Anda di halaman 1dari 25

MOBILISASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM

PENGELOLAAN GIZI BURUK TERINTEGRASI


(TEMUAN KASUS, INTERVENSI SERTA DUKUNGAN
LINTAS SEKTOR)
Dinkes Kota Kupang
Sekilas program PGBT di Kota Kupang

❑ 2018 : 6 dari 11 Puskesmas (APBD1)


❑ 2019: 11 dari 11 Puskesmas (APBD2)
❖ Pelatihan PGBT
❖ Pelatihan PMBA
❖ Pengadaan RUTF
❖ Supportive supervisi/Monev
❖ Rapat Koordinasi
4 KOMPONEN PGBT
Mobilisasi Masyarakat

Serangkaian kegiatan yang membantu


penanggungjawab program gizi
membangun hubungan dengan
masyarakat dan membangun rasa
kepemilikan dan pemanfaatan program
gizi oleh masyarakat

Source: The handbook on Integrated Management of Acute Malnutrition, Ministry of Medical Services and Ministry of Public Health
and Sanitation, Republic of Kenya, 2010.

4
Mobilisasi Masyarakat di PGBT

Tujuan:
▪ Masyarakat terlibat dan berdaya melalui peningkatan pengetahuan dan
pemahaman tentang masalah kurang gizi akut dan pelayanan yang ada
▪ Adanya tindak lanjut, terutama untuk kasus berisiko dan bermasalah.
▪ Melibatkan masyarakat dalam mencari solusi terkait hambatan akses
pelayanan kesehatan.
Sehingga, akan
▪ Meningkatkan cakupan layanan PGBT
▪ Terjadi penemuan dini kasus kurang gizi akut
▪ Menurunkan angka balita absen, drop-out atau tidak sembuh.
▪ Meningkatkan jumlah kasus gizi buruk yang sembuh
Mobilisasi Masyarakat adalah suatu proses yang berkelanjutan

5
Kegiatan untuk membangun
kesadaran dan peran serta aktif
masyarakat dalam PGBT ditingkat
Kota

• Sosialisasi kepada PKK dan Kader posyandu


se-Kota Kupang
• Sosialisasi PGBT kepada para Tokoh Kunci
yang ada di Kecamatan di Kota Kupang
• Sosialisasi kepada Camat, Lurah dan lintas
sektor
Kegiatan untuk membangun kesadaran
dan peran serta aktif masyarakat dalam
PGBT ditingkat Kota

• Supportive supervise rutin setiap 3 bulanan


ke Puskesmas untuk memberikan dukungan
bagi TPG dalam pelaksanaan kegiatan PGBT
• Melakukan Joint monitoring dan supportive
supervise bersama dengan TP PKK Kota
Kupang,Ketua PKK Kelurahan dan TPG ke
sasaran yang dalam perawatan PGBT
Kegiatan untuk membangun
kesadaran dan peran serta aktif
masyarakat dalam PGBT ditingkat
Kota

