Anda di halaman 1dari 15

VOL. 2 NO.

1 2018 ISSN: 2541-5255

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP VOLUME PENJUALAN


PADA MINI MARKET MINAMART'90 BANDUNG

Indra Sasangka
Rahmat Rusmayadi
STIE Muhammadiyah Bandung
Jl. Karapitan No.143 Bandung

Abstrak

Dalam menenuhi permintaan kebutuhan masyarakat, perusahaan harus menghadapi


persaingan yang ketat baik untuk perusahaan yang sejenis maupun yang berbeda sama
sekali. Maka Pelayanan kepada konsumen menjadi sangat penting artinya bagi kehidupan
suatu perusahaan, karena tanpa konsumen, maka tidak akan terjadi transaksi jual beli
diantara keduanya. sehingga menuntut perusahaan untuk melakukan persaingan yang
sangat ketat.Untuk dapat terus bertahan perusahaan dituntut untuk melakukan strategi
bauran pemasaran dengan baik. Untuk meningkatkan volume penjualan perusahaan harus
mampu memasarkan produknya dengan baik. Kegiatan pemasaran perusahaan akansangat
berpengaruh terhadap volume penjualan. Meningkatnya volume penjualan dapat dicapai
jika strategi bauran pemasaran diterapkan dalamperusahaan dengan tepat.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif yang
merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan dengan kegunaan
tertentu. Dan cara ilmiah ini berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri
keilmuan yang rasional, empiris dan sistematis. Dikatakan rasional itu karena kegiatan
penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga dapat terjangkau oleh
penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera
manusia, dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sedangkan sistematis itu berarti proses
yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat
logis.
Dari hasil penelitian ini diperoleh bentuk persamaan regresi linear sederhana
sebagai berikut : Y = 38.496 + 0.881X, artinya bahwa peningkatan aspek penetapan harga
akan mengakibatkan peningkatan terhadap volume penjualan. Dengan kata lain setiap
peningkatan aspek kualitas pelayanan sebesar 1 akan diikuti dengan peningkatan aspek
volume penjualan sebesar 0.881. Demikian pula sebaliknya, jika aspek kualitas pelayanan
mengalami penurunan sebesar 1 maka aspek volume penjualan pasti akan cenderung
mengalami penurunan sebesar 0.881.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa besarmya kontribusi pengaruh variabel kualitas
pelayanan (kehandalan, ketanggapan, jaminan, empati dan bukti fisik) terhadap kualitas
pelayanan pada minimarket Minamart’90 adalah sebesar 67 %. Sementara sisanya sebesar
33 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

Kata kunci : Kualitas Pelayanan dan Volume Penjualan

129 | J u r n a l I l m i a h M a n a j e m e n E k o n o m i d a n A k u n t a n s i
VOL. 2 NO. 1 2018 ISSN: 2541-5255

menguntungkan harus menjadi tujuan


perusahaan, dan bukannya volume untuk
PENDAHULUAN kepentingan volume itusendiri.
Seiring dengan perkembangan Untuk meningkatkan volume
ekonomi di Indonesia saat ini, proses penjualan perusahaan harus mampu
pemenuhan kebutuhan hidup yang memasarkan produknya dengan baik.
menyangkut kebutuhan primer dan Kegiatan pemasaran perusahaan akansangat
kebutuhan sekunder meningkat terus berpengaruh terhadap volume penjualan.
menerus. Hal ini menyebabkan manusia Meningkatnya volume penjualan dapat
yang berperan sebagai konsumen dicapai jika strategi bauran pemasaran
menginginkan proses pembelian barang- diterapkan dalamperusahaan dengan tepat.
barang kebutuhan sehari-hari tercipta lebih Di zaman globalisasi ini persaingan
mudah, dimana saat ini kita mengenalnya bisnis telah membuat berbagai perusahaan
sebagai tempat belanja yang mudah dan berlomba untuk merebut dan
langsung, dan di kenal dengan sebutan mempertahankan pangsa pasarnya dengan
minimarket dalam sekala kecil dan menanamkan modalnya dibidang usaha
supermarket hingga hypermarket dalam retail serta memperluasnya, sehingga
sekala yang lebih besar. mendorong pemerintah untuk mengeluarkan
Dalam menenuhi permintaan sebuah peraturan yang memperhitungkan
kebutuhan masyarakat, perusahaan harus kondisi sosial ekonomi masyarakat.
menghadapi persaingan yang ketat baik Dengan munculnya usaha-usaha retail
untuk perusahaan yang sejenis maupun baru tersebut tentu dapat mempengaruhi
yang berbeda sama sekali. Maka Pelayanan pangsa pasar yang sudah ada. Untuk
kepada konsumen menjadi sangat penting menjaga timbulnya persaingan yang tidak
artinya bagi kehidupan suatu perusahaan, sehat antara toko modern dan pasar
karena tanpa konsumen, maka tidak akan tradisional melalui Peraturan Presiden
terjadi transaksi jual beli diantara keduanya. Nomor 112 Tahun 2007 tentang pengaturan
sehingga menuntut perusahaan untuk lokasi Minimarket dengan Pasar
melakukan persaingan yang sangat Tradisional, diantaranya disebutkan :
ketat.Untuk dapat terus bertahan perusahaan - Dalam Pasal 4 ayat (1) Perpres
dituntut untuk melakukan strategi bauran 112/2007, disebutkan setiap toko
pemasaran dengan baik. Menurut Kasmir modern wajib memperhitungkan
dan Jakfar (2012:47), pemasaran dapat pula kondisi sosial ekonomi mayarakat
diartikan sebagai upaya untuk menciptakan sekitar serta jarak antara toko modern
dan menjual produk kepada berbagai pihak dengan pasar tradisional yang ada.
dengan maksud tertentu. - dalam Pasal 5 ayat 4, disebutkan
Tujuan menggunakan konsep bahwa minimarket boleh berlokasi
pemasaran adalah untuk memperbaiki pada setiap sistem jaringan jalan,
hubungan konsumen karena hubungan yang termasuk sistem jaringan jalan
lebih baik sangat menguntungkanbagi lingkungan pada kawasan pelayanan
perusahaan, dan dapat meningkatkan laba. lingkungan (perumahan) di dalam
Untuk dapat meningkatkan laba perusahaan kota / perkotaan.
harus dapat meningkatkan volume Berdasarkan peraturan tersebut di atas
penjualan. Menurut BasuSwastha artinya, minimarket masih bisa membuka
(2007:17), volume penjualan yang gerai hingga ke wilayah pemukiman warga.

