Anda di halaman 1dari 20

MEMBANGUN KESADARAN BELA NEGARA BAGI GENERASI MILENIAL

DALAM SISTEM PERTAHANAN NEGARA

Oleh:
Mukhtadi1 dan R. Madha Komala2
muhelharry@gmail.com

Abstrak

Setiap warganegara terutama generasi milenial yang merupakan generasi


penerus kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara harus disiapkan
dengan baik, tentang hak dan kewajibannya dalam upaya bela negara dan upaya
pertahanan keamanan nasional (pasal 27 dan pasal 30 ayat (1).Memperkuat
Pertahanan dan Bela Negara adalah sikap dan perilaku yang harus dimiliki oleh
setiap warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 guna menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan negara seutuhnya. Penanaman nilai-nilai bela
negara terhadap generasi milenial, sebagai generasi pewaris dan penerus
kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara adalah hal mutlaq yang harus
dilakukan sedini mungkin, mengingat tantangan yang dihadapigenerasi milenial
sangat variatif dan kempleks. Metode penelitian ini adalah kualitatif deskriptif,dengan
rumusan masalah membangun kesadaran bela negara terhadap generasi milenial
sebagai upaya dalam pertahanan negara tujuan penelitian ini adalah; bagaimana
kesadaran generasi milenial terhadap bela negara, bagaimana membangun
kesadaran bela negara bagi generasi milenial,bagaimana tanggung jawab generasi
milenial dalam pertahanan negara, bertujuan untuk mengetahui kesadaran bela
negara bagi Generasi Milenial, sebagai upaya dalam pertahanan negara,manfaat
dari penelitian ini sebagai masukan bahwa generasi milenial harus diberi
kesempatan dan kepercayaan agar mereka dapat mengembangkan seluruh
potensinya untuk kemajuan bangsa dan negara sebagai implementasi dalam bela
negara dalam mewujudkan pertahanan nasional

Kata kunci: Generasi Millenial, Bela negara, Pertahanan Nasional

1
Dosen Tetap Universitas Pertahanan
2
Dosen Tetap Universitas Negeri Jakarta

64 | Mukhtadi & R. Madha Komala: membangun kesadaran bela negara…


Manajemen Pertahanan, Vol. 4 No. 2 Desember 2018 | 65

I. Pendahuluan bernegara Indonesia serta keyakinan


pada Pancasila dan UUD 1945 demi
1.1. Latar Belakang keutuhan dan kemajuan NKRI.,
Bela Negara dalam arti luas tidak Populasi penduduk Indonesia yang
hanya dalam menghadapi ancaman berusia antara 15-34 tahun yang
militer tetapi juga non militer, di era diikenal dengan generasi milenial saat
globalisasi dan pesatnya kemajuan ini sangat besar, mencapai
ilmu pengetahuan dan teknologi, 34,45%.dibanding generasi
bentuk ancaman sangat variative dan sebelumnya, generasi millennial
kompleks, hanya bangsa yang memang unik, kajian tentang generasi
mempunyai keunggulan kompetitif lah millennial sangatlah menarik
yang mampu bersaing dan hasil riset yang dirilis oleh Pew
memenangkan persaingan tersebut Researh Center menermukan bahwa
Penanaman kesadaran bela negara Kehidupan generasi millennial tidak
terhadap setiap warga negera bisa dilepaskan dari teknologi
terutama generasi milenial sebagai terutama
pewaris dan penerus kelangsungan internet, entertainment/hiburan sudah
kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi kebutuhan pokok bagi
sangat penting agar mampu generasi ini
mempertahankan negara dari Generasi Milenial (juga dikenal
ancaman dari dalam dandari luar sebagai Generasi Y) adalah kelompok
militer maupun non militer. demografi setelah Generasi X (Gen-
Hak dan kewajiban dalam upaya bela X). ... Para ahli dan peneliti biasanya
negara dan upaya perthanan menggunakan awal 1980-an sebagai
keamanan nasional diatur dalam UUD awal kelahiran kelompok ini dan
1945 (pasal 27 dan pasal 30 ayat (1)), pertengahan tahun 1990-an hingga
upaya pembelaan negara adalah awal 2000-an sebagai akhir kelahiran.
tekad, sikap, dan tindakan setiap
warga negara secara teratur,
menyeluruh, terpadu dan berlanjut
yang dilandasi oleh kecintaan pada
tanah air, kesadaran berbangsa dan
langsung perjuangan merebut dan
mempertahankan kemerdekaan, tapi
bukan berarti generasi milenial tidak
mempunyai rasa tanggung jawab
terhadap bela negara.
Adanya gap pemahaman semacam ini
Generasi Milenial adalah generasi harus dijembatani agar generasi
yang hidup di era perkembangan Ilmu milenial sebagai pewaris tunggal atas
Pengetahuan dan Teknologi, kelangsungan kehidupan berbangsa
penerapan IT telah merubah dunia dan bernegara, mempunyai cara
analog menjadi dunia digital yang di pandang dan tangung jawab dalam hal
tandai meningkatnya tingkat bela negara.
konektifitas melalui jalur inter dan Atas dasar tersebut maka perlu
antar net. Ilmu pengetahuan begitu dicarikan metode yang sesuai,
mudah diakses oleh siapapun, bagaimana cara menanamkan nilai-
sehingga dalam banyak hal generasi nilai bela negara terhadap generasi
milenial lebih cepat mengakses milenial, ada beberapa sarana yang
informasi yang dapat memperkaya dapat digunakan untuk penanaman
wawasan berfikir bersiksp dan nilai- nilai Bela Negara diantaranya
bertindak, yang dapat mempengaruhi adalah; melalui jalur pendidikan formal
dalam mensikapi permasalahan dan informal, diklat bela negara,
yangg dihadapi, begitu juga dalam seminar dan FGD, Ceramah dan
implementasi terhadap pemahaman keteladanan, cara ini harus dikemas
tentang bela negara. sedemikian rupa disesuaikan dengan
Generasi Milenial tidak merasakan karakter generasi milenial tersebut.
secara langsung terhadap proses 1. Pendidikan Formal dan Informal
panjang sejarah perjuangan bangsa, Melalui pendidikan formal dan
bagaimana pengorbanan para informal dapat di ajarkan tentang
pahlawan kusuma bangsa hidup di bela negara, sebagai materi ospek,
jaman penjajahan, berkorban darah juga dapat ditanamkan menyatu
dan air mata bahkan jiwa dan raga dengan seluruh mata kuliah dan
demi merebut dan mempertahankan kegiatan perkuliahan dan kegiatan
kemerdekaan Indonesia, meskipun lainnya
generasi milenial tidak mengalami 2. Diklat.

