Anda di halaman 1dari 9

PKWU-3.2/4.

2/1/2-2

UNIT KEGIATAN BELAJAR MANDIRI PKWU-3.4/4.4/1/4-4


BIAYA PENGOLAHAN MAKANAN AWETANNABATI

NAMA: M. RAIS RABULIZAT GHANIY


KELAS: X MIPA 4
ABSEN: 18

KOMPETENSI DASAR:
3.3 Memahami perhitungan biaya pengolahan (Harga Pokok Pengolahan) makanan awetan dari bahan
pangan nabati
4.4 Menghitunghasilperhitunganbiayapengolahan (HargaPokokPengolahan)
makananawetandaribahanpangannabatihasilperhitunganbiayapengolahan (HargaPokokPengolahan)
makananawetandaribahanpangannabati

MATERI POKOK :Biaya pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati

ALOKASI WAKTU :2 x 45 menit (90 menit)

TUJUAN PEMBELAJARAN:
Melalui kegiatan diskusi, tanya jawab, analisis, penugasan, peserta didik dapat memahami perhitungan
biaya pengolahan(Harga Pokok Pengolahan) makanan awetan dari bahan pangan
nabatidanmenghitunghasilperhitunganbiayapengolahan (HargaPokokPengolahan)
makananawetandaribahanpangannabatihasilperhitunganbiayapengolahan (HargaPokokPengolahan)
makananawetandaribahanpangannabatisehingga peserta didik dapat menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya, mengembangkan sikap jujur, peduli, dan tanggung jawab, serta dapat
mengembangkan kemampuan berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, kreativitas (4C)

MATERI PEMBELAJARAN :
1. Biaya Pokok Produksi (HPP) pengolahan produk usaha makanan awetan dari bahan pangan nabati
2. Harga jual
3. Laporan laba/rugi

KEGIATAN PEMBELAJARAN:
A. Pendahuluan
Sebelum mempelajari materi ini, silahkan anda mengidentifikasi biaya apa saja yang dibutuhkan
dalam proses pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati yang sudaah kalian buat.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati
silahkan kalian lanjutkan ke kegiatan berikut dan ikuti petunjuk yang ada dalam UKBM ini.

B. Kegiatan Inti
1) Petunjuk Umum UKB
a) Baca dan pahami materi pada Buku Teks Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan X
Semester 1 bab 4.
b) Setelah memahami isi materidalam bacaan berlatihlah untuk berfikir tinggi melalui
tugas-tugas yang terdapat pada UKBM ini baik bekerja sendiri maupun bersama
teman sebangku atau teman lainnya.
c) Kerjakan UKBM ini dibuku kerja atau langsung mengisikan pada bagian yang telah
disediakan.
d) Kalian dapat belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatanayo berlatih, apabila
kalian yakin sudah paham dan mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan
dalam kegiatan belajar PKWU, kalian boleh sendiri atau mengajak teman lain yang
sudah siap untuk mengikuti tes formatif agar kalian dapat belajar ke UKB
berikutnya.

2) Kegiatan Belajar
Ayo……ikuti kegiatan belajar berikut dengan penuh kesabaran dan konsentrasi !!!

1
KEGIATAN BELAJAR 1

Sebelummelanjutkankekegiatanayoberlatih, silahkanpelajarimateriberikut!
 Pengertian Harga Pokok Produksi
 Harga Pokok Produksi adalah penjumlahan dari tiga unsur biaya produksi yaitu : bahan baku, upah
langsung, dan overhead pabrik. ( Mas’ud Machfoedz, 1995,6).
 Menurut Bastian, dkk. (2006:60), harga pokok produksi adalah “kumpulan biaya produksi yang
terdiri dari bahan baku langsung dan biaya overhead pabrik ditambah persediaan produk dalam
proses awal dan dikurang persediaan produk dalam proses akhir”.
Berdasarkan pengertian di atas dapat dikatakan bahwa harga pokok produksi adalah semua biaya, baik
langsung maupun tidak lansung yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang selama periode
tertentu.Perhitungan Harga pokok Produk dapat digunakan untuk menentukan harga jual yang akan
diberikan kepada pelanggan sesuai dengan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi.

