kepuasaan Pasien
25%
75%
Sehingga dapat disimpulkan untuk periode pada bulan juni 2022 BOR didapatkan
adalah 22 % dan menurut (Depkes RI 2005) ideal untuk BOR adalah 60-85%, dengan
katergori jika kurang dari 60% tempat tidur belum dimanfaatkan sebagaimana mestinya atau
kurang pemanfaatan fasilitas kesehatan rumah sakit oleh masyarakat, sedangkan jika lebih
85% kemungkinan terjadi infeksi nosokomial tinggi atau menunjukkan tingkat pemanfaatan
tempat tidur yang tinggi dengan demikian BOR untuk ruangan Interna dalam kategori ideal
dan tidak beresiko terjadinya infeksi nosokomial.
ALOS
ALOS Menurut Depkes 2005 adalah rata-rata lama rawat seorang pasien. Indikator ini
disamping memberikan gambaran tingkat efesiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu
pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu
pengamatan lebih lanjut, secara umum nilai AlOS yang ideal antara 6-9 hari.
Jadi, ALOS (rata-rata lama rawat pasien) ruang Interna RSIA Sitti Khadijah dengan poin
3,4 untuk bulan mei, juni, juli terakhir atau rata-rata 4 hari.
TOI
TOI ( Turn Over Internal) Menurut Depkes RI adalah rata-rata hari dimana tempat tidur
tidak ditempati dari telah diisi kesaaat terisi berkutnya. Indikator ini memberikan gambaran
tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada
kisaran 1-3 hari (Depkes RI 2005).
Jadi, tingkat efesiensi penggunaan tempat tidur dalam bulan agustus diruang Interna
RSIA Sitti Khadijah adalah 11 hari (ideal 1-3 hari)
- Dari hasil pengkajian di dapatkan bahwa presentase BOR didapatkan adalah 22 % dan
menurut (Depkes RI 2005) ideal untuk BOR adalah 60-85%
- Dari hasil pengkajian di dapatkan bahwa presentase Alos di 3 bulan di dapatkan adalah
3 hari dan secara umum nilai AlOS yang ideal antara 6-9 hari.
- Dari hasil pengkajian di dapatkan bahwa presentase TOI didapatkan 11 hari dan ideal
1-3 hari (Depkes RI 2005)
- Dari hasil pengkajian didapatkan bahwa presentase BTO didapatkan 15 kali dan BTO
menurut Depkes RI adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada suatu periode,
berapa kali tempat tidur di pakai dalam satu satuan tertentu. Idealnya dalam 1 tahun, 1
tempat tidur rata-rata diapakai 40-50 kali.
5. Data Khusus Ruangan ( Fungsi manajemen keperawatan diruangan)
a. Fungsi perencanaan
1) Visi Ruangan
Visi merupakan pernyataan berisi tentang mengapa organisasi dibentuk (Erita
2019)
Masalah: Berdasrkan hasil wawancara dengan kepala ruangan, ruangan
Interna belum memiliki visi raungan sendiri hanya menggunakan visi dari
rumah sakit.
2) Misi Ruangan
Misi merupakan uraian yang berisi pertanyaan operasional guna mencapai visi
yang telah ditetapkan (erita 2019)
Masalah: Berdasrkan hasil wawancara dengan kepala ruangan, ruangan
Interna tidak memiliki misi ruangan dan hanya menggunakan misi dari rumah
sakit.
3) Standar operasional Prosedur
Standar operasional prosedur sebagai upaya peningkatan pelayanan kesehatan
rumah sakit (Taufik 2019)
Masalah: Ruang Interna memiliki Standar operasional
4) Standar operasional Prosedur
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan dan beberapa perawat
pelaksana bahwa standar asuhan keperawatan yang diterapkan di ruang Interna
menggunakan asuhan keperawatan SDKI, SLKI, dan SIKI.
