Anda di halaman 1dari 7

LEGAL DRAFTING

Nama Dosen Pengampu : Nitaria Angkasa, S.H., M.H.

Nama Penyusun : KESSY FITRIYANI

Fakultas Ilmu Hukum

NPM : 18810104

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

TAHUN AJARAN 2020/2021

LEGAL OPINION
PENDAHULUAN

Kejahatan sejak dulu hingga sekarang selalu mendapatkan sorotan, baik itu dari kalangan
pemerintah maupun dari kalangan masyarakat itu sendiri. Persoalan kejahatan bukanlah meupakan
persoalan yang sederhana terutama dalam masyarakat yang sedang mengalami perkembangan.
Dengan adanya perkembangan itu dapat dipastikan terjadi perubahan tata nilai, dimana perubahan
tata nilai yang bersifat positif berakibat pada kehidupaan masyarakat yang harmonis dan sejahtera,
sedangkan perubahan tata nilai yang bersifat negative menjerumus ke arah runtuhnya nilai-nilai
kemanusiaan. Dalam perkembangan teknologi menyebabkan pada saat ini menimbulkan dampak
yang sangat besar. Dampak yang paling terasa adalah pada tata budaya, moral, dan tata social
masyarakat pada umumnya dan pada generasi muda khususnya. Sudah banyak terjadi kasus
pelecehan seksusal terhadap anak dimana pelakunya adalah orang yang lebih dewasa kebanyakan
yang telah di kenal oleh korban. Salah satunya terjadi pada kasus Chester Charles Bennington
( mantan vokalis linkin park) pelecehan seksual itu terjadi pada saat usia 7 tahun dan itu terjadi
selama kurang lebih 6 tahun. Pelaku kejahatan seksual yang dialami oleh Chester Charles
Bennington itu dilakukan oleh temannya yang lebih tua karena pelakunya tersebut juga korban dari
pelecehan seksual, sama seperti kisahnya. Menurut Van Bemmelen, kejahatan adalah:“Tiap
kelakukan yang bersifat tindak susila yang merugikan yang menimbulkan begitu banyak
ketidaktenangan dalam suatu masyarakat tertentu. Sehingga masyarakat itu berhak mencelanya dan
menyatakan penolakannya atas kelakukan itu dalam bentuk nestapa dengan sengaja diberikan
karena kelakuan tersebut”. Sementara itu, menurut Bonger, “Setiap kejahatan bertentangan dengan
kesusilaaan, kesusilaan berakar dalam rasa sosial dan lebih dalam tertanam daripada agama,
kesusilaan merupakan salah satu kaidah pergaulan”. Salah satu masalah yang dihadapi di
lingkungan kita sekarang yaitu aktivitas Menurut Van Bemmelen, kejahatan adalah:“Tiap
kelakukan yang bersifat tindak susila yang merugikan yang menimbulkan begitu banyak
ketidaktenangan dalam suatu masyarakat tertentu. Sehingga masyarakat itu berhak mencelanya dan
menyatakan penolakannya atas kelakukan itu dalam bentuk nestapa dengan sengaja diberikan
karena kelakuan tersebut”. Sementara itu, menurut Bonger, “Setiap kejahatan bertentangan dengan
kesusilaaan, kesusilaan berakar dalam rasa sosial dan lebih dalam tertanam daripada agama,
kesusilaan merupakan salah satu kaidah pergaulan”. Selain kondisi psikologis ada juga factor yang
mendorong tindak pidana pelecehan seksusal oleh anak adalah adanya pengaruh lingkungan yang
tidak baik, baca-bacaan yang berbau porno, gambar-gambar porno, film dan VCD porno yang
banyak beredar di masyarakat. Beredar hal-hal tersebut dapat menimbulkan rangsangan dan
pengaruh bagi yang membaca dan melihatnya, akibatnya banyak terjadi penyimpangan-
penyimpangan seksual terutama anak usia remaja.

