Anda di halaman 1dari 80

Plagiarism Checker X Originality Report

Similarity Found: 26%

Date: Wednesday, January 29, 2020


Statistics: 4049 words Plagiarized / 15835 Total words
Remarks: Medium Plagiarism Detected - Your Document needs Selective Improvement.
-------------------------------------------------------------------------------------------
RISET HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS KEAGAMAAN, PENDIDIKAN SEKSUAL DENGAN
STANDAR PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI PERKUMPULAN ROHANI KRISTEN SMAN 15
JAKARTA Riset Ini Sebagai Prasarat Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)
OLEH: (DESCA ROSARI BR TARIGAN) (0818010006) PROGRAM STUDI NERS SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU JAKARTA 2019
RISET HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS KEAGAMAAN, PENDIDIKAN SEKSUAL DENGAN
STANDAR PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI PERKUMPULAN ROHANI KRISTEN SMAN 15
JAKARTA Riset Ini Sebagai Prasarat Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)
OLEH: DESCA ROSARI BR TARIGAN (0818010006) PROGRAM STUDI NERS SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU JAKARTA 2019 LEMBAR PERSETUJUAN
Riset dengan judul: HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS KEAGAMAAN, PENDIDIKAN
SEKSUAL DENGAN STANDAR PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI PERKUMPULAN ROHANI
KRISTEN SMAN 15 JAKARTA.

Telah mendapat persetujuan untuk dilaksanakan uji riset akhir pada: Jakarta, 31 Januari
2020 Pembimbing Riset (Ns. Irma Herliana, M.Kep, Sp. Kep. Kom) Hubungan Antara
Aktivitas Keagamaan, Pendidikan Seksual dan Standar Perilaku Seksual Remaja Desca
Rosari Br Tarigan1 Program Studi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju Jl.
Harapan No.50 Lenteng Agung Jakarta Selatan 12610 Email:
descarosaritarigan@gmail.com Abstrak Perilaku seksual sebelum menikah yang
dilakukan remaja semakin hari semakin menjadi sorotan.

Standar perilaku seksual adalah ukuran yang dipakai sebagai patokan dalam mengukur
segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual. Pendidikan seksual merupakan
kegiatan atau informasi untuk mengajarkan mengenai kesehatan reproduksi untuk
mengurangi potensi resiko akibat perilaku seksual yang negatif.

Aktivitas keagamaan yaitu segala kegiatan dalam kehidupan yang didasarkan pada nilai-
nilai agama yang diyakini agar tidak terjadi kekacauan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan alur penelitian yang memperlihatkan aktivitas keagamaan dan pendidikan
seksual mempengaruhi standar perilaku seksual. Mengetahui hubungan antara aktivitas
keagamaan, pendidikan seksual dengan standar perilaku seksual remaja di perkumpulan
rohani Kristen SMAN 15 Jakarta.

Subjek penelitian ini adalah 80 remaja di perkumpulan rohani Kristen SMAN 15 Jakarta.
Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode deskriptif, dengan teknik pengambilan
sampel secara random sampling. Uji analisis statistik menggunakan uji Chi Kuadrat,
dengan perhitungan Chi Square yang menghasilkan hubungan antara aktivitas
keagamaan dan standar perilaku seksual remaja, hubungan pendidikan seksual dan
standar perilaku seksual remaja menunjukan p value 0,000 (<0,05).

Ada hubungan antara aktivitas keagamaan, pendidikan seksual dengan standar perilaku
seksual remaja Kata Kunci : aktivitas keagamaan, pendidikan seksual, standar perilaku
seksual remaja. Relationship Between Religious Activities, Sexual Education and
Adolescent Sexual Behavior Standards. Desca Rosari Br Tarigan1 Program Studi Ners
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju Jl. Harapan No.50 Lenteng Agung Jakarta
Selatan 12610 Email: descarosaritarigan@gmail.com Abstract Sexual behavior before
marriage by adolescents is increasingly in the spotlight.

Sexual behavior standards are a measure used as a benchmark in measuring all behavior
that is driven by sexual desire. Sexual education is an activity or information to teach
about reproductive health to reduce the potential risks due to negative sexual behavior.
Religious activities are all activities in life that are based on religious values that are
believed to prevent chaos in everyday life.

With the flow of research showing religious activity and sexual education affect the
standard of sexual behavior. This study aims to determine the relationship between
religious activities, sexual education with adolescent sexual behavior standards at the
Christian spiritual association of SMAN 15 Jakarta. The subjects of this study were 80
teenagers at SMAN 15 Jakarta's Christian spiritual association.

This quantitative research uses descriptive methods, with random sampling techniques.
Statistical analysis test uses Chi Square test. With Chi Square calculation which produces
a relationship between religious activities and adolescent sexual behavior standards,
sexual education relations and adolescent sexual behavior standards show a p value of
0,000 (<0.05) so that it gets the conclusion that Ho is rejected which means in both of
the chi square test results.

There is a relationship between religious activities, sexual education and adolescent


sexual behavior standards Keywords : religious activities, sexual education, adolescent
sexual behavior standards. KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas kasih dan penyertaan-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Riset Keperawatan berjudul “Hubungan antara Aktivitas Keagamaan,
Pendidikan Seksual dengan Standar Perilaku Seksual Remaja di Perkumpulan Rohani
Kristen SMAN 15 Jakarta.”.

Riset ini disusun dalam upaya memenuhi salah satu syarat menyelesaikan program S1
Keperawatan pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju. Pada kesempatan ini,
penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Dr. Dr. dr.
H. M. Hafizurrachman, MPH, selaku Ketua Umum Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Indonesia Maju (STIKIM) Ns. Irma Herliana, M.Kep, Sp. Kep.

Kom sebagai pembimbing penelitian yang selalu memberikan bimbingan, nasehat dan
waktu yang sangat berarti. Isti Anindya, S. Si., M. Sc sebagai penguji yang telah membina
dan memberikan arahan kepada penulis. Nurita Siregar, S. Pd selaku kepala sekolah dan
seluruh pengajar SMAN 15 Jakarta yang telah memberi izin untuk melakukan penelitian
di SMAN 15 Jakarta.

Seluruh remaja di perkumpulan rohani Kristen SMAN 15 Jakarta. Teristimewa untuk


kedua orang tuaku Hendri Tarigan dan Rasi Br Bangun yang selalu memberikan
dukungan dan motivasi terlebih doa yang selalu menuntun penulis dalam segala situasi.

Teman sejawat Nusa Indah Satu dan seluruh staff Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulian
Saroso Jakarta yang telah membantu dan mendukung sehingga penelitian ini dapat
terselesaikan. Johannes Ginting sebagai kekasih yang selalu memberikan dukungan dan
membantu dalam menyelesaikan penelitian ini. Seluruh teman-teman program sarjana
keperawatan dan teman-teman satu bimbingan yang telah membantu sehingga
penelitian ini dapat terselesaikan Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu
demi satu yang selama ini selalu bersama-sama dengan penulis untuk memberikan
support, kiranya Tuhan Yang Maha Esa akan membalas semua budi baiknya.

Penulis menyadari bahwa penulisan dan penyusunan riset ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan demi penyempunaan riset ini. Semoga riset ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu melimpahkan berkat-Nya bagi
kita semua. Jakarta, Januari 2020 Penulis DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i HALAMAN
PERSETUJUAN ii ABSTRAK (BAHASA INDONESIA) iii ABSTRAK (BAHASA INGGRIS) iv
KATA PENGANTAR v DAFTAR ISI vii DAFTAR TABEL ix DAFTAR SKEMA x DAFTAR
LAMPIRAN xi BAB I : PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Perumusan Masalah Penelitian
5 Tujuan Penelitian 6 Tujuan Umum 6 Tujuan Khusus 6 Manfaat Penelitian 6 Manfaat
Aplikatif 6 Manfaat Teoritis 7 Manfaat Metodologis 7 BAB II : TINJAUAN KEPUSTAKAAN
8 Teori Dan Konsep Penelitian 8 Standar Perilaku Seksual 8 Pengertian Standar Perilaku
Seksual 8 Objek Perilaku Seksual 9 Faktor Perilaku Seksual 9 Aktivitas Seksual Remaja 10
Dampak Seksualitas Remaja 12 Perilaku Seksual Menyimpang 19 Remaja 20 Pengertian
Remaja 20 Perkembangan Remaja 21 Pendidikan Seksual 32 Pengertian Pendidikan
Seksual 32 Ruang Lingkup Pendidikan Seksual 32 Faktor Mempengaruhi Pendidikan
Seksual 33 Tujuan Pemberian Pendidikan Seksual……………… 34 Aktivitas Keagamaan 36
Pengertian Aktivitas Keagamaan 36 Aktivitas Keagamaan Kristen 37 Jenis Kasih Kristen
40 Dimensi Aktivitas Keagamaan………………….… 42 Fungsi
Agama………………………………………..

44 Faktor Pengaruh Agama……………………………… 45 Penelitian Terkait 46 Kerangka Teori


49 BAB III : KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DEFINISI OPERASIONAL 50 Kerangka
Konsep 51 Hipotesis 51 Definisi Operasional 52 BAB IV : METODE DAN PROSEDUR
PENELITIAN 55 Desain Penelitian 55 Populasi dan Sampel 55 Populasi 55 Sampel 56
Tempat dan Waktu Penelitian 58 Etika Penelitian 58 Alat Pengumpul Data 60 Validitas
dan Reliabilitas Instrumen 61 Prosedur Pengumpulan Data 64 Pengolahan Data 65
Analisis Data 66 Jadwal Kegiatan 69 BAB V : HASIL PENELITIAN 70 Gambaran Umum
Lokasi Penelitian 70 Hasil Analisis Univariat 71 Hasil Analisis Bivariat 74 BAB VI :
PEMBAHASAN PENELITIAN 76 Pembahasan 76 Keterbatasan Penelitian 86 BAB VII:
KESIMPULAN DAN SARAN 88 Kesimpulan 88 Saran 88 DAFTAR
PUSTAKA………………………………………….………….. xii LAMPIRAN.
……………………………………………………………… xiv DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Defenisi
Operasional…………………………………………… 53 Tabel 4.1 Kisi-Kisi
Kuesioner……………………………………………. 61 Tabel 4.2

Corrected Item Total…………………………………………… 63 Tabel 4.3 Kemantapan


Alpha…………………………………………….. 64 Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi berdasarkan umur
di SMAN 15 Jakarta….. 71 Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi berdasarkan jenis kelamin di
SMAN 15 Jakarta…………………………………………………………… 71 Tabel 5.3 Distribusi
Frekuensi berdasarkan kelas di SMAN 15 Jakarta…… 72 Tabel 5.4

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Aktivitas Keagamaan SMAN 15


Jakarta……………………………………………………… 72 Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi
Berdasarkan Pendidikan Seksual SMAN 15 Jakarta……………………………………………………………
73 Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Standar Perilaku Seksual Remaja SMAN 15
Jakarta……………………………………………………….. 73 Tabel 5.7

Hubungan Antara Aktivitas Keagamaan dengan Standar Perilaku Seksual


Remaja………………………………………. 74 Tabel 5.8. Hubungan Pendidikan Seksual dengan
Standar Perilaku Seksual Remaja…………………………………………………………... 75 DAFTAR
SKEMA Skema 2.1 Kerangka Teori……………………………………………… 49 Skema 3.1
Kerangka Konsep…………………………………………… 51 Skema 4.1

Alur Penelitian……………………………………………… 34 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1.


Lembar Penjelasan Informed Consent……………………….. xv Lampiran 2. Lembar
Kuesioner…………………………………………… xvi Lampiran 3. Surat Izin Studi Pendahuluan dan
Penelitian…………………. xvii Lampiran 4. Lembar Konsultasi Bimbingan
Skripsi……………………….. xviii Lampiran 5. Terjemahan Kuesioner Standar Perilaku Seksual
Remaja……. xix Lampiran 6. Hasil Analisis Statistic……………………………………… xx Lampiran
7.

Uji Plagiat…………………………………………………….. xxix


BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perilaku seksual sebelum menikah yang dilakukan
remaja semakin hari semakin menjadi sorotan. Penyebabnya antara lain ingin
mendapatkan status di dalam kelompok pergaulan, kurangnya pengetahuan seksual
dari orang tua dan kurangnya perkembangan kognitif terhadap keyakinan pemahaman
agama. Dalam Kamus Bahasa Indonesia pengertian kata standar “stan-dar” yaitu ukuran
tertentu yang dipakai sebagai patokan.

Perilaku seksual diartikan sebagai kegiatan yag dilakukan untuk memenuhi dorongan
seksual (Matopo,2000). Disimpulkan standar perilaku seksual adalah ukuran yang
dipakai sebagai patokan dalam mengukur segala tingkah laku yang didorong oleh
hasrat seksual. Perilaku seksual diawali dengan terjalinnya interaksi antar teman dan
lawan jenis, melibatkan aspek emosi yang diekspresikan dalam berbagai perilaku seksual
ringan seperti berpegangan tangan, mencium pipi kening dan merangkul. Adapun
perilaku seksual berat yang dilakukan remaja antara lain kissing, necking, petting dan
intercourse.

Banyaknya remaja yang sulit mengendalikan dorongan perilaku seksual dapat


menimbulkan masalah seperti berhenti pendidikan dibangku sekolah, hilangnya
keperawan yang menyebabkan kehamilan, ketidaksiapan kehamilan
remaja yang mengakibatkan abortus, bahkan penyakit menular seksual seperti HIV-AIDS
yang akhirnya kematian dimasa muda. Survei internasional yang dilakukan Bayer
Healtcare Pharmaceutical ditahun 2011 terhadap 6.000 orang remaja dalam 26 negara
mengungkapkan terjadinya peningkatan jumlah remaja yang melakukan seks tidak
aman, di negara Perancis mencapai 11% dan tertinggi di Amerika Serikat yaitu sebanyak
39%.

Indonesia sendiri 63% remaja sudah pernah melakukan kontak seksual dengan lawan
jenis dan yang ironis nya 21% pernah melakukan aborsi (BKKBN, 2008). Survei kesehatan
reproduksi remaja yang dilakukan Kementrian Kesehatan Indonesia pada tahun 2017,
mewawancarai 33% remaja perempuan dan 34% remaja laki-laki yang memulai pacaran
dibawah umur 15 tahun. Remaja umur 15 tahun tidak memiliki ketrampilan
pengetahuan seksual sehingga beresiko berperilakuan pacaran yang tidak sehat.

Hasil survei demografi kesehatan Indonesia tahun 2012 menunjukkan 48 dari 1.000
kehamilan diperkotaan terjadi pada remaja berumur 15 sampai 19 tahun dan belum
menikah dan surveri yang dilakukan kementrian kesehatan Indonesia ditahun 2017,
jumlah infeksi HIV baru dilaporkan sebanyak 10.376 kasus.

Prestase infeksi HIV dilaporkan 3,2% kelompok umur 15 sampai 19 tahun, adapun AIDS
sebanyak 673 kasus dan kelompok remaja umur 15 sampai 19 tahun sebanyak 21%. Dari
hasil SDKI didapatkan peningkatan pada tahun 2007 (Sindo News Nasional,2015).
Departemen Kesehatan tahun 2009 mendapatkan data dari pengadilan agama
kabupaten Ponorogo Jawa Timur, 47 pelajar SMA hamil diluar nikah dan putus
pendidikan dibangku sekolah.

Masa remaja merupakan periode penting dari kehidupan, periode transisional, masa
perubahan, masa individu mencari identitas diri dan ambang menuju kedewasaan (Krori,
2011). Dimana ini seseorang ingin selalu mencoba hal-hal baru bahkan yang didorong
rangsangan seksual. Remaja berasal dari kata latin Adolescence yang merupakan fase
yang potensial bagi tumbuh dan kembang fisik maupun psikis yang akan terus tumbuh
ke arah dewasa.

Menurut WHO batasan usia remaja mulai 12 sampai 21 tahun. Karakteristik remaja
meliputi perkembangan seksual, perkembangan emosi, dan ketertarikan remaja pada
lawan jenis yang merupakan tugas perkembangan yang harus dikuasai remaja dalam
pembentukan hubungan baru dan lebih matang dengan lawan jenis.

Pendidikan seksual merupakan kegiatan atau informasi untuk mengajarkan mengenai


kesehatan reproduksi untuk mengurangi potensi resiko akibat perilaku seksual yang
negatif, memberikan bekal pembelajaran tentang keterampilan hidup dalam
mengurangi tingginya tingkat anak putus sekolah dan kehamilan yang tidak diinginkan
(Nyarko,2014). Bertujuan memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang apa itu
seksual secara keseluruhan sehingga remaja terhindar dari perilaku-perilaku seksual
yang negatif.

Aktivitas keagamaan ditujukan kepada remaja untuk menstabilkan tingkah laku,


memberikan perlindungan rasa aman yang diharapkan untuk mendapatkan sebuah
konsep yang lebih mendalam tentang Tuhan, apalagi bagi remaja yang sedang mencari
ekstensi diri. Pengertian aktivitas keagamaan yaitu segala kegiatan dalam kehidupan
yang didasarkan pada nilai-nilai agama yang diyakini agar tidak terjadi kekacauan dalam
kehidupan sehari-hari.

Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti melalui wawancara dengan guru
bimbingan konseling dan guru agama Kristen SMAN 15 Jakarta, pada tahun 2012
terdapat 2 orang pelajar di perkumpulan rohani Kristen SMAN 15 Jakarta putus
pendidikan dibangku sekolah karena hamil duluar nikah dan hasil wawancara dengan 10
siswa mulai kelas XI sampai kelas XIII di perkumpulan Rohani Kristen SMAN 15 Jakarta.

Dari 10 responden 6 mengatakan pernah melakukan aktivitas seksual seperti


berpengangan tangan, berpelukkan bahkan kissing dan necking yang dilatar belakangi
dengan pengaruh teman yang merupakan gaya pacaran pada remaja jaman sekarang. 2
responden mengatakan belum pernah pacaran dan belum pernah melakukan aktivitas
seksual, dan dua diantaranya tidak memiliki keterbukaan.

Selain itu 8 responden mengatakan taat mengikuti aktivitas keagamaan di perkumpulan


rohani kristen SMAN 15 Jakarta seperti mengikuti pengurus perkumpulan rohani kristen,
taat melakukan ibadah dihari minggu dan rajin berdoa. Namun 2 responden
mengatakan jarang melaksanakan aktivitas keagamaan dan jarang mengikuti aktivitas
keagamaan yang disediakan perkumpulan Rohani Kristen SMAN 15 Jakarta.

Oleh karena itu penulis mengambil judul penellitian tentang “Hubungan antara Aktivitas
Keagamaan, Pendidikan Seksual dengan Standar Perilaku Seksual Remaja di
Perkumpulan Rohani Kristen SMAN 15 Jakarta.” Perumusan Masalah Penelitian Dari latar
belakang yang telah dijabarkan, perilaku seksual sebelum menikah yang dilakukan
remaja menjadi semakin sorotan, salah satu penyebab kurangnya perkembangan
kognitif terhadap keyakinan pemahaman agama.

Perilaku seksual diartikan sebagai kegiatan yag dilakukan untuk memenuhi dorongan
seksual (Matopo,2000). Masa remaja merupakan periode penting dari kehidupan,
periode transisional, masa perubahan, masa individu mencari identitas diri dan ambang
menuju kedewasaan (Krori, 2011).

Pengertian aktivitas keagamaan yaitu segala kegiatan dalam kehidupan yang didasarkan
pada nilai-nilai agama yang diyakini agar tidak terjadi kekacauan dalam kehidupan
sehari-hari. Penelitian yang dilakukan oleh Peggy M. J. Emmerink di Universita Utrecht
Netherland dengan menggunakan instrumen yang baru dikembangkan, skala untuk
penilaian standar seksual diantara remaja (SASSY).

Perilaku seksual dan agama secara dignifikan berhubungan. Berdasarkan latar belakang
tersebut maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Ada atau tidaknya
hubungan antara aktivitas keagamaan, pendidikan seksual dengan standar perilaku
seksual remaja di perkumpulan Rohani Kristen SMAN 15 Jakarta”.

Tujuan Penelitian Tujuan Umum Mengetahui hubungan antara aktivitas keagamaan,


pendidikan seksual dengan standar perilaku seksual remaja di perkumpulan rohani
Kristen SMAN 15 Jakarta. Tujuan Khusus Mengetahui aktivitas keagamaan di
perkumpulan rohani Kristen SMAN 15 Jakarta. Mengetahui pendidikan seksual di
perkumpulan rohani Kristen SMAN 15 Jakarta. Mengetahui standar perilaku seksual
remaja di perkumpulan rohani Kristen SMAN 15 Jakarta.

Mengetahui hubungan antara aktivitas keagamaan, pendidikan seksual dengan standar


perilaku seksual remaja di perkumpulan rohani Kristen SMAN 15 Jakarta. Manfaat
Penelitian Manfaat Aplikatif Hasil dari penelitian ini bisa digunakan untuk pembimbing
rohani atau pembimbing konseling di SMAN 15 Jakarta untuk pengembangan
pendidikan seksual yang berhubungan dengan standar perilaku seksual remaja dan
keagamaan.

Bagi pelajar diusia remaja menjadi tambahan informasi tentangstandar perilaku seksual
yang seusia dengan perkembangan remajadan lebih bertanggung jawab melakukan
perilaku seksual sesuai keagamaan. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan
mampu memberikan tambah aninformasi bagi remaja dalam perkembangan standar
perilaku seksualyang berhubungan dengan aktivitas keagamaan.

Manfaat Metodologis Hasil penelitian ini diharapkan bisa digunakan sebagai referensi
untuk penelitian kedepan dan diharapkan kepada peneliti berikutnya bisa
mengembangkan penelitian ini sesuai perkembagan zaman dan keagamaan yang
berlaku. BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN Teori dan Konsep Terkait. Standar Perilaku
Seksual. Pengertian Standar Perilaku Seksual Dalam Kamus Bahasa Indonesia pengertian
kata standar “stan-dar” yaitu ukuran tertentu yang dipakai sebagai patokan dan Perilaku
Seksual adalah kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi dorongan seksual atau
kegiatan mendapatkan kesenangan organ kelamin melalui berbagai perilaku (Martopo,
2000).

Dapat disimpulkan standar perilaku seksual adalah ukuran yang dipakai sebagai patokan
dalam mengukur segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual (Simkin, 2010).
Perilaku adalah tindakan-tindakan maupun reaksi-reaksi dari sebuah objek mahkluk
hidup, perilaku dapat berupa sadar ataupun tidak sadar, terus terang atau diam-diam.

Kemauan seksual dapat diekspresikan dalam berbagai perilaku, tetapi tidak semua
perilaku merupakan ekspresi dorongan seksual seseorang. Hasil dalam perilaku seksual
ada yang aman dan tidak aman baik secara fisik, psikis dan sosial yang memiliki
konsekuensi yang berbeda. Bentuk perilaku seksual banyak jenis mulai dari
bergandengan tangan, berpelukan, meraba bagian tubuh yang sensitif, menggesek-
gesekkan alat kelamin sampai berhubungan seks. Perilaku
sesual yang aman merupakan perilaku seks tanpa mengakibatkan terjadinya pertukaran
cairan vagina dengan cairan sperma.

Jika ingin benar-benar aman tetaplah tidak aktif melakukan perilaku seksual dan
dilakukan setelah adanya ikatan pernikahan yang sah. Objek Perilaku Seksual Menurut
Novita (2011) objek perilaku seksual dibagi mejadi dua yaitu Objek seksual diri sendiri,
seperti berfantasi,mimpi basah, onani dan masturbasi. Memiliki hasil yang melibatkan
diri sendiri. Objek seksual dengan orang lain sepeti mencium, memeluk dengan orang
lain.

Yang dilakukan lebih dari satu orang. Faktor Perilaku Seksual Menurut Hurlock (2005)
faktor perilaku seksual remaja yaitu : Kultur atau Budaya. Seksualitas diatur oleh budaya,
misalnya aturan tentang pernikahan, harapan peran perilaku, tanggung jawab sosial dan
praktik seks tertentu. Sikap masyarakat terhadap seksualitas sangat bervariasi.

Sikap tentang masa anak-anak dan remaja bermain seksual dengan diri sendiri atau
lawan jenisnya mungkin akan dibatasi. Adapun hubungan alat kelamin sebelum nikah
serta menyukai sesama jenis tidak dapat diterima atau di toleransi dalam masyarakat.
Keagamaan mempengaruhi remaja dalam mengekspresikan seksual. Agama dapat
memberikan pedoman bagi remaja untuk mengontrol perilaku seksual.

Aturan tentang perilaku seksual dibuat secara rinci, tegas dan meluas. Beberapa agama
melihat bentuk ekspresi seksual hubungan laki-laki dan perempuan sebagai
keperawanan yang alami dan tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah.
Remaja yang bingung mengalami frustasi atau menghadapi konflik, juga melarikan diri
kepada agama yang disalahgunakan.

Agama dalam bentuk yang disalahgunakan ini di simplifikasikan sedemikian rupa


sehingga mudah diikuti remaja, sekaligus menjanjikan jalan pintas menuju kebahagiaan,
ketenteraman secara gampang dan cepat. Tetapi akibatnya remaja jadi berpandangan
sempit menjadi eksklusif dan segera tidak percaya kepada semua orang yang tidak
sealiran dengan mereka.

Etika merupakan bagian tidak terpisahkan dari agama, berdasarkan pemikiran etis dan
pendekatan etis, seksualitas dapat dilihat secara terpisah dari agama. Banyak individu
dan kelompok telah mengembangkan kode etik, baik tertulis maupun tidak tertulis
berdasarkan prinsip etika. Masyarakat berpandangan bahwa masturbasi, hubungan oral
atau anal dan hubungan seks diluar nikah sebagi suatu yang aneh, menyimpang atau
salah.
Aktivitas Seksual Remaja Aktivitas seksual ringan (Tjiptanigrum,2015) mencakup:
Berpengangan Tangan. Aktivitas seksual ini memang tidak terlalu menimbulkan
rangsangan seksual yang kuat, namun biasanya muncul keinginan untuk mencoba
aktivitas seksual lainnya sehingga kepuasaan seksual dapat dipenuhi. Berpengangan
tangan merupakan bentuk perasaan sayang berupa sentuhan. Mencium kening dan pipi.

Dampak yang ditimbulkan dari mencium pipi dan kening yaitu imajinasi menjadi
berkembang, menimbulkan perasaan sayang jika diberikan pada waktu tertentu dan
bersifat sekilas dan menimbulkan keinginan untuk melanjutkan bentuk aktivitas seksual
lainnya yang lebih dapat dinikmati bersama pasangan. Berpelukkan. Sebuah bentuk
keintiman fisik yang biasanya dilakukan dengan menyentuh atau memegang erat
seputar bagian badan seseorang.