66 | Mukhtadi & R. Madha Komala: membangun kesadaran bela negara…


Manajemen Pertahanan, Vol. 4 No. 2 Desember 2018 | 67

Diklat, pelaksanaannya untuk 2) Bagaimana membangun


seluruh ASN ataupun Pegawai kesadaran bela negara bagi
BUMN dan Swasta, untuk pegawai Generasi Milenial
baru maupun yang lama. 3) Bagaimana tanggung jawab
3. Seminar dan FGD Generasi Milenial dalam
Kegiatan seminar dan FGD pertahanan negara
merupakan sarana yang cukup
efektif untuk penanaman nilai- II. Metode Penelitian
nilaibela negara 1) Metode yang penulis gunakan
4. Ceramah dalam penyusunan penelitian ini
Dapat melibatkan para tokoh adalah metode penelitian kepustakaan
agama, tokoh masyarakat dan para (Library Research) yaitu melakukan
pejuang yang langsung merasakan penelusuran terhadap buku-buku,
pahit getirnya dalam merebut dan dokumen-dokumen, sumber internet
mempertahankan kemerdekaan, serta referensi lainnya yang relavan
sehingga para generasi milenial dengan masalah yang penulis bahas
mendapatkan gambaraan riil dalam penelitian ini. Dibaca dari
tentang perjuangan bangsa sumber tersebut, dikutip materi-materi
langsung dari para pelakunya/ yang penting dan yang kami carilalu
pahlawan. disimpulkan, dan disusun menjadi
sebuah tulisan.
2.2. Rumusan Masalah 2) Metode Penulisan
Rumusan Maslah dalam penelitian Adapun metode penulisan, yang
ini adalah, membangun kesadaran penulis gunakan dalam menyusun
bela negara terhadap Generasi penelitian ini adalah metode penulisan
Milenial sebagai upaya dalam deskriptif, yaitu penulis mencoba
pertahanan negara mendeskripsikan masalah yang
dibahas dari hasil penelitian dalam
2.3. Tujuan Penulisan tulisan ini.
Tujuan Penelitian ini adalah
1) Bagaimana kesadaran
Generasi Milenial terhadap bela
negara
III. Hasil Berkley tahun 2011 dengan
mengambil tema American Millennials:
3.1. Generasi Milenial Deciphering the Enigma Generation.
Generasi Millennial, menjadi topik Tahun sebelumnya, 2010, Pew
yang sangat menarik untuk dikaji, saat Research Center juga merilis laporan
ini menjadi sorotan dan kajian riset dengan judul Millennials: A
berbagai ahli dibelahan dunia untuk Portrait of Generation Next.
mengungkap yang berkaitan dengan Generasi Milenial tidak secara
generasi milenial, apa dan siapa langsung mengalami pahit getirnya
gerangan generasi millennial itu?. perjuangan para pendahulunya dalam
Millennials (juga dikenal sebagai merebut dan mempertahankan
Generasi Millenial atau Generasi Y) kemerdekaan, generasi milenial hidup
adalah kelompok demografis (cohort) dijaman yang serba instan, dan
setelah Generasi X. Peneliti sosial menghadapi tantangan yang begitu
sering mengelompokkan generasi kompleks, tentunya sangat
yang lahir diantara tahun 1980 an berpengaruh terhadap sikap dan
sampai 2000 an sebagai generasi prilakunya, begitu juga dalam
millennial. Jadi bisa dikatakan mensikapi bela negara, maka perlu
generasi millennial adalah generasi penanaman bela negara secara intens
muda masa kini yang saat ini berusia dan sistematis, dengan metode yang
dikisaran 15 – 34 tahun, saat ini sesuai dengan generasi milenial itu
populasinya sangat besar, mencapai sendiri.
34,45%, di tangan generasi inilah Perbedaan latar belakang dan cara
masa depan bangsa dan negara pandang antara generasi pendahulu
dipertaruhkan, maka penanaman nila- dengan generasi milenial tentang bela
nila bela negara menjadi suatu negara akan berpengaruh terhadap
keharusan, demi kelangsungan implementasi bela negara, hal ini perlu
keutuhan dan kejayaan bangsa dan disikapi secara bijaksana, yang
negara. penting intinya sama bahwa setiap
Studi tentang generasi millenial di warga negara mempunyai hak dan
dunia, terutama di Amerika, sudah kewajiban yang sama terhadap bela
banyak dilakukan, diantaranya studi negara.
yang dilakukan oleh Boston Consulting Generasi Milenial (juga dikenal
Group (BCG) bersama University of sebagai Generasi Y) adalah kelompok

