Anda di halaman 1dari 22

PENGANTAR FARMASI

SEJARAH FARMASI DI AMERIKA

Disusun Oleh : KELAS A


KELOMPOK 8
1. Nabilah Anisah ( 2018210214 )
2. Estefany Christabella (2018210
3. Syalwa Fitri Ramadhita (2018210222 )
4. Indry Nufikha Fajrin (2018210
5. Heryanto Slamet ( 2018210
6. Tasya Salsabila (2018210
7. Sacharissa Davita

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang. Kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, serta inayah-Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah ilmiah tentang Anatomi dan Fisiologi manusia.
Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari
berbagai refrensi buku sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya
kami dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Sejarah Farmasi di
Amerika ini bisa memberikan manfaat maupun inspirasi untuk pembaca.

Jakarta, 03 Oktober 2018

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................1
DAFTAR ISI....................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................................3
B. Rumusan Masalah............................................................................................3
C. Tujuan..............................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN
A. Awal Farmasi Amerika 1600-1800-an...............................................................4
B. Masa Usai Perang Menuju Profesionalisme 1820-1860-an.............................7
C. Transisi Menuju Profesi Modern 1870-1920-an.............................................10
D. Era Menghitung dan Menuang 1930-1970-an................................................14
E. Awal Farmasi Klinik dan Pharmaceutical Care 1960-2000-an.......................15
F. Farmasi Modern Menuju Masa Depan >2000................................................18

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.....................................................................................................19
B. Saran..............................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................20

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Farmasi (Bahasa Inggris: pharmacy, BahasaYunani: pharmacon, yang


berarti: obat). Kata farmasi berasal dari kata farma (pharma). Farma merupakan
istilah yang dipakai padatahun1400 - 1600an. Farmasi merupakan salah satu
bidang profesional kesehatan yang merupakan kombinasi dari ilmu kesehatan
dan ilmu kimia, yang mempunyai tanggung-jawab memastikan efektivitas dan
keamanan penggunaan obat. Ruang lingkup dari praktik farmasi termasuk
praktik farmasi tradisional seperti peracikan dan penyediaan sediaan obat, serta
pelayanan farmasi modern yang berhubungan dengan layanan terhadap pasien
(patient care) diantaranya layanan klinik, evaluasi efikasi dan keamanan
penggunaan obat, dan penyediaan informasi obat.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah Perkembangan Farmasi dari zaman dahulu sampai
sekarang?
2. Siapa saja tokoh dalam kefarmasian di Amerika?
3. Bagaimana perkembangan farmasi di Amerika?

C. Tujuan
1. Mengetahui dengan jelas sejarah perkembangan farmasi
2. Mengetahui tokoh dalam farmasi di Amerika
3. Memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh Dosen mata kuliah
Pengantar Farmasi

BAB II

3
PEMBAHASAN

A.Awal Farmasi Amerika 1600-1800an


 Fungsi Apoteker vs Dokter pada Zaman Kolonial

Louis Hebert, apoteker Prancis datang ke Amerika Utara tahun 1603. Awal
abad ke-18, ketika kaum kolonial makin sejahtera, menyusul migrasi pebisnis
dan apoteker Inggris. Selama periode kolonial, sangat sedikit undang-undang
yang secara langsung mengatur usaha farmasi Amerika keturunan Inggris-
Prancis (Anglo-American). Sampai tahun 1870-an, belum ada undang-undang
yang efektif membatasi praktek kefarmasian Amerika. Setiap pemilik modal
boleh membuka usaha apotek, termasuk chemist dan druggist. Kebanyakan
apoteker dipekerjakan oleh dokter pemilik apotek (doctorshops).
 John Morgan : Awal Pemisahan Fungsi Apoteker vs Dokter

