Zahrah Nabila Rifai - 18106040038 - Acara 1 - Laporan Praktikum Mikroteknik PDF
Zahrah Nabila Rifai - 18106040038 - Acara 1 - Laporan Praktikum Mikroteknik PDF
MIKROTEKNIK
METODE EMBEDDING
Disusun oleh :
NIM : 18106040038
Kelompok : 6 (ENAM)
LABORATORIUM BIOLOGI
2021
A. Tujuan
1. Untuk melihat struktur sel dari suatu organ dengan pewarnaan Hematoxylin-Eosin.
B. Cara Kerja
Langkah pertama pengambilan organ, organ hewan berupa lambung mencit diambil
dengan cara dipotong atau diiris sesuai kebutuhan. Besar atau panjang potongan sekitar 0,5
cm. kemudian Fiksasi Organ, Fiksasi bertujuan untuk mempertahankan bentuk dan
keadaan sampel organ yang akan dibuat preparatnya. Fiksasi organ ini menggunakan
Larutan Bouin dan dilakukan selama 24 jam.selanjutnya adalah pencucian dan dehidrasi
dilakukan dengan menggunakan larutan Alkohol bertingkat yaitu: Alkohol 40 % sebanyak
4 sampai 5 kali sambil dikocok sampai warna kuning hilang, Alkohol 60 % selama 1 jam
diganti 2 kali selama 30 menit, Alkohol 70 % selama 1 jam diganti 2 kali selama 30 menit,
Alkohol 80 % selama 2 jam diganti 2 kali selama 1 jam, Alkohol 90 % selama 2 jam diganti
2 kali selama 1 jam, Alkohol 95 % selama 2 jam diganti 2 kali selama 1 jam, Alkohol
100 % selama 1 jam diganti 2 kali selama 30 menit, Toluene selama satu malam. Setelah
direndam dalam alkohol 100 %, ambil organ kemudian diletakkan diatas kertas tisu dan
segera dimasukkan ke dalam Toluene. Kemudian adalah Infiltrasi Sampel organ yang
direndam dalam Toluene kemudian diambil, selanjutnya di rendam dalam larutan Toluene
– Paraffin dan Paraffin dengan ketentuan sebagai berikut, Toluene yaitu Parafin (50 % :
50 %) direndam selama 1 jam, Parafin 1direndam selama 1,5 jam, Parafin 2 direndam
selama 1,5 jam, Parafin 3 direndam selama 1,5 jam. Seluruh proses perendaman dilakukan
di dalam oven dengan suhu 60 ºC. setelah itu dilakukan proses Embedding atau
Penyelubungan, sampel organ diletakkan pada blok paraffin berupa kotak-kotak kecil dan
disimpan pada suhu ruang selama 24 jam. Kemudian section atau pemotongan, sampel
organ yang telah diselubungi dengan paraffin selanjutnya dipotong dengan munggunakan
mikrotom. kemudian proses pewarnaan langkah pewarnaan yang pertama adalah irisan
organ/jaringan dimasukkan ke dalam Xylol 1 selama minimal 30 menit, kemudian
dilanjutkan dengan Xylol 2 selama minimal 30 menit. Kemudian irisan organ/jaringan
direndam ke dalam alkohol bertingkat yaitu: Absolut, 96 %, 90 %, 80 %, 70 %, 60 %, 40 %,
30 % dan aquades, masing-masing selama + 5-6 detik. Kemudian irisan organ/jaringan
direndam ke dalam hematoxylin selama kurang + 10 menit (atau sesuai kebutuhan)
kemudian dicuci dengan air mengalir selama 10 menit, kemudian dibilas dengan aquades.
kemudian direndam dengan alkohol bertingkat : 30%, 40%, 60%, 70%, masing-masing
selama 5 detik. Kemudian dimasukkan ke dalam Eosin selama 2 - 3 menit. Kemudian
direndam ke dalam alkohol 70%, 80%, 90%, 96%, Absolute selama 5 detik. Kemudian
dibersihkan alkohol dengan kertas tisu. Jangan sampai terkena bagian
organ/jaringan.kemudian direndam ke dalam Xylol 1 selama minimal 30 menit kemudian
dilanjutkan dengan Xylol 2 selama minimal 30 menit. Proses selanjutnya adalah
penutupan , tutup organ atau jaringan secara perlahan dan hati-hati dengan menggunakan
Canada Balsam atau Entellan. Kemudian dilakukan pengamatan dan pelabelan.
Referensi :
Baldatina A.Z.I. 2008. Pengaruh Pemberian Insektisida (Esbiothrin, Imiprothrin dan
DPhenothrin) pada Tikus Putih (Rattus rattus): Kajian Histopatologi Hati dan
Ginjal. Fakultas Kedokteran Hewan. Institut Petanian Bogor. Bogor.
Suprianto, A. 2014. Perbandingan Efek Fiksasi Formalin Metode Intravital Dengan Metode
Konvesional Pada Kualitas Gambaran Histologis Hepar Tikus. Skripsi. Fakultas
Kedokteran Universitas Tanjungpura Pontianak.