Kronoligi Kasus
Ketika Chester Charles Bennington berumur tujuh tahun atau delapan tahun, dia mengalami
pelecehan seksual dari temanya yang lebih tua. Hal itu berlanjut sampai usia 13 tahun. Perlakuan
yang tidak menyenangkan dan situasi rumah yang ruyam membuat chester butuh pelampiasaan.
Untuk menenangkan dirinya, chester mengggambar, menulis puisi atau lagu. Ketika dirinya sudah
nyaman, dia memberi tahu kepada ayahnya tentang pelecehan seksual itu termasuk pelakunya. Tapi
dia tidak melanjutkan kasusnya setelah tahu bahwa pelaku juga korban.

ANALISIS ATURAN HUKUM

aturan hukum yang berlaku di indonesia pada saat ini yaitu:

1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan


Anak jo. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam
rumah tangga.
3) Pasal 281 KUHP tentang kejahatan terhadap kesusilaan.
4) pasal 351 KUHP tentang penganiayaan.

UJI SYARAT

1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak jo.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2002 mengutamakan hak dan kewajiban anak, kewajiban dan
tanggung jaawab pemerintah dan negara serta kewajiban dan tanggung jawab keluarga dan orang
tua.
Di dalam pasal 13 ayat 1 yang berisi setiap anak selama dalam pengasuhan orang tua,wali
atau pihak lain manapun yang bertanggung jawab atas pengasuhan, berhak mendapat
perlindungan dari perlakuan:
a) diskriminasi.
b) eksploitasi, baik ekonomi maupun seksual.
c) penelantaran.
d) kekejaman, kekerasan, dan penganiayaan.
e) ketidakadilan.
f) perlakuan salah lainya.

Mengenai pasal di atas orang tua ataupun wali dari anak tersebut seharusnya wajib menjaga
anak tersebut dari kekerasan yang ada di sekitar wilayah sekitar terdahulu baru melihat lingkungan
lebih luas karena kekerasan yang terjadi pada anak lebih sering terjadi pada lingkungan sekitar,
karena pelakunya biasanya itu kenal dekat dengan anak tersebut. Di dalam kasus yang dialami
Chester Charles Bennington ini terjadi karena salah satu faktornya yaitu keadaan rumah Chester
Charles Bennington yang sangat ruyam. Dari situlah banyak terjadi kekerasan-kekerasan yang
dialami oleh Chester Charles Bennington dan yang melakukan kekerasan seksual tersebut dilakukan
oleh temannya sendiri karena teman (pelaku) tersebut juga merupakan korban.Selain orang tua dan
wali juga pihak lain harus terkait di dalam kekerasan pada anak ini yaitu masyarakat sekitar yang
menciptakan suasana yang tentram.

Di dalam pasal pasal 23 yaitu


(1) Negara dan pemerintah menjamin perlindungan, pemeliharaan dan
kesejahteraan anak dengan memperhatikan hak dan kewajiban orang tua,
wali, atau orang lain yang secara hukum bertanggung jawab terhadap anak.
(2) Negara dan pemerintah mengawasi dan menyelenggarakan perlindungan
anak.

Kasus yang terjadi pada Chester Charles Bennington ini terjadi ini dilakukan oleh temanya
sendiri yang lebih tua karena teman (pelaku) ini juga merupakan korban seksual juga nah dari siilah
pemerintah harus turun tangan terhadap kasus seksual pada anak harus di tindak lanjuti sedini
mungkin agar kasus ini tidak merajala lela dengan korban yang menjadi pelaku. Pemerintah
seharusnya bisa menjegah dengan cara melakukan penyuluhan masuk ke sekolah-sekolah atau k
dlam masyarakat yang sudah terindifikasi adanya kekerasan seksual pada anak. Pemerintsh juga
bisa melakukan tindakan yang tegas terhadap pelaku kejahatan yang dilakukan dengan anak
tersebut dengan penjara atau apapun yang dapat membuat efek jera bagi pelaku yang melakukanya,
karena jika pemerintah tidak bertindak secara sigap kejahtan ini akan terus merajalela dan akan
menggangu kejiwaan anak yang menjadi korban tersebut. Anak merupakan generasi penerus bangsa
yang harus di didik dan diawasi dengan baik. Di negara Indonesia sendiri para menetei ada yang
mengususlkan tentang hukuman kebiri bagi para pelaku yang melakukan kejahtan seksual pada
anak namun juga ada yang berpendapat tentang kebiri kimia yang hanya dapat dialkukan oleh
dokter untuk mengawasi gerak-gerik pelaku kejahatan seksual tersebut.

