Kel.3 Makalah Kep - Transkultural
Kel.3 Makalah Kep - Transkultural
(SUKU JAWA)
Disusun Oleh :
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan kesempatan kepada
kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul ‘Nutrisi Dalam Perspektif Transkultural Keperawatan
Suku Jawa’ tepat waktu.
Makalah ini disusun guna memnuhi tugas mata kuliah Keperawatan Transkultural. Selain itu
kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.
Kami menydari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini
Kelompok 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan nutrisi merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam membantu
proses pertumbuhan dan perkembangan pada bayi atau anak. Menurut Hidayat (2008),
zat gizi merupakan unsur yang paling penting dalam nutrisi, mengingat zat gizi
tersebut dapat memberikan fungsi tersendiri bagi nutrisi. Zat gizi dibutuhkan guna
memperoleh energy untuk melakukan kegiatan fisik sebagai zat tenaga untuk proses
tumbuh kembang, pengganti jaringan yang rusak atau sebagai zat pembangun, serta
mengatur semua fungsi tubuh dan melindungi tubuh dari penyakit.
Nutrisi sangat bermanfaat bagi tubuh dalam membantu proses pertumbuhan dan
perkembangan serta mencegah terjadinya penyakit akibat kurang nutrisi dalam tubuh,
seperti kekurangan energy dan protein, anemia, defisiensi yodium, dan lain-lain yang
dapat menghambat proses tumbuh kembang.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pola pemenuhan nutrisi pada Suku Jawa ?
2. Apa masalah kesehatan yang ada pada Suku Jawa ?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui pola pemenuhan nutrisi Suku Jawa.
2. Dapat mengetahui masalah kesehatan pada Suku Jawa.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, orang Jawa mengonsumsi berbagai makanan
yang mengandung sumber karbohidrat, protein hewani maupun nabati, ssayuran dan
buah-buahan. Porsi dan frekuensi makan, orang Jawa dalam sehari makan sebanyak 3
kali, yaitu makan pagi atau sarapan, makan siang atau mangan awan dan makan
malam mangan wengi. Cara dan metode makan orang Jawa meliputi membiasakan
diri setelah beribadah baru makan, mencuci kaki dan tangan, membersihkan tempat
makan, sebelum makan membaca doa terlebih dahulu, mengambil makanan dalam
jumlah genap, tidak berisik, makan pelan namun cepat dan membersihkan alat makan
yang telah digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Purwadi. 2011. Etika Komunikasi Dalam Budaya Jawa. Jurnal. Yogyakarta : Universitas
Negeri Yogyakarta (diakses 10 Oktober 2020, staffnew.uny.ac.id )
Apriliani, Elina Intan dan Nurfitriani Kartika Dewi. 2019. Tata Krama Budaya Jawa
Membentuk Sikap Santun Anak Usia Dini. Jurnal. Ungaran : Univeritas Ngudi
Waluyo (diakses 11 Oktober 2020, https://jurnal.unw.ac.id )
Sunaryo.dkk. 2014. Status Resistensi Vektor DBD (Aedes Aegypti) terhadap malathron 0,8%
dan permethrin 0,25% di Provinsi Jawa Tengah. Jurnal. Banjar Negara
(diakses 11 Oktober, https://neliti.com )
Rifiana, Andi Julra dan Linda Agustina. 2017. Analisis Kejadian Stunting Pada Balita di
desa Pasir Doton Kecamatan Cidahu Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa
Barat. E-jurnal. Universitas Nasional (diakses 11 Oktober 2020,
https://ejurnal.husadakaryajaya.ac,id )