68 | Mukhtadi & R. Madha Komala: membangun kesadaran bela negara…


Manajemen Pertahanan, Vol. 4 No. 2 Desember 2018 | 69

demografi setelah Generasi X (Gen- yang berperan dalam pemiliharaan


X). ... Para ahli dan peneliti biasanya keamanan”81
menggunakan awal 1980-an sebagai Dan Undang-Undang No.3 tahun 2002
awal kelahiran kelompok ini dan tentang Pertahanan Negara
pertengahan tahun 1990-an hingga Undang-Undang No.3 tahun 2002
awal 2000-an sebagai akhir kelahiran. merupakan Undang-Undang yang
Tantangan yang dihadapi generasi mengatur tentang pertahanan negara
milenial tidaklah sama dengan yang yang ditetapkan dijakarta pada tanggal
dihadapi para pendahulunya, 8 juli tahun 2002 oleh presiden
tantangan di era milenial tentulah Megawati Soekarno Putri atas nama
sangat variatif dan kompleks. pemerintah bersama Dewan
Persaingan global yang sangat Perwakilan Rakyat (DPR) yang terdiri
kompetitif hanya akan dimenangkan dari 9 (Sembilan) bab dan 29 (dua
oleh SDM yang bukan hanya unggul sembilan) pasal.
secara komparatif tapi juga unggul Latar belakang disahkan Undang-
secara kompetitif maka keungggulan Undang pertahanan negara
kompetitif itulah yang harus berdasarkan pada pertimbangan.
ditanamkan kepada genersi milenial Pertama: bahwa pertahanan negara
agar mampu bersaing dan bertitik tolak pada falsafah dan
memenangkan persaingan tersebut. pandangan hidup bangsa Indonesia
untuk menjamin keutuhan dan tetap
3.2.Pertahanan Negara tegaknya Negara Kesatuan Republik
Landasan hukum pertahanan dan Indonesia yang berdasarkan
keamanan negara dalam ketetapan Pancasila. Sementara yang dimaksud
Majelis Permusyawaratan Rakyat yang dengn pertahanan negara adalah
masih berlaku sampai sekarang segala usaha untuk mempertahankan
adalah Tap MPR No. VI tahun 2000 kedaulatan negara, keutuhan wilayah
tentang pemisahan TNI dan POLRI negara, dan keselamatan segenap
pasal 2 ayat 1 dan 2 yang berbunyi: bangsa dari ancaman dan gangguan
a. Pasal 2 ayat (1) “Tentara Nasional terhadap keutuhan bangsa dan negara
Indonesia adalah alat negara yang (Conni Rahakundini Bakrie. 2007, 49)
berperan dalam pertahanan negara”
b. Pasal 2 ayat (2) “Kepolisian Negara
Republik Indonesia adalah alat negara
3.3. Bela Negara perundang-undangansuatu negara,
Setiap warga negara mempunyai tentang patriotisme seseorang, suatu
hak dan kewajibam terhadap bela kelompok atau seluruh komponen,TNI
negara, untuk itu penanaman sebagai komponen utama dalam bela
kesadaran bela negara sangat penting negara. Pertahanan negara secara
untuk mempertahankan negara dari fisik dapat diartikan sebagai usaha
ancaman dari dalam dan dari luar, pertahanan menghadapi serangan fisik
ancaman militer maupun non militer, atau agresi dari pihak yang
Hak dan Kewajiban Bela mengancam keberadaan negara
NegaraUpaya pembelaan negara tersebut, sedangkan secara non-fisik
adalah tekad, sikap, dan tindakan konsep ini diartikan sebagai upaya
warga negara yang teratur, untuk serta berperan aktif dalam
menyeluruh, terpadu dan berlanjut memajukan bangsa dan negara, baik
yang dilandasi oleh kecintaan pada melalui pendidikan, moral, sosial
tanah air, kesadaran berbangsa dan maupun peningkatan kesejahteraan
bernegara Indonesia serta keyakinan warga negara.Landasan konsep bela
pada Pancasila dan UUD 1945 Untuk negara adalah adanya wajib militer.
dapat melaksanakan hak dan Subyek dari konsep ini
kewajiban membela Negara diperlukan adalah TNI atau perangkat pertahanan
pengetahuan tentang bela negara negara lainnya, baik sebagai
dalam arti luas. Bela Negara dalam arti pekerjaan yang dipilih atau sebagai
luas tidak hanya menyangkut akibat dari rancangan tanpa sadar
menghadapi bencana perang tetapi (wajib militer).
juga bencana lain. Untuk itu setiap Atas dasar kecintaan dan tanggung
warganegara harus disiapkan dengan jawabnya terhadap negara kesatuan
baik dan sekaligus perlunya republik Indonesia yang berdasarkan
penjelasan secara luas tentang hak Pancasila dan UUD 1045, maka tiap-
dan kewajiban dalam upaya bela tiap warga negara berhak dan wajib
negara dan upaya pertahanan ikut serta dalam usaha pembelaan
keamanan (pasal 27 dan pasal 30 ayat negara dan syarat-syarat tentang
(1) pembelaan diatur dengan undang-
Untuk kepentingan menjaga undangKesadaran Bela Negara itu
eksistensi kedaulatan negara, maka hakikatnya kesediaan berbakti pada
bela negara diatur dalam sebuah negara dan kesediaan berkorban

