NIM : 18.05.52.0136
Rangkuman BAB 5
Strategi-strategi Aksi
Tujuan jangka panjang (long term objectives) merepresentasikan hasil yang diharapkan
dalam mengikuti strategi tertentu. Strategi merepresentasikan tindakan yang diambil untuk
memenuhi tujuan jangka panjang. Kerangka untuk tujuan dan strategi biasanya dua hingga
lima tahun dan sebaiknya konsisten.
Dua tipe tujuan yang umum dalam organisasi : Tujuan Keuangan dan Strategik. Tujuan
keuangan (financial objectives) mencakup mereka yang berasosiasi dengan pertumbuhan
pendapatan, pertumbuhan laba, dividen yang lebih tinggi, margin laba yang lebih besar, imbal
hasil investasi yang lebih besar, laba per satu lembar saham yang lebih besar, meningkatkan
harga pasar, meningkatkan aliran kas dan sebagainya. Sementara tujuan strategik
(strategic objectives) mencakup hal-hal seperti pangsa pasar yang lebih besar, pengiriman
tepat waktu dan cepat daripada pesaing, kualitas produk yang lebih tinggi dibanding dengan
pesaing, waktu desain yang lebih pendek dibandingkan dengan pesaing, dan sebagainya.
Tingkatan Strategi
Pada perusahaan besar, ada empat level strategi : corporate, divisional, fungsional,
dan operasional. Sedangkan pada perusahaan kecil, ada tiga level strategi : perusahaan,
fungsional, dan operasional. Semua manajer pada level tertentu berpartisipasi dan memahami
rencana strategik perusahaan untuk meyakinkan terjadinya koordinasi, fasilitas, dan
komitmen ketika menghindari inkonsistensi, inefisiensi, dan kesalahan komunikasi.
Strategi-strategi Integrasi
Integrasi ke Depan
Integrasi ke Belakang
Integrasi Horizontal
Strategi Intensif
Penetrasi Pasar
Pengembangan Pasar
Pengembangan Produk
Strategi Diversifikasi
Strategi Defensif
Sebagai tambahan untuk strategi integratif, intensif, dan diversifikasi, organisasi dapat
melakukan pengurangan, pelepasan, atau likuidasai.
Berikut ini lima pedoman ketika pengurangan mungkin merupakan strategi yang efektif
untuk diikuti :
Ketika organisasi memiliki kompetensi khusus yang jels, namun gagal secara
konsisten memenuhi tujuan dan pencapaiannya dari waktu ke waktu.
Ketika organisasi adalah salah satu pesaing terlemah di industri.
Ketika organisasi dihantui oleh ketidakefisiensian, profitabilitas yang rendah, moral
karyawan yang rendah, dan tekanan dari pemegang saham untuk meningkatkan
kinerja.
Ketika organisasi gagal untuk mengapitalisasi kesempatan eksternal, meminimalkan
ancaman eksternal, mengambil keuntungan atas kekuatan internal, dan mengatasi
kelemahan internal dari waktu ke waktu ; oleh karena itu, ketika manajer strategik
organisasi telah gagal (dan kemungkinan akan digantikan oleh individu yang lebih
kompeten)
Ketika organisasi telah tumbuh sangat besar dengan cepat, sehingga re-organisasi
kembali secara internal dibutuhkan.
Divestasi
Menjual divisi atau bagian dari organisasi disebut dengan divestasi (divestiture).
Divestasi sering kali digunakan untuk meningkatkan modal atau akuisisi strategik ke depan
atau investasi. Divestasi dapat menjadi bagian dari strategi pengurangan untuk melepaskan
bisnis organisasi yang tidak menguntungkan, yang membutuhkan terlalu banyak modal, atau
yang tidak cocok dengan aktivitas lain perusahaan. divestasi juga menjadi strategi yang
populer untuk perusahaan yang berfokus pada bisnis inti mereka dan menjadi lebih tidak
terdiversifikasi.
Berikut enam pedoman ketika divestasi mungkin menjadi strategi yang efektif untuk diikuti :
Likuidasi
Menjual semua aset perusahaan, sebagian untuk nilai berwujud mereka disebut
likuidasi (liquidation). Likuidasi adalah pengakuan kekalahan dan secara konsekuen dapat
menjadi strategi yang sulit secara emosional.
Berikut ini tiga pedoman yang mengindikasikan ketika likuidasi mungkin adalah strategi
yang efektif untuk diikuti :
Ketika organisasi telah mengikuti strategi pengurangan dan divestasi serta tidak ada
yang sukses.
Ketika alternatif organisasi satu-satunya adalah kebangkrutan.
Ketika pemegang saham perusahaan dapat meminimalkan kerugian dengan menjual
aset perusahaan.