Anda di halaman 1dari 2

Pengamatan kali ini menggunakan testis dan ovarium dari tikus putih (Rattus norvegicus)

dengan cara membius hewan menggunakan kloroform kemudian dibedah serta mengambil

organ testis dan ovarium. Pembiusan hewan menggunakan klorofrm karena kloroform

merupakan senyawa yang memiliki aktivitas untuk menurunkan kesadaran yang bekerja dengan

menekan sistem saraf pusat secara cepat. Organ direndam dengan larutan NaCl 0,9 % yang

berfungsi untuk membersihkan darah pada organ, kemudian difiksasi menggunakan larutan

bouin selama 48 jam yang berfungsi untuk mengawetkan organ. Washing dengan alkohol 70%

sebanyak dua kali selama 45 menit untuk membersihkan larutan bouin dari organ, dehidrasi

dengan alkohol 70-96% selama 45 menit bertujuan untuk menghilangkan molekul air serta

larutan-larutan yang telah digunakan sebelumnya dari dalam jaringan organ agar organ tidak

rusak. Dealkoholisasi dengan larutan toluol yang direndam selama 12 jam, dealkoholisasi

dilakukan untuk membuat jaringan organ menjadi tampak lebih jelas.

Infiltrasi dilakukan didalam oven dengan suhu 55-60ºc dengan larutan toluol parafin 1:1,

2:4 dan 3:6 selama 45 menit. Penanaman (embedding) dilakukan pada bakul parafin, parafin

yang telah dilelehkan dimasukkan pada bakul hingga setengah sampai membentuk substrat

kemudian memasukkan organ ke dalam substrat dan menuangkan kembali parafin hingga

menutupi semua organ. Selanjutnya menyimpan parafin organ ke dalam freezer hingga

membeku. Menyayat parafin dengan menggunakan mikrotom setebal 4 µm.

Tahap pewarnaan dimulai dengan merendam organ dengan larutan xilol selama 15 menit

bertujuan untuk menjernihkan organ, kemudian hidrasi menggunakan alkohol bertingkat mulai

dari alkohol absolute sampai alkohol 30%. Mewarnai organ dengan hematoksilin, washing

dengan akuades selama 10 menit untuk membersihkan larutan pewarna, kemudian didehidrasi

dengan alkohol bertingkat 30%-70% untuk menghilangkan air dari organ, memberi larutan
pewarna eosin Y selama 2 menit, dehidrasi dengan alkohol bertingkat 70%-90%, dimulai dari

alkohol 70% karena pada dehidrasi pertama berhenti pada alkohol 70%, tidak menggunakan

alkohol absolut karena dehidrasi sudah dilakukan sebanyak dua kali. Selanjutnya mounting

menggunakan kuteks bening yang berfungsi untuk merekatkan dan menghilangkan air dan

molekul lain agar organnya dapat diihat dengan jelas, tehap terakhir diamati dibawah mikroskop.

Menurut Isdadyanto ( 2015) pewarnaan pada parafin dilakukan dengan heamtoxilin serta ehrlich

eosin kemudian dilakukan mounting dengan meneteskan entelan secukupnya dan ditutup dengan

kaca penutup.

Berdasarkan hasil pengamatan pada testis Tikus (Ratus norvegicus) didapatkan tubulus

seminiferi, spermatosit primer, spermatosit sekunder, lumen, spermatozoa dan sel leydig.

Pengamatan pada ovarium Tikus (Ratus norvegicus) didapatkan oosit primer dan folikel de graff.

Anda mungkin juga menyukai