Pengembangan Soal Matematika Model Pisa 5ba8baf2
Pengembangan Soal Matematika Model Pisa 5ba8baf2
1, Maret 2017
p-ISSN. 2503-0671, e-ISSN. 2548-5547
Tersedia Online di: http://ojs.umrah.ac.id/index.php/gantang/index
PENGEMBANGAN SOAL
MATEMATIKA MODEL PISA PADA
KONTEN QUANTITY UNTUK
MENGUKUR KEMAMPUAN
PEMECAHAN MASALAH
MATEMATIKA SISWA SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA
Febrina Bidasari
febrinabidasari@gmail.com
Program Studi Pendidikan Matematika
STKIP Muhammadiyah Pagaralam
2017
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan soal-soal model PISA pada konten quantity
untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematika siswa SMP yang valid dan
praktis, (2) mengetahui efek potensial soal-soal model PISA pada quantity terhadap
kemampuan pemecahan masalah matematika siswa SMP. Metode Penelitian ini merupakan
metode penelitian pengembangan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IX.2 SMP
Negeri 17 Palembang sebanyak 36 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah walk through dan tes. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa
penelitian ini telah menghasilkan (1) suatu produk soal matematika model PISA konten
quantity sejumlah 12 soal berbentuk soal uraian non objektif dan dilengkapi dengan kisi-
kisi, dan kartu soal. (2) prototype soal matematika model PISA konten quantity yang
dikembangkan mempunyai efek potensial terhadap kemampuan pemecahan masalah
matematika siswa dimana skor rata-rata siswa mencapai 54,64 yang dikategorikan baik.
Kata Kunci: penelitian pengembangan, soal-soal PISA konten quantity
Abstract
This study aims to: (1) produce valid and practical PISA based problems on quantity content
to examine Junior High School students’ problem solving skill; (2) recognize the potential
effect of those problems to students’ problem solving skill. Research and development was
the method of the study. There were 36 ninth graders of SMP Negeri 17 Palembang as the
subject of the study. Walk through and test were two ways conducted to obtain data. The
result showed (1) PISA based problem on quantity content were already constructed
followed by its blueprint, and question cards; (2) the prototype had potential effect towards
students’ problem solving skill which scored 54.64 and categorized good.
Keywords: research and development, PISA based problems on quantity content
63
JURNAL GANTANG. Maret 2017; II(1): 63 – 77
p-ISSN. 2503-0671
e-ISSN. 2548-5547
hanya meliputi tugas tugas yang harus mencari Dari hasil penelaahan peneliti terdapat
satu jawaban yang benar (konvergen). soal-soal tentang bilangan yang terdapat dalam
Kemampuan berpikir divergen, yaitu menjajaki buku paket matematika pada beberapa penerbit
berbagai kemungkinan jawaban atas suatu sangat penuh dengan perhitungan. Belum ada
masalah jarang diukur. Dengan demikian soal yang menuntut siswa untuk mampu
kemampuan intelektual anak untuk berkembang memecahkan masalah dalam menyelesaikan
secara utuh diabaikan. soal. Berbeda dengan soal PISA yang sangat
Padahal, Pemerintah dalam menuntut kemampuan siswa dalam
Permendiknas No 19 (2006), telah menghubungkan permasalahan yang sedang
mengisyaratkan bahwa pembelajaran mereka hadapi dengan materi yang telah
matematika dengan hanya memberikan soal- mereka pelajari di sekolah.