Tahun 1760-an di Amerika gagasan dimana dokter mendiagnosis apoteker


meracik dan menyerahkan obat kepada pasien didukung oleh sukarelawan
pendidikan dokter Amerika, Dr. John Morgan. Semula tidak banyak dokter
mengikutinya dan bahkan Morgan sendiri bisnis farmasi dan pelayanan
kesehatan yang amat berpengaruh pada perkembangan farmasi Amerika.
Tahun-tahun sekitar perang 1812 terjadi perubahan yang nyata antara bisnis
farmasi dan pelayanan kesehatan yang amat terpengaruh pada
perkembangan farmasi Amerika.Tahun-tahun seusai perang 1812 merupakan
masa transisi pemisahan fungsi profesi farmasi dengan dokter. Dokter lebih
banyak pengalaman kliniknya dan belajar menulis resep obat dan apoteker
lebih menguasai ilmu farmasi dan keterampilan meracik resep obat. Kuliah
yang menyelenggarakan sekolah malam untuk belajar praktek dan ilmu
kefarmasian bermunculan, seperti PhiladelphiaCollegeofPharmacy(1812) dan
MassachusettsCollegeofPharmacy(1823)
 Awal Industri Farmasi Amerika

4
Perang dengan Inggris tahun 1813 berdampak terputusnya impor obat
terbesar sebelum perang Inggris diputus. Kebutuhan perang akan obat memaksa
pedagang besar farmasi sebagai distributor seperti Marshalls di Philadelphia yang
memproduksi obat sendiri dan meningkatkan kapabilitasnya.Christopher Marshall,
seorang imigran Irlandia, mendirikan toko apotek di Philadelphia pada 1729. Selama
96 tahun, perusahaan pelopor farmasi ini menjadi toko ritel terkemuka, inti dari
manufaktur kimia skala besar; sekolah pelatihan "praktis" untuk apoteker; depot
pasokan penting selama Revolusi; dan akhirnya, itu dikelola oleh cucu Elizabeth,
wanita apoteker pertama Amerika. Christopher mendapatkan gelar "The fighting
Quaker" selama Revolusi; anak-anaknya, Charles dan Christopher, Jr., (ditampilkan
sebagai pemuda dengan ayah mereka, sekitar 1754) mendapatkan ketenaran
individu.
Selama perang fungsi dan peran antara dokter dan apoteker juga masih belum
terpisah jelas seperti di Inggris, Apoteker juga berpraktek dokter melayani
pengobatan masyarakat miskin di apotek, begitu pula dokter juga meracik obat di
tempat prakteknya.

 Farmasi Rumah Sakit Pertama di Amerika

5
Rumah sakit pertama kolonial Amerika (Pennsylvania) didirikan di Philadelphia
pada 1751; Farmasi Rumah Sakit pertama mulai beroperasi di sana pada 1752,
sementara didirikan di rumah Kinsey, yang menjabat hingga gedung rumah sakit
pertama selesai.

Kecerdikan Benjamin Franklin sangat membantu dalam keduanya. Rumah Sakit


Pertama Apoteker adalah Jonathan Roberts; tapi itu penggantinya, John Morgan,
yang praktek sebagai apoteker rumah sakit (1755-1756), dan yang berdampak pada
Farmasi dan Obat-obatan dipengaruhi perubahan yang menjadi penting untuk
pengembangan farmasi profesional di Amerika Utara. Pertama sebagai apoteker,
kemudian sebagai dokter, ia menganjurkan menulis resep dan diperjuangkan
praktek independen dari dua profesi.

 Farmasi Militer Pertama di Amerika

6
Orang pertama yang memegang pangkat seorang perwira farmasi ditugaskan
pada tentara Amerika adalah apoteker Boston, Andrew Craigie. Pertama ditunjuk
komisaris toko medis oleh Komite Massachusetts Keselamatan, 30 April 1775, ia
hadir pada Pertempuran Bunker Hill, 17 Juni 1775, dan mungkin membantu dalam
merawat orang sakit dan terluka ada di stasiun darurat kembali dari garis. Ketika
Kongres reorganisasi Departemen Medis Angkatan Darat pada tahun 1777, Craigie
menjadi Apothecary Umum pertama. Dia tugas termasuk pengadaan, penyimpanan,
pembuatan, dan distribusi kebutuhan obat Angkatan Darat. Dia juga
mengembangkan awal grosir dan manufaktur bisnis.

