Analisis Peta Mutu SMA SMK Kaltim Ok
Analisis Peta Mutu SMA SMK Kaltim Ok
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan
Secara umum, tujuan Penyusunan Profil Mutu PMP atau Penjaminan
Mutu Pendidikan adalah sebagai berikut:
a. Memberikan informasi dan pemahaman tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan.
b. Memaparkan hasil analisis PMP yang telah dilaksanakan di 10 Kabupaten /
Kota provinsi Kalimantan Timur dan 5 Kabupaten / Kota Provinsi Kalimantan
Utara.
Sistem Penjaminan Mutu telah dimulai sejak bulan Febuari 2017, dengan
adanya Program Penjaminan Mutu, melalui anggaran DIPA LPMP Kalimantan
Timur tahun 2017. Pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu berkesinambungan,
berikut rangkaian program PMP atau Penjaminan Mutu Pendidikan yang telah
dilaksanakan LPMP Kalimantan Timur.
1. Sosialisasi Penjaminan Mutu Pendidikan
2. TOT Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
3. Bimtek Fasda Pengumpulan Data PMP
4. Bimtek Pengawas Pengumpulan Data PMP
5. Penyusunan Peta Mutu dan Pengolahan Data Mutu PMP
6. Verifikasi dan Validasi data Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP)
7. Pengumpulan Data Mutu PMP
8. Analisis Data Mutu PMP
Berikut ulasan secara singkat pelaksanaan Penjaminan Mutu Pendidikan
tahun 2017.
Tabel 2.2. Pelaksanaan Kegiatan Bimtek Tahap 1 (11 s.d 13 Juli 2017)
No Kabupaten / Pengawas Operator Jumlah
Kota
1. Nunukan 14 3 17
2. Tarakan 16 3 19
3. Bulungan 16 3 19
4. Malinau 14 3 17
5. Tana Tidung 12 3 15
6. Berau 18 3 21
Jumlah 90 18 108
Tabel 2.3. Pelaksanaan Kegiatan Bimtek Tahap 3 (14 s.d 16 Agustus 2017)
Kabupaten /
No. Pengawas Operator Jumlah
Kota
1. Samarinda SD : 27 1 65
SMP : 15 1
SMA :20 1
2. Kutai Kartanegara 36 3 39
Jumlah 98 6 104
STANDAR ISI
STANDAR PROSES
STANDAR PENILAIAN
STANDAR PTK
STANDAR PENGELOLAAN
STANDAR PEMBIAYAAN
Hasil dari Pengolahan Data terkait Capaian Delapan (8) Standar Nasional
Pendidikan (SNP) Jenjang SMA Provinsi Kalimantan Timur disajikan
sebagaimana Tabel 3.2 dan Gambar 3.1.
Tabel 3.2. Capaian 8 SNP Provinsi Kalimantan Timur Jenjang SMA
NO SNP CAPAIAN KATEGORI
1 SKL 0.84667 Belum SNP=Tahap 4
2 ISI 0.90012 Belum SNP=Tahap 4
3 PROSES 0.85202 Belum SNP=Tahap 4
4 PENILAIAN 0.93303 Belum SNP=Tahap 4
5 PTK 0.73199 Belum SNP=Tahap 3
6 SARPRAS 0.70557 Belum SNP=Tahap 3
7 PENGELOLAAN 0.91414 Belum SNP=Tahap 4
8 PEMBIAYAAN 0.76303 Belum SNP=Tahap 4
1,00 0,84667
PEMBIAYAAN ISI
0,75
0,76303 0,90012
0,50
0,25
PENGELOLAAN 0,00 PROSES
0,91414 0,85202
0,69412
0,92655
SARPRAS 0,73173 PENILAIAN
PTK
Dari Tabel 3.2 terlihat bahwa semua standar belum mencapai SNP. Dari 8
SNP, 6 Standar masuk dalam kategori Tahap 4 yang terdiri dari SKL, Standar
ISI, Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Pengelolaan dan Standar
Pembiayaan, sedangkan Standar PTK dan Standar Sarpras masuk dalam kategori
Tahap 3. Untuk dapat mengetahui hal-hal yang mengakibatkan tidak
terpenuhinya 8 Standar Nasional Pendidikan perlu dianalisis indikator dan sub
indikator dari setiap Standar. Untuk menelusuri masalah-masalah yang
menghambat pencapaian 8 Standar Nasional Secara maksimal maka perlu untuk
meninjau capaian dari Setiap indikator dan Sub Indikator untuk setiap Standar dari