Menurut Gunawan (2011) beberapa aktvitas seksual berat adalah : Kissing. Ciuman yang
dilakukan untuk menimbulkan rangsangan seksual, sekitar bibir disertai dengan rabaan
pada sensitif yang dapat menimbulkan rangsangan seksual. Berciuman dengan mulut
dan bibir terbuka. Necking.

Berciuman disekitar leher kebawah, istilah yang digunakan untuk menggambarkan


ciuman disekitar leher dan pelukan yang lebih mendalam. Petting. Perilaku menggesek-
gesekkan bagian tubuh yang sensitif, seperti payudara dan organ kelamin. Merupakan
langkah yang lebih mendalam dari necking ini termasuk merasakan dan mengusap-usap
tubuh pasangan termasuk lengan, buah dada, kaki dan daerah kemaluan, baik di dalam
maupun luar pakaian. Intercourse.

Bersatunya dua organ secara seksual yang dilakukan oleh pasangan pria dan wanita
yang ditandai dengan penis pria yang ereksi masuk ke dalam vagina untuk
mendapatkan kepuasaan seksual. Dampak Seksualitas Remaja (Perry Potter, 2011).
Dampak penyakit kelamin. Remaja yang aktif secara seksual memiliki resiko tinggi
tertular PMS. Secara fisiologis serviks remaja putri memilki ektropion (everdi kanalis
serviks uteri) yang besar, terdiri atas sel-sel epithelial kolummar yang jauh lebih rentan
tertular PMS.

Penyakit menular seksual (PMS) adalah penyakit lain yang dapat ditularkan melalui
hubungan seksual dan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan, baik melalui
vagina,oral maupun anal (Siska, 2014). Apabila tidak diobati dengan benar, penyakit ini
dapat berakibat serius bagi kesehatan reproduksi, yaitu kemandulan dan kebutaan pada
bayi yang baru lahir bahkan kematian. Secara garis besar, penyebab PMS dapat di
kelompokkan atas beberapa jenis antara lain bakteri (N. Gonorrhoeae, C. Trachomatis,
T.Pallidum), Virus (HSV, HPV, HIV, Herpes B virus, molluscum contagiosum virus),
Protozoa (Trichomonas Vaginalis), Jamur (Candidia Albicans), Ektoparasit (Sarcoptes
Scabiei).

Tidak semua PMS menimbulkan gejala, beberapa PMS baru memunculkan tandanya
setelah berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun setelah
terinfeksi. PMS tertentu bahkan bisa jadi tidak akan pernah menunjukkan gejalanya
sehingga si penderita sama sekali tidak sadar bahwa telah sakit dan terus saja
menyebarkan penyakitnya pada orang lain. Terutama pada PMS yang diderita
perempuan.

PMS pada perempuan sering tidak bergejala karena PMS sering kali lebih mengenai
bagian serviks (mulut rahim) dari pada bagian kemaluan perempuan (Gunawan, 2014).
Hal ini mengakibatkan cairan atau darah perlukaan sulit dideteksi dengan mata
telanjang. Sifat serviks yang tidak memiliki syaraf nyeri membuat deteksinya semakin
sulit.

Tidak ada syaraf nyeri berarti, setiap ada perlukaan maupun peradangan bahkan kanker
di daerah serviks tidak akan menimbulkan keluhan nyeri ataupun keluhan spesifik
lainnya yang membuat seorang perempuan akan datang berobat. Yang terjadi, ketika
stadium sudah lanjut dan mucul komplikasi, barulah penyakit tersebut terdeteksi dan itu
berarti sudah hampir terlambat untuk memperoleh pengobatan terbaik. HIV/AIDS
merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus
(HIV) yang menyerang sistem kekebalan tubuh.

Infeksi tersebut menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh


sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai macam penyakit lain. Estimasi dan
proyeksi jumlah orang dengan HIV/AIDS pada umur kurang dari 15 tahun di Indonesia
pada tahun 2017 adalah sebanyak 628.492 orang dengan jumlah infeksi baru sebanyak
46.357 orang dan kematian sebanyak 40.468 orang (Estimasi dan proyeksi HIV/AIDS di
Indonesia tahun 2015-2020, Kemenkes RI). Sebelum memasuki fase AIDS, penderita
terlebih dahulu dinyatakan sebagai HIV Positif.

Jumlah HIV Positif yang ada di masyarakat dapat diketahui melalui layanan konseling
dan Tes HIV baik secara sukarela, maupun atas dasar Tes atas Inisiatif pemberi layanan
kesehatan dan konseling. Jumlah kasus baru HIV positif yang dilaporkan dari tahun
ketahun cenderung meningkat dan pada tahun 2017 dilaporkan sebanyak 48.300 kasus
(Statistik Pokja, 2012). Penderita HIV positif pada laki-laki sebesar 63,6% dan pada
perempuan sebesar 36.4%, sedangkan penderita AIDS pada laki - laki sebesar 68,0% dan
pada perempuan sebesar 31,9%.
Menurut kelompok umur, presentase kasus baru HIV positif dan AIDS tahun 2017.
Proporsi terbesar kasus HIV dan AIDS masih pada penduduk usia Produktif (15-49
tahun) di mana kemungkinan penularan terjadi pada usia remaja. AIDS (Aquired
Immuno Deficiency Syndrome) Penyakit ini disebabkan menurunnya sistem kekebalan
tubuh. Penyebabnya adalah virus HIV (Human Immuno Deficiency Virus).

Salah satu cara penularannya adalah melalui hubungan seksual, pemakaian jarum suntik
bekas orang yang terinfeksi virus HIV menerima transfusi darah yang tercemar HIV, atau
dari ibu hamil yang terinfeksi virus HIV kepada bayi dikandungannya. Di Indonesia,
penularan HIV/AIDS paling banyak melalui hubungan seksual yang tidak aman dan
jarum suntik (bagi pecandu narkoba) Dampak perilaku dan kejiwaan.

Dampak yang timbul akibat remaja yang aktif secara seksual, yaitu dampak perilaku dan
kejiwaan antara lain terjadinya penyakit kelainan seksual, keinginan untuk selalu
melakukan hubungan seks, selalu menyibukkan waktunya untuk berbagai khayalan
seksual, ciuman, rangkulan, pelukan dan bayangan-bayangan bentuk tubuh wanita luar
dan dalam, pemalas, sulit berkonsentrasi, sering lupa, bengong, ngelamun, badan jadi
kurus dan kejiwaan menjadi tidak stabil. Kehamilan.

Ada sebuah keyakinan yang salah sejauh ini bahwa kehamilan tidak akan terjadi jika
hanya melakukan hubungan seks satu kali. Perlu diketahui bahwa kehamilan terjadi saat
ovum bertemu dengan sperma secara terus-menerus. Ovum sendiri dihasilkan 1 kali per
28 hari. Setiap tahun, hampir satu juta remaja hamil, 10% diantarannya berumur 15-19
tahun.

Sepertiga dari remaja ini melakukan aborsi, 14% diantaranya keguguran dan 52%,
setengah juta melahirkan anak dengan baik. Dari remaja hamil ini, 72% melanjutkan
hubungan dengan pernikahan. Lebih dari 175.000 ibu muda, berumur 17 tahun atau
bahkan lebih muda lagi. Lebih dari 80% dari ibu muda ini tergolong masyarakat kurang
mampu.

Ayah dari anak-anak yang dilahirkan tersebut rata-rata lebih tua dua setengah tahun
dari sang ibu (Indonesian Pediatric Society, 2013). Pengaruh jangka panjang akibat
reproduksi yang terlalu dini sangat luas dan pada umumnya bersifat negatif. Kehadiran
orang tua remaja dan anak yang dilahirkan, sering ditolak ditengah keluarga, sekolah
dan teman sepergaulannya.

Kurang dari 50% ibu-ibu remaja tersebut dapat menyelesaikan pendidikannya. Sekitar
24% justru memiliki anak lagi 57% dari mereka dapat hidup sebagai orang tua, minimal
selama 13 tahun sejak kelahiran anaknya yang pertama (Indonesian Pediatric Society,
2013).

Melalui penelitian Robin Hood (2010) diketahui konsenkuensi memiliki anak di masa
remaja dan pengaruh bagi ayah muda tidaklah serumit pengalaman sang ibu remaja
dan anak-anaknya. Ketika kehamilan terjadi, fokus remaja wanita sangat penting untuk
berpindah identitas pribadi nya ke satu pertimbangan kehidupan yang terbentuk sesuai
dengan keadaaan tubuh.

Sementara teman-teman sebaya nya merasakan hidup ini sangat berarti, remaja yang
hamil dan orang tua yang masih remaja justru sering tidak dapat lagi bergaul dengan
mereka (Refika, 2013). Dari para remaja laki-laki pasangan muda itu, ada yang dapat dan
tidak dapat memberikan tanggung jawab nya, atau tidak dapat menawarkan bantuan
dan dana dukungan emosional kepada pasangan perempuan yang hamil (Refika, 2013).
Bahkan adakala nya laki-laki remaja itu menganggap seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Dalam keadaan seperti itu, pernikahan bukanlah suatu pilihan yang baik bagi pasangan
yang belum mencapai tingkat kedewasaan. Akan menimbulkan Kehamilan Tidak
Diinginkan (KTD). KTD menimbulkan berbagai masalah baru antara lain resiko medis,
gangguan kesehatan dan kematian ibu. Resiko kesakitan dan kematian dari ibu remaja
dan anak nya akan lebih besar dari pada ibu berumur 20 tahun keatas.

Kehamilan yang terjadi pada masa reproduksi muda dan masa reproduksi tua
meningkatkan risiko kematian ibu. Angka kematian sangat tinggi untuk para ibu yang
berumur kurang dari 20 tahun. Menurut Manuaba (2010) penyulit kehamilan dan
persalinan yang akan dialami pada kehamilan ibu remaja adalah: Perdarahan pada
kehamilan triwulan pertama dan ketiga.

Kekurangan darah persalinan lama, sulit dan ketidakseimbangan antara besar janin dan
besar panggul ibu. Preeklamsia dan eksplamsia Pengalaman bersanggama pada wanita
muda usia merupakan faktor utama mendapat kanker mulur rahim di kemudian hari.
Nasib bayi yang lahir dari ibu remaja mengalami lebih sering kejadian prematuritas atau
berat badan kurang, dan angka kematian bayi yan glebih tinggi daripada bayi yang
dilahirkan dari ibu yang cukup umur. Berat badan kurang pada bayi mungkin
merupakan penyebab kematian janin.

Dan berhubungan juga dengan cacat bawaan fisik atau mental seperti kejang-kejang,
keterbelakangan, kebutaan dan ketulian. Resiko psikologis. Rasa bersalah, depresi,
marah, dan agresif. Remaja atau calon ibu merasa tidak ingin dan tidak siap untuk hamil.
Resiko psikososial. Ketegangan mental dan kebingungan akan peran sosial yang tiba-
tiba berubah, tekanan dari masyarakat yang mencela dan menolak keadaan tersebut.
Dikucilkan dari masyarakat dan hilang kepercayaan diri serta diberhentikan dari sekolah
serta harus mulai mencari nafkah sendiri. Abortus atau aborsi adalah terhenti nya
kehamilan yang ditandai dengan pengeluaran janin dari dalam rahim sebelum ia
mampu bertahan hidup. Abortus atau aborsi dapat terjadi baik secara spontan maupun
sengaja. Dalam masyarakat, istilah aborsi dikaitkan dengan aborsi yang disengaja.

Perilaku Seksual Menyimpang Homoseksualitas adalah untuk orang yang tertarik secara
personal, emosional atau seksual kepada orang berjenis kelamin sama dengan nya.
Disebut gay bila penderitanya laki-laki dan lesbian untuk penderita perempuan.
Penyebab nya antara lain ketidak seimbangan hormon-hormon, pengaruh lingkungan
dan kepuasaan relasi seksual yang pernah dilakukan (Fromm, 2011).

Voyeurisme adalah keadaan yang seseorang memperoleh kenikmatan seksual dengan


cara mengintip orang lain yang sedang telanjang, saat madni atau bahkan saat
melakukan hubungan seks. Pelaku umumnya hanya melihat dan mungkin juga
melakukan masturbasi sambil mengintip korban, tanpa kecenderungan untuk
melakukan kekerasan (Kartono, 2010).

Ekshibisionisme yakni ketika pelaku memperoleh kenikmatan dengan cara


memperlihatkan organ seksnya pada orang lain. Jika objeknya tampak malu, terkejut,
takut, apalagi menjerit, pelaku akan semakin terangsang dan mudah memperoleh
puncak kenikmatannya (Brook, 2001). Pedofilia adalah kesukaan untuk melakukan
aktivitas seksual dengan anak kecil.

Penyimpangan seksual ini sangat berbahaya karena cenderung tidak dilakukan secara
bertanggung jawab dan merusak masa depan korbannya (Joones, 2009). Gerotofilia
adalah ketika seseorang hanya memperoleh kenikmatan jika melakukan aktivitas seksual
dengan orang yang sudah tua (Brook, 2001). Nekrofilia adalah ketertarikan pelaku untuk
melakukan hubngan seks dengan mayat.

Umumnya pelaku adalah pria dengan gangguan perilaku dan perkembangan sosial
sehingga melampiaskan nafsunya pada mayat yang notabene tidak akan mampu
melakukan penolakan (Sarwono, 2010). Remaja Pengertian Remaja Masa remaja dalah
masa perubahan dari masa kanak-kanak menjadi masa dewasa. Masa remaja biasa juga
terkenal sebagai masa yang penuh kesukaran (Sarwono,2010).

Menurut Krori (2011) masa remaja merupakan suatu periode penting dari rentang
kehidupan, suatu periode transisional, masa perubahan, masa dimana individu mencari
identitas diri dan ambang menuju kedewasaan. Menurut WHO batasan usia remaja
dibedakan menjadi tiga yaitu Remaja Awal (12 sampai 15 tahun), Remaja Tengah (15
sampai 18 tahun), Remaja akhir (18 sampai 21 tahun).

Walaupun masa remaja diyakini menjadi masa yang penuh kesukaran. Remaja
diharapkan mampu menguasai emosi. Adolescence bahasa asli remaja, yang berasal dari
bahasa Latin adolescare yang memiliki arti tumbuh atau bertumbuh untuk mencapai
kematangan (Paramitasari,2012). Pada era primitif memandang masa puber dan masa
remaja tidak berbeda dengan periode lain dalam rentang kehidupan.

Ketika anak sudah mengalami reproduksi maka sudah dianggap dewasa (Ali & Asrori,
2006). Pubertas disebut periode dimana kematangan kerangka dan seksual terjadi
secara pesat terutama pada awal mengawali masa pubertasnya. Perubahan fisik maupun
perubahan psikis, perempuan mengalami menarche, menarche yaitu menstruasi
pertama kali terjadi yang merupakan ciri khas kedewasaan seorang wanita yang sehat
dan tidak hamil. Pada laki-laki setelah mengalami mimpi basah yang menyebabkan
masa remaja relatif bergejolak (Mitayani & Sartika, 2010).

Perkembangan Remaja Development atau yang disebut perkembangan yang


mendefinisikan perubahan yang bersifat psikis atau mental yang berlangsung secara
bertahap sepanjang manusia hidup untuk menyempurnakan fungsi psikologis yang
diwujudkan dalam kematangan orang secara jasmani dari kemampuan yang sederhana
menjadi kemampuan yang lebih terpusat contohnya kepintaran sikap dan tingkah laku
(Susanto, 2011). Fase - fase remaja dengan klasifikasi umur. Fase Remaja Awal (12
sampai 15 tahun).

Periode perubahan mulai dari masa anak-anak dan menuju remaja muda dalam ilmu
perilaku (Perry & Potter, 2010), masa muda merupakan masa perkembangan seorang
individu yang terjadi pada umur 12 sampai 15 tahun. Fase remaja awal ini ditandai
dengan kebutuhan menjalin hubungan dengan teman sejenis, kebutuhan akan sahabat
dalam bekerja sama melaksanakan tugas dan menyelesaikan masalah.

Tugas perkembangan terpenting dalam fase ini belajar melakukan hubungan dengan
teman sebaya dengan cara berkompetisi dan kerjasama dengan yang sebaya (Sunaryo,
2005). Fase remaja Tengah (15 sampai 18 tahun). Pada fase ini lajutan dari fase remaja
awal. Fase ini ketertarikan pada lawan jenis sudah muncul. Sehingga remaja tengah
mencari cara untuk memuaskan dorongan seksual.

Masa remaja tengah merupakan suatu fase konflik dengan orang yang lebih tua menjadi
meningkat, jiwa remaja ini telah mengalami hal tesebut, maka orang yang lebih tua
disekitar mereja perlu memahamkan remaja tengah tentang fungsi alat kelamin sebagai
alat reproduksi supaya remaja tengah dapat memperlakukan tubuhnya lebih bijak dan
lebih bertanggung jawab (Perry & Potter, 2010).

Fase Remaja Akhir (18 sampai 21 tahun) fase remaja akhir yang merupakan periode
dengan ciri khas aktivitas seksual yang sudah terpolakan yang didapatkan dari ajaran
dibangku sekoldah dan dari orang tua. Periode ini inisiasi menuju hak, kewajiban dan
tanggung jawab dalam kehidupan sebagai masyarakat dan warga negara (Perry &
Potter, 2010).

Pekembangan Kognitif Remaja memiliki kemampuan kognitif yang dipenuhi oleh pola
pikir konkret, egosentrisme dan implusif tingkah laku. Keberhasilan dalam terlibat
penalaran abstrak tidak sangat berkembang di sebagian besar remaja awal, yang
membatasi kapasitas untuk memahami hubungan fisik dalam gizi dan kesehatan.
Perkembangan kognitif remaja mencapai tahap puncak, tahap operasi formal pada usia
11 tahun sampai dewasa (Jean Piaget ,2010).

Pola berpikir berupa penalaran remaja dalam pemcarian pemecahan masalah,


memahami kebutuhan logika dari pemikiran proposisional dan mengatakan penalaran
tentang alasan yang kontradiktif dengan realita dalam arti remaja dapat mengevaluasi
logika dari pernyataan verbal dan memperlihatkan pendengaran khayal, yang secara
bertahap akan menurun dan menghilang diusia dewasa, kapasitas remaja untuk berpikir
lebih tentang diri sendiri dan memiliki ketidakmampuan membedakan perspektif
abstrak dari diri sendiri dan orang lain. Perkembangan Emosional. Beberapa ciri
perkembangan emosional pada masa remaja menurut (Zeman, 2011).

Memahami perasaan diri sendiri dan memiliki kemampuan untuk menganalisis


merasakan perasaan dengan cara tertentu. Mulai mengurangi nilai tentang penampilan
dan lebih menekankan pada nilai pribadi. Mempunyai kapasitas untuk mengembangkan
hubungan jangka panjang, diperoleh jika individu memiliki dasar yang telah diperoleh
dari perkembangan sebelumnya.

Mempunyai kemampuan untuk mengelola emosi dapat mengembangkan kosakata


sehingga dapat mendiskusikan dan memengaruhi keadaan emosional diri.
Meningkatnya sensitivitas yang dapat memunculkan kesadaran diri (Zeman, 2011).
Gender memiliki fungsi signifikan dalam emosi remaja, remaja pria kurang menunjukkan
emosi takut mengalami distress dibandingan dengan perempuan.

Yang didukung dengan keyakinan pada remaja laki-laki bahwa mereka kurang
dimengerti dan diremehkan oleh orang lain bila menunjukkan emosi agresif dan mudah
diserang. Perkembangan Sosial Perkembangan sosial berhubungan dengan emosional
yang berkaitan sangat erat. Pengaturan emosi yang berada dalam kendali emosi
maupun ekspresi yang diperlukan bagi keberhasilan hubungan interpersonal sehingga
remaja mampu memahami dengan lebih baik keinginan, perasaan dan hubungan orang
lain.

Pada masa ini, remaja menunjukkan beberapa ciri (Oswalt ,2010) Keterlibatan dalam
hubungan sosial remaja lebih mendalam dan secara emosional lebih intim. Jaringan
sosial yang sangat luas untuk mempermudah menyelesaikan tugas dan berinteraksi
dengan orang yang lebih tua dengan cara penuh penghormatan. Cara remaja mengatasi
krisis yang akan menentukan identitas priadi maupun perkembangan dimasa datang
sahingga remaja dapat dengan bebas menjalin hubungan dengan orang lain tanpa
kehilangan identitas. Perkembangan Biologis Remaja menurut Price (2012) Perempuan
Buah dada mulai membesar.

Payudara suatu kelenjar yang terdiri dari jaringan lemak, kelenjar fibrosa dan jaringan
ikat. Jaringan ikat memisahkan payudara dari otot-otot dinding dada, otot pektrolis dan
otot seratus anterior . Ketika wanita mengalami pubertas, tubuh akan mulai
memproduksi dan melepaskan hormon esterogen.

Akibatnya lemak dalam jaringan ikat di payudara juga ikut bersatu dan membesar.
Meningkatnya hormon androgen menyebabkan tumbuhnya rambut kemaluan dan
rambut di celah ketiak (Price, 2012). Punggung melebar menunjukkan ciri-ciri
kewanitaan. Penyebaran lemak yang dipengaruhi oleh hormon esterogen yang dimiliki
wanita. Jerawat mulai tumbuh. Perubahan hormon selama pubertas dan kelenjar minyak.

Saat sebelum meningkat, pori-pori akan tersumbat dan akhirnya jerawat pun tumbuh.
Suara berubah dari suara kanak-kanak menjadi lebih merdu. Kotak suara atau laring
yang berada di tenggorokan dapat membesar seiring pertumbuhan menjadi dewasa.
Bentuk laring seperti tabung yang terbentuk dari tulang rawan, tulang lunak seperti
yang terdapat pada daun telinga dan hidung.

Laring berfungsi untuk menghasilkan suara. Mengalami menstruasi pertama.


Meningkatnya hormon LH dan hormon FSH atau yang disebut juga dengan hormon
gonadotropin . Hormon LH dan hormon FSH yang menstimulasi perkembangan gonad,
yaitu organ yang berfungsi dalam proses reproduksi, yakni vagina pada perempuan.

Hormon LH dan FSH dihasilkan dari kelenjar pituitari yang berada pada hipotalamus.
Hipotalamus adalah bagian kecil pada pusat otak. Kadar esterogen yang meningkat
memengaruhi genital. Uterus mulai membesar dan terjadi peningkatan lubrikasi vaginal.
Pada umumnya, menarche atau kedatangan haid untuk pertama kalinya akan timbul
setelah memuncaknya percepatan pertumbuhan.

Umur tercapainya menarche tidak sama bagi semua remaja putri, menarche dapat
terjadi pada usia 8 tahun dan usia 16 tahun atau lebih (Santrock, 2002). Laki-Laki Suara
menjadi menggelegar. Kurang lebih bersamaan dengan tumbuhnya penis. Saat laring
pria tumbuh, pita suara menjadi lebih panjang dan tebal. Tulang-tulang ikut membesar
sehingga lubang sinus, hidung dan tenggorokan belakang membesar. Inilah yang
membuat suara terdengar lebih dalam.

Hormon testosteron yang membuat laring bertumbuh dan membuat pita suara semakin
panjang dan tebal Timbul Jakun, tubuh pria memproduksi testosteron dalam jumlah
besar, yang mengakibatkan perubahan pada sebagian besar tubuh, termasuk laring
yang ia bertumbuh semakin besar. Saat laring tumbuh membesar selama pubertas, ia
menonjol ke depan. Ini yang dinamakan jakun.

Wanita pun membesar laringnya selama proses pubertas, tetapi pembesaran terjadi
tidak sebanyak pembesaran pada pria, meskipun ada beberapa gadis mengalami
pembesaran jakun yang tidak wajar. Tumbuh rambut di beberapa bagian kemaluan,
ketiak, kumis serta jenggot. Sekitar 2 tahun dari pertumbuhan rambut kemaluan. Bahu
dan dada menjadi bidang. Sekitar 10 sampai 16 tahun dari masa pubertas. Jerawat mulai
tumbuh, bersamaan dengan munculnya rambut di ketiak.

Seiring dengan pertumbuhan rambut di bawah ketiak, kelenjar yang memproduksi


minyak dan lemak juga mulai bertumbuh. Jika kelenjar tersumbat jerawat akan muncul.
Jerawat bisa diatasi dengan cara yang benar, tidak dianjurkan untuk mencongkel atau
mengupas menggunakan kuku, akan dikhawatirkan bisa membuat infeksi baru dan
merusak struktur kulit. Penis dan buah zakar mulai membesar. Pada fase awal pubertas
pria, skrotum akan melebar dan mengakibatkan perasaan seperti menggembung.

Penis mulai memanjang secara cepat sedangkan diameternya tampak hanya bertambah
sedikit. Setahun sesudah pertumbuhan penis, remaja laki - laki umumnya akan
mengalami ejakulasi pertamanya . Mengalami mimpi basah. Mimpi basah umumnya
diawali pada masa menjelang dewasa. Saat itu tubuh pria mulai memproduksi hormon
testosteron yang akan memproduksi sperma.

Perkembangan masa remaja pada laki-laki maupun perempuan dapat terjadi


perubahan-perubahan antara lain: Perubahan dalam tinggi dan berat Tinggi rata - rata
anak laki-laki dan perempuan pada usia 12 tahun adalah 59 atau 60 inci. Tetapi pada
usia 18 tahun, tinggi rata-rata remaja perempuan hanya 64 inchi. Tingkat pertumbuhan
tertinggi terjadi pada usia 11 tahun atau 12 untuk anak perempuan dan 2 tahun
kemudian untuk anak laki-laki.

Dalam tahun itu, tinggi kebanyakan anak perempuan bertambah sekitar 3 inchi dan
tinggi kebanyakan anak lelaki bertambah lebih dari 4 inchi (Zigler & Stevenson, 1993).
Faktor penyebab laki-laki rata-rata lebih tinggi dari pada perempuan adalah karena laki-
laki memulai percepatan pertumbuhan mereka 2 tahun lebih lambat dibandingkan
dengan anak - anak perempuan( Seifert & Hoffnung, 2010 ). . Dengan demikian mereka
mengalami penambahan pertumbuhan selama 2 tahun pada masa anak-anak
perempuan.

Mereka mengalami penambahan pertumbuhan selama 2 tahun pada masa anak-anak .