A. Masa Usai Perang Menuju Profesionalisme 1820-1860-an

Kesadaran Penjaminan Mutu obat


Ketika dokter menulis resep dan apoteker yang meraciknya, timbul
kesadaran akan perlunya standar mutu obat untuk menjamin konsistensi mutu dari
hasil racikan tersebut. Pedoman Standar Obat diterbitkan oleh
MassachusettsMedicalSocietytahun 1808 yang pada konvensi nasional dokter tahun
1820 disahkan sebagai “Pharmacopelaofthe United States of America”. Dengan
terbitnya farmakope tersebut, dokter semakin banyak menulis resep dan semakin
tergantung kepada farmasis untuk meraciknya. Dokter elit di pantai Atlantik
mendukung pertumbuhan independen dari profesi farmasi yabg tugasnya terpisah
dengan dokter. Dokter juga tergantung pada keahlian praktisi farmasi untuk
mendeteksi obat palsu atau substandar dengan menurunnya mutu obat impor dari
Eropa.

7
Berkembangnya Industri Farmasi: Memburuknya Hubungan Dokter dan Apoteke r
1840-1860-an.
Tahun 1840-an, karena status sosialnya apoteker merasa semakin percaya
diri melakukan “counterprescibing” dan mengobati pasien. Sejak 1850-an, farmasi
Amerika tumbuh dengan cepat dengan perkembangan industri farmasi
memproduksi obat secara masal. Banjirnya obat jadi akibat menurunnya peracikan.
Hal ini mendorong makin banyaknya dokter membuka kembali apotek
(“doctor’sshop) setelah menurun selama dua dekade.

Perpecahan Farmasis dan Pembentukan APhA


Pertengkaran profesi dokter vs apoteker terjadi karena belum adanya
peraturan yang mengatur pekerjaan profesi tersebut, persaingan karena krisis
ekonomi dan obat paten makin populer. Pada akhir 1850-an kompetisi destruktif
dokter vs farmasis menimbulkan perpecahan antara farmasis idealis vs yang
pragmatis. Tahun 1852, elitfarmasis merasa pekerjaan kefarmasian sebagai
panggilan hidup (calling) membentuk American PharmacistAssosiation (APhA) di
Philadelphia.

Moralitas Profesional vs Peluang Bisnis


Pada akhir 1860-an para tokoh farmasi tertarik akan profesionalisme model
akademik. Dengan pendidikan formal yang baik, peningkatan standar kelulusan,
sertifikasi institusi, dan ijin praktek dari pemerintah, kompetisi destruktif dapat
diatasi. Pada dekade yang sama, idealisme tersebut ditentang oleh kelompok
farmasis yang kurang terdidik dan kurang terlatih meracik obat, termasuk imigran
Eropa. Mereka merasa terancam kesempatannya membuka toko obat dan tidak
perlu meracik lagi karena banyaknya jenis dan jumlah obat jadi yang ditawarkan
perusahaan farmasi besar. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran tokoh farmasi,
seperti misalnya William Procter Jr. Pada tahun 1896 ia berkomentar sebagai

8
berikut: “Farmasi adalah seni meracik dan menyerahkan obat yang memerlukan
ilmu dan keterampilan untuk diterapkan dalam praktek. Bila keahlian ini diambil
dari tangan apoteker dan ia hanya tinggal menyerahkan obat jadi, ia akan
kehilangan sebagian kebanggaan dan kehormatannya sehingga akhirnya ia tidak
berbeda dengan seorang penjaga toko”.

Farmasi Amerika membangun Yayasannya


Dihadapkan dengan dua ancaman utama; kemerosotan praktek farmasi, dan
klasifikasi diskriminatif oleh University of Pennsylvania fakultas kedokteran,
apoteker dari Philadelphia mengadakan pertemuan protes menggelora di
Carpenters 'Hall, 23 Februari 1821.

Pada pertemuan kedua, 13 Maret apoteker sebagai pembentukan dari:


sebuah asosiasi, yang menjadi The PhiladelphiaCollegeofPharmacy; sekolah farmasi;
dan papan kebijakan sendiri. Enam puluh delapan apoteker menandatangani
Konstitusi asosiasi farmasi pertama di Amerika Serikat; lembaga pendidikan pertama
Amerika Farmasi ini, atas nama yang sama, dibuka November 9.

