Anda di halaman 1dari 12

BUKU PEDOMAN PERMAINAN REKREATIF

TP. Pemblajaran Rekreatif

OLEH
I Gusti Lanang Agung Pratama Wiguna
(VI.A/1716011019)

1
PEDOMAN PERMAINAN
I Gusti Lanang Agung Pratama Wiguna
(VI.A/1716011019)

A. Pendahuluan

Dalam pelaksanaannya dilakukan oleh pendidikan Anak Usia Dini, yaitu suatu
upaya pembinaan yang ditunjukkan pada anak sejak lahir sampai usia enam tahun
yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan
dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. (UU Sisdiknas Pasal 1, butir 14)

Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi


tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai
hasil dari proses pematangan. Hal ini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-
sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian
rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga
perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan
lingkungannya (Soetjiningsih, 1997).

Perkembangan anak penting dijadikan perhatian khusus bagi orang tua dan
guru. Sebab, proses tumbuh kembang anak akan mempengaruhi kehidupan mereka
pada masa mendatang. Jika perkembangan anak luput dari perhatian orang tua (tanpa
arahan dan intervensi orang tua dan lingkungan), maka anak akan tumbuh seadanya
sesuai dengan  kemampuan yang dimiliki anak.

Permainan secara garis besar dibagi  ke dalam dua kelompok, yaitu permainan
rekreatif dan permainan edukatif. Permainan rekreatif adalah permainan yang bersifat
menyenangkan dan menumbuhkan imajinasi yang tinggi dan biasanya dibuat dengan
teknologi yang tinggi pula, contohnya mobil-mobilan, robot-robotan, dll. Sedangkan
permainan edukatif adalah permainan yang menyenangkan dirancang untuk tujuan
latihan tertentu, atau sebagai sarana untuk melatih kemampuan anak.

Dan seperti yang kita ketahui sekarang ini negara kita sedang menghadapi
wabah pandemi yang sangat berbahaya yaitu Virus sarsh COVID – 19 atau sering
disebut Virus Corona, untuk mencegahnya pemerintang menghimbau masyarakat
untuk memperhatikan protokol kesehatan seperti menggunakan masker kemanapun
kita berpergian, selalu mencuci tangan hingga bersih, menjaga kekebalan tubuh tetep
vit, dan juga membuat tubuh tidak stres. Makadari itu pemerintah mengeluarkan
kebijakan stay at home and work from home.

Kita ketahui bersama selama kita dirumah saja pasti kita akan merasa jenuh
dan akan merasa sangat bosan maka dari itu disini saya membuat beberapa permainan
yang dapat dilakukan saat berada dirumah saja guna menghilangkan kebosanan itu,
tentusaja untuk menghilangkan kebosanan namun permainan ini juga bermatfaat
untuk menjaga kesehatan tubuh karna kita akan bergerak dan menggunakan aktifitas
fisik guna membuat tubuh menjadi lebih sehat .

2
B. Pendidikan jasmani

Siedentop (1991), seorang pakar pendidikan jasmani dari Amerika


Serikat, mengatakan bahwa dewasa ini pendidikan jasmani dapat diterima secara
luas sebagai model “pendidikan melalui aktivitas jasmani”, yang berkembang
sebagai akibat dari merebaknya telaahanpendidikan gerak pada akhir abad ke-20
ini dan menekankan pada kebugaran jasmani, penguasaan keterampilan,
pengetahuan, dan perkembangan sosial. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa:
"pendidikan jasmani adalah pendidikan dari, tentang, dan melalui aktivitas
jasmani".

Menurut Jesse Feiring Williams (1999; dalam Freeman, 2001),


pendidikan jasmani adalah sejumlah aktivitas jasmani manusiawi yang terpilih
sehingga dilaksanakan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Pengertian ini
didukung oleh adanya pemahaman bahwa:

„Manakalah pikiran (mental) dan tubuh disebut sebagai dua unsur yang
terpisah, pendidikan, pendidikan jasmani yang menekankan pendidikan fisikal...
melalui pemahaman sisi kealamiahan fitrah manusia ketika sisi keutuhan individu
adalah suatu fakta yang tidak dapat dipungkiri, pendidikan jasmani diartikan
sebagai pendidikan melalui fisikal. Pemahaman ini menunjukkan bahwa
pendidikan jasmani juga terkait dengan respon emosional, hubungan personal,
perilaku kelompok, pembelajaran mental, intelektual, emosional, dan estetika.

