Anda di halaman 1dari 3

MODUL

BIMBINGAN TEKNIS PEMBUATAN PUPUK KOMPOS


MENGGUNAKAN METODE TAKAKURA
DI DESA NANGGERANG,
KEC TAJURHALANG
KAB BOGOR

Penulis :

Ira Mulyawati

Program Studi Teknik Lingkungan


Fakultas Teknik
Universitas Sahid Jakarta
2019
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS SAHID

Bahan dan Alat


 Sampah organik: jangan masukkan  Kardus bekas
daging, ikan, tulang
 Kompos  Kain penutup
 Sekop/Pengaduk  Keranjang berongga
 Pisau/Parang
 Bantal sekam 2 buah
Cara Membuat:

1. Lapisi keranjang dengan kardus


2. Letakkan bantal sekam di dasar keranjang, rapikan
3. Masukkan kompos sebanyak 1/3 wadah, ratakan.
4. Sampah organik dari limbah rumah tangga dicampur terlebih dahulu di tempat terpisah
dengan kompos, kemudian masukkan ke keranjang.
5. Tutup kembali dengan kompos dan ratakan.
6. Tutup keranjang rapat-rapat agar serangga dan lalat tidak masuk. Keranjang tidak usah
diisi langsung penuh, masukkan sampah organik seadanya. Lakukan secara rutin setiap
hari sampai keranjang penuh. Aduk-aduklah setiap selesai memasukkan sampah organik
kulit singkong. Sampah yang baru dimasukkan akan difermentasi dalam 1-2 hari.
7. Letakkan keranjang pada tempat yang teduh dan memiliki sirkulasi udara yang baik.
Jangan biarkan sampah kering, jika kering, percikkan air sedikit dan aduk.
8. Apabila keranjang sudah penuh, kira-kira 90% sudah terisi, ambil dua pertiganya.
Pindahkan kompos tersebut kedalam karung, biarkan selama 2 minggu sebelum
digunakan. Kompos yang dihasilkan kering dan tidak terdapat cairan.
9. Kompos takakura sudah terbentuk sempurna apabila teksturnya sudah seperti tanah,
warna coklat kehitaman, tidak berbau.
10. Untuk menguji kualitas kompos larutkan dalam air bersih. Kompos yang baik akan
tenggelam, apabila ada yang terapung berarti belum material tersebut belum menjadi
kompos. Air akan tetap bersih, apabila air berubah warnanya jadi kecoklatan, artinya
dalam kompos terdapat cairan hasil fermentasi anaerobik.
11. Selain itu, menguji kompos dapat dilakukan dengan meletakkan tangan kita 2 cm dari
kompos. Bila terasa hangat, dapat dipastikan proses pengomposan bekerja dengan baik.
Jika tidak, percikkan sedikit air untuk memicu mikroorganisme bekerja. Bisa jadi
kompos terlalu kering sehingga memerlukan air.

-SELESAI-

Anda mungkin juga menyukai