9
Asosiasi Farmasi Amerika di bentuk

Untuk meningkatkanp eran yang lebih baik dari apoteker; standar pendidikan
dan magang; dan kontrol kualitas obat impor, diadakan konvensi perwakilan
apotekerdi Aula Philadelphia College of Pharmacy, 6-8 Oktober 1852. Di bawah
kepemimpinan Presiden yang pertama, Daniel B. Smith, dan Sekretaris pertama,
William Procter, Jr.,serta dua puluh delegasi meluncurkan The American
Pharmaceutical Association; dan membuka keanggotaan untuk “Semua
druggistspharmaceutistsand”.

Bapak Farmasi Amerika

10
William Procter, Jr., lulus dari The PhiladelphiaCollegeofPharmacy tahun 1837;
pengoperasi apotek ritel; disajikan College sebagai Profesor Farmasi selama 20
tahun; adalah pemimpin yang mendirikan The American Pharmaceutical Association.
Selama 22 tahun beliau menjadi Editor dari American Journal of Pharmacy. Pada
tahun 1869, meskipun sudah pensiun, Procter terus mengedit Journal di kantor
publikasi kecil yang terletak di samping gedung Tenth Street College, kemudian
beliau meninggal pada tahun 1874.

1. Transisi Menuju Profesi Modern 1870-1920-an

Undang-Undang Farmasi, Sertifikasi dan Jasa Profesi


Dokter dan pihak yang memperhatikan keamanan penggunaan racun dan
obat berbahaya menuntut lembaga legislatif menerbitkan undang-undang tentang
farmasi yang semula dicurigai dan ditentang pihak farmasis. Pada akhir 1860-an
APhA mendukung peningkatan perlindungan terhadap masyarakat dan keamanan
pekerjaan melalui Undang-Undang Farmasi model APhA. Untuk memastikan hak-hak
farmasis terlindungi, APhA membentuk komite untuk menyusun UU itu dan
mengedarkan tanpa persetujuan pihak farmasis yang bersikap ambivalen. Pada
tahun 1870-an, APhA juga menetapkan sendiri jasa profesi dengan
mengorganisasikan asosiasi farmasi seluruh negara bagian untuk menentang upaya
pemerintah menetapkannya sebagai sponsor pihak non-farmasis. Upaya menuju
profesionalisme sepanjang 1870-1890-an yang dirintis sejak 1860-an akhirnya
berhasil membedakan farmasis yang menguasai ilmu dan seni meracik dengan
penjaga toko yang tidak bertanggung jawab dan mampu mengalihkan keberhasilan
menuju ke keberhasilan kelompok dan sertifikasi institusi.

11
Izin Kerja: Regiatrasi vs Ijazah dan Registrasi Jenis Pendidikan Vokasi dan Jenis
Pendidikan Sains
Sejak 1870 UU mengharuskan ujian sebelum registrasi bagi farmasis,
kemudian mulai awal abad ke-20 ditingkatkan menjadi harus memiliki
diploma/ijazah sebelum memperoleh izin kerja. Saat itu klaim status profesional
seseorang didasarkan atas ijazah/ diploma dan surat izin kerja, bukan atas produk
yang dibuatnya. Hal ini memicu peningkatan motivasi mahasiswa memilih
pendidikan farmasi. Pendidikan farmasi praktis yang baru bertumbuh ketika seorang
farmasis pendidik, Joseph Remington menggantikan dokter dan praktisi bukan
farmasis mendominasi sekolah-sekolah farmasi sebelumya. Tahun 1868,
UniversityofMichiganmempelopori tren afilasi sekolah farmasi dengan universitas
dan college negeri. Sebagai bagian universitas, orientasi pendidikan farmasi
mengalami transformasi dari jenis pendidikan vokasi ke sains.

Sebuah Revolusi dalam Pendidikan Farmasi


Ketika Dr Albert B. Prescott meluncurkan kursus farmasi di Universitas
Michigan pada tahun 1868, perhatian kritis muncul karena dia meninggalkan
persyaratan tradisional pregraduationapprenticeship. Pada 1871 konvensi Asosiasi
Farmasi Amerika, ia membantah kepercayaan dan dikucilkan. Namun, tentu saja
Michiganmempelopori perubahan besar lainnya  apotek laboratorium, kurikulum
yang termasuk ilmu-ilmu dasar, dan program-program pendidikan.