 Tujuan Penentuan Harga Pokok Produksi


Tujuan penentuan harga pokok produksi adalah sebagai berikut:

1. Sebagai Dasar Untuk Menetapkan Harga. Apabila suatu hasil atau barang (pertama kali) dibawa
kepasar, maka ongkos produksi sebagai dasar utama dalam penentuan harga penjualan. Sekalipun
terdapat barang yang sama atau hampir bersamaan di pasar, namun harganya hanya merupakan
faktor tambahan dalam penentuan harga.
2. Menetapkan Efisien Tidaknya Suatu Perusahaan. Membandingkan harga pokok dengan harga
pokok historis, dapat diketahui apakah suatu perusahaan bekerja secara efisien atau tidak. Harga
pokok historis adalah semua pengeluaran untuk memproduksi suatu barang ditambah pengeluaran
lainnya hingga barang tersebut berada di pasar. Apabila harga pokok historis lebih tinggi dari harga
pokok, berarti perusahaan bekerja secara tidak efisien.
3. Menentukan Kebijaksanaan Dalam Penjualan. Keuntuangan atau kerugian suatu perusahaan
mencerminkan kebijaksanaan dari pemimpin perusahaan. Kebijaksanaan tertentu harus dirubah
apabila dengan adanya kebijaksanaan itu perusahaan jauh dari pada tujuannya.
4. Sebagai Pedoman Dalam Pembelian Alat-alat Perlengkapan Yang Baru. Penentuan harga
pokok dapat pula dipergunakan sebagai petunjuk apakah mesin-mesin dan alat-alat perlengkapan
diganti atau ditambah dengan mesin-mesin atau alat-alat perlengkapan yang baru.
5. Sebagai Alat Untuk Perhitungan Neraca. Untuk keperluan penyusunan neraca perlu diketahui
harga barang-barang jadi yang masih ada dalam gudang. Ini dapat ditentukan dengan mengetahui
beberapa harga pokok dari barang jadi yang bersangkutan.

 Komponen Harga Pokok Produksi  


Komponen-komponen yang menjadi penentu perhitungan harga pokok produksi adalah:

1. Biaya Bahan Baku (material costs)


Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam produksi untuk
membuat barang atau produk, baiasanya 100% bahan baku merupakan masuk dalam produk yang telah
jadi.Biaya Bahan Baku jugadapatdiartikansebagai biaya bahan baku yang membentuk bagian yang
tidak terpisahkan dari barang jadi dan yang dimasukkan secara eksplisit dalam perhitungan biaya
produk (Carter Usry, 2006:542).

Biaya bahan baku langsung adalah semua biaya bahan yang membentuk bagian integral dari barang
jadi dan yang dapat dimasukkan langsung dalam kalkulasi biaya produk.

Contoh bahan baku langsung adalah kayu untuk pembuatan meubel dan tanah liat untuk
pembuatan genteng. Pertimbangan utama dalam mengelompokkan bahan ke dalam bahan baku
langsung adalah kemudahan penelusuran proses pengubahan bahan tersebut sampai menjadi barang

2
jadi. Sebagai contoh, paku untuk membuat peralatan meubel merupakan bagian dari barang jadi, namun
agar perhitungan biaya meubel tersebut bisa dilakukan secara cepat, bahan ini dapat diklasifikasikan
sebagai bahan baku tidak langsung.

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung (direct labor costs)


Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang memiliki kinerja langsung terhadap proses
pengolahan barang, baik menggunakan kemampuan fisiknya maupun dengan bantuan mesin. Biaya
tenaga kerja langsung adalah karyawan atau karyawati yang dikerahkan untuk mengubah bahan
langsung menjadi barang jadi. Biaya untuk ini meliputi gaji para karyawan yang dapat dibebankan
kepada produk tertentu.

3. Biaya Overhead Pabrik (factory overhead)


Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung. 

Yang termasuk biaya overhead pabrik adalah:


