Anda di halaman 1dari 2

Pencegahan

Banyak tipe kanker dapat di cegah dengan modifikasi gaya hidup, tetapi untuk pasien
LLK di ketahui sangat sedikit faktor resiko dan tidal dapat dihindari sehingga tidak dapat di
lakukan pencegahan.

(BUKU IPD FKUI)

Komplikasi
Infeksi, merupakan komplikasi dan penyebab utama kematian. S.pneumoniae, S.aureus
dan H.influenzae merupakan organism yang sering di jumpai pada pasien LLK yang tidak di
berikan terapi imunisupresi. Telah terjadi perubahan spectrum penyakit dan bakteri penyebab
pada pasien-pasien yang diberikan preparat imunosupresan. Yaitu meliputi baik bakteri gram
negative maupun bakteri oportunistik seperti candida, mycobacterium tuberculosis, listeria,
p.carinii, cytomegalovirus, aspergillus dan virus herpes. Pasien LLK yang berusia lebih dari 65
tahun dan/ atau dengan stadium lanjut mempunyai resiko lebih tinggi terhadap infeksi dan
biasanya membutuhkan terapi suportif untuk profilaksis.
Hipogamaglobulinemia, di jumapi lebih dari 66% pasien pada akhir penyakit ini. Semua
kelas imunoglobun (IgG,IgA, dan IgM) biaanya menurun, meskipun juga di jumpai hanya satu
atau dua immunoglobulin saja yang turun. Penuruan immunoglobulin dan neutrophil sangat
bermakna menyebabkan kerentanan pasien terhadap infeksi bakteri.
Transformasi menjadi keganasan limfoid yang agresif. Terjadi sekitar 10-15%. Yang
tersering adalah sindroma richter dan leukemia prolimfositik. Pasien dengan sindroma richter
(limfoma sel besar) sering di dapatkan limfadenopati dan hepatosplenomegaly yang progesif,
demam, nyeri abdomen, penurunan berat badan, anemia dan trombositopnia progresif, dengan
peningkatan limfositosis perifer dan LDL secara cepat.
Komplikasi akibat penyakit autoimun, meliputi tes anti globulin direct yang positif
(coomb’s test), anemia hemolitik, trombositopenia, neutropenia dan aplasia sel darah merah
murni atau agranulositosis.
Keganasaan sekunder, lokasi tersering meliputi kulit (melanoma dan karsinoma), paru
dan saluran cerna. Hal ini dianggap sebagai konsekuensi terpi imunosupresi yang poten.
Gangguan atau keganasan hematologi lainya juga di laporkan mempunyai hubungan dengan
LLK. Perdarahan, Lokasi perdarahan yang paling sering adalah pada kulit, mata,
membran mukosa hidung, ginggiva dan saluran cerna. Perdarahan yang mengancam jiwa
biasanya terjadi pada saluran cerna dan sistem saraf pusat, selain itu juga pada paru, uterus dan
ovarium. Perdarahan yang mengancam jiwa lebih sering terjadi pada leukemia akut dan
merupakan masalah yang serius. Perdarahan menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas
pada leukemia akut terutama pada leukemia mielositik akut dengan diferensiasi monositik dan
leukemia promielositik akut. Komplikasi perdarahan mengakibatkan mortalitas 7 – 10% pada
pasien leukemia akut yang terjadi dalam beberapa hari atau minggu pertama setelah diagnosis.
Leukemia yang paling sering dihubungkan dengan perdarahan yang mengancam jiwa adalah
Leukemia Promielositik Akut.

Anda mungkin juga menyukai