70 | Mukhtadi & R. Madha Komala: membangun kesadaran bela negara…


Manajemen Pertahanan, Vol. 4 No. 2 Desember 2018 | 71

membela negara, adapun bentuk bela terhadap kemajuan bangsa dan


negara disesuaikan dengan situasi negar
dan kondisi serta bentuk ancaman
yang dihadapi, baik ancaman dari 3. Yakin akan Pancasila sebagai
dalam maupun dari luar ancaman ideologiI negara
militer maupun non militer, intinya Meyakini dan mengamalkan
setiap warga negara dalam bela Pancasila sebagai idiologi
negara berbuat yang terbaik demi negara, artinya menyadari
cinta dan tanggung jawabnya terhadap dengan sepenuh hati bahwa
bangsa dan negarnya berdasarkan dasar negara Indonesia adalah
Pancasila dan UUD 1945 Pancasila, maka dalam
bermasyarakat, berbangsa dan
A. Unsur Dasar Bela Negara: bernegara dasarnya Pancasila,
1. Cinta Tanah Air tdak ada cara lain sebagai
Salah satu bentuk cinta tanah air bangsa yang majemuk maka
adalah, rasa memiliki dengan hanya Pancasila lah yang dapat
cara menjaga dan merawatnya mewadahi kemajemukan bangsa
setiap jengkal tanah air Indonesia, sehingga meskipun
Indonesia, tidak mengekspliotasi kita berbeda-beda tetapi tetap
untuk kepentingan sendiri satu yaitu Indonesia
ataupun kelomoknya, juga 4. Rela berkorban untuk bangsa &
menjaga diri tidak melakukan negara
perbuatan yang dapat merusak Rela berkorban mementingkan
nama baik tanah airnya kepentingan umum (bangsa dan
2. Kesadaran Berbangsa & negara) diatas kepentingan
bernegara pribadi atau golongan,
Sadar sebagai bagian dari 5. Memiliki kemampuan awal Bela
bangsa dan negara, untuk Negara
senantiasa memajukan Setiap warga negara harusnya
kehidupan berbangsa dan secara aktif berusaha untuk
bernegara, dengan mendarma mempunayai kemampuan dasar
baktikan seluruh potensi yang bela negara sebagai bukti akan
dimilikinya untuk berkontribusi kesiapannya kapan saja
melaksanakan bela negara saat Menunjukan prestasi sesuai
negra membutuhkan. keahliannya, baik tingkat local,
nasional maupun internasional
B. Contoh-Contoh Bela Negara: 5. Taat akan hukum dan aturan-
1. Melestarikan budaya aturan negara
Setiap warga negara terutama Sebagai warga negara yang baik,
generasi milinial meski pengaruh harus mentaati hukum dan
globalisasi yang begitu kuat tapi peraturan yang berlaku, contoh
harus tetap melestarikan budaya taat membayar pajak, karena
asli Indonesia sebagai identitas menyadari baghwa pajak adalah
bangsa, karena budaya asli salah satu sumber pendapatan
Indonesia adalah warisan negara untuk membiayai
adiluhung bangsa yang harus pembangunan, yang hasilnya
terus di lestarikan akan dinikmati oleh rakyat juga
2. Belajar dengan rajin bagi para 4. Dll.
pelajar
Sebagai pelajar, jangan menyia- Generasi milenial atau generasi
nyiakan waktu, gunakan waktu Y (teori William Straus dan Neil
dengan baik untuk terus Howe) yang saat ini merumur
menuntut ilmu, punya rasa antara 18-36 tahun, merupakan usia
tanggung jawab untuk belajar, produktif. Generasi yang
karena dengan belajarlah maka memainkan peranan penting dalam
akan dapat meningkatkan kelangsungan kehidupan berbangsa
kualitas sumber daya manusia, dan bernegara. Keunggulan
adar SDM bangsa Indonesia bisa generasi ini memiliki kreativitas
duduk sama rendah berdiri tinggi, penuh percaya diri serta
3. Memberi contoh dalam hal terkoneksi antara satu dengan
kebaikan lainnya. (Supriyanto, 2018)
Senantiasa menjadi contoh yang Untuk membentengi diri dari
baik dalam sikap dan kehancuran akibat pesatnya
perbuatannya sesuai jati diri perkembangan teknologi dan
bangsa yaitu Pancasila upaya-upaya memecah belah
4. Berpretasi sesuai keahliannya bangsa, maka bangsa ini harus
kembali kepada Pancasila. Nilai-

72 | Mukhtadi & R. Madha Komala: membangun kesadaran bela negara…


Manajemen Pertahanan, Vol. 4 No. 2 Desember 2018 | 73

nilai luhur Pancasila itu ialah Pendidikan dan Kebudayaan,


semangat bersatu, menghormati Muhajir Effendy dalam pidatonya
perbedaan, rela berkorban, pantang pada hari kesaktian Pancasila 01
menyerah, gotong royong, Oktober 2018 kemarin. (2018)
patriotisme, nasionalisme, Menjadi pengguna media
optimisme, kebersamaan, serta informasi yang bijak juga menjadi
percaya pada diri sendiri. Pancasila cerminan nilai-nilai Pancasila.
tidak perlu diajarkan secara formal Generasi milenial yang tidak bisa
yang terlihat kaku, tetapi yang lepas dari media informasi,
terpenting ialah hakikatnya tetap khususnya media sosial, haruslah
terpelihara dan diamalkan. memiliki jiwa Pancasila yang kuat
Selain melalui pendidikan, agar karakter Pancasila tertanam
pancasila dapat ditanamkan di dan dapat menjadi wajah Indonesia
lingkungan keluarga degan yang dikenal dunia luas.
memberikan contoh-contoh
aktualisasi nilai-nilai Pancasila IV. Pembahasan
secara langsung dalam kehidupan
sehari-hari. Contohnya : 4.1. Hak dan Kewajiban Warga
mengormati yang lebih tua, saling Negara
tolong menolong, berkata yang Hak dan kewajiban bagi warga
sopan dan santun, dan sebagainya. negara merupakan hal yang tidak bisa
Pengimplementasian nilai-nilai dipisahkan hal ini diatur dalam UUD
Pancasila juga dapat diwujudkan 1945 Pasal 27 ayat (1) mengatur antar
dengan melakukan kegitan positif di hak dan kewajiban menyatu “Segala
wilayah kampus, seperti melakukan warga negara bersamaan
penelitian dan pengembangan kedudukannya di dalam hukum dan
teknologi, saling tolong menolong pemerintahan dan wajib menjunjung
sesama teman, mengahargai hukum dan pemerintahan itu dengan
perbadaan pendapat, toleransi tidak ada kecualinya”
agama, saling menghormati dan Hak dan Kewajiban Warga Negara
memaknai nilai-nilai Pancasila Menurut UUD 1945 yang berkaitan
sebagai sebagai ideologi kerja dengan Bela Negara
untuk mencapai prestasi bangsa,
seperti yang disampaikan Menteri
4.1.1. Hak Warga Negara Indonesia: haknya secara kolektif untuk
1) Hak atas pekerjaan dan membangun masyarakat,
penghidupan yang layak : bangsa, dan negaranya.
“Tiap warga negara berhak (pasal 28C ayat 2).
atas pekerjaan dan 7) Hak atas pengakuan, jaminan,
penghidupan yang layak bagi perlindungan, dan kepastian
kemanusiaan” (pasal 27 ayat hukum yang adil serta
2). perlakuan yang sama di depan
2) Hak untuk hidup dan hukum.(pasal 28D ayat 1).
mempertahankan kehidupan: 8) Hak untuk mempunyai hak
“setiap orang berhak untuk milik pribadi Hak untuk hidup,
hidup serta berhak hak untuk tidak disiksa, hak
mempertahankan hidup dan kemerdekaan pikiran dan hati
kehidupannya.”(pasal 28A). nurani,hak beragama, hak
3) Hak untuk membentuk untuk tidak diperbudak,
keluarga dan melanjutkan 9) Hak untuk diakui sebagai
keturunan melalui perkawinan pribadi di hadapan hukum, dan
yang sah (pasal 28B ayat 1). hak untuk tidak dituntut atas
4) Hak atas kelangsungan hidup. dasar hukum yang berlaku
“Setiap anak berhak atas surut adalah hak asasi
kelangsungan hidup, tumbuh, manusia yang tidak dapat
dan Berkembang” dikurangi dalam keadaan
5) Hak untuk mengembangkan apapun. (pasal 28I ayat 1).
diri dan melalui pemenuhan
kebutuhan dasarnya dan 4.1.2. Kewajiban Warga Negara
berhak mendapat pendidikan, Kewajiban adalah sesuatu yang
ilmu pengetahuan dan wajib dilaksanakan atau keharusan
teknologi, seni dan budaya melaksanakannya.Kita sebagai
demi meningkatkan kualitas masyarakat yang tinggal disuatu
hidupnya demi kesejahteraan negara mempunyai kewajiban sebagai
hidup manusia. (pasal 28C warga negara.
ayat 1) Berikut ini adalah kewajiban warga
6) Hak untuk memajukan dirinya negara Indonesia:
dalam memperjuangkan

