Anda di halaman 1dari 21

BAB V

MASYARAKAT DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI

1. PENDAHULUAN
Individu dan masyarakat merupakan suatu kesatuan yang tidak bisa
dipisahkan karena masyarakat terbentuk dari kumpulan individu yang
mendiami suatu wilayah bersama-sama dan melakukan interaksi satu sama
lainnya.. Dengan demikian sejak dahulu individu dan masyarakat
melakukan interaksi yang meupakan bentuk hubungan antara individu
dengan masyarakat yang tujuannya adalah untuk menghubungkan
kepentingan dan kepuasannya pada orang lain. Pada pokok bahasan ini
akan di bahas Hubungan individu dengan masyarakat dalam kehidupan
social , pengertian dan batasan karakteristik masyarakat dan perbedaan
masyarakaat, komunitas dan kerumunan

2. INDIKATOR CAPAIAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti materi ini mahasiswa / Praja dapat :


a. menjelaskan bagaimana hubungan individu dengan masyarakat dalam
kehidupan social mengenai 3 alternatif
b. menuliskan 5 fakta yang membuat manusia tertarik untuk hidup bersama
dalam masyarakat menurut Hasan Shadiq ( 1983 )
c. menjelaskan 3 pandangan bahawa maasyarakat sebagai suatu realitas yang
meliputi paandangan holistic, organisme dan kolektifitas
d. menjelaskan pengertian masyarakat daan karakteristik maaasyarakat
menurut para ahli
e. membedakan pengertian masyarakat , komunitas dan kerumunan
f. membedakan antara masyarakat tradisional, masyarakat transisi dan
masyarakat modern
g. menjelaskan pengertian masyarakat terasing

116
3. KEGIATAN BELAJAR

3.1 KEGIATAN BELAJAR 1


HUBUNGAN INDIVIDU DENGAN MASYARAKAT DALAM
KEHIDUPAN SOSIAL
3.1.1. URAIAN

A. Hubungan Individu Dengan Masyarakat Dalam Kehidupan Sosial

Soerjono Soekanto dalam Anwar dan Adang ( 2013 : 175 )


bahwa sejak Plato pada zaman Ynani kuno telah ditelaah hubungan
individu dengan masyarakat . berbeda halnya dengan K.J Veerger dalam
Anwar dan Adang ( 2013 : 175 ) menjelaskan pembahasan tentang
hubungan individu dan masyarakat sejak Socrates guru Plato . Hubungan
individu dan masyarakat telah banyak di soroti oleh para ahli yaitu para
filosof dan ilmuwan social. Berbagai pandangan tersebut pada dasrnya
dapat dikelompokan ke dalam tiga pendapat : (1) Masyarrakat yang
menentukan individu ( 2 ) Individu yang menentukan masyarakat dan (3 )
individu dan masayarakat saling menentukan .
Pandangan yang pertama didasarkan bahwa masyarakat
mempunyai sesuatu realitas tersendiri. Pandangan tersebut berakar pada
realitas yaitu suatu aliran filsafat yang mengatakan bahwa konsep-konsep
umum seperti manusia, binatang, dan sebagainya mewakili realita luar
diri, yang memikirkan mereka. Jadi diluar manusia yang sedang berfikir
ada suatu realita tertentu yang bersifat umum oleh karena itu berlaku
secara umum dan tidak terikat satu sama lain..

Menurut Hassan Shadily (1983), terdapat beberapa faktor yang


membuat manusia tertarik untuk hidup bersama dalam masyarakat, yaitu:
1. Hasrat yang berdasarkan naluri (kehendak biologis yang di luar
penguasaan akal) untuk mencari teman hidup, pertama untuk memenuhi
kebutuhan seksual yang sifatnya biologis sebagaimana terdapat pada