soal konvergen menyebabkan proses Berdasarkan hasil studi PISA tampak
pembenaran pembelajaran yang aktif dan bahwa untuk masalah matematika yang
kreatif ditelantarkan, dan dalam satu pilar menuntut kemampuan berpikir tingkat tinggi,
belajar disebutkan bahwa belajar itu untuk siswa Indonesia jauh di bawah rata-rata
membangun dan menemukan jati diri, internasional, bahkan bila dibandingkan dengan
dilaksanakan melalui proses pembelajaran yang Malaysia, Singapura, Thailand. Kemampuan
aktif, kreatif, dan menyenangkan. pemecahan masalah, kemampuan berpikir kritis
Untuk menanggulangi hal tersebut, dan kreatif siswa di Indonesia masih rendah,
didalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sehingga siswa lemah dalam menyelesaikan
(KTSP) yang berlaku sekarang, fokus dalam soal-soal tidak rutin yang berkaitan dengan
pembelajaran matematika hendaknya membuktikan, menalar, menggeneralisasi,
pendekatan pemecahan masalah. Masalah membuat konjektur, dan menentukan hubungan
tersebut mencakup masalah tertutup dengan antara fakta-fakta yang diberikan. Soal PISA
solusi tunggal, masalah terbuka dengan solusi dikembangkan berdasarkan 4 konten, keempat
tidak tunggal, dan masalah dengan berbagai konten tersebut meliputi: shape and space,
cara penyelesaian. change and relationship, quantity, dan
Dari uraian di atas jelas bahwa uncertainty.
pemecahan masalah adalah sangat penting di Soal-soal PISA sangat menuntut
dalam pembelajaran matematika, khususnya kemampuan penalaran dan pemecahan masalah.
masalah bilangan. Dalam keseluruhan materi Seorang siswa dikatakan mampu
matematika SMP yang terdapat dalam menyelesaikan masalah apabila ia dapat
kurikulum termasuk materi bilangan. Dalam menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh
penilaian PISA materi bilangan ini termasuk sebelumnya kedalam situasi yang belum
dalam satu konten dalam PISA yaitu quantity. dikenal (Wardhani, 2005). Di dalam soal-soal
Soal pada konten quantity berkaitan dengan PISA terdapat delapan ciri kemampuan kognitif
hubungan dan pola bilangan, antara lain matematika yaitu thinking and reasoning,
kemampuan untuk memahami ukuran, pola argumentation, communication, modelling,
bilangan dan segala sesuatu yang berhubungan problem posing and solving, representation,
dengan bilangan dalam kehidupan sehari-hari, using symbolic, formal, and technical language
seperti menghitung dan mengukur benda and operations, and use of aids and tools.
tertentu. Soal-soal pada konten quantity paling Penelitian pengembangan soal PISA
banyak diimplementasikan dalam kehidupan pernah dilakukan Devi (2011) mengenai
sehari-hari, seperti menghitung pajak, pengembangan soal matematika model PISA
mengukur waktu, jarak dan lain-lain. Terlihat untuk mengukur kemampuan komunikasi
jelas bahwa soal-soal pada konten quantity matematis siswa SD. Namun penelitian ini
penting untuk dikembangkan karena berkaitan belum membahas pengembangan soal PISA
langsung dengan kehidupan sehari-hari. pada konten quantity untuk siswa SMP.
65
JURNAL GANTANG. Maret 2017; II(1): 63 – 77
p-ISSN. 2503-0671
e-ISSN. 2548-5547
mengatasi masalah yang melibatkan data lebih Ketiga level pemecahan masalah
dari satu sumber atau menuntun mereka untuk tersebut untuk selanjutnya diramu dan berbaur
memberikan alasan berdasarkan informasi yang dalam soal-soal PISA yang disajikan dalam
diberikan enam level kemampuan matematika secara
Level 2: Pemecahan masalah yang menentukan umum. PISA sebagai studi/program
keputusan dan bernalar Internasional juga mengukur kemampuan
Kompetensi Pemecahan Masalah memecahkan masalah sehingga memudahkan
adalah kemampuan pemecahan masalah siswa, penilaian terhadap kemampuan-kemampuan
proses penalaran dan analitik serta penyelesaian pemecahan masalah pada setiap level PISA.
