Anda di halaman 1dari 15

TUGAS UAS PENGEMBANGAN DAN PENGORGANISASIAN MASYARAKAT

DOSEN PENGAMPUH:

Maria C.Y. Hukubun, S.Sos.,MPH

OLEH:

NAMA : KASERI MATUAN

NIM : 2019071014185

KLA : A

M. KULIAH : PENGEMBANGAN DAN


PENGORGANISASIAN MASYARAKAT

UNIFERSITAS CENDERAWASIH

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

Jayapura,16 Desember 2020


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepa kehadirat tuhan yang maha esa atas rahmat dan pertolongan
Nya saya dapat menyelesaikan tugas ini karena pertolongannya.

Saya menyadari bahwa di dalam makalah ini banyak yang terdapat kesalahan dan
kekurangan dalam kalimat. Untuk itu saya sangat mengharapkan kepada para pembaca untuk
menyampaikan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kebaikan dan kesempurnaan
makalah ini.
Daftar isi :

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………1.1

DAFTAR ISI……...………………………………………………………………………1.2

BAB I PENDAHULUAN…………………...……………………………………………1.3

1. Latar belakang………………………...……………………………………….1.1

BAB II PEMBAHASAN……………………………………...…..………………………1.4

1. Pendekatan dariekti dan non dariektif……………………………………………..2.1


2. Konsep piring terbang dalam PPM………….……………………………………..2.2
3. Tahapan dalam melakukan PPM…………………………………………………..2.3
4. Pengertian atau pendapat sendiri…………………………………………………..2.4

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………..…1.5

1. Kesimpulan…………………………………………………………………………3.1
2. Saran………………………………………………………………………………..3.2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang.

Pengorganisasian dan pengembangan masyarakat (PPM) atau community organization or


comunity development  (COCD)  merupakan perencanaan, pengorganisasian, atau proyek dan atau
pengembangan berbagai aktivitas pembuatan program atau proyek kemasyarakatan yang tujuan
utamanya meningkatkan taraf hidup atau kesejahteraan sosial masyarakat. Sebagai suatu kegiatan
kolektif,  PPM  melibatkan beberapa aktor, seperti pendekatan dekritif dan non dekritif,tahapan dalam
melakukan pengorganisasian dan pengembangan masyarakat, dan konsep piring terbang, yang saling
bekerja sama untuk salaing membantu sesama masyarakat.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENDEKATAN DEKRITIF & NON DEKRITIF

1. Tujuan Kegiatan Syarat Mutlak COCD


 Tujuan
 Diperolehnya kemandirian masyarakat untuk meningkatkan derajat
kesehatan.
 Kegiatan
 Di arahkab pada pengalaman belajar
 required outcome situation, recommended outcome situation dan self-directed
outcome situation.
 Syarat Mutlak
a. Partisipasi / keterlibatan aktif kelompok sasaran
b. Konsep Haggrad kelompok sasaran akan meningkat dan lebih menetap jika
kelompok sasaran dilibatkan dalam proses belajar.
c. Konsep sharing of Power.

2. Aplikasi yang berbeda di masyarakz


 Non direktif
 Direktif
Pada masyarakat yang masih belum siap (1), maka pendekatan direktif dapat
dipertimbangkan. untuk diterapkan sebagai awal tetapi kemudian secara bertahap
dikurangi dan diikuti dengan peningkatan pendekatan yang sifatnya non-direktif.

3. COCD Pendekatan Direktif Pendekatan Non Direktif


 Pendekatan direktif
Diambil asumsi bahwa petugas tahu apa yang dibutuhkan dan apa yang baik untuk
masyarakat. Dalam pendekatan ini maka peranan petugas bersifat lebih dominan
karena prakarsa kegiatan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk keperluan
pembangunan datang dari petugas. Interaksi yang muncul lebih bersifat instruktif
dan masyarakat dilihat sebagai obyek.
 Pendekatan non direktif
diambil asumsi bahwa masyarakat tahu apa sebenarnya yang mereka butuhkan dan
apa yang baik untuk mereka. Peranan pokok ada pada masyarakat, sedangkan
petugas lebih bersifat menggali dan mengembangkan potensi masyarakat. Prakarsa
kegiatan dan sumber daya yang dibutuhkan berasal dari masyarakat. Sifat interaksi
adalah partisipatif dan masyarakat dilihat sebagai subyek.