Yang terakhir yaitu dengan pasal 26

1) Orang tua yang berkewajiban dan bertanggung jawab untuk:


a. mengasuh,memelihara, mendidik, dan melindungi anak
b. menumbuhkembangkan anak sesuai dengan kemampuan, bakat,
dan misalnya ;dan
c. mencegah terjadinya perkawinan pada usia anak-anak.
2) dalam hal orang tua tidak ada, atau tidak diketahui keberadaannya, atau
karena suatu sebab, tidak dapat melaksanakan kewajiban dan tanggung
jawabnya, maka kewajiban dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) dapat beralih kepada keluarga,yang dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

kasus yang terjadi pada Chester Charles Bennington ini seharusnya keluarga memliki peran
pokok dalam pembentukan karakter masing-masing anak. yang telah di tertuang di dalam pasal 26
ayat (1) bagian (a) orang tua wajib mengasuh, memelihara, mendidik, melindungi anak anak dari
kekerasan dalam bentuk apapun itu termasuk kekerasan seksual.

3) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga
mengutamakan pembahasan tentang perlindungan terhadap kekerasan rumah tangga yang utama
pada anak
Pasal 1
1. kekerasan dalam rumah tangga adalah setiap perbuatan terhadap seseorang
terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau
penderitaan secara fisik, seksual, psikologi, dan /atau pelantaran rumah
tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau
perampasan kemerdekaan secra melawan hukum daam lingkup rumah tangga
2. pengahpusan kekerasan dalam rumah tangga adalah jaminan yang diberikan
oleh negara untuk mencegah terjadinya kekerasan dalam rumah tangga, dan
melindungi korban keekrasan dalam rumah tangga
3. korban adalah orang yang mengalami kekerasan dan/atau ancaman kekerasan
dalam lingkup rumah tangga
4. perlindungan adalah segala upaya yang ditujukan untuk memberikan rasa
aman kepada korban yang dilalakukan oleh pihak keluarga, advokad,
lembaga sosial, kepolisian, kejaksaan, pengadilan, atau pihak lainnya baik
sementara maupun berdasarkan penetapan pengadilan.
5. perlindungan sementara adalah perlindungan yang langsung diberikan oleh
kepolisian dan/atau lembaga sosial atau pihak, sebelum dikeluarkannya
penetapan perintah perlindungan dari pengadilan.
6. perintah perlindungan adalah penetapan yang dikeluarkan oleh pengadilan
untuk memberikan perlindungan kepada pengadilan.
7. menteri adalah menteri yang lingkup tugas dan tanggung jawabnya di bidang
pemberdayaan perempuan.

Pasal 5

Setiap orang dilarang melakukan kekerasan dalam rumah tangga terhadap orang dalam
lingkup rumah tangganya, dengan cara:

a. kekerasan fisik.
b. kekerasan psikis.
c. kekerasan seksual.
d. penelantaran rumah tangga.

Pasal 15

Setiap orang yang mendengar, melihat, atau mengetahui terjadinya kekerasan dalam rumah
tangga wajib melakukan upaya-upaya sesuai dengan batas kemampuannya untuk:

a. mencegah berlangsunya tindak pidana.


b. memberikan perlindungan kepada korban.
c. memberikan pertolongan darurat.
d. membantu proses pengajuan pemohon penetapan perlindungan.

Pasal 44

(1) Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam lingkup
rumah tangga sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 huruf a dipidana dengan
pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau denda paling banyak Rp
15.000.000,00 (lima belas juta rupiah).
(2)Dalam hal perbuatan sebagaiman yang dimaksud pada ayat (1)
mengakibatkan korban mendapat jatuh sakit atau luka berat, dipidana dengan
pidana penjara paling lama 10 tahun atau denda paling banyak Rp
30.000.000,00.
(3)Dalam hal perbuatan sebagaiman dimaksud pada ayat (2) mengakibatkan
matinya korban, dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 tahun penjara
atau denda paling banyak Rp 45.000.000,00.
(4)Dalam hal perbuatan yang sebagaiman dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh
suami terhadap isteri atau sebaliknya yang tidak menimbulkan penyakit atau
halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau mata pencaharian atau
kegiatan sehari-hari, dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 tahun atau
denda plaing banyak Rp 5.000.000,00

Pasal 46

Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan seksual sebagaiman dimaksud dalam
pasal 8 ayat a dipidana dengan pidan penjara paling lama 12 tahun atau dengan denda paling banyak
Rp 36.000.000,00.