masalah yang membutuhkan keterampilan Adapun menspesifikasikan kemampuan-
membuat keputusan; siswa dapat menerapkan kemampuan pemecahan masalah pada setiap
berbagai jenis penalaran untuk menganalisis level soal yang diujikan dalam PISA
situasi dan menyelesaikan masalah yang sebagaimana yang dikutip dalam (Econtentplus,
membutuhkan untuk membuat keputusan 2009) sebagai berikut:
diantara beberapa alternatif; untuk menganalisis a. Soal Level 1
sebuah sistem atau membuat keputusan, siswa Menyelesaikan permasalahan yang jelas dan
menggabungkan dan mensintesis informasi dari langsung
berbagai sumber; siswa mampu b. Soal Level 2
menggabungkan berbagai bentuk representasi Menarik kesimpulan secara langsung
(misalnya bahasa yang formal, informasi yang c. Soal Level 3
ada pada grafik), menangani representasi yang Menggunakan strategi pemecahan masalah
tidak biasa (misalnya menyatakan dalam bahasa yang sederhana
pemograman atau diagram alir terkait dengan d. Soal Level 4
susunan struktur atau mekanis komponen) dan Mampu bekerja dengan batasan-batasan dan
menarik kesimpulan berdasarkan dua atau lebih asumsi-asumsi
sumber informasi e. Soal Level 5
Level 3: Pemecahan masalah yang komunikatif Memilih, membandingkan, dan
dan cemerlang mengevaluasi strategi pemecahan masalah
Kompetensi pemecahan masalah adalah yang sesuai
Siswa mampu melakukan pendekatan secara f. Soal Level 6
sistematis, membangun representasi mereka Siswa dapat menyelidiki dan memodelkan
sendiri yang digunakan untuk membantu permasalahan pada situasi kompleks.
mereka dalam menyelesaikan permasalahan;
II. Metode Penelitian
siswa mampu membuktikan bahwa solusi yang
Subjek penelitian adalah siswa kelas IX
mereka berikan memenuhi/sesuai dengan yang
SMP Negeri 17 Palembang.
diharapkan oleh soal; siswa
Metode Penelitian
mengkomunikasikan solusi mereka
1. Prosedur Penelitian
menggunakan pernyataan tertulis yang akurat
1) Preliminary
dan menggunakan representasi-representasi
i. Persiapan
yang lain; siswa cenderung mempertimbangkan
Tahap analisis ini merupakan
dan menangani sejumlah besar kondisi seperti
langkah awal penelitian pengembangan.
memperhitungkan batasan yang bersifat
Tahap ini dilakukan analisis terhadap
sementara, dan batasan lainnya; masalah yang
kompetensi dasar soal yang
diberikan pada level ini bersifat komplek yang
dikembangkan, analisis terhadap peserta
menuntun dan mengharuskan siswa mengatur
didik serta mengobservasi kondisi kelas
pekerjaan mereka dan mengembangkan
dan sekolah yang dijadikan sebagai
penyelesaian yang unik
tempat penelitian, mengadakan
67
JURNAL GANTANG. Maret 2017; II(1): 63 – 77
p-ISSN. 2503-0671
e-ISSN. 2548-5547
pemecahan masalah matematika adalah 100- sebagai alat pengumpul data karena
0=100. Kemudian, peneliti membagi interval instrumen tersebut sudah baik. (Arikunto,
ini menjadi 4 selang rata-rata 25. 1999). Untuk perhitungan reliabilitas
Skor akhir siswa diperoleh dalam penelitian ini digunakan rumus
dengan menganalisis data hasil tes, alpha. (Arikunto, 1999)
kemudian skor akhir siswa ini dikonversikan 1. Kriteria Keberhasilan
dalam data kualitatif untuk menentukan Kriteria keberhasilan yang
kategori tingkat kemampuan pemecahan diharapkan dalam penelitian ini adalah
masalah matematika siswa sebagai berikut: dihasilkannya produk soal matematika
tipe PISA pada konten quantity yang
valid, praktis, dan efektif terhadap
kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa Sekolah Menengah
Pertama.
Kevalidan dari soal matematika tipe
PISA pada konten quantity diperoleh
1) Uji Validitas dan Perhitungan hasil validasi dari pakar yang berupa
Reliabilitas saran, komentar, dan One-to-one serta
Menurut Sugiyono (2007) dengan hasil analisis validasi butir soal dan
menggunakan instumen yang valid dan reliabilitas soal pada uji coba butir soal.
