Anda di halaman 1dari 27

1

LAPORAN KEGIATAN

PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG LATIHAN RENTANG


GERAK MOBILISASI DI RUANG ICU RSUD dr.DORIS
SYLVANUS PALANGKA RAYA

DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 4

1. Aprilia Wahyunita 2017.C.09a.0877


2. Dandung Setiadi 2017.C.09a.0880
3. Jefri 2017.C.09a.0893
4. Lafa Nolla 2017.C.09a0896.
5. Niken Ayu P N 2017.C.09a.0901
6. Halimatussyadiah 2017.C.09a.0889
7. Yosef Exstrada 2017.C.09a.0919
8. Yunira Priskila 2017.C.09a.0922

YAYASAN STIKES EKA HARAP PALANGKARAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PRODI SARJANA KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2020/2021
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG LATIHAN RENTANG
PENDIDIKAN KESEHATAN PADA MASYARAKAT
2

TENTANG GERAK MOBILISASI DI RUANG ICU RSUD


dr.DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

Disusun Dalam Rangka Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Kesehatan Dan Pendidikan Kesehatan IV
Program Studi S1 Keperawatan

DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 4

1. Aprilia Wahyunita 2017.C.09a.0877


2. Dandung Setiadi 2017.C.09a.0880
3. Jefri 2017.C.09a.0893
4. Lafa Nolla 2017.C.09a0896.
5. Niken Ayu P N 2017.C.09a.0901
6. Halimatussyadiah 2017.C.09a.0889
7. Yosef Exstrada 2017.C.09a.0919
8. Yunira Priskila 2017.C.09a.0922

YAYASAN STIKES EKA HARAP PALANGKARAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PRODI SARJANA KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2020/2021

LEMBAR PENGESAHAN
3

Laporan ini di susun oleh :


Nama : Kelompok 4

1. Aprilia Wahyunita 2017.C.09a.0877


2. Dandung Setiadi 2017.C.09a.0880
3. Jefri 2017.C.09a.0893
4. Lafa Nolla 2017.C.09a.0896
5. Niken Ayu P N 2017.C.09a.0901
6. Halimatussyadiah 2017.C.09a.0889
7. Yosef Exstrada 2017.C.09a.0919
8. Yunira Priskila 2017.C.09a.0922
Program Studi : Sarjana Keperawatan
Judul : Pendidikan Kesehatan Tentang Latihan Rentang Gerak Mobilissi
di Ruang ICU RSUD dr.Doris Sylvanus Palangka Raya
Telah melakukan Pendidikan Kesehatan sebagai persyaratan untuk
menyelesaikan Praktik Pra Klinik Keperawatan IV Program Studi Sarjana
Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap Palangkaraya.

Laporan ini telah disetujui oleh :


Pembimbing Akademik

Nia Pristina, S.Kep.,Ners.

i
KATA PENGANTAR
4

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa Karena atas
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan pendidikan kesehatan
yang berjudul “Pendidikan Kesehatan Tentang Latihan Rentang Gerak Mobilisasi Di
Ruang ICU RSUD dr.Doris Sylvanus Palangka Raya”
Penyusun menyadari tanpa bantuan dari semua pihak maka laporan studi kasus
ini tidak akan selesai sesuai dengan waktu yang diharapkan. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini pula penyusun mengucapkan banyak terima kasih terutama kepada:
1. Ibu Maria Adelheid Ensia, S.Pd., M.Kes selaku Ketua STIKES Eka Harap
Palangka Raya.
2. Ibu Meilitha Carolina, Ners., M.Kep selaku ketua program studi Sarjana
Keperawatan.
3. Ibu Ika Paskaria,S.Kep,Ners Selaku Koordinator PPK IV.
4. Ibu Nia Pristina, S.Kep,Ners selaku pembimbing akademik yang telah
memberikan bantuan dalam proses praktik lapangan dan penyelesaian asuhan
keperawatan dan laporan pendahuluan ini.
5. Orang tua kami, keluarga kami, dan orang terdekat yang telah memberikan
bimbingan, motivasi dan bantuan kepada saya dalam hal material.
6. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan studi kasus ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan
studi kasus ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun untuk menyempurnaan penulisan studi kasus
ini. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih dan semoga laporan studi kasus ini
bermanfaat bagi kita semua.

