Di Susun Oleh :
Ririn Ismundari
Mf Sri Lestari
Kun Sariti
Dwi Hesti Diah Citrawati
Sri handayani
Hesti hidayah
A. Latar Belakang
Nitrit Oksida (NO) atau Nitrogen Monoksida adalah suatu molekul gas, tak
berwarna, sangat reaktif dan berumur pendek yang mengatur berbagai kondisi
fisiologik maupun patofisiologik dalam tubuh. NO dibentuk hampir di semua tipe
sel. Meski waktu paruh in vivonya sangat pendek, yaitu sekitar empat detik, NO
dapat menembus jaringan di sekitarnya dan mengaktivasi berbagai jalur isyarat
sel. NO dapat larut dalam air maupun lemak.
Penurunan kadar vasodilator seperti nitrit oksida (NO) adalah salah satu hal
yang dapat terjadi akibat disfungsi endotel (Carolia et al., 2016) Perubahan
metabolisme NO bisa menjadi faktor dalam preeklampsia (Echeverri et al., 2015).
Hipertensi dalam kehamilan merupakan 5-15% penyulit kehamilan dan
merupakan salah satu dari tiga penyulit kehamilan dengan angka mortalitas dan
morbiditas yang tinggi selain infeksi dan perdarahan (Angsar, 2016).
Preeklampsia adalah sindrom yang terdiri atas hipertensi gestasional onset baru
dan proteinuria. Diperkirakan terdapat 3-8% kehamilan yang mengalami
preeklampsia (Mogollon et al., 2013).Meskipun tidak sepenuhnya dipahami,
patofisiologi preeklampsia dianggap melibatkan abnormalitas pembuluh darah
plasenta (Achamrah & Ditisheim, 2018).
Pada preeklampsia ditemukan iskemia plasenta, peningkatan resistensi
arteri, penurunan produksi vasodilator, dan disfungsi endotel ibu. Hal-hal tersebut
menyebabkan penurunan aliran darah ke organ utama. Faktor-faktor ini sering
mengakibatkan intrauterine fetal growth restriction (IUGR) dan berat bayi lahir
rendah (Fantasia, 2018). Anak-anak yang lahir dari ibu dengan riwayat
preeklampsia memiliki rata-rata berat badan lahir 5% lebih rendah dibandingkan
dengan anak-anak yang lahir dari ibu yang tidak memiliki riwayat pre-eklampsia
(Bokslag et al., 2016) Preeklampsia memiliki banyak karakteristik dan faktor
risiko penyakit kardiovaskular, termasuk disfungsi endotel, stres oksidatif,
hipertensi, resistensi insulin, dan hipertrigliseridemia (Triche et al., 2008).
Beberapa penelitian menunjukan bahwa wanita yang memiliki pre-eklampsia akan
meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan penyakit ginjal di kemudian hari
(Paauw & Lely, 2018).
Selain itu, NO juga memiliki peran penting dalam sistem reproduksi dan
persalinan. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis menyusun makalah
yang berjudul ‘Nitrit Oksida dalam Obstetrik’
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini yaitu sebagai berikut :
1. Apakah definisi Nitrit Oksida ?
2. Apa fungsi Nitrit Oksida dalam Tubuh ?
3. Bagaimana Sintesa Nitrit Oksida dalam Tubuh ?
4. Bagaimana pengaruh Nitrit Oksida dalam Obstetrik ?
5. Bagaimana Prosedur Pemeriksaan Nitrit Oksida dalam Tubuh ?
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut :
1. Menjelaskan definisi Nitrit Oksida
2. Menjelaskan fungsi Nitrit Oksida dalam Tubuh
3. Menjelaskan Sintesa Nitrit Oksida dalam Tubuh
4. Menjelaskan pengaruh Nitrit Oksida dalam Obstetrik
5. Menjelaskan Prosedur Pemeriksaan Nitrit Oksida dalam Tubuh.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Simpulan
1. Nitrit Oksida adalah Suatu molekul gas, tak berwarna, sangat reaktif dan
berumur pendek yang mengatur berbagai kondisi fisiologik maupun
patofisiologik dalam tubuh.
2. Fungsi Nitrit Oksida dalam tubuh antara lain merelaksasi otot polos pembuluh
darah, mengaktifkan makrofag dan zat sitotoksik dalam peradangan.
3. Sintesa Nitrit Oksida dalam tubuh yaitu Nitrit Oksida disintesa dari L-
Arginine, dengan pengaruh enzym NO Synthase (NOS).
4. Pengaruh Nitrit Oksida dalam obstetrik yaitu berperan dalam ovulasi, mengatur
denyut getar rambut epitel, mengatur kontraksi miometrium, mengatur
pembelahan mikotik, menurunkan hipertensi gestasional, dan pematangan
serviks dalam proses persalinan.
5. Prosedur pemeriksaan kadar Nitrit Oksida dalam tubuh yaitu melalui
pengambilan dari vena cubiti di laboratorium sebanyak 5ml. Lalu diukur secara
Calorimetik Non-enzymatic Nitric Oxidae Assay menggunakan kit dari R &
amp; D Biomedical Research product.
B. Saran
Perlu dilakukan observasi untuk mengevaluasi apakah pemberian L-Arginine
dapat mencegah terjadinya pre-eklamsia. Juga perlu di tunjukkan. apakah
kekurangan synthesa NO saja atau vasodilatator lain seperti adenosine,
prostaglandin juga dapat menyebabkan kondisi seperti pre-eklamsia.
DAFTAR PUSTAKA