• Etiologi : idiopatik
• Faktor predisposisi: makanan panas dan pedas
• Klinis:
Papula
Bulat
Berjumlah 6-12
Berukuran 2-4 mm
Berbatas jelas
Tepi regular
Warna seperti jaringan sekitar
Permukaan kasar
Daerah sekitar normal
Tidak nyeri
Etiologi terjadinya eksostosis ataupun torus secara pasti belum diketahui atau
idiopatik, namun beberapa peneliti mengaitkan mengenai adanya peran besar dari
faktor genetic dalam terjadinya torus dan eksostosis. Selain itu, beberapa pendapat
lain menyebutkan bahwa faktor lingkungan juga dapat berperan dalam timbulnya
torus dan eksostosis, walaupun belum diketahui secara jelas namun hiperaktivitas
mastikasi dan kebiasaan parafungsional dipercaya menjadi salah satu faktor. Faktor
diet juga menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan, dimana pada suatu
penelitian didapatkan bahwa mengonsumsi makanan yang keras dapat men-trigger
tekanan pada bagian palatal sehingga memicu penebalan tulang di daerah tersebut.
Sehingga etiologi dari torus dan eksostosis sangat memungkinkan terjadi karena
muktifaktor (gabungan faktor genetic dan lingkungan).
Torus palatinus
Torus yang timbul pada bagian midline dari palatum durum dan dapat berupa
pembengkakan halus berbentuk kubah yang nyaris tidak terlihat hingga massa
multilobulasi yang besar dan dapat diamati langsung secara visual.
Torus mandibula
Torus yang timbul pada aspek lingual dari mandibula, yang umumnya terletak pada
daerah sekitar premolar secara bilateral. Torus mandibular menunjukkan berbagai
macam tampakan klinis, namun secara umum lesinya berupa 2-3 lobulus halus,
berbentuk nodular dan berbatas tegas
Eksostosis
Secara klinis identic dengan torus mandibular namun letaknya ialah pada permukaan
bukal mandibular dan maksila. Torus dapat tumbuh menjadi sangat besar namun
pada umumnya jarang menimbulkan efek penampilan wajah secara eksternal.
Perawatan?
Secara umum, torus dan eksostosis tidak membutuhkan perawatan apapun namun
biasanya dilakukan perawatan bedah (perawatan preprostesis) untuk
memaksimalkan retensi protesa dan meminimalisir trauma tekanan saat
penggunaan protesa nantinya. Selain itu, eksisi bedah juga biasanya dilakukan dalam
konteks traumatic misalnya : erosi atau ulserasi mukosa, masalah hygiene (akumulasi
debris makanan), gangguan fungsional (mengunyah, menelan, dll)