reliabel dalam pengumpulan data, maka Kevalidan berarti soal matematika
diharapkan hasil penelitian ini akan tipe PISA pada konten quantity sesuai
menjadi valid dan reliabel. Jadi, dengan apa yang diukur. Dalam
instrumen yang valid dan reliabel penelitian ini kevalidan tersebut adalah
merupakan syarat mendapatkan hasil valid jika terkategori dengan baik sesuai
penelitian yang valid dan reliabel. Hal ini dengan kriteria yang ditetapkan yaitu
tidak berarti bahwa dengan menggunakan konten, konstruk, dan bahasa. Dan
instrumen yang telah teruji validitas dan kevalidan dalam penelitian ini juga
reliablitasnya, otomatis hasil (data) berarti valid berdasarkan analisis validasi
penelitian menjadi valid dan reliabel. Hal butir soal dan reliabilitas soal pada uji
ini masih akan dipengaruhi oleh kondisi coba butir soal.
objek yang diteliti dan kemampuan orang Kepraktisan soal matematika tipe
yang mneggunakan instrumen. PISA pada konten quantity diamati dari
a. Validitas Butir Soal hasil pengamatan small group.
Validitas adalah suatu ukuran yang Kepraktisan berarti mudah dipakai oleh
menunjukkan tingkat kevalidan atau pengguna, soal matematika tipe PISA
kesahihan suatu instrumen. Untuk pada konten quantity dikategorikan
menghitung validitas item soal digunakan praktis jika soal sesuai dengan kriteria
rumus korelasi Product moment sebagai berikut:
(Arikunto, 1999). Dengan taraf nyata α a) Sesuai dengan tingkat pendidikan
0,05%, jika 𝑡(1−1⁄ 𝛼)(𝑛−2) < 𝑡hitung maka siswa yaitu siswa SMP
2 b) Konteks yang diberikan mudah
butir soal dikatakan valid.
dipahami siswa
b. Reliabilitas
c) Mudah dibaca dan tidak menimbulkan
Reliabilitas digunakan untuk
penafsiran ganda
menunjukkan bahwa suatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan
71
JURNAL GANTANG. Maret 2017; II(1): 63 – 77
p-ISSN. 2503-0671
e-ISSN. 2548-5547
SMP Negeri 17 Palembang dengan kemampuan Uji coba lapangan (field test) dilakukan
berbeda. Dalam pelaksanaan small group, di kelas IX.2 SMP Negeri 17 palembang dengan
peneliti juga mengamati siswa ketika jumlah siswa sebanyak 36 siswa yang terdiri dari
mengerjakan soal-soal yang diberikan. Berbeda 15 siswa laki-laki dan 21 siswa perempuan.
dengan uji coba one-to-one, pada tahap ujicoba Field test ini bertujuan untuk mengetahui efek
small group intensitas siswa bertanya tentang potensial soal matematika model PISA pada
maksud soal atau kalimat soal sudah berkurang. konten quantity terhadap kemampuan
Berdasarkan uji validitas butir soal serta pemecahan masalah matematika siswa
komentar dan saran siswa pada small group khususnya potensi siswa dalam pemecahan
maka peneliti mengambil tindakan dan masalah.
keputusan langkah tindakan revisi sebagaimana B. Deskripsi Analisis Data Tes Soal PISA pada
diuraikan pada Tabel 4.6 berikut: Konten Quantity untuk mengukur
kemampuan pemecahan masalah
Data hasil tes soal PISA pada konten
quantity dianalisis untuk menentukan persentase
rata-rata nilai akhir siswa yang selanjutnya
dikonversikan ke dalam data kualitatif untuk
menentukan kategori tingkat kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa. Adapun
persentase tingkat kemampuan pemecahan
masalah matematika siswa kelas field test
terhadap 12 soal tersebut, dapat dilihat pada
Tabel 4.7 sebagai berikut:
(expert reviews, one-to-one, small group) dan mampu memahami soal dan merencanakannya
field test serta revisi pada masing-masing tahap dengan benar namun sulit untuk melakukan
ini telah menghasilkan seperangkat soal penyelesaiannya. Selain itu, juga terdapat siswa
matematika model PISA pada konten quantity yang tidak bisa mengerjakan karena tidak
yang valid dan praktis. Soal tersebut dinyatakan memahami soal.
