Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR PENGAMATAN SEMENTARA

WAHYU SETIYO BEKTI/185090100111015

No PERLAKUAN FUNGSI HASIL


1 Disiapkan alat dan bahan yang akan Untuk memudahkan Alat dan bahan siap
digunakan dalam pengamatan dalam pengamatan digunakan
2 Didislokasi mencit mennggunakan Untuk mematikan Mencit mati
pinset dengan cara dipegang ekornya mencit
dan leher ditekan dengan besi sambil
badan mencit diputar 180˚ hingga leher
mencit patah
3 Diltetakkan mencit di atas gabus Untuk mempermudah Didapatkan mencit di
kemudian kaki mencit ditusuk dengan proses sectio atas gabus
jarum pentul. Bagian perut mencit
diberi alkohol
4 Disectio dari bagian alat vital hingga ke Untuk mempermudah Didapatkan mencit yang
dekat leher secara vertikal pengambilan organ telah disectio
menggunakan gunting dan pinset mencit
hingga terlihat organ dalam mencit
5 Dipotong organ hati dengan ukuran Untuk mempermudah Didapatkan organ hati
1×1 cm2 dan ginjal ditusuk dengan formalin masuk ke dan ginjal dari mencit
jarum pentul dalam organ
6 Direndam organ hati dan ginjal ke Untuk menjaga Didapatkan hati dan
dalam formalin selama 24 jam viabilitas sel, ginjal yang telah
(Fiksasi) mengawetkan sel, dan difiksasi
menjaga autolisis
jaringan
7 Direndam organ hati dan ginjal ke Untuk menghilangkan Didapatkan spesimen
dalam alkohol 70%, 85%, 90%, 95%, air pada jaringan. telah terdehidrasi
100%, masing-masing selama 30 menit Konsentrasi alkohol dari
(Dehidrasi) rendah ke tinggi untuk
adaptasi transisi larutan
8 Direndam organ hati dan ginjal ke Untuk mengeluarkan Didapatkan specimen
dalam xilol : EtOH (1:1), xilol 1, dan alkohol agar paraffin yang telah di clearing
xilol 2 masing-masing selama 30 menit dapat masuk ke dalam
(Clearing) jaringan. Digunakan
xylol karena memiliki
indeks refraksi yang
tinggi dan dapat
bereaksi dengan
paraffin.
9 Direndam organ hati dan ginjal ke Untuk adaptasi transisi Didapatkan specimen
dalam larutan xilol : paraffin (3:1) dan larutan ke paraffin yang telah dilakukan
xilol : paraffin (1:1) di dalam oven pra-infiltrasi
suhu 59˚C masing-masing selama 30
menit. Kemudian direndam organ hati
dan ginjal ke dalam larutan xilol :
paraffin (1:3) di dalam oven suhu 59˚C
selama 12 jam (Pra-infiltrasi)
10 Direndam organ hati dan ginjal ke Untuk memasukkan Didapatkan spesimen
dalam larutan paraffin 1 selama 1 jam paraffin ke dalam telah diinfiltrasi
dan larutan paraffin 2 selama 12 jam jaringan sebagai
masing-masing di dalam oven suhu pengganti cairan
60˚C-62˚C (Infiltrasi) intraseluler
11 Dibuat jaring-jaring kubus Untuk membuat balok Didapatkan blok paraffin
menggunakan kertas kalender lalu paraffin
dilipat hingga membentuk cetakan
balok paraffin. Diisi balok paraffin
dengan paraffin hingga ½ volume
balok ditunggu hingga agak mengeras.
Kemudian dimasukkan spesimen ke
dalam cetakan balok paraffin dan diisi
paraffin hingga volume balok penuh
dan ditunggu hingga mengeras
(Embedding)
12 Diiris blok paraffin dengan pisau Untuk merapikan balok Didapatkan blok paraffin
sampai dekat spesimen. Blok paraffin paraffin, mendekatkan yang sudah rapi dan
direkatkan pada kayu holder paraffin ke jaringan agar dekat dengan jaringan
menggunakan bunsen. Bagian yang mempermudah
masih terbuka diberi paraffin yang pemotongan, dan agar
sudah dilelehkan dengan Bunsen blok paraffin tidak lepas
(trimming) ketika sectioning
13 Ditetesi slide glass dengan Mayer Untuk coating yakni Didapatkan slide glass
Albumin dan digosok ke permukaan merekatkan jaringan ke telah dilapisi Mayer
slide glass hingga terasa kesat seluruh permukaan slide Albumin
(coating) glass
14 Diletakkan blok paraffin pada Untuk mendapatkan pita Didapatkan pita paraffin
mikrotom putar, lalu diatur ketebalan paraffin dari jaringan dengan ketebalan 5µm
irisan pada mikrotom yaitu 5µm dan hati dan ginjal, serta
diputar mikrotom secara perlahan. mencegah
Potongan paraffin yang membengkok menempelnya paraffin
diluruskan dengan kuas, lalu diberi pada pisau
xilol (sectioning)