4. Pendekatan non direktif


 Pendekatan non-direktif yang sangat terkenal adalah dalam konseling (model
helping relationship), yang bersumber dari humanistic approach dari Carl Rogers.
 Pendekatan non-direktif di dalam COCD adalah pendekatan yang dilakukan
petugas dengan merancang program untuk masyarakat namun petugas tidak
bertindak sebagai expert, yang serba tahu dan serba menetapkan.
 Pendekatan non-direktif ini merupakan pendekatan yang bersifat bottom-up
dengan merangsang tumbuhnya self directed action.

5. Kondisi untuk tumbuhnya self-directed actioz


 Adanya sejumlah orang yang tidak puas terhadap keadaan mereka dan sepakat
tentang apa sebenarnya yang menjadi kebutuhan khusus mereka.
 Orang-orang ini menyadari bahwa kebutuhan tersebut, hanya akan terpenuhi jika
mereka sendiri berusaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
 Mereka memiliki, atau dapat dihubungkan dengan sumber-sumber yang memadai
untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

6. Sumber-sumber meliputi :
 pengetahuan,
 keterampilan sarana dan
 kemauan yang kuat untuk melaksanakan keputusan yang telah ditetapkan
bersama-sama.

7. Perbedaan Pendekatan Direktif Pendekatan Non direktif


a. Direktif
 Trickle down theory: dirancang dan ditentukan oleh petugas
 Orientasi hasil -- hasil langsung terlihat
 Baik-buruk dilihat dari sudut pandang petugas
 Sesuai dengan model B dari Rothman
b. Non Direktif
 Bottom up theory: dirancang dan ditentukan sesuai dengan harapan komunitas
 Orientasi proses - pengalaman belajar
 Baik-buruk dilihat dari sudut pandang komunitas S
 esuai dengan model A dari Rothman
B. KONSEP PIRING TERBANG DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

1. Konsep piring.
Konsep piring terbang Mengingat keragaman dalam potensi masyarakat, diperlukan
peyusaian antara pendekatan yang dipilih dikaitkan dengan potensi dari masyarakat di
mana kegiatan pembangunan itu dilaksanakan. sesuai dengan hukum mekanika, maka
suatu piringan yang berputar akan bergerak naik jika mengalami peningkatan dalam
kecepatan berputarnya dan akan bergerak turun jika mengalami penurunan dalam
kecepatan berputarnya.

Dikaitkan dengan hukum mekanika dalam piring terbang tersebut, maka posisi
piring terbang akan dapat ditingkatkan dengan menambah kecepatan berputarnya.
secara sistematis-pragmatis, maka situasi kondisi masyarakat yang berbeda-beda
dalam upaya melibatkan masyarakat secara aktif, memang memerlukan pendekatan
yang berbeda-beda pula.

Tradisi piring terbang adalah tata cara menghidangkan makanan dengan


menggunakan pramusaji kepada tamu undangan. Umumnya tradisi piring terbang
digunakan pada acara besar seperti pernikahan, khitanan hingga acara pengajian.
Tradisi piring terbang mulai dikenal pada tahun 1980-an. Tradisi piring terbang
merupakan salah satu tradisi yang berasal dari Solo Jawa Tengah. Masyarakat Solo
sering menggunakan konsep piring terbang sebagai salah satu tradisi dalam menjamu
tamu undangan pada acara pernikahan. Namun, bukan hal yang mustahil apabila
masyarakat di luar daerah Jawa Tengah juga mengadopsi tradisi piring terbang dalam
menjamu tamu undangan.
Porsi makanan dan minuman yang ada pada tradisi piring terbang juga telah
ditentukan dan dianggarkan sebelumnya. Pada tradisi piring terbang, adapun makna
yang tersiratkan adalah sesuatu yang tergesa-gesa dan memiliki kepraktisan dalam
melakukan penyajian. Tradisi piring terbang dianggap mampu memberikan
keuntungan untuk penyelenggara acara karena hanya menggunakan budget yang
lebih sedikit dibandingkan dengan konsep penyajian makanan secara prasmanan.
Saat acara dimulai tamu undangan dipersilahkan duduk dikursi yang telah
disediakan. Selanjutnya, tim pramusaji akan mendatangi tamu undangan dengan
porsi makanan di atas piring dan minuman berukuran sedang. Urutan penyajian yang
dilakukan saat menggunakan tradisi piring terbang juga memiliki makna tersendiri.
Mula-mula pramusaji memberikan makanan dan disusul dengan memberikan
camilan hingga sup. Munculnya hidangan utama menandakan bahwa acara siap
dimulai dan tamu undangan siap dijamu dengan hidangan yang telah disediakan.
Namun, ketika pramusaji datang dengan membawa menu makanan atau minuman
penutup seperti es (es buah, kopyor, manado dll) tamu undangan harus bergegas
karena hal tersebut menandakan bahwa acara akan berakhir.
C. TAHAPAN PENGORGANISASIAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

