurun, kemajuan teknologi yang
mengurangi penggunaan tenaga kerja, atau sebagai akibat dari kemunduran
perkembangan suatu industri.

f. Pengangguran tersembunyi
Pengangguran ini terutama wujud di sektor pertanian dan jasa, pada sektor tersebut
seringkali didapati bahwa jumlah pekerja dalam suatu kegiatan ekonomi adalah lebih
banyak dari yang sebenarnya diperlukan. Kelebihan tenaga kerja yang digunakan
digolongkan dalam pengangguran tersembunyi. Contoh pelayan restoran yang lebih
banyak dari yang diperlukan dan keluarga petani yang memiliki anggota cukup besar
yang mengerjakan tanah yang sangat kecil.

g. Pengangguran bermusim
Pengangguran ini terutama terdapat di sektor pertanian dan perikanan. Pada musim
hujan penyadap dan nelayan tidak dapat melakukan pekerjaan mereka dan terpaksa
menganggur. Pada masa nunggu panen juga petani yang tidak melakukan pekerjaan
lain maka akan menganggur.

h. Pengangguran Setengah Menganggur


Pengangguran Setengah menganggur adalah para pekerja yang memiliki jam kerja
lebih sedikit dari jam kerja normal. Pekerja ini disebut dengan underemployment.

2. Pengertian Inflasi
Inflasi dapat di definisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku
dalam suatu perekonomian. Tingkat inflasi rendah yaitu mencapai 2 atau 3 persen.
Tingkat inflasi yang moderat mencapai diantara 4-10 persen. Inflasi yang sangat
serius mencapai tingkat beberapa puluh atau beberapa ratus persen dalam setahun.

Faktor-faktor penyebab inflasi antara lain:


 Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan-
perusahaan untuk menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa. Hal ini karena
keinginan konsumen mendapatkan barang pada harga yang lebih tinggi,
sehingga produsen akan berusaha menahan barangnya dan akan menjual
pada konsumen yang bersedia membayar dengan harga yang tinggi.
Kecenderungan ini akan menyebabkan inflasi.
 Pekerja-pekerja diberbagai kegiatan ekonomi menuntut kenaikan upah.
 Kenaikan harga-harga barang impor.
 Penambahan penawaran uang yang berlebihan tanpa diikuti oleh
pertambahan produksi dan penawaran barang.
 Kekacauan politik dan ekonomi sebagai akibat pemerintahan yang kurang
bertanggung jawab

Jenis-Jenis Inflasi
 Jenis-Jenis Inflasi Berdasarkan Sumber atau Penyebabnya
 Inflasi tarikan permintaan, inflasi ini merupakan kenaikan harga-harga
yang disebabkan oleh pertambahan pengeluaran yang besar yang
tidak dapat dipenuhi oleh kemampuan produksi yang tersedia.
 Inflasi desakan biaya, adalah kenaikan harga-harga yang disebabkan
oleh kenaikan dalam biaya produksi sebagai akibat kenaikan harga
bahan mentah atau kenaikan upah.
 Inflasi impor, adalah kenaikan harga-harga yang disebabkan oleh
kenaikan harga-harga barang impor yang digunakan sebagai bahan
mentah produksi dalam negeri.
 Berdasarkan tingkat kelajuan kenaikan harga-harga yang berlaku
 Inflasi merayap. adalah proses kenaikan harga-harga yang lambat
jalannya. Tingkat inflasi tidak melebih 2% atau 3% setahun. Malaysia
dan Singapura adalah dua dari negara yang tingkat inflasinya dalam
digolongkan merayap.
 Inflasi sederhana (moderate), adalah inflasi yang tidak berada pada
kondisi hiperinflasi namun tidak bisa menurunkan inflasi pada tingkat
yang rendah, rata-rata inflasi mencapai 4-10%.
 Hiperinflasi. adalah proses kenaikan harga-harga yang sangat cepat,
yang menyebabkan tingkat harga menjadi dua atau beberapa kali lipat
dalam masa yang singkat. Contoh di Indonesia pada tahun 1965
tingkat inflasi mencapai 500% dan pada tahun 1966 mencapai 650%.
Ini berarti harga naik 5x lipat pada tahun 1965.

3. Kebijakan Pemerintah

Masalah Pengangguran dan Kebijakan Pemerintah

 Kebijakan fiskal: mengurangi pajak dan menambah pengeluaran pemerintah


 Kebijakan moneter: menambah penawaran uang, mengurangi/menurunkan
suku bunga dan menyediakan kredit khusus untuk sektor atau kegiatan
tertentu.
 Kebijakan segi penawaran: mendorong lebih banyak investasi,
mengembangkan infrastruktur, meningkatkan efisiensi administrasi
pemerintah, memberi subsidi dan pengurangan pajak perusahaan dan
individu.

Masalah Inflasi dan Kebijakan Pemerintah

 Kebijakan fiskal: menambah pajak dan mengurangi pengeluaran pemerintah


 Kebijakan moneter: mengurangi, menaikkan suku bunga dan membatasi
kredit
 Dari segi penawaran: melakukan langkah-langkah yang dapat mengurangi
biaya produksi dan menstabilkan harga seperti pengurangan pajak impor dan
pajak ketas bahan mentah, melakukan penetapan harga, menggalakkan
produksi dan menggalakkan perkembangan teknologi.

Anda mungkin juga menyukai