130 | J u r n a l I l m i a h M a n a j e m e n E k o n o m i d a n A k u n t a n s i
VOL. 2 NO. 1 2018 ISSN: 2541-5255

Hal ini tentu mendorong para pengusaha dengan mengutamakan kenyamanan yang
retail untuk melakukan peningkatan diterima konsumen setiap kali berkunjung
pelayanan terhadap konsumen serta dan berbelanja.
menetapkan strategi pelayanan yang tepat Persaingan bisnis ritel Minimarket
agar para konsumen yang telah dikuasai khususnya di kota Bandung saat ini cukup
dapat dipertahankan atau bisa meningkatkan ketat. Berdasarkan data dari Dinas Koperasi
jumlah konsumen yang sudah ada tersebut. UKM, Perindustrian, dan Perdagangan
Para penjual harus bisa menemukan (Diskoperindag), jumlah minimarket di
berbagai strategi yang tepat untuk mencapai Kota Bandung hingga tahun 2011 berjumlah
keunggulan yang kompetitif, dengan 357 buah minimarket. Sehingga dapat kita
harapan bisa mempertahankan pasar dan temui minimarket hampir disetiap lokasi di
memenangkan persaingan. Keadaan ini kota Bandung, selain dengan posisi
menuntut perusahaan untuk selalu minimarket tidaklah berjauhan juga
melakukan inovasi di setiap layanan yang berdekatan dengan pasar-pasar tradisional.
akan mereka berikan kepada konsumen

Tabel 1.
Data Sarana Perdagangan Kota Bandung Tahun 2009-2011
Jumlah
Jenis sarana
No
perdagangan
2009 2010 2011
1 Mall 47 41 28

2 Supermarket 51 40 26

3 Minimarket 229 316 357

4 Hypermarket 2 5 8

5 Perkulakan 5 3 3

6 Departemen store 11 13 16

7 Factory outlet 98 98 98

8 Distribusi store 135 135 135


Sumber : Data Dinas KUKM dan industri perdagangan Kota Bandung, 2011

131 | J u r n a l I l m i a h M a n a j e m e n E k o n o m i d a n A k u n t a n s i
VOL. 2 NO. 1 2018 ISSN: 2541-5255

Dari fakta di atas, tentu saja bertambah. Minimarket Minamart’90


menuntut para produsen mini market untuk merupakan perusahaan eceran yang menjual
menyiapkan strategi bagaimana cara beraneka ragam kebutuhan pribadi dan
meningkatkan rasa kenyamanan konsumsi rumah tangga sehari-hari yang di
(convenience) yang memuaskan para miliki oleh Pimpinan Cabang
konsumen, terutama dengan konsumen Muhammadiyah Lengkong Kota Bandung
minimarket yang ada di kota Bandung dan telah berdiri sejak tahun 2008, namun
sangat heterogen. Setiap konsumen untuk dapat memberikan layanan yang lebih
mempunyai hak untuk dapat memilih yang baik kepada konsumen atau pelanggan,
mereka sukai, apabila mereka tidak suka salah satunya adalah dengan
dengan satu minimarket mereka berhak memperhatikan keluhan yang disampaikan
untuk mencari minimarket yang lain dengan pelanggan secara langsung.
mengevaluasi atributatribut mana yang tepat Terdapat data keluhan pelanggan
dan kurang tepat untuk mereka. selama tiga tahun, yaitu tahun 2013, tahun
Seperti halnya Minimarket 2014 dan tahun 2015 yang dicatat dalam
Minamart’90 yang terletak di Jl. Nilem No. buku keluhan Toko dari Minimarket
9 Buahbatu Bandung, yang saat ini tengah Minamart’90, sebagaimana tercermin dalam
bersaing dengan toko-toko pengecer atau tabel di bawah ini.
minimarket lain yang jumlahnya semakin

Tabel 2.
Data Keluhan Pelanggan
Mini Market Minamart’90 tahun 2013-2015
Keterangan 2013 2014 2015
Stock barang kosong 8 10 6
Harga dikasir tidak sesuai dengan harga di rak 3 7 4
Cacat kemasan 7 9 5
Tempat parker 11 2 8
Kurang ramahnya para pramuniaga kepada
pelanggan 4 8 6
Jumlah keluhan 33 36 29
Sumber : Data Keluhan pelanggan Mini Market Minamart’90

Dari informasi dapat dijadikan sejauh mana kemampuan perusahaan atau


bahan evaluasi tentang masih kurangnya organisasi mampu melayani atau memberi
layanan yang diberikan oleh pihak pelayanan secara maksimal kepada para
Minimarket Minamart’90 kepada pelanggannya.
pelanggannya. Kualitas pelayanan tentu Dengan adanya keluhan pelanggan
dapat memberikan kontribusi kepada terhadap pelayanan minimarket
perusahaan dalam meningkatkan minamart’90, maka akan berpengaruh pada
pendapatan jangka panjangnya yaitu pada penjualan di Minimarket Minamart’90 yang

132 | J u r n a l I l m i a h M a n a j e m e n E k o n o m i d a n A k u n t a n s i
VOL. 2 NO. 1 2018 ISSN: 2541-5255

di tunjukan dengan jumlah penjualan yang penurunan sebagaimana tercantum pada


tidak mengalami peningkatan yang tabel dibawah ini :
signifikan, bahkan cenderung terjadi