1. Biaya bahan penolong
Adalah biaya bahan yang digunakan untuk membantu penyelesaian suatu produk yang jumlahnya
relative kecil. Misalnya lem dalam perusahaan percetakan, pernis dan paku dalam perusahaan
mebel.
2. Biaya tenaga kerja tak langsung
Adalah upah yang dibayarkan kepada karyawan pabrik secara ini antara lain upah pisik tidak
berhubungan dengan proses pembuatan produk. Termasuk dalam kelompok ini antara lain upah
mandor, gaji manager produksi, gaji pegawai administrasi pabrik.
3. Biaya penyusutan aktiva tetap pabrik
Adalah biaya penyusutan atas aktiva tetap yang dipergunakan di pabrik untuk penyelesaian produk
baik secara lansung maupun tidak langsung, misalnya biaya penyusutan gedung pabrik, mesin-
mesin, kendaraan pabrik
4. Biaya reperasi dan pemeliharaan aktiva tetap pabrik
Adalah biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan dan perawatan mesin, gedung pabrik dan peralatan
pabrik lainnya.
5. Biaya asuransi
Adalah biaya yang dikeluarkan untuk menmbagi resiko yang terjadi dalam proses produksi, biaya
asuransi gedung pabrik, biaya asuransi karyawan pabrik. 
6. Biaya-biaya yang timbul karena penggunaan jasa pihak lain
Adalah biaya-biaya yang timbul karena penggunaan jasa pihak lain guna penyelesaian dan
kelancaran proses produksi, misalnya biaya listrik dan air untuk keperluan pabrik.
7. Biaya-biaya yang terjadi di departemen pembantu
Dalam perusahaan yang memiliki departemen pembantu, misalnya departemen bengkel atau
pembangkit tenaga listrik, maka semua biaya yang terjadi di departemen pembantu tersebut
diperlakukan sebagai biaya overhead pabrik.
Ditinjau dari hubungannya dengan perubahan volume kegiatan Biaya overhead pabrik (BOP)
terdiri dari biaya BOP tetap dan biaya BOP variabel.
1) BOP tetap (Fixed factory overhead cost)
Adalah BOP yang sampai tingkat tertentu jumlahnya konstan, tidak terpengaruh oleh adanya perubahan
tingkat produksi.Contoh: Biaya penyusutan gedung pabrik,PBB pabrik, dan lain-lain. 
2) BOP variable (Variabel factory overhead cost)
Adalah BOP yang jumlahnya terpengaruh dengan perubahan tingkat produksi volume kegiatan dimana
perubahannya sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Contoh : biaya listrik, uang lembur, biaya
bahan bakar, biayaperlengkapan pabrik.
3) BOP semi variable 
Adalah BOP yang mengandung unsur tetap dan variable. Jumlahnya terpengaruh oleh perubahan
tingkat produksi, tetapi perubahannya tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Termasuk

3
dalam kelompok ini antara lain:PPh karyawan yang ditanggung perusahaan, biaya pemeliharaan mesin,
biaya pemeriksaan.

 Metode Pengumpulan Biaya Produksi


Pengumpulan biaya produksi ditentukan oleh sifat dari pengolahan produk. Pengolahan produk dapat
dilakukan atas dasar pesanan dari langganan atau proses produksi yang dilakukan oleh perusahaan lain.
Oleh karena itu pengelompokan biaya produksi dapat dikelompokkan menjadi dua metode, yaitu :
a. Metode Harga Pokok Pesanan
Harga pokok pesanan adalah perhitungan harga pokok produksi berdasarkan pesanan. Pada
metode harga pokok pesanan, biaya produksi dikumpulkan menurut pesanan. Metode ini dianggap
tepat untuk perusahaan yan menghasilkan berbagai macam produk yang masing-masing bersfat khas,
seperti misalnya perusahaan percetakan.
Karakteristik dari harga pokok pesanan diantaranya (proses pengolahan produk berlangsung
secra terus menerus, prduk yang dihasilkan berdasarkan spesifikasi dari pembeli ataupun pelanggan,
produksi bertujuan untuk memenuhi pesanan.Pada metode harga pokok pesananini, harga pokok
pesanan harus ditentukan segera pada saat suatu pesanan telah diselesaikan dari produksinya.
Ciri khusus dari harga pokok pesanan diantaranyatujuan produksi untuk melayani pesanan
pembeli, baiaya produksi dikumpulkan untuk setiap pesanan, biaya produksinya dibagi 2 “biaya
langsung dan baiaya tidak langsung”, harga pokok pesanan dihitung setelah selesai pesanan diproduksi.
Manfaat dari harga pokok pesanan diantaranya :
 Menetukan harga kepada pemesan
 Pertimbangan diterima atau tidaknya pesanan
 Mamantau realisasi produk
 Perhitungan laba atau rugi
 Penentuap HPP jadi ataupun dalam proses.