b) Standar II
Perawat yang menganalisa data pengkajian untuk merumuskan diagnose
keperawatan:
1. Proses diagnose terdiri dari analisa, interpretasi data, identifikasi
masalah, perumusan diagnose
2. Diagnose keperawatan terdiri dari (P) Penyebab, tanda dan gejala (S)
atau terdiri dari penyebab dan masalah
3. Bekerja sama dengan klien atau petugas kesehatan lainnya untuk
memvalidasi diagnose keperawatan
4. Melakukan pengkajian ulang dan merivisi diagnose berdasarkan data
tersebut
DIREKTUR
KEPALA RUANGAN
Ns. Junita Djojohi, S.Kep
DOKTER6.SPESIALIS ADMINISTRASI
dr. Eva Faradianti,
7. Sp. A Hj. Reni Yusuf
dr. Maryana, Sp. A
KETUA TIM
Ns. Fany H. Antu, S.Kep
PERAWAT PELAKSANA
Ns. Rahmawati Badjuber, S.Kep
Ns. Abdulrahim Napu, S.Kep
Ns. Dwi Chabrinawaty Taha, S.Kep
Ns. Gehart, S.Kep
Ns. Sri Wahyuni Buhungo, S.Kep
Rinawati Depo, STr.Kep
Yulindawati Idrus, Amd.Kep
1. Uraian tugas
a) Kepala ruangan
Seorang perawat profesional yang diberi wewenang dan tanggung jawab
dan mengelola kegiatan pelayanan perawatan di satu ruang rawat.
Tugas Pokok : Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan
keperawatan di ruang rawat yang berada di wilayah tanggung jawabnya.
Uraian Tugas :
1. Melakukan fungsi perencanaan, Meliputi :
a. Merencanakan jumlah dan kategori tenaga perawatan serta tenaga
lain sesuai kebutuhan.
b. Merencanakan jumlah jenis peralatan perawatan yang diperlukan
sesuai kebutuhan.
c. Merencanakan dan menetukan jenis kegiatan/asuhan keperawatan
yang akan diselenggarakan sesuai kebutuhan pasien.
2. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan, meliputi :
a. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan
ruang rawat.
b. Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan dan tenaga
lain sesuai kebutuhan dan ketentuan atau peraturan yang berlaku.
c. Melaksanakan program orientasi kepada tenaga perawatan baru
atau tenaga lain yang akan bekerja diruang rawat.
d. Memberi pengarahan dan motivasi kepada tenaga perawatan untuk
melaksanakan asuhan keperawatan sesuai ketentuan/standar.
e. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerja
sama dengan berbagai pihak yang terlibat dalam pelayanan di
ruang rawat.
3. Melasanakan fungsi pengawasa, pengendalian dan penilaian meliputi :
a. Mengawasi dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang
telah ditentukan.
b. Melaksanakan penilaian terhadap upaya peningkatan pengetahuan
dan ketrampilan di bidang perawatan.
c. Mengawasi dan mengendalaikan pendayagunaan peralatan
perawatan serta obat-obatan secara efektif dan efisien.
b) Ketua Tim
1. Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komprehensif
2. Membuat tujuan dan rencana keperawatan
3. Melaksanakan rencana yang telah dibuat
4. Mengevaluasi keberhasilan asuhan keperawatan
5. Membuat jadwal perjanjian klinik
6. Mengikuti timbang terima
7. Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai
8. Menerima dan menyesuaikan rencana
9. Melaksanakan sentralisasi obat
10. Mendampingi visite
11. Melaksanakan ronde keperawatan bersama dengan kepala ruangan dan
perawat assosiate
12. Melaporkan perkembangan pasien kepada kepala ruangan
c) Perawatn Assosiate
1. Memberikan perawatan secara langsung berdasarkan proses keperawatan
dengan sentuhan kasih sayang
2. Melaksanakan program medik dengan penuh tanggung jawab
3. Memperhatikan keseimbangan kebutuhan fisik, mental, dan spiritual dari
klien
4. Mempersiapkan klien secara fisik dan mental untuk menghadapi
tindakan perawatan dan pengobatan serta diagnostik
5. Memberi pertolongan segera pada klien gawat atau sakaratul maut
6. Membantu kepala ruangan dalam penatalaksanaan ruangan secara
administratif
7. Mengatur dan menyiapkan alat-alat yang ada di ruangan
8. Menciptakan dan memelihara kebersihan, keamanan, kenyamanan dan
keindahan ruangan
9. Melaksankan tugas dinas pagi/sore/malam secara bergantian
10. Memberi penyuluhan kesehatan kepada klien sehubungan dengan
penyakitnya
11. Melaporkan segala sesuatu mengenai keadaan klien baik lisan maupun
tertulis
12. Membuat laporan harian
13. Mengikuti timbang terima
14. Melakukan ronde keperawatan
15. Melaksanakan rencana keperawatan yang dibuat oleh perawat primer
2. Pengaturan jadwal dinas
Dari hasil wawancara dengan kepala ruangan didapatkan pengaturan jadwal
dinas dibagi menjadi 3 shift yaitu shift pagi, shift sore dan shift malam. Untuk
shift pagi 2 orang, shift sore 2 orang, shift malam 2 orang.
