Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

XII IPA 1
PERCOBAAN MELDE

Nama Anggota :

 Ajeng Alfianita A
 Desy Fransisca
 Elsa Manora
 Gandes Sekartaji
 Grace Angelica
 Ika Putri R

SMA NEGERI 12 JAKARTA


Laporan Praktikum Fisika – Percobaan Melde

I. Tujuan
1. Menunjukkan gelombang transversal stasioner pada tali.
2. Memplajari hubungan antara cepat rambat gelombang (v) dengan tegangan tali
(F) melalui grafik.
3. Menentukan hubungan antara massa tali persatuan panjang dengan cepat
rambat gelombang transversal dawai.

II. Alat dan Bahan


1. Papan atau meja
2. 3 benang (benang putih mengkilap, benang sol, benang katun)
3. Katrol penjepit
4. Beban
5. Pemangkit getaran (vibrator)
6. Meteran
7. Kabel penghubung merah
8. Kabel penghubung hitam
9. Statif
10. Neraca

III. Waktu Pengamatan


Tanggal : Senin, 24 Agustus 2014
Waktu : 07.30-09.00

IV. Cara Kerja


 Percobaan I (benang sol)
1. Mengukur panjang benang sol sepanjang 200cm atau 2m dan timbang benang
sol tersebut dengan bantuan neraca, lalu catat data yang diperoleh dalam
penimbangan tersebut.
2. Menimbang massa beban yang dipakai dengan neraca pegas. Disini kami
memakai sebanyak 6 macam beban yang berbeda, yaitu :
3. Buat simpul disetiap masing-masing benang. Setelah simpul telah dibuat kaitkan
simpul ujung sebelah kiri pada statif dan simpul ujung sebelah kanan pada
beban.
Laporan Praktikum Fisika – Percobaan Melde

4. Menghidupkan vibrator dengan menghubungkannya dengan sumber tegangan


dengan bantuan kabel penghubung merah dan hitam.
5. Mengukur panjang gelombang yang terjadi.
6. Mencatat data yang diperoleh ke dalam table pengamatan
7. Mengulagi langkah 2 sampai 8 dengan memvariasi massa beban.

 Percobaan II (benang putih mengkilap)


1. Mengukur panjang benang putih mengkilap sepanjang 200cm atau 2m dan
timbang benang putih mengkilap tersebut dengan bantuan neraca, lalu catat
data yang diperoleh dalam penimbangan tersebut.
2. Menimbang massa beban yang dipakai dengan neraca pegas. Disini kami
memakai sebanyak 6 macam beban yang berbeda, yaitu :
3. Buat simpul disetiap masing-masing benang. Setelah simpul telah dibuat kaitkan
simpul ujung sebelah kiri pada statif dan simpul ujung sebelah kanan pada
beban.
4. Menghidupkan vibrator dengan menghubungkannya dengan sumber tegangan
dengan bantuan kabel penghubung merah dan hitam.
5. Mengukur panjang gelombang yang terjadi.
6. Mencatat data yang diperoleh ke dalam table pengamatan
7. Mengulagi langkah 2 sampai 8 dengan memvariasi massa beban.

 Percobaan III (benang katun)


1. Mengukur panjang benang katun sepanjang 200 cm atau 2 m dan timbang
benang katun tersebut dengan bantuan neraca, lalu catat data yang diperoleh
dalam penimbangan tersebut.
2. Menimbang massa beban yang dipakai dengan neraca pegas. Disini kami
memakai sebanyak 6 macam beban yang berbeda, yaitu : 10 gr, 30 gr, 60 gr, 70
gr, 80 gr dan 90 gr.
3. Buat simpul disetiap masing-masing benang. Setelah simpul telah dibuat kaitkan
simpul ujung sebelah kiri pada statif dan simpul ujung sebelah kanan pada
beban.
4. Menghidupkan vibrator dengan menghubungkannya dengan sumber tegangan
dengan bantuan kabel penghubung merah dan hitam.
Laporan Praktikum Fisika – Percobaan Melde

5. Mengukur panjang gelombang yang terjadi.


6. Mencatat data yang diperoleh ke dalam table pengamatan.
7. Mengulangi langkah 2 sampai 8 dengan memvariasi massa beban.
V. Data Pengamatan
Massa benang sol : 0,6 gr
Massa benang nilon/putih mengkilap : 0,8 gr
Massa benang katun : 0,7 gr

o TABEL dan GRAFIK I (BENANG SOL)


No. Massa Jarak simpul (x) Panjang gelombang (λ) Panjang gelombang (λ2) Ket
(kg) (m) (m)
1. 0,010 0,35 0,70 0,49 6S 5P
2. 0,030 0,45 0,90 0,81 5S 4P
3. 0,060 0,52 1,04 1,0816 4S 3P
4. 0,070 0,53 1,06 1,1236 4S 3P
5. 0,080 0,56 1,12 1,2544 4S 3P
6. 0,090 0,58 1,16 1,3456 4S 3P
Laporan Praktikum Fisika – Percobaan Melde