Tinggi rata-rata anak perempuan pada saat ia memulai percepatan pertumbuhan adalah
sekitar 59 atau 60 inchi. Kerena penambahan tinggi anak laki-laki dan anak perempuan
selama masa remaja sekitar 9 atau 10 inchi, setelah itu pertumbuhan relatif lebih sedikit
maka perempuan pada akhirnya lebih pendek dibanding dengan rata-rata pria (Seifert
& Hoffnung, 2010).

Percepatan pertumbuhan badan juga terjadi dalam penambahan berat badan, sekitar 13
kg bagi anak laki-laki dan 10 kg bagi anak-anak perempuan. Meskipun berat badan juga
mengalami peningkatan selama masa remaja, namun ia lebih mudah di pengaruhi,
seperti diet, latihan dan gaya hidup nya. Oleh karena itu perubahan berat badan sedikit
dapat diramalkan dibandingkan dengan tinggi Perubahan Pubertas Menurut Wong
(2009) pubertas (puberty) ialah suatu periode di mana kematangan kerangka dan
seksual terjadi dengan pesat terutama pada awal masa remaja.

Kematangan seksual merupakan suatu rangkaian dari perubahan-perubahan yang


terjadi pada masa remaja, yang ditandai dengan perubahan pada ciri-ciri seks primer
(primary sex characteristics) dan ciri-ciri seks sekunder (secondary sex characteristics)
(Sekarrini, 2012). Perkembangan ini biasanya mengikuti suatu urutan tertentu, namun
urutan dari kematangan seksual tidak sama pada setiap anak, dan terdapat perbedaan
individual dalam umur dari perubahan-perubahan tersebut. Lamanya masa pubertas
umumnya berlangsung 2 sampai 5 tahun.

Laki - laki mengalami pubertasnya antara usia 10 sampai 14 tahun, sedangkan


perempuan pubertas pada umumnya mulai terjadi antara usia 9 sampai 13 tahun
( Sunaryo, 2010 ). Di masa ini perempuan mengalami tubuh yang lebih tinggi dari laki-
laki, dan pada masa pubertas yang sudah selesai akan kembali laki-laki lebih tinggi dari
perempuan.

Konsep diri remaja menurut Hurlock (2009) dipengaruhi oleh beberapa hal: Usia
kematangan. Remaja yang memiliki kematangan dalam sikap dan perilakunya di
perlakukan seperti orang yang hampir dewasa akan mengembangkan konsep diri yang
menyenangkan, sehingga dapat menyesuaikan diri dengan baik.

Penampilan diri yang berbeda dengan teman sebaya remaja merasa rendah diri,
meskipun perbedaan tersebut menambah daya tarik fisiknya. Kepatutan seks.
Penampilan diri, minat dan perilaku yang mencerminkan kepatutan seksual akan
membantu remaja mencapain konsep diri yang baik. Nama dan julukan, remaja akan
bersikap lebih peka dan merasa malu apabila teman-teman sekelompok memberi nama
dan julukan yang buruk kepadanya.

Teman-teman sebaya, konsep diri remaja merupakan cerminan dari anggapan tentang
konsep teman sebaya tentang dirinya, ia berada dalam tekanan untuk mengembangkan
ciri-ciri kepribadian yang diakui kelompok. Kreativitas. Remaja yang memiliki kreativitas
tinggi dalam pergaulannya akan memiliki konsep diri yang baik. Cita-cita yang tidak
realistis akan menimbulkan kegagalan karena akan menimbulkan perasaan tidak mampu
dan memunculkan reaksi bertahan dengan menyalahkan orang lain.

Pendidikan Seksual Pengertian Pendidikan Seksual Pengertian pendidikan seksual


dijelaskan dalam kamus lengkap psikologi, pendidikan seksual adalah instruksi dalam
fisiologi perkembangbiakan dan pada sikap-sikap yang dapat meningkatkan
penyesuaian diri seksual yang baik terhadap seksualitas pada umumnya dan dalam
perkawinan yang terutama (Chaplin,2013).

Pendidikan seksual merupakan kegiatan atau informasi untuk mengajarkan mengenai


kesehatan reproduksi untuk mengurangi potensi resiko akibat perilaku seksual yang
negatif, memberikan bekal pembelajaran tentang keterampilan hidup dalam
mengurangi tinggi nya tingkat remaja putus sekolah dan kehamilan yang tidak
diinginkan (Nyarko,2014). Ruang Lingkup Pendidikan Seksual Pendidikan seksual
menunjukkan aspek-aspek kesehatan seksual yang diasosiakan pada tercapainya hasil
yang berupa perilaku positif dan menghindari perilaku negatif (Odek,2010).

Aspek dari pendidikan seksual dibagi menjadi 3 yaitu (Odek,2010): Sexual Control: Suatu
kemampuan untuk mengontrol perilaku seksual berdasarkan etika personal dan sosial
yang berlaku. Sexual Relationship: Aspek yang berkanan dengan kebebasan dala
membina hubungan seks, diartikan sebagai rasa bebas akan ketakutan, rasa bersalah,
malu, keyakinan yang salah tentang seks.

Sexual Reproduction: Berkaitan dengan kesehatan organ-organ reproduksi, meliputi


terbebas dari penyakit kelamin, kelainan organ reproduksi dan masalah lain yang dapat
menganggu fungsi seksual dan reproduksi. Faktor Mempengaruhi Pendidikan Seksual
Pendidikan seksual adalah salah satu bagian dari pendidikan kesehatan yang termasuk
dalam proses belajar yang bersifat berkelanjutan (Cardoso,2012).

Sikap terhadap pendidikan seks berbeda antara satu individu dengan individu lainnya
tergantung pada beberapa faktor, seperti berikut ini (Nyarko,2014) Persepsi dan
keyakinan sosial: Dalam beberapa masyarakat pendidikan seksual terlihat tabu dan tidak
pantas untuk diperbincangkan, apalagi diajarkan pada anak-anak (Jimmy,2013). Anak-
anak tidak diberikan pendidikan seksual tidak penting dan melanggar adat kesopanan,
dikarenakan setiap masyarakat memiliki norma tentang seksual, yang berbeda pada satu
masyarakat menganggap kehamilan diluar nikah merupakan hal yang tidak terpuji,
namun masyarakat lain beranggapan hamil sebelum menikah adalah sebuah tanda
berharga yang menandakan jika remaja tersebut subur dan sudah masuk ke fase dewasa
(Odeh,2010).

Faktor keagamaan: Benua Eropa memegang peranan penting dalam memberikan


pendidikan seksual kepada kaum remaja melalui pendidikan moral keagamaan
(Davidson,2010). Benua Asia pendidikan seksual diberikan melalui pendidikan tentang
nilai-nilai keagamaan, seperti etika pergaulan dengan lawan jenis dan keawajiban
menjaga kehormatan bagi laki-laki maupun perempuan (Rohman,2012).

Orang tua dan pendidikan: Orang tua adalah pendidik pertama dalam memberikan
pembelajaran dan pengajaran bagi arah pertumbuhan remaja, termasuk pengajaran
tentang seks. Sikap orang tua terhadap pendidikan seksual memegang peranan penting
faham keberhasilan pendidkan seksual pada remaja (Nyarko,2014). Orang tua berpikiran
penting untuk mendiskusikan permasalahan seks kepada anak hanya akan membuat
anak merasa penasaran yang memicu penyimpangan perilaku seksual (Justicia,2016).

Orangtua sebaiknya mengetahui tentang tahapan perkembangan pada remaja,


sehingga pendidikan seks bisa diterapkan secara efketif dan tidak mendorong pada
penyimpangan seksual (Rohman,2012). Tujuan Pemberian Pendidikan Seksual
Pendidikan yang bertujuan memberikan pemahaman terkait human sexuality dan
menyiapkan pembentukan manusia dalam menghadapi kehidupan dimasa mendatang
sehingga paham, dan mampu berfikir logis tentang konsekuensi dari sikap dan perilaku
seksual (Rohman,2012).

Pendidikan seksual perlu ditumbuhkan pada anak sejak dini dikarenakan seksualitas
adalah kebutuhan dasar dan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kepribadian setiap
individu, baik perempuan maupun laki-laki (Guven,2015). Departement of education and
early childhood development victoria tahun 2011 mengemukakan tujuan pendidikan
seksual antara lain: Remaja memiliki rasa ingin tahu: Membicarakan tentang seksual,
seperti fungsi tubuh dan perbedaan alat kelamin.

Mempersiapkan masa Pubertas: Pendidikan seksual yang baik memegang peran penting
dalam membantu remaja mengahadapi dan mengelola perubahan fisik maupun emosi
pada saat masa oubertas, sehingga remaja mampu lebih mandiri dan percaya diri.
Melindungi dari sexual abuse : Pengajaran kepada anak tentang bagian-bagian tubuh
yang sifatnya pribadi yang tidak boleh disentuh orang lain.

Membantu membuat keputusan yang sehat: Remaja yang diajak diskusi tentang nilai
dari norma yang berkaitan dengan seksual dalam keluarganya dan menerima
pendidikan seksua; yang baik memiliki kecenderungan berperilaku positif dalam bergaul
dan terhindar dari kehamilan yang tidak diinginkan serta penyakit menular seksual.
Aktivitas Keagamaan Pengertian Aktivitas Keagamaan Aktivitas keagamaan terdiri dari
dua istilah aktivitas dan keagamaan.

Istilah berasal dari bahasa Inggris activity diartikan sebagai kegiatan atau perbuatan
yang dilakukan manusia dalam kehidupan sehari - hari. Sedangkan keagamaan berasal
dari kata dasar agama yang mendapat awalan “ke” dan akhiran “an” yang memiliki arti
kepercayaan kepada Tuhan atau ajaran kebaikan yang bertalian dengan kepercayaan.

Dari dua kata tersebut dapat disimpulkan aktivitas keagamaan menjadi bagian dari
dimensi ritual suatu agama dan timbul dari cara manusia melakukan berbagai kegiatan
agama (Daradjat ,2011). Aktivitas keagamaan yang sejati akan menghasilkan manusia
yang tahu bagaimana menggunakan akal dan emosi, selama kehidupan sesuai dengan
kehendak Tuhan.

Semakin tinggi aktivitas keagamaan seseorang maka seharusnya semakin jauh


seseorang tersebut dari kehidupan sekuler. Tokoh keagamaan Lawrence (2010)
menyatakan bahwa keagamaan seseorang tidak terpisahkan dari relasi manusia dengan
Allah. Sedangkan relasi dengan Allah merupakan dasar relasi orang tersebut dengan
sesama manusia lainnya di kehidupan ini.

Penelitian yang dilakukan ketika keagamaan seseorang baik maka ia akan mempunyai
keimanan dan ketaqwaan yang kuat pula dalam mengendalikan keinginan - keinginan
yang bertentangan dengan norma-norma agama (Hardy & Raffaelli, 2003) Seorang
edukator protestan, percaya bahwa hidup dihadapan Allah menolong seseorang untuk
memiliki seseuatu kehidupan yang selaras dengan tujuan Allah bagi dirinya dan
dikehidupan.
Pada dasarnya kehidupan aktivitas keagamaan seseorang tidak boleh dilepaskan dari
realitas kehidupan orang tersebut (Irish ,2011). Sebagai orang beragama Kristen acuan
melakukan aktivitas keagamaan adalah firman Tuhan menurut Gilbert (2015). Aktivitas
Keagamaan Kristen Pada zaman ini untuk mengukur dalamnya keagamaan seseorang.

Aktivitas keagamaan merupakan bagian-bagian dari ibadah yang menjadi wujud ucapan
syukur jemaat dan terekspresikan melalui pujian dan penyembahan kepada Tuhan.
Agama Kristen percaya setiap dalam melakukan ibadah Allah hadir ditengah-tengah
umat dan bertahta diatas pujian umat Nya. Aktivitas ibadah Kristiani terbagai menjadi
tiga bagian yaitu Pujian, Penyembahan dan Khotbah.

Pujian dan penyembahan mempunyai makna bahwa gereja memberikan ungkapan iman
dan syukur kepada Tuhan. Khotbah memiliki makna bahwa Tuhan berbicara kepada
gereja Nya melalui pendeta dalam penyampaian firman Nya. Pengertian secara
keseluruhan dari ibadah Kristiani adalah wujud hubungan antara Tuhan dan gereja yang
bersifat dua arah yang merupakan komunikai Tuhan kepada jemaat Nya.

Aktivitas Keagamaan yang dilakukan antara lain: Ibadah Raya (Kebaktian Umum) adalah
yg diselenggarakan untuk mengucap syukur atas pernyataan Tuhan dalam hidup
manusia. Pada ibadah raya jemaat beribadah bersifat heterogen dan remaja hingga
yang berusia lanjut ibadah raya dilaksanakan pada hari minggu dan ada juga yang
diadakan di hari sabtu. Sekolah Minggu.

Anak -anak berusia 14 tahun kebawah diajak melakukan ibdah yang serupa dengan
ibadah raya dengan tehnik yang mudah dimengerti anak - anak. Ibadah sekolah minggu
diadakan bersamaan dengan ibadah ketika orang yang lebih tua beribadah maka anak-
anak tersebut dapat mengikuti sekolah minggu yang dibawakan oleh pembimbing
sekolah minggu. Pertemuan Pemuda dan Pemudi. Pertemuan ini diadakan tergantug
kesepakatan bersama dari setiap gereja.

Bertujuan untuk mempererat setiap individu dengan beribadah bersama dan diajak
memahami visi dan missi gereja secara lebih mendalam melalui penyampaian khotbah
yang lebih fokus terhadap visi dan misi dari Tuhan. Sakramen (Baptis, pernikahan,
pengurapan orang sakit). Sakramen merupakan sebagai tanda dan sarana keselamatan
yang dimulai dari manusia lahir melalui pembaptisan, seorang manusia menjadi satu
daging dengan lawan jenis yang dipersatukan melalui sakramen pernikahan dan sampai
manusia mengalami sakit penyakit menuju kesembuhan badan dan jiwa apabila tidak
terselamatkan manusia tersebut mengalami penghapusan dosa untuk menuju kealam
baka. Keterlibatan seseorang dalam pemberian persembahan.
Ketika memberi persembahan, maka pemberian itu dilandasi dengan ketulusan dan
kejujuran. Sukacita kita atas kasih, anugerah dan berkat Tuhan yang sudah diberikan
dalam hidup kita dan kita tidak melupakan Tuhan sebagai pemberi berkat. Begitupun
dengan berbagi dengan pelayanan sosal yang saling berkaitan dalam mendukung
amanat agung Tuhan Yesus yang menyatakan untuk memberkati bangsa - bangsa.

Persembahan merupakan penyerahan diri umat kepada Tuhan, dipersatukan dengan


ketulasan hati karena Tuhan sudah lebih dulu memberikan berkat (Stefanus, 2011).
Penampakan fenomena supranatural melalui kehidupan (Menceritakan Mujizat). Kata
mujizat dipahami sebagai kejadian yang tidaj dapat dimengerti oleh akal pikiran
manusia. Kejadian yang berunsur mujizat dihubungkan dengan kekuatan Allah. Mujizat
selalu dikaitkan dengan keadaan mustahil yang tidak bisa dilakukan oleh manusia.

Oleh sebab itu jika manusia mendapatkan mujizat dalam kehidupan diharapkan manusia
tersebut menceritakan kekuasaan Tuhan yang diberikan kepada nya. Tidak menggikuti
keinginan daging. Dalam Roma 8:5-8 “Sebab mereka yang hidup menurut daging,
memikirkan hal - hal yang dari daging, keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.

Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah karena itu tidak tahluk
kepada hukum Allah hal ini memang tidak mungkin baginya. Mereka yang hidup dalam
daging tidak mungkin berkenan kepada Allah. Berdoa. Ketika berdoa, kita membawa
kehadiran Allah di dalam hidup. Melalui doa kita memasuki hadirat Allah. Itu sebabnya,
apabila kita menjadi anak Tuhab yang senantiasa berada dalam kehadirat Allah.

Begitupun ketika berdoa bagi orang lain, kita akan lebih menyadari kebutuhan mereka.
Jenis Kasih dalam Kristen menurut Paulus Tedjo (2014): Agape. Bahasa Yunani
menggunakan dua kata yang berbeda untuk menggambarkan dan menjelaskan cinta.
Kata Yunani yang paling umum diterjemahkan “cinta atau kasih” dalam Perjanjian Baru
adalah “agape”. Cinta ini diwakili oleh kasih Allah bagi kita.

Ini adalah sebuah cinta dan kasih yang sempurna, tidak tergantung pada kondisi pihak
yang dikasihi, kasih yang reka berkorban dan hanya dapat datang dari Allah sendiri.
Kasih agape ini telah ditunjukkan oleh Allah di dalam Kristus dengan menyediakan
keselamatan agar pengampunan dapat diberikan atas pemberontakan kita, yang tertulis
dalam Yohanes 3:16 “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan anak-Nya yang tunggal, supaya setia orang yang percaya kepada-Nya
tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”.

Karunia Allah yang diberikan melalui pengorbanan putra Allah sebagai tebusan dosa
diberikan bagi semua manusia, tidak pandang siapapun atau begaimanapun kondisi
kita. Kasih Allah tidak tergantung kondisi kita, kasih Allah itu tidak bersyarat. Phileo.
Cinta manusia biasanya bersyarat dan berdasarkan bagaimana sikap orang lain terhadap
kita. Jenis cinta ini didasarkan pada keakraban dan interaksi langsung.

Kata Yunani “phileo” mendefinisikan jenis cinta ini dan sering diterjemahkan sebagai
kasih persaudaraan. Phileo adalah jenis cinta yang terhubung melalui emosi kita. Kasih
phileo ini berbeda dengan kasih agape yang disampaikan melalui roh. Petrus
mengungkapkan gagasan ini dalam suratnya yang pertama yang tertulis di 1 Petrus 1:22
“ Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga
kamu dappat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu
bersungguh-sunggu saling mengasihi dengan segenap hatimu “. Eros.

Jenis kasih yang muncul karena ada perasaan menginginkan. Eros lebih sering
digunakan untuk mengambarkan cinta kasih kepada lawan jenis. Kasih eros sering
muncul secara tiba - tiba dan tanpa direncanakan. Secara kontekstual iman kristen, eros
merupakan kasih yang perlu dijaga dalam hubungan suami dan istri. Eros merupakan
kasih yang melibatkan jiwa dan perasaan.

Kasih eros lebih cenderung kepada nafsu dunia. Puncak dari kasih eros ini adalah
hubungan seksual antara lelaki dan perempuan dalam ikatan pernikahan, kasih eros ini
baik, sebab Allah sendiri memberikanya. Kasih eros bukan sesuatu yang najis, tetapi
kasih eros dapat menjadi sumber dosa apabila dilepaskan dari prinsip - prinsip iman
kepada Allah. Stronge.

Merupakan kasih mesra orang tua terhadap anak dan sebaliknya. Stronge merupakan
hasil atau turunan dari eros. Kasih ini terbatas pada lingkungan keluarga. Sehingga
bersifat eksklusif (tertutup untuk kalangan sendiri) dan menutup kemungkinan untuk
mengasihi anggota kelompok yang lain. Dimensi Aktivitas Keagamaan. Menyatakan
bahwa ada lima dimensi keberagamaan yaitu keyakinan, penghayatan, peribadatan
beragama, pengetahuan agama dan pengamalan (Glock dan Stark ,2015 ) .

Dimensi Keyakinan. Berisi pengharapan-pengharapan dimana orang beragama


berpegang teguh pada pandangan teologis tertentu dan mengakui kebenaran
pengaruh-pengaruh positif tersebut. Setiap agama mempertahankan seperangkat
kepercayaan dimana para penganut diharapkan akan taat beribadah. Dimensi Praktek
Beragama.

Mencakup perilaku pemujaan pelaksanaan ritual keagamaan yang formal, ketaatan dan
segala hal yang dilakukan untuk menunjukkan komitmennya terhadap agama yang
dianut. Dimensi Pengalaman. Dimensi ini berkaitan dengan pengalaman keagamaan,
berperasaan, persepsi dan sensasi yang dialami seseorang atau didefinisikan oleh suatu
kelompok masyarakat yang melihat komunikasi, walaupun kecil dalam suatu esensi
dengan Tuhan, kenyataan terakhir dengan otoritas trasedental. Dimensi Pengetahuan
Agama.

Mengacu pada harapan bagi seseorang yang beragama paling tidak memiliki
pengetahuan mengenai dasar - dasar keyakinan ritual kitab suci dan tradisi - tradisi dari
agama yang dianut. Dimensi Konsekuensi. Sejauh dimensi ini mengacu pada ajaran dari
keyakinan yang dianut mempengaruhi perilakunya. Fungsi Agama Menurut Jalaluddin
(2005) agama memiliki fungsi yaitu: Berfungsi Edukatif. Ajaran agama secara yuridis
berfungsi melarang.

Unsur ini mempunyai latar belakang untuk mengarahka dan membimbing agar
penganutnya menjadi baik menurut ajaran agama masing - masing. Berfungsi
Penyelamat. Keselamatan yang diberikan oleh agama kepada peganutnya adalah
keselamatan yang meliputi dua alam, yaitu dunia dan akhirat. Dalam pencapaian
keselamatan agama mengajarkan para penganutnya melalui pengenalan, kepada
masalah sakral berupa keimanan kepada Tuhan. Berfungsi Pendamaian.

Melalui agama seseorang bersalah dapat mencapai kedamaian batin melalui tuntunan
agama. Rasa berdosa dan rasa bersalah menjadi hilang dari hati apabila pelanggar telah
menebus dosa melalui tobat, pensucian hati dan penebusan dosa. Befungsi sebagai
Social Control.

Ajaran agama oleh penganutnya dianggap sebagai norma sehingga dalam hal ini
agama dapat berfungsi sebagai pengawasan sosial secara individu maupun kelompok.
Berfungsi sebagai pemupuk rasa solidaritas. Pemeluk agama secara psikologis akan
merasa memiliki kesamaan dalam satu kesatuan: Iman dan kepercayaan. Rasa kesatuan
ini akan membina rasa solidaritas dalam kelompok maupun perorangan, bahkan kadang
- kadang dapat membina persaudaraa yang kokoh.

Berfungsi sebagai transformatif. Ajaran agama dapat mengubah keidupan kepribadian


seseorang menjadi kehidupan baru sesuia dengan ajaran agama yang dianutnnya.
Berfungsi sebagai Kreatif. Ajaran agama dapat mengubah kehidupan kepribadian
seseorang menjadi kehidupan baru sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya.
Berfungsi Sublimatif.

Semua usaha manusia selama tidak bertentangan dengan norma-norma agama, jika
dilakukan atas niat yang tulus, untuk Allah merupakan salah satu ibadah. Faktor
Pengaruh Agama Menurut Thouless (2013) pengaruh agama yaitu: Pengaruh
pengajaran. Mencakup semua pengaruh sosial dalam perkembangan sikap keagamaan
itu. Pendidikan dari orang tua dan tekanan lingkungan soaial digunakan untuk
menyesuaikan diri dengan berbagai pendapat dan sikap yang disepakati oleh
lingkungan itu.

Pengalaman. Yang membantu sikap keagamaan terutama pengalaman - pengalaman


mengenai keindahan, konflik moral dan pengalaman emosional keagamaan. Faktor-
faktor yang seluruh nya timbul dari kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi,
terutama kebutuhan - kebutuhan terhadap keamanaan, cinta kasih, harga diri dan
ancaman kematian. Penelitian Terkait Korelasi Psikoseksual tentang Dukungan Standar
Ganda Seksual dalam seksualitas Remaja yang dilakukan oleh Peggy M. J.

Emmerink di Universita Utrecht Netherland. Pengesahan dan pemberlakuan standar


ganda seksual yang menetapkan kerendahan hati seksual untuk anak perempuan dan
kecakapan seksual untuk anak laki-laki dan perempuan telah terbukti berhubungan
negatif dengan kesehatan seksual dan mental. Survei dilakukan diantara 465 remaja.

Pengesahan SDS dinilai dengan menggunakan instrumen yang baru dikembangkan,


skala untuk penilaian standar seksual di antara Remaja (SASSY).Jenis kelamin dan agama
secara dignifikan terkait dengan peningkatan dukungan SDS Penelitian mengenai
Hubungan Religiusitas dan Kontrol Diri dengan Perilaku Seksual Pranikah Remaja di
MAN 1 Samarinda, yang dilakukan oleh Ayu Khairunnisa (2013).

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuantitatif yaitu
penelitian yang banyak menggunakan angka, mulai dari mengumpulkan data penafsiran
terhadap data serta penampilan dari hasilnya. Populasi dalam penelitian ini berjumlah
478 orang siswa di Man 1 Samarinda, sampel diambil dengan menggunakan tekhnik
random sampling yaitu pengambilan sampel secara random atau tanpa pandang bulu
dengan jumlah 95 orang sampel. Teknik pengumpulan data yaitu metode skala.

Teknik analisis yang digunakan yaitu analisis regresu untuk mengetahui seberapa besar
hubungan dan kemampuan prediksi kedua variabel bebas. Sebelum dilakukan analisa
data, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi yang meliputi normalitas sebaran linearitas
hubungan variabel bebas dengan variabel terikat dengan menggunakan analisis data
SPSS versi 13.0.

Analisis hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara religiusitas dan
kontrol diri dengan perilaku seksual pranikah pada remaja di MAN 1 Samarinda (F =
3.251, R2 = 0,066, dan p = 0,043). Hal tersebut menunjukkan bahwa hipotesis penelitian
ini diterima. Dari hasil analisis regresi bertahap didapatkan hasil bahwa terdapat
hubungan antara religiusitas dan perilaku seksual pranikah dengan beta = -0,235, t =
-2,170, dan p = 0,033. Kemudian pada kontrol diri dengan perilaku seksual pranikah
terdapat hubungan dengan beta - 0,221, t = 2,042, dan p = 0,044.

Nilai signifikasi yang < 0,05 menjelaskan bahwa hubungan yang ada antara religiusitas
dan koontrol diri dengan perilaku seksual pranikah adalah signifikan. Hubungan Antara
Sikap Terhadap Religiusitas degan Sikap terhadap Kecenderungan Perilaku Seks
Pranikah pada Remaja Akhir yang sedang Berpacaran di Universitas Airlangga Surabaya.
Penelitian ini dilakukan oleh Vidya Tweriza Nuandri dan Iwan Wahyu Widayat (2014).
Penelitian dilakukan pada 130 mahasiswa Unair dari 13 fakultas.