Palangka Raya, 15 Januari 2020

Penyusun
DAFTAR ISI
ii
5

SAMPUL DEPAN
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Mobilitas Fisik................................................................................3
2.2 Tujuan Mobilitas Fisik......................................................................................3
2.3 Jenis Mobilisasi.................................................................................................4
2.4 Dampak Mobilisasi...........................................................................................4
2.5 Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Mobilisasi......................................4
2.6 Macam-Macam Gerakan Mobilisasi.................................................................5
BAB 3 METODE DAN MEDIA
3.1 Metode................................................................................................................8
3.2 Media.................................................................................................................8
BAB 4 LAPORAN HASIL KEGIATAN
1.4 Tahap Persiapan...............................................................................................10
4.2 Tahap Pelaksanaan...........................................................................................10
BAB 5 PENUTUP
1.5 Kesimpulan......................................................................................................12
5.2 Saran.................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
a) SAP
b) Leaflet
c) Link Zoom Meeting
d) Dokumentasi
e) Jurnal
f) Lembar Konsultasi

iii
1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gangguan mobilitas fisik ( Imobilisasi ) adalah suatu keadaan ketika individu
mengalami atau beresiko mengalami keterbatasan gerak fisik menurut, perubahan
dalam tingkat mobilisasi fisik dapat meningkatkan instruksi pembatasan gerak dalam
tirah baring, pembatasan gerak fisik, selama menggunakan alat bantu eksternal ( mis
gips, atau traksi rangka), pembatasan gerak volunter atau kehilangan fungsi motorik,
NANDA, Kim et al, 1995 dikutip oleh Potter & Perry, 2013. Menurut Kozier, 2012
mobilisasi adalah merupakan penurunan jumlah dari pergerakan yang terkumpul pada
individu. Secara normal seseorang akan bergerak apabila mereka mengalami ketidak
nyamanan akibat penekanan pada suatu area tubuh.
Pada pasien dengan penurunan kesadaran gangguan persepsi sensorik terdapat
nyeri dan tekanan lebih beresiko mengalami gangguan integritas kulit dari pada
pasien dengan sensasi normal. Pasien dengan gangguan persepsi sensorik terdapat
nyeri dan tekanan adalah pasien yang tidak mampu merasakan kapan sensasi pada
bagian tubuh mereka meningkat, adanya tekanan yang lama, atau nyeri dan oleh
karena itu pasien tanpa kemampuan untuk merasakan bahwa terdapat nyeri atau
tekanan akan menyebabkan resiko berkembangnya dekubitus (Potter & Perry, 2010).
Pasien yang mengalami bedrest total harus diubah sesuai dengan tingkat
aktivitas, kemampuan persepsi dan rutinitas sehari – hari dengan dilakukannya tirah
baring setiap 2 jam dan 4 jam. Tirah baring dapat memberikan rasa nyaman pada
pasien, mempertahankan atau menjaga postur tubuh dengan baik menghindari
komplikasi yang mungkin timbul akibat tirah baring seperti luka tekan dekubitus.
Penanganan yang dilakukan perawat untuk mencegah terjadinya dekubitus
antara lain memberikan kasur anti dekubitus, bantal kecil sebagai penyangga,
melakukan alih baring setiap 2 jam, pada malam hari periode diperpanjang setiap 4
jam, sehingga pasien dapat tidur tidak terganggu. Tidur dapat mendukung proses
2

anabolik, sehingga penyembuhan luka dapat difasilitasi dan perawat bisa


mengajarkan cara mobilisasi pasif pada pasien dan keluarga.
1.2 Rumusan Masalah
1) Apa Pengetian Mobilitas Fisik ?
2) Apa Tujuan Mobilitas Fisik ?
3) Apa Jenis Mobilitas Fisik ?
4) Apa Dampak Tirah Baring Lama ?
5) Apa saja hal-hal yang harus diperhatikan dalam mobilisasi ?
6) Apa saja Macam-macam Gerakan Mobilisasi ?
1.3 Manfaat
1) Mengetahui Pengetian Mobilitas Fisik
2) Mengetahui Tujuan Mobilitas Fisik
3) Mengetahui Jenis Mobilitas Fisik
4) Mengetahui Dampak Tirah Baring Lama.
5) Mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan dalam mobilisasi.
6) Mengetahui Macam-macam Gerakan Mobilisasi
3