117
semua makhluk hidup. Dari sifat manusia yang biologis itu kemudian
mendorongnya untuk memenuhi kebutuhan seksnya. Kebutuhan ini
dimanifestasikan oleh manusia yang beradab dan beragama melalui
lembaga pernikahan. Ikatan suami istri berdasarkan pernikahan
mewajibkan orang tua memelihara keturannya dengan baik dari bayi,
dalam pendidikannya dan sampai pernikahannya kembali sehingga anak
tersebut menjadi anggota masyarakat yang baik menurut adat yang dianut
oleh orang tuanya. Dari keluarga-keluarga yang terbentuk tersebut
kemudian berhubungan antara satu dengan lainnya yang kemudian
menjadi kelompok-kelompok sosial yang disebut masyarakat;
2. Kelemahan manusia selalu mendesak untuk mencari kekuatan bersama
yang didapatkan melalui bekerjasama dengan orang lainnya, sehingga
dapat berlindung bersama-sama dan dapat memenuhi kebutuhan
kehidupan sehari-hari dengan usaha bersama. Keadaan demikian ini juga
pada akhirnya mendorong setiap manusia untuk tidak terlepas dari hidup
bermasyarakat;
3. Status manusia, menurut Aristoteles, adalah sebagai zoon peliticon, yaitu
makhluk sosial yang hanya menyukai hidup bergolongan, atau paling
tidak mencari teman untuk hidup bersama, lebih suka bersama-sama
daripada hidup sendiri;
4. Manusia hidup bersama bukan karena persamaan, sebagaimana menurut
Bergson, melainkan karena perbedaan yang terdapat dalam sifat,
kedudukan dan lain sebagainya. Kenyataan hidup baru terasa dengan
perbedaan antara manusia masing-masing itu dalam kehidupan
bermasyarakat.
5. Toleransi Sosial. Tentu kita sering mendengar ungakapan ‘memberi dan
menerima’. Hal ini bisa terjadi jika antara kedua belah pihak di antara
anggota-anggota kelompok antara satu dengan yang lainnya yang telah
bersedia untuk saling mengalah. Untuk seterusnya akan terjadi apa yang
disebut dengan ‘kompromi’ setelah kedua belah pihak tidak saling
bertentangan dan tidak mempunyai suatu pendirian yang kaku. Namun jika

118
kompromi tidak mungkin dilakukan, maka kedua belah pihak perlu
menghormati dan mengakui pendirian masing-masing.
(http://abdulsyani.blogspot.com/2017/08/sosiologi-individu-dan-
masyarakat.html )
Terdapat tiga alternatif jawaban terhadap bagaimana hubungan
antara individu dengan masyarakat, yaitu:
a. individu memiliki status yang relatif dominan terhadap masyarakat;
b. Masyarakat memiliki status yang relatif dominan terhadap individu;
c. Individu dan masyarakat saling tergaantung
(http://ferawati1.blogspot.com/2013/02/hubungan-antara-individu-dan-
masyarakat.html )
Hubungan antara individu dengan masyarakat seperti dimaksud di
atas menunjukkan bahwa individu memiliki status yang relative dominan
terhadap masyarakat, sedangkan lainnya menganggap bahwa individu itu
tunduk pada masyarakat. Sementara itu masih terdapat suatu hubungan
lagi, yaitu adanya hubungan interpenden (saling ketergantungan) antara
individu di dalam masyarakat yang tidak terbatas kuantitasnya. Setiap
satuan individu itu masing-masing mempunyai kekhususan yang
berpengaruh terhadap dinamika kehidupan masyarakat. Dalam hal
tersebut, Soepomo berpendapat, bahwa individu ialah suatu makhluk
dimana masyarakat mengkhususkan diri. Masyarakat adalah keseluruhan
dari sekian anggota-anggota seorang-seorang. Karena itu, keinsafan
individu kemasyarakatan dan keinsafan individu bercampur baur.
Walaupun demikian, bukan berarti kehidupan individu warga masyarakat
sama sekali tidak peluang bagi kehidupan yang bersifat pribadi.
Sebaliknya dalam kehidupan masyarakat yang telah mengalami proses
serba individualis pun kehidupan bersama tetap tidak akan ditinggalkan.
Hubungan antara individu dan masyarakat telah.banyak disoroti
oleh para ahli baik para filsuf maupun para ilmuan sosial. Berbagai
pandangan itu pada dasarnyadapat dikelompokkan kedalam tiga
pendapat yaitu pendapat yang menyatakan bahwa

119
1. Masyarakat yang menentukan individu,
2. Individu yang menentukan masyarakat,
3. Individu dan masyarakat saling menentukan.
Pandangan yang pertama terhadap hubungan antara masyarakat
dan individu didasarkan bahwa masyarakat itu mempunyai suatu
realitas tersendiri dan tidak terikatoleh unsur yang lain dan yang berlaku
umum. Masyarakat yang dipindahkan oleh seseorang itu berada diluar
orang yang berpikir tentang masyarakat itu sendiri. sebelum individu
ada masyarakat yang dipikirkan itu telah ada. Oleh karena itu
masyarakat tidak terikat pada individu yang memikirkannya.
(https://www.scribd.com/doc/37660854/Hubungan-masyarakat-dan-
individu-dalam-kehidupan-sosial-antar-manusia )