Benang Sol
1.6

1.4
f(x) = 10.24 x + 0.44
1.2

0.8

0.6

0.4

0.2

0
0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09 0.1

No. Massa Jarak simpul (x) Panjang gelombang (λ) Panjang gelombang Ket
(kg) (m) (m) (λ2)
1. 0,070 0,52 1,04 1,0816 4S 3P
2. 0,080 0,56 1,12 1,2544 4S 3P
3. 0,060 0,50 1,00 1,00 4S 3P
4. 0,010 0,36 0,72 0,5184 5S 4P
5. 0,030 0,45 0,90 0,81 5S 4P
6. 0,090 0,60 1,2 1,44 4S 3P
o TABEL dan GRAFIK II (BENANG NILON/PUTIH MENGKILAP)
Laporan Praktikum Fisika – Percobaan Melde

Benang Nilon/Putih Mengkilap


1.6
1.4
f(x) = 10.36 x + 0.43
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09 0.1

No. Massa Jarak simpul (x) Panjang gelombang (λ) Panjang gelombang (λ2) Ket
(kg) (m) (m)
1. 0,010 0,40 0,80 0,64 5S 4P
2. 0,030 0,47 0,94 0,8836 4S 3P
3. 0,060 0,56 1,12 1,2544 4S 3P
4. 0,070 0,59 1,18 1,3924 4S 3P
5. 0,080 0,60 1,20 1,44 4S 3P
6. 0,090 0,63 1,26 1,5876 4S 3P
o TABEL dan GRAFIK III (BENANG KATUN)

Benang Katun
1.4

1.2 f(x) = 5.72 x + 0.76

0.8

0.6

0.4

0.2

0
0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09 0.1
Laporan Praktikum Fisika – Percobaan Melde

VI. Pembahasan Deskriptif

Pada hari senin, tanggal 24 Agustus 2014 jam 08.30


s.d 09.00 kami melakukan praktikum fisika bertempat
di laboratorium fisika SMAN 12 Jakarta. Praktikum
dilakukan oleh 6 orang/kelompok dengan
didampingi oleh Pak Nursyam selaku Kepala
sekolah SMAN 12 Jakarta yang juga merangkap
sebagai guru pembimbing fisika kelas XII. Praktikum
kali ini adalah tentang “Percobaan Melde”. Alat
dan bahan yang dibutuhkan antara lain papan atau meja,
3 benang (benang putih mengkilap, benang sol,
benang katun), Katrol penjepit, beban, pemangkit getaran (vibrator), meteran, kabel penghubung
merah, kabel penghubung hitam, statif, dan neraca. Cara kerjanya yang pertama adalah mengukur
panjang benang putih mengkilap, benang sol, dan benang katun sepanjang 200cm atau 2m dan timbang
benang-benang tersebut dengan bantuan neraca, lalu catat data yang diperoleh dalam penimbangan
tersebut. Lalu timbang beban dengan neraca pegas dengan massa yang berbeda-beda. Buat simpul
disetiap masing-masing benang. Setelah simpul telah dibuat kaitkan simpul ujung sebelah kiri pada statif
dan simpul ujung sebelah kanan pada beban. Selanjutnya hidupkan vibrator dengan menghubungkannya
dengan sumber tegangan dengan bantuan kabel penghubung merah dan hitam. Lalu ukurlah panjang
gelombang yang terjadi. Catat data yang diperoleh ke dalam table pengamatan.

Pada percobaan Melde yang pertama, kami menggunakan beberapa variabel. Frekuensi digunakan
sebagai variable tetap/kontrol. Pada percobaan pertama variable bebas berupa tegangan tali. Tegangan
tali ini diubah-ubah dengan mengubah massa beban dan dianggap gaya gravitasi 10m/s 2. Setelah itu
kami mengukur panjang tali pada rangkaian. Panjang tali ini dibagi banyaknya gelombang menghasilkan
satu panjang gelombang (λ) yang digunakan sebagai variable terikat. Dari data panjang gelombang ini
dihasilkan cepat rambat gelombang dengan mengalikan frekuensi. Panjang gelombang inilah yang
dijadikan variabel terikat akhir yang dicari hubungannya dengan tegangan. Sesuai hukum Melde yang
menyatakan bahwa cepat rambat gelombang berbanding lurus dengan akar dari tegangan tali, maka
kecepatan gelombang yang didapatkan harus dikuadratkan atau tegangan tali yang didapat harus diakar.