b. Metode Harga Pokok Proses


Harga pokok proses adalah perhitungan harga pokok produk dimana biaya djumalah dalam
periode tertentu dan dibagi dengan jumlah unit produksi periode yang bersangkutan. Pada metode
harga pokok proses biaya produksi dikumpulkan berdasarkan atas departemen atau pusat-pusat yang
dibentuk yang dibentuk sesuai dengan tahap-tahap pengolahan produksinya. Sistem ini dianggap tepat
untuk perusahaan-perusahaan yang menghasilkan produk yang sama dan proses produksinya berjalan
secara kontinyu, seperti pabrik makanan atau pabrik mainan.
Ciri-ciri perusahaan yang menggunakan harga pokok pesanan diataranya
 Proses produksi secara terus-menerus
 Produknya bersifat standar
 Produk ditujukan untuk memenuhi persedian siap jual
 Tidak tergantung pada pesanan.
Manfaat penggunan harga pokok proses adalah
 Penentuan harga jual produk yang tepat,
 Memantau realisasi biaya
 Laba rugi yang terhitungdengantepat

Disamping itu ada harga pokok proses lanjutan yang dimana hubungan antara satu periode dengan
periode lain sangat diperhatikan dimana unit yang belum selesai diperiode sebelumnya akan selalu di
teruskan pada periode selanjutnya dan harga yang dikenakan biasanya berbeda dengan harga
sebelumnya.

 PenentuanHargaJual
Duapendekatan yang dapatdigunakandalampenentuanhargajualadalahsebagaiberikut:

4
1. PenetapanHargaBerdasarBiaya( Cost Based Pricing)
Merupakanstrategipenetapanharga yang paling tua.Hargaditetapkanberdasarbiaya-biaya yang
dikeluarkanuntuksetiapsatuanproduk, ditambahdengankeuntungan/laba yang
dikehendaki.Berikutbeberapacaramenentukanhargajualberdasarbiaya:

a. PenetapanHargaBiaya Plus (Cost-Plus Pricing Method)


Penetapanhargaprodukdenganmenggunakanmetodeiniialahdenganmenghitungjumlahbiayaproduksikem
udiantambahkandengannilaikeuntungan yang diinginkan
(disebutjugamargin).Hargajualprodukdapatdihitungdenganrumus:
Hargajual = Biaya total +margin

Contoh:
Rudi memilikiusaha jus buahdanmendapatkan order sebanyak 100 gelasuntukseuahpestaperpisahan.
Biaya yang dikeluarkanoleh Rudi untukmemproduksi jus buahtersebutdiperkirakansebanyakRp
400.000,00 denganperincian:
Biayabahanbaku :Rp 250.000,00
Biayatenagakerja :Rp 100.000,00
Biaya lain-lain sepertipenyusutanalat, sewatempat, dsb :Rp 50.000,00
Jika Rudi menginginkanlabasebesar 15% daribiaya total, maka:
Harga total = biaya total + Laba
= Rp 400.000,00 + (15% x Rp 400.000)
= Rp 460.000,00.
Dengandemikian, untuksetiap jus yang Rudi jualharganyasebesarRp 4.600,00

b. PenentapanHarga Mark-Up (Mark-Up Pricing Method)


Padaintinya, penentapanharga mark-up hampirsamadenganpenetapanhargabiaya plus. Para
pedagangatauperusahaanperdaganganlebihbanyakmenggunakanpenentapanharga mark-up ini.
Cara yang dilakukanlebihsederhana, yaitumembelibarang-
barangdagangankemudianhargajualnyaditentukansetelahmenembahhargabelidengansejumlah mark-
up,sepertirumus di bawahini:
Hargajual = Hargabeli + Mark-up
Jadi, mark-up merupakankelebihanhargajual di atashargabelinya.
Contoh:
Ali membelisepatumerk X sehargaRp 300.000,00.KemudiandiainginmendapatkeuntunganRp 50.000,00
sehinggadiamenjualnyadenganhargaRp 300.000,00 + Rp 50.000,00 = Rp 350.000,00

c. PenentapanHarga Break-even (Break-Even Pricing)


Merupakancarapenetapanhargadidasarkanpadapermintaanpasardanmasihmempertimbangkanbiaya.
Usaha dapatdikatakandalamkeadaan break-even apabilapenghasilan yang
diterimasamadenganongkosnya, dengananggapanbahwahargajualnyasudahandatentukan.
Menurutcaraini, usahaandaakanmendapatkanlabaapabilapenjualan yang dicapaiberada di atastitik
break-even danrugiapabilapenjualan yang dicapaiberadadibawahtitik break-even.