74 | Mukhtadi & R. Madha Komala: membangun kesadaran bela negara…


Manajemen Pertahanan, Vol. 4 No. 2 Desember 2018 | 75

1) Wajib menaati hukum dan pertimbangan moral, nilai-nilai


pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) agama, keamanan, dan
UUD 1945 berbunyi: “segala ketertiban umum dalam suatu
warga negara bersamaan masyarakat demokratis.”
kedudukannya di dalam hukum 5) Wajib ikut serta dalam usaha
dan pemerintahandan wajib pertahanan dan keamanan
menjunjung hukum dan negara. Pasal 30 ayat (1) UUD
pemerintahan itu dengan tidak 1945. menyatakan: “tiap-tiap
ada kecualinya”. warga negara berhak dan wajib
2) Wajib ikut serta dalam upaya ikut serta dalam usaha
pembelaan negara. Pasal 27 pertahanan dan keamanan
ayat (3) UUD 1945 menyatakan: negara.
“setiap warga negara berhak
dan wajib ikut serta dalam Hak dan Kewajiban telah
upayapembelaan negara”. dicantumkan dalam UUD 1945 pasal
3) Wajib menghormati hak asasi 26, 27, 28, dan 30, yaitu:
manusia orang lain. Pasal 28J 1. Pasal 26, ayat (1), yang menjadi
ayat 1 mengatakan : Setiap warga negara adalah orang-orang
orang wajib menghormati hak bangsa Indonesia asli dan orang-
asasi manusia orang lain. orang bangsa lain yang disahkan
4) Wajib tunduk kepada dengan undang-undang sebagai
pembatasan yang ditetapkan warga negara. Dan pada ayat (2),
dengan undang-undang. Pasal syarat-syarat mengenai
28J ayat 2 menyatakan: “Dalam kewarganegaraan ditetapkan dengan
menjalankan hak dan undang-undang.
kebebasannya,setiap orang 2. Pasal 27, ayat (1), segala warga
wajib tunduk kepada negara bersamaan dengan
pembatasan yang ditetapkan kedudukannya di dalam hukum dan
dengan undang-undang dengan pemerintahannya, wajib menjunjung
maksud untuk menjamin hukum dan pemerintahan itu. Pada
pengakuan serta penghormatan ayat (2), taip-tiap warga negara berhak
atas hak kebebasan orang lain atas pekerjaan dan penghidupan yang
dan untuk memenuhi tuntutan layak bagi kemanusiaan.
yang adil sesuai dengan
3. Pasal 28, kemerdekaan berserikat a. Membela Negara :
dan berkumpul, mengeluarkan pikiran 1) Sebagai rasa cinta tanah air
dengan lisan, dan sebagainya 2) Menjaga citra/nama baik Negara
ditetapkan dengan undang-undang. 3) Menjaga keutuhan NKRI
4. Pasal 30, ayat (1), hak dan b. Menghormati Negara meliputi :
kewajiban warga negara untuk ikut 1) Hormat kepada Bendera Negara
serta dalam pembelaan negara. Dan sebagai lambang tertinggi Negara.
ayat (2) menyatakan pengaturan lebih 2) Hormat kepada Kepala Negara
lanjut diatur dengan undang-undang. sebagai Presiden dan Pejabat
tertinggi Negara.
4.2. Hak dan kewajiban Bela Negara 4) Hornat kepada Lagu
Upaya pembelaan negara adalah Kebangsaan
tekad, sikap, dan tindakan warga Negara sebagai lagu
negara yang teratur, menyeluruh, kebanggaan bangsa dan
terpadu dan berlanjut yang dilandasi negara.
oleh kecintaan pada tanah air, 5) Hormat kepada pejabat negara,
kesadaran berbangsa dan bernegara terhadap Kepala Desa sampai
Indonesia serta keyakinan pada dengan Presiden.
Pancasila dan UUD 1945. Untuk dapat c.Mentaati Hukum, perundang-
melaksanakan hak dan kewajiban undangan dan segala peraturan
membela Negara diperlukan yang berlaku (membayar
penanaman tentang nilai-nilai bela pajak,mentaati peraturan lalu lintas,
negara dalam arti luas. dan lain sebagainya).
Bela Negara dalam arti luas tidak Warga Negara Mempunyai hak-hak
hanya menyangkut menghadapi yang patut diberikan dan dilindungi
bencana perang tetapi juga bencana oleh Negara, antara lain:
lain. Untuk itu setiap warganegara Berdasarkan UUD 1945 :
harus disiapkan dengan baik dan 1) Pasal 27 (2) : setiap warga
sekaligus perlunya penjelasan secara negara berhak atas pekerjaan
meluas tentang hak dan kewajiban dan penghidupan yang layak bagi
dalam upaya bela negara dan upaya kemanusiaan.
pertahanan keamanan (pasal 27 dan 2) Pasal 29 (2) : setiap Warga
pasal 30 ayat (1)) negara memiliki kemerdekaan
Kewajiban Utama warga Negara untuk memeluk agamanya.