Menurut K.J Veerger dalam Anwar dan Adang  (2013 : 175 ) ada
tiga pandangan yang memandang masyarakat sebagai suatu realitas
yaitu pandangan holistis, organisme dan kolektivitis.
a. Pertama, pandangan holisme terhadap hubungan individu
dan masyarakat.Pandangan bersifat holisme ini tampak pada pandangan
Aguste(1798:1853). Menurut Aguste Comte masyarakat dilihat satu kes
atuan  di mana dalam bentuk dan arahnya tidak tergantung pada inisiatif
bebas anggotanya, melainkan pada proses spontan otomatis
perkembangan akal budi manusia. Akal budi dan cara
orang berpikir berkembang dengan sendirinya. Prosesnya berlangsung s
ecara bertahap,merupakan proses alam yang tak terelakkan dan tak
terhentikan. Perkembangan ini dikuasai oleh hukum universal yang
berlaku bagi semua orang dimanapun dan kapanpun dan pandangan
Comte ini diketahui bahwa umat manusia itu dipandang sebagai suatu
keseluruhan, individu merupakan bagian-bagian yang hidup untuk
kepentingan keseluruhan.
b. Kedua, Pandangan organisme terhadap hubungan antara individu danm
asyarakat. Organisme suatu aliran yang berpendapat bahwa masyarakat 

120
itu berevolusi atau berkembang berdasarkan suatu pninsip intrinsik
di dalani dirinya samaseperti halnya dengan tiap-tiap organisme atau
makhluk hidup. Prinsip perkembanganini berperan dengan lepas bebas
dari kesadaran dan kemauan anggota masyarakat.
c. Ketiga, hubungan individu dan masyarakat berdasarkan kolektivisme.
Menurut pandangan kolektif masyarakat mempunyai realitas yang kuat. 
Segala sesuatukepentingan individu ditentukan oleh masyarakat. Masya
rakat mengatur secaraseragam untuk kepentingan kolektif. Menurut
Peter Jarvis dalam Anwar dan Adang (2013 : 176 ) yang dikutip oleh
DR. Wuradji bahwa Karl Mark, Bowles, Wailer dan Illich tokoh paham
kolektif yang berpendapat bahwa individu tidak mempunyai kebebasan,
kebebasan pribadi dibatasi oleh kelompok elite (kelompok atas yang
berkuasa) dengan mengatasnamakan rakyat banyak.
Lebih lanjut Anwar dan Adang ( 2013 : 177-179)
mengemukakan pandangan yang kedua yaitu hubungan individu dan
masyarakat menurut paham individualistis. Individualisme adalah suatu
paham yang menyatakan bahwa dalam kehidupan seorang individu
kepentingan dan kebutuhan individu yang lebih penting dan pada
kebutuhan dan kepentingan masyarakat. Individu yang menentukan
corak masyarakat yang dinginkan.. Masyarakat harus
melayani kepentingan individu.Individu mempunyai hak yang mutlak
dan tidak boleh dirampas oleh masyarakat demi kepentingan umum.
Paham individualisme juga disebut Atomisme. Atomisme  ber-
pendapat bahwa hubungan antara individu itu seperti hubungan antar
atom-atom yang membentuk molekul-molekul.
Oleh karena itu hubungan ini bersifat lahiriah.
Bukan kesatuan yang penting tetapi keaneka ragaman yang penting dala
mmasyarakat.Pandangan individualistis ini yang otomistis ini berakar p
ada nominalisme suatu aliran filsafat yang menyatakan bahwa konsep-
konsep umum itu tidak mewakili realitas dari sesuatu hal. Yang menjadi
realitas itu individu. Realitas masyarakat itu ada karena individu itu ada.

121
Jika individu tidak ada maka masyarakatitu tidak ada. Jadi adanya
individu itu tidak tergantung pada adanya masyarakat
Paham yang ketiga yaitu paham yang memandang hubungan
antara individudan masyarakat dari segi interaksi. Dari uraian tersebut
di atas kita telah mengetahui paham totalisme dan individualisme yang
masih berpijak pada satu kutub.
Pahamtotalisme berpijak pada masyarakat, sebaliknya paham in
dividualisme. Totalis mengabaikan peranan individu dalam masyarakat
sebaliknya, paham individualismemengabaikan peranan masyarakat
dalam kehidupan individu. Oleh karena itu kedua-duanya diliputi oleh
kesalahan detotalisme. Paham individu memandang manusiasebagai
seorang individu itu sebagai segala-galanya di luar individu itu tidak
ada. Jadimasyarakat pun pada dasarnya tidak ada, yang ada hanya
individu. Sebaliknya paham totalisme memandang segala di luar
masyarakat itu tidak ada. Jadi individu itu hanyaada jika masyarakat itu
ada. Adanya individu itu terikat pada adanya masyarakat.
Paham yang ketiga ini memandang masyarakat sebagai proses dim
anamanusia sendiri mengusahakan kehidupan bersama menurut konseps
inya dengan bertanggung jawab atas hasilnya. Manusia tidak berada di
dalam masyarakat bagaikan burung di dalam kurungannya, melainkan
ia bermasyarakat.
Masyarakat bukan wadah melainkan aksi, yaitu
social action.Masyarakat terdiri dari sejumlah pengertian, perasaan,
sikap, dan tindakan, yang tidak terbilang banyaknya. Orang berkontak
dan berhubungan satu dengan yang lain menurut pola-pola sikap dan
perilaku tertentu,yang entah dengan suka, entah terpaksa telah diterima
oleh mereka. Umumnya dapat dikatakan bahwa kebanyakan orang akan
menyesuaikan kelakuan mereka dengan pola-
pola itu. Seandainya tidak, hidup sebagai manusia menjadi mustahil.
“Masyarakat sebagai proses” dapat dipandang dari dua segi yang dalam