valid setelah melalui proses validasi dari
IV. Penutup
beberapa validator yang telah memberikan
Dari Penelitian ini telah menghasilkan
kontribusi berupa saran dan komentar terhadap
suatu produk pengembangan soal matematika
perbaikan soal baik dari segi konten (sesuai
sehingga dapat disimpulkan sebagai berikut:
dengan ciri PISA, indikator kemampuan
1. Penelitian ini telah menghasilkan suatu
pemecahan masalah), konstruks
produk soal matematika model PISA pada
(mengembangkan kemampuan pemecahan
konten quantity untuk siswa kelas IX SMP
masalah, kaya dengan konsep, sesuai dengan
yang valid dan praktis. Valid tergambar dari
level siswa SMP kelas IX SMP), dan bahasa
hasil penilaian validator, dimana semua
(sesuai dengan EYD, soal tidak berbelit-belit,
validator menyatakan sudah baik berdasarkan
soal tidak mengandung penafsiran ganda, dan
konten (sesuai kompetensi dasar, dan
jawaban jelas). Setelah soal dinyatakan valid
indikator), konstruk (sesuai dengan teori dan
secara kuantitatif berdasarkan konten, konstruk,
kriteria soal PISA), dan bahasa (sesuai
dan bahasa kemudian soal diujicobakan terhadap
dengan kaidah bahasa yang berlaku dan
siswa kelas IX.3 SMP Negeri 17 Palembang
EYD). Selain itu kevalidan soal model PISA
sebanyak 38 siswa untuk menganalisis validasi
ini tergambar setelah dilakukan analisis
butir soal dan realibilitas soal. Dari hasil analisis
validasi butir soal pada kelas uji coba
butir soal tersebut diperoleh semua soal (12 soal)
sebelum diadakan field test. Praktis tergambar
yang valid dengan koefisien realibilitas r11 =
dari hasil uji coba small group dimana
0,871 (realibilitas tinggi).
sebagian besar siswa dapat menyelesaikan
Dari hasil revisi berdasarkan
soal model PISA pada konten uncertainty
komentar/saran siswa pada one-to-one dan small
yang diberikan.
group evaluation menunjukkan bahwa soal yang
2. Berdasarkan proses pengembangan diperoleh
dikembangkan praktis. Soal tersebut
bahwa prototype soal model PISA pada
dikategorikan praktis tergambar dari hasil
konten quantity yang dikembangkan memiliki
pengamatan pada uji coba small group, dimana
efek potensial yang positif terhadap
semua siswa dapat menggunakan perangkat soal
kemampuan pemecahan masalah matematika
dengan baik. Hal ini menujukkan bahwa soal
siswa, walaupun efek potensial tersebut
yang dikembangkan sesuai dengan alur pikiran,
54,64% siswa menguasai kemampuan
konteks yang diberikan/diketahuBerdasarkan
pemecahan masalah matematika. Ini berarti
hasil tes dan wawancara dengan siswa, diketahui
bahwa siswa memiliki potensi untuk
bahwa soal-soal matematika model PISA konten
mengembangkan pengetahuan mereka sendiri
quantity untuk mengukur kemampuan
sehingga ada efek potensial.
pemecahan masalah yang dikembangkan bisa
Berdasarkan hasil penelitian dan
menggali potensi matematis siswa. Siswa tidak
kesimpulan, maka disarankan:
hanya sekedar memiliki pengetahuan tetapi lebih
1. Guru matematika hendaknya menggunakan
dari itu. Mereka menggunakan pengetahuan
perangkat soal matematika model PISA
tersebut dalam memecahkan masalah berupa
konten quantity yang telah dibuat sebagai
soal-soal yang merupakan aplikasi dari
alternatif dalam perbaikan evaluasi
kehidupan nyata. Ada siswa yang mampu
pembelajaran sehingga dapat digunakan
memahami soal dengan baik, mampu
untuk melatih kemampuan pemecahan
menjawabnya dengan benar dan memberikan
masalah matematika siswa.
penjelasan untuk menjawabnya. Ada juga yang
75
JURNAL GANTANG. Maret 2017; II(1): 63 – 77
p-ISSN. 2503-0671
e-ISSN. 2548-5547
76
Bidasari: Pengembangan Soal Matematika Model PISA …(7)
77
JURNAL GANTANG. Maret 2017; II(1): 63 – 77
p-ISSN. 2503-0671
e-ISSN. 2548-5547
78