8 Standar Nasional Pendidikan.
Tabel 3.4. Capaian Indikator dan 3 Sub Indikator Terendah Standar Isi
NO Indikator Sub Indikator Capaian Sub Kategori
Indikator
1 2.1 Perangkat 2.1.3 Perangkat 0.83 Belum SNP =
pembelajaran sesuai pembelajaran Tahap 4
rumusan kompetensi memuat
lulusan karakteristik
kompetensi
keterampilan
Tabel 3.5. Capaian Indikator dan Sub Indikator Terendah Standar Proses
NO Indikator Sub Indikator Capaian Sub Kategori
Indikator
1 3.2 Proses 3.2.1 Membentuk 0.56 Belum SNP =
pembelajaran rombongan belajar Tahap 3
dilaksanakan dengan jumlah siswa
dengan tepat sesuai ketentuan
Dari Tabel 3.5 terlihat bahwa di Standar Proses menunjukkan capaian sub
indikator terendah ada pada indikator 3.2 Proses pembelajaran dilaksanakan
dengan tepat terdapat pada sub indikator 3.2.1 Membentuk rombongan belajar
dengan jumlah siswa sesuai ketentuan dengan capaian 0.56 (Tahap 3), Kemudian
pada sub indikator 3.2.6 Pembelajaran Terpadu dengan capaian 0.53 (Tahap 3),
lalu pada sub indikator 3.2.12. Menerapkan metode pembelajaran sesuai
karakteristik siswa dengan capaian 0.82 (Tahap 4). Tiga Sub Indikator inilah
yang menjadi prioritas pemenuhan mutu dalam Standar Proses.
Dari Tabel 3.7 terlihat bahwa di Standar PTK menunjukkan capaian sub
indikator terendah ada pada indikator 5.4. Ketersediaan dan kompetensi laboran
sesuai ketentuanterdapat pada sub indikator 5.4.6 Memiliki tenaga teknisi
laboratorium berpendidikan sesuai keentuandengan capaian 0.25(Tahap 2), sub
indikator 5.4.8 Memiliki Tenaga Laboran berpendidikan sesuai ketentuan dengan
capaian 0.29 (Tahap 2), dan sub indikator 5.4.3 Memiliki Kepala Tenaga
Laboratorium bersertifikat dengan capaian 0.31 (Tahap 2). Tiga Sub Indikator
inilah yang menjadi prioritas pemenuhan mutu dalam Standar PTK.
Tabel 3.8. Capaian Indikator dan Sub Indikator Terendah Standar Sarpras
NO Indikator Sub Indikator Capaian Sub Kategori
Indikator
1 6.2 Sekolah memiliki 6.2.2Memiliki 0.40 Belum SNP
sarana dan prasarana Laboratorium = Tahap 2
pembelajaran yang IPA sesuai
lengkap dan Layak standar
Dari Tabel 3.8 terlihat bahwa di Standar Sarpras menunjukkan capaian sub
indikator terendah ada pada indikator 6.2 Sekolah memiliki sarana dan prasarana
pembelajaran yang lengkap dan Layakdi sub indikator 6.2.2Memiliki
Laboratorium IPA sesuai standardengan capaian 0.40 (Tahap 2), sub indikator
8.1.1 Pembebasan biaya bagi Perlu pembebasan biaya bagi siswa tidak
siswa tidak mampu mampu
Hasil dari Pengolahan Data terkait Capaian Delapan (8) Standar Nasional
Pendidikan (SNP) Jenjang SMK Provinsi Kalimantan Timur disajikan
sebagaimana Tabel 3.21 dan Gambar 3.10.
1,00 0,827
PEMBIAYAAN ISI
0,75
0,795 0,867
0,50
0,25
PENGELOLAAN 0,00 PROSES
0,905 0,800
0,631
0,892
SARPRAS 0,710 PENILAIAN
PTK
Dari Tabel 3.21 terlihat bahwa semua standar belum mencapai SNP. Dari
8 SNP, 6 Standar masuk dalam kategori Tahap 4 yang terdiri dari SKL, Standar
ISI, Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Pengelolaan dan Standar
Pembiayaan, sedangkan Standar PTK dan Standar Sarpras masuk dalam kategori
Tahap 3. Untuk dapat mengetahui hal-hal yang mengakibatkan tidak
terpenuhinya 8 Standar Nasional Pendidikan perlu dianalisis indikator dan sub
indikator dari setiap Standar. Untuk menelusuri masalah-masalah yang
menghambat pencapaian 8 Standar Nasional Secara maksimal maka perlu untuk
meninjau capaian dari Setiap indikator dan Sub Indikator untuk setiap Standar dari
8 Standar Nasional Pendidikan.
Tabel 3.23. Capaian Indikator dan 3 Sub Indikator Terendah Standar Isi
NO Indikator Sub Indikator Capaian Sub Kategori
Indikator
1 2.1 Perangkat 2.1.5 Perangkat 0.76 Belum SNP =
pembelajaran pembelajaran Tahap 4
sesuai rumusan menyesuaikan
kompetensi ruang lingkup
lulusan materi
pembelajaran
2 2.1.2 Perangkat 0.79 Belum SNP =
pembelajaran Tahap 4
memuat
karakteristik
kompetensi
pengetahuan
3 2.1.1 Perangkat 0.81 Belum SNP =
pembelajaran Tahap 4
memuat
karakteristik
kompetensi sikap
Tabel 3.24. Capaian Indikator dan Sub Indikator Terendah Standar Proses
NO Indikator Sub Indikator Capaian Sub Kategori
Indikator
1 3.2 Proses 3.2.6 Pembelajaran 0.48 Belum SNP =
pembelajaran Terpadu Tahap 2
dilaksanakan
dengan tepat 3.2.1 Membentuk 0.60 Belum SNP =
rombongan belajar Tahap 3
dengan jumlah
siswa sesuai
ketentuan
Dari Tabel 3.24 terlihat bahwa di Standar Proses menunjukkan capaian sub
indikator terendah ada pada indikator 3.2 Proses pembelajaran dilaksanakan
dengan tepat terdapat padapada sub indikator 3.2.6 Pembelajaran Terpadu dengan
capaian 0.48 (Tahap 2), dan sub indikator 3.2.1. Membentuk rombongan belajar
dengan jumlah siswa sesuai ketentuan dengan capaian 0.60 (Tahap 3), juga pada
sub indikator 3.2.11 Mengakui atas perbedaan individual dan latar belakang
budaya siswa dengan capaian 0.74 (Tahap 3). Tiga Sub Indikator inilah yang
menjadi prioritas pemenuhan mutu dalam Standar ini.