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Mobilitas Fisik


Gangguan mobilitas fisik ( Imobilisasi ) adalah suatu keadaan ketika individu
mengalami atau beresiko mengalami keterbatasan gerak fisik menurut, perubahan
dalam tingkat mobilisasi fisik dapat meningkatkan instruksi pembatasan gerak dalam
tirah baring, pembatasan gerak fisik, selama menggunakan alat bantu eksternal ( mis
gips, atau traksi rangka), pembatasan gerak volunter atau kehilangan fungsi motorik,
NANDA, Kim et al, 1995 dikutip oleh Potter & Perry, 2013.
Menurut Kozier, 2012 Imobilisasi adalah merupakan penurunan jumlah dari
pergerakan yang terkumpul pada individu. Secara normal seseorang akan bergerak
apabila mereka mengalami ketidak nyamanan akibat penekanan pada suatu area
tubuh.
Imobilitas / Imobilisasi adalah merupakan keadaan ketika seseorang tidak dapat
bergerak secara bebas karena kondisi yang menggangu pergerakan (aktivitas)
misalnya mengalami trauma tulang belakang, cedera otak berat disertai fraktur pada
ekstremitas dan sebagainya ( A Aziz dkk, 2014).
Jadi definisi Imobilisasi adalah suatu keadaan dimana penderita harus istirahat
ditempat tidur tidak bergerak secara aktif akibat berbagai penyakit atau gangguan
pada alat / organ tubuh yang bersifat fisik atau mental atau bedrest yang lebih dari 3
hari atau lebih.
2.2 Tujuan Mobilitas Fisik
Adapun tujuan dari mobilitas fisik yaitu :
2.2.1 Pengobatan atau terapi, seperti pada klien setelah menjalani pembedahan atau
mengalami cedera pada kaki atau tangan. Tirah baring merupakan suatu
intervensi dimana klien dibatasi untuk tetap berada ditempat tidur untuk tujuan
terapi antara lain untuk memenuhi kebutuhan oksigen, mengurangi nyeri,
mengembalikan kekuatan dan cukup istirahat.
2.2.2 Mengurangi nyeri pasca operasi 3
4

2.2.3 Ketidak mampuan premier seperti paralisis


2.2.4 Klien mengalami kemunduran pada rentang mobilisasi parsial atau mutlak
2.3 Jenis Mobilisasi
2.3.1 Aktif
Yaitu latihan pada tulang dan sendi yang dapat dilakukan sendiri tanpa bantuan
perawata atau keluarga
2.3.2 Pasif
Mobilisasi pasif adalah latihan yang diberikan pada klien yang mengalami
kelemahan otot lengan maupun otot kaki
2.4 Dampak Tirah Baring Lama
Dampak yang terjadi terhadap imobilisasi menurut Potter & Perry, 2013 adalah sebagai
berikut :
2.4.1 Dekibitus
Cedera pada kulit dan jaringan di bawahnya akibat tekanan yang
berkepanjangan pada kulit. Orang yang paling berisiko adalah yang memiliki
kondisi membatasi kemampuan untuk berganti posisi. Luka baring sering
terjadi di tumit, pergelangan kaki, pinggul, dan tulang ekor. Luka ini dapat
cepat berkembang.
2.4.2 Hemipiparase
Otot lemah atau kelumpuhan parsial pada satu sisi tubuh yang dapat
memengaruhi lengan, kaki, dan otot wajah.
2.4.3 Paralise
Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi otot.
2.4.4 Kekakuan
Fleksibilitas terbatas atau menurun, biasanya pada sendi.
2.5 Hal – Hal yang Harus Diperhatikan Dalam Mobilisasi

2.5.1 Perhatikan keadaan umum penderita, apakah merasa kelelahan, pusing atau kecapaian

2.5.2 Pastikan pakaian dalam keadaan longgar

2.5.3 Jangan lakukan latihan fisik segera setelah penderita makan

2.5.4 Gunakan gerakan badan yang benar untuk menghindari ketegangan atau luka pada
penderita

2.5.5 Gunakan kekuatan dengan pegangan yang nyaman ketika melakukan latihan
5

2.5.6 Gerakan bagian tubuh dengan lancar, pelan dan berirama

2.5.7 Hindari gerakan yang terlalu sulit

2.5.8 Jika kejang pada saat latihan, hentikan

2. 6 Macam-macam Gerakan Mobilisasi


2.6.1 Pergerakan bahu
1) Pegang pergerakan tangan dan siku penderita, lalu angkat selebar bahu,
putar ke luar dan ke dalam
2) Angkat tangan gerakan ke atas kepala dengan di bengkokan, lalu kembali
ke posisi awal
3) Gerakan tangan dengan mendekatkan lengan kearah badan, hingga
menjangkau tangan yang lain