76 | Mukhtadi & R. Madha Komala: membangun kesadaran bela negara…


Manajemen Pertahanan, Vol. 4 No. 2 Desember 2018 | 77

3) Pasal 31 (1) :setiap warga menghormati perbedaan, rela


Negara berhak mendapatkan berkorban, pantang menyerah, gotong
pengajaran. royong, patriotisme, nasionalisme,
optimisme, kebersamaan, serta
4.3. Karakteristik Generasi Milenial percaya pada diri sendiri.
Generasi milenial adalah generasi Penanaman nilai-nilai Pancasila tidak
yang hidup di era globalisasi yang perlu diajarkan secara formal yang
ditandai dengan pesatnya terlihat kaku, tetapi yang terpenting
perkembangan ilmu pengetahuan dan ialah hakikatnya tetap terpelihara dan
tekhnologi, yang sangat diamalkan.
mempengaruhi dirinya, baik pengaruh Selain melalui pendidikan, pancasila
positif maupun negative, generasi dapat ditanamkan di lingkungan
milenial atau generasi Y (teori William keluarga degan memberikan contoh-
Straus dan Neil Howe) yang saat ini contoh aktualisasi nilai-nilai Pancasila
merumur antara 18-36 tahun, secara langsung dalam kehidupan
merupakan usia produktif. Generasi sehari-hari. Contohnya : mengormati
yang memainkan peranan penting yang lebih tua, saling tolong
dalam kelangsungan kehidupan menolong, berkata yang sopan dan
berbangsa dan bernegara. santun, dan sebagainya.
Keunggulan generasi ini memiliki Pengimplementasian nilai-nilai
kreativitas tinggi, penuh percaya diri Pancasila juga dapat diwujudkan
serta terkoneksi antara satu dengan dengan melakukan kegitan positif di
lainnya. (Supriyanto, 2018) wilayah kampus, seperti melakukan
Agar generasi milenial dapat penelitian dan pengembangan
membentengi dirinya dari pengaruh teknologi, saling tolong menolong
negative dan justru dapat sesama teman, mengahargai
memnfaatkan pengaruh positif untuk perbadaan pendapat, toleransi agama,
kemajuan bangsa dan negara, saling menghormati dan memaknai
generasi milenial harus tetap nilai-nilai Pancasila sebagai sebagai
berpegang teguh pada Pancasila ideologi kerja untuk mencapai prestasi
sebagai dasar negara, dalam bangsa, seperti yang disampaikan
menghadapai pengaruh globalisasi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,
tetap berpedoman pada nilai-nilai luhur Muhajir Effendy dalam pidatonya pada
Pancasila, yaitu semangat bersatu, hari kesaktian Pancasila 01 Oktober
2018 kemarin. (2018), selain itu para menyaring efek negative globalisasi,
penyelenggara negara hendaknya justru generasi milenial telah tampil
berprilaku sesuai nilai-nilai Pancasila, sebagai ikon perubahan yang sangata
karena menjadi sorotan dan dramatis dalam implementasi bela
keteladanan.Menjadi pengguna media negara, dan kembali menghidupkan
informasi yang bijak juga menjadi gelora pancasila dalam kehidupan
cerminan nilai-nilai Pancasila. sehari-hari. Berikanlah kesempatan
Generasi milenial yang tidak bisa dan kepercayaan kepada Generasi
lepas dari media informasi, khususnya milenial, generasi old harus legowo
media sosial, haruslah memiliki jiwa menyerahkan estafet kepemimpinan
Pancasila yang kuat agar karakter kepada generasi milenial, suka tida
Pancasila tertanam dan dapat menjadi suka, merekalah yang nantinya akan
wajah Indonesia yang dikenal dunia menjaga dan melestarikan Pancasila.
luas. Apa benar mereka bisa? Bagaimana
Generasi milenial, generasi zaman caranya?
now, seharusnya bangga memiliki Cara menanamkan nilai Pancasila dan
Pancasila sebagai ideologi yang membangun bela negara untuk
menjadi pijakan dalam melakukan generasi milenial tidak perlu banyak
segala haltermasuk kontribusinya teori akan tetapi langsung dalam
dalam bela negara. Pancasila menjadi bentuk kegiatan atau aktivitas yang
filter dalam arus globalisasi. Generasi berkaitan langsung dengan Bela
Milenial turut berperan aktif dalam Negara dan Pancasila. Apalagi
menghidupkan nilai-nilai Pancasila teknologi semakin berkembang dan
dalam kehidupan sehari-hari. Banyak canggih, dunia semakin padat dengan
cara yang di lakukan dengan informasi, generasi milenial-lah yang
perkembangan teknologi yang bisa dengan mudah menguasai itu
semakin menjamur yang semua dengan cepat. Merekalah yang
mempermudah aktivitas dalam nanti akan menguasai dunia dan mulai
menghayati nilai-nilai Pancasila, menampakkaan diri dengan identitas
sebagai pijakan dalam bela negara. wajah pancasila.
Memang tantangan generasi milenial Dengan mempelajari Pancasila dan
di era globalisasi sangat variatif dan bela negara di kelas saja belum cukup,
kompleks, namun generasi milenial mereka harus diberi kesempatan
telah mampu mengantisipasi dan langsung untuk praktik dan