1. Tahap-tahap PPM
a. Persiapan
1. Persiapan social
Tujuan persiapan social adalah mengajak berpartisipasi atau peran serta
masyarakat sejak awal kegiatan, sampai dengan program perencanaan,
pelaksanaan hingga pengembangan program kesehatan masyarakat.
 Tahap pengenalan masyarakat.
 Tahap pengenalan masalah
 Tahap penyadaran masyarakat

b. Perencanaan
Perencanaan adalah sebuah proses yang penting dab menentukakan
keberhasilan sesuatu program atau tindakan. Setiap perencanaan disusun
mengikuti tahapan atau suatu siklus tertentu, sebagai berikut:
 Identifikasi masalah dan needs assessment (penilaian kebutuhan)
 Menetapkan tujuan
 Penyusunan dan pengembangan perencanaan..

c. Pelaksanaan
Pelaksanaan adalah merupakan implementasi segala program yang yang
sudah dirumuskan sebelumnya demi tercapaian tujuan yang diinginkan.

 pelaksanaan kegiatan pengembangan masyarakat pada dasarnya


merupakan peran metode dan pendayagunaan sumber-sumber demi
tercapainya barang atau pelayanan social untuk kepentingan masyarakat,
sumber tersebur seperti sumberdaya alam, sumberdaya manusua,
sumberdaya finansial.
 Pelaksanaan dilaksanakan untuk memberikan wadah kepada
masyarakat dalam menyelesaikan maslah yang sedang mereka
mengalami.

d. Pemantauan
Pemantauan atau monitoring adalah pengamatan secara terus menerus terkait
dengan perencanaan dan pelaksanaan suatu kegiatan. Pemantauan dilakukan
secara berkala selama berlangsunya suatu kegiatan.
 Tujuan melaksanakan pemantauan yaitu untuk mengumpulka informasi
terkait kegiatan yang dilakukan agar kita dapat mengetahui apkah kegiatan
yg kita lakukan dapat terlaksana dengan baik dan dapat tercapai sesuai
dengan tujuan yg kita inginkan.
 selain itu, monitoring juga bermanfaat untuk memberikan umpan balik
terhadap perbaikan kegiatan yang di lakukan.

e. Evaluassi
Evaluasi adalah menilai secara berkala apa yang telah dihasilkan, untuk
mengetahui apakah program berhasil cencapai tujuan-tujuan utamanya.
 Mengidentifikasi tingkat pencapaian tujuan
 Mengukur danpak langsung yang terjadi pada kelompok sasaran
 Mengetahui dan menganalisis konsekuensi-konsekuensi lain yang
mungkin terjadi diluar rencana.
Ruang linkup
 Rumusan rekomendasi untuk tidak lanjut sesuai kewenangan
 Akuntabilitas kepada pemangku kepentingan
 Perbaikan strategi program dimasa yang akan datang

Jenis evaluasi

 Penilain selama berlangsung


 Penilaian setelah program selesai dilaksanakan
Contoh evaluasi
Adalah keikutsertaan atau keadilan dari masyarakat, peran masyarakat
lebih besat daripada petugas aktifitas ataupun tidak serta hasil dari
pelaksanaan tersebut evesien atau tidak.

