Laporan 5 GeoEksplorasi - Kel.3
Laporan 5 GeoEksplorasi - Kel.3
GEOLOGI EKSPLORASI
ACARA 5
“PENGENALAN TEKNIK PENGEBORAN”
Oleh karena itu, dilakukan praktikum geologi eksplorasi mengenai pengenalan teknik
pemboran ini, agar praktikan dapat mengenali dasar-dasar untuk melakukan pemboran,
peran pemboran, jenis-jenis alat pemboran serta bagian-bagian dari alat pengeboran.
1.2 Rumusan Masalah
Operasi pengeboran merupakan pekerjaan yang membutuhkan biaya besar atau padat
modal, menggunakan teknologi tinggi dan beresiko tinggi. Para personel yang bekerja pada
operasi pengeboran harus mempunyai pengetahuan yang baik juga tentang keselamatan
kerja. Sehingga operasi pengeboran dapat berjalan lancar, dan kecelakaan kerja dapat
dihindari (Amin, 2013).
Pengeboran adalah usaha secara teknis membuat lubang dengan aman sampai menembus
lapisan formasi yang kaya akan minyak atau gas. Lubang tersebut kemudian dilapisi
dengan casing dan disemen, dengan maksud untuk menghubungkan lapisan formasi
tersebut dengan permukaan bumi yang memungkikan penambangan minyak atau gas secara
komersial. Secara umum tujuan membuat lubang bor adalah untuk:
Membuktikan bahwa adanya minyak atau gas dalam suatu reservoir yang ditembus.
Sarana mengalirkan minyak atau gas dari reservoir ke permukaan bumi.
(Amin, 2013).
Cable Hollow
Rotary Auger Jetting Driving
Tool Rod
Other Percussio Hydraulic Continous Hydraulic Jet- Driven
names n rotary -flight - percussio well
Spudding (mud auger percussio n point,
Churn rotary, n stab
Drill down hole well
hammer,
reverse
circulation
)
Drilling Raising- Rotating Rotating Raising- Jetting Well
motion dropping drill string of augers dropping action of point
of drill and bit and bit of drill water and
stem and rods and exiting bit casing
bit bit driven
into
ground
to
displace
soil
materia
l
Drill Cable Swivel- Top head Swivel- Swivel- Drive
string with kelly drill drive drive drive cap-5
suspende rods- auger block block foct
d drill stabilizer- flights-bit drill rods- drill casing
string bit (top bit rods-bit lengths
(rope head or drive
socket, table point
drill stem, drive)
bit)
Casing As After After As As As
Installatio drilling drillhole is drillhole drilling drilling driving
n proceeds complete is proceeds proceeds proceed
complete s
Casing Driven Gravity Driven Driven Driven Driven
installatio (some
n method driving)
Drilling Water Bentonite Down Down
fluid type water annulus- drill
(mud up drill rods-up
rotary), rods annulus
air (air
rotary or
down hole
hammer),
water (rev.
rotary)
Direction Stationar Down drill Down Down
of fluid y rods-up annulus- drill
flow annulus up drill rods-up
(opposite rods annulus
in rev.
rotary)
Retieval of Bailer Flow into Deposited Flow into Flow into
cuttings mud pit on ground mud pit mud pit
with surface with with
drilling drilling drilling
fluid fluid fluid
Masing masing metode mempunyai varian yang banyak jenisnya diantaranya adalah
pada metode rotary yang variasinya meninjau bagaimana cara sirkulasi mengangkat
cutting, dan media pembawaan cuttingnya, diantara adalah:
a) Direct Circulation Mud Flush Rotary Drilling
b) Reverse Circulation Water Flush Rotary Drilling
c) Down Hole Air Hammer Rotary Drilling
Pemilihan Metode Pemboran adalah metode untuk menentukan peralatan, jenis bor dan
metode yang akan digunakan.
Hal ini tergantung dari :
a) Kondisi topografi area pemboran.