78 | Mukhtadi & R. Madha Komala: membangun kesadaran bela negara…


Manajemen Pertahanan, Vol. 4 No. 2 Desember 2018 | 79

mengembangkan nilai-nilai Pancasila Pancasila, baik itu dalam dunia nyata


dan bela negara dalam bermasyarakat maupun maya.Sosial media adalah
berbangsa dan bernegara. Generasi salah satu wadah untuk
milenial harus diberi ruang gerak yang mengkspresikan diri yang dapat
luas, karena mereka mempunyai diakses oleh seluruh sudut negara.
inovasi dan kreatifitas yang tak Bagi yang berkecimpung di dunia
terduga dan mengejutkan. maya seharusnya kita berkata sopan
Menurut data baru-baru ini, internet dan santun, berkomentar seadanya
tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sesuai fakta, dan tidak menyebarkan
sehari-hari anak muda zaman kebenciaan. Tidak sedikit juga yang
sekarang. Sebanyak 49,52 persen menggunakan sosial media sebagia
pengguna internet adalah mereka media untuk memperkenalkan
yang berusia 19 hingga 34 tahun. keberagaman Indonseia yang sangat
Merekalah yang dikatakan sebagai unik dan indah. Itu adalah wujud
generasi milenial itu. Ini berarti sederhana dalam melestarikan nilai-
informasi sangat mudah untuk nilai luhur Pancasila.
diakses. Maka dari itu penanaman Hasil pembahasan dari penelitian ini
nilai-nilai pancasila dalam diri generasi untuk menjawab tujuan penelitian
milenial sangatlah penting. (Bohang, yaitu:
2018) 1) Bagaimana kesadaran
Fakta lainnya adalah, generasi milenial Generasi Milenial terhadap bela
cenderung menjadi peniru bagi negara
sebagian kaumnya, meniru apapun 2) Bagaimana membangun
yang dia lihat dan dia suka, atau ingin kesadaran bela negara bagi
menjadi pusat perhatian di Generasi Milenial
kalangannya. Jadi dibutuhkan pemuda 3) Bagaimana tanggung jawab
Indonesia yang menjadi sosok yang Generasi Milenial dalam
patut untuk ditiru yang tentunya harus pertahanan negara
menghayati dan menanamkan nilai- Generasi Milenial punya kesadaran
nilai Pancasila. yang tinggi terhadap bela negara,
Wajah generasi milenial saat ini meskipun tidak secara langsung
adalah wajah Indonesia masa depan. mengalami dan merasakan pahit
Jadi semua tingkah laku genrasi getirnya perjuangan melawan penjajah
milenial haruslah mencerminkan sikap
dalam rangka merebut dan untuk kemajuan bangsa dan negara,
mempertahankan kemerdekaan generasi milenial hidup di era
Cara membangun kesadaran bela globalisasi yang ditandai dengan
negara terhadap generasi milenial, kemajuan ilmu pengetahuan dan
tidak harus dengan banyak teori, teknologi yang secara langsung atau
cukup contoh-contoh keteladanan, tidak langsung sangat berpengaruh
karena karakter generasi milenial yang terhadap dirinya, sedangkan generasi
dipengaruhi kemajuan ilmu milenial tidak secara langsung
pengetahuan dan tekhnologi, lebih mengalami pahit getirnya perjuangan
mudah mengakses berbagai informasi merebut dan mempertahankan
Generasi milenial punya rasa kemerdekaan, maka tentunya ada gap
tanggung jawab yang tinggi terhadap pemahaman tentang bela negara,
pertahanan negara, adapun bentuk maka perlu dijembatani gap tersebut,
bela negara sebagai perwujudan agar semanagat bela negara generasi
pertahanan negara, disesuaikan milenial tetap dalam koridor negara
situasi dan kondisi serta bentuk kesatuan republik Indonesia yang
ancaman yang dihadapi, karena berdasrakan Pancasila.
ancaman saat ini bukan hanya Hasil penelitian tersebut dapat
ancaman militer/ fisik, tapi juga disimpulkan sebagai berikut:
ancaman non militer/ non fisik, seperti; 1. Bela Negara menjadi hak dan
persaingan global, perdaganagna tanggung jawab setiap warga
bebas, lemahnya SDM, sosial budaya, negara berdasarkan pasal 33
kemajemukan, intoleransi, UUD 1945.
nasionalisme, derasnya arus informasi 2. Generasi Milenial
yang kesemuanya itu harus disikapi tidakmengalami langsung sejarah
dengan cermat dan bijaksana. perjuangan bangsa, dalam
V. Kesimpulan merebut dan mempertahankan
kemerdekaan
Masa depan bangsa dan negara 3. Tantangan yang dihadapi
ada di genggaman generasi milenial, Generasi milenial di era
generasi old harus lebih memberi globalisasi, sangat variatif dan
kesempatan dan kepercayaan kepada kompleks
generasi milenial agar mereka lebih 4. Generasi Milenial, mempunyai
inovatif dan kreatif kearah kebaikan kesempatan yang lebih leluasa