D. PENDAPAT ATAU PENGERTIAN SENDIRI (SAYA)


1. MENURUT SAYA
a. pengorganisasian dan pengembangan masyarakat

 pengorganisasian
Pengorganisasian masyarakat adalah suatu upaya masyarakat untuk saling
mengatur dalam mengelolah kegiatanatauprogram yangmereka kembangkan,
disinimasyarakat dapatmembentuk panitia kerja,melakukan pembagian tugas, saling
mengawasi, merencanakan kegiatandan lain-lain

PENGORGANISASIAN pengorganisasian adalah proses pengelompokan


orang, alat, tugas, tanggung jawab, wewenang sehingga tercipta suatu organisasi
yg dapat digerakan sebagai suatu kesatuan untuk mencapai tujuan yg telah
ditetapkan.
pengorganisasian merupakan langkah pertama dalam pelaksanaan rencana.

ORGANISASI adalah dimana tempat perkumpulan orang banyak atau


yang di sebut juga dengan masyarakat, dan juga dalam organisasi dibentuk
setiap orang menjadi pemimpin yang hebat dan dia menjarkan untuk berani
berbicara di muka umum atau orang banyak atau di suatu kalangan
mahasiswa dan masyarakat. Dan dia membentuk suatu wadah untuk menjadi
pemimpin yang hebat.

Pengorganisasian dan pengembangan masyarakat itu mempelajari


tentang kehidupan masyakat serta pengembangan potensi masyarakat atau
proyek berbagai aktifitas atau proyek kemasyarakan yang bertujuan untuk
meningkatkan taraf hidup atau kesejahteraan social dalam lingkup
masyarakat.

 Pengembangan
pengembangan masyarakat secara etimologi, pengembangan berarti
membina dan meningkatkan kualitas, sedangkan masyarakat berarti kumpulan
manusia yang meneliti hubungan dan keterkaitan idiologis yang satu dengan yang
lainnya.
Tujuan dari pengembangan masyarakat, yakni: Dengan perbaikan
aktivitas/perilaku yang di lakukan, diharapkan bisa memperbaiki kelembagaan dan
juga pengembangan jejaring kemitraan usaha. Perbaikan Kelembagaan Perbaikan
pendidikan (semangat dalam belajar), diperbaikinya aksesbisnislitas, akti vitas dan
perbaikan kelembagaan, diharapk an bisa memperbaiki bisnis yang dijalankan
Perbaikan Usaha Dengan adanya perbaikan bisnis yang dijalankan, diharapkan akan
ada perbaikan penghasilan yang didapat masyarakat. Perbaikan Pendapatan
Perbaikan pendapatan diharapkan bisa memperbaiki lingkungan (fisik dan sosial)
Perbaikan Lingkungan Tingkat pendapatan yang membaik diharapkan bisa
memperbaiki kondisi kehidupan masing-masing keluarga masyarakat Perbaikan
Kehidupan Kehidupan yang lebih baik sangat terdukung jika lingkungan fisik maupun
sosial yang ada juga baik

PENGEMBANGAN adalah suatu perkembangan masyarakat dalam


kelompok terkecil menjadi kelompok besar atau dari satu suku berkembang ke
suku yang lain juga di sebut dengan pengembangan.
Pengembangan disebut juga dalam polah berfikir, ide, gagasan dan juga
dalam keluarga berkembang.

Pengembangan dalam suatuatu wilayah pegenbangan dalam suatu pendidikan


dalam suatu organisasi dalam media dan lain lain. Jadi pengembangan secara
umum adalah proses mengembankan sesuatu atau potensi masyarakat.

Prinsip-prinsip Pengembangan Masyarakat Ife (1995) menjelaskan bahwa terdapat


10 prinsip pengembangan masyarakat. 10 prinsip ter- sebut adalah :
1. Pembangunan Terpadu
2. Menangani Ketidakberuntungan Struktural
3. Menghargai Hak Asasi Manusia
4. Keberlanjutan (sustainability)
5. Pemberdayaan (empowerment)
6. Peningkatan Kesadaran Pada Hubungan Interaksi Antara Individu Dengan Proses
Politik
7. Basis Kepemilikan dan Peningkatan rasa memiliki
8. Kemandirian
9. Independensi
10.Keselarasan antara Pencapaian tujuan jangka pendek dengan visi masa depan
 Masyarakat
MASYARAKAT adalah kumpulan orang yang hidup bersama, bekerja
sama untuk mendapatkan kepentingan bersama yang mempunyai tentang
kehidupan, nomad an adad istiadad yang di patuhi dalam lingkungan hidup.