2. PenentapanHargadalamhubungannyadenganpasar
Padametodeini, pennetuanhargatidakdidasarkanpadabiaya, tetapijustrusebaliknya.Harga yang
menetukanbiayabagiusaha.Penentuanhargasamadengantingkathargapasar agar
dapatikutbersaingataudapatjugaditentukanlebihtinggiataulebihrendahdaritingkathargadalampersaingan.
Contoh :Hargabakwan di pasaransebesarRp 1.000,00 per buah. Agar produk yang
kitabuatdapatikutbersaingdipasarandanlakuterjualmakakitaharusmenjual di bawahRp
1000,00atauhargamaksimalRp 1.000,00.

 LaporanLaba/Rugi

5
Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang memuat dan menyediakan informasi tentang ukuran
keberhasilan operasi perusahaan selama periode waktu tertentu. Unsur-unsur yang terkandung dalam
laporan laba rugi meliputi semua transaksi pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian.

Format Laporan Laba Rugi umumnya :


Pada bagian header laporan laba rugi ditulis identitas perusahaan, jenis laporan keuangan yang
disajikan (laporan laba rugi) dan periode tahun laporan
Kemudian tepat dibawahnya termuat komponen komponen utama laporan laba rugi, yakni
 Total Pendapatan
 Total Beban
 Laba atau Rugi 
Ketiga komponen ini adalah intisari dari laporan laba rugi perusahaan.
Contohlaporanlabarugi

6
Ayo Berlatih…!

Jika kalian sudahselesaimembacamateri, kerjakansoal-soal di bawahinigunamengecekkepahaman


kalian terhadapmateri yang sudahdipelajari!

1. Diketahui pada tahun 2000, PT. ABC memproduksi sebanyak 1.000 unit produk A.
Berikut data biaya produksi untuk memproduksi produk A pada PT. ABC:
- Biaya Bahan Baku Rp. 200/unit
- Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp. 150/unit
- Biaya Overhead Variabel Rp. 400/unit
- Biaya Overhead Tetap Rp. 100.000
- Biaya Pemasaran Variabel Rp. 300/unit
- Biaya Pemasaran Tetap Rp. 150.000
- Biaya adm. & umum Tetap Rp. 200.000
Produk A dijual dengan harga Rp. 2.000/unit. Dan produk A terjual 1.000 unit.
Hitunglah Harga PokokProduksidanhargapokokproduk,serta buat laporan laba/rugi!
Biaya produksi per unit :
Biaya Bahan Baku :200 / unit
Biaya Tenaga Kerja Langsung :150 / unit
Biaya Overhead : 400 / unit
Biaya Pemasaran :300 / unit
Total : 1.050/unit
Biaya tetap :
Biaya Overhead Tetap :100.000
Biaya Pemasaran Tetap :150.000
Biaya adm. & umum Tetap :200.000
Total: 450.000

Penghitungan seluruh biaya(di tambah): 1.050.000


450.000
= 1.500.000
Penghitungan rugi / laba (di kurangi)
- 2.000.000
- 1.500.000
= 500.000

2. Industrirumahanmemproduksikuebasahdalamjumlahbanyak. Berikut data biaya yang


dibutuhkanuntukmemproduksiproduknya:
- biayabahanbakuRp 200.000,-
-biaya listrikRp 100.000,-

7
-biayatenagakerjaRp 150.000,-
-uang lemburRp 50.000,-
-biaya gas elpijiRp 100.000
Hitunglah Harga PokokProduksi
dantentukanhargajualprodukjikaproduseninginmemperolehlabasebesar 20%!.
Semua biaya
Biaya bahan baku : 200.000
biaya listrik :100.000
biayatenagakerja :150.000
uang lembur :50.000
biaya gas elpiji : 100.000
= 600.000

Harga jual :
600.000 : 100
= 6.000

20% keuntungan
20/100 X 6.000 = Rp. 1.200
1.200 X 100 = Rp. 120.000

3.
Biaya pokok produksi : 0 RUPIAH

Biaya pokok produk :


Harga bahan :35.000
Harga pokok produksi :35.000

Harga jual
Harga jual : 7.000 X 7 = 49.000

Laporan laba
untung : 14.000

8
9

Anda mungkin juga menyukai