122
kenyataannyatidak dipisahkan satu dengan yang lain karena merupakan
satu kesatuan.
Pertama masyarakat dapat dipandang dari segi anggotanya
yang membentuk, mendukung,menunjang dan meneruskan suatu pola
kehidupan tertentu yang kita sebut masyarakat. Kedua masyarakat dapat
ditinjau dari segi pengaruh strukturnya atas
anggotanya.Pengaruh ini sangat penting sehingga boleh dikatakan 
bahwa tanpa pengaruh ini
manusia satu persatu tidak akan hidup. Marilah kita perhatikan bagaima
na jika pengaruh masyarakat yang berupa kepemimpinan, bahasa,
hukum, agama, keluarga,ekonomi, pertahanan, moralitas dan lain
sebagainya. Tanpa itu semua manusia satu persatu tidak akan berdaya,
ia akan jatuh ke dalam suatu keadaan, di mana-manamanusia tidak akan
berdaya dan manusia akan hancur oleh kekuatan-kekuatan
alamdan nalurinya sendiri. Hubungan antara masyarakat dan individu
dapat digambarkan sebagai kutub positif dan kutup negatif pada aliran
listrik. Jika dua kutub itu dihubungkan listrik iaakan mampu memberi
kekuatan baginya dan menimbulkan suasana yang cerah. Jikaindividu
dan masyarakat dipersatukan maka kehidupan individu dan masyarakat
akanlebih bergairah dan suasana kehidupan individu dan kehidupan
masyarakat akan lebih bermakna dan hidup serta bergairah.
(http://kompasmadura.blogspot.com/2016/03/pengertian-
masyarakat.html )

3.1.2. LATIHAN SOAL

a. Jelaskan hubungan individu dengan masyarakat dalam kehidupan


sosial !.
b. Kemukakan lima 5 fakta yang membuat manusia tertarik untuk hidup
bersama dalam masyarakat menurut Hasan Shadily ( 1983 )!

123
c. Jelaskan 3 pandangan bahwa masyarakat sebagai suatu realitas yang
meliputi pandangan holistic, organisme dan kolektivitis menurut K.J
Veerger.!
d. Jelaskan pengertian masyarakat dan karakteristik masyarakat menurut
para ahli sosiologi !
e. Jelaskan perbedaan masyarakat , komunitas , kerumunan
masyarakat!
f. Kemukakan ciri ciri komunitas, factor factor pendorong terbentuknya
komunitas dan perwujudan dari komunitas!
g. Jelaskan perbedaan masyarakat tradisional, masyarakat transisi dan
masyarakat modern !
h. Jelaskan definisi , ciri ciri dan kriteria masyarakat terasing dalam
sosiologi

3.1.3 RANGKUMAN

Hubungan individu dengan masyarakat bermula dari pengaruh


keluarga yang kemudian membawa kesadaran bahwa dirinya berbeda
dengan lingkungan sosialnya.

Terdapat tiga alternatif jawaban terhadap bagaimana hubungan


antara individu dengan masyarakat, yaitu:
a. individu memiliki status yang relatif dominan terhadap masyarakat;
b. Masyarakat memiliki status yang relatif dominan terhadap individu;
c. Individu dan masyarakat saling tergantung.
Menurut Hassan Shadily (1983), terdapat beberapa faktor yang
membuat manusia tertarik untuk hidup bersama dalam masyarakat,
yaitu:
a. Hasrat yang berdasarkan naluri (kehendak biologis yang di luar
penguasaan akal) untuk mencari teman hidup,
b. Kelemahan manusia selalu mendesak untuk mencari kekuatan
bersama yang didapatkan melalui bekerjasama dengan orang

124
lainnya, sehingga dapat berlindung bersama-sama dan dapat
memenuhi kebutuhan kehidupan sehari-hari dengan usaha bersama.
c. Status manusia, menurut Aristoteles, adalah sebagai zoon peliticon,
yaitu makhluk sosial yang hanya menyukai hidup bergolongan, atau
paling tidak mencari teman untuk hidup bersama, lebih suka
bersama-sama daripada hidup sendiri;
d. Manusia hidup bersama bukan karena persamaan, sebagaimana
menurut Bergson, melainkan karena perbedaan yang terdapat dalam
sifat, kedudukan dan lain sebagainya.
e. Toleransi Sosial. Tentu kita sering mendengar ungakapan ‘memberi
dan menerima’.