’Pendidikan melalui fisikal maksudnya adalah pendidikan melalui


aktivitas fisikal (aktivitas jasmani), tujuannya mencakup semua aspek
perkembangan kependidikan, termasuk pertumbuhan mental, sosial siswa.
Manakala tubuh sedang ditingkatkan secara fisik, pikiran (mental) harus
dibelajarkan dan dikembangkan, dan selain itu perlu pula berdampak pada
perkembangan sosial, seperti belajar bekerjasama dengan siswa lain. Rink
(1985)juga mendefinisikan pendidikan jasmani sebagai "pendidikan melalui fisikal",
seperti:

‘Kontribusi unik pendidikan jasmani terhadap pendidikan secara umum adalah


perkembangan tubuh yang menyeluruh melalui aktivitas jasmani. Ketika aktivitas
jasmani ini dipandu oleh para guru yang kompeten, maka basil berupa
perkembangan utuh insani menyertai perkembangan fisikal-nya. Hal ini hanya dapat
dicapai ketika aktivitas jasmani menjadi budaya dan kebiasaan jasmani atau pelatihan
jasmani.

’Pendapat lain namun dalam ungkapan yang senada, seperti diungkapkan.


Barrow (2001; dalam Freeman, 2001) adalah bahwa pendidikan jasmani dapat
didefinisikan sebagai pendidikan tentang dan melalui gerak insani, ketika tujuan
kependidikan dicapai melalui media aktivitas otot-otot, termasuk: olahraga
(sport), permainan, senam, dan latihan jasmani (exercise). Hasil yang ingin
dicapai adalah individu yang terdidik secara fisik. Nilai ini menjadi salah satu bagian
nilai individu yang terdidik, dan bermakna hanya ketika berhubungan dengan sisi
kehidupan individu.

3
Dalam menempatkan posisi pendidikan jasmani, diyakini pula bahwa
kontribusi pendidikan jasmani hanya akan bermakna ketika pengalaman-
pengalaman gerak dalam pendidikan jasmani berhubungan dengan proses
kehidupan seseorang secara utuh di masyarakat. Manakalapengalaman dalam
pendidikan jasmani tidak memberikan kontribusi pada pengalaman kependidikan
lainnya, maka pasti terdapat kekeliruan dalam pelaksanaan program pendidikan
jasmaninya.

James A.Baley dan David A.Field (2001; dalam Freeman, 2001)


menekankan bahwa pendidikan fisikal yang dimaksud adalah aktivitas jasmani yang
membutuhkan upaya yang sungguh-sungguh. Lebih lanjut kedua ahli ini menyebutkan
bahwa:

‘Pendidikan jasmani adalah suatu proses terjadinya adaptasi dan


pembelajaran secara organik, neuromuscular, intelektual, sosial, kultural, emosional,
dan estetika yang dihasilkan dari proses pemilihan berbagai aktivitas jasmani.’

Aktivitas jasmani yang dipilih disesuaikan dengan tujuan yang ingin


dicapai dan kapabilitas siswa. Aktivitas fisikal yang dipilih ditekankan pada
berbagai aktivitas jasmani yang wajar, aktivitas jasmani yang membutuhkan
sedikit usaha sebagai aktivitas rekreasi dan atau aktivitas jasmani yang sangat
membutuhkan upaya keras seperti untuk kegiatan olahraga kepelatihan atau
prestasi.

Pendidikan jasmani memusatkan diri pada semua bentuk kegiatan aktivitas


jasmani yang mengaktifkan otot-otot besar (gross motorik), memusatkan diri pada
gerak fisikal dalam permainan, olahraga, dan fungsi dasartubuh manusia.Dengan
demikian, Freeman (2001:5) menyatakan pendidikan jasmani dapat dikategorikan ke
dalam tiga kelompok bagian, yaitu:

1. Pendidikan jasmani dilaksanakan melalui media fisikal, yaitu: beberapa


aktivitas fisikal atau beberapa tipe gerakan tubuh.