Teknik sampling yang digunakan adalah isidental. Alat pengumpul data berupa
kuesioner sikap terhadap kecenderungan perilaku seks pranikah 36 sitem dan kuesioner
sikap terhadap religiusitas 53 sitem yang dimodifikasi dari alat ukur pada penelitian
terdahulu.

Analisa data dilakukan menggunakan tehnik statistik korelasi tata jenjang dari Spearman
melalui bantuan program SPSS versi 16,0 for windows. Berdasarkan hasil analisis data
penelitian diperoleh nilai korelasi antara sikap terhadap kecenderungan perilaku seks
pranikah dengan sikap terhadap religiusitas yaitu sebesar p=0,000 dan nilai koefisien
korelasi p = -0,658.

Hasil ini menunjukkan ada hubungan negatif yang signifikan antara sikap terhadap
kecenderungan perilaku seks pranikah dengan sikap terhadap religiusitas pada remaja
akhir yang sedang berpacaran di Universitas Airlangga Surabaya. Pedoman Perilaku
Seksual yang dilakukan oleh Choirul Rodhiyah (2006). pendidikan seks sebagai bagian
dalam pengetahuan kesehatan reproduksi remaja mempunyai pengaruh yang cukup
berarti terhadap perilaku seksual remaja.

Perilaku seksual yang fantasi seperti ciiuman, petting, oral sex, anal sex, intercouse
sexual. Sampel penelitian usia 17-19 tahun. Tipe penelitian deskriptif dengan
menggunakan metode survey. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan
wawancara. Hasil penelitian diketehaui bahwa remaja mengambil keputusan tentang
perilaku seksual dipengaruhi oleh teman dan agama menjadi salah satu latar belakang
keputusan remaja untuk menentukan pedoman perilaku seksual yang dipilih remaja.

Kerangka Teori Aktivitas Keagamaan : (Keyakinan, Praktek Beragama, Pengalaman ,


Pengetahuan Agama, Konsekuensi) Pendidikan Seksual Fase Remaja: Fase Remaja
Awal, Fase RemajaTengah,Fase Remaja Akhir Standart Perilaku Seksual Remaja:
Aktivitas Ringan danAktivitas Berat (Modifikasi dari Glan & Stark, 2015) Skema 2.
1 Kerangka Teori BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DEFINISI OPERASIONAL
Kerangka Konsep Tahap yang penting dalam suatu penelitian yaitu membuat dan
menyusun kerangka atau bagan konsep dari penelitian yang akan dibuat. Arti konsep itu
sendiri dari Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu rancangan atau gambaran dari objek,
proses yang digunakan oleh akal budi untuk dipahami pembuat konsep.

Konsep adalah abstraksi yang terbentuk oleh generalisasi dari hal - hal yang khusus.
Kerangka konsep penelitian yaitu suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan
antara konsep satu terhadap konsep lainnya, maupun variabel yang satu dengan
variabel yang lain dari masalah yang akan diteliti (Notoatmodjo, 2010).

Kerangka konsep adalah alut penelitian yang memperlihatkan variabel - variabel yang
mempengaruhi dan terpengaruhi. Dengan kata lain dalam kerangka konsep akan
terlihat faktor-faktor yang terdapat dalam variabel, baik variabel independent dan
variabel dependent (Muhammad, 2013). Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu
Hubungan Antara Aktivitas Keagamaan, Pendidikan Seksual Dengan Standar Perilaku
Seksual Remaja Di Perkumpulan Rohani Kristen SMAN 15 Jakarta.
Hipotesis Berasal dari dua suku kata yaitu Hypo (belum tentu benar) dan tesis
(kesimpulan).

Hipotesis menurut Sekaran (2015), hipotesis sebagai hubungan yang diperkirakan secara
logis di antara dua atau lebih variabel yang diungkapkan dalam bentuk penyataan yang
dapat diuji. Disimpulkan hipotesis adalah hasil atau kesimpulan yang ditentukan dari
sebuah penelitian yang belum tentu kebenarannya dan baru akan menjadi benar jika
sudah disertai dengan bukti maupun hasil.

Hipotesis sangat berkaitan dengan perumusan masalah, perumusan masalah adalah


pertanyaan peneliltian yang harus dijawab rumusan masalah dalam hipotesis
berdasarkan pada teori dan empiris. Hipotesis alternative merupakan adanya perbedaan
satu variabel dengan variabel yang lainnya atau menyatakan adanya hubungan diantara
satu variabel dengan variabel lainnya atau menyatakan adanya pengaruh satu variabel
terhadap variabel yang lainnya “Ha” Hipotesis nol yaitu hipotesus yang menyatakan
tidak adanya hubngan diantara variabel penelitian atau menyatakan tidak adanya
perbedaan diantara variabel penelitian atau bisa juga menyatakan pengaruh satu
variabel terhadap variabel yang lainnya “Ho”.

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan, teori, penelitian terdahulu dan kerangka


pemikiran maka dapat diambil beberapa hipotesis sebagai berikut: Ha: Ada hubungan
antara aktivitas keagamaan, pendidikan seksual dengan standar perilaku remaja di
perkumpulan rohani Kristen SMAN 15 Jakarta. Ho: Tidak ada hubungan antara aktivitas
keagamaan, pendidikan seksual dengan standar perilaku remaja di perkumpulan rohani
Kristen SMAN 15 Jakarta.

Definisi Operasional Definisi operasional menurut Sugiyono (2014) merupakan


penentuan kontrak atau sifat yang akan dipelajari sehingga menjadi variabel yang dapat
diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan untuk meneliti
dan mengoperasikan konstrak, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk
melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangan cara
pengukuran konstrak yang lebih baik.
Tabel 3.1

Definisi Operasional No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur
Skala Ukur 1. Aktivitas Keagamaan Bagian dari dimensi ritual suatu agama dan timbul
dari cara manusia melakukan berbagai kegiatan agama Kuesioner Menjawab kuesioner
berisi 20 jumlah pertanyaan dengan memberikan tanda ceklis (v) sebagai jawaban untuk
menjawab pertanyaam aktivitas keagamaan Dikategorikan menjadi : 1 = Ya 2 = Tidak
Untuk mendeskripsikan hasil ukur pada penelitian ini berdasarkan cut of point by mean
dan median : Aktivitas keagamaan baik nilai median = 30 Aktivitas keagamaan kurang
baik jika nilai median = 30 Ordinal 2.

Pendidikan Seksual Informasi untuk mengajarkan mengenai kesehatan reproduksi


Kuesioner Menjawab kuesioner berisi 10 jumlah pertanyaan dengan memberikan tanda
ceklis (v) sebagai jawaban untuk menjawab pertanyaam pendidikan seksual
Dikategorikan menjadi : 1 = Ya 2 = Tidak Untuk mendeskripsikan hasil ukur pada
penelitian ini berdasarkan cut of point by mean dan median: Pendidikan Seksual baik
jika nilai median = 22 Pendidikan Seksual kurang Baik jika nilai median = 22 Ordinal 3.
Standar Perilaku Seksual Remaja Ukuran yang dipakai sebagai patokan dalam mengukur
segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual.

Kuesioner Responden menjawab Kuesioner Scale for Assesesment of Sexual Among


Youth (SASSY) dengan 20 pertanyaan, dengan memberikan tanda ceklis (v) sebagai
jawaban pertanyaan tentang standar perilaku seksual remaja. Dikategorikan menjadi:
Sama sekali tidak setuju Lebih banyak tidak setuju Sedikit tidak setuju Sedikit setuju
Lebih banyak setuju Sangat sekali setuju Untuk mendeskripsikan hasil ukur pada
penelitian ini berdasarkan cut of point by mean dan median.
Hasil : Standar Perilaku Seksual Remaja baik jika nilai median = 66 Standar Perilaku
Seksual Remaja Baik jika nilai median = 66 Ordinal BAB IV METODE DAN PROSEDUR
PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian adalah strategi untuk memperoleh data
yang dipergunakan untuk menguji hipotesa. Desain penelitian yang digunakan adalah
kuantitatif.

Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang sistematis terhadap bagian fenomena dan
hubungan-hubungan yang memiliki tujuan mengembangkan dan menggunakan model-
model matematis, teori yang berkaitan dengan fenomena. Dengan menggunakan
metode deskriptif, metode deskriptif untuk memberikan gambaran yang lebih detail
terhadap suatu gejala atau fenomena (Prasetyo dan Jannah, 2016) Jenis penelitian ini
adalah korelasional, dimana penelitian ini ingin menunjukkan hubungan antara variabel.

Penelitian ini menggunakan studi pendekatan cross sectional yaitu data yang akan
dikumpulkan dalam satu waktu (Prasetyo dan Jannah, 2016). Populasi dan Sampel
Populasi Populasi adalah keseluruhan kelompok orang, kejadian atau hal minat yang
ingin investasi (Sekaran,2003). Populasi dari penelitian ini adalah remaja di perkumpulan
rohani kristen SMAN 15 Jakarta sebanyak 101 orang.
Sampel Sampel adalah subkelompok atau sebagian dari populasi (Sekaran, 2003),
sedangkan menurut Notoatmodjo (2010) sampel adalah sebagian dari keseluruhan
objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. Apabila subjek dari
penelitian <100 orang, baiknya sampel diambil dari semua populasi. Jika subjek >100
orang dapat diambil antara 10% sampai 15 % atau 20% sampai 25% dari populasi
penelitian.

Sampel dari penelitian ini adalah sebagian remaja di perkumpulan rohani Kristen SMAN
15 Jakarta. Perhitungan Sampel Untuk menentukan ukuran sampel yang representatif
dapat dilakukan dengan menggunakan perhitungan. Jika populasi penelitian sangat
besar lebih dari 1.000 dapat menggunakan Tabel Barlett Kortlik.

Namun jika populasi antara 100 sampai 500 menggunakan Formula Slovin dengan Eror
Margins 1% dengan rumus : Maka berdasarakan populasi yang berada di perkumpulan
Rohani Kristen SMAN 15 Jakarta terdapat 101 pelajar, peneliti menggunakan Formula
Slovin dan didapatkan hasil perhitungan 80 reponden. Dalam hal ini peneliti
mendapatkan 80 orang remaja di perkumpulan rohani kristen SMAN 15 Jakarta, dengan
menggunakan perhitungan seperti dibawah ini.

Kriteria Inklusi Kriteria Inklusi merupakan kriteria yang perlu dipenuhi oleh setiap
anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel (Notoatmodjo,2012). Kriteria
inklusi pada penelitian ini yaitu: Remaja berusia 14 sampai 18 tahun Mengikuti
diperkumpulan Rohani Kristen SMAN 15 Jakarta Bersedia menjadi responden Kriteria
Eksklusi Kriteria anggota populasi yang tidak dapat diambil sebagai sampel disebut
kriteria ekslusi (Notoatmodjo,2012).

Kriteria Ekslusi dalam penelitian ini adalah : Remaja yang sedang sakit Remaja yang
tidak hadir dalam perkumpulan rohani Kristen Tidak bersedia menjadi responden. Teknik
Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel merupakan cara-cara yang digunakan
untuk menentukan dan mengambil sampel penelitian (Sekaran,2003). Peneliti
mengambil teknik pengambilan sampel dengan menggunakan simpel random
sampling.

Simple random sampling yaitu teknik pengambilan sampel dari anggota populasi yang
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi (Sugiyono,
2011) Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMAN 15 Jakarta, yang
terletak di Jl. Agung Utara STS No:3 Rt: 004/Rw: 018 Sunter Agung Tg Priok Jakarta
Utara.

Peneliti memilih tempat penelitian di SMAN 15 Jakarta dikarenakan saat melakukan


studi pendahuluan, peneliti mendapatkan data yang sesuai dengan kriteria yang akan
diteliti. Pengambilan data dilakukan di bulan Januari 2020. Etika Penelitian Menurut
Notoatmodjo (2010) etika penelitian adalah suatu pedoman etika yang berlaku untuk
setiap kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti dan pihak yang diteliti
serta masyarakat yang akan memperoleh dampak hasil penelitian tersebut.

Pengertian etika penelitian antara lain adalah persetujuan sebelum melakukan penelitian
sampai pengumpulan data selesai. Prinsip - prisip etik menurut Notoatmodjo (2012)
adalah : Anonimity (Tanpa nama) Untuk menjaga kerahasiaan responden, tidak
mencantumkan nama pada lembar pengumpulan data, cukup memberi inisial pada
masing lembar tersebut. Dalam mengambil data, peneliti menginstruksikan responden
untuk mencantumkan inisial dikolom lembar persetujuan.

Confidentiality (Kerahasiaan) Kerahasiaan responden dijamin hanya kelompok data


tertentu yang akan disajikan atau dilaporkan sehasil riset. Dalam penelitian ini peneliti
akan merahasiakan semua data dan lembar kuesioner yang sudah diisi responden,
sesuai dengan point kedua dalam petunjuk pengisian responden. Informed Consent
(Persetujuan) Lembaran persetujuan ini diberikan kepada responden yang akan diteliti.
Responden harus memenuhi kriteria inklusi.

Lembar informed consent harus dilengkapi dengan judul penelitian dan manfaat
penelitian. Bila subjek menolak, maka penelitian tidak boleh memaksa dan harus tetap
menghormati hak subjek. Sebelum dilakukan pengisian kuesioner peneliti memberikan
hak kepada setiap responden dalam pengisian kuesioner.

Dengan melakukan pengisian informed consent, responden memberikan hak sepenuh


nya untuk mengisi kuesioner dan memberikan data untuk penelitian ini. Keadilan dan
Inklusivitas Untuk memenuhi prinsip keterbukaan penelitian dilakukan secara jujur,
berhati-hati, profesional,faktor-faktor ketetapan, keseksamaan, kecermatan, intimitas,
psikologis serta perasaan religius subjek penelitian dan lingkungan penelitian
dikondisikan agar memenuhi prinsip keterbukaan yaitu kejelasa penelitian.

Untuk memenuhi prinsip keterbukaan dan keadilan. Peneliti memberikan keadilan


kepada setiap responden dengan memberikan informasi secara jujur dan berhati-hati
agar tidak terjadi intimitasi kepada responden. Alat Pengumpulan Data Pengumpulan
data adalah cara yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian.

Metode pengumpulan data pada penelitian ini yaitu studi lapangan dengan
menyebarkan kuesioner. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang dibuat berdasarkan
indikator dari variabel (Hadi, 2010). Data yang di dapatkan pada penelitian ini data
primer dengan menjawab 50 pertanyaan kuesioner dengan variabel aktivitas
keagamaan, pendidikan seksual dan standar perilaku seksual, kisi-kisi kuesioner di
jelasakan pada tabel 4.1 sebagai berikut. Tabel 4.1

Kisi-Kisi Kuesioner Varibel Penunjuk Pertanyaan No Pertanyaan Pertanyaan (+)


Pertanyaan (-) Jumlah Aktivitas Keagamaan Aktivitas Keagamaan yang dilakukan
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,13,15,16,19,20
12,14,17,18 20 Jumlah Pertanyaan 20 Pendidikan Seksual Pendidikan Seksual
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 - 10 Jumlah Pertanyaan 10 Standar Perilaku
Sexual Standar Perilaku Sexual (SASSY) 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20
1,2,5,7,8,9,10,11,12,13,15,16,17,18,19,20 3,4,6,14 20 Jumlah Pertanyaan 20 Total Semua
Pertanyaan 50 Validitas dan Reabilitas Instrumen Validitas Instrumen Uji validitas
adalah apa yang seharusnya diukur, sebuah instrument dikatakan valid apabila
instrument mampu mengukur sesuatu yang seharusmya diukur menurut situasi dan
kondisi tertentu (Setiadi, 2013).

Menurut Sugiyono (2017) uji validitas adalah pengujian yang menunjukan derajat
ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang
dikumpulkan oleh peneliti. Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dilakukan
dengan cara melakukan korelasi antara skor masing-masing variabel dengan skor
totalnya. Suatu kuesioner dikatakan valid bila skor variabel tersebut berkorelasi secara
signifikan dengan skor totalnya dan menggunakan rumus Korelasi Pearson Product
Moment ( Hidayat, 2014 ) Keputusan uji menggunakan tabel item total statistik kolom
“corrected item total”: Bila r hitung lebih besar dari r tabel Ho ditolak artinya variabel
valid. Bila r hitung lebih kecil dari r tabel Ho gagal ditolak, artinya variabel tidak valid.

Menurut Hidayat (2014) apabila valid maka indeks korelasi (r) sebagai berikut : 0,800 -
1,000 : Sangat tinggi 0,600 - 0,799 : Tinggi 0,400 - 0,599 : Cukup tinggi 0,200 - 0,399 :
Rendah 0,000 - 0,199 : Sangat rendah ( tidak valid ) Dalam penelitian ini, perhitungan
validasi instrument dilakukan dengan berbasis komputer. Uji validasi dilakukan di
perkumpulan rohani kristen SMAN 110 Jakarta dengan 20 responden.

Berdasarkan hasil uji validasi pertanyaan variabel tentang aktivitas keagamaan,


pendidikan seksual dan standar perilaku seksual remaja. Didapatkan r hitung lebih besar
dari r tabel dan dinyatakan valid. Reabilitas Instrumen Reabilitas adalah suatu ukuran
yang menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan
pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dan dengan alat ukur yang
sama (Sutanto, 2018).

Menurut Setiadi (2013) reabilitas adalah suatu kesamaan hasil apabila pengukuran
dilaksanakan oleh orang yang berbeda ataupun dilaksanakan pada waktu yang berbeda.
Pengukuran uji reabilitas melalui Cronbach’s Alpha. Jika Cronbach’s Alpha lebih besar
dari r table maka dapat dikatakan instrumen tersebut reabil. Tingkat realibilitas
Cronbach’s Alpha diukur berdasarkan skala alpha O sampai dengan I.

Jika skala alpha tersebut dikelompokkan kedalam 5 kelas dengan range yang sama,
maka ukuran kemantapan alpha dapat dipresentasikan (Hidayat, 2014). Seperti tabel
berikut : Alpha Tingkat Reliabilitas 0,00 s.d 0,20 >0,20 s.d 0,40 >0,40 s.d 0,60 >0,60 s.d
0,80 >0,80 s.d 1,00 Kurang Reliable Angka Reliable Cukup Reliable Reliable Sangat
Reliable Suatu instrumen dinyatakan reliable, bila koefisien reabilitas minimal 0,60
berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat diketahui bahwa suatu instrument
dinyatakan reliabel jika nilai alpha 0,60 sedangkan suatu instrument dinyatakan tidak
reliable apabila nilai alpha dibawah 0,60 (Sugiyono, 2000). Berdasarkan hasil uji reabilitas
kuesioner pada setiap pertanyaan dikatakan reliabel karena nila Cronbach Alpha > 0,60.

Prosedur Pengumpulan Data Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data
primer. Data primer adalah sumber data yang diperoleh langsung dari sumber yang
dimasukkan dalam kuesioner peneliti. Langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam
mengambil data sebagai berikut. Mengajukan ijin penelitian kepada Kepala SMAN 15
Jakarta.

Setelah surat ijin keluar, peneliti melakukan studi pendahuluan berupa wawancara ke
beberapa remaja, wawancara terhadap guru bimbingan konseling. Melanjutkan dengan
uji validitas di perkumpulan rohani kristen SMAN 110 Jakarta dengan 20 responden dan
didapatkan hasil data valid pada setiap kuesioner. Menyebarkan kuesioner yang sudah
valid ke perkumpulan rohani kristen di SMAN 15 Jakarta dengan 80 responden.

Menerima surat balasan bahwa peneliti telah selesai melakukan penelitian di institusi
tersebut dan siap mengolah data. Pengolahan Data Pengolahan data merupakan salah
satu bagian rangkaian kegiatan setelah pengumpulan data. Menurut (Notoatmodjo,
2010) terdapat 4 langkah yang dilakukan peneliti yaitu : Editing Editing adalah upaya
memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat
dilakukan setelah pengumpulan data terkumpul semua.

Setelah memperoleh data, peneliti melakukan editing dengan mengecek lengkap atau
tidaknya data, apakah hasilnya dapat dibaca sehingga dapat dilakukan proses
selanjutnya. Editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isi dari
kuisioner yang telah diisi oleh responden. Melakukan pengecekan kuesioner dengan
memeriksa data-data yang diisi oleh subjek.
Coding Coding adalah pemberian kode pada data untuk mempermudah pengolahan
data, semua variabel diberi kode dengan kata lain coding adalah mengubah data
berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. Setelah data selesai
proses editing, peneliti mempermudah proses pengolahan data dengan menggunakan
pengkodeaan atau merubah data berbentuk huruf menjadi angka.

Entry Data Peneliti memasukkan semua data penelitian yang sudah dilakukan metode
coding ke dalam program komputer SPSS. Peneliti memasukkan data ke dalam program
SPSS dengan memasukkan (entry) data yang akan di analisis, dengan cara klik variabel
view (terletak disudut kiri bawah jendela editor) terlebih dahulu. Selanjutnya mulai
membuat variabel dengan mengetik nama variabel.

Cleaning Semua data sudah selesai dimasukan peneliti melakukan pemeriksaan kembali
untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan kode, ketidaklengkap data,
kemudian dilakukan pembetulan. Setelah pembersihan data selesai selanjutnya
dilakukan proses analisis data. Analisis Data Data dan informasi yang diperoleh dari
proses pengumpulan data selanjutnya dianalisis dengan menggunakan prosedur yang
tepat sesuai dengan jenis data dan rancangan yang telah dirumuskan dalam desain
penelitian.

Taylor mendefinisikan analisis data sebagai proses yang memerinci usaha secara formal
untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis seperti yang disarankan dan
sebagai usaha untuk memberikan bantuan dan tema pada hipotesis. Teknik analisis data
dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisis terhadap data dengan tujuan
mengolah data tersebut untuk menjawab rumusan masalah (Sujarweni, 2014).

Menurut Notoadmojo (2012) analisis data suatu penelitian biasanya melalui bertahap,
antara lain : Analisis Univariat Penelitian analisis univariat adalah analisa yang dilakukan
untuk menganalisis setiap variabel dari hasil penelitian. Analisis Univariat berfungsi
untuk menjelaskan dan mendeskripsikan karakteristik disetiap variabel penelitian.

Di dalam penelitian ini, analisis univariat dilakukan untuk menunjukkan hubungan antara
aktivitas keagamaan, pendidikan seksual dengan standar perilaku seksual remaja di
perkumpulan rohani kristen SMAN 15 Jakarta dan disajikan dalam bentuk tabel. Analisis
Bivariat Analisis Bivariat digunakan untuk mengetahui adanya suatu hubungan
pengaruh terhadap 2 variabel independen dan 1 variabel dependen.

Analisis bivariat di dalam penelitian ini menggunakan uji Chi Kuadrat (X2). Uji Chi
Kuadrat yang digunakkan untuk menguji signifikasi dua variabel. Analisis ini bertujuan
untuk melihat hubungan antara 2 variabel yaitu independen dan dependen antara
hubungan antara aktivitas keagamaan, pendidikan seksual dengan standar perilaku
seksual remaja di perkumpulan rohani kristen SMAN 15 Jakarta. Perhitungan Chi Square.

?? 2= ?( ??0-??h ) 2 ??h Uji signifikan dilakukan dengan menggunakan batas kemaknaan


alpha (0,05) dan Confidence Interval (Tingkat Kepercayaan) 95% dengan ketentuan bila :
Bila p value = a Bila p value < 0,05 berarti Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada
hubungan antara aktivitas keagamaan, pendidikan seksual dan standar perilaku seksual
remaja di perkumpulan rohani kristen SMAN 15 Jakarta.

Bila p value = a Bila p value > 0,05 berarti Ho diterima dan Ha ditolak artinya tidak ada
ada hubungan antara aktivitas keagamaan, pendidikan seksual dan standar perilaku
seksual remaja di perkumpulan rohani kristen SMAN 15 Jakarta. Jadual Kegiatan
Penelitian No Kegiatan Bulan Sept Okt Nov Des Jan Feb Penyusunan Proposal
Sidang Proposal Penelitian 3. Analisa Data 4. Penyusunan Skripsi 5.

Ujian Skripsi BAB V HASIL PENELITIAN Hasil penelitian hubungan antara aktivitas
keagamaan, pendidikan seksual dengan standar perilaku seksual remaja di perkumpulan
rohani kristen SMAN 15 Jakarta. Penelitian ini dimulai tanggal 18 Desember 2019
sampai tanggal 8 Desember 2020 dengan jumlah responden 80 orang. Penelitian ini
dilaksanakan dengan memberikan penjelasan dan berdiskusi.

Hasil penelitian ini meliputi analisis univariat dan analisis bivariat yang disajikan dalam
bentuk tabel distribusi. Analisis univariat meliputi karakteristik responden seperti kelas,
umur dan jenis kelamin. Sedangkan dalam variabel penelitian yaitu aktivitas keagamaan,
pendidikan seksual dan standar perilaku seksual remaja.

Analisis bivariat tentang hubungan antara aktivitas keagamaan, pendidikan seksual dan
standar perilaku seksual remaja di perkumpulan rohani kristen SMAN 15 Jakarta.
Gambaran Umum Lokasi Penelitian SMAN 15 Jakarta merupakan sekolah menengah
atas yang terletak di Jl. Agung Utara STS No:3 Rt: 004 / Rw: 018 Sunter Agung Tg Priok
Jakarta Utara.

Visi dari SMAN 15 Jakarta yaitu unggul dan mampu bersaing dalam bidang iptek yang
berlandaskan imtek dan budi pekerti, serta berwawasan budaya Indonesia. Misi dari
SMAN 15 Jakarta menyiapkan peserta didik yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, membina kemampuan fisik, membangun hubungan yang baik antara warga
sekolah, menyiapkan sarana penunjang untuk meningkatkan kualitas pembelajaran,
mewujudkan
lingkungan sekolah yang tertib dan mengikutsertakan peserta didik dalam kompetisi
nasional. Hasil Analisis Univariat Karakteristik Responden Karakteristik remaja di
perkumpulan rohani kristen SMAN 15 Jakarta meliputi kelas, umur dan jenis kelamin.

Di analisis menggunakan distribusi frekuensi. Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden


berdasarkan umur di SMAN 15 Jakarta. Umur Frekuensi (f) Persent (%) 14-16 Tahun 64
80 17-18 Tahun 16 20 Total 80 100 Sumber: Data Primer 2020 Hasil penelitian
menunjukkan responden umur 14 tahun sampai 16 tahun sebanyak 64 orang (80%),
umur 17 tahun sampai 18 tahun sebanyak 16 orang (20%). Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan jenis kelamin di SMAN 15 Jakarta Jenis


Kelamin Frekuensi (f) Persent (%) Laki-laki 41 51 Perempuan 39 48 Total 80 100
Sumber: Data Primer 2020 Hasil penelitian menunjukkan responden dengan jenis
kelamin laki-laki sebanyak 41 orang (51,2%), jenis kelamin perempuan sebanyak 39
orang sebanyak (48,8%). Tabel 5.3.

Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan kelas di SMAN 15 Jakarta Kelas Frekuensi


(f) Persent (%) X 30 37 XI 29 36 XII 21 26 Total 80 100 Sumber: Data Primer 2019 Hasil
penelitian menunjukan responden dengan kelas 10 sebanyak 30 orang (37,5%), kelas 11
sebanyak 29 orang (36,2%) dan kelas 12 sebanyak 21 orang (26,2%). Variabel Penelitian
Aktivitas Keagamaan Tabel 5.4

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Aktivitas Keagamaan SMAN 15 Jakarta


Aktivitas Keagamaan Frekuensi (f) Persent(%) Baik 58 72 Kurang Baik 22 27 Total 80
100 Sumber: Data Primer 2020 Hasil penelitian menunjukkan keseluruhan responden
yaitu sebanyak 80 orang (100,0%) dengan kategori aktivitas keagamaan baik sebanyak
58 orang (72,5%) dan aktivitas keagamaan kurang baik sebanyak 22 orang (27,5%).
Pendidikan Seksual Tabel 5.5

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Seksual SMAN 15 Jakarta


Pendidikan Seksual Frekuensi (f) Persent(%) Baik 50 62 Kurang Baik 30 37 Total 80 100
Sumber: Data Primer 2020 Hasil penelitian menunjukkan keseluruhan responden yaitu
sebanyak 80 orang (100,0%) dengan kategori pendidikan seksual baik 50 orang (62,5%)
dan pendidikan seksual kurang baik 30 orang 37,5%). Standar Perilaku Seksual Remaja
Tabel 5.6

Distribusi Frekuensi Responden Standar Perilaku Seksual Remaja SMAN 15 Jakarta


Standar Perilaku Seksual Remaja Frekuensi (f) Persent(%) Ringan 47 58 Berat 33 41
Total 80 100 Sumber: Data Primer 2020 Hasil penelitian menunjukkan keseluruhan
responden yaitu sebanyak 80 orang (100,0%) dengan kategori standar perilaku seksual
remaja dengan kategori standar perilaku seksual remaja ringan sebanyak 47 orang
(58,8%), dan standar perilaku seksual remaja berat sebanyak 33 orang (41,2%) Hasil
Analisis Bivariat Berikut ini merupakan hasil dari analisis data yang telah dilakukan untuk
mengetahui hubungan antara aktivitas keagamaan, pendidikan seksual dan standar
perilaku seksual remaja SMAN 15 Jakarta.

Analisis bivariat yang dilakukan dengan menggunakan uji Chi-Square dimana uji ini
dilakukan untuk menghubungkan variabel independen dengan variabel dependen
dengan tingkat kemaknaan alpha 0,005% Tabel 5.7 Hubungan Antara Aktivitas
Keagamaan dengan Standar Perilaku Seksual Remaja Variabel Standar Perilaku Seksual
Remaja Total P Value Aktivitas Keagamaan Ringan Berat N % N % N % Baik 42 52
16 20 58 72 0,000 Kurang Baik 5 6 17 21 22 27 Total 47 58 33 41 80 100 Sumber: Data
Primer 2020 Berdasarkan tabel 5.5 merupakan hasil analisis hubungan antara aktivitas
keagamaan dengan standar perilaku seksual remaja di SMAN 15 Jakarta.

Mengambarkan bahwa dari 80 responden sebagian besar aktivitas keagamaan baik


sebanyak 58 orang (72%), dengan standar perilaku seksual remaja ringan sebanyak 42
orang (52%) dan standar perilaku seksual remaja berat sebanyak 16 orang (20%).
Aktivitas Keagamaan kurang baik sebanyak 22 orang (27%), dengan standar perilaku
seksual remaja ringan sebanyak 5 orang (6%) dan standar perilaku seksual remaja berat
sebanyak 17 orang (21%). Hasil uji Chi Square diperoleh nilai value 16.248a dan nilai
0.000 (p<0.05) secara statistik ada hubungan antara aktivitas keagamaan dengan
standar perilaku seksual remaja di perkumpulan rohani Kristen SMAN 15 Jakarta. Tabel
5.8.

Hubungan Pendidikan Seksual dengan Standar Perilaku Seksual Remaja Variabel


Standar Perilaku Seksual Remaja Total P Value Pendidikan Seksual Ringan Berat N %
N % N % Baik 39 48 11 13 50 62 0,000 Kurang Baik 8 10 22 27 30 37 Total 47 58 33
41 80 100 Sumber: Data Primer 2020 Berdasarkan tabel 5.6 merupakan hasil analisis
hubungan antara pendidikan seksual dengan standar perilaku seksual remaja di SMAN
15 Jakarta.

Mengambarkan bahwa dari 80 responden sebagian besar pendidikan seksual baik


sebanyak 50 orang (62%), dengan standar perilaku seksual remaja ringan sebanyak 39
orang (48%) dan standar perilaku seksual remaja berat sebanyak 11 orang (13%).
Pendidikan seksual kurang baik sebanyak 30 orang (37%), dengan standar perilaku
seksual remaja ringan sebanyak 8 orang (10%) dan standar perilaku seksual remaja berat
sebanyak 22 orang (27%).. Hasil uji Chi Square diperoleh nilai value 20,388a dan nilai
0.000 (p<0.05) secara statistik ada hubungan pendidikan seksual dengan standar
perilaku seksual remaja di perkumpulan rohani Kristen SMAN 15 Jakarta.
BAB VI PEMBAHASAN PENELITIAN Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara aktivitas keagamaan, pendidikan seksual dengan standar
perilaku seksual remaja di perkumpulan rohani kristen SMAN 15 Jakarta. Pada bab ini
peneliti melakukan pembahasan pada hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu
mengenai hubungan antara aktivitas keagamaan, pendidikan seksual dengan standar
perilaku seksual remaja di perkumpulan rohani kristen SMAN 15 Jakarta.

Besar sampel penelitian berjumlah 80 pelajar yang bergabung di perkumpulan rohani


kristen SMAN 15 Jakarta. Analisis Univariat Karakteristik Responden Umur Hasil analisis
univariat karakteristik responden pada penelitia ini sebagian besar berumur 14-16 tahun
sebanyak 64 orang (80%). Sedangkan yang berumur 17-18 tahun sebanyak 16 orang
(20%). Berdasarkan umur tersebut di kategorikan menjadi Remaja Awal, Remaja Tengah
dan Remaja Akhir.

Fase Remaja Awal (12 sampai 15 tahun). Periode perubahan mulai dari masa anak-anak
dan menuju remaja muda dalam ilmu perilaku (Perry & Potter, 2010). Fase remaja awal
ini ditandai dengan kebutuhan menjalin hubungan dengan teman sejenis, kebutuhan
akan sahabat dalam bekerja sama melaksanakan
tugas dan menyelesaikan masalah. Fase remaja Tengah (15 sampai 18 tahun) lanjutan
dari fase remaja awal. Fase ini ketertarikan pada lawan jenis sudah muncul.

Sehingga remaja tengah mencari cara untuk memuaskan dorongan seksual. Masa
remaja tengah merupakan suatu fase konflik dengan orang yang lebih tua menjadi
meningkat, jiwa remaja ini telah mengalami hal tesebut, maka orang yang lebih tua
disekitar mereka perlu memahamkan remaja tengah tentang fungsi alat kelamin sebagai
alat reproduksi supaya remaja tengah dapat memperlakukan tubuhnya lebih bijak dan
lebih bertanggung jawab (Perry & Potter, 2010).

Fase Remaja Akhir (18 sampai 21 tahun) merupakan periode dengan ciri khas aktivitas
seksual yang sudah terpolakan yang didapatkan dari ajaran dibangku sekolah dan dari
orang tua (Perry & Potter, 2010). Menurut penelitian Anna Salisa (2010). Perilaku seksual
di kalangan remaja dilakukan dengan berbagai tindakan atau perilaku seksual beresiko
yang terdiri atas tahapan-tahapan tertentu yaitu dimulai dari berpegangan tangan, cium
kering, cium basah, berpelukan, memegang atau meraba bagian sensitif, petting, oral
sex, dan bersenggama (sexual intercourse).

Perilaku seksual pada remaja ini pada akhirnya dapat mengakibatkan berbagai dampak
yang merugikan remaja itu sendiri. Menurut asumsi peneliti, usia remaja biasanya labil
dan masih banyak pertimbangan yang penting dalam hidupnya. Salah satunya
berhubungan dengan seks. Oleh karena itu usia sangat berpengaruh terhadap perilaku
seksual.

Dalam usia remaja muda untuk melakukan aktivitas keagamaan masih dalam motivasi
orang lain beda dengan hal nya remaja tengah dan remaja akhir yang memiliki motivasi
untuk melakukan aktivitas keagamaan dari diri sendiri. Jenis Kelamin Hasil univariat pada
penelitian ini responden dengan jenis kelamin terbanyak yaitu laki-laki 41 orang (51%),
sedangkan responden dengan jenis kelamin perempuan hanya 39 orang (48%). Jenis
kelamin merupakan suatu perbedaan fisiologis bawaan lahir yang dapat ditandai
dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan.

Pada laki-laki Penis dan buah zakar mulai membesar. Pada fase awal pubertas pria,
skrotum akan melebar dan mengakibatkan perasaan seperti menggembung. Penis mulai
memanjang secara cepat sedangkan diameternya tampak hanya bertambah sedikit.
Setahun sesudah pertumbuhan penis, remaja laki-laki umumnya akan mengalami
ejakulasi pertamanya. Mengalami mimpi basah.

Mimpi basah umumnya diawali pada masa menjelang dewasa. Saat itu tubuh pria mulai
memproduksi hormon testosteron yang akan memproduksi sperma. Meningkatnya
hormon LH dan hormon FSH atau yang disebut juga dengan hormon gonadotropin. Di
masa ini perempuan mengalami pubertas yang cepat dari laki-laki. Menurut Azinar
(2013) menjelaskan bahwa laki-laki yang telah berada pada usia remaja menunjukkan
peningkatan perilaku seksual yang beresiko dibandingkan perempuan, dimana salah
satu faktor yang melatarbelakangi hal tersebut adalah mudahnya akses pornografi
diduni maya Azinar (2013), kembali menegaskan melalui hasil penelitian nya dimana
perempuan memiliki perilaku seksual pranikah yang lebih rendah didukung dengan hasil
paparan pornografi yang lebih rendah dibandingkan dengan laki-laki.

Menurut asumsi peneliti, laki-laki cenderung memiliki hasrat seksual lebih tinggi
dibandingkan perempuan. Dalam proses pengambilan keputusan mayoritas laki-laki
lebih berperan dalam mengambil keputusan untuk melakukan hubungan seksual
daripada perempuan. Maupun untuk pengalihan hasrat seksualnya dan dalam agama
kristen untuk laki-laki perempuan sama-sama meiliki hak untuk menjalankan aktivitas
keagamaan.

Kelas Hasil uji analisis statistik responden pada penelitian ini kelas 10 sebanyak 30 orang
(37,5%), kelas 11 sebanyak 29 orang (36,2%) dan kelas 12 sebanyak 21 orang (26,2%).
Pada penelitian ini responden terbanyak dari kelas 10 dengan total responden sebanyak
30 orang (37,5%). Variabel Penelitian Aktivitas Keagamaan Hasil penelitian menunjukkan
keseluruhan responden yaitu sebanyak 80 orang (100,0%) dengan kategori aktivitas
keagamaan baik sebanyak 58 orang (72,5%) dan aktivitas keagamaan kurang baik
sebanyak 22 orang (27,5%).

Aktivitas keagamaan yang sejati akan menghasilkan manusia yang tahu bagaimana
menggunakan akal dan emosi, selama kehidupan sesuai dengan kehendak Tuhan.
Semakin tinggi aktivitas keagamaan seseorang maka seharusnya semakin jauh
seseorang tersebut dari kehidupan sekuler. Tokoh keagamaan Lawrence (2010)
menyatakan bahwa keagamaan seseorang tidak terpisahkan dari relasi manusia dengan
Allah.

Penelitian yang dilakukan ketika keagamaan seseorang baik maka ia akan mempunyai
keimanan dan ketaqwaan yang kuat pula dalam mengendalikan keinginan - keinginan
yang bertentangan dengan norma-norma agama (Hardy & Raffaelli, 2003). Menurut
analisis penelitian oleh Linda Surya tahun 2017. Terdapat beberapa hal yang bisa saja
menjadi permasalahan dalam keagamaan yaitu keyakinan beragama, pelaksanaan ajaran
agama dan keinginan untuk mempelajari agama.

Dalam hal ini keinginan untuk mempelajari agama, seseorang harus memiliki dorongan
yang berasal dari dalam diri sendiri. Sulitnya menemukan motivasi yang berasal dari diri
sendiri membuat faktor eksternal, agama menjadi pengaruh dalam berhubungan
seksual. Menurut asumsi peneliti jika seseorang memiliki tingkat keagamaan yang tinggi
akan memandang agamanya sebagai tujuan hidup, sehingga ia berusaha mengikuti
ajaran agamanya dalam perilaku sehari-hari.

Hal ini berarti bahwa keagamaan yang ada salam dirinya memiiliki batas yang kuat
sehingga dorongan seksual berupa penyaluran hasrat seksual tidak dapat menembus
wilayah keagamaan yang ada dalam dirinya. Kemudian jika seseorang yang memiliki
tingkat keagamaan yang rendah tidak mengikuti aktivitas keagamaan dengan baik
sehingga dapat saja perilaku tidak sesuai dengan ajaran agama.

Orang seperti ini memiliki keagamaan yang rapuh sehingga dengan mudah dapat
ditembus oleh daya atau kekuatan yang ada pada wilayah seksual yang melangar
norma. Pendidikan Seksual Hasil penelitian menunjukkan keseluruhan responden yaitu
sebanyak 80 orang (100,0%) dengan kategori pendidikan seksual baik 50 orang (62,5%)
dan pendidikan seksual kurang baik 30 orang 37,5%).

Pendidikan seksual yang bertujuan memberikan pemahaman terkait human sexuality


dan menyiapkan pembentukan manusia dalam menghadapi kehidupan dimasa
mendatang sehingga paham, dan mampu berfikir logis tentang konsekuensi dari sikap
dan perilaku seksual (Rohman,2012). Hasil penelitian ini telah menganulir hasil
penelitian Widjanarko (2005) pada remaja SMA yang ada di Kabupaten Kudus yang
menunjukkan kesemua remaja mengaku bahwa mereka mengetahui perkembangan
seksual awalnya dari diri sendiri, peran orang tua juga sudah memberikan andil dalam
menginformasikan perkembangan seksual, begitu juga dengan peran para pendidik di
sekolah dan semua media dalam masa kini.

Hasil penelitian tentang penelitian ini, menyebutkan bahwa remaja tidak dapat
dipisahkan dari kelompok teman sebaya mereka. Kelompok teman sebaya bisa
berfungsi sebagai pengganti lingkungan keluarga karena remaja merasa lebih bisa
diterima dan dimengerti. Tidak mengherankan ternyata hasil penelitian ini ditemukan
data bahwa para responden secara menyeluruh membicarakan topik tentang seksualitas
dengan teman mereka.

Bukanlah hal yang salah bila remaja bergaul dengan teman sebaya, selama teman-
teman mereka bisa memberikan konstribusi yang positif bagi perkembangan remaja.
Hanya saja hal tersebut cenderung akan terjadi suatu masalah apabila seseorang remaja
berinteraksi dengan teman sebaya yang memiliki pola hidup bebas dan kurang
mendapat pengawasan orang tua.
Standar Perilaku Seksual Remaja Hasil penelitian menunjukkan keseluruhan responden
yaitu sebanyak 80 orang (100,0%) dengan kategori standar perilaku seksual remaja
dengan kategori standar perilaku seksual remaja ringan sebanyak 47 orang (58,8%), dan
standar perilaku seksual remaja berat sebanyak 33 orang (41,2%). Standar Perilaku
Seksual adalah kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi dorongan seksual atau
kegiatan mendapatkan kesenangan organ kelamin melalui berbagai perilaku (Martopo,
2000).

Dapat disimpulkan standar perilaku seksual adalah ukuran yang dipakai sebagai patokan
dalam mengukur segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual (Simkin ,2010).
Dalam hasil penelitian yang dilakukan Pramita Agnes tahun 2006. Dengan konstribusi
efektif sikap remaja terhadap standar perilaku seksual ditinjau dari tingkat penalaran
moral remaja, perkembangan moral saja tidak dapat dijadikan sebagai satu-satunya alat
untuk memprediksi sikap remaja terhadap hubungan seks bebas, pola asuh dalam
keluarga, pergaulan di luar rumah dan bergabung dengan anggota sebaya yang sering
kali mempunyai norma buat diri sendiri, ataupun norma orang tua yang lebih
menekankan pada norma-norma yang ada di masyarakat dan norma agama, sehingga
sikap mereka juga dipengaruhi oleh hal itu.

Menurut asumsi peneliti, keinginan yang kuat mungkin baik ataupun jelek, tergantung
pada obyek dari keinginan tersebut dan motivasi yang terkandung dari iman. Tuhan
menciptakan hati manusia dengan kapasitas untuk bergairah dan menginginkan
sesuatu. Konsep nafsu seringkali diasosiasikan dengan keinginan bergairah akan sesuatu
yang dilarang oleh Tuhan.

Keinginan yang salah menjangkit setiap orang, hanya ketika hati kita berdedikasi kepada
kemuliaan Tuhan baru dapatlah kita mengatasi keinginan dan perilaku seksual tersebut.
Analisis Bivariat Hasil penelitian ini melibatkan 80 responden menggunakan uji Chi-
Square dimana uji ini dilakukan untuk menghubungkan dua variabel independen
dengan variabel dependen dengan tingkat kemaknaan alpha 0,005%.

Pada kedua hasil uji Chi Square didapatakan hubungan antara aktivitas keagamaan dan
standar perilaku seksual remaja, hubungan pendidikan seksual dan standar perilaku
seksual remaja menunjukan p value 0,000 (< 0,05) sehingga mendapat kesimpulan Ho
ditolak yang berarti dikedua hasil uji chi square tersebut ada hubungan antara aktivitas
keagamaan, pendidikan seksual dengan standar perilaku seksual remaja di perkumpulan
rohani kristen SMAN 15 Jakarta.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ayu Khairunnisa
(2013) menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara religiusitas dan perilaku seksual
pada remaja di MAN 1 Samarinda(F = 3.251, R2 = 0.066, dan p = 0.043. Menunjukkan
bahwa hipotesis penelitian ini diterima. Sementara nilai signifikasi yang < 0.05
menjelaskan bahwa hubungan yang ada antara religiusitas denga perilaku seksual
adalah signifikan.

Keagamaan ditunjukkan melalui aktivitas keagamaan, seperti menjalankan nilai-nilai


agama dan menghindari perilaku-perilaku yang dilarang oleh ajaran agama. Perilaku
yang diatur oleh tuntutan agama akan mengarahkan seseorang dalam mengendalikan
dirinya. Keagamaan memiliki peranan yang sangat kuat terhadap kehidupan seseorang,
sebab didalamnya telah terkandung berbagai dimensi kehidupan manusia.

Dimensi ini diantaranya dimensi pengamalan yang memuat berbagai hal tentang
konsekuensi akibat keyakinan, aktivitas keagamaan, pengalaman dan pengetahuan
tentang agama yang dianut. Menurut asumsi peneliti bahwa pada remaja, perilaku
seksual termotivasi oleh rasa cinta dengan dominasi perasaan kedekatan yang tinggi
terhadap pasangannya, tanpa disertai komitmen yang jelas atau karena pengaruh
kelompok.

Dimana remaja tersebut ingin menjadi bagian dari kelompoknya dengan mengikuti
kebiasaan-kebiasaan yang telah dianut oleh kelompoknya. Dalam hal ini kelompoknya
telah melakukan perilaku seksual. Pada masa remaja kedekatan dengan teman sebaya
sangat tinggi karena selain ikatan teman sebaya, pengaruh media masa, bahkan faktor
orang tua sendiri (Sarwono, 2011).

Akibat globalisasi pandangan remaja terhadap perilaku seksual mengalami pergeseran.


Globalisasi peradaban telah mengakibatkan terbentuknya gaya hidup, terutama pada
kaum remaja yang sangat rawan terhadap berbagai perubahan dan pengaruh yang
datang dari luar. Sehubungan dengan maraknya perilaku seksual yang melanda dunia
remaja di era ini.

Dapat disimpulkan bahwa aktivitas keagamaan, pendidikan seksual dapat membantu


remaja untuk lebih melihat kembali standar perilaku seksual remaja. Sehingga remaja
dapat terhindar dari tingkah laku negatif yang tidak sesuai dengan norma sosial.
Keterbatasan Penelitian Keterbatasan Responden Pengambilan data dilakukan di SMAN
15 Jakarta yang menyebabkan adanya kemungkinan responden merasa takut dalam
mengungkapkan kejujurannya. Mengatasi hal tersebut peneliti selalu menjelaskan
kepada responden bahwa responden hanya mencantumkan inisial nya saja.

Pada lembar kuesioner yang diberikan oleh peneliti tidak menuntut kemungkinan
responden mengisi jawaban yang berdampak baik untuk menganalisa data dilakukan
oleh peneliti sendiri sehingga kemungkinan kecil terjadi kesalahan pengambilan data.
Keterbatasan Data Pengumpula data menggunakan kuesioner mempunyai dampak
yang sangat subjektif sehingga kebenaran data tergantung dari kejujuran responden
mengisi kueisioner. Selain itu juga terjadi kesalahpahaman responden tentang isi
peryataan kuesioner.

Untuk mengatasi hal tersebut peneliti memberikan kesempakatan bagi responden untuk
bertanya jika kurang faham dalam pernyataan kuesioner. Keterbatasan Waktu
Responden yang diteliti merupakan para pelajar sekolah menengah atas, hal ini
menyebabkan waktu yang sedikit dibatasi oleh jam proses belajar dan mengajar.

Untuk mengatasi hal tersebut peneliti melakukan bina hubungan saling percaya saat
bertemu dengan responden dan peneliti melakukan beberapa kali kunjungan terhadap
para remaja di perkumpulan rohani kristen SMAN 15 Jakarta. BAB VII KESIMPULAN DAN
SARAN Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dari hasil penelitian mengenai hubungan
antara aktivitas keagamaan, pendidikan seksual dengan standar perilaku seksual remaja
di perkumpulan rohani kristen SMAN 15 Jakarta dengan jumlah responden sebanyak 80
orang didapatkan: Aktivitas keagamaan di perkumpulan rohani Kristen SMAN 15 Jakarta
dinyatakan baik Pendidikan seksual di perkumpulan rohani Kristen SMAN 15 Jakarta
dinyatakan baik.

Standar perilaku seksual remaja di perkumpulan rohani Kristen SMAN 15 Jakarta


dinyatakan ringan. Dengan nilai value 16.248a dan nilai 0.000 (p<0.05) dan nilai value
20,388a dan nilai 0.000 (p<0.05). Dari dua hasil uji chi square diartikan ada hubungan
antara aktivitas keagamaan, pendidikan seksual dengan standar perilaku seksual remaja
di perkumpulan rohani Kristen SMAN 15 Jakarta.

Saran Mempertimbangkan hasil penelitian tentang hubungan antara aktivitas


keagamaan, pendidikan seksual dengan standar perilaku seksual remaja di SMAN 15
Jakarta, maka perlu kiranya:
Bagi SMAN 15 Jakarta Pembimbing rohani dan pembimbing konseling di SMAN 15
Jakarta untuk dapat mengembangkan pendidikan seksual yang berhubungan dengan
standar perilaku seksual remaja dan keagamaan.

Bagi remaja di perkumpulan rohani Kristen SMAN 15 Jakarta lebih dapat mengambil
informasi tentang standar perilaku seksual yang seusia dengan perkembangan dan lebih
dapat mempertanggung jawabkan melakukan perilaku seksual sesuai dengan agama.
Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan dari penelitian ini dapat menambah informasi dan
sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya dan diharapkan kepada peneliti
berikutnya bisa mengembangkan penelitian ini sesuai perkembangan zaman dan
keagamaan yang berlaku. Pendidikan dan Perkembangan Ilmu Keperawatan.

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi instansi pelayanan keperawatan dalam


meningkatkan pemberian pendidikan seksual kesetiap sekolah-sekolah. Institusi kampus
agar lebih memperbanyak sumber bacaan tentang perkembangan remaja, pemberian
pendidikan seksual yang tepat ke remaja dan buku keagamaan. DAFTAR PUSTAKA
Patricia Potter & Anne Perry. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC. E. Nurdin.
2011. Tumbuh Kembang Perilaku Manusia. Jakarta: EGC. Abdul.

2005. Puber Tanpa Masalah. Bandung: Pustaka Hidayat. A. F. Saifuddin & I. M. Hidayana.
1999. Seksualitas Remaja. Jakarta: Pustaka. Ali Muhammad. 2008. Psikologi Remaja.
Jakarta : Bumi Akasara. Anthoni Daniel. 2006. Kekudusan Seks. Yogyakarta : Andi Offset.
Comaria Nurul. 2012. Pendidikan Seks Untuk Anak Dari Balita Hingga Dewasa. Solo:
Aqwam Jembatan Ilmu. Depdikbud. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai
Pustaka.

Dianawati Anjen. 2003. Pendidikan dan Seks Untuk Remaja. Jakarta : Kawan Pustaka.
Desmita. 2006. Psikologi Perkembangan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Dianawati,Anjen. 2003. Pendidikan dan Seks Untuk Remaja. Jakarta: Kawan Pustaka.
Emmrink, Peggy. 2015. A Scale For The Assessment Of Sexual Standards Among Youth
Psychometric Properties. Utrecht University. Faswita, Wirda. 2017. Hubungan Pendidikan
Seks Dengan Perilaku Seksual Pada Remaja Putri Di SMAN 4 Binjai. Akademi
Keperawatan Sehat Binjai.