Pengertia masyarakat di bagi menjadi dua (2) , yaitu


1 pengertian luas
2 pengertian sempit

Pengertia luas adalah keseluruhan hidup bersama tanpa di batasi


lingkungan bangsa dan lainnya.
Pengertian sempit adalaha sekelompok orang yang di batasi oleh
golongan bangsa territorial dan lain lain.

Masyarakat adalah dimana tempat suatu kumpulan orang yang lebih dari
satu atau dua oarang disebut kelompok.
Dan kelompok yang terdidiri lebih dari satu atau dua orang yg di kelompok
masyarakat. Dalam kelompok masyarakat juga ada pemerintah dan
pemerintah yang mengontrol masyarakat.

Masyarakat adalah sekelompok manusia yang terjalin erat karena sistem tertentu,
tradisi tertentu, konvensi dan hukum tertentu yang sama, serta mengarah pada
kehidupan kolektif. Sistem dalam masyarakat saling berhubungan antara satu
manusia dengan manusia lainnya yang membentuk suatu kesatuan.

masyarakat sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh


suatu kebudayaan yang mereka anggap sama.
Bahasa kelompok orang yang merasa memiliki bahasa bersama, yang
merasa termasuk dalam kelompok itu, atau yang berpegang pada bahasa
standar yang sama.
Desa masyarakat yang penduduknya mempunyai mata pencaharian
utama dalam sektor bercocok tanam, perikanan, peternakan, atau gabungan
dari kesemuanya itu, dan yang sistem budaya dan sistem sosialnya
mendukung mata pencaharian itu.
Hukum masyarakat yang menentukan hukumnya sendiri.
Kota masyarakat yang penduduknya mempunyai mata pencaharian
dalam sektor perdagangan dan industri, atau yang bekerja dalam sektor
administrasi pemerintah.
PENGORGANISASIAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAT

Itu seorang sarjana kesehatan masyarakatyang mampu berikan pemamahaman


kepada masyarakat bahwa cara hidup sehat yang benar.
Dan dia juga bertujuan untuk melakukan pengorganisasian atau meberikan
sosialisasi terhadap masyarat yang kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah
kesehatan atau puskesmas.

Melakukan sosialisasi atau memberikan pemahaman kepada masyarat yang kurang


memiliki kesehatan atau hidip tidak sehat. Misalnya,:
 makan tidak tiadak cuci tangan, bahayauntuk kesehatan
 tidak memperhatikan di linkugan masyarakat (hudup), baha untuk
pertumbuhan kesehatan.

Bagaimana cara hidup yang sehat...?


 lingkungan tetap bersih
 membuang sampah pada tempat
 menjaga kesehatan dengan baik

Pengembangan masyarakat.

 Pengembangan masyarakat memiliki sejarah panjang dalam praktek pekerjaan


social (payne,1995, Suharto, 1997).
 Pengembangan masyarakat meliputi berbagai pelayanan social yang berbasis
masyarakat mulai dari pelayanan preventif untuk anak-anak sampai pelayanan
kuratif dan pengembangan untuk keluarga yg berpendapat rendah

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Memahami bagaimana cara hidup kita dengan masayarakat dan menyatu dengan alam kita.
Memberi motivasi kepada masyarakat dan bimbingan kepa masyarakat dengan baik supaya
hidup sehat. Dan kami pun harus menyesuaikan dengan cara hidup masyarakat tersebut.

Mencegah lebi baik dari pada mengobati.

B. SARAN

Dengan mengetahui proses pengorganisasian dan penngembangan masyarakat, semoga


kita lebih biasa menerapkan gaya hidup sehat dalam kehidupan kita sehari-hari. Sehingga kita
bisa menjaga kesehatan kita dengan baik.

“Salam sehat”

Anda mungkin juga menyukai