12
APhA yang Berorientasi Sains dan Profesi vs NARD yang Berorientasi Sukses
Komersial Individual
Dalam kurun waktu 50 tahun itu, dispensing-doctormenurun dan farmasi
makin kompak berkat keahliannya dalam meracik resep obat sebagai identitas
profesi dalam pelayanan kesehatan. Namun demikian, kontribusi penghasilan
profesi pelayanan tersebut relatif kecil, sementara pada saat yang smaa tumbuh
toko obat murah dan chaindrugstoreyang semakin menambah tekanan ekonomi
profesi farmasi. Tahun 1898, NARD (National Associationof Retail Druggist) didirikan
untuk melindungi profesi farmasi dari ancaman yang besar. Organisasi ini semula
didukung oleh APhA. APhA berprinsip pada kemajuan sains dan profesi, sedangkan
NARD berorientasi pada sukses komersial individual sebagai pemilik. Karena
perbedaan prinsip, akhirnya APhA menolak sehingga keduanya pecah dan
melemahkan suara profesi di tingkat nasional.

Transformasi Terapedik: Penemuan Vaksin dan Serum


Ilmuan ahli teori kuman tentang penyakit seperti Louis Pasteur dan Robert
Koch menghasilkan kenajuan signifikan di bidang imunologi pada tahun 1880-1890-
an. Penyembuhan penyakit infeksi dari laboratorium dibuktikan oleh Pasteur
penemu vaksin rabies dan Emil vonBehring penemu antitoksi difteri. Riset industri
obat berhasil menemukan: analgetik-antipiretik, seperti aspirin (Felix Hoffmann dan
Arthur Eichengrun, 1893) dan kloral hidrat sebagai sedatif. Paul Ehrlich tahun 1910
menemukan Salvarsan obat golongan Kemoterapi pertama untuk mengobati
syphilisyang walaupun kurang selektif, menginspirasi ilmuan lainnya untuk
menemukan kemoterapi yang potensial. Namun demikian, pada pergantian abad ke-
19 ke abad-20 hanya desikit obat yang ditemukan berdampak signifikan terhadap
pencegahan dan penyembuhan akar penyakit, kebanyakan hanya mengurangi
gejala.

13
UU Obat dan Makanan, Farmakope Nasional Pertama dan Industri Bahan Baku

Profesional kesehatan makin memahami ilmu penyakit, mekanisme kerja


obat pada tingkat sel atau sistem organ dapat dijelaskan secara farmakologis.
Mereka bersama jurnalis dan politisi progresif menyerang penyimpangan iklan obat
paten “cure-all”. UU obat dan makanan diundangkan (Food andDrugAct, 1906)
untuk mengatur masalah produksi makanan dan perdagangan obat. Walaupun UU
tersebut kurang efektif mengatasi pemalsuan obat paten, namun berhasil
menetapkan United States Pharmacopoeiaand National Formulary dari APhAsebagai
standar mutu obat nasional pertama yang sesungguhnya. Farmasis tidak lagi
memproduksi sendiri bahan obat untuk meracik resep karena industri farmasi telah
memproduksi dalam jumlah besar, harga lebih murah dan mutu terjamin. Industri
juga merupakan sumber obat sintetik baru seperti aspirin dan antipirin, berkat
kemajuan Kimia Organik.

Perubahan Pendidikan Farmasi

Fokus pembelajaran berubah dari mengidentifikasi simplisisa tanaman obat dan


berbagai sediaanya ke kompabilitas kimia dalam komposisi resep. Pada tahun 1932,
titel BSc 4 tahun menjadi standar persyaratan memperoleh izin kerja sebagai
farmasis profesional Amerika. Untuk tiga dekade berikutnya, farmasis lulusan
sekolah farmasi yang dapat mengklaim dirinya sebagai “chemistonthecorner”. Pada
waktu yang bersamaan profesi farmasi berhasil mencapai tujuannya sebagai tenaga
kerja ilmuan terlatih yang mampu sepenuhnya bertanggung jawab dalam setiap
tahap pembuatan obat melalui teknologi industri farmasi.