Dengan adanya berbagai macam pasal yang saya sebutkan tadi keluarga memliliki peran
yang sangat vital terhadap suatu kejadian. Namun yang dialamimoleh Chester Charles Bennington
ini adanya faktor kelurga yang utama mengakibatkan Chester Charles Bennington menjadi anak
yang susah di kontrol karena di dalm keluarga Chester Charles Bennington sering terjadinya
kekerasan rumah tangga. Dari sini juga harus ada keterkaitanya dengan pemerintah, masyarakat dan
yang utama keluarga karena dari situlah ada peran-peran penting untuk mencegah terjadinya
kekerasan.

4) Pasal 281 KUHP tentang kejahatan terhadap kesusilaan yang berisi dengan “ diancam dengan
pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan atau denda paling banyak lima ratus ribu:
(1) Barang siapa dengan sengaja dan terbuka melanggar kesusilaan.
(2) Barang siapa dengan sengaja dan dimuka oarang lain yang ada disitu bertentangan
kehendaknya, melanggar kesusilaan.

Pemerintah harus bertindak dengan tegas jika ada yang melanggar kesusilaan dengan
menerapkan isi-isi yang ada di dalam pasal tersebut agar pelaku mempunyai efek jera atau juga
dengan menambahkan sanksi yang memberatkan hukuman bagi pelakunya. Namun yang dialami
oleh Chester Charles Bennington ini pelaku ini tidak di jerat dengan undang-undang apapun karena
kasus ini baru terkuak setelah Chester Charles Bennington meninggal.

5) Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan yang berisi:


1. Penganiayaan diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan atau
denda paling banyak tiga ratus rupiah.
2. Jika perbiuatan mengakibatkan luka-luka berat yang bersalah dikenakan pidana penjara
paling lama lima tahun.
3. Jika mengakibatkan mati, dikenakan pidana penjara paling lama tujuh tahun.
4. Dengan penganiayaan disamakan sengaja merusak kesehatan .
5. Percobaan untuk melakukan kejahtan ini tidak dipidana.

Menurut saya dalam kasus Chester Charles Bennington ini harus ada penanganan kusus
supaya kasus ini bisa terkuat sampe kebawah-bawah tau sampe masalah kekerasan seksual di
daerah plosok-plosok. pemerintah harus lebih giat melakukan terjun langsung kemasyrakat dengan
sosialisasi tentang bahanya kekerasan seksual tersebut. Dalam upaya perlindungan anak
pememrintah harus berupaya mengumpulakn data dan informasi dan pengawasan pada anak
terutama di wilayah masyarakat dan keluarga.

KESIMPULAN

Anak adalah generasi penerus bangsa yang harus di beri pendidikan dan ditanamkan nilai-
nilai moral yang baik. Orang tua harus berperan aktif dalam perkembangan anak serta juga
memberikan hal-hal yang baik dan buruk. Upaya pemerintah dalam mengatasi kasus pelecehan
anak yaitu dengan menegakkan dan menjalankan dengan tegas peraturan yang sudah ada serta
memaksimalkan hukuman bagi pelaku yang elakukan kejahatan pelecehan pada anak. Disini harus
ada upaya dari bermacam-macam pihak yang saling berkoordinasi dalam pencegahan kasus ini
karena jika hanya satu saja yang berperan aktif tidak akan tercapainya penyelesaian masalah ini.
Upaya selanjutnya di dalam lingkup sekolahan harus berani melakukan bimbingan konseling secara
tepadu agar masalah-masalh yang ada di anak-anak dapat teratai sejak awal.

Anda mungkin juga menyukai