Tabel 3.
Total Volume Penjualan
PERINCIAN LABA RUGI 2013 2014 2015
PENJUALAN BERSIH 507,097,650.00 478,372,100.00 445,511,600.00
HARGA POKOK PENJUALAN 432,368,476.79 404,649,940.00 381,223,254.02
LABA KOTOR 74,729,173.21 73,722,160.00 64,288,345.98
Margin % 14.72 15.41 14.44
SPD 1,451,545.81 1,341,954.82 1,305,407.83
STD 102.51 91.07 81.91
APC 14,218.63 14,726.06 15,940.56
HARI BUKA 29.25 29.75 28.58
LPP 82,835,897.92 86,820,970.08 36,732,391.75
DSI 57.72 65.19 29.77
Sumber : Data Penjualan Minimarket Minamart’90

Kelima dimensi kualitas layanan ini volume/vo·lu·me/ n 1 isi atau besarnya


menjadi kesan awal yang diterima benda dalam ruang; 2 tingkat kenyaringan
pelanggan apabila mengunjungi perusahaan atau kekuatan (tentang bunyi, suara, dan
tersebut. Persepsi puas atau tidak puas sebagainya); 3banyaknya; besarnya; bobot
bergantung pada kualitas layanan yang (tentang ekspor, pekerjaan, dan
diberikan oleh perusahaan tersebut. sebagainya): -- ekspor tahun ini melebihi --
(Kusumawatie, 2005) dalam situasi ekspor tahun yang lalu; -- pekerjaan
persaingan yang semakin kompleks, meningkat pada akhir tahun anggara.
kebutuhan dan keinginan pelanggan selalu (http://kamusbahasaindonesia.org/volume)
meningkat diikuti dengan tingkat Volume atau bisa juga disebut kapasitas
kemampuan tertentu dari pelanggan. adalah penghitungan seberapa banyak ruang
Semakin tinggi tingkat kemampuan yang bisa ditempati dalam suatu objek.
pelanggan maka semakin tinggi pula Objek itu bisa berupa benda yang beraturan
tuntutan yang diminta dalam pelayanan. ataupun benda yang tidak beraturan. Benda
Apabila harapannya terpenuhi yang beraturan misalnya kubus, balok,
pelanggan akan merasa puas, sehingga akan silinder, limas, kerucut, dan bola. Benda
melakukan pembelian ulang, selain itu yang tidak beraturan misalnya batu yang
pelanggan yang puas akan membantu untuk ditemukan di jalan. Volu
mendapatkan pelanggan baru yang [..]Sumber: id.wikipedia.org
mendorong peningkatan volume penjualan.
Definisi Penjualan
KERANGKA TEORITIS & HIPOTESIS Sumber pendapatan suatu perusahaan
Volume Penjualan adalah berasal dari penjualan, karena
Definisi Volume dengan adanya penjualan dapat mengubah
posisi harta perusahaan. Penjualan

133 | J u r n a l I l m i a h M a n a j e m e n E k o n o m i d a n A k u n t a n s i
VOL. 2 NO. 1 2018 ISSN: 2541-5255

merupakan puncak kegiatan dalam seluruh Kemampuan perusahaan dalam


kegiatan perusahaan. Berikut ini akan menjual produknya menentukan
dikemukakan definisi penjualan menurut keberhasilan dalam mencari
para ahli. keuntungan, apabila perusahaan tidak
Menurut Soemarso (2002:226), yang mampu menjual maka perusahaan
dimaksud dengan penjualan adalah: akan mengalami kerugian.
“Penjualan adalah jumlah yang dibebankan Menurut Basu Swastha DH
kepada pembeli karena penjualan barang (2004 : 404) tujuan umum penjualan
dan jasa baik secara kredit maupun secara dalam perusahaan yaitu :
tunai”. 1) Mencapai volume penjualan
Adapun Menurut Basu Swastha DH 2) Mendapatkan laba tertentu
(2004 : 403) penjualan adalah interaksi 3) Menunjang pertumbuhan
antara individu saling bertemu muka yang perusahaan
ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki,
menguasai atau mempertahankan hubungan Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertukaran sehingga menguntungkan bagi Penjualan
pihak lain. Aktivitas penjualan banyak dipengaruhi
Menurut Basu Swastha dalam Irwan oleh faktor yang dapat meningkatkan
Sahaja (2014), penjualan adalah suatu aktivitas perusahaan, oleh karena itu
proses pertukaran barang atau jasa antara manajer penjualan perlu memperhatikan
penjual dan pembeli. Maka penjualan dapat faktor-faktor yang mempengaruhi
diartikan juga sebagai usaha yang dilakukan penjualan. Faktor-faktor yang
manusia untuk menyampaikan barang bagi mempengaruhi penjualan menurut Basu
mereka yang memerlukan dengan imbalan Swastha (2005) sebagai berikut :
uang menurut harga yang telah ditentukan 1) Kondisi dan Kemampuan Penjual
atas persetujuan bersama. Kondisi dan kemampuan terdiri dari
Sumber pendapatan suatu perusahaan pemahaman atas beberapa masalah
adalah berasal dari penjualan, karena penting yang berkaitan dengan produk
dengan adanya penjualan dapat mengubah yang dijual, jumlah dan sifat dari
posisi harta perusahaan. Menurut Kusnadi tenaga penjual adalah:
(2009 : 19), menjelaskan bahwa “Penjualan a) Jenis dan karakteristik barang atau
(sales) adalah sejumlah uang yang jasa yang ditawarkan
dibebankan kepada pembeli atas barang b) Harga produk atau jasa
atau jasa yang dijual”. c) Syarat penjualan, seperti:
Winardi (2003 : 246) mengatakan pembayaran, pengiriman
bahwa : 2) Kondisi Pasar
“Penjualan (selling) adalah suatu Pasar mempengaruhi kegiatan dalam
Transaksi hak atas benda-benda, jadi transaksi penjualan baiksebagai
sasarang penjualan yaitu kelompok pembeli atau penjual.
mengalihkan barang-barang dan Kondisi pasar dipengaruhi oleh
jasa-jasa dari tangan produsen beberapa faktor yakni : jenis pasar,
ketangan konsumen dengan harga kelompok pembeli, daya beli, frekuensi
yang layak”. pembelian serta keinginan dan
kebutuhannya.
Tujuan Penjualan 3) Modal