Topografi yang lerengnya terjal seperti di pegunungan maka jenis bornya akan
berbeda kalau dilakukan di daerah yang landai.
b) Kondisi formasi batuan/litologi dan Geohidrologi setempat.
Untuk batuan/litologi yang keras jenis mata bornya yang digunakan akan
berbeda dengan batuan yang lunak. Untuk yang keras digunakan mata bor three
cone bit, sedangkan pada batuan lunak menggunakan jenis drag bit.
c) Kondisi medan/lokasi
Lokasi pemboran mudah untuk dijangkau sehingga memudahkan untuk
mobilisasi peralatan.
d) Debit rencana yang akan diperoleh.
Debit yang besarnya diatas 10 liter/detik jenis bor yang digunakan akan berbeda
dengan rencana debit dibawah 10 liter/detik. Debit yang diatas 10 liter/detik
akan menggunakan jenis mesin bor yang lebih besar daripada debit dibawah 10
liter per detik
(KPUPR, 2018).
Pengeboran produksi (production drilling) merupakan salah satu proses awal yang
dilakukan di setiap tambang terbuka untuk menghasilkan lubang siap ledak (blast
holes). Lubang siap ledak tersebut kemudian diledakkan dengan menggunakan bahan
peledak yang sudah ditentukan di bagian peledakan (blasting group) untuk
menghasilkan material hancur hasil peledakan (broken muck) yang selanjutnya digali
oleh alat gali oleh alat gali dan dimuat oleh alat angkut (drump truck). Proses
pengeboran terdiri atas beberapa tahapan kegiatan yang dimulai dengan perencanaan
pengeboran dan penandaan loaksi pengeboran di lapangan oleh bagian Drill & Blast
Engineering Design dan Survei. Tahapan inti dalam rangkaian proses pengeboran
produksi meliputi persiapan dan pembersihan lokasi pengeboran serta pelaksanaan
pengeboran produksi. Selain melakukan pengeboran produksi, bagian ini juga
melakukan pengeboran pre-split untuk tujuan pemotongan dinding dan pengeboran
ulang serta pengeboran proyek khusus (Mahler, 2008).
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1.1 Alat
- Alat tulis
- Penggaris
3.1.2 Bahan
- Kertas HVS A3
BAB IV
PEMBAHASAN
c. Rig floor memiliki fungsi utamanya adalah memberi tempat kerja bagi
crew pengeboran dalam melakukan operasi pengeboran.
b. Overhead tools
Overhead tool merupakan rangkaian sekumpulan peralatan yang terdiri
dari crown block, traveling block, link, elevator dan deadline anchor.
c. Drilling line
Drilling line terdiri dari dead line, fast line, drilling line, dan supply.
Drilling line digunakan untuk menahan (menarik) beban pada hook.
1. Swivel, alat ini terpasang pada ujung teratas rangkaian pipa bor dan
terhubung langsung dengan sistem angkat (hoisting system) dan juga sistem
sirkulasi (circulating system)
e. Slip Bowl adalah bantalan pengisi dari logam yang diletakkan didalam
master bushing untuk mengatur atau menyesuaikan ukuran pipa dan slip
yang dipakai yang berubah-ubah menurut keperluannya.
h. Kelly spinner di pasang pada bagian bawah dari swivel stem. Alat ini
dipakai untuk menyambung kelly dengan pipa bor secara cepat di dalam
rat hole (lubang tempat menyimpan dan memasang atau membongkar
rangkaian pipa).
b. Upper Kelly Cock Merupakan suatu valve yang dipasang antara swivel
dan Kelly.
c. Lower Kelly CockAdalah suatu keran yang terletak diantara kelly dan
kelly saver sub.
d. Kelly saver sub ditempatkan diantara kelly dan drillstring, Sub ini
digunakan untuk memperpanjang umur kelly.
e. Drillpipe, merupakan bagian rangkaian pipa bor yang terpanjang
untuk mencapai kedalaman lubang bor yang diinginkan.
f. Heavy Weight Drill Pipe dikembangkan sejak tahun 1960, adalah
merupakan pipa yang menyerupai drill pipe, berdinding lebih tebal
dan lebih berat.