3. Pengorganisasian perawatan klien
Dari hasil wawancara dengan kepala ruangan didapatkan bahwa perawatan
klien dibagi menjadi 5 ruangan yaitu ruang kelas 1,2,3 Vip dan isolasi.
4. Sistem perhitungan tenaga
b. Fungsi Pengarahan
a. Operan
Dari hasil wawancara dengan kepala ruangan, untuk operan terapi dan obat
pasien dilakukan di nurse station dan untuk operan pergantian shift dilakukan
didepan meja nurstion, sehingga untuk operan di ruangan Interna belum
dilakukan secara optimal.
b. Pre dan Post Confrence
Dari hasil observasi dan wawancara dengan perawat di ruangan didapatkan
bahwa pre dan post confrence sudah dilakukan. Tetapi dari hasil observasi,
terkadang jarang dilakukan diruangan, hal ini dikarenakan manajemen waktu
yang belum optimal
c. Motivasi kepada perawat
Dari hasil wawancara dengan perawat di ruangan bahwa motivasi kepada
perawat dilakukan oleh kepala ruangan.
d. Pendelegasian
Dari hasil wawancara dengan perawat di ruangan bahwa pendelegasian oleh
kepala ruangan dilakukan hanya dalam bentuk lisan.
e. Supervisi
Dari hasil wawancara dengan perawat di ruangan didapatkan bahwa perawat
telah memahami tentang supervisi dan pelaksanaan supervisi di ruangan
Interna sudah dilakukan. Supervisi yang dilakukan pada perawat pelaksana
tentang dokumentasi asuhan keperawatan.
f. Ronde keperawatan
Dari hasil observasi dan wawancara dengan kepala ruangan dan perawat di
ruang Interna didapatkan bahwa di ruangan Interna ronde keperawatan belum
dilakukan. Hal ini dikarenakan rentang lama rawat pasien berkisar (1-3 hari).
Dan juga jika ada pasien yang kompleks di IGD langsung dirujuk.
c. Pengendalian
a. Indikator mutu
1. Tingkat kepuasan pasien
Dari hasil wawancara dengan kepala ruangan didapatkan bahwa ada lembar
kepuasan klien yang diisi tiap bulan, tetapi data tingkat kepuasan klien tidak
berada diruang Interna.
2. Keamanan pasien
Indikator penilaian peningkatan mutu pelayanan dapat dilihat dari angka
kejadian flebitis, kejadian kesalahan pemberian obat dan kejadian jatuh. Dari
pengukuran indikator mutu pelayanan keperawatan didapatkan :
Kejadian flebitis : dari hasil observasi dan wawancara ada kejadian flebitis
tetapi belum diketahui jumlah keseluruhan.
Kejadian kesalahan pemberian obat : Dari hasil observasi dan wawancara
tidak ada terjadi kesalahan pemberian obat
Kejadian jatuh : Dari hasil observasi didapatkan bahwa 100% pasien tidak
pernah mengalami jatuh selama dilakukan perawatan di ruangan Interna
3. Audit dokumentasi keperawatan
Menurut kepala ruangan audit dokumentasi asuhan keperawatan belum
pernah dilakukan oleh bidang keperawatan
4. Survey kepuasaan dan survey masalah pasien
Hasil kuesioner didapatkan 75 % dari 4 orang klien merasa puas dengan
pelayanan yang diberikan diruang Interna. Dan 75% merasa nyaman dengan
lingkungan rumah sakit