134 | J u r n a l I l m i a h M a n a j e m e n E k o n o m i d a n A k u n t a n s i
VOL. 2 NO. 1 2018 ISSN: 2541-5255

Modal atau dana sangat diperlukan perusahaan dengan konsumen untuk


dalam rangka untuk mengangkut merealisasikan tujuan terakhir pemasaran”.
barang dagangan ditempatkan atau
untuk membesar usahanya. Modal Volume Penjualan
perusahaan dalam penjelasan ini adalah Dalam suatu perusahaan tujuan
modal kerja perusahaan yang pemasaran adalah untuk meningkatkan
digunakan untuk mencapai target volume penjualan yang menguntungkan
penjualan yang dianggarkan, misalnya dalam arti dapat menghasilkan pendapatan
dalam menyelenggarakan stok produk secara optimal dan meningkatkan laba.
dan dalam melaksanaan kegiatan Berikut ini akan dikemukakan definisi
penjualan memerlukan usaha seperti volume penjualan menurut para ahli, yaitu:
alat transportasi, tempat untuk menjual, Karim (2014 : 423) mengungkapkan
usaha promosi dan sebagainya. beberapa hal yang berkaitan dengan volume
4) Kondisi Organisasi Perusahaan penjualan yaitu :
Pada perusahan yang besar, biasanya “volume penjualan menurut Asri
masalah penjualan ini ditangani oleh (1991:52) adalah jumlah unit penjualan
bagian tersendiri, yaitu bagian nyata perusahaan dalam satu periode
penjualan yang dipegang oleh orang- tertentu”. Jadi penjualam dapat dikatakan
orang yang ahli dibidang penjualan. sebagai hasil kegiatan penjualan yang di
5) Faktor-faktor lain ukur dengan satuan.
Faktor-faktor lain seperti periklanan, Menurut Schiffan (2005:118), volume
peragaan, kampanye, dan pemberian penjualan adalah tingkat penjualan yang
hadiah sering mempengaruhi penjualan diperoleh perusahaan untuk periode tertentu
karena diharapkan dengan adanya dalam satuan (unit/total/rupiah).
faktor-faktor tersebut pembeli akan Menurut Kotler yang dikutip swasta
kembali membeli lagi barang yang dan Irawan
sama. (2003:404), menyimpulkan bahwa ada be
Berdasarkan uraian di atas dapat berapa indikator dari volume penjualan
disimpulkan bahwa ada beberapa faktor adalah sebagai berikut :
yang mempengaruhi kegiatan penjualan, 1. Mencapai volume penjualan tert
yaitu: kondisi dan kemampuan penjualan, entu;
kondisi pasar, modal, kondisi organisasi 2. Mendapatkan laba tertentu;
perusahaan, dan faktor-faktor lain. 3. Menunjang pertumbuhan perusahaan.
Aktifitas utama perusahaan selain
produksi adalah penjualan. Aktifitas
penjualan ini harus dapat dikendalikan,
disebabkan kegiatan penjualan ini selalu Kualitas Pelayanan
mengalami perubahan sesuai kondisi atau Kualitas pelayanan dapat diartikan
permintaan pasar. Jika tidak dikendalikan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan
penurunan volume penjualan dapat keinginan konsumen serta ketepatan
menyebabkan laba yang diperoleh penyampaiannya dalam mengimbangi
perusahaan menjadi tidak maksimal. harapan konsumen(Tjiptono, 2007).
Menurut Arman Hakim Nasution, dkk Kualitas pelayanan (service quality)
(2006 : 158), bahwa “Penjualan adalah dapat diketahui dengan cara
suatu kegiatan penghubung antara membandingkan persepsi para konsumen

135 | J u r n a l I l m i a h M a n a j e m e n E k o n o m i d a n A k u n t a n s i
VOL. 2 NO. 1 2018 ISSN: 2541-5255

atas pelayanan yang nyata-nyata mereka 5. Tangibles (bukti langsung) yaitu


terima / peroleh dengan pelayanan yang fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai
sesungguhnya mereka harapkan / inginkan dan sarana komunikasi
terhadap atribut-atribut pelayanan suatu Menurut Tjiptono (1998) kualitas
perusahaan. Jika jasa yang diterima atau pelayanan memiliki hubungan yang erat
dirasakan (perceived service) sesuai dengan dengan kepuasan pelanggan. Kualitas
yang diharapkan, maka kualitas pelayanan memberikan suatu dorongan
pelayanan dipersepsikan baik dan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan
memuaskan, jika jasa yang diterima hubungan yang kuat dengan perusahaan.
melampaui harapan konsumen, maka Dengan demikian perusahaan dapat
kualitas pelayanan dipersepsikan sangat meningkatkan Volume penjualan
baik dan berkualitas.Sebaliknya jika jasa disebabkan pengalaman pelanggan yang
yang diterima lebih rendah daripada yang menyenangkan dan meminimumkan atau
diharapkan, maka kualitas pelayanan meniadakan pengalaman pelanggan yang
dipersepsikan buruk.. kurang menyenangkan. Pada gilirannya
Dalam persaingan antar minimarket kualitas pelayanan dapat menciptakan
yang semakin tajam kualitas pelayanan kesetiaan atau loyalitas pelanggan
merupakan suatu strategi yang digunakan kepada perusahaan serta mendorong
untuk meningkatkan kepuasan konsumen peningkatan volume penjualan
dan untuk menilai kualitas suatu pelayanan Dari definisi-definisi tentang kualitas
dalam riset pemasaran digunakan suatu pelayanan tersebut dapat disimpulkan
model yang dikenal dengan model bahwa kualitas pelayanan adalah segala
SERVQUAL yang bentuk aktivitas yang dilakukan oleh
dikembangkan Parasuraman dkk dalam perusahaan guna memenuhi harapan
Sabihaini (2002) yang meliputi lima konsumen. Pelayanan dalam hal ini
dimensi, yaitu: diartikan sebagai jasa atau service yang
1. Reliability (kehandalan), yaitu disampaikan oleh pemilik jasa yang berupa
kemampuan untuk memberikan layanan kemudahan, kecepatan, hubungan,
yang dijanjikan dengan segera, akurat, kemampuan dan keramahtamahan yang
dan memuaskan. ditujukan melalui sikap dan sifat dalam
2. Responsiveness (daya tanggap) yaitu memberikan pelayanan untuk kepuasan
kemampuan para karyawan untuk konsumen.
membantu para pelanggan dan Kualitas pelayanan (service quality)
memberikan layanan dengan tanggap. dapat diketahui dengan cara
3. Assurance (jaminan kepastian) yaitu membandingkan persepsi para konsumen
kemampuan, kesopanan dan sifat dapat atas pelayanan yang nyata-nyata mereka
dipercaya yang dimiliki oleh para staf, terima/peroleh dengan pelayanan yang
bebas dari bahaya, resiko dan keragu- sesungguhnya mereka harapkan terhadap
raguan. atribut-atribut pelayanan suatu perusahaan.
4. Empathy (empati) yaitu kemudahan Hubungan antara produsen dan konsumen
dalam melakukan hubungan, menjangkau jauh melebihi dari waktu
komunikasi yang baik, perhatian pembelian ke pelayanan purna jual, kekal
pribadi, dan memahami kebutuhan abadi melampaui masa kepemilikan produk.
pelanggan. Perusahaan menganggap konsumen sebagai
raja yang harus dilayani dengan baik,