4. Bit (Mata bor), merupakan ujung dari rangkaian pipa bor yang langsung
menyentuh formasi, dengan fungsi untuk menghancurkan dan menembus
formasi, dengan cara memberi beban pada mata bor. Jenis-jenis mata bor
:Drag Bit, Roller-Cone (Rock Bit), Diamond Bit
Gambar 4.21 Drag Bit, Roller Cone Bit dan Diamond Bit
Peralatan pencegah semburan liar ditempatkan pada kepala casing atau kepala
sumur langsung dibawah rotary table pada lantai bor. BOP stack meliputi :
a. Annular preventer, ditempatkan paling atas dari susunan BOP Stack. Annular
preventer berisi rubber packing elemen yang dapat menutup lubang annulus
baik lubang dalam keadaan kosong ataupun ada rangkaian pipa bor.
b. Ram Preventer, dapat menutup lubang annulus untuk ukuran pipa tertentu, atau
pada keadaan tidak ada pipa bor dalam lubang.
c. Drilling Spools, terletak diantara preventers. Drilling spools berfungsi sebagai
tempat pemasangan choke line (yang mensirkulasikan “kick” keluar dari
lubang bor) dan kill line (yang memompakan lumpur berat).
d. Casing head (well head), merupakan alat tambahan pada bagian atas casing
yang berfungsi sebagai pondasi BOP Stack.
e. Accumulator unitditempatkan sekitar seratus meter dari rig. Accumulator unit
bekerja pada BOP Stack dengan “high pressure Hydraulis” (saluran hidrolik
bertekanan tinggi).
Supporting System
a. Choke Manifold, merupakan suatu kumpulan fitting dengan beberapa outlet
yang dikendalikan secara manual atau otomatis. Bekerja pada BOP Stack
dengan “high pressure line“ disebut “choke line”.
b. Kill Line, bekerja pada BOP Stack biasanya berlawanan langsung dengan
choke manifold dan choke line.
4.3 Metode-Metode Pengeboran
1. Cable tool drilling (Bor tumbuk). Cara membuat lubang bor dibuat dengan
menumbuk numbukkan mata bor pada lapisan tanah yang akan ditembus. Mata bor
tersebut terbuat dari semacam lonjongan pipa casing dan diikat pada cable yang
ujungnya dibuat bergigi yang kuat untuk merusak batuan, sedang cuttingnya masuk
dalam silinder yang merupakan perangkap atau trap, kemudian diangkat
kepermukaan untuk dibuang. Untuk menjaga agar dinding lubang agar tidak runtuh
maka secara bertahap casing diturunkan. Bor tumbuk menurut sejarahnya pernah
mencapai sampai 1.300 meter.
2. Rotary Drilling (Bor Putar) Pada tahun 1903 metode putar mulai diperkenalkan
dilapangan minyak Spindel top Negara bagian Pensylvania Texas A.S. Rotary
drilling dilakukan dengan maksud membuat lubang sumur dengan memutar
rangkaian bor sampai di mata bor agar lapisan batuan mudah dihancurkan, sedang
cutting diangkat kemerkuaan dengan sistem sirkulasi lumpur pemboran. Untuk
melakukan rotary drilling diperlukan peralatan pendukung yang lainnya agar
operasi pemboran aman. Rotary drilling dapat dilaksanakan dengan didukung oleh
lima sistem utama yang sangat penting dalam kelancaran proses pengeboran, yaitu:
1. Sistem Tenaga (Power System)
2. Sistem Pengangkat (Hoisting System)
3. Sistem Putar (Rotating System)
4. Sistem Sirkulasi (Circulating System)
5. Sistem Pencegahan Semburan Liar (BOP System)
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Sebaiknya pada praktikum selanjutnya materi dapat dijelaskan secara satu per satu dan
juga langsung, agar praktikan dapat memahami praktikum dengan lebh mudah.
DAFTAR PUSTAKA