2.6.2 Pergerakan siku


0
Buat sudut 90 pada siku lalu gerakan lengan keatas dan ke bawah dengan
membuat gerakan setengah lingkaran

2.6.3 Pergerakan tangan


1) Pegang tangan pasien seperti bersalaman, lalu putar pergelangan tangan
6

2) Gerakan tangan sambil menekuk tangan ke bawah


3) Gerakan tangan sambil menekuk tangan keatas

2.6.4 Pergerakan jari tangan


1) Putar jari tangan satu persatu
2) Pada ibu jari lakukan pergerakan menjauh dan mendekat dari jari
telunjuk, lalu dekatkan pada jari – jari yang lain.

2.6.5 Pergerakan kaki


1) Pegang pergelangan kaki dan bawah lutut kaki lalu angkat sampai 30 o lalu
putar
2) Gerakan lutut dengan menekuknya sampai 90 o
3) Angkat kaki lalu dekatkan kekaki yang satu kemudian gerakan menjauh
4) Putar kaki ke dalam dan ke luar
7

5) Lakukan penekanan pada telapak kaki keluar dan kedalam


6) Jari kaki di tekuk – tekuk lalu di putar

2.6.6 Pergerakan Leher


1) Pegang pipi pasien lalu gerakan kekiri dan kekanan
2) Gerakan leher menekuk kedepan dan kebelakang
8

BAB 3
METODE DAN MEDIA PENYULUHAN

3.1 Metode
Adapun metode yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan Tentang Latihan
Rentang Gerak Mobilisasi Di Ruang ICU RSUD dr.Doris Sylvanus Palangka Raya
meliputi:
3.1.1 Presentasi
Presentasi adalah suatu kegiatan berbicara di hadapan banyak hadirin atau salah
satu bentuk komunikasi. Presentasi merupakan kegiatan pengajuan suatu topik,
pendapat atau informasi kepada orang lain dan lebih sering dibawakan dalam acara
bisnis maupun pembelajaran.
3.1.2 Tanya jawab
Tanya jawab adalah penyampaian pelajaran dengan cara penyaji mengajukan
pertanyaan dan siswa menjawab.
3.2 Media
Adapun media yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan Tentang Latihan
Rentang Gerak Mobilisasi Di Ruang ICU RSUD dr.Doris Sylvanus Palangka Raya,
meliputi:
3.2.1 Power Point
Microsoft Powerpoint adalah sebuah program aplikasi microsoft office yang
berguna sebagai media presentasi dengan menggunakan beberapa slide. Aplikasi ini
sangat digemari dan banyak digunakan dari berbagai kalangan, baik itu pelajar,
perkantoran dan bisnis, pendidik, dan trainer. Kehadiran powerpoint membuat sebuah
presentasi berjalan lebih mudah dengan dukungan fitur yang sangat menarik dan
canggih. Fitur template/desain juga akan mempecantik sebuah presentasi powerpoint.
3.2.2 Leaflet
Leaflet atau selebaran merupakan sarana publikasi, sarana informatif dan sarana
identifikasi singkat yang berbentuk selebaran kertas yang berukuran kecil yang
berisikan suatu informasi suatu hal yang perlu disebarkan kepada khalayak ramai.