15 Diambil pita paraffin dengan kuas dan Agar pita paraffin tidak Didapatkan pita paraffin
dipindahkan ke dalam nampan yang mengkerut dan menjadi yang tidak mengkerut
berisi air hangat dengan suhu 30˚C renggang
16 Diletakkan pita paraffin ke atas slide Untuk menempelkan Didapatkan pita paraffin
glass yang sebelunya telah diberi pita paraffin ke slide berada di slide glass
Mayer albumin (affixing) glass
17 Dimasukkan preparat ke dalam oven Untuk melelehkan Didapatkan pita paraffin
dengan suhu 37˚C-40˚C dan paraffin dan pada preparat leleh
diletakkan secara miring mengeluarkan air agar
xilol dapat masuk
18 Diletakkan preparat ke dalam rak Untuk melarutkan Didapatkan preparat
preparat, selanjutnya direndam dalam paraffin agar hilang dari yang telah diberi
larutan xilol 1, xilol 2, xilol 3, masing- jaringan perlakuan deparaffinasi
masing selama 5 menit
(Deparaffinasi)
19 Dipindahkan preparat ke dalam larutan Untuk menghilangkan Didapatkan preparat
alkohol absolut 1, alkohol absolut 2, xilol pada jaringan, sudah terdehidrasi
masing-masing selama 0.75 menit menjaga viabilitas dan
(Dehidrasi) struktur sel
20 Dipindahkan preparat ke dalam larutan Untuk menghilangkan Didapatkan preparat
alkohol 96%, 80%, 70%, 50%, 40%, xilol pada jaringan, telah dehidrasi
30%, dan aquades masing-masing d menjaga viabilitas dan
selama 2.5 menit (Dehidrasi) struktur sel. Konsentrasi
dari tinggi ke rendah
untuk adaptasi transisi
larutan
21 Dipindahkan preparat ke dalam Untuk pewarnaan Didapatkan preparat
pewarna Hematoxylin selama 10 menit jaringan bagian inti sel terwarnai Hematoxylin
lalu dipindahkan ke nampan (biru keunguan)
(Staining)
22 Dicuci preparat dicuci dengan air Untuk menghilangkan Didapatkan preparat
mengalir selama ±4 menit residu larutan telah bersih dari residu
sebelumnya karena larutan sebelumnya
hematoxylin bersifat
aquos (berekasi dengan
air)
22 Dipindahkan preparat ke dalam Aquades berguna untuk Didapatkan preparat
aquades, alkohol 30%, 50%, 70%, membersihkan residu telah terdehidrasi
masing-masing selama 2,5 menit larutan sebelumnya.
(dehidrasi) Alkohol untuk
menghilangkan air pada
jaringan, menjaga
viabilitas dan struktur
sel.
23 Dipindahkan preparat ke pewarna Untuk pewarnaan Didapatkan preparat
Eosin selama 4 menit (staining) jaringan pada bagian inti yang telah terwarnai
sel, matriks pewarna Eosin
ekstraseluler,
sitoplasma, dan sinusoid
hati. Eosin bersifat
alkoholic (dpt bereaksi
dengan alkohol)
24 Dipindahkan preparat ke dalam Untuk menghilngkan air Didapatkan preparat
alkohol 70%, 80%, 90%, 95%, dan pada jaringan, menjaga yang telah terdehidrasi
alkohol absolut masing-masing selama viabilitas dan struktur
2.5 menit (dehidrasi) sel.
25 Dipindahkan preparat ke dalam larutan Untuk melarutkan Didapatkan preparat
xilol 1, xilol 2 masing-masing selama paraffin agar hilang dari yang telah
10 menit (deparaffinasi) jaringan. terdeparaffinasi
26 Dipindahkan preparat ke nampan, Untuk merekatkan Didapatkan preparat
dipastikan xilol tidak menguap dan spesimen pada object yang sudah siap diamati
dilap bagian bawah preparat. Lalu glass. Enthelan
preparat diberi Enthelan dan ditutup membuat preparat
dengan cover glass (mounting) awetan yang tahan lama
dan siap diamati

27 Diamati preparat mikroskop dengan Untuk mengamati Didapatkan hasil


perbesaran 40x, 100x, 400x dan preparat awetan hewan pengamatan preparat
didokumentasikan dengan metode paraffin dengan perbesaran 40x,
100x, 400x

Catatan:
1. tedapat beberapa metode mematikan mencit yaitu dengan dislokasi dan pembiusan, namun
dengan dislokasi lebih sering digunakan karena dikawatirkan apabila dengan pembiusan
terdapat sisa zat kimia lain yang masuk ke organ mencit.
2. Digunakkan xylol karena memiliki indeks refraksi yang tinggi dan dapat bereaksi dengan
paraffin.
3. Hematoxlinin bersifat aquos sedangkan eosin bersifat alkoholic
4. Preparat paraffin tumbuhan termasuk preparat permanen yang asrtinya bisa digunakan lebih
dari satu kali

Anda mungkin juga menyukai