3.1.4 TEST FORMATIF


1. Di bawah ini adalaha tiga alternatif jawaban terhadap bagaimana
hubungan antara individu dengan masyarakat, yaitu:
a. individu memiliki status yang relatif dominan terhadap masyarakat;
b. Masyarakat memiliki status yang relatif dominan terhadap individu;
c. Individu dan masyarakat saling tergantung.
d. Pernyataan a, b, dan c benar
2. Menurut Hassan Shadily (1983), terdapat beberapa faktor yang membuat
manusia tertarik untuk hidup bersama dalam masyarakat, yaitu:
a. Hasrat yang berdasarkan naluri (kehendak biologis yang di luar
penguasaan akal) untuk mencari teman hidup,
b. Manusia hidup bersama bukan karena persamaan, sebagaimana
menurut Bergson, melainkan karena perbedaan yang terdapat dalam
sifat, kedudukan dan lain sebagainya.
c. Toleransi Sosial. Tentu kita sering mendengar ungakapan ‘memberi
dan menerima’.
d. Pernyataan a, b dan c benar

125
3. Warga yang mendiami sebuah desa, kota , suku atau bangsa, baik
kelompok kecil maupun besar dan hidup bersama serta dapat memenuhi
kepentingan kepentingan hidup disebut :
a. Masyarakat setempat
b. Maasyarakaata tradisional
c. Masyarakat modern
d. Masyarakat transisi
4. Tipe masyarakat setempat dapat diklasifikasikan menjadi 4 kriteria
a. Jumlah penduduk dari organisasi masyarakat setempat
b. Luas, kekayaan dan kepadatan penduduk daerah pedalaman
c. Fungsi-fungsi khusus masyarakat setempat terhadap seluruh
masyarakat
d. Pernyataan a, b dan c benar
5. Ciri-ciri masyarakat tertera di bawah ini, kecuali
a. Adanya interaksi antar wargaa
b. Adanya kontinuitas / kesinambungan waktu
c. Aadanya adat istiadat, norma hokum dan aturan-aturan
tertentu yang mengatur pola tingkah laku warga
d. Tidak memiliki identitas
6. Factor-faktor pendorong manusia hidup bermasyarakat yaitu :
a. Dorongan biologis yang terdapat dalam naluri manusia
b. Adanya persamaan nasib, persamaan agama, cita-cita ,
kebudayaan, dan menempati daerah yang sama
c. Hasrat untuk membela diri
d. a, b, c benar
7. Bagian dari suatu masyarakat yang bertempat tinggal di suatu wilayah
geografis dengan batas-batas tertentu dari derajat hubungan social
tertentu serta didasari oleh loyalitas disebut :
a. Komunitas
b. Kerumunan
c. Komunitas

126
d. Dan kerumunan
e. Masyarakat terasing
8. Perbedaan toleransi sosial dengan kompromi tertera dalam pernyataan
berikut,  kecuali...
a. toleransi sosial  memiliki  sikap memberi  dan menerima
b. kompromi adalah sikap di mana keduabelah pihak memiliki satu
pendirian  yang tidak saling bertentangan 
c. kompromi perlu menghormati  pendirian masing masing
d. toleransi adalah sikap ingin memoertentangka n pebdapatnya
9. Hubungan individu dengan masyarakat  memiliki ciri berikut,  kecuali... 
a. individu memiliki status yang relatif dominan terhadap masyarakat
atau sebaliknya
b. individu dan masyarakat memiliki sikap ketergantungan
c. individu dan masyarakat  merupakan perangkat  yang senantiasa
menyertai  pergaulan hidup
d. individu dapat hidup mandiri  secara sempurna tanpa masyarakat 
10. Gagasan  KJ.  Veerger(1986)bahwa terdapat 3 pandangan masyarakat
sebagai suatu realitas, yaitu