8
9

BAB 4
LAPORAN HASIL KEGIATAN
4.1 Tahap Persiapan

Adapun tugas yang dilakukan oleh Mahasiswa (i) dalam tahap persiapan
kegiatan pengabdian kepada masyarakat STIKes Eka Harap Palangka Raya meliputi:
4.1.1 Melakukan survei untuk mencari tempat yang akan di lakukan penyuluhan
sebelum dilaksanakan kegiatan penyuluhan.
4.1.2 Melakukan konsultasi persiapan untuk mengajukan judul pendidikan kesehatan
sebelum dilaksanakan kegiatan penyuluhan.
4.1.3 Melakukan konsultasi untuk mengajukan proposal kepada dosen
pembimbing tiga hari sebelum dilaksanakan kegiatan penyuluhan.
4.1.4 Melakukan revisi proposal yang sudah di koreksi oleh dosen pembimbing.
4.1.5 Melakukan konsultasi proposal yang sudah di perbaiki sampai dengan di setujui
oleh dosen pembimbing.
4.1.6 Melakukan persiapan bahan dan alat yang akan digunakan dalam penyuluhan
tiga hari sebelum dilaksanakan kegiatan penyuluhan.
4.1.7 Melakukan persiapan media ppt , poster, dan leaflet yang akan di gunakan
dalam penyuluhan tiga hari sebelum dilaksanakan kegiatan penyuluhan.
4.1.8 Melakukan role play satu hari sebelum dilaksanakan kegiatan penyuluhan.
4.1.9 Melakukan konfirmasi dengan keluarga melalui media sosial via whatsapp
tentang pelaksanaan penyuluhan satu hari sebelum dilaksanakan kegiatan
penyuluhan.
4.2 Tahap Pelaksanaan

Adapun tugas yang dilakukan oleh tim dosen dalam tahap pelaksanan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat STIKes Eka Harap Palangka Raya meliputi:
4.2.1 Penyuluhan dilakukan pada pukul 10.00 -11.20 WIB menggunakan Zoom
Meeting
4.2.2 Peserta yang hadir sejumlah 10 orang
4.2.3 Setting tempat sesuai dengan rencana yang dilakukan secara virtual.
10

4.2.4 Peran mahasiswa sesuai dengan uraian tugas yang sudah ditetapkan pada
kegiatan penyuluhan.
4.2.5 Penggunaan bahasa sudah komunikatif dan dapat dimengerti oleh klien dan
keluarga.
4.3 Tahap Evaluasi
4.3.1 Evaluasi Struktur
4.3.1.1 Setting tempat dan alat sesuai dengan perencanaan secara virtual.
4.3.1.2 Surat menyurat kegiatan sesuai dengan perencanaan secara virtual.
4.3.1.3 Peran dan fungsi sesuai dengan apa yang sudah ditetapkan dalam perencanaan
secara virtual.
4.3.2 Evaluasi Proses
4.3.2.1 Penyuluhan dilakukan pada pukul 10.00 -11.20 WIB
4.3.2.2 Selama penyuluhan peserta bisa mengikuti kegiatan penyuluhan dengan baik.
4.3.2.3 Klien dan keluarga berperan aktif selama kegiatan penyuluhan berlangsung.
4.3.3 Evaluasi Hasil

Semua yang mengikuti penyuluhan dapat memahami dari apa yang telah
disampaikan oleh penyuluh dan dapat mengetahui tentang Imobilisasi bagi kesehatan.
11

BAB 5
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
mobilitas fisik ( Imobilisasi ) adalah suatu keadaan ketika individu mengalami
atau beresiko mengalami keterbatasan gerak fisik menurut, perubahan dalam tingkat
mobilisasi fisik dapat meningkatkan instruksi pembatasan gerak dalam tirah baring,
pembatasan gerak fisik, selama menggunakan alat bantu eksternal ( mis gips, atau
traksi rangka), pembatasan gerak volunter atau kehilangan fungsi motorik .

5.2. Saran
5.2.1. Klien dan Keluarga
Klien dan keluarga di ruang ICU RSUD dr. Doris Sylavus Palangka Raya
mampu menerapkan imobilisasi dikehidupan sehari-hari.
5.2.2. Tim Penyuluh
Bagi tim penyuluh lebih mempersiapkan diri dengan baik sebelum melakukan
penyuluhan, menyiapkan media penyuluhan dengan lebih baik, kreatif, banyak
membaca, penyluhan di harapkan lebih menguasai materi, percaya diri, membuat
inovasi baru dalam media, penyuluhan, teknik penyuluhan dan lebih membiasakn
diri untuk berbicara di depan umum dan sesuai target penyuluhan.
12