Pada percobaan yang kedua kami juga menggunakan beberapa variabel. Frekuensi digunakan
sebagai variable tetap/control. Percobaan kedua, yang digunakan sebagai variable bebas berupa
masa tali per-satuan panjang. Masa tali kami mengubahnya sebanyak tiga kali. Kemudian kami
mengukur panjang tali pada rangkaian lalu membaginya dengan banyak gelombang yang dihasilkan
untuk menemukan satu panjang gelombang (λ) sebagai variable terikat. Dari data panjang
gelombang ini dihasilkan cepat rambat gelombang
dengan cara mengalikannya dengan frekuensi. Sesuai
hukum Melde yang menyatakan bahwa cepat rambat
gelombang berbanding terbalik dengan akar dari masa
tali per-satuan panjang, maka kecepatan gelombang yang
didapatkan harus dikuadratkan atau tegangan masa tali
per-satuan panjang yang didapatkan harus diakar.
Laporan Praktikum Fisika – Percobaan Melde

Dari data yang didapatkan, saat kami menambah tegangan tali, maka banyak gelombang yang
dihasilkan pada jarak yang sama semakin sedikit. Hal ini menyebabkan panjang gelombang yang
dihasilkan semakin besar jika tegangan tali yang digunakan semakin besar. Karena frekuensi yang
digunakan sama, maka cepat rambat gelombang yang dihasilkan pun semakin banyak. Setelah cepat
rambat yang dikuadratkan, diperoleh kesimpulan bahwa semakin besar tegangan tali yang
digunakan, maka kuadrat cepat rambat pun akan semakin besar. Hubungan ini berbanding lurus.

Saat massa tali persatuan panjang yang didapatkan ditambah, gelombang yang dihasilkan akan
semakin banyak. Karena itulah panjang gelombang akan berkurang. Frekuensi selalu tetap karena
merupakan karakteristik alat yang digunakan. Setelah dikalikan dengan frekuensi, cepat rambat
gelombang akan semakin sedikit dari satu massa tali persatuan panjang ke massa tali persatuan
panjang selanjutnya yang semakin bertambah. Cepat rambat yang didapat ini kemudian
dikuadratkan dan hasilnya ternyata berbanding terbalik dengan massa persatuan panjang tali yang
digunakan.

Jadi, dapat disimpulkan “Apabila massa bebannya semakin berat maka panjang gelombangnya
akan semakin panjang, sehingga cepat rambat gelombannya akan semakin cepat, begitu pun
sebaliknya semakin ringan massanya maka panjang gelombangnya akan semakin pendek, dan cepat
rambatnya akan semakin lambat, hal itu sesuai dengan kecepatan menurut teori, namun secara
kecepatan melde tidak dapat dibedakan karena gaya tegangan tali, panjang tali, dan massa talinya
sama.”

Berdasarkan percobaan yang kami lakukan, dari hasil yang didapat sangat memuaskan dan
sesuai dengan teori Melde mengenai gelombang transversal dan hubungan v 2 dan F sesuai dengan
teori.

VII. Kesimpulan

Dalam percobaan Melde, dapat disimpulkan bahwa :


1.      Jika seutas tali digetarkan secara terus menerus, maka akan menimbulkan
gelombang transversal pada tali. Jika kedua ujung tali tertutup, maka gelombang
transversal itu akan bersifat stasioner atau diam.
2.      Semakin besar gaya ketegangan tali (F), maka semakin besar pula cepat rambat
gelombang (v). Cepat rambat gelombang (v) berbanding lurus dengan akar kuadrat gaya
ketegangan tali (F).
3.      Semakin besar rapat massa linier tali (µ), semakin kecil cepat rambat gelombang (v).
Cepat rambat gelombang (v) berbanding terbalik dengan akar kuadrat rapat massa linier
tali (µ).
4.      Cepat rambat gelombang secara sinusoidal dapat ditentukan dengan persamaan :
v=λf
Laporan Praktikum Fisika – Percobaan Melde

5.     Jika sebuah konstanta, k = 2500. Gradien m, hitunglah nilai konstanta dari masing-
masing benang!

 Benang Sol
k = 2500 x m xμ
massa tali
= 2500 x 10,24 x
panjang tali
0,6 x 0,001 kg
= 2500 x 10,24 x
200 x 0,01 m
= 2500 x 10,24 x 3 x 10-4
= 7,68

 Benang Nilon/Putih mengkilap


K = 2500 x mx μ
massa tali
= 2500 x 10,36 x
panjang tali
0,8 x 0,001 kg
= 2500 x 10,36 x
2 x 0,01 m
= 2500 x 10,36 x 4 x 10-4
= 10,36
 Benang Katun
k = 2500 x m x μ
massa tali
= 2500 x 5,72 x
panjang tali
0,7 x 0,001 kg
= 2500 x 5,72 x
200 x 0,01 m
= 2500 x 5,72 x 3,5 x 10-4
= 5, 005
VIII. Lampiran
Dokumentasi
Laporan Praktikum Fisika – Percobaan Melde

Anda mungkin juga menyukai