• Surat dari TP PKK Kota Kupang kepada Ketua TP


PKK Kecamatan dan kelurahan agar screening
gizi buruk dengan pengukuran LiLA dilakukan
secara rutin setiap bulannya di Posyandu
• Saat pandemic, dengan dukungan dari Unicef
Dinkes Kota Kupang mendistribusikan Pita Lila
bagi 11 Puskesmas yang diberikan kepada
orangtua balita yang mempunyai anak umur 6-
59 bulan untuk melakukan pengukuran Lila
mandiri
• Siaran Radio “Layanan Gizi di Masa Adaptasi
kebiasaan Baru”
TAHAP-TAHAP MOBILISASI
LINTAS PROGRAM
LINTAS SEKTOR
KADER POSYANDU
MOBILISASI PADA CALON2 DONATUR
ORANG TUA BALITA
LINTAS PROGRAM
❑Rapat Internal UKM
❑Minilog Bulanan (Hampir setiap kali minilog menceritakan
keberhasilan dari Program PGBT)
LINTAS PROGRAM
❑Mobilisasi Online (WhatShap Grop Puskesmas)
MOBILISASI LINTAS SEKTOR
Sosialisasi Program PGBT pada saat Lintas Sektor
Dan informasikan keberhasilan program ini dengan
Cara testimoni langsung (Terus menerus setiap rapat linsek)
Efek dari testimoni ( Program kita diminati oleh
banyak orang)
MOBILISASI LINTAS SEKTOR
Mobilisasi melalui pertemuan interen membahas hambatan yang terjadi di
lapangan (Secara ofline maupun online) dan langsung di tindak lanjuti oleh Lintas
sektor
MOBILISASI PADA KADER DAN ORANG TUA BALITA
Informasi PGBT di berikan pada saat kegiatan posyandu , antara lain :
❑Bagaimana cara ukur lengan anak dengan Lila dan cek odema
❑Apa yang harus dilakukan kader saat menemukan anak dengan hasil ukur lila
Merah, kuning ataupun hijau tapi nampak sangat kurus
❑Menjelaskan ciri-ciri gizi buruk (beberapa ortu menolak dengan diagnosa gizi
buruk karna melihat perbandingan gambar gizi buruk di internet sangat
berbeda jauh)
❑Intervensi yang dilakukan oleh pihak Puskesmas saat balita di rujuk oleh kader
Mobilisasi dilakukan secara online (melalui grop yang di buat)
MOBILISASI PADA KADER
Mobilasi pada orang tua yang balitanya sedang di rawat
❑ Mobilisasi dilakukan oleh orang tua yang anaknya sudah lebih dulu
di rawat dan mempunyai keluhan yang sama
Mobilisasi pada orang tua yang balitanya sedang di
rawat
❑Selalu memberikan dukungan (1-7 hari pertama perawatan, masa rawan)
❑Berikan dukungan lewat telp pada balita yang dalam perawatan(membuat lembar
follow up),hampir sebagian besar orang tua balita lupa jadwal kontrol/ berpikir tdk
perlu kembali kontrol/mendengarkan keluhan dari orangtua yang pasif
❑Tulis pada lembar follow up setiap keluhan agar keluhan itu bisa di lihat oleh
teman-teman gizi untuk sama2 di tinjak lanjuti
MOBILISASI PADA PARA DONATUR
❑Menjelaskan ciri-ciri gizi buruk dan efek yang akan terjadi
❑Menjelaskan Protokol penanganan balita gizi kurang dan gizi buruk
❑Menjelaskan tentang faktor tidak langsung penyebab gizi buruk (daya beli
rendah )
❑Bantuan dari donatur kepada balita gizi kurang dan gizi buruk paska rawat jalan
❑SADARILAH BAHWA KITA BUKAN WONDER WOMEN ATAU SUPER MAN,
KITA TIDAK BISA KERJA SENDIRI (KITA BUTUH BANTUAN DARI PIHAK LAIN )
❑JANGAN CEPAT BILANG TIDAK BISA SEBELUM MENCOBA
❑JANGAN BILANG TIDAK ADA DUKUNGAN DARI LINTAS SEKTOR KALO KITA
SENDIRI TIDAK PERNAH MELAPORKAN HAL-HAL YANG TERJADI DI
LAPANGAN
❑MENCOBA HARUS TERUS MENERUS
❑BERIKAN REWARD BERUPA PUJIAN DAN UCAPAN TERIMA KASIH BUAT
SEGALA BANTUAN DARI PIHAK MANAPUN
YANG DI LAKUKAN PROGRAM GIZI PADA SAAT MASA
PANDEMI COVID 19
❑Melakukan pengukuran Pita lila secara mandiri oleh orang tua
❑Apabila dalam satu lokasi dilaporkan minimal 5 orang hasil ukur lilanya
berada pada warna merah/ kuning/ hijau tapi nampak sangat kurus
maka nakes akan turun untuk lakukan mobile konfirmasi dengan
membawa alat antropometri (timbangan pegas, alat ukur panjang badan
atau tinggi badan)
❑Saat lakukan mobile konfirmasi anak di ukur dengan pakian seminimalis
mungkin (hanya boleh pakian dalam)
❑Pada bulan operasi timbang bulan februari dan agustus maka akan di
lakukan konfirmasi status gizi secara langsung di posyandu
❑Keuntungan apabila kita konfirmasi langsung pada posyandu (
meminimalisir kunjungan balita ke puskesmas untuk pengukuran ulang
BB dan TB, mengurangi resiko anak tidak datang ke puskesmas untuk
konfirmasi , mempermudah dalam inputan eppgbm karna data yang di
input adalah data hasil konfirmasi, memperoleh data yang akurat)
MOBILE KONFIRMASI
INGAT PGBT BUKAN HANYA TENTANG RUTF
• PGBT TENTANG BAGAIMANA KITA BISA MENEMUKAN KASUS SECARA CEPAT
• PGBT TENTANG BAGAIMANA MELAKUKAN INTERVENSI YANG TEPAT
• PGBT MENURUNKAN ANGKA RUJUKAN BALITA GIZI BURUK YANG HARUS DI RAWAT INAP
• PGBT MENJAWAB KELUHAN NAKES YANG MENGALAMI KESULITAN SAAT AKAN MERUJUK BALITA
GIZI BURUK ( TIDAK ADA JKN/KELUARGA TIDAK MAU ANAKNYA DIRUJUK KARNA BERBAGAI
ALASAN
• PGBT TENTANG BAGAIMANA ANAK PASKA RAWAT MEDAPATKAN INFORMASI PRAKTEK BENAR
PEMBERIAN MAKAN BAYI DAN ANAK
• PGBT TENTANG BAGAIMANA ANAK GIZI KURANG MENDAPATKAN INFO PMBA AGAR ANAKNYA
TIDAK GIZI BURUK
• PGBT TENTANG BAGAIMANA ITU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DIMANA PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT SUDAH DI ATUR PADA SISTEM KESEHATAN NASIONAL POIN KE 4
• PGBT TENTANG BAGAIMANA MASYARAKAT BISA DENGAN MUDAH MENGAKSES LAYANAN
KESEHATAN
SULIT ATAU TIDAKNYA PROGRAM INI TERGANTUNG FOKUSMU
JIKA ADA 100 ORANG YANG DI RAWAT
90 KOOPERATI SEDANGKAN 10 ORANG TIDAK KOOPERATIF DENGAN
SEGALA MACAM ALASAN KETIKA KITA FOKUS KE 10 ORANG MAKA KITA
AKAN MENYIMPULKAN BAHWA PGBT INI ADALAH PROGRAM YANG
SULIT DAN KETIKA KITA MENGUBAH FOKUS KITA PADA 90 ORANG
MAKA KITA AKAN MENGATAKAN BAHWA PGBT INI ADALAH PRPGRAM
YANG BAGUS

TERIMA KASIH BANYAK

Anda mungkin juga menyukai