2. Era Menghitung dan Menuang 1930-1970-an

Penemuan Antibiotik, Obat Baru, Industri Obat Teknologi Tinggi, Menurunnya


Racikan

14
Mulai dekade ketiga abad ke-20, penemuan antibiotik dan obat baru marak,
bisnis farmasi tumbuh, produksi masal obat jadi dengan zat aktif tunggal dengan
teknologi tinggi, memacu kecenderungan penurunan resep racikan. Penemuan
antibiotik dan obat baru antara lain: penisilin (Alexander Flemming, 1928),
kortikosterois, tranquilizers, antidepresan, antihipertensi, isotop radioaktif, obat
kontrasepsi. Setelah perang dunia ke-2, produksi obat dengan zat aktif tunggal
secara masal dengan teknologi tinggi, memacu cepatnya penurunan resep racikan:
75% (1930), 25% (1950), 4% (1960), hingga 1% (1970). Pemasaran obat baru yang
efektif fan gencar meningkatkan jumlah resep (ethicalmedicines) secara signifikan.
Ini terjadi karna chainstoresdan retailersbesar ramai-ramai berlomba dalam bisnis
obat menggantikakncornerdrugstoreindependen.

Penyempurnaan PeratuanPerundang-Undangan dan Sistem Pendidikan

Meningkatnya jumlah dan jenis obat yang beredar, menurunnya peracikan, dan
meningkatnya penyalahgunaan obat menuntut periubahan peraturan perundang-
undangan dan kemudian menysul reformasi sistem pendidikan farmasi. UU Federal
yang mengatur produksi obat dan praktek kefarmasian disempurnakan tahun 1932,
1952, 1962. Amandemen terakhir mengharuskan obat dinilai efektivitas dan
keamanannya sebelum dipasarkan. DrugAbuseActof 1970 yang dilaksanakan dengan
ketat oleh DrugEnforcementAgencyadalah hasil penyempurnaan UU yang mengatur
obat dengan potensi penyalahgunaan yang tinggi. Berbeda dengan perubahan UU,
reformsidpenddidikan farmasi berlangsung lebih lambat.

Reformasi Sistem Pendidikan dan Peran Farmasis 1950-1960

Untuk meningkatkan citra farmasi dalam memenuhi tuntutan pelayanan


profesional, proposal program studi Pharm.D6 tahun, mendapat dukungan di
beberapa tempat. Universityof Southern California adalah yang pertama memulai
prodi ini tahun 1950. Namun secara keseluruhan para pendidik mengambil jalan

15
tengah antara BSc 4 tahun dan Pharm.D 6 tahun, yaitu BSc 5 tahun sebagai titel
standar menghilang dari praktek kefarmasian Amerika. Dibanding pendidikan yang
telah ditempuh, dengan meningkatnya peresepan sebagai akibat pemasaran yang
gencar dari ratusan obat baru, farmasis hanya melakukan sedikit lebih dari
pekerjaan rutin melayani resep: memindahkan sejumlah unit dosis obat ke botol
yang lebih kecil, lalu memberi label yang benar. Kode etik dari APhA sebelum 1969,
membatasi peran farmasis sehingga hanya memiliki sedikit kesempatan dalam
mengimplementasikan kompetinsi yang diperolehnya selama 4, 5 atau 6 tahun
pendidikan.

Kode Etik APhA Sebelum dan Sesudah 1969

Keterbatasan peran farmasis sehingga hanya memiliki sedikit kesempatan


mengimplementasikan kompetinsi yang diperolehnya selama 4, 5, 5 tahun
pendidikan tercermin dari pernyataan Kode Etik (APhA Code ofEthics), 1952-1969,
berikut: “Farmasis tidak boleh mendiskusikan efek terapi dan komposisi resep
dengan pasien. Bila hal itu ditanyakan, ia menyarankan untuk mendiskusikan hal itu
pada praktisi qualified yang berwenang (misalnya: dokter atau dokter gigi).”
Menghadapi perubahan besar di bidang pelayanan farmasi agar tidak tergantung
pada dokter, pada tahun 1969 APhA memperbarui Kode Etik dan meletakkan
pernyataan berikut pada seksi pertama: “ Seorang farmasis hendaknya
mengutamakan kesehatan dan keamanan pasien sebagai pertimbangan pertama: ia
harus memberi pelayanan kepada setiap pasien dengan sepenuh kemampuan yang
dimilikinya sebagai praktisi kesehatan yang esensial.” Perubahan yang dramatis ini
terjadi karena munculnya gagasan baru yang melanda dunia farmasi selama
pertengahan hingga akhir 1960-an, yaitu Farmasi Klinik.

