Anda di halaman 1dari 2

Anestesi Lokal dan Umum

Bupivacaine HCL
I: Analgetik pascaoperasi, penghambat nyeri terapi, anestesia kebidanan, anestesia epidural.
D : Maks 2 mg / kgBB tiap 4 jam s / d 150 mg, maks 400 mg /hari.
KI: Anestesi regional iv. Anestesia epidural pasien dg hipotensi tak terkoreksi.

Perhatian
Epilepsi, ggn konduksi jantung, syok, kerusakan hati, miastenia gravis.
ES: Gelisah, pusing, pandangan kabur, ggn GI, kejang otot, mu- dah lelah, eksitasi, mati rasa lidah,
gagal nafas, hipotensi, bradikardia, methemoglobinemia.

IO: Potensiasi efek obat jantung / anti aritmia


Tabel

Desflurane
I : Induksi & Pemeliharaan Anestesi PD Dewasa. Pemeliharaan anestesi pada bayi & anak.
D: Induksi premedikasi dg opioid awal 3%, tingkatkan 0,5-1% tiap 2-3 tarikan napas. Setelah induksi
pd dws dg obat iv seperti thiopental atau propofol, konsentrasi supran 0,5-1 MAC bersama dg 02 atau
N20. Pemeliharaan 2-6% jika dg N20. 2,5-8,5% jika dg 02. Anak 5,2-10% dg atau tanpa N20.
KI: Pasien yang diketahui atau secara genetik mempunyai penyakit hipertermia maligna. Pasien yg
kontra-indikasi dgn anestesi umum.
Perhatian
Tidak direkomendasikan untuk digunakan sebagai induksi halasi pada anak. Tidak untuk obat tunggal
pd anestesi induksi pasien dg risiko penyakit koroner atau jika peningkatan denyut jantung atau tensi
tidak diinginkan. Dapat meningkatkan cairan serebrospinal atau tekanan tinggi intracranial. Pemicu
hipertermia maligna . Disfungsi hati. Lekositosis & demam yang tidak dapat diandalkan setelah
penggunaan anestesi halogen.
ES: Depresi pernapasan & hipotensi tergantung dosis. Batuk, sulit bernafas, salvias, apneu &
laringospasme. Mual & Muntah. Peningkatan sementara leukosit. Pemicu hipermetabolisme otot
sehingga meningkatkan kebutuhan oksigen & hipertermia maligna. Hepatitis jarang.
IO: Potensiasi aksi dari relaksasi otot. Opioid & dapat menurunkan kebutuhan dosis anestesi.
Tabel
Diethyl Ether
I: Anestesi umum.
D : Dosis disesuaikan berdasarkan individu.
KI: Nefritis akut, DM, penyakit hati.
ES: Salivasi, spasme larygeal, hiperpireksia malingan, penurunan fungsi ginjal & hati, kejang,
nekrosis, overdosis, gagal napas, henti jantung, muntah setelah operasi.
I0: Peningkatan kerja kompetitif pelumpuh otot.
Tabel

Droperidol
I : Premedikasi, Ajuvan anestesi umum, Induksi anestesi,
D : Dewasa premedikasi dan Diagnostik 2,5-5 mg IM 30-80 menit sebelum prosedur dimulal. Ajuvan
anestesi umum, induk- si 2,5 mg / 10 kg iv bersama analgetik atau anestesi umum. Pemeliharaan:
1,25-2,5 mg iv. Ajuvan anestesi reglonal 2,5- 5 mg IM / IV secara perlahan bila tambahan sedatif
diperlu- kan. Anak-anak - 12 thn Premedikasi atau induksi anestesi 1 mg / 10 kg.
KI: Koma, sindrom neuroleptik maligna,
Perhatian
Hipokalemia, interval QT memanjang, ggn fungsi hati, depresi berat, Parkinson, penggunaan jangka
panjang pada psikiatri dan usia lanjut.
ES: Parkinson atau ekstrapiramidal diskinetik, hipertensi sedang, takikardia, disforia, mengantuk
pascaoperasi, perbaikan, hiperaktivitas, ansietas. Peningkatan dg atau tan- pa hipertensi.
IO : Barbiturat, benzodiazepine, antihipertensi, opioid. Dapat menghambat kerja agonis dopamine
seperti bromokriptin, L-dopa, fenobarbital, karbamazepin, fenitoin, efedrin.
Tabel

Anda mungkin juga menyukai