Firmiana, Masni Erika. 2012. Ketimpangan Relijiusitas Dengan Perilaku: Hubungan


Religiusitas Dengan Perilaku Seksual Pra Nikah Remaja. Fakultas Psikologi dan
Pendidikan Universitas Al Azhar Indonesia. Fictori Michel. 2008. Sejarah Seksualitas.
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. G. D. Singgih. 1983. Psikologi Perkembangan Anak Dan
Remaja. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia. Gunawan Irwan & Siti. 2015. Alat Analisis Data.
Jakarta: CV Andi Offset. Gilang Harianto. 2017.
Teologi Pendalaman Agama Kristen. Yogyakarta: Andi Offset. Hartinah Siti. 2011.
Pengembangan Peserta Didik. Bandung: Refika Aditama. Hadi Abdul. 2005. Puber Tanpa
Masalah. Bandung: Pustaka Hidayat. Haqim Luqman. 2014. Fenomena Pacaran Dunia
Remaja. Pekanbaru: Zanafa Publish Hillary Anne. 2008. Seksualitas Pemberian Allah.
Jakarta: PT BPK Gunung Mulia. Jemmott, Loretta. 2019.

Effects Of Church Based Parent Child Abstinence Only Interventions On Adolescents


Sexual Behaviours. College Of Nursing And Health Professions. Kusnadi Fuad. 2000.
Sensai Remaja Di Masa Puber. Jakarta : Kolam Mulia. Nursalam. 2008. Konsep Dan
Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Nursalam
& Siti Pariani. 2000. Pendekatan Praktis Metodologi Riset . Jakarta: PT Agung Seto.
Rinjani Joane Carrette. 2018. Agama, Seksualitas Dan Kebudayaan.

Yogyakarta: Jalasutra. Sanford Laboritz, & Hagedorn Robert. 1982. Metode Riset Sosial.
Jakarta: Erlangga. Sutrisno Hadi. 2003. Metode Penelitian. Yogyakarta: CV. Andi. Syamsu
Yusuf. 2014. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Stefanus Supriyanto. 2013. Filsafat Ilmu. Jakarta: Prestasi Pustaka. Surya Lewis. 2001. Sex
For Christians. Jakarta: Nafri Gabriel. Sandjaja dan Hikmah Albertus. 2011. Panduan
Penelitian. Jakarta: Prestasi Pustakarya. Tjandra Andra.

2018. Metode Penelitian. Yogyakarta: Andi Offset. Tim Penyusun. 2014. Pendidikan
Agama Kristen. Jakarta: Indomedia. Ujam Jaenudin. 2012. Psikologi Kepribadian.
Bandung: Pustaka Setia.

INTERNET SOURCES:
-------------------------------------------------------------------------------------------
<1% - https://contohtesis.idtesis.com/daftar-tesis-lengkap-pdf.html/
<1% - http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1900/1/89415-
ROHMATIKA-FKIK.pdf
<1% - http://juliwi.com/published/E0302/Juliwi0302_32-43.pdf
<1% - http://www.organisasi.org/1970/01/arti-singkatan-skep-kepanjangan-dari-skep-
kamus-akronim-bahasa-indonesia.html
<1% - https://pt.scribd.com/doc/217906605/Hubungan-Antara-Kinerja-Petugas-
Kesehatan-Posyandu-Dengan-Tingkat-Kepuasan-Ibu-Balita-Pengguna-Posyandu-Di-
Desa-Telanak-Puskesmas-Wilayah-Kerja
<1% - https://www.scribd.com/document/383322885/ProfilUSU-pdf
<1% - http://journals.stikim.ac.id/ojs_new/index.php/jiki/article/download/151/120/
<1% - https://marlinazahna.blogspot.com/2014/04/skripsihubungan-antara-
pengetahun.html
<1% - https://bambangwahyudy.blogspot.com/2016/11/hubungan-antara-
pengetahuan-sikap.html
<1% - https://endahyulianingsi.blogspot.com/2014/10/pro-dan-kontra-pendidikan-
seks-remaja.html?_escaped_fragment_
<1% - https://www.suarakristen.com/2019/08/29/aktivitas-keagamaan-dan-rumah-
ibadah/
<1% - https://blasemarang.kemenag.go.id/journal/repository/AnalisaJuni-
Desembervol212014.pdf
<1% - http://a-research.upi.edu/abstraklist.php?export=html
<1% - https://id.123dok.com/document/eqo2r7y1-culture-shock-dalam-interaksi-
komunikasi-antarbudaya-pada-mahasiswa-asal-papua-di-usu-5.html
<1% - https://la-banara.blogspot.com/2012/06/teknik-pengambilan-sampel-
penelitian.html
<1% - https://lolipopsri.wordpress.com/
<1% -
http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/kesehatan/article/download/277%20%E2%80%
93%20286/pdf
<1% - https://contoh-contohskripsi.blogspot.com/2010/02/hubungan-antara-konsep-
diri-dengan.html
<1% - http://journal.ipb.ac.id/index.php/jikk/article/view/25057
<1% - https://paa2008.princeton.edu/papers/80628
<1% - https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4273893/
<1% - https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4711229/
<1% - https://classroom.synonym.com/the-effect-of-the-judaism-religion-on-everyday-
life-12087643.html
<1% - https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3705692/
<1% - https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6565529/
<1% - http://icee.event.upi.edu/file/download/Event_Book_ICEE_2019.pdf
<1% -
https://www.researchgate.net/post/Which_Statistical_analysis_can_be_done_on_convenie
nce_sample
<1% - https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3391607/
<1% - https://issuu.com/rcopeland42/docs/probability_and_statistics_for_engineers_2
<1% - https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3469017/
<1% - https://en.wikipedia.org/wiki/Sexual_behavior_of_American_adolescents
<1% - https://radhacandrabb.wordpress.com/2013/03/26/makalah-psikologi-
kepribadian-dan-teori-kepribadian/
<1% - https://gudangmakalah.blogspot.com/2009/06/judul-skripsi.html
<1% - http://digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-garindaput-1343-1-
karyatu-9.pdf
<1% - http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/26855/MUHAMMAD
%20REYSA-SELFSTIGMA%20PADA%20ODHA%20DI%20KOTA%20MAKASSAR-ILMU
%20KO.pdf?sequence=1
<1% - https://www.scribd.com/document/387189620/Kata-Pengantar
<1% - https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/55336/MjQ0MjIx/Pembuatan-
Media-Pembelajaran-Interaktif-Berbasis-Web-dengan-Menggunakan-Html5-pada-
Materi-Subnetting-Kelas-X-Tkj-Smk-Taruna-Kradenan-abstrak.pdf
<1% - https://text-id.123dok.com/document/lq5xlrz4-analisis-terhadap-larangan-
praktik-insider-trading-di-pasar-modal.html
<1% - https://id.123dok.com/document/lzgl9w2q-kesiapan-administratif-guru-dalam-
implementasi-kurikulum-2013-di-sman-3-tangerang-selatan-1.html
<1% - https://delapan.forumotion.com/t13-rohani-kristen-sman-8-jakarta
<1% - https://www.brilio.net/ngakak/11-foto-lucu-orang-kelewat-santai-di-segala-
situasi-ada-ada-saja-190313u.html
<1% - http://repository.wima.ac.id/8517/39/ABSTRAK.pdf
<1% - http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20299082-S1653-Gambaran%20tingkat.pdf
<1% - http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1668/POTRET
%20KEHIDUPAN%20SOSIAL-SUSANTI%20NIGSIH-SOSIOLOGI-FISIP.pdf
<1% - https://www.pesantrenvirtual.com/cara-membalas-budi-almarhum-orang-tua/
<1% - http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42187/2/SULTAN
%20ANDIHA%20SULAIMAN-FISIP.pdf
<1% - https://sumberkhotbah.blogspot.com/feeds/posts/default
<1% - http://etheses.uin-malang.ac.id/5949/1/13510163.pdf
<1% - http://digilib.uinsgd.ac.id/6922/3/3_DAFTAR%20ISI.pdf
<1% - http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20297877-T30113-Penggunaan%20analisis.pdf
<1% - https://termentahkan.blogspot.com/2015/05/hubungan-pengetahuan-
kesehatan.html
<1% - https://myzonaskripsi.blogspot.com/2012/10/trik-membuat-konsep-
penelitian.html
<1% - http://repository.upi.edu/582/4/s_0451_023516_chapter3.pdf
<1% - http://digilib.uinsby.ac.id/10619/5/bab%203.pdf
<1% - http://repository.unair.ac.id/30450/1/HALAMAN%20DEPAN.pdf
<1% - http://eprints.undip.ac.id/49196/1/05_RAMADHAN.pdf
<1% - http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28960/1/Malikatul
%20Ma'munah-fkik.pdf
<1% - https://id.123dok.com/document/ydx728lz-hubungan-dukungan-keluarga-
dengan-kepatuhan-diet-hipertensi-pada-lansia-studi-di-dusun-mojongapit-desa-
mojongapit-kecamatan-jombang-kabupaten-jombang-stikes-insan-cendekia-medika-
repository.html
<1% - http://eprints.umm.ac.id/54418/1/Pendahuluan.pdf
<1% - http://jos.unsoed.ac.id/index.php/jgps/article/download/906/876
<1% - http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38011/1/KARTIKA
%20ANISA%20PUTRI-FKIK.pdf
<1% - http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37225/1/Aninda-
FKIK.pdf
<1% -
https://www.academia.edu/8911262/GAMBARAN_PENGETAHUAN_DAN_SIKAP_REMAJA
_SMA_6_SMK_11_DAN_SMK_19_DI_WILAYAH_PALARAN_SAMARINDA_TERKAIT_INFEKSI_
MENULAR_SEKSUAL
<1% - http://etheses.uin-malang.ac.id/2252/8/08410021_Bab_4.pdf
<1% - https://core.ac.uk/download/pdf/42998441.pdf
<1% - http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/66418/Chapter%20III-
VI.pdf?sequence=3&isAllowed=y
<1% - http://repository.unair.ac.id/76654/2/KKC%20KK%20FKP.N.206-18%20Afr%20h
%20SKRIPSI.pdf
<1% - http://repo.stikesicme-jbg.ac.id/959/2/143210089%2C%20Rianja%20Ikhwan
%20Ardhyatama%2CSkripsi.pdf
<1% - http://scholar.unand.ac.id/17803/2/BAB%20I.pdf
<1% - http://repository.ump.ac.id/3795/3/BAB%20II_DWI%20RETNO%20APRIL
%20LIA_PSIKOLOGI%2717.pdf
<1% - https://definisipengertian.blogspot.com/2010/05/
<1% - http://proceeding.unisba.ac.id/index.php/sosial/article/download/87/pdf
<1% - https://id.scribd.com/doc/150568981/Proposal-Bab-2-Hubungan-Antara-
Persepsi-Over-Protektif-Orang-Tua-Dengan-Kecenderungan-Pergaulan-Bebas
<1% - https://gudangilmunomor1.blogspot.com/2013/05/
1% - http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/39734/Chapter
%20II.pdf;sequence=4
<1% - https://elitasuratmi.wordpress.com/2012/05/02/perjudian/
<1% - https://sibro-milsi.blogspot.com/2014/07/skenario-1-kesehatan-ibuanak-dan-
remaja.html#!
<1% - https://ikha-princes.blogspot.com/2012/12/
<1% - http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/68361/Chapter%20I.pdf?
sequence=5&isAllowed=y
<1% - https://itmiliter.blogspot.com/2013/05/negara-negara-dan-pasukan-militer.html
<1% - https://asmanurs3.blogspot.com/2015/01/proposal-kesehatan-hubungan-
antara.html
<1% - http://gizi.poltekkes-smg.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/PROSIDING-
SEMINAR-DAN-SIMPOSIUM-THE-1st-CJNDS1.pdf
<1% - https://expertrese.blogspot.com/feeds/posts/default
<1% - https://www.kompasiana.com/kadirsaja/5528c1ef6ea8348e268b45c6/perbedaan-
jepang-dengan-indonesia-soal-seks
<1% - https://www.scribd.com/document/338556237/Buku-Abstrak-Konas-Iakmi-Xiii-
Makassar-2016-2
<1% - http://repository.poltekeskupang.ac.id/175/1/robert.pdf
<1% - http://v2.karangasemkab.go.id/assets/download/RENCANA%20PEMBANGUNAN
%20JANGKA%20MENENGAH%20DAERAH%20(RPJMD)%20KABUPATEN
%20KARANGASEM%20TH%202010-2015_635119.pdf
<1% - https://issuu.com/prasena/docs/haluanriau-2015-03-24
<1% - https://id.scribd.com/doc/48004457/Katalog-Skripsi
<1% - http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/3724/3/BAB%20II.pdf
<1% - https://publikasiilmiah.ums.ac.id/xmlui/bitstream/handle/11617/3987/A9.pdf?
sequence=1&isAllowed=y
<1% - https://www.indonesiastudents.com/pengertian-usia-muda-remaja-menurut-
para-ahli/
<1% - https://faizahmazaaya.blogspot.com/2010/11/karakteristik-pertumbuhan-
dan.html
<1% - https://blogilmupendidikan.blogspot.com/2013/02/pendidikan-seksual-pada-
remaja.html
<1% - https://androskripsi.wordpress.com/tag/sekolah/
<1% - https://id.123dok.com/document/zp0nx20q-perilaku-seksual-anak-jalanan-di-
rumah-singgah-dan-belajar-rsb-diponegoro-tahun-2012.html
<1% -
https://www.academia.edu/36463216/MAKALAH_PERKEMBANGAN_PESERTA_DIDIK_USI
A_12_14_TAHUN
<1% - https://nuranijernih08.wordpress.com/2007/12/21/renungan-tentang-agama-
kitab-suci-politik-dan-tuhan/
<1% - http://digilib.uinsby.ac.id/13302/57/Bab%202.pdf
<1% - https://www.pelajaran.co.id/2016/10/klasifikasi-dan-peran-virus-dalam-
kehidupan-sehari-hari.html
<1% - https://id.123dok.com/document/yn6pe40q-persepsi-guru-dan-kepala-sekolah-
terhadap-peran-wali-murid-dalam-manajemen-berbasis-sekolah-mbs-di-sd-tarbiyatul-
islam-kertosari-ponorogo-electronic-theses-of-iain-ponorogo.html
<1% - https://issuu.com/haluan/docs/hln150216
<1% - https://id.123dok.com/document/yne21j0y-cakrawala-sejarah-ips-sma-kelas-11-
20090904214314.html
<1% - https://nusagates.com/gambar/gaya-pacaran-romantis-jaman-sekarang/
<1% - https://basrihasannn.blogspot.com/2012/11/pacaran.html
<1% - https://tuhanyesus.org/sejarah-hari-sabat
<1% - https://nisaasriamalia.blogspot.com/2018/01/hubungan-antara-keaktifan-
mengikuti.html
<1% - https://fahruroziasalitsi.blogspot.com/2015/11/perkembangan-moral-dan-
agama-pada-remaja.html
<1% - http://eprints.undip.ac.id/58657/1/SKRIPSI_FIXED_2017_BISMILLAH_cd_hard.pdf
<1% - http://scholar.unand.ac.id/19470/
<1% - http://repository.unpas.ac.id/10035/4/BAB%20I.pdf
<1% - https://kti-skripsi-bidan.blogspot.com/2011/
<1% - https://d3kebidanan.blogspot.com/feeds/posts/default?orderby=updated
<1% - https://www.anekamakalah.com/2013/04/makalah-aktivitas-keagamaan.html
<1% - https://contoh-contohskripsi.blogspot.com/2010/04/008-pengaruh-
implementasi-relationship.html
<1% -
http://repository.ui.ac.id/contents/koleksi/2/a7362c598eb4125460a36ee46447ac07ce73
97c2.pdf
<1% - http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/26504/Chapter
%20II.pdf;sequence=4
<1% - https://www.scribd.com/document/363059126/5-6154327903375982598-pdf
<1% - https://id.123dok.com/document/ynegdrpy-peningkatan-kemampuan-
mengenal-angka-1-10-melalui-flip-chart-pada-anak-kelompok-a1-tk-kemala-
bhayangkari-91-kecamatan-kalasan-kabupaten-sleman.html
<1% - https://www.anekamakalah.com/2012/10/hubungan-ilmu-teknologi-etika.html
<1% - https://id.scribd.com/doc/33798547/Konsep-Diri-pada-Wanita-Dewasa-Awal-
yang-Melakukan-Hubungan-Seksual-Pranikah
<1% - https://id.scribd.com/doc/52976490/smp8ips-GaleriPengetahuanSosTerpadu-
SriSudarmi
<1% - http://lib.ui.ac.id/naskahringkas/2015-08/S43962-Dwi%20Indah%20Pertiwi
<1% - http://eprints.ums.ac.id/28400/14/02._Naskah_Publikasi.pdf
<1% - https://buletin.k-pin.org/index.php/arsip-artikel/237-perilaku-seksual-pada-anak-
anak-jalanan
<1% - https://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/1seksualitas.pdf
<1% - https://sex-education-and-familyinislam.blogspot.com/
<1% - https://id.123dok.com/document/7q0515ly-gambaran-penyesuaian-pernikahan-
pada-wanita-indonesia-yang-menikah-dengan-pria-asing-barat.html
<1% - https://kumpulanmakalahilmiah.blogspot.com/2014/02/makalah-perilaku-
seksual.html
<1% - https://arinarisma.blogspot.com/2012/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html
<1% - https://id.wikipedia.org/wiki/Sikap_masyarakat_terhadap_homoseksualitas
<1% - https://nurhaditompo.blogspot.com/
<1% - http://e-journal.iain-
palangkaraya.ac.id/index.php/nalar/article/download/1023/1042
<1% - https://ndar3006.blogspot.com/2015/05/makalah-krisis-moral-remaja.html
<1% -
http://repository.unisba.ac.id/bitstream/handle/123456789/4815/05bab1_febrianda_100
40008153_skr_2014.pdf?sequence=5&isAllowed=y
<1% - http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/39474/Appendix.pdf?
sequence=1&isAllowed=y
<1% - https://id.123dok.com/document/dzx1rwyr-analisis-faktor-faktor-dominan-yang-
mempengaruhi-remaja-menggunakan-narkoba-studi-deskriptif-remaja-korban-
penyalahgunaan-narkoba-binaan-al-kamal-sibolangit-centre.html
<1% - https://id.scribd.com/doc/56205653/Renungan-Tahunan-1
<1% - https://www.pemburugratisan.com/2017/06/cara-mendapatkan-bitcoin-
gratis.html
<1% - https://www.sabda.org/artikel/book/export/html/13
<1% - https://elvinabarus1110.blogspot.com/2016/02/makalah-etika-lingkungan.html
<1% - https://rarasyahfitri.blogspot.com/2014/11/makalah-kode-etik-keperawatan-
dalam.html
<1% - https://www.blogarama.com/sexuality-blogs/100655-beautiful-sex-love-
blog/4246825-pengertian-secara-sehat
<1% - https://id.123dok.com/document/yrk4wj7z-hubungan-perilaku-seksual-remaja-
smu-dengan-status-pernikahan-orang-tua-di-kota-mataram-nusa-tenggara-barat-
mukminah.html
<1% - https://pkbi-diy.info/macam-macam-perilaku-seksual-dalam-kehidupan-sehari-
hari/
<1% - http://ceritamaya.info/tag/cerita-seks-di-perkosa-teman-anakku/
<1% - http://www.fadhilza.com/2011/01/dunia-metafisika/kejahatan-santet-guna-guna-
dan-sihir.html
<1% - http://pustaka-makalah.blogspot.co.id/feeds/posts/default
<1% - https://bongkahanilmu.blogspot.com/2015/02/cara-menghitung-dengan-
calculator-cinta.html
<1% - http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-nitamerlia-6819-3-
babii.pdf
<1% - http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/39734/Chapter
%20II.pdf?sequence=4
<1% - https://medium.com/@indotesis/pengertian-bentuk-dan-faktor-penyebab-
perilaku-seks-bebas-e17e97603c1
<1% - https://orkes-penjaskes.blogspot.com/2011/08/penyakit-menular-seksual.html
<1% - https://salnisaharman.blogspot.com/2012/03/penyakit-menular-seksual-
pms.html
<1% - https://www.honestdocs.id/gejala-gonore
<1% - https://nartyubo.blogspot.com/2013/12/dampak-resiko-seks-bebas_4140.html
<1% - https://riskyludi.blogspot.com/2013/05/kesehatan-reproduksi_9077.html
<1% - https://es.scribd.com/document/250325418/makalah-skrining-ims
<1% - https://arba-arbitwins.blogspot.com/2011/
<1% - https://aciin.blogspot.com/2014/11/gangguan-reproduksi-dan-upaya.html
<1% - http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132256204/Aktivitas%20Fisik
%20Lansia.pdf
<1% - http://kankerserviks.org/info/gejala-kanker-serviks.html
<1% - http://repository.unimus.ac.id/1708/4/12.%20BAB%20II.pdf
<1% - http://repository.unimus.ac.id/2077/4/BAB%20II.pdf
<1% - https://blogger-ver.blogspot.com/2013/04/tumor-jinak-dan-ganas-pada-
reproduksi.html
<1% - https://wolipop.detik.com/health-and-diet/d-4623232/8-tanda-wanita-hamil-
termasuk-perubahan-fisik-yang-dialaminya
<1% - https://jerryderiskanamanya.wordpress.com/tag/dampak-alergi/
<1% - https://dokteraids.com/cara-penyebaran-virus-hiv-aids
<1% - https://www.brilio.net/life/8-jenis-virus-berbahaya-yang-harus-diwaspadai-
manusia-150402t.html
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/334162521_Determinan_Pembangunan_Daera
h_dan_Angka_HIVAIDS_di_Indonesia
<1% - https://es.scribd.com/document/379930271/02-Sumut-2016
<1% - https://id.scribd.com/doc/312319200/Profil-Kesh-Ntt-2014
<1% - https://peraturan.bkpm.go.id/jdih/userfiles/batang/PMK%20No.%2051%20ttg
%20Pencegahan%20Penularan%20HIV%20Ibu%20ke%20Anak.pdf
<1% - https://www.slideshare.net/ssuser200d5e/profil-kesehatan-provinsi-sulawesi-
barat-tahun-2015
<1% - https://jurnal.unived.ac.id/index.php/jnph/article/download/785/663/
<1% - https://www.infodokterku.com/index.php/en/98-daftar-isi-content/data/data-
kesehatan/208-beberapa-data-proxy-kesehatan-indonesia
<1% - https://dinkes.jakarta.go.id/wp-content/uploads/2019/12/PROFIL-KESEHATAN-
DKI-JAKARTA-TAHUN-2017.pdf
<1% - http://eprints.ums.ac.id/68811/12/NASKAH%20PUBLIKASI-fit.pdf
<1% - https://pusatmakalahbagus.blogspot.com/2014/08/makalah-tentang-hiv-aids-
kesehatan.html
<1% -
http://staff.ui.ac.id/system/files/users/ahmad.aulia/material/dampaksexbebaspadaremaj
a-2006.doc
<1% - https://biancacalista.blogspot.com/2013/04/hivaids-pada-ibu-hamil.html
<1% -
http://staff.ui.ac.id/system/files/users/ahmad.aulia/material/dampaksexbebaspadaremaj
a-2006.ppt
<1% - http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-dewicahyas-6103-2-
babii.pdf
<1% - https://www.telaga.org/hamil_di_luar_nikah
<1% - https://rickyitusaya.blogspot.com/2017/08/struktur-dan-fungsi-sel-
penyusun_21.html
<1% - http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/39734/Chapter%20I.pdf?
sequence=5&isAllowed=y
<1% - https://id.123dok.com/document/qo30j3kq-buku-siswa-pendidikan-agama-
kristen-kelas-xii.html
<1% -
http://philippines.cogwa.org/articles/entry/lifehopeandtruth.com/relationships/finances/
slave-to-the-lender/
<1% -
http://djpen.kemendag.go.id/app_frontend/admin/docs/publication/3751519022440.pdf
<1% - https://doctormums.com/category/kesehatananak/
<1% - http://staffnew.uny.ac.id/upload/132296048/pendidikan/Praktik+Diet+-
+Gizi+Makanan+dan+Diet.pdf
<1% - https://nugraheniismyname.wordpress.com/2012/03/27/sikap-orang-tua-yang-
bisa-menyakiti-jiwa-anak/
<1% - http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/55194/Chapter
%20I.pdf;sequence=4
<1% - http://docplayer.info/88877-Jurnal-ilmiah-kebidanan-issn-2338-669x-volume-1-
nomor-2-oktober-2013-halaman-100-205.html
<1% - https://www.ichd-3.org/wp-content/uploads/2016/08/International-Headache-
Classification-III-ICHD-III-2013-Beta-1.pdf
<1% - https://www.scribd.com/document/324623498/sma12antro-Antropologi-
supyiyanto
<1% - https://www.haibunda.com/moms-life/20190311120531-69-33172/7-foto-
kedekatan-pebulutangkis-mohammad-ahsan-dan-anak-anaknya
<1% - http://sadam-damchin.blogspot.co.id/feeds/posts/default
<1% - https://raytkj.blogspot.com/2012/07/contoh-naskah-pidato-lengkap.html
<1% - https://id.123dok.com/document/rz3jveyx-pola-asuh-orang-tua-anak-korban-
perceraian-dampingan-komisi-perlindungan-anak-indonesia-daerah-sumatera-utara-
kpaid-su.html
<1% - https://www.kompasiana.com/www.marsella/550021dfa33311187050fc51/7-
kriteria-memilih-pasangan-hidup-dalam-iman-kristiani
<1% - https://njuliyanti.blogspot.com/2013/05/kehamilan-tidak-diinginkan-ktd.html
<1% - https://cindy-ulziana.blogspot.com/2013/04/hubungan-usia-dengan-
perdarahan-post.html
<1% - http://repository.unimus.ac.id/1035/3/12.%20BAB%20II.pdf
<1% - http://www.ssbelajar.net/2012/04/angka-kelahiran-dan-angka-kematian.html
<1% - https://dr-suparyanto.blogspot.com/2011/07/kehamilan-normal-dan-risiko-
tinggi.html
<1% - https://bidan-sari.blogspot.com/2016/02/kehamilan-remaja-dampak-dan.html
<1% - https://cewexsweetiya.blogspot.com/feeds/posts/default
<1% - https://hamil.co.id/masalah-kehamilan/prematur/ciri-ciri-bayi-lahir-prematur
<1% - https://ammamutetz.blogspot.com/2013/07/kti-prematur.html
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/319562049_PENGAMBILAN_KEPUTUSAN_PRO
_LIFE_PADA_REMAJA_DENGAN_KEHAMILAN_TIDAK_DIINGINKAN_KTD_DI_SEMARANG
<1% - https://putrivirgin.blogspot.com/2013/03/kehamilan-dini-dan-tidak-
diinginkan.html
<1% - https://poltekkeslawang.blogspot.com/2012/10/kti-kebidanan-tentang-
abortus.html
<1% - https://makalahpintar86.blogspot.com/2014/04/aborsi-dalam-islam.html
<1% - https://pustakadigitalindonesia.blogspot.com/2016/02/waspadalah-ini-dia-
faktor-pemicu-pria.html
<1% - http://etheses.uin-malang.ac.id/1248/6/11410086_Bab_2.pdf
<1% - https://es.scribd.com/document/339304808/Prosiding-Seminar-Nasional-
Keperawatan-Stikes-Perintis-Padang-27-Nov-2016
<1% - http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/61353/Chapter
%20II.pdf;sequence=4
<1% - https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-4590303/nonton-pasutri-pamer-
hubungan-seks-bocah-bayar-pakai-mi-hingga-rokok
<1% - https://www.sabdaspace.com/pecandu_masturbasi_jangan_kuatir
<1% - https://poskotanews.com/2014/05/19/fenomena-emon/