3. Awal Farmasi Klinik dan Pharmaceutical Care 1960-2000-an

Faktor Penyebab dan Dampak Munculnya Farmasi Klinik

16
Konsep Farmasi Klinik muncul mulai pertengahan tahun 1960-an sebagai akibat
dari kombinasi perkembangan sebagai faktor seperti:

1. Berkembangnya Farmasi Rumah Sakit sejak 1920-an.


2. Berkembangnya Farmakologi Klinik sejak 1940-an.
3. Inovasi program pengajaran dan menurunnya instruksi farmakologi di
Sekolah Kedokteran.
4. Satu aspek pelayanan medik yang ditinggalkan dokter, membuka peluang
bagi farmasi mengambil alih dalam batas tertentu.
5. Membanjirnya obat baru dan meningkatnya beban-kerja dokter karena
banyaknya pasien, menyebabkan dokter semakin mengandalkan farmasis
untuk informasi obat, terutama di Rumah Sakit.

Ditinjau dari pengalaman praktek:

1. Dari sudut peran farmasi sebagai pembuat obat, perluasan peran itu sampai
memberi instruksi penggunaan obat yang benar langsung kepada pasien
merupakan konsekuensi yang logis.
2. Ilmu Kedokteran lebih mendalami fisiologi dan penyakit, sementara
bagaimana kerja obat yang pernah dijelaskan kepada pasien akhirnya
menghilang.
3. Lambat laun, kepercayaan masyarakat pada praktisi kedokteran menurun
4. Farmasis telah menjadi profesi yang dipercaya di Amerika karena
kemampuannya memberi penjelasan mengenai kerja obat kepada
masyarakat.

Dampak Munculnya Farmasi Klinik

` Di samping inovasi hubungan farmasis dengan pasien, berbagai perubahan


lain telah terjadi di dunia farmasi Amerika. Tenaga farmasis wanita cenderung

17
meningkat: dari 4% (1950), lalu mulai meningkat cepat tahun 1970, kemudian
mencapai lebih kurang 40% tahun 2000 dan selanjutnya akan menjadi mayoritas.
Jumlah farmasis yang bekerja di institusi juga meningkat dari profesi rangking
terendah menjadi tempat kerja pilihan bersamaan dengan pertumbuhan rumah
sakit selama 1970-1980-an. Begitu pembagian jenis pekerjaan membuka peluang
bagi farmasis seperti: radiofarmasi, farmakotterapi klinik, dan praktek penunjang
nutrisi, menunjukkan kematangan profesi farmasi Amerika. Bila dikembalikan ke
pekerjaan menghitung dan menuang, farmasis memimpin evaluasi institusi dalam
penggunaan obat dan berperan sebagai konsultan mengenai masalah obat di semua
fasilitas pelayanan kesehatan.

Pharm. D, OBRA 1990, Dukungan Pharmaceutical Care

Tahun 1990-an, terjadi panggilan yang kuat untuk mengubah parafigma


farmasi Amerika agar mengikuti model praktek yang dikemukakan oleh Charles D.
Helper dan Linda Strand yaitu “Pharmaceutical Care”. Pharmaceutical
Caredidefinisikan sebagai: “Tanggung jawab dalam pemberian terapi obat dengan
tujuan untuk mencapai kepastian hasil berupa peningkatan kualitas hidup pasien.”
Konsep baru yang mengarah ke peran profesional yang lebih mulia mendapat
dukungan yang meyakinkan dari berbagai organisasi. Sekolah Farmasi yang telah
mapan dengan sungguh-sungguh berubah menyelenggarakan program Pharm.D
untuk menghasilkan lulusan yang lebih siap menghadapi tantangan. Omnibus
BudgetReconcillationActof 1990 (OBRA 1990) memerlukan farmasis untuk
memberikan konseling kepada pasien Medicaiddan berpatisipasi dalam tinjauan
prospektif maupun retrospektif terhadap penggunaan obat.