DAFTAR PUSTAKA

Clarissa, C., Salisbury, L., Rodgers, S., & Kean, S. (2019). Early mobilisation
in mechanically ventilated patients: A systematic integrative review of definitions and
activities.
Journal of Intensive Care, 7(1), 1–19. https://doi.org/10.1186/s40560-018-
0355-z Clark, D. E., Lowman, J. D., Griffin, R. L., Matthews, H. M., & Reiff, D. A.
(2016). Effectiveness of
an Early Mobilization Protocol in a Trauma and Burns Intensive Care Unit: A
Retrospective Cohort Study. Physical Therapy, 93(2), 186–196.
https://doi.org/10.2522/ptj.20110417 Da
Conceição, T. M. A., Gonzáles, A. I., De Figueiredo, F. C. X. S., Rocha
Vieira, D. S., & Bündchen, D. C. (2017). Safety criteria to start early mobilization in
intensive care units.
https://doi.org/10.1016/j.pmrj.2010.12.022 Green, M., Marzano, V.,
Leditschke, I. A., Mitchell, I., & Bissett, B. (2016). Mobilization of intensive care
patients: A multidisciplinary practical guide for clinicians. Journal of
Multidisciplinary
Healthcare, 9, 247–256. https://doi.org/10.2147/JMDH.S99811 Hashem, M.
D., Nelliot, A., & Needham, D. M. (2016). Early mobilization and rehabilitation in
the ICU: Moving back to the future. Respiratory Care, 61(7), 971–979.
13

LAMPIRAN:

SATUAN ACARA PENYULUHAN TENTANG MOBILITAS FISIK


LATIHAN RENTANG GRRAK DI RUANG ICU RSUD
dr.DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4

1. Aprilia Wahyunita 2017.C.09a.0877


2. Dandung Setiadi 2017.C.09a.0880
3. Jefri 2017.C.09a.0893
4. Lafa Nolla 2017.C.09a0896.
5. Niken Ayu P N 2017.C.09a.0901
6. Halimatussyadiah 2017.C.09a.0889
7. Yosef Exstrada 2017.C.09a.0919
8. Yunira Priskila 2017.C.09a.0922

YAYASAN STIKES EKA HARAP PALANGKARAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PRODI SARJANA KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2020/2021
14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. Topik : MOBILITAS FISIK


B. Sasaran
1. Program : Keluarga dan Pasien di Ruangan ICU
2. Penyuluhan : Pendidikan Kesehatan Mobilitas Fisik
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan Keluarga Pasien di Ruangan ICU
dapat melakukan mobilitas fisik untuk mempertahankan atau memperbaiki
tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian secara normal
dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus penyuluhan sebagai berikut :
a. Mampu memahami pengertian Mobilitas Fisik
b. Mampu memahami tujuan Mobilitas Fisik
c. Mampu mengerti prinsip Mobilitas Fisik
d. Mampu mengerti macam-macam Mobilitas Fisik
D. Materi : Mobilitas Fisik
E. Metode :Ceramah dan tanya jawab
F. Media : Leaflet
G. Waktu Pelaksanaan
1. Hari, Tanggal : Jum’at,15 januari 2021
2. Pukul : 10.00 – selesai
3. AlokasiWaktu : 35 menit
No Kegiatan Waktu Metode
1 Pembukaan, Perkenalan, 3 Menit Secara langsung
Menyampaikan Kontrak (Tujuan,
Materi dan Waktu)
15

2 MenyampaikanMateri Penyuluhan 10 Menit Penyampaian materi

3 Tanya Jawab 10 Menit Secara langsung


4 Evaluasi 10 Menit Secara langsung
5 Penutup 2 Menit Secara langsung

H. Tugas Pengorganisasian
Moderator : Dandung Setiadi
1. Membuka acara penyuluhan
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan dan topik yang akan disampaikan
4. Menjelaskan kontrak dan waktu presentasi
5. Mengatur jalannya diskusi
Leader : Yosep Ekstrada
1. Menyampaikan materi penyuluhan
2. Mengevaluasi materi yang telah disampaikan
3. Mengucapkan salam penutup
Fasilitator :Halimatussyadiah,Lafa Nolla,Jefri,,Yunira Priskila,Aprilia
Wahyunita , Niken Ayu Prastika N.
1. Memotivasi peserta untuk berperan aktif selama jalannya kegaiatan
2. Memfasilitasi pelaksananan kegiatan dari awal sampai dengan akhir
3. Membuat dan megedarkan absen peserta penyuluhan
I. TEMPAT
Setting Tempat :

Keterangan:

:Leader dann Moderator

:Pasien
16

J. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir di tempat penyuluhan
b. Penyelenggaraan diruang Aster
c. Pengorganisasian penyelenggaraan di lakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
a. Peserta antusiasi terhadap materi penyuluhan tentang aktivitas
b. Peserta tidak meninggalkan tempat penyuluhan
c. Peserta menjawab pertanyaan secara benar tentang materi penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta sudah mengerti dan memahami tentang aktivitas
b. Peserta hadir dalam penyuluhan

yang dapat dilakukan


sendiri tanpa
bantuan perawata
YAYASAN EKA HARAP atau keluarga
PALANGKA RAYA 2.5.8.2 Pasif
SEKOLAH TINGGI Mobilisasi pasif
ILMU KESEHATAN
PRODI SARJANA adalah latihan yang
KEPERAWATAN diberikan pada klien
TA 2020/2021 yang mengalami
kelemahan otot
lengan maupun otot
kaki
Mobilisasi adalah
kemampuan seseorang
untuk bergerak secara
bebas, teratur untuk
memenuhi kebutuhan
Di susun Oleh : hidup sehat menuju
Kelompok 4 kemandirian

Mobilisasi :

2.5.8.1 Aktif
Yaitu latihan pada
tulang dan sendi
17

 Me 7 Gerakan bagian
tubuh dengan lancar,
melihara
pelan dan berirama
fleksibilitas dari
tulang dan sendi 8 Hindari gerakan
yang terlalu sulit 2. Pergerakan siku
 Me
9 Jika kejang pada 13 Buat sudut 90 0
njaga agar tidak pada siku lalu
saat latihan,
terjadi hentikan gerakan lengan
kerapuhan tulang keatas dan ke
bawah dengan
 Me membuat
ningkatkan gerakan
kekuatan otot setengah
lingkaran
Hal – Hal yang
1. Pergerakan bahu
Harus Diperhatikan
Dalam Mobilisasi 10 Pegang
pergerakan
3 Perhatikan keadaan tangan dan siku 14 Gerakan lengan
umum penderita, penderita, lalu dengan menekuk
apakah merasa angkat selebar siku sampai ke
kelelahan, pusing bahu, putar ke dekat dagu
atau kecapaian luar dan ke
3. Pergerakan tangan
dalam
Pastikan pakaian
15 Pegang tangan
dalam keadaan 11 Angkat tangan
pasien seperti
longgar gerakan ke atas
bersalaman, lalu
kepala dengan di
4 Jangan lakukan putar
bengkokan, lalu
latihan fisik segera pergelangan
kembali ke posisi
setelah penderita tangan
awal
makan
16 Gerakan tangan
12 Gerakan tangan
5 Gunakan gerakan sambil menekuk
dengan
badan yang benar tangan ke bawah
mendekatkan
untuk menghindari
lengan kearah
ketegangan atau
badan, hingga
luka pada penderita
menjangkau
6 Gunakan kekuatan tangan yang lain
dengan pegangan
yang nyaman ketika
melakukan latihan
18

17 Gerakan tangan
sambil menekuk
tangan keatas

4. Pergerakan jari
tangan

18 Putar jari
22 Angkat kaki lalu
tangan satu
dekatkan kekaki
persatu
yang satu
19 Pada ibu jari kemudian
lakukan gerakan menjauh
pergerakan
23 Putar kaki ke
menjauh dan
dalam dan ke
mendekat dari
luar
jari telunjuk,
lalu dekatkan 24 Lakukan
pada jari – jari penekanan pada
yang lain. telapak kaki
keluar dan
5. Pergerakan kaki
kedalam

20 Pegang 25 Jari kaki di


pergelangan kaki tekuk – tekuk
dan bawah lutut lalu di putar
kaki lalu angkat 6. Pergerakan Leher
sampai 30 o lalu 26 Pegang pipi pasien
putar lalu gerakan kekiri
dan kekanan
21 Gerakan lutut
27 Gerakan leher
dengan
menekuk kedepan
menekuknya
dan kebelakang
sampai 90 o
19

DOKUMENTASI

Gambar 1.saat penyaji menyampaikan materi

Gambar 2. Saat penampilan video


20

Gambar 3.peserta yang hadir berjumlah 17 orang


21
22

Anda mungkin juga menyukai