2. Aktivitas jasmani meskipun tidak selalu, tetapi secara umum mencakup berbagai
aktivitas gross motorik dan keterampilan yang tidak selalu harus didapat
perbedaan yang mencolok.

3. Meskipun para siswa mendapat keuntungan dari proses aktivitas fisikal ini,
tetapi keuntungan bagi siswa tidak selalu harus berupa fisikal, non-fisikal pun
bisa diraih seperti: perkembangan intelektual, sosial, dan estetika, seperti juga
perkembangan kognitif dan afektif.

Secara utuh, pemahaman yang harus ditangkap adalah: pendidikan jasmani


menggunakan media fisikal untuk mengembangkan kesejahteraan total setiap
orang. Karakteristik pendidikan jasmani seperti ini tidak terdapat pada matapelajaran
lain, karena hasil kependidikan dari pengalaman belajar fisikal tidak terbatas hanya
pada perkembangan tubuh saja. Konteks melalui

aktivitas jasmani yang dimaksud adalah konteks yang utuh menyangkut


semua dimensi tentang manusia, seperti halnya hubungan tubuh dan pikiran. Tentu,

4
pendidikan jasmani tidak hanya menyebabkan seseorang terdidik fisiknya, tetapi
juga semua aspek yang terkait dengan kesejahteraan total manusia, seperti yang
dimaksud dengan konsep “kebugaran jasmani sepanjang hayat”. Seperti diketahui,
dimensi hubungan tubuh dan pikiran menekankan pada tiga domain pendidikan,
yaitu: psikomotor, afektif, dan kognitif. Beberapa ahli dalam bidang pendidikan
jasmani dan olahraga, Syer & Connolly (1984); Clancy (2006); Begley (2007),
menyebutkan hal senada bahwa “tubuh adalah tempat bersemayamnya pikiran.”Ada
unsur kesatuan pemahamanantara tubuh dengan pikiran

5
PERMAINAN FUN BALL

1. Pengertian
Permainan fun ball ini adalah permainan yang menggabungkan antara gambar
dan olahraga basket dengan menempelkan gambar pada bola siswa kan melempar
bola secara zigzag dan menempatkan gambar pada papan yang telah di siapkan.
2. Tujuan permainan
Permainan fun ball ini bertujuan untuk melatih kemampuan dasar siswa dalam
bermain basket kususnya pada teknik dasar pasing kontrol dan juga siswa dapat
belajar mengenal hewan dari gambar yang mereka lihat.
3. Sasaran
Permainan ini di peruntukan untuk siswa sekolah dasar, guna untuk
meningkatkan kemampuan dalam bermain basket kusunya teknik dasar passing
kontrol, dan juga meningkatkan kemampuan motorik kasar siswa.
4. Alat dan Bahan
Sebelum permainan ini dimainkan, adapun alat-alat dan bahan yang harus
disiapkan yaitu:
a. Bola, bola pelastik yang ringan untuk anak sd
b. Keranjang untuk meletakkan gambar
c. Kartu bergambar dan papan bergambar, gambar pada papan bergambar dan kartu
bergambar harus sesuai

5. Persiapan dan cara bermain


Permainan fun ball ini adalah permainan yang menggabungkan antara gambar
dan olahraga basket dengan menempelkan gambar pada bola siswa kan melempar
bola secara zigzag dan menempatkan gambar pada papan yang telah di siapkan.Untuk
memulai permainan ini dibutuhkan halaman yang tidak terlalu luas dan beberapa alat
yang akan digunakan
a. Meletakkan keranjang yang telah di beri kartu bergambar dan memberikan
jarak 2 meter kepada siswa
b. Kemudian membagi siswa menjadi 2 kelompok untuk menempati posisi
yang disiapkan dengan formasi zigzag dengan jarak 2 meter untuk setiap
siswa
c. Kemudian meletakkan papan gambar pada garis akhir
d. Dan menyiapkan bola yang sudah diisi dengan penempel untuk kartu
bergambar

