Anda di halaman 1dari 3

Nama : Toni Prasetya

NIM : I1031201053
Prodi : Keperawatan
Hari/Tanggal : Jumat, 1 Januari 2021
Mata Kuliah : IDK 1

SOAL
1. jelaskan apa itu motor unit, sistem saraf pusat, struktur neuron dan neuromuskular
2. jelaskan perbedaan antara 3 motor unit tipe 1, 2a, dan 2b.
3. jelaskan karakteristik potensial aksi, mekanika dan cara kerja.
4. jelaskan pola motor unit dan kontribusinya terhadap kontraksi otot, prinsip ukuran,
dan sinkronisasi
5. jelaskan komponen reflek action dan berikan contohnya
6. bagaimana pengaruh excercise terhadap input neuro dan level aktivitasnya terhadap
otot.

JAWABAN
1. a. Motor unit adalah unit fungsional kontraksil yang terdiri dari satu motor neuron
myelinated alfa dan semua seart otot menerima inervasi dari neuron ini.
b. Sistem saraf pusat adalah sistem tubuh yang menerima dan memproses semua
informasi dari seluruh bagian tubuh yang sangat penting bagi kelangsungan hidup
manusia, terdiri dari otak dan sum-sum tulang belakang.
c. Struktur neuron yang terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat
sitoplasma dan inti sel. Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit
dan akson.
d. Neuromuscular adalah tempat dalam tubuh tempat akson dari saraf motorik
bertemu dengan otot dalam upaya transmisi sinyal dari otak.

2. a. Tipe I atau tipe S (lambat)


Kedutan lambat, unit tahan lelah dengan gaya atau tegangan kedutan terkecil dan
kontraksi paling lambat; mengandung enzim oksidatif, direkrut oleh sisyem saraf
pusat ketika otot diaktifkan, dan mereka terus direkrut selama otot tetap aktif.Kadang
disebut unit motor tonik karena mereka menyediakan 'nada otot'.
b. Tipe II A
Unit motor perantara, kekuatan puncak dan ketahanan mereka terhadap kelelahan
jatuh antara klafsifikasi tipe I dan tipe II B. Unit motor ini direkrut setelah tipe I tetapi
tetapi sebelum tipe II B, dan mereka berhenti diaktifkan setelah tipe II B tetapi
sebelum tipe I.
c. Tipe II B
Rentan terhadap kelelahan, tetapi menghasilakan kekuatan paling besar ketika
dirangsang. Ini adalah unit motor tetakhir yg direkrut ketika otot diaktifkan, dan
mereka adalah yang pertama berhenti direkrut ketika gaya dari otot tidak lagi
diperlukan. Tipe II B kadang disebut Tipe II X pada otot manusia.
3. Karakteristik Potensial Aksi :
Potensial aksi itu sendiri mempunyai kemampuan untuk merangsang daerah sekitar
sel membran untuk mencapai nilai ambang.

Mekanika Cara Kerja :


Potensial aksi bisa terjadi apabila suatu daerah membran saraf atau otot mendapat
rangsangan mencapai nilai ambang. Karena Potensial aksi mempunyai kemampuan
untuk merangsang daerah sekitar sel membran untuk mencapai nilai ambang. Dengan
demikian dapat terjadi perambatan potensial aksi ke segala jurusan sel membran.
Keadaan ini disebut perambatan potensial aksi atau gelombang depolarisasi.

4. Pola rekrutmen motor unit dengan EMS tidak bersifat spesifik ke salah satuserabut
otot yang artinya rekrutmen terjadi secara bersamaan antara motorunit cepat dan
lambat. Dengan EMS dengan usaha yang minimal motor unitsudah dapat
diaktivasi.Pada kontraksi volunteer biasa,proses rekrutmen serabut otot dikomando
oleh motor unit. Motor unit akan mengaktivasi terlebih dahulu serabut otot yang
memiliki diameter kecil dan memiliki ambang batas paling rendah yaitu serabut otot
tipe lambat (slowtwitch fiber). Lalu ketika tubuh membutuhkan force yang lebih besar
maka motor unit akan mengaktivasi serabut otot tipe cepat.

