Anda di halaman 1dari 3

Lembar Kerja Peserta Didik

(LKPD)
1. Kehidupan yang berdemokrasi merupakan salah satu bagian dari rakyat
Indonesia untuk melakukan pengawasan dan merubah keputusan politik
yang sesuai dengan kepentingan bersama antar bangsa dan negara, serta
sesuai dengan hak-hak warga negara yang diatur dalam undang-undang.
Terkait mengenai peristiwa demonstrasi yang terjadi belakangan ini
terhadap penolakan beberapa pasal yang terdapat pada UU Cipta Kerja
dari hasil Omnibus Law, berikanlah analisis Anda mengenai peristiwa
demonstrasi tersebut yang sesuai dengan 10 pilar prinsip-prisip demokrasi
Pancasila!

Jawaban :
Berbicara mengenai 10 pilar prinsip-prinsip demokrasi Pancasila,
demonstrasi yang terjadi belakangan ini memiliki beberapa kesesuaian
dan ketidaksesuaian. Kesesuaian yang dapat kita lihat adalah kesesuaian
dengan poin pilar demokrasi yang berkeadilan sosial dan poin pilar
demokrasi dengan hak asasi manusia. Para demonstran memperjuangkan
dan/atau mempertanyakan haknya sebagai pihak terdampak dari
pengesahan UU Cipta Kerja. Hal ini telah diatur oleh undang-undang
dasar mengenai kebebasan berpendapat. Setiap warga negara memiliki
hak yang sama akan kebebasan berpendapat.
Akan tetapi, di sisi lain ada ketidaksesuaian yang sangat terlihat
yaitu di poin pilar demokrasi dengan kecerdasan. Seharusnya,
demonstrasi tidak melibatkan tindakan fisik apalagi yang anarkis atau
mengandalkan kekuatan naluri. Banyak sekali demonstran yang
diwawancarai secara singkat oleh media massa bahkan tidak tau apa yang
mereka protes. Apalagi di tengah pandemi seperti ini, cara-cara yang
manusiawi juga mematuhi protocol kesehatan merupakan sebuah urgensi
yang patut dilakukan.

2. Dalam UU No. 12 tahun 2003 mengenai pemilu mengatakan pemilu


merupakan salah satu saran demokrasi. Pelaksanaan pemilu dari masa ke
masa tentu meiliki perbedaan, sesuai dengan suasan politik pada masa itu.
Jelaskan perbedaan pelaksanaan Pemilu di masa orde lama, orde baru,
reformasi/sekarang!
Jawaban:

Seperti yang kita ketahui, pemilu pertama kali dicanangkan pada


masa orde lama dengan dibentuknya UU No. 27 Tahun 1948 tentang
Pemilu yang kemudian diubah dengan UU No. 12 Tahun 1949 tentang
Pemilu. Pada masa ini, tidak semua rakyat mengikuti pemilu,
“diwakilkan”. Selain itum Pemilu ini hanya memilih anggota legislatif
sedangkan presiden menjabat seumur hidup.
Selanjutnya pada Orde Baru, pemilu dilakukan selama 6 kali, di
mana ada 3 partai yang berpartisipasi. Sebelum pemilu dilaksanakan, ada
kampanye yang ternyata kurang demokratis. Rakyat kerap ditekan untuk
memilih partai Golkar, partai yang saat itu berkuasa, bahkan menurut
beberapa saksi ada ancaman bila tidak mengikuti kemauan pemerintah.
Pemilu pada kedua masa ini banyak dicap ahli sejarah jaman sekarang
sebagai pemilu “ formalitas “
Pada masa reformasi-sekarang, Pemilu dijadikan sebagai puncak
demokrasi rakyat. Pemilu menggunakan asas Luberjurdil dibantu dengan
dukungan media dan teknologi. Walaupun masih banyak black campaign,
Pemilu pada masa ini di rasa sudah cukup baik untuk dilanjutkan dan
dievaluasi kedepannya. Pemilu diadakan untuk memilih Presiden serta
wakilnya dan legislatif.

3. Berikan tanggapan Anda dengan pengadaan Pilkada Serentak di tahun


2020 ditahun ini yang merupakan salah satu bagian dari kehidupan yang
berdemokrasi dan bagaiaman partisipasi politik menurut Anda, meskipun
kegiatan demokrasiini tetap dilaksanakan di tengah wabah pandemi
covid-19 saat ini!

Jawaban :
Pilkada Serentak di tahun 2020 menurut saya sangat perlu
dilakukan, selain untuk kaderisasi, Pilkada juga merupakan sarana rakyat
untuk berdemokrasi. Bila kita perhatikan media massa, para partisipan
yaitu politisi juga sangat semangat untuk mengikuti pilkada ini. Mulai
dari RAPBD, Proker, hingga Konstitusi menjadikan Pilkada Serentak
2020 wajib diadakan.
Di sisi lain, walaupun pandemi COVID-19 ini masih belum selesai,
Pemilu dapat diadakan dengan protokol kesehatan ketat, seperti yang
dikatakan oleh Menko Kemen Marves, Bapak Luhut Binsar Panjaitan di
acara Mata Najwa. Dengan upaya-upaya preventif yang memadai serta
protokol yang ketat, Pilkada Serentak 2020 dapat dilaksanakan sebagai
bentuk pemenuhan demokrasi Indonesia di tingkat daerah. Semuanya
kembali lagi kepada yang terlibat, yaitu Warga Negara Indonesia, apakah
kita semua siap untuk mematuhi protokol kesehatan?

Yan Christofer Silalahi


30
718939
XII PMIA 3
Pendidikan Kewarga Negaraan
Guru Pembimbing : Bapak Serius Duprisel Lubis, S.Pd.

Anda mungkin juga menyukai