Setelah semua siap, permainan dapat dimulai dengan cara sebagai berikut:

a) Pemain pertama berada posisi dan sudah memegang bola setelah


mendapat aba-aba mulai pemain pertama berlari kearah keranjang

6
b) Sesampainya di keranjang siswa mengambil acak kartu bergambar yang
didapat kemudian di tempelkan pada bola
c) Setelah itu siswa kembali ke posisi awal dan kemudian mengoper bola
yang berisi kartu bergambar ke arah teman yang berada di sebrangnya
begitu seterusnya hingga sampai pada siswa yang paling akhir
d) Setelah itu siswa paling akhir mengambil kartu bergambar dan
mencocokan kartu bergambar pada papan gambar
e) Lika sudah bola dikembalikan ke depan dengan cara zigzag kembali
begitu seterusnya hingga gambar lengkap

6. Penutup
Setelah melakukan permainan guru mengumpulkan siswa kembali dan membahas
permainan yang telah mereka mainkan, kemudian guru menjelaskan kembali apa
manfaat dari permainan ini.

7
PERMAINAN MOVE THE FLAG

7. Pengertian
Permainan move the flag adalah permainan yang menugaskan siswa intuk
memindahkan bendera dari satu tempat ketempat yang lain dengan melewati
rintangan yang ada.
8. Tujuan permainan
Permainan move the flag ini bertujuan untuk melatih keterampilan motorik
kasar siswa, dan didalamnya mengandung unsur aktifitas fisik yang mengarah pada
upaya meningkatkan keterampilan motorik kasar siswa. Dan juga permainan ini
bertijuan untuk menghilangkan kebosanan selama di rumah saja
9. Sasaran
Permainan ini di peruntukan tidak hanya anak-anak saja namun bisa juga
dilakukan oleh remaja maupun orang dewasa dalam rangka untuk meningkatkan
keterampilan motorik kasar, dan menghilangkan kebosanan, karna bisa dilakukan di
lahan yang sempit
10. Alat dan Bahan
Sebelum permainan ini dimainkan, adapun alat-alat dan bahan yang harus
disiapkan yaitu:
d. Bola, bola yang digunakan bebas dengan ukuran seukuran bola tenis sebanyak 4 buah
e. Bendera, bendera dapat menggunakan bendera kecil atau bisa membuatnya dengan
kertas saja sebanyak 4 buah
f. Ember yang berukuran kecil sebanyak 2 buah, untuk tempat meletakkan bendera
g. Rintangan berupa con atau batu bata sebagai penanda atau rintangannya

11. Persiapan dan cara bermain


Permainan move the flag adalah permainan yang menugaskan siswa intuk
memindahkan bendera dari satu tempat ketempat yang lain dengan melewati
rintangan yang ada. Untuk memulai permainan ini kalian hanya membutuhkan
halaman rumah yang tidak terlalu luas dan beberapa alat yang akan digunakan
e. Menentukan titik awal atau garis start untuk memulai permainan
f. Pada garis start di taruh satu ember yang berisi 4 bendera, dan 4 bola
g. Kemudian ditarik garis lurus dengan jarak 5 meter dari garis start di taruh
cun atau batu bata untuk tanda meletakkan bola

8
h. Kemudian dengan jarak 1 meter ditaruh cun atau batu bata dengan formasi
zig zag dan kemudian pada garis finis di taruh ember untuk menaruh
benderanya.

Setelah semua siap, permainan dapat dimulai dengan cara sebagai berikut:
f) Pemain berada di garis start saat ada aba-aba mulai pemain mengambil
bola dan bendera
g) Kemudian pemain berlari sekencang mungkin ke cun pertama untuk
menaruh bola
h) Setelah itu pemain harus berlari zigzag dengan cepat dan menaruh
bendera di ember pada garis finish.
i) Setelah menaruh bendera pemain berlari kegarus start dengan kencang dan
menepuk tangan pada pemain pengganti yang berikutnya melakukan
gerakan yang sama hingga bendera habis

12. Penutup
Setelah melakukan permainan teman-teman dapat melakukan pendinginan, dan
teman-teman akan merasa senang karna permainan ini bersifat rekreasi dan hiburan
saja dan juga teman-teman mendapatkan manfaat kesehatan jasmani karna dapat
berolahraga.