136 | J u r n a l I l m i a h M a n a j e m e n E k o n o m i d a n A k u n t a n s i
VOL. 2 NO. 1 2018 ISSN: 2541-5255

mengingat dari konsumen tersebut akan cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh
memberikan keuntungan pada perusahaan indera manusia, dan mengetahui cara-cara
untuk terus hidup. yang digunakan. Sedangkan sistematis itu
berarti proses yang digunakan dalam
METODE PENELITIAN penelitian itu menggunakan langkah-
Merupakan rancangan tentang langkah tertentu yang bersifat logis.
bagaimana suatu penelitian dilakukan Sumber utama sebuah penelitian
dengan menggunakan metode tertentu. adalah data, karena dapat memberikan
Metode penelitian merupakan cara kerja gambaran tentang keadaan yang ada pada
untuk dapat memahami suatu objek objek penelitian. Data tersebut nantinya
penelitian yang akan memandu peneliti dapat digunakan sebagai dasar analisis
tentang bagaimana urut-urutan penelitian penelitian setelah sebelumnya diolah dan
dilakukan yang juga meliputi teknik dan diinterprestasikan, kemudian diadakan
prosedur yang digunakan dalam penelitian. perbandingan-perbandingan antara teori-
Menurut Sugiyono (2006:3) metode teori yang ada dengan pelaksanaannya,
penelitian dapat diartikan : sehingga peneliti dapat menentukan
bagaimana cara pemecahan masalah yang
Sebagai cara ilmiah untuk dihadapi oleh objek yang sedang diteliti.
mendapatkan data yang valid Data yang diperoleh melalui
dengan tujuan dapat ditemukan, penelitian itu adalah data empiris (teramati)
dibuktikan dan dikembangkan suatu yang mempunyai kriteria-kriteria tertentu
pengetahuan sehingga pada yang valid. Valid berarti menunjukkan
gilirannya dapat digunakan untuk derajat ketepatan antara data yang
memahami, memecahkan, dan sesungguhnya terjadi pada objek dengan
mengantisipasi masalah dalam data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti.
bidang bisnis. Menurut Sugiyono (2009:21) “Deskriptif
Dilihat dari tujuan penelitiannya, adalah metode yang digunakan untuk
jenis penelitian ini dapat dikategorikan menggambarkan atau menganalisis suatu
sebagai penelitian deskriptif analitis, yaitu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk
suatu metode penelitian yang membuat kesimpulan yang lebih luas.”
menggambarkan atau menjelaskan data Teknik Dokumentasi
yang sifatnya aktual dan dilanjutkan dengan Teknik dokumentasi adalah kegiatan
menganalisis untuk mencari hubungan, mencari data mengenai hal-hal atau variabel
kaitan, dan pengaruh antara variabel yang yang berupa catatan, transkrip, buku, surat
satu dengan variabel yang lain. kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,
Metode penelitian ini merupakan lengger, agenda, dan sebagainya
cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan (Arikunto,2006:231). Untuk memperoleh
tujuan dan dengan kegunaan tertentu. Dan data pendukung yang dibutuhkan dari
cara ilmiah ini berarti kegiatan penelitian itu sumber yang dapat dipercaya maka
didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang digunakan teknik dokumentasi. Teknik
rasional, empiris dan sistematis. Dikatakan dokumentasi berguna untuk memperoleh
rasional itu karena kegiatan penelitian itu data tentang Volume Penjualan Pada
dilakukan dengan cara-cara yang masuk Minimarekt Minamart’90.
akal, sehingga dapat terjangkau oleh III.2.3 Populasi Dan Sampel
penalaran manusia. Empiris berarti cara-

137 | J u r n a l I l m i a h M a n a j e m e n E k o n o m i d a n A k u n t a n s i
VOL. 2 NO. 1 2018 ISSN: 2541-5255

