Anda di halaman 1dari 2

What is Marketing Environment ?

Lingkungan Pemasaran adalah lingkungan perusahaan yang terdiri dari pelaku dan
kekuatan di luar pemasaran yang mempengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk
membangun dan mempertahankan hubungan yang berhasil dengan pelanggan secara tepat
sasaran
Microenvironment adalah para pelaku yang paling dekat dengan perusahaan yang
langsung mempengaruhi pelayanan perusahaan terhadap pelanggan, yaitu company, supplier,
marketing intermediaries, customer markets, competitors, and publics.
• Company: kerja sama antara divisi marketing dengan divisi lain yang ada di Perusahaan.
• Supplier: memenuhi kebutuhan perusahaan dalam melakukan kegiatannya untuk
kemudian menghasilkan sesuatu untuk dijual, baik barang maupun jasa.
• Marketing Intermediaries: pihak yang membantu perusahaan mempromosikan, menjual,
dan mendistribusikan produknya kepada konsumen akhir, seperti reseller, physical
distributions firm, marketing service agencies, and financial intermediaries.
• Customer Markets: segmentasi pelanggan agar produk tepat sasaran.
• Competitors: Perusahaan yang memiliki produk yang sama harus memiliki value yang
lebih baik agar dapat bersaing.
• Publics: kelompok apapun yang memiliki minat terhadap perusahaan atau memberi
pengaruh baik maupun buruk bagi perusahaan dalam meraih tujuannya.
Macroenvironment mengacu kepada semua kekuatan atau tenaga dari kelompok yang
lebih besar dan berpengaruh lebih terhadap microenvironment, termasuk di dalamnya adalah
konsep seperti demographic, economic, natural, technological, political, and cultural
environment.
• Demographic: adalah studi mengenai populasi manusia dalam hal ukuran, kepadatan,
lokasi, umur, jenis kelamin, ras/suku, dan profesi. Sebagai contoh klasifikasi kelompok
manusia berdasarkan umur. Klasifikasi seperti ini dapat dimanfaatkan untuk memutuskan
target dari produk yang akan dipasarkan oleh sebuah perusahaan dan menentukan hal apa
yang dapat menarik perhatian pasar untuk membeli produk dalam segmentasi pasar
tersebut.
• Economic: merujuk kepada daya beli masyarakat dan menyangkut pada pola kebiasaan
masyarakat dalam ‘menghabiskan’ uang mereka.
• Natural:  peningkatan polusi, penipisan stok bahan baku, dan peningkatan camput tangan
pemerintah dalam pengelolaan alam melalui kebijakannya.
• Technological: perusahaan harus mengikuti perkembangan teknologi untuk bersaing
dengan kompetitor agar tidak mudah kehilangan pelanggan.
• Political: beberapa produk diatur oleh pemerintah untuk distribusinya bahkan ada produk
yang dibatasi dalam hal target pemasarannya.
• Cultural: terdiri dari nilai-nilai dasar yang diyakini oleh sekelompok masyarakat di suatu
daerah. Nilai-nilai tersebut bisa saja termasuk dalam sistem kepercayaan yang sudah
berlaku turun temurun dari generasi ke generasi dan sangat sulit untuk diubah.

Lingkungan pemasaran sangat berkaitan dengan hasil yang akan dicapai dalam memulai
suatu bisnis, sehingga analisa dan strategi sangat diperlukan untuk memasarkan produk
perusahaan secara maksimal namun efektif dan efisien meskipun tidak semua faktor yang ada
dalam lingkungan pemasaran dilaksanakan secara menyeluruh. Dalam menentukan strategi
pemasaran seperti menciptakan citra perusahaan yang baik melalui media elektronik maupun
media cetak sangat membutuhkan dukungan dari lingkungan pemasaran baik dari segi makro
maupun mikro. Tanggung jawab  utama dalam mengidentifikasi perubahan lingkungan
terletak pada divisi pemasaran di perusahaan. Mereka harus bertindak sebagai pelacak trend
dan pencari peluang. Meskipun setiap manager dalam perusahaan selalu mengamati
lingkungan luar, divisi pemasaran memiliki dua keunggulan yaitu sebagai inteljen pemasaran
dan sebagai pelaku riset pemasaran. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan informasi
tentang lingkungan pemasaran. Mereka lebih banyak menjalankan perannya bersama
pelanggan dan waktunya banyak digunakan untuk mengamati para pesaing.  

Anda mungkin juga menyukai