a.  holistis, organisme,  kolektivitas

b.  humanisme,  nasionalisme,  revolusionisme

c.  evolusi,  nominalisme, totalitas

d.  detotalisme,  nominalusme

127
3.2 KEGIATAN BELAJAR 2
PENGERTIAN DAN BATASAN KARAKTERISTIK
MASYARAKAT

3.2.1 URAIAN

A. Pengertian Masyarakat
Menurut kodratnya, manusia adalah makhluk masyarakat. Manusia
selalu hidup bersama dan berada di antara manusia lainnya. Dalam bentuk
kongretnya, manusia bergaul, berkomunikasi, dan berinteraksi dengan
manusia lainnya. Keadaan ini terjadi karena dalam diri manusia terdapat
dorongan untuk hidup bermasyarakat di samping dorongan keakuan.
Beberapa definisi menurut para ahli sebagi berikut :
1. R. Linton: seorang ahli antropologi mengemukakan, bahwa masyarakat
adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan
bekerjasama, sehingga mereka ini dapat mengorganisasikan dirinya
berfikir tentang dirinya dalam satu-kesatuan sosial dengan batas-batas
tertentu.
2. Hasan Shadly M.A. dalam bukunya yang berjudul ”Sosiologi untuk
masyarakat Indonesia” memberikan pengertian sebagai  berikut: golongan
besar atau kecil dari beberapa manusia, yang dengan sendirinya bertalian
denagn golongan dan mempunyai pengaruh satu sama lain.
3. Prof. M.M. Djojodigoena S.H: masyarakat mempunyai arti ialah arti
sempit dan luas. Arti sempit masyarakat ialah yang terdiri dari satu
golongan saja misal masyarakat India, Arab dann China. Arti luas
masyarakat ialaha kebulatan dari semua perhubungan yang mungkin
dalam masyarakat, jadi meliputi semua golongan, misal msyarakat
Surabaya, terdiri dari masyarakat Hindia, Arab, China dan Pelajar.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa masyarakat ialah
pengumpulan manusia yang banyak yang bersatu dengan cara tertentu oleh
karena adanya hasrat- sedemikian rupa sehingga merasakan bahwa

128
kelompok tersebut dapat memenuhi kepentingan-kepentingan hidup yang
utama, maka kelompok tadi disebut masyarakat setempat. Sebagai suatu
perumpamaan, kebutuhan seseorang tidak mungkin secara keseluruhan
terpenuhi apabila dia hidup bersama-sama rekan lainnya yang sesuku.
Dengan demikian, kriteria utama bagi adanya suatu masyarakat setempat
adalah adanya social relationships antara anggota suatu kelompok. Dengan
mengambil pokok-pokok uraian di atas, dapat dikatakan bahwa
masyarakat setempat mununjuk pada bagian masyarakat yang bertempat
tinggal di suatu wilayah (dalam arti geografis) dengan batas-batas tertentu
di mana faktor utama yang menjadi dasar adalah interaksi yang lebih besar
diantara para anggotanya, dibandingkan dengan penduduk di luar batas
wilayah.
Dapat disimpulkan secara singkat bahwa masyarakat setempat
adalah suatu wilayah kehidupan sosial yang ditandai oleh suatu derajat
hubungan sosial yang tertentu. Dasar-dasar daripada masyarakat setempat
adalah lokalitas dan perasaan masyarakat setempat tersebut.
Suatu masyarakat setempat pasti mempunyai lokalitas atau tempat
tinggal (wilayah) tertentu. Walaupun sekelompok manusia merupakan
masyarakat pengembara akan tetapi pada saat-saat tertentu anggota-
anggotanya pasti berkumpul pada suatu tempat tertentu, misalnyan bila
mengadakan upacara-upacara tradisional. Masyarakat-masyarakat
setempat yang mempuyai tempat tinggal tetap dan permanent, biasanya
mempunyai ikatan solidaritas yang kuat sebagai pengaruh kesatuan tempat
tinggalnya. Memang dalam masyarakat modern, karena perkembangan
tekhnologi alat-alat perhubungan, ikatan pada tempat tinggal agak
berkurang, akan tetapi sebaliknya hal itu bahkan memperluas wilayah
pengaruh masyarakat setempat yang bersangkutan. Secara garis besar
masyarakat setempat berfungsi sebagai ukuran untuk menggaris bawahi
hubungan antara hubungan-hubungan sosial dengan suatu wilayah
geografis tertentu. Sebagai contoh, betapapun kuatnya pengaruh luar
misalnya dibidang pertanian mengenai soal cara-cara penanaman yang