Ketika neuron motorik diaktifkan, semua serat otot yang dipersarafi oleh neuron
motorik distimulasi dan berkontraksi. Aktivasi salah satu neuron motorik akan
mengakibatkan kontraksi otot yang lemah tetapi terdistribusi. Aktivasi lebih banyak
neuron motorik akan menghasilkan lebih banyak serabut otot yang diaktifkan, dan
karenanya kontraksi otot yang lebih kuat. Perekrutan unit motorik adalah ukuran
berapa banyak neuron motorik yang diaktifkan di otot tertentu, dan oleh karena itu
merupakan ukuran berapa banyak serat otot yang diaktifkan. Semakin tinggi
perekrutan semakin kuat kontraksi ototnya. Unit motorik umumnya direkrut dalam
urutan dari yang terkecil hingga terbesar (neuron motorik terkecil hingga neuron
motorik terbesar, dan dengan demikian kedutan lambat hingga cepat) seiring dengan
meningkatnya kontraksi. Ini dikenal sebagai prinsip ukuran Henneman .

Prinsip ukuran Henneman menggambarkan hubungan antara sifat-sifat neuron


motorik dan serat otot yang dipersarafi dan dikendalikan, yang bersama-sama disebut
unit motorik . Neuron motor dengan sel tubuh besar cenderung menginervasi cepat-
kedutan, tinggi-force, kurang kelelahan tahan serat otot , sedangkan motor neuron
dengan badan sel kecil cenderung menginervasi lambat berkedut , rendah-force, serat
otot kelelahan tahan.
5. Komponen yang dilalui refleks:
a. Reseptor rangsangan sensoris. ujung distal dendrit yang kemudian menerima
stimulus peka terhadap sebuah rangsangan misalnya ialah kulit.
b. Neuron aferen (sensoris). ini melintas sepanjang neuron sensorik ini sampai ke
medula spinalis yang bisa atau dapat menghantarkan impuls itu menuju ke
susunan saraf pusat.
c. Neuron eferen (motorik). ini melintas sepanjang akson neuron motorik
tersebut sampai pada efektor yang kemudian akan merespon impuls eferen
kemudian menghantarkan impuls ke perifer sehingga kemudian menghasilkan
aksi yang khas.
d. Alat efektor. dapat atau bisa berupa otot jantung,otot rangka, atau juga otot
polos kelenjar yang kemudian merespons, ini merupakantempat dari
terjadinya reaksi yang diwakili oleh adanya suatu serat otot atau juga kelenjar.

6. Olahraga sangat berpengaruh terhadap level aktifitas otot dan kontrol motor yang
disebut kontrol postural.Secara terminologi kontrol postural dapat diartikan
mekanisme tubuh untuk mempertahankan dirinya agar tetap seimbang dan tidak
jatuh.Kontrol postural merupakan prasyarat performa motor yang efisien. Postur
tergantung pada kapabilitas daya tahan kontraksi otot, sedangkan gerakan sering
memerlukan kecepatan dan kekuatan otot. Selama tubuh berdiri tegak, subjek normal
mengontrol postur tegaknya dengan gerakan-gerakan yang kecil yang terbentuk di
bagian-bagian tubuh yang berbeda(Kejonen, 2009). gerakan yang dilakukan saat
olahraga akan meningkatkan input neuro terhadapat aktifitasnya pada otot, hal ini
disebabkan karena olahraga akan meningkatkan kekuatan otot dan akan membuat otot
terbiasa melakukan suatu hal sehingga akan mudah untuk menerima input dari neuro.

Referensi :
1. Malau, N. D. (2019). Modul Biofisika.
2. McCaw, S. (2014). Biomechanics For Dummies (1). John Willey & Sons.
3. Sanjaya,T,K,. Wirawan,H,N,. Adenan,B.(2018).Analisis Postur Kerja Manual
Material HandlingMenggunakan Biomekanika dan NIOSH.Ronggolawe
Tuban:Program Studi Teknik Industri,Universitas PGRI
4. Kerry. R. Millis.(2017). Oxford Textbook of clinical Neurophisiology. Inggris :
Oxford University Press.

Anda mungkin juga menyukai