Tabel 3.26. Capaian Indikator dan Sub Indikator Terendah Standar PTK
Capaian Sub
NO Indikator Sub Indikator Kategori
Indikator
1 5.3 Ketersediaan 5.3.3 Memiliki 0.21 Belum SNP =
dan kompetensi Kepala Tenaga Tahap 1
tenaga administrasi Administrasi
sesuai ketentuan bersertifikat
Dari Tabel 3.26 terlihat bahwa di Standar PTK menunjukkan capaian sub
indikator terendah ada pada indikator 5.3 Ketersediaan dan kompetensi tenaga
administrasi sesuai ketentuan terdapat pada sub indikator 5.3.3 Memiliki kepala
tenaga administrasi bersertifikat dengan capaian 0.21 (Tahap 1), Kemudian pada
Indikator 5.5 Ketersediaan dan kompetensi pustakawan sesuai ketentuan terdapat
pada sub indikator 5.5.3 Memiliki kepaka tenaga pustakawan bersertifikat dengan
capaian 0.29 (Tahap 2), Kemudian pada indikator 5.4. Ketersediaan dan
kompetensi laboran sesuai ketentuanterdapat pada sub indikator 5.4.6 Memiliki
tenaha teknisi laboratorium berpendidikan sesuai keentuandengan capaian 0.32
3.4.6. Capaian Indikator dan Sub Indikator Standar Sarana dan Prasarana
Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data terindentifikasi tiga (3)
Capaian terendah Sub Indikator pada Sarana dan Prasarana disajikan sebagaimana
Gambar 3.16 dan Tabel 3.27. Pembatasan 3 capaian terendah ini dimaksudkan
untuk menyederhanakan program – program yang menjadi prioritas dalam rangka
pemenuhan mutu.
Tabel 3.27. Capaian Indikator dan Sub Indikator Terendah Standar Sarpras
NO Indikator Sub Indikator Capaian Sub Kategori
Indikator
1 6.2 Sekolah 6.2.6Memiliki 0.21 Belum SNP =
memiliki sarana Laboratorium Tahap 1
dan prasarana fisika sesuai
pembelajaran standar
yang lengkap dan
layak
Dari hasil pengolahan data pada sub bab sebelumnya dapat di susun suatu
rekomendasi untuk memenuhi Pencapaian 8 SNP. Rekomendasi untuk Tiap
Standar disajikan pada Tabel 3.30, Tabel 3.31, Tabel 3.32, Tabel 3.33, Tabel
3.34, Tabel 3.35, Tabel 3.36, dan Tabel 3.37.
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan bab-bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Pemetaan mutu merupakan langkah awal pelaksanaan penjaminan mutu.
2. Hasil Pengumpulan data mutu diolah untuk mendapatkan peta mutu dalam
satu wilayah Provinsi dan Kabupaten / Kota.
3. Berdasarkan Peta Mutu dapat diidentifikasi posisi capaian mutu dari suatu
wilayah.
4. Berdasarkan Peta Mutu yang dihasilkan, terlihat bahwa pencapaian 8 Standar
Nasional Pendidikan di Wilayah Kalimantan Timur baik Provinsi maupun
Kabupaten / Kota belum terpenuhi.
5. Melalui peta mutu dapat pula diidentifikasi masalah-masalah yang
menghambat pencapaian 8 Standar Nasional Pendidikan.
6. Hambatan – hambatan dalam pencapaian mutu harus diatasi dengan
memunculkan prioritas rekomendasi pemenuhan Mutu
7. Rekomendasi Pemenuhan Mutu merupakan dasar dalam membuat Program
pemenuhan mutu
4.2. Saran
Agar Penyusunan peta Mutu dapat berjalan dengan semestinya maka
diperlukan saran perbaikan sebagai berikut:
1. Hendaknya LPMP dapat menyiapkan strategi yang tepat terkait proses
pengumpulan Data, antara lain terkait; anggaran, tim FaSMAa di daerah, tim
pengumpul data, tahapan kegiatan Penyusunan Peta Mutu.
2. Hendaknya Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten / Kota dapat
menyiapkan program yang tepat atas rekomendasi yang diberikan dalam
laporan ini.