Adapun sumber data dalam


penelitian sering disebut dengan populasi n = 242 / ( 1 + 242 x 0,1 x 0,1); n =
penelitian. Pengertian populasi menurut 70,76
Husein Umar (2002:136) adalah : “populasi
diartikan sebagai kumpulan elemen yang Dengan batas kelonggaran kerena
mempnyai karakteristik tertentu yang sama ketidak telitian sebesar 10%, oleh karena itu
dan mempunyai kesempatan yang sama dalam penelitian ini akan diambil sampel
untuk dipilih menjadi anggota sampel”. sebesar 100 orang/responden (pembulatan
Adapun pengertian sampel menurut dari 70,76) yang seluruhnya berada di Kota
Husein Umar (2002:136) adalah sebagai Bandung.
berikut : “sampel adalah bagian dari Sedangkan untuk teknik
populasi”. pengambilan sampel menggunakan metode
Didalam laporan Minamart’90 accidental sampling.Dimana menurut
periode tahun 2013 sampai dengan 2015 Arikunto (2002) accidental sampling adalah
terdapat data STD = 8.719, artinya adalah mengambil responden sebagai sampel
jumlah pengunjung yang bertransaksi berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang
selama periode tiga tahu sejumlah 8.719 secara kebetulan bertemu dengan peneliti
orang, sebagaimana diketahui bahwa, dapat digunakan sebagai sampel bila orang
1 tahun = 12 bulan, sehingga 3 tahun yang kebetulan ditemui cocok sebagai
= 36 bulan sumber data.
Rata-rata transaksi = 8.719 : 36 Kriteria Sampel
= 242 1) Konsumen yang berbelanja di
Sehingga jumlah rata-rata pengunjung Minamart
atau konsumen yang bertransaksi adalah 2) Frekuensi belanja dari 3 kali
242 orang perbulan dalam kurun waktu 3
tahun. Teknik Analisis Data dan Pengujian
Penulis menggunakan angka ini Hipotesis
sebagai jumlah populasi konsumen Dalam penelitian ini, metode analisis
Minamart’90. Sehingga untuk menghitung yang digunakan untuk mengetahui pengaruh
sampel yang dibutuhkan dapat ditentukan Kualitas Pelayanan terhadap Volume
dengan rumus yang di kemukakan oleh Penjualan adalah dengan menggunakan
Slovin yang dikutip oleh Husein Umar analisis statistik/uji statistik. Untuk mencari
(2002:141). keeratan hubungan dan pengaruh antar
Rumus : variabel yang diteliti maka digunakan
n = N / ( 1 + N.e2 ) analisis regresi sederhana.
n = Ukuran Sampel
N = Ukuran Populasi Analisa Regresi
E = Persen kelongaran Untuk mengetahui bagaimana
ketidaktelitian karena kesalahan pengaruh kedua variabel, peneliti
pengambilan sampel yang menggunakan teknik Analisis Regresi
masih dapat ditolerir atau Linier Sederhana. Analisis regresi linier
diinginkan. Penulis digunakan untuk mengetahui perubahan
menggunakan 10%. yang terjadi pada variabel dependent
(variabel Y), nilai variabel dependent

138 | J u r n a l I l m i a h M a n a j e m e n E k o n o m i d a n A k u n t a n s i
VOL. 2 NO. 1 2018 ISSN: 2541-5255

berdasarkan nilai independent (variabel X)


yang diketahui. Dengan menggunakan Pengujian Hipotesis
analisis regresi linier maka akan mengukur Menurut pendapat M. Iqbal Hasan
perubahan variabel terikat berdasarkan (2004:54), “Pengujian hipotesis adalah
perubahan variabel bebas. suatu prosedur yang akan menghasilkan
Dalam menganalisis data penelitian suatu keputusan, yaitu keputusan menerima
ini, peneliti menggunakan teknik analisis atau menolak hipotesis tersebut”. Hipotesis
regresi linear sederhana. Analisis Regresi merupakan bagian penting dalam suatu
digunakan untuk mengetahui pengaruh penelitian, karena dengan adanya hipotesis,
Kualitas Pelayanan terhadap Volume penelitian menjadi lebih terarah. Hipotesis
Penjualan. persamaan regresinya adalah : Ŷ dapat dijadikan sebagai petunjuk ke arah
= a + bX (Sumber : Sugiyono, 2009:204) penyelidikan lebih lanjut. Oleh karena itu,
Keterangan : hipotesis harus di uji kebenarannya melalui
Ŷ = Subjek variabel terikat yang uji statistik.
diprediksi (volume penjualan) Selanjutnya berdasarkan hasil regresi
X = Subjek variabel bebas yang berganda tersebut, maka selanjutnya dapat
mempunyai nilai tertentu (kualitas dianalisis koefisien determinasi (R) yaitu
kerja) koefisien determinasi parsial untuk
a = Bilangan konstanta regresi untuk mengukur secara terpisah dampak variabel
X = 0 (nilai y pada saat x nol) bebas X terhadap variabel Y, dengan
b = Koefisien arah regresi yang bantuan program SPSS pada computer.
menunjukkan angka perubahan
variabel Y Uji T (Uji Parsial)
Untuk menguji hipotesis tersebut
Berdasarkan persamaan diatas, maka maka data yang diperoleh, di analisis
nilai a dan b dapat diketahui dengan dengan rumus uji „t‟. Uji ini digunakan
menggunakan rumus least square sebagai untuk mengetahui apakah masing-masing
berikut : variable bebasnya secara sendiri-sendiri
a = (Σy) (Σx²) – (Σx) (Σxy) berpengaruh secara signifikan terhadap
. n(Σx²) – (Σx)² variable terikatnya. Dimana ttabel >thitung, Ho
b = n(Σxy) – (Σx) (Σy) diterima.Dan jika ttabel >thitung, Hi diterima.
. n(Σx²) – (Σx)² Untuk menarik kesimpulan dari
hipotesis dan untuk memperkuat didalam
Dimana : n = Jumlah Data Sampel menganalisis data, peneliti menggunakan uji
Setelah melakukan perhitungan dan hipotesis dengan menggunakan program
telah diketahui nilai untuk a dan b, software SPSS for Windows. Data hasil Uji
kemudian nilai tersebut dimasukan kedalam t bersumber pada output tabel One-Sample
persamaan regresi sederhana untuk Test, kemudian pengujian dilakukan dengan
mengetahui perubahan yang terjadi pada membandingkan antara thitung dan ttable
variabel Y berdasarkan nilai variabel X dengan langkah-langkah sebagai berikut:
yang diketahui. Persamaan regresi tersebut 1. Merumuskan hipotesis:
bermanfaat untuk meramalkan rata-rata Apabila = 0 maka H0 ditolak, itu
variabel Y bila X diketahui dan berarti bahwa kualitas Pelayanan
memperkirakan rata-rata perubahan variabel berpengaruh signifikan terhadap volume
Y untuk setiap perubahan X. penjualan pada Minimarket Minamart’90