80 | Mukhtadi & R. Madha Komala: membangun kesadaran bela negara…


Manajemen Pertahanan, Vol. 4 No. 2 Desember 2018 | 81

dalam mengakses ilmu I. Daftar Pustaka


pengetahuan dan teknologi yang
Bohang, F. K. (2018, Februari 22).
akan sangat berpengaruh
Kompas Tekno. Dipetik
terhadap pola pikirnya, termasuk
November 25, 2018, dari
dalam menyikapi implementasi
https://tekno.kompas.com/read/
bela negara
2018/02/22/16453177/berapa-
5. Generasi milenial punya cara
jumlah-pengguna-internet-
tersendiri dalam mengekpresikan
indonesia
bela negara
Conni Rahakundini Bakrie, Pertahanan
6. Beri kesempatan dan
Negara dan Postur TNI Ideal, (
kepercayaan terhadap generasi
Jakarta : Yayasan Obor
muda, agar tumbuh inovasi dan
Indonesia, 2007 ), cet. ke-1, h.
kreatifitasnya secara optimal
49
7. Adanya gap pemahaman bela
DJP. DJPK, & Kemenristekdikti (2016)
negara antara generasi old dan
Pendidikan Pancasila untuk
generasi milenial, hal ini didasari
Perguruan Tinggi, Jakarta:
atas pengalaman sejarah
Ristekdikti
perjalanan bangsanya
Effendy, D. (2017, November 15).
8. Perlu dijembatani gap tersebut,
Kompasiana. Dipetik November
melalui strategi penanaman bela
25, 2018, dari
negara agar generasi old dan
www.kompasiana.com/amp/da
generasi melenial ada
marioeffendy/5a0c6f4e5169956
pemahaman yang sama tentang
0210b6dd2/panc
hak dan tanggung jawab nya
Kendi. (2018, Juni 1). NU Online.
terhadap bela begara
Dipetik November 25, 2018,
9. Menanamkan kesadaran bela
dari
negara kepada generasi milenial,
www.nu.or.id/post/read/91289/t
disesuaikan dengan karakteristik
antangan-pancasila-di-era-
nya
milenial
10.Implementasi bela negara di
Latief. (2018, Februari 5).
sesuaikan dengan situasi dan
Kompas.com. Dipetik
kondisi yang ada dalam upaya
November 25, 2018, dari
mewujudkan ketahanan nasional.
edukasi.kompas.com/read/2018
/02/05/19450091/memahami- Effendy, D. (2017, November 15).
pancasila-di-zaman-now Kompasiana. Dipetik November
Mendikbud-ajak-maknai-pancasila- 25, 2018, dari
sebagai-ideologi-kerja(2018, www.kompasiana.com/amp/da
Oktober 01). DipetikNovember marioeffendy/5a0c6f4e5169956
25, 2018, dari 0210b6dd2/pancasila-era-kids-
https://edukasi.kompas.com/rea jaman-now
d/2018/10/01/16594771/ Gardena. J. E. (1997) Memahami
Nurwardani, Paristyyanti, Hestu Yoga Gejolak Masa Remaja.
Saksama Arqom Kuswanjono, Jakarta: Mitra Utama
Misnal Munir, Rizal Mustansir, Kendi. (2018, Juni 1). NU Online.
Encep Syarief Nurdin Edi Dipetik November 25, 2018,
Mulyono et all. 2016. dari
Pendidikan Pancasila untuk www.nu.or.id/post/read/91289/t
Perguruan Tinggi, Jakarta: antangan-pancasila-di-era-
Direktorat Jenderal milenial
Pembelajaran dan Latief. (2018, Februari 5).
Kemahasiswaan, Kementrian Kompas.com. Dipetik
Riset Teknologi dan Pendidikan November 25, 2018, dari
Tinggi edukasi.kompas.com/read/2018
Ria, E. (t.thn.). Academia. Diambil /02/05/19450091/memahami-
kembali dari pancasila-di-zaman-now
http://www.acadmia.edu/356490 Matta, A. (2003) Mencari Pahlawan
79/REAKTUALISASI_PANCASI Indonesia.
LA_PADA_GENERASI_MILENI Jakarta: The Tarbawi Center
AL Raka, Gede dkk. (2011) Pendidikan
Bohang, F. K. (2018, Februari 22). Karakter di Sekolah dari
Kompas Tekno. Dipetik Gagasan ke Tindakan, Jakarta
November 25, 2018, dari PT. Gramedia
https://tekno.kompas.com/read/ Ria, E. (t.thn.). Academia. Diambil
2018/02/22/16453177/berapa- kembali dari
jumlah-pengguna-internet- http://www.acadmia.edu/356490
indonesia 79/REAKTUALISASI_PANCASI

82 | Mukhtadi & R. Madha Komala: membangun kesadaran bela negara…


Manajemen Pertahanan, Vol. 4 No. 2 Desember 2018 | 83

LA_PADA_GENERASI_MILENI http://www.voaindonesia.com/a
AL mp/pancasila-di-mata-generasi-
Sekretariat Jenderal MPR-RI, milenial/4544697.html
Ketetapan Majelis Septian, R. (2018, Januari 23). Dipetik
Permusyawaratan Rakyat November 25, 2018, dari
Republik Indonesia No. Rahmaseptian278gmail.wordpr
1/MPR/2003 Tentang peninjaun ess.com/2018/01/23/tantangan-
Kembali Mteri dan status pancasila-masa-kini-jaman-
Hukum Ketetapan Majelis now/amp/
Permusyawaratan Rakyat SindoNews. (2018, Juni 3). Dipetik
Republik Indonesia tahun 1960 November 25, 2018, dari
sampai dengan Tahun 2002, https://nasional.sindonews.com/
(Jakarta: Sekretariat Jenderal read/1210372/18/aktualisasi-
MPR-RI, 2015), cet. ke- 15, h. nilai-nilai-pancasila-pada-masa-
162 kini-1496431646/15
Sedyawati, Edi 2010 Budaya Supriyanto, J. (2018, Juni 02). Media
Indonesia Kajian Arkeologi, Indonesia. Dipetik November
Seni dan Sejarah. 25, 2018, dari
Jakarta: Rajawali Pers m.mediaindonesia.com/amp/am
Sabandar, S. (2018, Juni 6). Liputan6. p_detail/163965-nilai-nilai-
Dipetik November 25, 2018, pancasila-bagi-generasi-
dari milenial-di-zaman-now
https://m.liputan6.com/regional/r Zubaedi (2012). Desain Pendidikan
ead/3552182/tanamkan-nilai- Karakter Konsep dan
pancasila-kepada-generasi- aplikasinya dalam Lembaga
milenial-ala-yogyakarta Pendidikan . Jakarta Kencana
Sahana, M. (2018, Agustus 26). VOA Prenada Media Group.
Indonesia. Dipetik November
25, 2018, dari

Anda mungkin juga menyukai