<1% - https://napitzfriston.blogspot.com/2011/
<1% - https://hidupbegituhidup.blogspot.com/2009/
<1% - https://galanggalih.blogspot.com/2012/09/makalah-perilaku-seks-
menyimpang.html
<1% - https://animarlina.wordpress.com/
<1% - http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/38038/Chapter
%20II.pdf;sequence=4
<1% - http://ejournal.uin-suka.ac.id/isoshum/PI/article/download/218/209
<1% - http://digilib.uinsby.ac.id/22325/7/Muhammad%20Hamdan
%20Habibi_B77213087.pdf
<1% - https://tulisanterkini.com/artikel/artikel-ilmiah/9048-batasan-usia-remaja.html
<1% - https://ners-novriadi.blogspot.com/2013/04/asuhan-keperawatan-keluarga-
dengan_5135.html
<1% - https://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/53780/BAB%20II
%20Tinjauan%20Pustaka.pdf?sequence=4&isAllowed=y
<1% - http://www.caraspot.com/mimpi-basah.html
<1% -
https://www.kompasiana.com/percumagagbakalannemu/5529ecadf17e61553cd623ed/p
erubahan-pubertas
<1% - http://repository.unand.ac.id/18201/1/FAKTOR-FAKTOR%20YANG
%20BERHUBUNGAN%20DENGAN%20KETERLAMBATAN%20USIA%20MENARCHE
%20PADA%20REMAJA%20PUTERI%20DI%20SLTP%20KECAMATAN.pdf
<1% - http://digilib.uinsby.ac.id/1883/5/Bab%202.pdf
<1% - http://eprints.umm.ac.id/35600/3/jiptummpp-gdl-nurirosyad-49786-3-babiil-i.pdf
<1% - https://doctiktak.com/kumpulan-materi-bk.html
<1% - https://konsepblackbook.blogspot.com/2013/04/perkembangan-remaja.html
<1% - https://studysport.blogspot.com/2012/03/perkembangan-fisik-dan-motorik-
remaja.html
<1% - http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-sripurwoko-6171-2-
babii.pdf
<1% - https://www.slideshare.net/septianbarakati/makalah-tahapan-pertumbuhan-dan-
perkembangan-pada-masa-remaja
<1% - https://ilmudaninformasikebidanan.blogspot.com/2016/03/tugas-psikologi-
dinamika-perkembangan.html
<1% - http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/38038/Chapter
%20II.pdf?sequence=4
<1% - https://suaraanakjepara.blogspot.com/2011/05/kesadaran-agama-pada-
remaja.html
<1% - https://hidupsimpel.com/fakta-anak-pertama/
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/313893748_FAKTOR_LINGKUNGAN_YANG_M
ELATAR_BELAKANGI_KONSUMSI_MINUM-
MINUMAN_KERAS_PADA_REMAJA_DI_DESA_GAYAMAN_KECAMATAN_MOJOANYAR-
MOJOKERTO
<1% -
https://www.kompasiana.com/kartikapaputungan/564a6a9b757a6109052640f2/kurangn
ya-perhatian-orang-tua-terhadap-pendidikan-anak
<1% - https://bagawanabiyasa.wordpress.com/2015/12/10/teori-belajar-kognitif/
<1% - http://kesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Pedoman%20Pelaksanaan
%20Pelayanan%20Kespro%20Bagi%20Penyandang%20Disabilitas%20Usia
%20Dewasa.pdf
1% - http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/196605162000122-
HERLINA/PERKEMBANGAN%20MASA%20REMAJA.pdf
<1% - https://psykognitif.wordpress.com/category/15410183/
<1% - https://khomaidinhu.blogspot.com/2016/12/perkembangan-emosi-peserta-
didik.html
<1% - https://punyashellya.wordpress.com/2013/04/28/perkembangan-emosi-pada-
peserta-didik-psikologo-perkembangan/
<1% - https://primazip.wordpress.com/2013/06/08/gangguan-perkembangan-sosial-
dan-emosional-anak-usia-dini/
<1% - https://issuu.com/hendrasaragih5/docs/senin__02_mei_2016
<1% - https://nengraisa.blogspot.com/2014/08/perkembangan-pertumbuhan-fisik.html
<1% - https://wolipop.detik.com/health-and-diet/d-4616324/9-cara-memperbesar-
payudara-tanpa-operasi-yang-perlu-diketahui-wanita
<1% - https://pt.scribd.com/document/168110299/LAPORAN-TUTORIAL-SKENARIO-2-
doc
<1% - https://www.alodokter.com/penyebab-dan-cara-mengatasi-payudara-kecil
<1% - https://www.scribd.com/document/346892564/Skenario-3-Mandiri-Endokrin
<1% - https://ibuhamilbayisehat.blogspot.com/2013/08/
<1% - https://nelatriagustinwordpre.wordpress.com/2017/04/19/siklus-kesehatan-
wanita-konsepsibayi-dan-anakremaja-dewasa-usia-lanjut/
<1% - https://bobo.grid.id/read/081722262/suara-berubah-ketika-beranjak-dewasa-
mengapa-begitu?page=all
<1% - https://bobo.grid.id/read/08678893/kenapa-suara-kita-berubah-saat-beranjak-
dewasa?page=all
<1% - http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/23200/Chapter
%20II.pdf;sequence=4
<1% - https://dosenbiologi.com/biologi-dasar/hormon-gonadotropin
<1% - https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/haid-pertama/
<1% - https://finenaturalmedicine.com/normalnoe-sootnoshenie-lg-k-fsg.html
<1% - https://id.123dok.com/document/wye9p0q7-hubungan-pengetahuan-gizi-dan-
pola-makan-remaja-putri-dengan-kejadian-anemia-di-smp-negeri-2-kota-pinang-
kabupaten-labuhan-batu-selatan-tahun-2014.html
<1% - https://finenaturalmedicine.com/kak-povysit-androgeny.html
<1% - https://materikitorang.blogspot.com/p/httpsdrive.html
<1% -
http://bsd.pendidikan.id/data/SMA_11/Mudah_dan_Aktif_Belajar_Biologi_2_IPA_Kelas_11
_Rikky_Firmansyah_Agus_Mawardi_H_M_Umar_Riandi_2009.pdf
<1% - https://id.wikipedia.org/wiki/Kanker
<1% - https://yakinchanel.blogspot.com/2016/08/askep-kehamilan-trimester-2.html
<1% - https://ikatanalumnismp1padalarang.blogspot.com/2009/11/pendidikan-seks-
bagi-anak-tunagrahita.html
<1% - https://abang-sahar.blogspot.com/2012/09/nama-nama-penyakit-dan-cara.html
<1% - https://ilmusehatindo.blogspot.com/2015/07/
<1% - https://seputaranbuah.blogspot.com/2019/06/cara-menghilangkan-gatal-pada-
buah-zakar.html
<1% - https://harapan-putra.blogspot.com/2010/09/vagina-bentuk-jenisnya.html
<1% - http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/57665/Chapter
%20II.pdf;sequence=4
<1% - https://islamidia.com/kenapa-seseorang-bisa-mimpi-basah/
<1% - https://sebuahcatatankecilkami.blogspot.com/2016/04/masa-anak-anak-dalam-
psikologi_14.html
<1% - https://nurhidayati0109.blogspot.com/2014/09/perkembangan-fisik-peserta-
didik.html
<1% - https://zulfailadiena.blogspot.com/2014/06/laporan-hasil-observasi-dan-
wawancara.html
<1% - https://inarisnawatidy.blogspot.com/2014/04/perkembangan-fisik-tugas-
psikologi.html
<1% - https://komunitaspeduliaud.blogspot.com/2016/02/perkembangan-fisik-motorik-
masa-anak.html
<1% - https://minasyah97.blogspot.com/2016/05/perkembangan-fisik-intelektual-
bahasa.html
<1% - https://meipujianti.blogspot.com/2014/
<1% - https://ilmukomputerlampung.blogspot.com/2017/09/makalah-pubertas.html
<1% - https://tiasulistiya.blogspot.com/2015/05/analisis-fisiologi-tentang-
pengembangan.html
<1% - https://inarisnawatidy.blogspot.com/2014/04/
<1% - https://nhuynhuy1994.blogspot.com/2014/12/perkembangan-fisik-masa-
remaja.html
<1% - https://onego1993.blogspot.com/2012/11/makalah-psikologi-
perkembangan.html
<1% - https://id.scribd.com/doc/110791943/Perkembangan-Fisik-Dan-Kognitif-
DESMITA
<1% - http://www.ark21.co/info/wanita-berhenti-bertambah-tinggi-setelah-usia-15-
tahun-kok-bisa/
<1% -
https://today.line.me/id/pc/article/Kebanyakan+Perempuan+Punya+Suara+yang+Lebih
+Tinggi+Dibandingkan+Laki+Laki+Kenapa+ya-pnY8xa
<1% - http://digilib.uinsby.ac.id/19717/5/Bab%202.pdf
<1% - https://arnisyalife-yanis.blogspot.com/2013/06/psikologi-perkembangan-anak-
dan-remaja.html
<1% - https://more23dy.blogspot.com/2014/06/definisi-penyesuaian-diri-konsep.html
<1% - https://islamemansipatoris.blogspot.com/
<1% - https://rochmadhadi15.blogspot.com/2011/01/psikologi-remaja.html
<1% - https://galaxy-remaja.blogspot.com/2012/10/pendidikan-seks-dalam-islam.html
<1% - https://fiaryn.blogspot.com/
<1% - https://makalah-gratis.blogspot.com/feeds/posts/default
<1% - https://www.academia.edu/32674739/_1_._KONSEP_KESEHATAN_REPRODUKSI
<1% - http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/39813/Chapter
%20II.pdf;sequence=3
<1% - https://id.123dok.com/document/q2n9dnpq-efektivitas-konseling-kognitif-
perilaku-dalam-meningkatkan-kesadaran-identitas-gender.html
<1% - https://id.wikipedia.org/wiki/Interaksi_sosial
<1% - https://www.scribd.com/document/371120058/BUKU-KELAS-KELUARGA-Bab-1-
11-doc
<1% - https://aura.tabloidbintang.com/kesehatan/read/139441/beberapa-mitos-yang-
salah-seputar-seks
<1% - https://www.ergakandly.com/feeds/posts/default
<1% - https://genggaminternet.com/proses-reproduksi-ganggang-alga-secara-
aseksual-dan-seksual/
<1% - http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/152/jtptunimus-gdl-destinaput-7598-3-
babii.pdf
<1% - https://www.imdb.com/title/tt8609806/synopsis
<1% - http://contohtesis.idtesis.com/2014/page/6/
<1% - https://staff.blog.ui.ac.id/sari.viciawati/page/3/
<1% - https://misterrakib.blogspot.com/2013/06/disertasiku-tentang-memukul-anak-
yang.html
<1% - https://id.123dok.com/document/4zp03vqe-kehamilan-diluar-nikah-dan-putus-
sekolah-di-kalangan-remaja-putri-di-desa-patumbak-1-studi-kasus-pada-remaja-putri-
desa-patumbak-1-kecamatan-patumbak-kabupaten-deli-serdang.html
<1% - https://ceritaindonesiadewasa.blogspot.com/2012/04/alfi-4-alfi-dan-dokter-
lila.html
<1% - https://kumpulanmakalahlengakap.blogspot.com/2015/06/peran-masjid-dalam-
perkembangan-islam.html
<1% - https://mafiadoc.com/kebijakan-kriminal-cyber-crime-terhadap-anak-
_59c7ab061723ddece3a6ecdc.html
<1% - https://news.detik.com/berita/d-4344176/menag-dukung-putusan-mk-usia-
nikah-pria-wanita-minimal-19-tahun
<1% - https://jlokowor.blogspot.com/2013/05/peran-dan-fungsi-orang-tua-dalam.html
<1% - https://saefulmaruf.blogspot.com/2010/05/konsep-pendidikan-islam.html
<1% - https://ndorodemang.blogspot.com/2016/07/menyikapi-fenomena-bk-
menangani-siswa.html
<1% - https://v3.pelisplusgo.com/pelicula/batman-v-superman-dawn-of-justice-GzOIq
<1% - https://id.scribd.com/doc/92562362/seks-edukasi
<1% - https://id.123dok.com/document/7qv452rq-efek-pengukusan-terhadap-
kandungan-asam-lemak-dan-kolesterol-kakap-merah-lutjanus-bohar.html
<1% - https://alhanisberbagiilmu.blogspot.com/2015/08/makalah-tentang-ilmu-sosial-
dan-budaya.html
<1% - https://id.scribd.com/doc/315637929/Pancasila-BKS-PTN-Bpdf-doc
<1% - https://persaudaraansejati.blogspot.com/2012/06/pendidikan-islami-sejak-dini-
secara.html
<1% - https://www.haibunda.com/kehamilan/20191222112936-49-73282/7-penyebab-
wanita-mandul-hubungan-seks-saat-haid-hingga-pengobatan-kanker
<1% - https://www.scribd.com/document/347914145/skripsi-1-new-2
<1% - https://dosenpsikologi.com/gangguan-perilaku-seksual-pada-remaja
<1% - https://id.123dok.com/document/zpv2r04z-peranan-orang-tua-dalam-membina-
kecerdasan-spiritual-anak-dalam-keluarga-di-desa-hujung-kecamatan-belalau-
kabupaten-lampung-barat-raden-intan-repository.html
<1% - https://bbawor.blogspot.com/2010/03/remaja-pada-masa-pubertas.html
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/335399723_IDENTIFIKASI_PENGETAHUAN_DA
N_KETERAMPILAN_PERLINDUNGAN_DIRI_ANAK_DARI_PELECEHAN_SEKSUAL_DI_SD_MU
HAMMADIYAH_1_SURAKARTA
<1% - http://ners.unair.ac.id/materikuliah/Peran%20dan%20Tanggung%20Jawab
%20Perawat.pdf
<1% - https://www.kompasiana.com/131010049/552814ea6ea834172b8b45b4/bahaya-
pergaulan-bebas
<1% - http://eprints.umm.ac.id/35122/3/jiptummpp-gdl-anisachamd-47348-3-babii.pdf
<1% - http://digilib.iainkendari.ac.id/738/3/BAB%202.pdf
<1% - https://gksbsjambi.blogspot.com/2013/04/iq-eq-sq-dan-spiritualitas-kristen.html
<1% - https://pramudyasetyablogspot.blogspot.com/2012/02/spiritualitas-apa-
sebenarnya.html
<1% - https://www.rahmiati.org/book/export/html/179
<1% - https://pramudyasetyablogspot.blogspot.com/#!
<1% - http://jurnal.unmer.ac.id/index.php/jpt/article/download/197/68
<1% -
https://www.kompasiana.com/syeh_ahmad/54f68177a3331191178b4c9d/budaya-malu-
dan-kehidupan
<1% - https://wol.jw.org/id/wol/d/r25/lp-in/2007725
<1% - https://pramudyasetyablogspot.blogspot.com/2012/02/sejarah-paskah-serta-
cara-menghitung.html
<1% - http://www.buletinpillar.org/cari?carian=PENTINGNYA+PENDIDIKAN+KRISTEN
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/333516558_Dimensi_Spiritualitas_dalam_Kom
petensi_Kepribadian_Guru_Pendidikan_Agama_Kristen
<1% - https://pengertiandanartikel.blogspot.com/2018/10/pengertian-ibadah-dan-
iman-kristiani.html
<1% - https://pengertiandanartikel.blogspot.com/2018/10/
<1% - https://www.artikel.sabda.org/book/export/html/20
<1% - https://psbobby.wordpress.com/2011/06/28/ibadah-raya-kristiani-sabat-sabtu-
atau-minggu/
<1% - https://ml.scribd.com/doc/228009425/Grenek-E-Jurnal-Vol-I-No-3-Oktober-2012
<1% - https://mafiadoc.com/guru-kelas-paud-tk-
lengkap_598807211723ddd069fb0408.html
<1% - https://www.suarakristen.com/2015/02/22/apa-perbedaan-utama-antara-kristen-
katolik-roma-dengan-kristen-protestan/4/
<1% - https://id.123dok.com/document/q75poerz-buku-guru-smp-kelas-8-pendidikan-
agama-katolik-dan-budi-pekerti-2014.html
<1% - http://www.karismatikkatolik.org/public/warta-shekinah/Final
%202%20edisi_agustus%20-%20september%202018.pdf
<1% - https://mettadharani.wordpress.com/category/melawat-kealam-neraka/
<1% - https://manado.tribunnews.com/2015/11/08/renungan-minggu-persembahan-
wujud-syukur
<1% - https://www.gkikotawisata.org/renungan/672-respon-atas-anugerah-tuhan
<1% - http://www.tanyaalkitab.com/2012/12/pacaran-beda-iman-menurut-alkitab.html
<1% - http://www.mukjizatyesus.com/renunganhariankatolik-Nop17.html
<1% - https://pinojebarus.blogspot.com/2013/
<1% - http://www.sarapanpagi.org/truth-daily-enlightenment-vt8616-160.html
<1% - http://rizal.blog.undip.ac.id/files/2009/07/dipakai_siskom_etika-profesi.pdf
<1% - http://www.gkpi.or.id/renungan/read/124/tips_mengalahkan_keinginan_daging/
<1% - https://www.jba.gr/Bahasa/Keinginan-Daging-Pencobaan-dan-Dosa.htm
<1% - https://www.jesoes.com/index.php?hal=lihatPasal&injil=45&pasal=8
<1% - http://www.sarapanpagi.org/kehidupan-baru-dalam-roh-dan-masalah-
penderitaan-rom-8-1-39-vt1708.html
<1% - https://serambidoaministry.blogspot.com/
<1% - https://sinagamateri.blogspot.com/2016/03/iva-ujian-akhir-semester-uas-
berjalan.html
<1% - https://www.gotquestions.org/Indonesia/kasih-eros.html
1% - https://pesankasihdarisurga.blogspot.com/2016/02/apakah-cinta-menurut-
alkitab.html
<1% - http://griimelbourne.org/ibadah/kebaktian-minggu/ringkot-details.aspx?
id=16391
<1% - https://www.jw.org/id/perpustakaan/majalah/wp20140301/kasih-allah-berarti-
hidup-kekal/
<1% - https://tampang.com/detail/mengenal-4-jenis-cinta-kasih-menurut-pemahaman-
kristen-7495.php
<1% - https://laveniavanessa.blogspot.com/2013/12/kasih-agape-kasih-philia-kasih-
storge.html
<1% - https://febrianasyachfitri.blogspot.com/2013/09/
<1% - https://yankumala.wordpress.com/category/uncategorized/page/3/
<1% - http://repository.uinbanten.ac.id/1347/4/BAB%20III.pdf
<1% - https://jalurilmu.blogspot.com/2011/10/dimensi-religiusitas.html
<1% - https://syahrilvicry.blogspot.com/2017/
<1% - http://digilib.uinsby.ac.id/11798/5/Bab%202.pdf
<1% - https://psiervianto.blogspot.com/2016/03/
<1% - http://repository.unair.ac.id/51719/
<1% - http://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/psiko/article/download/6378/6943
<1% - http://eprints.walisongo.ac.id/7074/3/BAB%20II.pdf
<1% - http://jp.feb.unsoed.ac.id/index.php/jeba/article/viewFile/345/349
<1% - http://etheses.uin-malang.ac.id/1194/6/10410066_Bab_2.pdf
<1% - https://kertas-mungil.blogspot.com/2014/10/unsur-instrinsik-dan-ekstrinsik-
fungsi.html
<1% - https://www.kajianpustaka.com/2018/12/fungsi-dimensi-dan-faktor-yang-
mempengaruhi-religiusitas.html
<1% - https://annisawally0208.blogspot.com/2016/06/contoh-makalah-filsafat-hukum-
tentang_52.html
<1% - http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/23300/Chapter
%20II.pdf;sequence=3
<1% - https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/2545/08%20naskah
%20publikasi.pdf?sequence=14&isAllowed=y
<1% - https://majid-pendidikan.blogspot.com/2012/03/pengertian-psikologi-
agama.html
<1% - http://eprints.walisongo.ac.id/2589/2/091111026_Bab2.pdf
<1% - https://farahdibazzhr.blogspot.com/2016/06/hubungan-religiusitas-dengan-
perilaku.html
<1% - https://es.scribd.com/document/335134310/Hand-Book-Seksual
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/327178193_URGENSI_PERLINDUNGAN_BAGI_
KORBANKEKERASAN_SEKSUAL_DALAM_SISTEM_PERADILAN_PIDANA_TERPADU_BERKE
ADILAN_GENDER
<1% - http://kesga.kemkes.go.id/images/pedoman/PMK%20No.%2097%20ttg
%20Pelayanan%20Kesehatan%20Kehamilan.pdf
<1% - https://issuu.com/dumaipos.com/docs/dumaipos_28_januari_2016
<1% - http://repository.unair.ac.id/view/year/2012.default.html
<1% - http://digilib.uinsby.ac.id/327/4/Bab%201.pdf
<1% - https://www.gurupendidikan.co.id/metode-penelitian-kuantitatif/
1% - http://ejournal.psikologi.fisip-unmul.ac.id/site/wp-
content/uploads/2013/10/ejournal%20pdf%20(10-03-13-10-14-57).pdf
<1% - https://software2-free.blogspot.com/2011/10/free-download-spss-version-13-
full.html
<1% - http://ejournal.psikologi.fisip-unmul.ac.id/site/wp-
content/uploads/2013/10/ejournal%20(10-03-13-10-14-57).doc
<1% - http://ejournal.psikologi.fisip-unmul.ac.id/site/wp-
content/uploads/2015/08/ejournal%20Angel%20(08-26-15-02-13-30).docx
<1% - http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jpkse39b4068e8full.pdf
<1% - https://www.eurekapendidikan.com/2015/09/defenisi-sampling-dan-teknik-
sampling.html
<1% - http://www.readbag.com/home-unpar-ac-id-pasca-linked-panduan
<1% - http://etheses.uin-malang.ac.id/2455/6/09510130_Bab_2.pdf
<1% - https://www.termpaperwarehouse.com/essay-on/Abstrak/114779
<1% - https://www.e-jurnal.com/2015/09/hubungan-antara-sikap-terhadap.html
<1% - https://jurnal.stikesmus.ac.id/index.php/JKebIn/article/view/109
<1% -
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/00c03366cc6a48f467575185b03
5efad.pdf
<1% - http://repository.unair.ac.id/view/year/2006.html
<1% - http://eprints.ums.ac.id/44894/14/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
<1% - https://www.scribd.com/document/354731049/Revisi-8-Proposal-Baru
<1% - http://digilib.unila.ac.id/6162/131/BAB%20III.pdf
<1% - http://eprints.undip.ac.id/61374/1/Qonita_Zahroh-15010114120017.pdf
<1% - http://digilib.unila.ac.id/12814/3/BAB%20II.pdf
<1% - https://hudhanewblog.blogspot.com/2015/06/makalah-agama-dan-masyarakat-
isd.html
<1% - http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/68633/Chapter%20III-
VI.pdf?sequence=3&isAllowed=y
<1% - https://ngertiaja.com/kerangka-konseptual/
<1% - https://dewiharususkses.blogspot.com/2016/06/fakta-konsep-dan-generalisasi-
teori_3.html
<1% - http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/53844/Chapter%20III-
VI.pdf;sequence=3
<1% - http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/61407/Chapter
%20II.pdf;sequence=4
<1% - http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26124/1/NURLI
%20FAIZ-fkik.pdf
<1% - https://simba-corp.blogspot.com/2018/11/makalah-statistik-pendidikan-
pengajuan.html
<1% - http://fe.budiluhur.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/5d-nora.pdf
<1% - https://brainly.co.id/tugas/3410508
<1% - https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-transaksi/
<1% - https://idaauliamawaddah.blogspot.com/2016/10/makalah-hipotesis-
penelitian.html
<1% - https://arali2008.wordpress.com/2017/03/18/landasan-teori-dan-empiris-
struktur-organisasi-sekretariat-dprd-polewali-mandar/
<1% - https://www.dosenpendidikan.co.id/hipotesis-adalah/
<1% - https://id.scribd.com/doc/257363648/Modul-Analisis-Data-s3
<1% - http://eprints.undip.ac.id/29393/1/JURNAL_RESTIYANA.pdf
<1% - https://tutiimagine.blogspot.com/2008/02/antara-asa-dan-kenyataan.html
<1% - http://eprints.umm.ac.id/49078/4/BAB%20III.pdf
<1% - http://repository.upi.edu/37441/6/T_ADPEN_1608361_Chapter3.pdf
<1% - http://digilib.unila.ac.id/6641/16/16.%20BAB%20III.pdf
<1% - https://blasemarang.kemenag.go.id/journal/repository/AnalisaVol22No022015-
EDITAKHIR.pdf
<1% - https://id.123dok.com/document/y8gm310z-buku-pegangan-guru-ips-smp-
kelas-9-kurikulum-2013.html
<1% - https://ariendri.blogspot.com/2017/05/contoh-proposal-skripsi-dengan-
judul.html
<1% - http://eprints.dinus.ac.id/20327/7/bab3_18733.pdf
<1% - http://digilib.unisayogya.ac.id/1003/1/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
<1% - http://fkm.uho.ac.id/wp-content/uploads/2019/12/prosiding-seminar-nasional-
fkm-uho-2019.pdf
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/328381493_Gurdani_Yogisutanti_PAEI_Cabang
_Jawa_Barat
<1% - https://fazrianfaldi.blogspot.com/2013/02/perilaku-seksual.html
<1% - https://gilatugas.blogspot.com/
<1% - http://eprints.undip.ac.id/48284/4/BAB_III.pdf
<1% - http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/dra-wening-sahayu-
mpd/metodologi-penelitian.pdf
<1% - https://metodepenelitiana.wordpress.com/desain-penelitian-1/
<1% - http://repository.upi.edu/26340/6/S_ADP_1202255_Chapter%203.pdf
<1% - http://blog.unnes.ac.id/hans/perbedaan-kualitatif-dan-kuantitatif/
<1% - http://repository.upi.edu/9024/4/s_ktp_0803129_chapter3.pdf