139 | J u r n a l I l m i a h M a n a j e m e n E k o n o m i d a n A k u n t a n s i
VOL. 2 NO. 1 2018 ISSN: 2541-5255

Apabila > 0 maka H0 diterima, itu keseluruhan terdapat 100 distribusi variabel
berarti bahwa kualitas kerja tidak Y (volume penjualan)
berpengaruh signifikan terhadap volume
penjualan pada Minimarket Minamart’90 Uji Validitas
2. Menentukan thitung dan signifikansi. Menurut Arikunto dalam Duwi Priyatno
Dari output tabel One-Sample Test dapat (2009:17) bahwa apabila rhitung> r tabel, maka
dilihat hasil perolehan thitung dan dapat dikatakan bahwa suatu instrumen
signifikansinya. adalah valid. Dari hasil pengujian validitas
3. Menentukan ttable pada tabel 5.6 dapat dilihat bahwa
ttable dapat dilihat pada tabel statistik, keseluruhan item variabel penelitian
pada tingkat signifikansi 0,05 dengan df mempunyai r hitung> r tabel pada tinggkat
1 (jumlah variabel bebas)= 1, dan df 2 kesalahan 5% (α=0,05) dan n = 100
(n-k-1). n adalah jumlah data dan k diperoleh r tabel = 0,196 maka dapat
adalah jumlah variabel independen. diketahui r hasil tiap-tiap item > 0,196
4. Kriteria pengujian: sehingga dapat dikatakanbahwa keseluruhan
a. Jika thitung ≤ ttable maka Ho diterima item variabel penelitian adalah valid untuk
b. Jika thitung > , ttable maka Ho ditolak digunakan sebagai instrumen dalam
c. Membuat kesimpulan, dengan penelitian atau pertanyaan-pertanyaan yang
Membandingkan antara thitung dan diajukan dapat digunakan untuk mengukur
ttable , dan kesimpulan didapat dari variabel yang diteliti.
kriteria pengujian.
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Uji Reliabilitas
Kualitas pelayanan didefinisikan Uji reliabilitas dimaksudkan untuk
sebagai seberapa jauh perbedaan mengetahui adanya konsistensi alat ukur
antarakenyataan dan harapan para dalam penggunaannya atau dengan kata lain
pelanggan atas layanan yang mereka alat ukur tersebut mempunyai hasil yang
terima.Berdasarkan tabel 4.17 dapat konsisten apabila digunakan berkali-kali
diketahui dari 100 responden diperoleh pada waktu yang berbeda. Menurut
keterangan : Arikunto (Duwi Priyanto, 2009:25) untuk
1. dimensi kualitas pelayanan menguji reliabilitas digunakan Teknik
dengan bobot tinggi sebesar 3,3 Alpha cronbach, dimana suatu instrument
terdapat pada dimensi dapat dikatakan handal (reliabel)bila
kehandalan, jaminan dan empati. memiliki koefisien kehandalan atau alpha
2. dimensi kualitas pelayanan sebesar 0,5 atau lebih. Adapun hasil uji
dengan bobot rendah sebesar 2,7 reliabilitas yang dilakukan terhadap
terdapat pada dimensi bukti intrumen penelitian ini dapat dijelaskan
fisik. pada tabel berikut :
Distribusi variabel Y sebagaimana
tergambar dalam tabel 3.2 laporan sestoran Tabel 1.Uji Reliability
bulanan terdapat sejumlah 33 volume Reliability Statistics
penjualan pada tahun 2013, 33 volume Cronbach's
penjualan pada tahun 2014 dan 34 volume Alpha N of Items
penjualan pada tahun 2015, sehingga secara .741 15

140 | J u r n a l I l m i a h M a n a j e m e n E k o n o m i d a n A k u n t a n s i
VOL. 2 NO. 1 2018 ISSN: 2541-5255

Koefisien Determinasi (R2)


Tabel 2. Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 908173.1057
.881a .776 .067
1
a. Predictors: (Constant), X
b. Dependent Variable: Y

Tabel 3.
Koefisien Analisi regresi
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 38.496 607608.532 26.362 .000
X .881 13785.374 .881 2.843 .005
a. Dependent Variable: Y

Y=38.496+0,881X pelayanan terhadapVolume


penjualan)
Pengujian Hipotesis Berdasarkan tabel Coefficients
Hipotesis dalam penelitian tentang diperoleh nilai Sig. = 0,005. Karena
pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap digunakan taraf signifikansi 5%, maka
Volume Penjualan pada Minimarket untuk nilai Sig (0,005) < α (0,05) maka
Minamart’90 di bandung, yaitu: dapat disimpulkan bahwa kita dapat
“Terdapat pengaruh yang positif dan menolak Ho dapat ditolak, artinya koefien
signifikan antara Kualitas Pelayanan regresi signifikan.
terhadap Volume Penjualan pada Hasil analisis regresi linier sederhana
Minimarket Minamart’90 di Bandung”. menggunakan program SPSS 23.0 for
Teknik pengujian hipotesis dalam windows diperoleh nilai R2 sebesar 0,881
penelitian ini menggunakan teknik analisis artinya variabel kualitas pelayanan dapat
regresi linier sederhana. Berdasarkan mempengaruhi volume penjualan sebesar
hipotesis penelitian diatas berlaku hipotesis 67%. Adapun sisanya yaitu volume
statistik sebagaiberikut : penjualan dapat dipengaruhi oleh faktor
Ho : pop = 0 (tidak ada pengaruh yang lainnya.
signifikan antara kualitas
pelyanan terhadap Volume SIMPULAN DAN SARAN
penjualan) Variabel kehandalan, jaminan dan empati
Ha : pop ≠ 0 (Terdapat pengaruh yang berpengaruh signifikan terhadap volume
signifikan antara kualitas penjualan pada minimarket Minamart’90.

