Anda di halaman 1dari 4

Identifikasi Masalah

1. Ketenagaan (M1).
a. Sebagian perawat belum mengikuti pelatihan MAKP
b. Beban kerja perawat cukup tinggi karena pasien selalu full.
c. Kualitas tenaga perawat masih rendah, dimana 78% perawat masih berstatus pendidikan
diploma 3.
d. Sebanyak 84,22% perawat belum mendapatkan pelatihan nursing leadership and health care
management
e. Sebanyak 32% perawat merasa kurang puas dengan jumlah pendapatan yang plus insentif
yang diterima
d. Ada tuntutan tinggi dari masyarakat untuk pelayanan yang lebih professional
Penyebab: Terbatasnya kuota tenaga keperawatan yang melanjutkan pendidikan tiap tahun.

2. Sarana dan prasarana (M2).


a. Ukuran pintu masuk ruangan VIP A yang kecil membuat pasien kurang nyaman.
b. Sebanyak 42 % jumlah alat yang tersedia tidak sesuai dengan rasio pasien
( Kursi roda yang tersedia hanya 4 buah untuk 20 orang pasien, )
c. Adanya persaingan antar Rumah Sakit karena jarak lokasi yang berdekatan
Penyebab: Ada tuntutan dari masyarakat untuk melengkapi sarana dan prasarana

3. Metode (M3).
a. Penerapan MAKP.
1) Pelaksanaan MAKP tim masih kurang
2) 12% perawat mengerti dan memahami tentang model asuhan keperawatan MAKP tim
3) Ada perawat yang tidak puas dengan MAKP tim
b. Ronde keperawatan.
1) Ronde keperawatan adalah kegiatan yang belum dilaksanakan secara teratur di ruang
Fransiskus
2) Karakteristik tenaga yang memenuhi kualifikasi belum merata
3) Jumlah tenaga yang tidak seimbang dengan jumlah tingkat ketergantungan pasien
c. Sentralisasi obat.
1) Pelaksanaan sentralisasi obat di Rumah Sakit Elisabeth menggunakan sistem unit dose
dispending (UDD), namun pada praktiknya masih menggunakan one day dose (ODD).
d. Supervisi.
1) Belum mempunyai format yang beku dalam pelaksana supervisi.
2) Supervisi belum terstuktur dan tidak ada formulir penilaian yang tetap.
3) Belum adanya dokumetasi supervisi yang jelas.
e. Timbang Terima.
1) Belum ada protap timbang terima di ruangan
2) Timbang terima sudah dilakukan dengan baik (PP melaporkan identitas pasien, keluhan
utama, DS,DO,MK, dan intervensi) tetapi intervensi masih bersifat umum tidak berdasrkan
MK dan evaluasi tidak lengkap
3) Format timbang terimasudah mencakup nama dan paraf perawat pada kedua shift
4) Pelaksanaan timbvang terima masih belum optimal, khusunya dari shift sore ke malam.
f. Discharge Planning dan Penerimaan pasien baru.
1) Tidak tersedianya leaflet pasien pulang
2) Pendidikan kesehatan belum terdokumnetasi
g. Dokumentasi keperawatan.
1) Dari observasi status pasien, pengisian dokumentasi tidak lengkap, waktu, nama, dan
jam belum dicantumkan, respon pasien pasca tindakan kurang terpantau.
2) SAK dan SOP belum maksimal digunakan.
3) Pengawasan terhadap sistematika pendokumentasian belum dilaksanakan secara
optimal.
4. M4 Money
Tidak ditemukan masalah
5. M5 Mutu
1. Sebanyak 63% pasien sering merasa tidak puas terhadap pendampingan perawat saat pasien
merasa cemas.
2. Sebanyak 47% pasien selalu merasa takut karena jarang diberikan penjelasan tentang
penyakit oleh perawat diruangan
3. Sebanyak 100% pasien selalu merasa gemetar saat dokter menjelaskan penyakitnya.
4. Sebanyak 68% pasien selalu merasa jantung berdebar-debar setiap kali mahasiswa yang
membagi obat
5. Sebanyak 68% pasien sering merasa penyakit tidak berkurang karena infuse bengkak
6. Sebanyak 89% pasien sering merasa lebih lama sembuh karena lingkungan yang bising
Prioritas Masalah.
a. Ketenagaan.
1) Beban kerja perawat cukup tinggi karena pasien selalu full.
b. Sarana prasarana.
1) Ukuran ruangan VIP A yang kecil membuat pasien kurang nyaman.
c. Metode.
1) Penerapan Model.
a) 12% perawat mengerti dan memahami tentang model asuhan keperawatan MAKP
tim
2) Ronde.
a) Karakteristik tenaga yang memenuhi kualifikasi belum merata
3) Sentralisasi Obat.
a) Pelaksanaan sentralisasi obat di Rumah Sakit Elisabeth menggunakan sistem
unit dose dispending (UDD), namun pada praktiknya masih menggunakan one
day dose (ODD).
4) Supervisi.
a) Belum mempunyai format yang beku dalam pelaksana supervisi.
5) Timbang Terima.
a) Timbang terima sudah dilakukan dengan baik (PP melaporkan identitas pasien,
keluhan utama, DS, DO, MK, dan intervensi) tetapi intervensi masih bersifat umum
tidak berdasrkan MK dan evaluasi tidak lengkap.
6) Discharge Planning.
a) Tidak tersedianya leaflet pasien pulang
7) Dokumentasi.
a) SAK dan SOP belum maksimal digunakan.
5. Mutu (M5).
1. 63% pasien sering merasa tidak puas terhadap pendampingan perawat saat pasien merasa
cemas.
Dasar Pertimbangan dalam Menentukan Masalah
1. SFF Matrix.
2. C-A-R-L.
C: Capability (kemampuan/kompetensi).
A: Accessibility (akses, keterjangkauan).
R: Relevancy (sesuai dengan kebutuhan dan urgensi).
L: Legality (berdasarkan peraturan yang berlaku).

Anda mungkin juga menyukai