<1% - https://docplayer.info/33939103-Bab-iii-metodologi-penelitian-karakteristik-
masalah-berupa-hubungan-korelasional-antara-dua-variabel-atau.html
<1% - http://www.lib.ui.ac.id/naskahringkas/2015-09/S44862-Agung%20Tri%20Wibowo
<1% - http://digilib.unila.ac.id/1398/19/BAB%20III.pdf
<1% - http://digilib.uinsgd.ac.id/3640/6/6_bab3.pdf
<1% - https://juhrisaning.wordpress.com/2013/10/31/subjek-penelitian/
<1% - http://etheses.uin-malang.ac.id/1203/7/08410174_Bab_3.pdf
<1% - https://androskripsi.wordpress.com/tag/sma/
<1% - http://eprints.ums.ac.id/38670/11/BAB%203.pdf
<1% - https://makalahtugaspaper.blogspot.com/2011/04/analisis-faktor-faktor-
yang.html
<1% - https://pt.scribd.com/document/329659009/kala-I
<1% - http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/154/jtptunimus-gdl-syafiqamug-7659-4-
babiii.pdf
<1% - https://www.scribd.com/document/364773265/THRESIA-DEWI-KARTINI-B-pdf
<1% - http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-sumiyatig0-6007-3-
babiii.pdf
<1% - https://id.123dok.com/document/zxnn3k4q-komunikasi-dan-isu-publik-widya-
mandala-catholic-university-surabaya-repository.html
<1% - https://salamadian.com/teknik-pengambilan-sampel-sampling/
<1% - https://www.statistikian.com/2018/02/pengertian-simple-random-sampling.html
<1% - https://docplayer.info/54740117-Bab-iii-metodologi-penelitian.html
<1% - https://sioribuddha.kemenag.go.id/profileRiab?typeID=40&type=Maha
%20Vihara/%20Vihara/%20Arama/%20Kuil
<1% - https://downloadptkptssdsmpsma.blogspot.com/2017/03/download-ptk-ips-
geografi-sma-kelas-xi.html
<1% - http://eprints.undip.ac.id/38404/1/451_AYU_MARTIANI_G2C007012.pdf
<1% - http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/153/jtptunimus-gdl-fitrianaku-7609-4-
babiii.pdf
<1% - http://eprints.umm.ac.id/41472/5/BAB%20IV.pdf
<1% - https://www.ganipramudyo.web.id/2017/05/etika-ilmiah-dan-penelitian.html
<1% - https://subijakto.blogspot.com/2011/06/proposal-kapoer.html
<1% - https://issuu.com/media.andalas/docs/epaper_koran_anti_korupsi_515_edisi
<1% - http://eprints.ung.ac.id/5090/7/2013-1-14201-841409028-bab3-
26072013024442.pdf
<1% - https://afidburhanuddin.wordpress.com/2017/09/15/latihan-soal-ragam-
penelitian/
<1% - http://perpustakaan.poltekkes-
malang.ac.id/assets/file/kti/1401100037/12._Bab_3_.pdf
<1% - https://dyny-nursedynygreat.blogspot.com/2012/12/urutan-proposal.html
<1% - https://eprints.umk.ac.id/3879/8/LAMPIRAN.pdf
<1% - http://repository.upi.edu/29204/6/TA_JKR_1405972_Chapter3.pdf
<1% - https://www.scribd.com/document/210608381/penelitian
<1% - https://id.scribd.com/presentation/130215207/Etika-Penelitian
<1% - https://hening24go.blogspot.com/p/keterbukaan-dan-keadilan-dalam.html
<1% - https://zeanius.blogspot.com/2013/11/makalah-hukum-kesehatan.html
<1% - http://ciputrauceo.net/blog/2016/2/18/metode-pengumpulan-data-dalam-
penelitian
<1% - http://eprints.undip.ac.id/40985/3/BAB_III.pdf
<1% - http://eprints.ums.ac.id/58580/22/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
<1% - http://repository.fisip-untirta.ac.id/732/1/PENGARUH%20MOTIVASI%20KERJA
%20TERHADAP%20KINERJA%20PEGAWAI%20DI%20SEKRETARIAT%20DEWAN
%20PERWAKILAN%20RAKYAT%20DAERAH%20%28D%20-%20Copy.pdf
<1% - http://eprints.umm.ac.id/41261/5/BAB%204.pdf
<1% - https://id.123dok.com/document/zgw5036y-analisis-pengaruh-label-halal-brand-
dan-harga-terhadap-keputusan-pembelian-konsumen-muslim-di-kota-medan-studi-
kasus-di-kecamatan-medan-petisah-repository-uin-sumatera-utara-tesis-ian-alfian.html
<1% - http://repository.upi.edu/1424/6/S_PEK_0906064_CHAPTER3.pdf
<1% - http://etheses.uin-malang.ac.id/1856/6/08410025_Bab_3.pdf
<1% - http://digilib.unimed.ac.id/718/1/Pengujian%20validitas%20konstruk%20dengan
%20menggunakan%20analisis%20faktor.pdf
<1% - https://iamshrii.wordpress.com/2013/12/
<1% - http://repository.unpas.ac.id/27923/4/BAB%203.pdf
<1% - http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/119/jtptunimus-gdl-taufiqamau-5904-3-
babiii.pdf
<1% - http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/35039/Chapter%20III-
VI.pdf?sequence=3&isAllowed=y
<1% - http://docplayer.info/30282311-Pengaruh-kepatuhan-pengendalian-intern-
terhadap-perilaku-etis-karyawan-dalam-sistem-penggajian.html
<1% - https://edwinmunip.blogspot.com/2014/09/uji-instrumen.html
<1% - http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-naningtriu-6019-3-
babiii.pdf
<1% - http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-dwiariyani-6045-3-
babiii.pdf
<1% - http://pgri-jateng.info/read/detail/grobogan
<1% - http://fatur.staff.ugm.ac.id/file/Sikap%20dan%20Perilaku%20Seksual%20Remaja
%20di%20Bali.pdf
<1% - http://eprints.ums.ac.id/59686/17/Naskah%20Publikasi-216.pdf
<1% - https://biolog-indonesia.blogspot.com/2013/05/proposal-penelitian-pengaruh-
murotal-al.html
<1% - https://www.mobilestatistik.com/validitas-reliabilitas/
<1% - http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/66764/Chapter%20III-
VI.pdf?sequence=3&isAllowed=y
<1% - http://digilib.unila.ac.id/226/13/BAB%20III.pdf
<1% - http://digilib.unila.ac.id/10284/16/BAB%20III.pdf
<1% - http://senten.batan.go.id/wp-
content/uploads/2019/11/FINALProsidingSENTEN2019.pdf
<1% - https://id.scribd.com/doc/46581687/Proposal-Thesis-Evaluasi-Penerapan-
Generic-Porter-Strategies-Sindy-Kusuma-N
<1% - http://etheses.uin-malang.ac.id/804/6/10410003%20Bab%203.pdf
<1% - https://id.123dok.com/document/qm882x5z-pengaruh-citra-perusahaan-dan-
kualitas-pelayanan-terhadap-kepuasan-pelanggan-study-kasus-fifgroup-yogyakarta-1-
stie-widya-wiwaha-repository.html
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/322904876_Analisis_Kinerja_Layanan_dan_Kep
uasan_Pelanggan_terhadap_Loyalitas_Nasabah_Tabungan
<1% - http://a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0606669_chapter3.pdf
<1% - https://www.kanalinfo.web.id/pengertian-data-primer-dan-data-sekunder
<1% - http://repository.upi.edu/10711/4/s_kor_0807694_chapter3.pdf
<1% - http://digilib.unila.ac.id/1532/7/BAB%20I.pdf
<1% - http://semnasppm.umy.ac.id/wp-content/uploads/2019/12/BAGIAN-2.pdf
<1% - https://artikel.sabda.org/book/export/html/13
<1% - https://lovelycimutz.wordpress.com/2011/05/13/kasus-susu-berbakteri/
<1% - https://amalaja.blogspot.com/2011/08/pengolahan-data-materi-pertemuan-ke-
2.html
<1% - http://digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Journal-1-
BAB4.pdf
<1% - http://eprints.undip.ac.id/43466/4/BAB_III_METODE_PENELITIAN_..pdf
<1% - https://wallpapercartoonmuslimah.blogspot.com/2014/04/analisis-data-
kuantitatif.html
<1% - http://eprints.umm.ac.id/39885/5/BAB%20IV.pdf
<1% - http://eprints.umm.ac.id/54418/5/BAB%20IV.pdf
<1% - http://fkm.unsrat.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/Natria-Lalandos-
091511089.pdf
<1% - https://www.banghaji.com/belajar-html-12-membuat-daftar-dengan-urutan-
angka-atau-huruf/
<1% - http://digilib.unila.ac.id/2443/11/BAB%20III.pdf
<1% - https://mrans.files.wordpress.com/2010/12/lap-20-10-2010-moduk-praktikum-
aplikom-statistik.doc
<1% - https://lailams25.blogspot.com/
<1% - https://daremaulana5.blogspot.com/2013/03/hubungan-higiene-makanan-
dengan-demam.html
<1% - https://www.academia.edu/32885656/ANALISIS_DATA_KUALITATIF
<1% - https://asropi.wordpress.com/tag/desain-penelitian/
<1% - https://skripsimahasiswa.blogspot.com/2010/11/teknik-analisis-data.html
<1% - https://vickydiatama.blogspot.com/2013/10/pengertian-analisis-validitas-
dan.html
<1% - http://prosiding.unipma.ac.id/index.php/FIPA/article/download/594/566
<1% - https://ojs.fdk.ac.id/index.php/humancare/article/download/68/pdf
<1% - https://www.dosenpendidikan.co.id/analisis/
<1% - http://repository.upi.edu/18260/3/D3_PER_1205023_Chapter3.pdf
<1% - https://trisna-mahardika.blogspot.com/2010/06/hubungan-pengetahuan-wanita-
tuna-susila.html
<1% - https://moondoggiesmusic.com/contoh-makalah/
<1% - http://eprints.ums.ac.id/62657/11/NASKAH%20PUBLIKASI%20lya.pdf
<1% - https://www.spssindonesia.com/2014/02/analisis-korelasi-dengan-spss.html
<1% - http://www.lib.ui.ac.id/naskahringkas/2015-11/S52385-Maria
<1% - https://issuu.com/bimkes1516/docs/bimabi_volume_4_nomor_2
<1% - https://specialpengetahuan.blogspot.com/2014/11/pengaruh-ketuban-hijau-
terhadap.html
<1% - https://wijioktanasari.blogspot.com/2015/10/hubungan-sikap-orang-tua-
dengan.html
<1% - https://id.123dok.com/document/eqox8kq1-pergaulan-bebas-studi-etnografis-
perilaku-mahasiswa-kos-kosan-di-kelurahan-titi-rante-kecamatan-medan-baru-kota-
medan.html
<1% - https://adysetiadi.files.wordpress.com/2012/03/jurnal-jadi-word-mei-2013-
wordpress.doc
<1% - https://id.123dok.com/document/4yrvo8qo-studi-kualitatif-perilaku-seks-
pranikah-remaja-putri-di-kota-gunungsitoli-tahun-2013.html
<1% - https://eprints.uns.ac.id/5823/1/110201002201008021.pdf
<1% - https://nhuurdoppa.blogspot.com/2015/12/hubungan-kecemasan-dan-
kesulitan.html
<1% - https://id.scribd.com/doc/306160502/Jurnal-Ilmiah-Manajemen-Kelas-pdf
<1% - http://repository.upi.edu/24062/6/TA_JKR_1307158_Chapter3.pdf
<1% - http://eprints.ums.ac.id/47853/5/BAB%20III.pdf
<1% - https://jurnal.poltekkesbanten.ac.id/Medikes/article/download/39/24/
<1% - https://id.123dok.com/document/qmj65v4q-model-konseling-kognitif-perilaku-
untuk-meningkat-kan-kemampuan-kontrol-diri-perilaku-seksual-remaja-studi-
terhadap-siswa-madrasah-aliyah-negeri-ciparay-dan-madrasah-aliyah-swasta-al-
mukhlisin-di-kabupaten-bandung.html
<1% - http://digilib.uin-suka.ac.id/view/year/2010.default.html
<1% - http://digilib.uinsby.ac.id/5582/9/Bab%201.pdf
<1% - https://monitoring-inaportnet.dephub.go.id/site/perusahaan?
portcode=IDJKT&type=AP
<1% - https://issuu.com/isyf/docs/apa_kata_pelajar-mendikbud
<1% - http://www.kesekolah.com/profil/sman-15-jakarta-utara.html
<1% - https://pt.scribd.com/document/235730245/SKRIPSI-REVISI
<1% - http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/136301-T%2028240-Analisis%20perubahan-
Analisis.pdf
<1% - https://adhienbinongko.wordpress.com/category/penyakit-menular/page/2/
<1% - https://journal.ppnijateng.org/index.php/jika/article/download/360/pdf
<1% - http://www.jurnal.stikes-aisyiyah.ac.id/index.php/gaster/article/download/44/41
<1% - https://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/54356/I12ama_BAB
%20IV%20Hasil%20dan%20Pembahasan.pdf?sequence=9&isAllowed=y
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/333801018_Gambaran_Keterikatan_Kerja_pad
a_Dosen-Tetap_Ditinjau_dari_Karakteristik_Personal
<1% - http://etheses.uin-malang.ac.id/1823/7/09410136_Bab_3.pdf
<1% - https://saprillahhalkingid.blogspot.com/2013/05/contoh-skripsi-
analitikinferensial.html
<1% - https://widiyaariyansyah.blogspot.com/2014/05/kti-kebidanan.html
<1% - https://mafiadoc.com/hubungan-tingkat-pengetahuan-tentang-kontrasepsi-
_5a3663e71723dd164f4555d1.html
<1% - https://skripsistikes.wordpress.com/tag/asuhan-keperawatan/
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/311442472_KAPASITAS_PENYULUH_PERTANI
AN_DALAM_UPAYA_MENINGKATKAN_PRODUKTIVITAS_PERTANIAN_DI_JAWA_TIMUR
<1% - https://ejournal.kopertis10.or.id/index.php/jit/article/download/16/15
<1% - http://lib.ui.ac.id/naskahringkas/2015-08/S-Made%20Yama%20Wirawan
<1% - https://wangsasman8.blogspot.com/2008/11/perilaku-seksual-remaja-di-desa-
dan-di.html
<1% - http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/122840-S-5426-Faktor-faktor-Metodologi.pdf
<1% - https://staff.blog.ui.ac.id/r-suti/files/2010/05/anova.pdf
<1% - https://mafiadoc.com/1-definisi-penelitian_5a1b307d1723dd4a9e4b160e.html
<1% - https://ml.scribd.com/doc/244518002/Jurnal-edisi-V-pdf
<1% - http://eprints.ums.ac.id/51298/2/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
<1% - https://issuu.com/darussalam7/docs/vol._vii_no_1_september_2015___issn
<1% - http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/259/1/19NITA%20LISTIAN.pdf
<1% - https://id.123dok.com/document/dy4l400z-hubungan-dismenore-dengan-
aktivitas-belajar-siswi-sman-4-medan.html
<1% - https://journal.uii.ac.id/intervensipsikologi/article/download/3890/3465
<1% - https://ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JKM/article/download/701/pdf
<1% - http://repository.unair.ac.id/view/year/2010.html
<1% - https://adriansyahnantu.wordpress.com/2012/03/
<1% - http://digilib.uinsby.ac.id/21425/7/Bab%204.pdf
<1% - http://ojs.akbidylpp.ac.id/index.php/Prada/article/download/312/224
<1% - https://belajarkesehatan.wordpress.com/page/7/
<1% - https://mafiadoc.com/disini_59c00c681723dd7110dd4ffd.html
<1% - https://santrismansa.blogspot.com/
<1% - https://www.bbc.com/indonesia/majalah-50909562
<1% - https://pt.scribd.com/document/117054992/perilaku-seksual-dikalangan-remaja-
bab-2
<1% - http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/142/jtptunimus-gdl-anwarnimg2-7076-3-
babii.pdf
<1% - https://denbagoesblogspot.blogspot.com/2011/09/kesehatan-reproduksi-
remaja.html
<1% - https://ajenkajja.blogspot.com/2012/03/masa-remaja.html
<1% - https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/46490/MTczNzkx/Pengaruh-Faktor-
Personal-dan-Lingkungan-terhadap-Perilaku-Seksual-pada-Remaja-abstrak.pdf
<1% - https://mariberbagi-c.blogspot.com/2011/04/makalah-permasalahan-
remaja.html
<1% - http://eprints.ums.ac.id/44971/1/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
<1% - http://fkm.unsrat.ac.id/wp-content/uploads/2015/02/Jurnal-Gabby-Mongisidi.pdf
<1% - https://aswendo2dwitantyanov.wordpress.com/page/5/
<1% - https://airindania11.wordpress.com/category/biologi/
<1% - https://programhamilelifmedika.blogspot.com/2017/02/fungsi-hormon-lh-dan-
fsh-yang.html
<1% - http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/68910/Chapter
%20II.pdf?sequence=4&isAllowed=y
<1% - https://pornografi-pergaulan.blogspot.com/2012/05/pergaulan-bebas-dan-
penyimpangan.html
<1% - http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/JURNAL.pdf
<1% - http://digilib.uinsgd.ac.id/10107/2/4_bab1.pdf
<1% - http://www.fadhilza.com/2009/09/islam/perpecahan-dikalangan-umat-islam.html
<1% -
http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/download/1732/1690
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/326080306_ANALISIS_FAKTOR_DETERMINAN_
INTENSI_BERWIRAUSAHA_SISWA_SEKOLAH_MENENGAH_ATAS_DI_KOTA_BOGOR_-
_LAPORAN_PENELITIAN_DOSEN_PEMULA
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/313715275_PENGARUH_LITERASI_KEUANGAN
_DAN_LINGKUNGAN_SOSIAL_TERHADAP_PERENCANAAN_KEUANGAN_PEGAWAI_DI_U
NIVERSITAS_ISLAM_INDONESIA_YOGYAKARTA
<1% - http://unmasmataram.ac.id/wp/wp-content/uploads/10.-Hj.-Aminah.pdf
<1% - https://walisongo.ac.id/?p=10000000002628&lang=id
<1% - https://referensiagama.blogspot.com/2011/10/kepemimpinan-kepala-sekolah-
dalam.html
<1% - https://gussalviyaranti.wordpress.com/2013/11/21/motivasi-dan-komunikasi/
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/325103102_Hubungan_Kematangan_Beragam
a_dengan_Konsep_Diri
<1% - https://brainly.co.id/tugas/26193174
<1% - https://www.sabda.org/misi/book/export/html/3064
<1% - http://eprints.perbanas.ac.id/308/1/ARTIKEL%20ILMIAH.pdf
<1% - https://atibilombok.blogspot.com/2014/06/makalah-kepribadian-sehat-dan-
tidak.html
<1% - https://matapelajaranagama.blogspot.com/2016/07/3-inti-dari-ajaran-agama-
buddha.html
<1% - http://repository.ump.ac.id/655/3/BAB%20II_FAJAR%20KURNIAWAN_PSIKOLOGI
%2712.pdf
<1% - http://www.digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-badriyahb0-75-
1-ktibadr-i.pdf
<1% - http://jos.unsoed.ac.id/index.php/kesmasindo/article/download/31/31/
<1% - https://www.scribd.com/document/333135071/kumpulan-makalah-pkmm-
pimnas-xix-2006-umm-malang-pdf
<1% - https://id.123dok.com/document/eqoekjy1-pemikiran-mahatma-gandhi-tentang-
humanisme-dan-nasionalisme.html
<1% - https://eprints.umk.ac.id/149/1/PERILAKU_SEKS_REMAJA_KUDUS.pdf
<1% - https://lolo-faidah.blogspot.com/2012/03/peran-guru-sebagai-pendidik-
pembimbing.html
<1% - https://httpwazlindha.blogspot.com/2015/05/proposal-penelitian-sosial-
budaya.html
<1% - https://yudiarachmadcounselling.blogspot.com/2014/01/psikologi-anak-
remaja.html
<1% - http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/3619/DAFTAR%20ISI
%20JURNAL%20ED.9.docx?sequence=3
<1% - https://janthorahan.blogspot.com/2016/08/hubungan-peran-teman-sebaya-
dengan.html
<1% - https://www.gurupendidikan.co.id/status-sosial/
<1% - https://jurnalilmiahtp2013.blogspot.com/2013/12/peran-orang-tua-dalam-
mendidik-anak.html
<1% - https://id.123dok.com/document/eqorl60q-hubungan-antara-mengakses-situs-
porno-lewat-media-internet-dengan-perilaku-seksual.html
<1% - https://issuu.com/bimkes/docs/bimkmi_edisi_2
<1% - http://eprints.umm.ac.id/41773/2/jiptummpp-gdl-vickyrizal-47006-2-babi.pdf
<1% - https://pt.scribd.com/document/50158132/perilaku-seks-remaja
<1% - http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/24525/Chapter
%20II.pdf;sequence=4
<1% - https://kopigayo93.blogspot.com/2018/11/sambutan-rakyat-terhadap-
kedatangan.html
<1% - https://www.gotquestions.org/Indonesia/mengatasi-nafsu.html
<1% - http://www.jikm.unsri.ac.id/index.php/jikm/article/download/445/pdf
<1% - https://e-journal.unair.ac.id/CMSNJ/article/view/12373
<1% - https://id.123dok.com/document/9ynmmk1z-pengaruh-keadilan-self-
assessment-system-diskriminasi-pemahaman-perpajakan-pelayanan-aparat-pajak-dan-
kemungkinan-terdeteksi-kecurangan-terhadap-tindakan-tax-evasion.html
<1% - https://lailameika13.blogspot.com/2015/03/kehidupan-politik-sosial-ekonomi-
dan_22.html
<1% - https://yusisusantika251.blogspot.com/p/promosi-kesehatan-pranikah.html
<1% - https://vannoorsyamsu.blogspot.com/2013/01/fenomena-seks-pra-nikah-
dikalangan.html
<1% - https://togu566.blogspot.com/2013/
<1% - https://dhiyah-muharrikah.blogspot.com/2012/05/jurnal-penelitian.html
<1% - https://el-rayyan.blogspot.com/2009/12/nilai-nilai-pendidikan-islam-dalam.html
<1% - https://perjalananhidupqu.blogspot.com/2010/05/tingkah-laku-remaja.html
<1% - https://ml.scribd.com/doc/284341754/ansietas-pdf
<1% - http://repository.fisip-untirta.ac.id/873/1/KINERJA%20PELAYANAN%20PUBLIK
%20BAGIAN%20SATUAN%20RESERSE%20KRIMINAL%20%28SAT%20RESKRIM
%29%20DALAM%20MENANGANI%20KASUS%20PENCU.pdf
<1% - http://eprints.umm.ac.id/35033/4/jiptummpp-gdl-yogiferila-47427-4-babiii.pdf
<1% - http://docplayer.info/46434578-Pengaruh-kepercayaan-persepsi-risiko-dan-
keamanan-terhadap-minat-beli-konsumen-pada-toko-online-studi-pada-toko-online-
olx-co.html
<1% - https://pt.scribd.com/document/259770892/Tingkat-Pengerahuan-HIV-Kuesioner
<1% - http://digilib.upi.edu/digitallist.php?export=xml
<1% - http://jkesmasfkm.unsrat.ac.id/wp-content/uploads/2015/02/paradigma-sehat-
november-2013.pdf
<1% -
https://www.kompasiana.com/wildensyah/55008c48a333115d6f5115a3/perbedaan-
mendidik-dan-mengajar
<1% - https://arikapanggayo.blogspot.com/2012/10/pengaruh-motivasi-terhadap-
kinerja_6126.html
<1% - http://www.sman11jakarta.sch.id/4/detail-siswa/ekstrakurikuler.html
<1% - https://skripsi2012.blogspot.com/2011/04/skripsi-faktor-faktor-yang-
mempengaruhi.html
<1% - https://kahfidirgacahya.blogspot.com/2012/05/kajian-pengaruh-lingkungan-
dalam.html
<1% - http://pustaka.unpad.ac.id/wp-
content/uploads/2009/09/korelasi_antara_kadar_oxygen_delivery.pdf
<1% - https://doczz.net/doc/2012661/editorial---stikes-budiluhur-cimahi
<1% - http://childrenarea.blogspot.co.id/feeds/posts/default
<1% - http://digilib.unila.ac.id/13683/17/BAB%20II.pdf
<1% - http://repository.unpas.ac.id/1257/3/BAB%20I.pdf
<1% - https://mbahejeparakumpulankaryailmiah.blogspot.com/2015/08/peran-kyai-
dalam-menumbuhkan-sikap.html
<1% - https://gumilar69.blogspot.com/2013/11/pengetahuan-remaja-putri-
tentang_8083.html
<1% - http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/44778/Reference.pdf?
sequence=2&isAllowed=y
<1% - http://silabus.upi.edu/index.php?
dir=FPIPS/llmu_Pendidikan_Agama_Islam/Semester%201/&file=1.%20Silabus
%20Pendidikan%20Agama%20Islam.doc
<1% - https://mafiadoc.com/proceeding_5bacbb63097c47a3358b4574.html
<1% - http://journal.walisongo.ac.id/index.php/JSW/article/view/3480
<1% - https://epdf.pub/membumikan-ilmu-komunikasi-di-indonesia.html
<1% - http://etheses.uin-malang.ac.id/1848/9/08410010_Daftar_Pustaka.pdf
<1% - https://www.scribd.com/document/395518671/Tesis-Rizal-Sholihuddin
<1% - https://www.science.gov/topicpages/c/current+study+takes.html
<1% - http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-siskalaili-6004-4-
daftarp-a.pdf
<1% - http://digilib.upi.edu/administrator/fulltext/t_pu_722_bibliografi.pdf
<1% - https://id.scribd.com/doc/228781734/Data-Buku-Smasa
<1% - http://eprints.ums.ac.id/56669/12/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf

Anda mungkin juga menyukai