129
lebih efisien, penggunaan pupuk dan sebagainya, akan tetapi masyarakat
desa masih tetap mempertahankan tradisi yaitu ada hubungan yang erat
dengan tanah, karena tanah itulah yang memberikan kehidupan kepadanya.
Akan tetapi tempat tinggal tertentu saja, walaupun merupakan suatu dasar
pokok, tidak cukup untuk membentuk masyarakat setempat. Di samping
itu harus ada suatu prasaan diantara anggota bahwa mereka saling
memerlukan dan bahwa tanah ynag mereka tinggali memberikan
kehidupan kepada semuanya. Prasaan demikian, yang pada hakikatnya
merupakan identifikasi dengan tempat tinggal,
dinamakanperasaan komuniti (commonity sentiment).
Unsur-unsur perasaan komuniti (commmonity sentiment) antara
lain :
a. Perasaan: unsur seperasaan akibat seseorang berusaha untuk
mengidentifikasikan dirinya dengan sebanyak mungkin orang dalam
kelompok tersebut, sehingga kesemuanya dapat menyebutkan dirinya
sebagai “kelompok kami”, “perasaan kami” dan lain sebagainya. Perasaan
demikian terutama timbul apabila orang-orang tersebut mempunyai
kepentingan yang sama dalam memenuhi kebutuhan hidup. Unsur
seperasaan harus memenuhi kebutuhan-kebutuhan kehidupan dengan
“altruism”, yang lebih menekankan pada perasaan solider dengan orang
lain. Pada unsur seperasaan kepentingan si individu diselaraskan dengan
kepentingan-kepentingan kelompok, sehingga dia merasakan
kelompoknya sebagai struktur sosial masyarakatnya.
b. Sepenanggungan: setiap individu sadar akan peranannya dalam kelompok
dan keadaan masyarakat sendiri memungkinkan peranannya dalam
kelompok dijalankan, sehingga dia mempunyai kedudukan yang pasti
dalam darah dagingnya sendiri.
c. Saling memerlukan: individu yang tergabung dalam masyarakat setempat
merasakan dirinya terghantung pada ”komuniti” nya yang meliputi
kebutuhan fisik maupun kebutuhan-kebutuhan psikologis. Kelompok yang
tertgabung dalam masyarakat setempat tadi, memenuhi kebutuhan-

130
kebutuhan fisik seseorang, misalnya atas makanan dan perumahan. Secara
psikologis, individu akan mencari perlindungan pada sekelompoknya
apabila dia berada dalam ketakutan, dan lain sebagainya. Perwujudan yang
nyata dari individu terhadap kelompoknya (masyarakat setempat) adalah
berbagai kebiasaan masyarakat, perilaku-perilaku tertentu yang secara has
merupakan ciri masyarakat itu. Contoh yang mungkin dapat memberikan
penjelasan lebih terang adalah aneka macam logat bahasa masyarakat
setempat.
Melalui logat bahasa yang khas dapat diketahui darimana asal
seseorang. Walaupun perkembangan komunikasi agak mengurangi fungsi
ciri tersebut, akan tetapi setiap masyarakat setempat, baik yang berupa
desa maupun kota, pasti memiliki logat bahasa tersendiri. Kecuali itu,
masing-masing masyarakat setempat mempunyai juga cerita-cerita rakyat
dengan fariasi tersendiri. Orang lampung percaya bahwa nenek moyang
mereka berasal dari segalaberak dan bernama si raja lampung: akan tetapi
masyarakat-masyarakat setempat mempunyai versi tersendiri mengenai
sejarah nenek moyangnya. Demikian pula misalnya cerita nyai loro kidul,
mempunyai bermacam-macam versi sesuai dengan daerah dimana cerita
tadi berkembang.
B. Tipe-tipe Masyarakat Setempat
Dalam mengadakan klasifikasi masyarakat setempat, dapat
digunakan 4 kriteria yang paling berpautan, yaitu :
1. Jumlah penduduk,
2. Luas, kekayaan dan kepadatan penduduk daerah pedalaman,
3. Fungsi-fungsi khusus masyarakat setempat terhadap seluruh masyarakat,
dan
4. Organisasi masyarakat setempat yang bersangkutan.

Kriteria tersebut diatas, dapat digunakan untuk membedakan antara


bermacam-macam jenis masyarakat setempat yang sederhana dan modern,
serta antara masyarakat pedesaan dan perkotaan. Masyarakat yang

131
sederhana apabila dibandingkan dengan masyarakat yang sudah kompleks,
terlihat kecil, organisasinya sederhana, sedangkan penduduknya tersebar.
Kecilnya masyarakat dan belum berkembangnya mesyarakat-masyarakat
tadi, disebabkan karena perkembangan tehnologinya yang lambat.
Pengangkutan dan perkembangan tehnologinya yang lambat.
Pengangkutan dan hubungan yang lambat, memperkecil ruang lingkup
hubungan dengan masyarakat lain. Tehnik berburu serta mengerjakan
tanah yang sederhana, memperkecil kemungkinan ekspploitasi. Kepadatan
penduduk sangat tipis dan berpindah-pindahnya masyarakat menyebabkan
mereka mendiami wilayah yang relatif sangat luas, walaupun tehnik
komunikasi masih bersahaja. Pengaruh tempat kediaman yang sangat
besar, paling banyak seseorang pindah kemasyarakat setempat yang
berlainan melalui ikatan perkawinan. Sosialisasi individu lebih mudah,
karena hubungan yang erat antara warga masayarakat setempat yang masih
sederhana. Kesetiaan dan pengabdian t8erhadap kelompok sangat kuat,
karena hidupnya tergantung dari kelompok. Bahkan mereka merasa masih
ada ikatan keluarga, sehingga seringkali dijumpai larangan untuk kawin
dengan anggota-anggota masyarakat  setempat yang sama. Dengan adanya
pengaruh-pengaruh yang datang dari luar, masyarakat setempat yang
masih sederhana tadi mulai mengenal hukum, ilmu pengetahuan, sistem
pendidikan modern dan lain-lain. Lembaga-lembaga kemasyarakatan baru
timbul, sehingga lama-kelamaan dikenal pembagian kerja yang tegas.
Semula organisasi lembaga-lembaga kemasyarakatan sangat sederhana
dan tradisioanal, sehingga agak mudah untuk mempelajarinya karena pola-
polanya yang tetap atau paling banyak hanya sedikit mengalami
perubahan. Masyarakat yang sederhana tersebut merupakan suatu unit
yang fungsional, dalam batas-batas tertentu belum mengenal spesialisasi
dan kelompok ini diangggap sebagai suatu kelompok primer.
(http://kompasmadura.blogspot.com/2016/03/pengertian-
masyarakat.html )

