Anda di halaman 1dari 3

Cara Pencegahan Pada Pasien Trakhoma

1. Pengertian Trakhoma

Trakhoma adalah infeksi pada mata, bakteri yang dapat menyebabkan kebutaan.
Penyakit trachoma disebabkan oleh bakteri Clamydia Trachomatis dari filum Clamydiae
dengan type A, B, dan C. bakteri ini ditemukan di Afrika Subhara, Timur Tengah, Afrika
Utara, Amerika Tengah, Australia dan Asia. Bakteri Clamydia Trachomatis memiliki masa
inkubasi 5 sampai 14 hari yang biasanya menginfeksi kedua mata, pada semua usia terutama
pada anak-anak (Lukitasari, 2011).

2. Penyebab
Trakhoma disebabkan oleh Clamydia Trachomatis dan menyebar dari individu yang
terinfeksi ke individu lain melalui beberapa faktor 3F yaitu (Lukitasari, 2011):
1) Lalat (Flies)
Lalat akan tertarik pada kotoran mata dan hidung, sehingga akan hinggap di wajah
penderita kemudian lalat akan hinggap di wajah individu lain dan terjadilah
penyebaran Clamydia Trachomatis. Disini faktor kepadatan penduduk ikut
mempermudah penyebaran.
2) Fomites
Yaitu baju, handuk, sapu tangan dan sebagainya yang sering digunakan bersamaan
untuk membersihkan wajah, sehingga kotoran wajah dan hidung akan berpindah dari
satu individu ke individu lain.
3) Jari tangan (Finger)
Jari tangan yang dipergunakan untuk menggosok mata yang terinfeksi kemudian
memegang mata individu yang lain. Bisa juga jari tangan yang terkontaminasi,
kemudian dipakai untuk menggosok mata sendiri, sehingga terjadi penyebaran
Clamydia Trachomatis.
3. Tanda dan Gejala Trakhoma
1) Keluarnya cairan pada mata yang mengandung lendir dan nanah
2) Kelopak mata mengalamo pembengkakan
3) Trichiasis
4) Pemvangkakakn kelenjar getah bening di depan telinga
5) Sensivitas terhadap cahaya terang
6) Garis parut akan muncul pada kornea
7) Ulkus kornea

4. Penatalaksanaan
Rekomendasi saat ini untuk pengobatan trachoma aktif adalah salep mata tetrasilin 1 yang
diaplikasikan dua kali sehari selama 2 bulan dan azitromisin 100 mg yang diberikan sebagai
dosis tunggal. Eritromisin topical diberikan pada frekuensi yang sama seperti tetrasiklin
topical dan tetrasiklin oral 1,5-2 gram per hari dalam dosis terbagi selama 3 minggu juga
efektif. Eritromisin oral direkomdasikan untuk pengobatan kasus yang resisten terhadap
tetrasiklin (American Academy of Ophtalmologi, 2015).
Trakhoma pada orang dewasa, biasanya membaik spontan pada hari ke 6-8 bulan. Saat ini
salah satu regimen berikut direkomndasikan sebagai antibiotik oral yaitu:
1) Azitromisin dosisi tunggal 1000 mg
2) Doxycycline 100 mg 2x1 selama 7 hari
3) Tetrasiklin 250 mg 4x1 selama 7 hari
4) Eritromisin 500 mg selama 7 hari (American Academy of Ophtalmologi, 2015)
Pengobatan penyakit trakhoma dilakukan untuk mencegah kebutaan akhibat kegiatan
bulu mata menggores kornea (Burton, Rojak. 2015). Perawatan yang dilakukan terdiri dari
non bedah dan tindakan pembedahan:
1) Perawatan non bedah
Pencukuran bulu mata dengan forsep dan pengembalian kelopak mata untuk memaksa
bulu mata kembali pada posisi yang benar
2) Perawatan bedah
Elektolisis adalah prosedur bedah dengan menggunakan jarum halus yang dialiri arus
listrik pada folikel bulu mata. Prosedur lainnya adalah bilamellar tarsal rotation
(BLTR), posterior lamellar tarsal rotation (PLTR), tarsal advance and rotation.
5. Cara Pencegahan
Dalam upaya pencegahan trachoma, WHO menyusun strategi SAFE yaitu:
1) Surgery, operasi yang murah untuk pasien dengan penyalit stadium lanjut
2) Antibiotic, pengobatan dengan antibiotic azitromisin atau tetrasiklin salep mata
3) Facial Cleanlines: memperbaiki kebiasaan dengan sering mencuci muka dengan air
bersih
4) Environment Improvement: memperbaiki lingkungan yang meliputi promosi perbaikan
hygiene sanitasi dan peningkatan akses air besih (Mohammadpour, 2016)

Anda mungkin juga menyukai