Keraguan, Konflik, dan Kontroversi antara Pharmaceutical Care dan ManagedCare

Ketika 1900-an berlalu, harapan munculnya dekade pharmaceuticalcare ternyata


berbalik mejadi dekade keraguan, konflik, dan kontroversi. Pemerintahan Clinton

18
gagal menangani reformasi sistem pelayanan kesehatan yang kompleks, namun
menginspirasi perusahaan farmasi melakukan konsolidasi yang efisien untuk
menghasilkan industri yang lebih ramping dan lincah. Munculnya golongan obat-
obat penting yang baru, yang bila dikaitkan dengan usia penduduk akan
meningkatkan volume resep dengan cepata. Peresepan juga naik karena gencarnya
periklanan langsung ke konsumen relatif bebas kendali pada akhir 1990-an. Pihak
ketiga, kembali menerapkan prinsip “managedcare” untuk menekan biaya.
Munculnya farmasi-internet memperkuat mail-order businesssehingga menambah
keguncangan pasar farmasi. Toko obat (drugstore) milik pribadi, tutup hampir di
seluruh Amerika dan di banyak tempat digantikan oleh apotek (pharmacies) yang
letaknya berada di dalam toko kebutuhan rumah tangga. Berakhirnyya abad ke-20
yang diwarnai oleh isu Y2K yang menarik perhatian, farmasis merasakan dirinya
lebih banyak memikul tanggung jawab “managedcard” dibanding sebagai penyedia
pelayanan yang lebih maju dalam melaksanakan “pharmaceuticalcare”.

4. Farmasi Modern Menuju Masa Depan >2000

Orientasi Pasien Orientasi Produk atau Keduanya Menuju Tanggung Jawab Sosial
yang Lebih Mulia
Saat ini terlalu cepat bagi ahli sejarah untuk menilai pengaruh jangka panjang
dari konsep “Pharmaceutical Care”. Setelah dua generasi farmasis dididik sejak
tujuan Farmasi Klinik umumnya diterima, kini praktek kefarmasian dari hari ke hari
menunjukkan pergeseran paradigma yang penting ini yaitu dari orientasi produk
pada dekade sebelumnya ke orientasi yang memastikan bahwa pasien menerima
informasi obat yang diperlukan. Di tengah-tengah iklim regulasi dan ekonomi yang
tidak adil dan kejam, hanya waktu yang akan membuktikan apakah profesi
kemajuannya menuju tanggung jawab sosial yang lebih mulia untuk kebutuhan
manusia sejak purbakala yang kita sebut obat.

19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Perkembangan ilmu farmasi dari zaman ke zaman bisa di bilang sangat
pesat.
2. Tahun 1812, seusai perang, merupakan masa transisi pemisahan fungsi
profesi farmasi dengan dokter.
3. Tahun, 1852, terbentuk American Pharmacist Assosiation (APhA) di
Philadelphia.
4. William Procter, Jr. disebut sebagai bapak farmasi Amerika.
5. Profesi farmasi dibagi menjadi dua peminatan yaitu farmasi sains dan
teknologi (FST) dan farmasi klinis dan komunikasi (FKK)

B. Saran

Pada masa kini farmasi masih kurang di kenal di masyarakat , bahkan


perannya di bidang kesehatan masih kurang di perhatikan. Perkembangan
farmasi masa depan akan lebih baik bila di tunjang dengan bekal pendidikan
yang memadai. Oleh karena itu, untuk memajukan dunia farmasi harus di mulai
dengan membangun sistem  pendidikan farmasi yang berkualitas.
 
C.

20
DAFTAR PUSTAKA

- Cowen, David L.; Helfand, William H.1990. Ruth Eisenstein, ed., Pharmacy: An
IllustratedHistory, New York: Harry N. Abrams, Inc.

- Kremers,Edward;Sonnedecker,Glenn.1986.Kremersand Urdang's History of


Pharmacy (Fourth ed.), Amerika: American InstituteoftheHistoryofPharmacy

- Bender, George A. 2012. Washington State UniversityCollegeofPharmacy:


HistoryofPharmacy. Detroit: Parke, Davis & Co

- G. A. Benderand R. A. Thom.1966. a HistoryofMedicineandPharmacy in Pictures.


Detroit: Parke, Davis & Co

21

Anda mungkin juga menyukai