132
3.2.2. LATIHAN SOAL

a. Jelaskan  3 pandangan bahwa masyarakat sebagai suatu realitas yang


meliputi pandangan holistic, organisme dan kolektifitas
b. Jelaskan pengertian masyarakat dan karakteristik masyarakat menurut
para ahli
3.2.3 RANGKUMAN

Masyarakat ialah pengumpulan manusia yang banyak yang


bersatu dengan cara tertentu oleh karena adanya hasrat-
sedemikian rupa sehingga merasakan bahwa kelompok tersebut
dapat memenuhi kepentingan-kepentingan hidup yang utama,
maka kelompok tadi disebut masyarakat setempat. Sebagai
suatu perumpamaan, kebutuhan seseorang tidak mungkin
secara keseluruhan terpenuhi apabila dia hidup bersama-sama
rekan lainnya yang sesuku. Dengan demikian, kriteria utama
bagi adanya suatu masyarakat setempat adalah adanya social
relationships antara anggota suatu kelompok.

Kriteria masayarakat ada masyarakat setempat dan


masyarakat modern. Masyarakat setempat memiliki kriteria
adanya social relationships antara anggota suatu kelompok,
masyarakat yang bertempat tinggal di suatu wilayah (dalam arti
geografis) dengan batas-batas tertentu di mana faktor utama
yang menjadi dasar adalah interaksi yang lebih besar diantara
para anggotanya, dibandingkan dengan penduduk di luar batas
wilayah. mempuyai tempat tinggal tetap dan permanent,
biasanya mempunyai ikatan solidaritas yang kuat sebagai
pengaruh kesatuan tempat tinggalnya.

133
Sementara masyarakat modern memiliki karakteristik
adanya perkembangan teknologi dan perhubungan yang pesat
sehingga ikatan pada tempaat tinggal agak berkurang

3.2.4. TEST FORMATIF

1. Berikut ini adalah ciri-ciri masyarakat tradisional, kecuali


:
a. Didominasi adat istiadat lama
b. Adat istiadat tersebut merupakan aturan yang sudah
mantap dan mnecakup segala konsepsi system budaya
yang mengatur kehidupan manusia
c. Sangat dipengaruhi oleh perubahan-perubahan dari
ruang lingkungan alam dan social sekitarnya
d. Melangsungkan kehidupannya berdasarkan cara-cara
kebiasaan lama yang diwarisi oleh nenek moyang

2. Pengertian masyarakat transisi yang paling tepat adalah


a. Masyarakat yang mengalami perubahan dari suatu
masyarakat ke masyarakat lainnyaa
b. Masyarakat yang sangat bergantung terhadap
lingkungan
c. Masyarakat yang sebagian besar warganya memiliki
orientasi nilai budaya yang terarah terhadap
kehidupan dalam peradaban masa kini
d. Masyarakat yang mengalami perubahan sebagai
akibat masuknya pengaruh kebudayaan dari luar yang
mengalami kemajian di bidang iptek
3. Pernyataan yang menjelaskan tentang masyarakat terasing
terdapat di bawah ini kecuali :

134
a. Masyarakat yang sebagaian besar warganya memiliki
orientasi nilai budaya tearah kepada kehidupan dalam
peradaban murni
b. Secara geografis hidup didaerah terpencil yang sulit di
jangkau dan sering di sebut sebagai suku terasing
c. Sekelompok masyarakat yang memiliki kesamaan ciri
fisik, social dan budaya
d. Mendiami suatu kawasan terpencil, terpencar serta
berpindah –pindah
4. Berikut norma  moral yang berlaku di masyarakat,  di
antaranya... 
a. Norma agama yang bersumber dari ajaran agama
tsb
b. Norma kesopanan  yang bersumber dari pola pola
perilaku sebagai hasil interaksi sisial dalam
kehidupan kelompok
c. Norma hukum yang berlaku dalam kehidupan
sosial yang sumbernya dari undang undang 
d. Semuanya benar

135
136

Anda mungkin juga menyukai