9
PERMAINAN HALANG RINTANG

1. Pengertian
Permainan halang rintang ini adalah gabungan dari bermacam permainan jadi
ada 5 permainan yang digabungkan menjadi satu dan menghasilkan permainan halang
rintang ini.
2. Tujuan permainan
Permainan halang rintang ini bertujuan untuk melatih keterampilan motorik
kasar kita, dan kemampuan mengingat kita, didalamnya mengandung unsur aktifitas
fisik yang mengarah pada upaya meningkatkan keterampilan motorik kasar siswa.
Dan karna terdiri atas banyak permainan kita di wajibkan untuk mengingat setiap
peraturan yang berlaku dari setiap permainan tersebut. Dan juga permainan ini
bertujuan untuk menghilangkan kebosanan selama di rumah saja
3. Sasaran
Permainan ini di peruntukan tidak hanya untuk anak-anak saja namun bisa
juga dilakukan oleh remaja maupun orang dewasa dalam rangka untuk meningkatkan
keterampilan motorik kasar,dan kemampungan mengingat kita dan juga
menghilangkan kebosanan, selama dirumah aja, karna bisa dilakukan di lahan yang
sempit
4. Alat dan Bahan
Sebelum permainan ini dimainkan, adapun alat-alat dan bahan yang harus
disiapkan yaitu:
a. Bola, bola yang digunakan bebas dengan ukuran seukuran bola tenis sebanyak
jumlah peserta
b. Batu bata atau kapur untuk menggambar
c. Balok atau batu bata sebagai rintangan atau juga cun jika punya
d. Box sebagai rintangan
e. Dan ember sebagai target

5. Persiapan dan cara bermain


Permainan halang rintang ini adalah gabungan dari bermacam permainan jadi
ada 5 permainan yang digabungkan menjadi satu dan menghasilkan permainan halang
rintang ini. Untuk memulai permainan ini kalian hanya membutuhkan halaman rumah
yang tidak terlalu luas dan beberapa alat yang akan digunakan
a. Menentukan titik awal atau garis start untuk memulai permainan
b. Kemudian menggambar permainan yang pertama yaitu folow the line
c. Setelah itu menggambar permainan ke dua yaitu tapak tangan,kaki
d. Kemudian menyusun box berjajar dengan jarak setengah meter atau 50cm
e. Kemudian memasang penanda dengan formasi zigzag
f. Juka sudah kemudian pasang ember sebagai target dengan jarak melempar 5
meter

10
g. Jumlah dan jarak setiap rintangan menyesuaikan selera teman-teman

Setelah semua siap, permainan dapat dimulai dengan cara sebagai berikut:
a. Pemain berada di garis start saat ada aba-aba mulai pemain berjalan mengikuti
garis yang sudah tersedia

b. Setelah melewati rintangan pertama kemudian pemain melewati rintangan


berikutnya dengan cara menyocokkan gambar yang ada dengan tangan dan kaki
pemain misalnya gambar pertama ada tangan kanan dan kaki kiri pemain harus
menempelkan kaki kiri dan tangan kanannya begitu seterusnya hingga berhasil
menyelesaikannya, jika salah menempelkan kaki atau tangan pemain harus
mengulang dari awal lagi.

c. Kemudian lanjut melewati rintangan lompat dimana setiap pemain harus


melompati box yang ada

11
d. Setelah itu pemain akan menghadapi rintangan lari zigzag

e. Setelah berlari zigzag pemain akan berhenti di garis lempar dengan mengambil
bola dan melemparkannya ke target jika tidak masuk tidak akan mendapat poin,
namun jika masuk akan mendapat poin 1

f. Penutup
Setelah melakukan permainan teman-teman dapat melakukan hukuman kepada
pemain yang mendapat poin paling sedikit, dan teman-teman akan merasa senang
karna permainan ini bersifat rekreasi dan hiburan saja dan juga teman-teman
mendapatkan manfaat kesehatan jasmani karna dapat berolahraga.

12

Anda mungkin juga menyukai