Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Selama ini, pembangunan desa masih banyak tergantung dari pendapatan asli dan swadaya masyarakat
yang jumlah maupun sifatnya tidak dapat diprediksikan, oleh karena itu untuk menunjang
pembangunan diwilayah pedesaan, pemerintah pusat mengarahkan kepada Kabupaten untuk
mengalokasikan dana langsung ke Desa dari APBD nya. Kebijakan pengalokasian langsung ini disebut
sebagai kebijakan Alokasi Dana Desa (ADD) yang ditingkat Nasional diatur dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa dan kemudian ditindak lanjuti dengan Surat Edaran Menteri Dalam
Negeri Nomor 140/60/SJ tahun 2005 tentang Pedoman Alokasi Dana Desa dari Pemerintah Kabupaten /
Kota kepada Pemerintah Desa.
Dalam Perturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa pasal 68 ayat 1 poin C,
disebutkan bahwa bagian dari dana perimbangan pusat dan daerah yang diterima oleh Kabupaten / Kota
untuk Desa paling sedikit 10% yang pembagiannya untuk setiap Desa secara proposal yang merupakan
Alokasi Dana Desa. Jadi Alokasi Dana Desa (ADD) adalah dana yang dialokasikan oleh Pemerintah
Kabupaten untuk Desa yang bersumber dari bagian dana perimbangan keungan pusat dan daerah yang
diterima oleh Kabupaten. Adapun tujuan dari Alokasi Dana Desa (ADD) ini adalah untuk :
1. Untuk mengurangi resiko banjir pada waktu musim hujan dilingkungan jalan RT. 06 RW.08 Link
Pengairan baru, sehingga aliran air yang menggenangi jalan akan lancar lewat saluran drainase;
2. Untuk menjaga kualitas jalan agar tetap dalam kondisi baik karena adanya drainase maka
permukaan jalan akan tetap kering dan terhindar dari kerusakan pada lapisan aspal maupun LPA.