141 | J u r n a l I l m i a h M a n a j e m e n E k o n o m i d a n A k u n t a n s i
VOL. 2 NO. 1 2018 ISSN: 2541-5255

Variabel kehandalan, jaminan dan empati Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif


merupakan variabel yang mempunyai Kuantitatif dan R&D, Bandung: CV
pengaruh paling dominan terhadap Alfabeta.,2008
kepuasan konsumen karena variabel Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane.
tersebut mempunyai nilai t-hitung yang Manajemen Pemasaran. Edisi tiga
lebih besar jika dibandingkan dengan belas Bahasa Indonesia. Jilid 1 dan
variabel lain, yaitu sebesar 0.881 dan angka 2. Jakarta : Salemba Empat. 2007.
Sig. yang paling kecil yaitu sebesar 0,000. Arief, Muhtosim. Pemasaran Jasa dan
Besarmya kontribusi pengaruh variabel Kualitas Pelayanan. Malang:
kualitas pelayanan (kehandalan, Banyumedia, 2007.
ketanggapan, jaminan, empati dan bukti Swastha, Basu. Manajemen Pemasaran
fisik) terhadap kualitas pelayanan pada Modern, Yogyakarta:
minimarket Minamart’90 adalah sebesar 67 Liberty,2007.
%. Sementara sisanya sebesar 33 % Prof. J. Supranto, MA., ECONOMIC
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak REVIEW, Bisnis Berorientasi Pasar
diteliti. akan menguntungkan Pelanggan,
Karyawan dan Pemegang saham
Untuk mendukung peningkatan jumlah serta meningkatkan Laba, 2006
konsumen minimarket Minamart’90 yang Supranto. Pengukuran Tingkat Kepuasan
dicapai sebaiknya pihak manajemen Pelanggan. Cetakan Ketiga.
perusahaan lebih menjaga kualitas Rineka Cipta: Jakarta 2006.
pelayanan, pada aspek kehandalan, jaminan Tjiptono, Fandy. Prinsip-Prinsip Total
dan empati, sebab dimensi kualitas tersebut Quality Service, Yogyakarta : Andi, 2005
cukup dominan mempengaruhi volume Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran,
penjualan pada minimarket Minamart’90 Edisi 11 jilid 1 dan 2
Bandung. Pemasaran, Jakarta, PT.
Untuk meningkatkan Aspek-aspek daya Indeks,Jakarta. 2005.
tanggap dan bukti fisik pada dimensi Kotler, Philip. Manajamen Pemasaran, Jilid
kualitas pelayanan, seperti menanggapi 1 dan 2. Jakarta: PT. Indeks, 2005.
keluhan pelanggan, area parkir yang leluasa, Sudarmanto, R. Gunawan, Analisis Regresi
AC dalam ruangan untuk mempersejuk Linear Berganda dengan SPSS,
ruangan agar lebih nyaman. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005.
Ratminto dan Atik Winarsih. Manajemen
DAFTAR PUSTAKA Pelayanan. Pustaka Pelajar: Yogyakarta,
Irwan, Rumus dan data dalam analisis 2005
statistika. Bandung: Fandy Tjiptono. Strategi Pemasaran.
Alfabeta. Sahaja, 2014. Yogyakarta: Andi Offset. 2005
Kasmir,S.E., M.M. Dr. dan Jakfar, S.E., A.Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan
M.M. Studi Kelayakan Bisnis Edisi Keuangan, PT. RajaGrafindo Persada.,
Revisi,Prenada Media, 2012. Jakarta.,2004
Sinambela, Lijan Poltak. Reformasi Gerson, Richard. F.. Mengukur Kepuasan
Pelayanan Publik, Jakarta: PT. Bumi Pelanggan, Jakarta, PPM.,
Aksara, 2010. 2004.
Kusnadi. Teori Akuntansi. Universitas Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis,
Brawijaya Malang. 2009, Bandung: CV. Alvabeta, 2003.

153 | J u r n a l I l m i a h M a n a j e m e n E k o n o m i d a n A k u n t a n s i
VOL. 2 NO. 1 2018 ISSN: 2541-5255

Alimiyah dan Padji , Kamus Istilah Schiffman, Leon G. Consumer Behavior;


Akuntansi Suatu Pengantar, Consumer. Learning; 2000
2003. Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen
Usmara, A. (ed.), Strategi Baru Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi
Pemasaran, Yoyakarta: Amara Books, Pertama. Salemba Empat:
2003. Jakarta, 2001.
Tjiptono, Fandy dan Diana, Anastasia, Total Swastha, Basu Dharmesta dan T. Hani
Quality Management. Handoko, Manajemen Pemasaran:
Yogyakarta, Andi,2003 Analisa Perilaku Konsumen, Edisi
Basu Swasta dan Dharmesta. Manajemen III, Yogyakarta: BPFE, 2000
Pemasaran, Analisis Perilaku Kotler, Philip dan Armstrong Gary. Dasar-
Konsumen. Yogyakarta : Penerbit Dasar Pemasaran-Jilid 2 Edisi 6,
BPFE. 2003 Jakarta: Intermedia,1996.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Groonroos, Christian, Management and
Suatu Pendekatan Praktek, Marketing, Massachussets,
Jakarta: Rineka Cipta, 2002. Toronto : Lexington Books,
Tjiptono, Fandy, Strategi Pemasaran, 1990.
Yogyakarta: ANDI Offset, 2001 Stanton, William J., Prinsip Pemasaran,
Fandy, Tjiptono. Manajemen Jasa. Edisi jilid 1, Alih bahasa Yohanes
Kedua, Yogyakarta : Liberty, 2001. Lamarto, Jakarta: Erlangga, 1984.

154 | J u r n a l I l m i a h M a n a j e m e n E k o n o m i d a n A k u n t a n s i

Anda mungkin juga menyukai